Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SANDI SAPUTRA PAKADANG

NIM : 193030303162

KELAS : AKUNTANSI D

MATAKULIAH : ASPEK PERILAKU DALAM AKUNTANSI

JAWABAN UTS

1. Orang-orang dapat berperilaku secara berbeda apabila berada pada lingkungan yang baru,
seperti pada lingkungan kerja/organisasi dan perlu diingat bahwa sikap dapat berubah
tanpa dibentuk. Jika mereka merasa nyaman maka karakter yang terbentukpun akan
bersifat positif dan begitu sebaliknya apabila dalam suatu lingkungan kerja/organisasi
baru mereka merasa tidak nyaman maka karakter yang terbentukpun akan bersifat
negatif, seperti raut wajah yang kusut, berpresepsi buruk terhadap sesama, dsb.

2. Mengapa Mempertimbangkan Aspek keperilakuan pada akuntansi Karena didalamnya


terdapat dimensi sosial dari organisasi tersebut, sehingga peningkatan
ekonomi pada suatu organisasi dapat digunakan sebagai dasar memilih informasi yang
relevan terhadap pengambilan keputusan.

3. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara.


Bentuk lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi, seperti audit dan
pengamatan langsung, juga memiliki banyak dampak yang sama terhadap persyaratan
pelaporan, selain dampak spesifiknya sendiri :
 Antisipasi Penggunaan Informasi
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan
informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi
terhadap informasi yang dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi
dengan cara-cara yang mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka
inginkan, pengirim informasi tersebut mencoba untuk menyimpulkan bagaimana
penerima informasi akan menggunakan dan bereaksi terhadap informasi yang
disediakan.
Dalam konteks manajemen, pengirim seringkali dianggap bertanggung jawab
untuk mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain
yang tidak dapat dikendalikan oleh sipengirim.

 Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan si Pemakai


Kadang kala, seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima akan
menggunakan informasi, sementara pada waktu-waktu lain seseorang tidak
merasa mengenai bagaimana informasi tersebut digunakan. Jika setiap orang
selalu jelas dan jujur mengenai bagaimana mereka akan menggunakan informasi
yang dilaporkan, maka akan terdapat lebih sedikit masalah, tetapi masi tetap ada
kemungkinan bahwa informasi tersebut akan kemudian digunakan dalam cara-
cara yang tidak dimaksudkan ketika pertama kali informasi tersebut diminta.
Dalam kasus-kasus lain adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya respon
penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan seperti
yang mereka katakan.

 Insentif/Sanksi
Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu
yang penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa sipengirim akan
mengubah perilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi sipenerima, untuk
memberikan penghargaan atau sanksi kepada sipengirim, semakin hati-hati
sipengirim akan bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan
dapat diterima oleh si penerima.

 Penentuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menetukan apakah persyaratan pelaporan
akan menyebabkan perubahan dalam perilakupengirim atau tidak. Supaya
persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, ia
harus mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak. Jika
persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengirim telah bertindak, maka tidak
ada peluang untuk mengubah perilaku masa lalu. Tetapi, kebanyakan persyaratan
pelaporan bersifat repetitive dalam konteks manajemen, sehingga bahkan jika
persyaratan pelaporan yang pertama dikenakan setelah perilaku yang dilaporkan
terjadi, pelapor akan mengetahui didepan bahwa laporan berikutnya harus dibuat.

 Strategi Respons iterative


Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah
adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku
tersebut, dan menunggu reson dari penerima. Jika tidak ada respon, maka strategi
tersebut dapat diteruskan. Umpan balik negative dari penerima yang
mengindikasikan bahwa perilaku yang dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki
estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh penerima dan
bagaimana ia akan merespon.
 Pengaruh Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari
pencatatandan bukannya dampak dari pelaporan informasikarena dampak tersebut
timbul dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada informassi
yang dilaporkan kepada siapapun. Tetapi, dampak tersebut dipertimbangkan
karena dapat terjadi sebagai respon terhadap persyaratan pelaporan dari luar,
meskipun hal tersebut juga dapat terjadi tanpa adanya persyaratan tersebut.

4. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku disemua bidang seperti :


 Akuntansi Keuangan
Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat,
termasuk Securities Exchange Commission (SEC), Financial Accounting
Standards Board (FASB), dan Financial Executive Research Foundation (FERF),
telah mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan
terhadap perilaku korporat. FASB dan FERF baru-baru ini mulai mendorong dan
mendukung investigasi mengenai dampak semacam itu dan
mempertimbangkannya secara eksplisit dalam proses penetapan standar.

 Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relative masi belum
di eksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang sensitive
dalam kaitannya dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang bahkan percaya
bahwa persyaratan pelaporan pajak yang sekarang melanggar hak konstitusional.

 Akuntansi Sosial
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial
terhadap pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial bagi
public, dan kebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap
penerima dari informasi yang dilaporkan. Karena akuntansi sosial eksternal masih
bersifat sukarela, maka tidak terdapat dampak apapun terhadap persyaratan
pelaporan, meskipun masi terdapat dampak terhadap pelaporan secara sukarela.
Karena akuntansi social merupakan bidang perhatian yang relative baru dan
sering kali mengalami konflik ]dengan criteria kinerja yang sudah lebih mapan,
maka terutama sangat penting untuk menggabungkan persyaratan pelaporan
dengan pedoman keperilakuan dan sanksi untuk ketidakpatuhan yang sangat
eksplisit.
 Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun yang
diinginkannya kepada bawahan. Pos-pos yang dilaporkan secara internal dapat
bersifat keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Akan tetapi, hanya
terdapat sedikit data akuntansi manajemen yabg tersedia bagi public karena data
tersebut jarang dilaporkan diluar organisasi. Sangat sulit juga untuk digeneralisasi
karena setiap organisasi memiliki system akuntansi manajemen, sekelompok
persyaratan pelaporan, dan hubungan organisasional yang unik.

5. Manajer dapat memotivasi karyawannya memberikan reward apabila sanggup


menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan kreatif. Manajer juga bisa memotivasi
dengan menggunakan teori Maslow pada lima hierarchy kebutuhan yaitu dengan
meningkatkan kebutuhan fisiologisnya (mendasar), kebutuhan rasa aman (safety needs)
di tempat kerja, meningkatkan kebutuhan sosial (social needs) yaiu dengan
menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, dan rasa saling membutuhkan satu sama
lain, meningkakan kebutuhan yang mencerminkan harga diri (esteem needs) yaitu
memuaskan kebutuhan yang mencerminkan pengakuan atas harkat, martabat, dan harga
diri para karyawan, dan yang terakhir meningkatkan kebutuhan aktualisasi diri (self-
actualization needs)

6. Manajemen menggunakan Margin Kontribusi untuk tiap kondisi yang berbeda.


Biasanya, manajemen menggunakan Margin Kontribusi sebagai alat dalam membantu
membuat keputusan produksi dan penetapan harga dalam bisnis. Konsep ini juga menjadi
salah satu yang digunakan untuk menghitung Break Event Point (BEP) dalam suatu
departemen atau lini produk.
Contoh nya biasa digunakan di perusahaan untuk menganalisis keuangan Manajemen
menggunakan metrik ini untuk memahami berapa harga yang dapat mereka tetapkan
untuk suatu produk. Dengan penetapan harga yang tepat, perusahaan atau bisnis tidak
perlu khawatir kehilangan uang ketika biaya untuk produksi meningkat.

7. Hubungan yang akrab dengan karyawan dapat meyakinkan pihak manajemen bahwa
auditor berada di pihak mereka. Dengan begitu, auditor dapat meyakinkan manajemen
bahwa tujuan audit adalah untuk mengembangkan desain guna membantu memperbaiki
operasi. Kedekatan ini juga menghasilkan posisi evaluatif yang memungkinkan karyawan
untuk menerima atau menolak auditor, di mana hal tersebut akan berdampak pada tingkat
kebebasan auditor.
8. Gaya manajemen mencerminkan filosofi serta pendekatan manajemen terhadap para
manajer. Dengan mengetahui gaya manajemen yang diterapkan oleh suatu organisasi,
maka auditor dapat memilih pendekatan yang tepat yang membuatnya dapat bekerja sama
dan berhubungan baik dengan pihak yang diaudit.

9. Apa keputusan-keputusan kunci yang harus dipertimbangkan dalam memilih struktur


organisasi yang sesuai :
 Pembagian Tugas/Keputusan yaitu jenis fungsional-divisional dari struktur
organisasi mencerminkan perbedaan pembagian tugas/keputusan dalam suatu
organisasi. Struktur fungsional membagi suatu organisasi sepanjang lini fungsi-
fungsi utama seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan seterusnya. Struktur
divisional biasanya membagi suatu organisasi sepanjang lini produk. Hal ini
terutama sesuai untuk perusahaan dengan banyak produk atau perusahaan yang
sangat terdiversifikasi
 Merencanakan Akuntabilitas Sumber Daya Langkah kedua dalam memilih suatu
struktur adalah merencanakan suatu sistem yang sesuai untuk akuntabilitas
sumber daya pada berbagai subunit fungsional, produk,wilayah. Biasanya, suatu
struktur akuntabilitas sumber daya mengikuti logika dari distribusi fisik aktivitas
dan keputusan yang dicapai oleh penciptaan subunit.

10. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pendelegasian aktivitas sebagaimana


ditentukan dalam anggaran dasar :
 Pemanfaatan bakat khusus
Kebutuhan untuk memanfaatkan atau memberdayakan bakat khusus dengan
sepenuhnya mungkin menjelaskan mengapa aktivitas-aktivitas seperti hukum,
komputer, dan akuntansi desentralisasi. Dalam ekonomi, konsep lingkup ekonomi
menangkap gagasan untuk melakukan ekspansi ke aktivitasaktivitas yang
memanfaatkan kapasitas saat ini dengan baik.

 Skala ekonomi
Pemikiran lainnya yang dikenal mengenai pemanfaatan kapasitas adalah gagsan
mengenai skala ekonomi. Ketika skala ekonomi tersedia, aktivitas cenderung
dikelompokkan dan disentralisasi guna mengeksploitasinya. Aktivitas, seperti
manajemen kas dan pembelian disentralisasikan karna tingkat bunga dan harga
pembelian yang lbeih baik tersedia ketika organisasi melakukan transaksi dalam
kuantitas yang lebih besar.
 Keseragaman
Kebutuhan akan keseragaman korporat dalam aktivitas-aktivitas tertentu
merupakan alasan penting lainnya untuk mendesentralisasikan aktivitas-aktivitas
tersebut. Contohnya adalah negosiasi-negosiasi serikat kerja karena kebijakan
upah dan tunjangan untuk seluruh organisasi harus seragam. Sistem akuntansi,
yang haru sesuai baik dengan kebutuhan pelaporan internal maupun eksternal,
cenderung seragam karen alasan yang sama.

 Konsekuensi yang bertahan lama


Pertimbbangan utama dalam mendelegasikan keputusan adalah sampai sejauh
mana suatu organisasi dapat menolerir kesalahan-kesalahan yang dibuat o;leh
para manajernya. Kebebasan untuk gagal merupakan salah satu prasyarat penting
bagi desentralisasi yang efektif, khususnya jika suatu organisasi menginginkan
pengambilan risiko oleh pihak manajer subunit

 Kerangka waktu
Salah satu lasan yang paling populer untuk melakukan desentralisasi adalah
keragka waktudalam mana keputusan harus diambil. Hal ini merupakan keluhan
populer terhadap birokrasi sentral yang lamban yang tidak membuat keputusan
secara tepat waktu. Sesungguhnya, ketika waktu merupakan hal yang sangat
penting, keputusan tidak dapat disentralisasikan karena penundaan yang
disebabkan oleh kebutuhan untuk mengomunikasikan dan merespon informasi
yang relevan.

 Dorongan eksperimentasi
Beberapa organisasi melkukan desenralisasi untuk mendorong eksperimentasi
pada tingkatan lokal. Dengan menciptakan subunit-subunit yang memiliki
keterikatan yang longgar antara satu sama lain, eksperimen dapat dilakukan
dengan hasil yang terbatas pada sebagian kecil segmen dari organisasi. dengan
cara lain, dampak yang merugikan dari suatu eksperimen menjadi terbatas
sementara dampak yang menguntungkan dapat diadopsikan kemudian oleh bagian
lainnya dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai