Anda di halaman 1dari 3

Nama : MIKHAEL DONI SILAP

NIM : 193010303005
Kelas : AKUNTANSI/D
Matkul : Manajemen Keuangan

BAB 7 PENGANGGARAN MODAL : ISU LANJUTAN


PERTANYAAN:

1. Jelaskan permasalahan analisis investasi yang dihadapi jika ada dua proyek dengan usia yang berbeda,
dan harus dipilih salah satu!
Jawab:
Permasalahanapabilaadaduaproyekdenganusiayangberbeda. Jika Proyek B memberikan nilaiNPV yang lebih
tinggidibandingkan dengan proyek A. karena itu proyek B akan dipilih. Tetapi NPV merupakan fungsi dari usia
proyek, semakin lama usia proyek akan semakin tinggi NPV nya. Meskipun hal tersebut tidak menjadi masalah jika
proyek tersebut indenpenden hal tersebut menjadi masalah jika proyek tersebut saling meniadakan (kita harus
pilih salah satu) dan pergantian dimasa mendatang akan dilakukan. Proyek semacam itu bukan merupakan proyek
satu kali saja.

2. Jelaskan metode EAC untuk menganalisis permasalahan diatas (nomor 1)!


Jawab:
EAC bisa interpretasikan sebagai komponen investasi awal yang harus “dicover” agar investasi bisa ditutup
(break/even). Dengan katalain, EAC merupakan komponen aliran kas.

3. Perbandingan apalagi yang harus dimasukkan dalam analisis dua proyek dengan usia yang berbeda?
Jawab:
Pertimbangan lanjutan, analisis investasi untuk dua proyek dengan usia berbeda dilakukan untuk dua proyek yang
mutually exclusive (kita harus memilih salah satu). Jika dua proyek tersebut independen, maka tidak perlu
dilakukan analisis seperti itu. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah analisis tersebut mengasumsikan kondisi
yang sama selama umur proyek tersebut: tingkat inflasi dan teknologi dianggap sama. Jika kita memperkirakan
tingkat inflasi atau teknologi berbeda sehingga menyebabkan aliran kas keduanya berubah, maka kita harus
memasukkan efek tersebut kedalam perkiraan aliran kas.
4. Jelaskan bagaimana penyesuaian terhadap inflasi harus dilakukan!
Jawab:
• Pengaruh inflasi atau dis-inflasi harus dimasukkan kedalam aliran kas, karena tingkat
keuntungan yang disyaratkan biasanya sudah memasukkan inflasi yang diharapkan (investor
sudah memasukkan inflasi kedalam tingkat keuntungan yang diharapkan).
• Jika inflasi tidak homogen didalam suatu perekonomian, akan lebih baik jika kita menggunakan
tingkat inflasi persektor perekonomian.
• Perubahan harga yang tidak dikarenakan inflasi, missal Karena perubahan permintaan dan
penawaran, yang akan mempengaruhi aliran kas, sebaiknya juga dimasukkan kedalam analisis.

5. Jelaskan bagaimana analisis sensitivitas dalam penganggaran modal bisa dilakukan! Apa manfaatnya?
Jawab:
AnalisissensitivitasbisadilakukandikarenakananalisisNPVbelumbanyakmembahasrisikoususlaninvestasi,Salah satu
kecenderungan analasis NPV adalah diperolehnya usulan investasi yang mempunyai nilai NPV yang positif. Mungkin
karena memang positif (yang NPV-nya negative tidak pernah diajukan), atau mungkin dibuat positif (meskipun
sebenarnya negative).
Dengan kata lain ada kecendrungan over-estimate dalam analisis NPV, sehingga menghasilkan falsesense of
security (kesimpulan bahwa usulan investasi pasti aman dan menghasilkan NPV postitif, meskipun belum tentu
demikian). Adapun manfaat dari Analisis Sensitivitas yaitu bisa memperoleh gambaran yang lebih realistis
mengenai analisis NPV.

6. Jelaskan bagaimana analisis skenario dalam penganggaran modal bisa dilakukan! Apa manfaatnya?
Jawab:
Pada analisis skenario, manajer keuangan mengidentifikasi skenario tertentu, kemudian menghitung NPV
berdasarkan skenario tersebut. Berbeda dengan analisis sensitivitas, dimana hanya satu variabel berubah, dan
mengasumsikan variabel lain konstan, pada analisis skenario, variabel-variabel bisa berubah secara bersamaan
untuk setiap scenarionya. Adapun manfaat dari analisis skenario, manajerkeuangan dapat mengidentifikasi
scenario tertentu, kemudian menghitung NPV berdasarkan scenario tersebut.

7. Jelaskan bagaimana analisis simulasi dalam penganggaran modal bisa dilakukan! Apa manfaatnya?
Jawab:Analisis simulasi dapat dilakukan karena bisa memperhalus analisis sensitivitas lebih lanjut, Dalam analisis
simulasi ini, manajer keuangan mengubah-ubah variabel yang relevan, kemudian melihat efeknya terhadap NPV.
perubahan dilakukan secara simultan kemudian efek terhadap NPV dilakukan beberapa kali sehingga akan
diperoleh distribusi NPV. Manfaat dari analisis simulasi adalah manajer keuangan bisa mengubah-ubah variabel
yang relevan, kemudian melihat efeknya terhadap NPV.

8. Jelaskan bagaimana perhitungan break-even akuntansi dilakukan!


Jawab:
Jika manajer keuangan ingin melihat penjualan minimal yang harus diperoleh agar bisa menutup biaya-biaya yang
dikeluarkan, analisis break-even bisa digunakan. Analisis break even bisa ditulis sebagai berikut ini:
Titik BE = Biaya tetap+depresiasi
(harga per unit-biaya variable per unit)/harga per unit
9. Jelaskan bagaimana perhitungan break-even PV aliran kas dilakukan!
Jawab:
Perhitungan break-even PV aliran kas dilakukanya itu dengan cara memasukkan present value aliran kas, PV kas
masuk –PV kas keluar = 0

10. Jelaskan bagaimana pohon keputusan bisa dipakai untuk analisis investasi!
Jawab:
Salah satu cara untuk menganalisis ketidakpastian adalah dengan menggunakan pohon keputusan. Dengan
menggunakan pohon keputusan, manajer keuangan bisa menganalisis keputusuan yang dilakukan secara
berurutan.

PROBLEM
1. Misalkan kita mempunyai persoalan investasi sebagai berikut ini.Investasi awal = Rp.1.000 juta.Aliran kas
diperkirakan Rp.100 juta per tahun,usia proyek selamanya.Pada akhir tahun kita akan memperoleh
informasi lebih banyak mengenai proyek tersebut: proyek tersebut akan sukses atau tidak.Jika akan
sukses,investasi diperluas sehingga aliran kas per tahun menjadi Rp200 juta.Jika tidak sukses,proyek
dihentikan,yang berarti aliran kas = 0.Proyek tersebut bisa dijual dengan harga Rp500 juta.Probabilitas
untuk sukses dan tidak sukses sama yaitu 50%.Tingkat keuntungan yang disyaratkan 10%.
a. Dengan pohon keputusan, gambarkan situasi di atas!
b. Hitunglah NPV yang diharapkan, apakah proyek tersebut sebaiknya dilaksanakan? Jelaskan!

2. PT Imas mempunyai sruktur biaya dan penjualan sebagai berikut ini. Harga penjualan Rp1.000,00, biaya
variabel Rp500.00, biaya tetap Rp100.000,00, depresiasi Rp20.000,00, pajak 30%.Hitung titik break even-
nya!

3. PT Asoka baru saja membeli mesin senilai Rp2 juta untuk memproduksi produk mainan. Mesin tersebut
mempunyai umur lima tahun tanpa nilai residu, didepresiasi dengan menggunakan garis lurus. Harga barang
diperkirakan Rp250,00, sedangkan biaya variabelnya adalah Rp50,00. Biaya tetap per tahun adalah Rp3,5
juta. Pajak adalah 25% dan discount rate yang relavan adalah 12%. Hitunglah titik break-even present
value!

Jawab :

1.
a) Dengan pohon keputusan,situasi no 1 tersebut bisa dijabarkan sebagai berikut:
Pada awal tahun dilakukan tes pasar. Memiliki investasi awal sebesar Rp1Miliar. Probabilitas tes tersebut
sukses dan gagal adalah 50% masing-masing. Jika investasi tersebut sukses, maka investasi diperluas sehingga
aliran kas pertahun menjadi Rp200juta. Apabila tidak sukses, proyek akan dihentikan yang berarti aliran kas = 0.
Akan tetapi proyek tersebut bisa dijual dengan harga Rp500juta. Tes pasar tersebut diharapkan bisa
mengurangi ketidakpastian usaha, sehingga tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk aliran kas yang kedua
turun menjadi 5%.
b) Proyek NPV yang diharapkan harus dicari NPV1 dulu yaitu=
NPV1 = -1.000juta+200juta/(1,5)∞
= tak terhingga
NPV tersebut terjadi pada tahun 1. Jika usulan investasi dihentikan, NPV yang dihasilkan sama dengan 0.
Dengan demikian NPV yang diharapkan, setelah menggabungkan dua scenario dan gagal, adalah:
NPV1 yang diharapkan = (0,5xtakterhingga)+(0,5x0) = tak terhingga
a. Setelah menggunakan analisis pohon keputusan, NPV positif sebesar tak terhingga diperoleh.
Manajer keuangan dengan demikian akan menerima usulan investasi tersebut.
2. Perhitungan tititk breakeven-nya adalah:
a. Harga Penjualan Rp.1.000,00
b. Biaya Variabel Rp.500,00
c. Biaya Tetap Rp.100.000,00
d. Depresiasi Rp.20.000,00
e. Pajak Rp.30%
f. BE = 100.000,00+20.000,00
(1.000,00–500,00)/1.000,00
= 120.000,00
500,00/1.000,00
= 120.000,00
0,5
= 240.000,00
Jadi, titik breakeven-nya adalah 240.000,00. (Halaman181)

3. Perhitungan TBEPV
TBE = 554.785+3.500.000(1–0,125)–399.996(0,25)
(250-50)(1–0,25)
= 3.079.786/0,6 =5.132.976
Dengan demikian,pada tingkat penjualan sebesar Rp5.132.976 akan terjadi break-even, present value
aliran kas masuk sama dengan present value kas keluar.

Anda mungkin juga menyukai