BAB 10
OLEH:
KELOMPOK 1
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2021/2022
Bab 10
APT, Model Empiris, & Pengujian Empiris Model Keseimbangan
A. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaskud dengan arbitrase, beri contoh!
Jawaban:
Arbitrase adalah kegiatan yang berusaha memperoleh keuntungan arbitrase. Keuntungan
arbitrase yang diperoleh dengan modal nol dan risiko nol. Proses arbitrase akan
mendorong brlakunya hukum satu harga (the law of one price). Hukum tersebut pada
dasarnya mengatakan bahwa aset dengan karakteristik yang sama akan terjual dengan
harga yang sama di manapun di dunia ini. Sebagai contoh, misal sebungkus roti di
Yogyakarta terjual dengan harga Rp.10.000,00 sementara di Surabaya terjual dengan
harga Rp.15.000,00. Hukum satu harga dilanggar dalam contoh ini. Misal biaya transaksi,
risiko, biaya transportasi sama dengan nol, dan kita bisa menjamin di bank dengan bunga
nol. Kita bisa melakukan proses arbitrase. Beli roti di Yogyakarta, kemudian jual roti di
Surabaya. Keuntungan yang diperoleh adalah Rp.5.000,00 per bungkusnya. Kalau kita
menggunakan uang sebanyak-banyaknya untuk memanfaatkan ketidakseimbangan harga
tersebut. Kegiatan semacam itu akan mendorong harga naik di Yogyakarta, dan
menurunkan harga di Surabaya. Misalkan harga di kedua kota tersebut menjadi sama,
misal Rp.13.500,00. Dalam situasi ini tidak ada lagi motivasi arbitrase. Perhatikan bahwa
kegiatan di atas mendorong harga aset yang sama menjadi sama. Dalam kenyataannya
tentu saja ada biaya transaksi dan risiko. Dalam kenyataannya, perbedaan harga yang
terjadi mencerminkan biaya transaksi dan risiko transaksi. Sebagai contoh, misal biaya
transportasi dan risiko sebesar Rp.2.000,00. Harga di Surabay barangkali Rp.14.000,00
sedangkan harga di Yogyakarta Rp.12.000,00. Meskipun harga berbeda, tetapi tidak ada
kesempatan arbitrase karena keuntungan yang diperoleh habis di makan oleh biaya
transaksi dan kompensasi risiko.
[Dari hal. 245-246, buku manajemen keuangan]
2. Jelaskan bagaimana ebitrase bisa membentuk garis SML yang menjadi dasar APT!
Jawaban:
Arbitrase bisa membentuk garis SML karena menampilakan hubungan risiko sistematis
dengan tingkat keuntungan yang bisa lebih dari satu yang mendasarkan APT. Tentunya
kita akan mempunyai gambar multidimensi yang tidak mungking digambar, jika ingin
menunjukan hubungan antara risiko-risiko sistematis dengan tingkan keuntungan yang
diharapkan.
[Dari hal. 249, buku manajemen keuangan]
CAPM APT
b. Data cross-sectional
Setelah pengujian dengan data time-series tahap berikutnya pengujian cross-sectional
hubungan antar risiko dengn return. Estimasi yang terlalu tinggi akan dikompensasi
dengan estimasi yang terlalu rendah, yang mengakibatkan efek keseluruhan (error
secara keseluruhan) menjadi nol.
[Dari hal 255 & 257, buku manajemen keuangan]
dimana :
Ri = return saham historis
RF = return aset bebas risiko
α = intercept
β = beta pasar atau koefisien regresi
RM = return atau tingkat keuntungan pasar historis
γi = koefisien regresi saham i terhadap return SMB
SMB = Small Minus Big, yaitu selisih return portofolio saham kecil dengan
portofolio saham besar
δi = koefisien regresi saham i terhadap return HML
HML = High Minus Low, yaitu selisih return portofolio saham dengan B/M tinggi
dengan B/M tinggi dengan portofolio saham dengan B/M rendah
ei = error term
[Dari hal. 267-268, buku manajemen keuangan]
10. Jelaskan kritik terhadap model empiris dalam penentuan harga aset!
Jawaban:
Karena tidak didasarkan pada teori, maka kritik utama untuk model empiris adalah pola-
pola yang muncul tersebut kemungkinan hanya muncul karena kebetulan. Pola yang
teramati tesebut mungkin tidak nyata. Sebagai contoh, jika kita melihat awan, maka kita
akan melihat pola wajah manusia. sedangkan orang lain, dengan sudut yang berbeda, akan
melihat pola lain, misal, binatang tertentu. Pola-pola tersebut pada dasarnya tidak bernilai
sesuatu yang nyata. Contoh lain, kita bisa mengamati data pergerakan harga saham/aset.
Kemudian kita juga mengamati jumlah telur yang terjual dipasar lokal. Jika kita
menghitung korelasi antara keduanya, barangkali kita bisa menemukan angka yang
signifikan. Tetapi, angka korelasi tersebut tidak berarti apa-apa karena tidak ada landasan
teoritis kenapa keduanya berkaitan. Kemungkinan besar korelasi tersebut hanya merupakan
kebetulan semata.
[Dari hal. 267, buku manajemen keuangan]
B. Jawaban Problem
1)
Dimana:
β = Beta
n = Periode / Jumlah data
Rmt = Return Pasar
Rit = Return Sekuritas
a. Nilai yang diharapkan : 4.416.000 × 3,1%× 9,5% = 13.005,12
Nilai yang sebenarnya : 4.480.000 × 4,3% × 11,8% = 22.731,52
Beta dari faktor : 0,039396
Penyelesaian :
β = [ 13.005,12 × 22.731,52 ] - ( 13.005,12 ×22.731,52 ) / [ 13.005,12 ]2 - [13.005,12 ]2
= −9.726,4 - (-9.726,4) / 169.133.146,2144 - 169.133.146,2144
=0-0
=0
Sumber : http://unmul87.blogspot.com/2012/10/menghitung-beta-dengan-model-
indeks.html?m=1
2) Anggaplah ada tiga model faktor yang tepat
Perhitungan :
b. Saham A = 0,3 (10,5)
= 3,15
Saham B = 0,45 (13,0)
= 5,85
Saham C = 0,25 (15,7)
= 3,925
Return Portofolio = Saham A + Saham B + Saham C
= 3,15 + 5,85 + 3,925
= 12,925