MANAJEMEN KEUANGAN
BIAYA MODAL DAN TEORI STRUKTUR MODAL
Disusun Oleh
SELA SAPITRI
193010303013
Dosen Pengampu
AGUS KUBERTEIN, SE., M.Si
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
BAB 11
BIAYA MODAL
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik
yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi
perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Kps = Dps / P
Keterangan :
Kps = biaya saham preferen
Dps = dividen saham preferen
P = harga saham preferen
PV = D1 / r-g
ks = D1 / P + g
Keterangan:
ks = biaya modal saham
D1 = dividen pada tahun pertama
P = harga saham saat ini
g = tingkat pertumbuhan
g (tingkat pertumbuhan) dapat dihitung melalui data historis dan menggunakan rumus berikut:
g = (1 – DPR ) (ROE)
keterangan :
DPR = dividend payout ratio
ROE = return on equity
Ket:
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham
Rf = tingkat keuntungan bebas risiko
Beta = risiko sistematis
Rm = tingkat keuntungan pasar
Keterangan:
D = Nilai pasar hutang perusahaan
E = Nilai pasar ekuitas perusahaan
Rd = Biaya dari utang
Re = Biaya ekuitas
T = Tarif pajak marginal
ke = D1 / P(1-f) + g
Keterangan:
ke = biaya modal saham eksternal
D1 = dividen pada tahun pertama
P = harga saham saat ini
f = flotation cost (biaya emisi)
g = tingkat pertumbuhan
Lompatan WACC bisa terjadi lagi jika komponen biaya modal yang lain mengalami perubahan.
Tingkat keuntungan portofolio pasar = inflasi yang diperkirakan + pertumbuhan ekonomi riil + premi
risiko yang diharapkan.
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan
dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi
atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka
pendek.Weston dan Copeland (1992) memberikan definisi struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri
dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham
terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Bila perusahaan memiliki
saham preferen, maka saham tersebut akan ditambahkan pada modal pemegang saham.
1. PENDEKATAN TRADISIONAL
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa hingga leverage tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami
perubahan. Sehingga baik tingkat bunga hutang maupun tingkat kapitalisasi relatif konstan. Namun demikian
setelah leverage atau rasio hutang tertentu, biaya hutang dan biaya modal sendiri meningkat. Peningkatan
biaya modal sendiri ini akan semakin besar dan bahkan akan lebih besar daripada penurunan biaya karena
penggunaan hutang yang lebih murah. Akibatnya biaya modal rata-rata tertimbang pada awalnya menurun
dan setelah leverage tertentu akan meningkat.
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Artinya Struktur Modal
mempunyai pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa
diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
VL = VU
Ket:
VL = nilai untuk perusahaan yang menggunakan utang (value for leveraged companies)
VU = nilai untuk perusahaan yang tidak menggunakan utang (100% saham, atau value for unlevered
companies)
Keterangan:
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham
ko = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham perusahaan tanpa utang
B/S = rasio utang dengan saham
kb = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk utang (tingkat bunga).
Keterangan:
Tc = tingkat pajak (perusahaan)
B = besarnya utang
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham
kb = tingkat keuntungan utang (tingkat bunga)
ko = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham perusahaan tanpa utang.
EBIT = Earning Before Interest and Taxes (pendapatan sebelum pajak dan bunga)
Penghematan pajak = VL – VU = tc . B
Nilai perusahaan yang menggunakan utang, setelag memasukkan pajak personal adalah sebagai berikut:
VL = VU + {1 – [ (1 – Tc ) (1 – ts) / (1 – tb) ]} B
Keterangan:
VL = nilai perusahaan dengan utang
VU = nilai perusahaan tanpa utang
Tc = tingkat pajak perusahaan
ts = tingkat pajak pemegang saham (atas dividen dan Capital gain)
tb = tingkat pajak untuk pemegang utang (atas bunga)
B = utang