Anda di halaman 1dari 28

AKUNTANSI PERBANKAN

Referensi

 Akuntansi Perbankan oleh Lapoliwa


 Akuntansi Perbankan Oleh Taswan
 Akuntansi Perbankan oleh Indra
 Aturan Perkuliahan:
1. Sesuai Pedoman Fakultas
2. Sesuai Prilaku Umum
 Standar Penilaian:
1. Presensi…………..10%
2. Tugas dan Quiz..50%
4. Midtest…………….20%
4. Fintest……………..20%
BANK
 Bank adalah lembaga yang berperan
sebagai perantara keuangan(financial)
antara pihak yang memiliki dana dan
pihak yang memerlukan dana, serta
sebagai lembaga yang berfungsi
emperlancar lalu lintas pembayaran (psak
NO. 31).
DANA
 Simpanan adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat (di
luar bank) kepada bank berdasarkan
perjanjian penyimpanan dana.
Bentuk-bentuk simpanan
(1)
 (a) giro, yaitu simpanan pihak lain pada bank
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu
ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindahbukuan;
 (b) tabungan, yaitu simpanan pihak lain pada
bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi
tidak dapat dipersamakan dengan itu;
Bentuk-bentuk simpanan
(2)
 (c) deposito, yaitu simpanan pihak lain pada
bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpan dan bank yang bersangkutan;
 (d) sertifikat deposito, yaitu simpanan pihak lain
dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti
penyimpanannya dapat dipindahtangankan; dan
 (e) bentuk lain yang dipersamakan dengan
bentuk simpanan (a)-(d)
.
KONSEP AKUNTANSI BANK

 Pengertian Akuntansi
 Kerangka Konseptual Akuntansi
 Persamaan Dasar Akuntansi Bank
 Sistematika Rekening Bank
Pengertian Akuntansi
 Akuntansi merupakan seni pencatatan,
pengklasifikasian dan pengikhtisaran dan
pelaporan informasi keuangan yang
dipakai sebagai bahan pengambilan
keputusan bagi pihak-pihak yang
menggunakan informasi keuangan
tersebut.
PRINSIP AKUNTANSI

 Timbul dari pengalaman yang dipakai


sebagai pedoman dalam pengolahan data
akuntansi yang mencakup peraturan
tertulis dan tidak tertulis dalam bidang
akuntansi dalam menentukan pengukuran
dan metode pelaporan.
 Meliputi :
 Kesatuan akuntansi
 Kesinambungan perusahaan
 Periode akuntansi
 Pengukuran dalam nilai uang
 Harga perolehan
 Penetapan Pendapatan dan biaya
 Konsistensi
 Obyektivitas
 Materialitas
 Konservatisme
 Pernyataan terbuka
 Realisasi
 Kesatuan akuntansi (Busines
Entity) :
Perusahaan merupakan suatu
kesatuan usaha yang terpisah dengan
pemiliknya dan akuntansi memandang
dari segi perusahaan. Laporan keuangan
yang disusun adalah laporan keuangan
perusahaan.
 Kesinambungan perusahaan (Going
Concern) :
Perusahaan didirikan untuk jangka
waktu yang tidak terbatas dan akan
berlangsung secara terus menerus.
 Periode akuntansi :
Pelaporan informasi keuangan untuk
perusahaan yang berkesinambungan
terbagi kedalam beberapa periode
akuntansi agar dapat memantau posisi
keuangan dan hasil usaha selama satu
periode tertentu.
 Pengukuran dalam nilai uang :
Informasi akuntansi yang disajikan
harus memiliki keseragaman bahasa yakni
mata uang. Tanpa keseragaman ini
informasi akuntansi yang disajikan tidak
dapat dibandingkan karena satuan unit
pengukurnya berbeda-beda.
 Harga perolehan :
Harta kekayaan yang diperoleh
haruslah dicatat pada saat perolehannya.
Nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh
harta tersebut merupakan nilai yang akan
dicatat dalam laporan keuangan. Dan
akan disajikan dalam laporan keuangan.
 Penetapan Pendapatan dan biaya :
Pelaporan pendapatan dan biaya
harus jelas diperiode mana dilaporkan,
keterkaitannya dengan aktiva dan hutang
yang bersangkutan
 Konsistensi :
Penerapan prinsip akuntansi harus
dilakukan secara konsisten dari satu
periode ke periode lainnya. Keseragaman
prinsip akuntansi merupakan syarat
mutlak tercapainya prinsip dapat
diperbandingkannya laporan keuangan.
 Obyektivitas :
Data dan informasi keuangan harus
disajikan berdasarkan data akuntansi yang
didukung oleh bukti yang obyektif.
 Materialitas :
Data dan informasi keuangan yang
timbul dari transaksi yang jumlahnya
relatif kecil dan tidak berarti terhadap
laporan keuangan dapat diabaikan.
 Konservatisme :
Penyajian informasi keuangan
dihadapkan kepada prinsip kehati-hatian
terhadap pencatatan pendapatan dan
biaya.
 Pernyataan terbuka :
Informasi yang diketahui dan sudah
terjadi maupun potensial yang akan
terjadi, sebaiknya disajikan dalam laporan
keuangan dalam bentuk catatan kaki
ataupun dalam catatan terhadap laporan
keuangan.
 Realisasi :
Data dan informasi keuangan yang
disajikan harus jelas menyajikan dasar
pengakua pendapatan yang telah
dicerminkan dalam ikhtisar laba-rugi.
Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi terbagi menjadi beberapa tahap yaitu :
 Tahap analisis transaksi
 Tahap pencatatan transaksi dalam buku jurnal
 Tahap pembukuan (posting) jurnal-jurnal ke dalam buku
besar
 Tahap penyusunan neraca saldo
 Tahap pembuatan ayat jurnal penyesuaian (AJP)
 Tahap penyiapan neraca lajur ( work sheet)
 Tahap penyusunan laporan keuangan
 Tahap pencatatan AJP ke dalam buku jurnal dan buku
besar
 Tahap pembuatan ayat jurnal penutup dan
pencatatannya ke dalam buku jurnal dan buku besar
 Tahap pembuatan post closing trial balance
Persamaan Akuntansi Bank

 HARTA = HUTANG + MODAL

 HARTA BANK = HUTANG BANK +


MODAL BANK
Rek Bank dalam Persamaan
Akuntansi Bank
Hubungan antar pos
 Semua transaksi saling berhubungan
dengan laporan keuangan yang disusun
 Laporan keuangan disusun berdasarkan
pada prinsip akuntansi
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai