KEUANGAN LAINNYA
CHRISTINA FRANSISKA
Lembaga Penjamin Simpanan
Berdasarkan UU No.24 Thn.2004 : Lembaga Penjamin Simpanan Lembaga
Independen, transparan dan akun tabel dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya serta bertanggung jawab langsung kepada Menteri Keuangan.
LPS memiliki struktur organisasi kepengurusan yang terdiri dari :
a. Dewan Komisioner
b. Kepala Eksekutif
c. Direktur
Fungsi LPS
TUGAS LPS :
Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan
simpanan.
Melaksanakan penjaminan simpanan.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
memelihara stabilitas sistem perbankan.
Melaksanakan penanganan bank gagal yang berdampak sistematik.
Wewenang LPS
Menetapkan dan memungut premi penjaminan.
Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan
keuangan bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank.
Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan
simpanan.
Menjatuhkan sanksi administratif
Wewenang LPS
Mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang
pemegang saham.
Menguasai dan mengelola aset dan kewajiban bank yang gagal
diselamatkan. Meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri, dan
mengubah setiap kontrak yang mengikat bank gagal yang diselamatkan
dengan pihak ketiga yang merugikan bank.
Jenis Simpanan yang Dijamin PLS
LPS menjamin simpanan nasabah bank yang berbentuk tabungan, deposito,
giro, sertifikat deposito dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Pengawas Perbankan OJK
Ketentuan Giro Wajib minimum
Pengertian Pinjaman Luar negeri Bank dan Jenis Pinjaman Luar negeri
Bank
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
Penerapan Manajemen Risiko Bank Umum
Kualitas Aktiva Bank Umum
Jenis Kualitas Aktiva Bank Umum
Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum
Aktivitas Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum
Likuidasi Bank
Penerbitan Dan Perdagangan Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
Pembatasan Transaksi Rupiah
Ketentuan Giro Wajib Minimum
Penerapan giro wajib minimum atau Reserve Requirement ->
perbandingan Antara Saldo giro bank yang wajib ditempatkan pada
Bank Indonesia terhadap dana pihak ketiga (DPK) yang memiliki
bank.
Persentase Giro Wajib minimum -> Menurut peraturan Bank
Indonesia nomor 6/15/PBI/2004 adalah Simpanan minimum yang
harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada
Bank Indonesia. Besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar
persentase tertentu dari dana pihak ketiga bank.
Semua bank yang beroperasi di Indonesia diwajibkan memelihara
saldo giro minimum (GWM) pada Bank Indonesia dalam rupiah.
Sementara Bank Devisa selain wajib memenuhi GMW Rupiah juga
diwajibkan memelihara GMW dalam valuta asing sebesar 3% dari
dana pihak ketiga (DPK) dalam valuta asing.
Ketentuan Giro Wajib Minimum
Formula Perhitungan persentase GWM :
Saldo Giro pada Bank Indonesia setiap hari dalam satu laporan masa laporan
X 100
Rata rata harian jumlah DPK dalam satu Masa laporan pada dua masa laporan sebelumnya
Jasa Giro sebesar 3% merupakan tingkat bunga efektif tahunan (Effective annual rate) yang
ditentukan berdasarkan periode compounding harian selama 360 hari dengan rumus,
sebagai berikut :
360 hari
Sanksi
PLN Jangka Pendek Adalah pinjaman Luar negeri dengan Jangka waktu
sampai dengan 1 tahun serta giro, deposito, tabungan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
PLN Jangka panjang Adalah pinjaman Luar negeri dengan Jangka waktu
lebih dari 1 tahun.
PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH
Prinsip mengenal nasabah dasarnya -> Prinsip yang diterapkan bank untuk
mengetahui identitas nasabah.
Dalam menerapkan prinsip mengenal nasabah bank wajib menetapkan
kebijakan dan prosedur mengenai :
Penerimaan Nasabah
Pengidentifikasi-an nasabah
Pemantauan terhadap rekening dan transaksi nasabah
Manajemen resiko
Kebijakan Penerimaan Nasabah
Sebelum melakukan hubungan usaha dengan nasabah bank, wajib
menerima informasi, antara lain mengenai :
• Identitas calon nasabah
• Maksud dan tujuan hubungan usaha
• Informasi lain yang memungkinkan bank mengetahu profil calon nasabah
• Identitas pihak lain, dalam hal calon nasabah bertindak untuk dan atas
nama pihak lain
Pemantauan Rekening dan Transaksi Nasabah
Di samping bank harus menata usahakan dokumen nasabah selama
minimal 5 tahun, bank harus melakukan pembaharuan data, antisipasi
untuk perubahan dokumen.
Selanjutnya bank diwajibkan untuk memiliki data nasabah sebagai berikut :
o Pekerjaan atau bidang usaha
o Jumlah penghasilan
o Rekening lain yang dimiliki
o Aktivitas transaksi normal
o Tujuan pembukaan rekening
Penerapan Manajemen Risiko Bank
Peraturan Bank Indonesia Nomor : 5/PBI/2003 Tahun 2003 tentang
penerapan manajemen Risiko bagi bank umum :
->Peraturan ini mengharuskan pengelolaan setiap aktivitas fungsional bank
sedapat mungkin terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan
risiko yang akurat dan komprehensif. Dalam rangka menciptakan prakondisi
dan infrastruktur pengelolaan risiko maka bank wajib mengambil langkah-
langkah persiapan pelaksanaan pengelolaan risikonya.
a. Kredit
b. Surat berharga
c. Penempatan dana antar bank
d. Tagihan akseptasi
e. Reserve Repurchase Agreement atau Reserve Repo
f. Tagihan Derivatif
g. Penyertaan Modal
h. Transaksi Rekening Administratif
i. Bentuk penyediaan dana lainnya
Jenis Kualitas Aktiva Bank Umum
Aktiva non produktif -> aset bank selain aktiva produktif yang memiliki
potensi kerugian.
Aktiva non produktif antara lain :
a. Kredit
b. Tagihan yang timbul dari surat berharga
c. Tagihan yang timbul di kemudian hari
Aset keuangan lain yang setara Persyaratan Pengalihan Aset: