Anda di halaman 1dari 7

No.Form: BAA.

41

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI


PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA
ITL TRISAKTI
FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : Manajemen Lembaga Keuangan Telah diperiksa & disetujui


Dosen : Drs. Bambang Istidjab ,MM Program Studi Dosen
Prog.Studi / Kelas : S1 - MTL BP3IP
Hari/Tanggal : Selasa / 10 November 2020
Waktu : 15.30 – 18.00
Sifat Ujian : BUKA BUKU

PERHATIAN : Agar setiap mahasiswa mematuhi Tata tertib Ujian yang berlaku di ITL Trisakti (lihat
Buku Pedoman Akademik). Soal dan lembar jawaban dikumpulkan.

SOAL:

1. Jelaskan apa yang anda pahami mengenai:

a. Sistim keuangan Indonesia

sistem keuangan adalah sistem yang terdiri atas lembaga keuangan, pasar keuangan,

infrastruktur keuangan, serta perusahaan non keuangan dan rumah tangga yang saling

berinteraksi dalam pendanaan dan/atau penyediaan pertumbuhan perekonomian.

Dengan begitu system keuangan Indonesia adalah sistem keuangan yang saling berinteraksi

dalam pendanaan dan/atau penyediaan pertumbuhan perekonomian di Indonesia

b. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan merupakan sebuah badan hukum yang dibentuk

berdasarkan UU no.24 tahun 2004 yang fungsi-nya menjamin simpanan nasabah penyimpan dan

melakukan penyelesaian dan penanganan bank gagal sebagai bagian dari pemeliharaan stabilitas

sistem perbankan.

c. Otoritas Jasa keuangan (OJK)


adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,

pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan.

d. Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, Bank

Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yakni mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah.

e. Bank Umum

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip

syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum

meliputi bank umum pemerintah, bank-bank swasta nasiona devisa, bank-bank swasta

nasional nondevisa, serta bank-bank asing dan campuran.

f. Bank Perkreditan Rakyat

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip

syariah. BPR tidak memberikan jasa dalam lalu linta pembayaran sebagaimana bank umum.

Bila dibandingkan dengan bank umum, BPR menawarkan jasa-jasa pelayana yang lebih

sempit.

2. Didalam melaksanakan tugas LPS harus berpegangan pada aturan-aturan yang harus

dipedomani. Jelaskan ketentuan-ketentuan yang mengatur:

a. Berapa batas nilai simpanan yang dijamin oleh LPS

Nilai simpanan yang dijamin oleh LPS paling tinggi sebesar Rp 2 milyar per nasabah per bank

sejak tanggal 13 Oktober 2008. Apabila seorang nasabah mempunyai beberapa rekening

simpanan pada satu bank, maka untuk menghitung simpanan yang dijamin, saldo seluruh

rekening tersebut dijumlahkan.


Nilai simpanan yang dijamin tersebut meliputi pokok ditambah bunga untuk bank konvensional,

atau pokok ditambah bagi hasil yang telah menjadi hak nasabah untuk bank syariah.

b. Jenis simpanan nasabah apa saja yang dijamin oleh LPS

LPS menjamin simpanan nasabah bank yang berbentuk tabungan, deposito, giro, sertifikat

deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

3. Salah satu upaya apa yang dilakukan OJK dalam rangka penyehatan suatu Bank !

a) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;

b) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;

c) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen dan tindakan lain

terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, dan atau penunjang kegiatan jasa keuangan

sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;

d) Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan atau pihak tertentu;

e) Melakukan penunjukan pengelola statuter;

f) Menetapkan penggunaan pengelola statuter;

g) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan;

h) Memberikan dan atau mencabut: izin usaha, izin orang perseorangan, efektifnya pernyataan

pendaftaran, surat tanda terdaftar, persetujuan melakukan kegiatan usaha, pengesahan,

persetujuan atau penetapan pembubaran dan penetapan lain.

4. BI dalam fungsinya mempunyai tujuan mencapai dan melakukan kestabilan rupiah.

Jelaskanlah upaya apa saja yang harus dilakukan oleh Bank Indonesia !

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia sejak 1 Juli 2005 menerapkan kerangka

kebijakan moneter Inflation Targeting Framework (ITF). Kerangka kebijakan tersebut dipandang
sesuai dengan mandat dan aspek kelembagaan yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Dalam

kerangka ini, inflasi merupakan sasaran yang diutamakan ( overriding objective).

dengan kebijakan moneter yang diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan ke

depan dan diumumkan kepada publik sebagai perwujudan dari komitmen dan akuntabilitas bank

sentral. ITF diimplementasikan dengan menggunakan suku bunga kebijakan sebagai sinyal

kebijakan moneter dan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sebagai sasaran operasional.

Kerangka kerja ini diterapkan secara formal sejak 1 Juli 2005, setelah sebelumnya menggunakan

kerangka kebijakan moneter dengan uang primer ( base money) sebagai sasaran kebijakan

moneter. 

Berpijak pada pengalaman krisis keuangan global 2008/2009, salah satu pelajaran penting yang

mengemuka adalah perlunya fleksibilitas yang cukup bagi bank sentral untuk merespons

perkembangan ekonomi yang semakin kompleks dan peran sektor keuangan yang semakin kuat

dalam memengaruhi stabilitas ekonomi makro. Berdasarkan perkembangan tersebut, Bank

Indonesia memperkuat kerangka ITF menjadi Flexible ITF. 

5. Bank Umum dalam kegiatan usahanya tentunya mempunyai sasaran dalam upaya agar

penyelenggaraan Bank dapat berjalan lancar. Jelaskan praktek-praktek apa saja yang

mempengaruhi dan resiko usaha dalam menjamin kelancaran kegiatan Bank dimaksud !

Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum:

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,

sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

 Memberikan kredit.

 Menerbitkan surat pengakuan utang.

 Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah

nasabahnya:
 Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa

berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat

dimaksud.

 Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak

lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.

 Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.

 Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

 Obligasi.

 Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.

 Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu (1)

tahun

 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.

 Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik

dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana

lainnya.

 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar

pihak ketiga.

 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.

 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga

yang tidak tercatat di bursa efek.

 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.

 Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.


 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan

undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Jelaskanlah hal apa yang membedakan BPR dengan Bank-Bank yang lain !

Perbedaan Bank Umum dan BPR Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 1. ... Jika Bank

umum menghimpun dananya dalam bentuk giro dan sertifikat deposito, maka BPR tidak

menghimpun dananya dalam bentuk giro dan sertifikat deposito, namun BPR hanya menerima

dalam bentuk tabungan dan deposito

Tabel perbandingan kegiatan usaha Bank Umum dan BPR

Bank Umum BPR


✓(Memiliki layanan kartu
✓(Tidak memiliki layanan kartu
Kredit kredit.Nilai plafon kredit tak
kredit. Nilai plafon kredit umumnya
terbatas bisa mencapai triliunan
terbatas hingga miliaran rupiah)
rupiah)
✓(Umumnya memiliki layanan
transaksional yang lebih lengkap
Tabungan ✓(tidak sekompleks bank umum)
seperti ATM, internet banking
dll.)
✓(Penjaminan LPS lebih rendah
✓(Penjaminan LPS lebih tinggi
Deposito Berjangka sampai 6.00% (valas 1.75%)
hingga 8.50% untuk periode 25-01-
untuk periode 25-01-2020 s/d
2020 s/d 29-05-2020)
29-05-2020)
×(BPR dilarang melakukan kegiatan
usaha dalam valuta asing kecuali
Kegiatan Valuta Asing ✓
sebagai Pedagang Valuta Asing
dengan izin OJK)
Menerima simpanan berbentuk
Giro (seperti cek dan bilyet giro) 
✓ ×
dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran
Melakukan usaha perasuransian ✓ ×
Penyertaan modal ✓ ×

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai