Anda di halaman 1dari 3

NAMA : I Wayan Kostiajuna

NPM : 202110121017
MATA KULIAH : Hukum Perbankan & Lembaga Pembiayaan
HARI/TANGGAL : Senin / 8 Januari 2024
WAKTU : 08.00 – 09.30 Wita
SEMESTER :V
PESERTA : 61 Orang
KELAS/RUANGAN : A5 / Litigasi
DOSEN : Dr. Ni Komang Arini Styawati, SH.,M.Hum

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2023/2024


1. Hukum perbankan adalah seperangkat aturan dan peraturan hukum yang mengatur kegiatan
operasional bank serta transaksi keuangan yang dilakukan demi dan untuk kepentingan pihak
ketiga tanpa memerhatikan bentuk hukumnya. Hukum perbankan mencakup segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank, baik kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Hukum perbankan bertujuan untuk mengatur dan
memastikan bahwa kegiatan perbankan dilakukan secara aman dan menguntungkan bagi
semua pihak yang terlibat. Hukum perbankan memiliki berbagai manfaat, antara lain
memberikan perlindungan hukum bagi nasabah dari tindakan perbankan yang merugikan
penggelapan, dan pelanggaran terhadap privasi nasabah, mengatur ketentuan-ketentuan dan
kaidah-kaidah yang harus dipatuhi oleh bank dan dapat mendorong kepatuhan serta menjaga
agar kegiatan perbankan dilakukan dengan integritas serta aturan yang dikeluarkan oleh
otoritas pengawas perbankan.
2. Pihak terafiliasi adalah pihak yang memiliki hubungan dengan suatu perusahaan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
perusahaan tersebut. Menurut kebijakan transaksi dengan pihak terafiliasi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, pihak terafiliasi meliputi: 1) hubungan keluarga karena perkawinan dan
keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2) hubungan antara
pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; 3) hubungan antara 2
perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang
sama; 4) hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; 5) hubungan antara 2 perusahaan
yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau 6)
hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
3. Isi Pakto 1988 adalah kebijakan deregulasi perbankan yang mempermudah pendirian bank
swasta serta memperlonggar kewajiban likuiditas minimum dari 15 persen menjadi 2 persen.
Paket kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan penghimpunan dana, mendorong
ekspor nonmigas, meningkatkan efisiensi bank dan LKBB, meningkatkan efektivitas
pelaksanaan kebijakan moneter, dan menunjang pengembangan pasar modal.
4. Kredit adalah pinjaman uang yang diberikan oleh bank atau institusi keuangan untuk
membantu individu atau perusahaan memenuhi kebutuhan finansial mereka. Ada berbagai
jenis dan penggolongan kredit yang telah dikembangkan perbankan, antara lain:
➢ Kredit Bilateral: Kredit yang dibiayai oleh hanya satu bank.
➢ Kredit Sindikasi: Kredit yang diberikan oleh lebih dari satu bank dan dikelola bersama
oleh bank-bank yang berbeda.
Kredit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan jangka waktu, sifat pelunasan,
dan valuta:
Jangka Waktu:
• Jangka Pendek: Kredit dengan jangka waktu pengembalian singkat, seperti kredit modal
kerja, perdagangan, dan industri.
• Jangka Menengah: Kredit dengan jangka waktu pengembalian sedang, seperti kredit
investasi dan konsumtif.
• Jangka Panjang: Kredit dengan jangka waktu pengembalian panjang, seperti kredit
jangka panjang untuk proyek infrastruktur dan real estat.
Sifat Pelunasan:
• Kredit dengan angsuran: Kredit yang pembayarannya kembali pokok pinjamannya diatur
secara bertahap menurut jadwal yang telah ditetapkan.
• Kredit dibayarkan sekaligus: Kredit yang pembayarannya kembali pokok pinjamannya
tidak diatur secara bertahap, tetapi harus dikembalikan secara sekaligus pada tanggal
jatuh tempo yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kredit.
Valuta: Kredit yang diberikan dalam valuta asing pembiayaan, seperti dolar, euro, atau
rupiah.
5. Penanganan kredit bermasalah dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Langkah pertama
adalah restrukturisasi, yang meliputi perubahan syarat kredit seperti jangka waktu dan jadwal
pembayaran. Selain itu, penyelesaian kredit bermasalah juga dapat melalui penjadwalan
kembali, persyaratan kembali, dan penyelesaian secara damai. Selama proses penyelesaian,
penting untuk tetap berkomunikasi dengan pihak bank atau kreditur untuk mencari solusi yang
sesuai. Dalam beberapa kasus, penyelesaian kredit bermasalah juga dapat melibatkan upaya
hukum apabila langkah-langkah sebelumnya tidak berhasil.
6. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya
bukan memberikan kredit serta jasa-jasa perbankan seperti bank. Contoh LKBB di Indonesia
antara lain: perusahaan asuransi, pegadaian, pasar modal, koperasi simpan pinjam, perusahaan
leasing, perusahaan modal ventura, perusahaan anjak piutang, dan perusahaan sewa guna
(leasing).

Anda mungkin juga menyukai