Anda di halaman 1dari 6

1.

Sistem keuangan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam menunjang sektor dan
aktifitas perekonomian suatu negara, yang terdiri dari otoritas keuangan, sistem perbankan, dan
sistem lembaga keuangan bukan bank, dimana sistem keuangan berfungsi untuk
mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada pihak yang defisit.
2. Peranan notaris dalam pembuatan akta perjanjian kredit perbankan sangatlah penting,
dimana notaris sebagai pejabat publik dituntut untuk bersikap professional dengan
menjembatani kepentingan kreditur dan debitur dalam pembuatan akta otentik pada perjanjian
kredit.
3. Pengaturan sistem keuangan?!
4. Pengaruh lembaga keuangan terhadap perekonomian tentunya sangat berpengaruh, karena
lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary) yang mana
fungsi pokoknya melakukan intermediasi antara unit defisit dengan unit surplus dalam suatu
sistem keuangan, sehingga pada akhirnya meningkatkan pemerataan dan menciptakan
stabilitas perekonomian.
5. Peranan Bank Umum : Menyimpan dan mengelola dana masyarakat atau sebaliknya dengan
landasan kepercayaan (Agent of Trust), Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat
(Agent Of Development), Menyediakan berbagai layanan jasa bank seperti jasa pengiriman
uang, penitipan barang/SB, pemberian jaminan bank, dll (Agent of Service).
Peranan Bank Sentral (BI) : Menjaga stabilitas moneter melalui instrument suku bunga, BI
sebagai jaring pengaman stabilitas sistem keuangan sebagai lender of the last resort (LoLR),
Memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan
pengelolaan uang rupiah, serta memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga
keuangan yang sehat.
6. BI (Bank Sentral) memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan Rupiah,
tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No.23 Tahun 1999 tentang BI, dimana kestabilan
rupiah yang dimaksud mempunyai 2 dimensi, dimensi pertama kestabilan nilai Rupiah adalah
kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin dari perkembangan laju inflasi,
sementara itu dimensi kedua terkait dengan kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang
negara ain, peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan
sistem keuangan. Sehingga, otoritas moneter yang dimiliki BI sebagai bank sentral telah sesuai
dengan amanat UU No 23 Tahun 1999 tentang BI, dimana dalam UU tersebut telah diatur
otoritas BI sebagai bank sentral untuk menjaga kestabilan nilai rupiah dengan penitikberatan
kebijakan pengaturan moneter tersebut.
• 4 faktor terkait yang mendukung terciptanya Stabilitas Sistem Keuangan :
(1) lingkungan ekonomi makro yang stabil;
(2) lembaga keuangan yang dikelola dengan baik;
(3) pengawasan institusi keuangan yang efektif;
(4) sistem pembayaran yang aman dan handal.

1|Page
• Fungsi Pokok Sistem Keuangan :
1. Fungsi tabungan (savings function)
Sistem keuangan menyediakan suatu mekanisme dan instrumen tabungan, misalnya:
obligasi, saham dan instrumen lain yang diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal.
2. Fungsi kekayaan (wealth function)
Suatu sistem keuangan menyediakan instrumen keuangan yang dapat menyimpan dana
yang berlebih dari masyarakat dalam bentuk obligasi, saham, surat utang negara, dan
instrumen lain.
3. Fungsi likuiditas (liquidity function)
Kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan dapat dikonversi menjadi kas
atau uang tunai dengan cepat dan resiko yang kecil, apabila sang pemilik instrumen
membutuhkan uang tunai.
4. Fungsi kredit (credit function)
Pasar keuangan disamping menyediakan likuiditas dan memfasilitasi arus dana tabungan,
juga menyediakan fasilitas kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan
investasi.
5. Fungsi pembayaran (payment function)
Sistem keuangan juga menyediakan instrumen untuk melakukan mekanisme
pembayaran atas transaksi barang dan jasa. Instrumen yang biasa digunakan antara lain:
cek, giro, kartu kredit dan kartu debit.
6. Fungsi resiko (risk function)
Sistem keuangan dewasa ini memberikan/menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan,
harta, dan resiko kerugian terhadap semua unit usaha dan konsumen. Dapat berupa
asuransi contohnya.

• Lembaga Keuangan
Adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk aset keuangan (financial assets)
atau tagihan (claims) dibandingkan dengan aset non keuangan (non financial assets).
Lembaga keuangan terutama memberikan kredit dan menanamkan dananya dalam surat-
surat berharga. Sering lembaga keuangan disebut sebagai lembaga intermediasi keuangan
(financial intermediary) karena fungsi pokoknya dalam melakukan intermediasi antara unit
defisit dan unit surplus dalam suatu sistem keuangan. Terdiri dari LK Depositori dan Non
Depositori

• Perbedaan antara lembaga pembiayaan dan lembaga keuangan


➢ Lembaga Keuangan :
- Menyediakan berbagai jenis produk jasa keuangan
- Memiliki wewenang untuk menghimpun dana masyarakat, baik dalam bentuk
tabungan, giro, deposito, dan lain sebagainya.
- Pemberian kredit lebih umum dengan melibatkan agunan atau jaminan
- Segala aturan, izin, dan transaksi berada di bawah pengawasan Bank Indonesia,
terutama yang tertuang ada UU No.10 Tahun 1998
- Untuk bank umum bisa menciptakan uang giral, yang juga mempengaruhi peredaran
uang di masyarakat.
➢ Lembaga Pembiayaan :
- Hanya menyediakan satu jenis produk jasa pada satu kegiatan keuangan
- Tidak memiliki wewenang untuk menghimpun dana dari masyarakat

2|Page
- Produk kredit tidak melibatkan agunan atau jaminan
- Segala aturan, izin, dan transaksi berada di bawah pengawasan Departemen Keuangan
RI
- Tidak bisa menciptakan uang giral

• Pasal 1 angka (2) Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang dimaksud dengan Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
• Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang dimaksud dengan Bank Umum adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bank umum antara lain:


- Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
- Menerbitkan surat pengakuan utang;
- Memindahkan uang baik untuk kepentingan bank maupun untuk kepentingan
nasabah.
- Menempatkan dana pada meminjam dana dari atau meminjamkan dana kepada
bank lain.
- Melakukan kegiatan anjak piutang, dan usaha kartu kredit
- Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang

• Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998, Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
• Tingkat Kesehatan Bank
Kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan untuk
menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat
atau tidak sehat. Standar untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan
pemerintah melalui Bank Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 10 tahun 1998
tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, pembinaan dan
pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia.

• Risiko Pasar : Risiko ini muncul akibat harga pasar bergerak kearah yang merugikan.
Risiko ini merupakan risiko gabungan yang terbentuk akibat perubahan suku bunga,
nilai tukar, serta hal lain yang mempengaruhi.
• Risiko Likuiditas : Risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanan arus kas atau asset nilai tinggi.

3|Page
• Risiko Operasional : Risiko akibat kurang berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional bank.
• Risiko Kepatuhan : Risiko akibat tidak dipatuhinya SOP dan peraturan bank yang
telah berlaku.
• Risiko Hukum
• Risiko Reputasi : Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
• Risiko Stratejik : Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis.

• Leasing
Perpres No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, Sewa guna usaha (leasing)
adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa
guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) maupun dengan hak opsi (finance lease)
untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara angsuran.

• Ciri-Ciri Leasing
– Perjanjian antara Lessor dengan Lessee.
– Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, lessor mengalihkan hak penggunaan barang
kepada pihak lessee.
– Lessee membayar kepada lessor uang sewa atas penggunaan barang (asset).
– Lessee mengembalikan barang tersebut kepada lessor pada akhir periode yang
ditetapkan lebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari umur ekonomis barang

• Manfaat Leasing
– Mempertemukansektor surplus dengan minus.
– Mempertemukan pihak yang memiliki modal dengan pihak yang membutuhkan modal
– Melalui Perjanjian Leasing
– Perjanjian Mengandung syarat umum dan syarat khusus

• Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Sewa Guna Usaha


➢ LESSOR = Perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada
pihak lessee dalam bentuk barang modal.
➢ LESSEE = Perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang
modal dari lessor
➢ SUPPLIER = Perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang
untuk disewakan kepada lessee dengan pembiayaan tunai dari lessor.
➢ BANK = Pihak yang tidak terlibat secara langsung dalam leasing, tetapi menyediakan
dana bagi lessor atau supplier.

4|Page
❖ Pasar Modal
“Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai pasar modal.”
Dasar Hukum = Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM).
❖ Pasar Uang
“Bagian dari sistem keuangan yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan, pinjam-
meminjam, atau pendanaan berjangka pendek sampai dengan 1 (satu) tahun dalam mata uang
rupiah dan valuta asing. Dasar Hukum = Peraturan Bank Indonesia No. 23 /10/PBI/2021
tentang Pasar Uang.
❖ Pasar Valuta Asing (Valas)
“Tempat yang mempertemukan antara penjual dan pembeli mata uang asing. Kegiatan
penawaran dan permintaan valas umumnya dilakukan di bursa valuta asing yang
diselenggarakan pihak bank. Dasar Hukum = Peraturan Bank Indonesia Nomor
24/7/PBI/2022 tentang Transaksi di Pasar Valuta Asing.
❖ Pegadaian
“Lembaga keuangan berupa pembiayaan kredit kepada masyarakat dalam bentuk penyaluran
dana dengan jumlah yang relatif kecil maupun jumlah yang besar atas dasar gadai, juga sebagai
jasa titipan serta jasa taksiran. Dasar Hukum = Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
yakni pasal 1150-1160, dan POJK NO31/POJK.05/2016.
❖ Sewa Guna Usaha
“Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease),
untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala. Dasar Hukum = PerPres Nomor 9 Tahun 2009
tentang Lembaga Pembiayaan, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.010/2009
tentang Perusahaan Pembiayaan.
❖ Lembaga Pembiayaan Konsumen
LPK merupakan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan
konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen. Dasar Hukum =
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, dan Kepres Nomor 61 Tahun 1988 Tentang Lembaga
Pembiayaan Konsumen
❖ Factoring / Anjak Piutang
“Kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam negeri ataupun transaksi
perdagangan luar negeri. Dasar Hukum = Perpres Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Pembiayaan dan Peraturan OJK Nomor 29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan.

5|Page
❖ Venture Capital / Modal Ventura
“Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu
tertentu. Dasar Hukum = Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988
tentang Pembiayaan.
❖ Credit Card / Kartu Kredit
“Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) yang dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi”. Dasar Hukum =
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97/PMK.05/2021.
❖ Dana Pensiun
“Lembaga atau Badan Hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat dan program pension”. Dasar Hukum = Undang-Undang No. 11 tahun 1992 tentang
Dana Pensiun.
❖ Asuransi
“Perjanjian dua belah pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi
dasar bagi penerima premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbal untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, dll.” Dasar
Hukum = UU Nomor 40 Tahun 2014 atau UU Perasuransian.

6|Page

Anda mungkin juga menyukai