EKSI 4205 PERTEMUAN 2 Bank Sentral dalam Perekonomian
Uang dalam Perekonomian
Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima secara umum. Fungsi Uang 1. media transaksi 2. penyimpan nilai 3. satuan hitung 4. alat pembayaran 5. instrumen untuk spekulasi Komponen Uang Beredar 1. Uang dalam arti sempit 2. Uang dalam arti Luas Peran Bank Sentral dalam Perekonomian Kebijakan Moneter
• Kebijakan Moneter : kebijakan otoritas moneter atau bank
sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. (BI, 2003) • Kebijakan moneter terbagi atas : 1. Moneter Ekspansif 2. Moneter Kontraktif Instrumen Kebijakan Moneter : 1. Operasi pasar terbuka 2. Fasilitas diskonto 3. Cadangan wajib 4. Himbauan moral Bank Sentral sebagai Bank Indonesia
Tugas pokok BI (UU No.13 Th 1968)
Membantu pemeintah mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja untuk meningkatkan taraf hidup rakyat.
BI bertindak sebagai pemegang kas pemerintah, memberikan kredit pada
pemerintah dalam rekening koran serta membeli sendiri surat-surat utang negara.
Tugas BI diarahkan satu sasaran (single objective) yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. (era deregulasi) Kestabulan nilai tukar rupiah dalam UU diukur dua dimensi : Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur dari perkembangan nilai tukar rupiah. Tugas Pokok BI (Ps. 8 UU No.23 Th 1999)
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter • Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran • Mengatur dan mengawasi bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Secara kelembagaan, OJK adalah lembaga independen
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain kecuali untuk hal tertentu yang secara tegas diatur dalam UU No. 21 Th 2011. Independensi OJK : oIndependen dari pemerintah oIndependen dalam melakukan pengawasan kegiatan sektor jasa keuangan oIndependen dalam melakukan pengaturan oIndependen dalam anggaran oIndependen dari intervensi politik dan industri keuangan Tugas Pokok OJK
OJK melaksanakan tugas tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap : •Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan •Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal •Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS)
Sesuai UU No. 24 Th 2004, LPS adalah lembaga yang
menjamin simpanan nasabah sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang Perbankan. Secara konsep, peranan industri perbankan dalam perekonomian : Sebagai lembaga intermediary. Infrastruktur untuk membangun sistem pembayaran dan mempermusah transaksi. Infrastruktur kebijakan moneter. Tujuan Lembaga Penjamin Simpanan
1. Untuk membangun sistem perbankan yang sehat dan
stabil guna menunjang terwujudnya perekonomian nasional yang stabil dan tangguh. 2. Menyempurnakan sistem dan program penjaminan simpanan nasabah bank guna mendukung sistem perbankan yang sehat dan stabil. 3. Membentuk lembaga independen yang mampu melaksanakan program penjaminan terhadap simpanan nasabah bank. Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan
a. Menjamin simpanan nasabah.
b. Ikut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Untuk menjalankan fungsinya, LPS mempunyai tugas : a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan. b. Melaksanakan penjaminan simpanan. c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara stabilitas sistem perbankan. d. Merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal (bank resolution) yang tidak berdampak sistemik. e. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik. Operasional LPS
Secara operasional, prinsip penjaminan LPS adalah semacam
asuransi simpanan, oleh karena itu bank peserta LPS wajib membayar premi atas simpanan yang dijaminkan. Dari sistem pendaan, penggunaannya diatur dalam Ps 83 UU No.24 Th 2004. surplus yang diperoleh LPS dari kegiatan operasional selama 1 th harus dialokasikan 20% untuk cadangan tujuan dan delapan puluh perseratus diakumulasikan sebagai cadangan penjaminan. Penanganan Bank Gagal oleh LPS
Jika bank gagal harus dilikuidasi maka LPS akan melakukan
tidakan : a.Melakukan kewenangan - Mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham. - Menguasai dan mengelola aset dan kewajiban bank gagal yang diselamatkan. - Meninjau ulang, membatalkan atau mengubah setiap kontrakyang mengikat bank gagal yang diselamatkan dengan pihak ketiga yang merugikan bank.. - Menjual atau mengalihkan aset bank tanpa persetujuan debitur dan/atau kewajiban bank tanpa persetujuan kreditur. b. Memberikan talangan untuk pembayaran gaji pegawai yang terutang dan talangan pesangon pegawai sebesar jumlah minimum pesangon sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. c. Melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pengamanan aset bank sebelum proses likuidasi dimulai dan memutuskan pembubaran bdan hukum bank, membentuk tim likuidasi dan menyatakan status bank sebagai bank dalam likuidasi.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya