Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsi
dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi dana
masyarakat yang dipercayakan padanya.
b. Prinsip kepercayaan tf.
Prinsip kepercayaan adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh
hubungan kepercayaan antara bank dan nasabahnya, baik itu nasabah yang menyimpan dana di bank
tersebut maupun nasabah debitor. ,qr
c. Prinsip kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan bank adalah prinsip yang mengharuskan atau mewajibkan bank merahasiakan
segala sesuatu berhubungan dengan keuangan dan Iain-Iain dari nasabah bank yang menurut
kelaziman dunia perbankan dirahasiakan.
d. Prinsip mengenal nasabah oleh bank
Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui
identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah, dan melaporkan setiap transaksi yang
mencurigakan.
Produk Bank yang Sering Digunakan
Berikut produk bank yang sering digunakan.
a. Tabungan
Jenis produk yang pertama dan Anda tentunya sudah sangat familier adalah tabungan. Penggunaan
produk ini memungkinkan masyarakat untuk menyimpan dana secara aman di bank. Apabila memiliki
tabungan, Anda dapat melakukan penarikan atau penyetoran dana ‘kapan saja sesuai kebutuhan.
Adapun untuk memiliki rekening tabungan cukup mudah. Anda dapat mendatangi kantor cabang bank
terdekat. Selanjutnya, setiap calon nasabah wajib menyetorkan dana minimal sesuai kebijakan dari
bank. Umumnya, dana setoran awal itu nilainya adalah Rp500.000,00. Namun, tidak menutup
kemungkinan ada bank yang menetapkan nominal lebih rendah.
Selain menjanjikan keamanan dana, penggunaan produk perbankan berupa tabungan memungkinkan
nasabah untuk memperoleh bunga. Hanya saja, pominalnya cukup kecil, sehingga kerap diabaikan oleh
nasabah. Sebagai tambahan, setiap nasabah diwajibkan untuk melakukan pembayaran biaya
administrasi bulanan yang nilainya bervariasi sesuai kebijakan bank.
Deposito
Produk perbankan yang umum digunakan masyarakat selanjutnya adalah deposito. Sekilas, deposito
mempunyai kemiripan dengan produk tabungan. Hanya saja, pencairan dana yang disimpan di bank
dalam bentuk deposito hanya dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pencairan
dana di luar waktu tersebut, berakibat penalti atau pemotongan dana oleh pihak bank.
c\ Giro
Giro punya kemiripan dengan tabungan, sama-sama dipakai untuk menyimpan dana di bank. Hanya
saja, giro merupakan produk perbankan yang dikhususkan untuk badan usaha. Meski, tidak menutup
kemungkinan pihak bank juga menerima pengajuan giro untuk perorangan. Dibandingkan dengan
tabungan, giro memberi kemudahan dalam bertransaksi. Alih-alih menggunakan tunai, nasabah giro
dapat menggunakan cek sebagai sarana pembayaran. Keuntungan lainnya, Anda tidak akan mendapati
pembatasan nominal transaksi. Batasan yang ada hanya terletak pada nominal di rekening.
d. j Kredit
Anda akan sering menjumpai orang-orang yang mengajukan pinjaman atau kredit bank. Produk
perbankan yang satu ini memang populer. Keberadaannya sangat membantu bagi masyarakat yang
tengah mengalami kesulitan dana. Apalagi, pemohon pinjaman tidak terbatas pada badan usaha,
tetapi juga perorangan.
Hanya saja, pemberian kredit oleh bank tidak gratis. Umumnya, pihak bank akan meminta jaminan
kepada pemohon. Selain itu, mereka juga menetapkan suku bunga dengan angka tertentu, dilengkapi
dengan biaya administrasi, serta jangka waktu pelunasan.
Pihak bank dalam praktiknya, akan menyediakan berbagai pilihan produk kredit sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh, Anda akan menemukan produk berupa kredit produktif yang umumnya ditujukan
untuk pengusaha. Selain itu, ada pula kredit konsumtif seperti KPR, kredit modal kerja untuk UMKM,
dan Iain-Iain.
e. XJasa
'—-^Produk perbankan yang umum digunakan masyarakat selanjutnya adalah layanan jasa. Keberadaan
layanan jasa ini memiliki kaitan erat dengan fungsi lembaga perbankan dalam memperlancar aktivitas
perekonomian. Layanan jasa perbankan cukup beragam, mulai dari fasilitas pengiriman uang,
pembelian, penagihan, hingga pembayaran.
Guna membantu kenyamanan para nasabah dalam menggunakan layanan jasa, pihak bank
menyediakan berbagai fasilitas pendukung. Contoh fasilitas tersebut di antaranya adalah layanan
internet banking, mobile banking, ATM, dan lain sebagainya. Keberadaan berbagai fasilitas pendukung
itu bisa Anda manfaatkan untuk berbagai hal, seperti membayar tagihan bulanan, mengirim uang
bulanan untuk^nak, beli pulsa, dan lain sebagainya.
4. Unit Usaha Syariah
/Unit usaha syariah menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/10/PBI/2009 Pasal 1 Ayat 3 merupakan
sebuah unit kerja dari bank umum konvensional yang memiliki kegunaan sebagai kantor induk dari kantor
yang melakukan kegiatan usaha dengan prinsip syariah, sedangkan unit kerja di kantor cabang dari suatu
bank yang berkedudukan di luar negeri yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu
syariah dan/atau unit syariah. Syarat pendirian unit usaha syariah ini diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 11/10/PBI/2009 tentang unit usaha syariah sebagai
berikut.
a. Pendirian/pembukaan kantor cabang atau kantor di bawah kantor cabang yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
54J ========^
i
b. Melakukan perubahan kantor cabang atau kantor di bawah kantor cabang yang melakukan kegiatan
usaha secara konvensional menjadi kantor yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
Pembukaan UUS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia, yang dilakukan dalam bentuk izin
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Persyaratan modal kerja UUS ditetapkan, bahwa BUK
wajib menyisihkan modal kerja paling kurang sebesar 100 miliar aalam bentuk tunai. Persyaratan untuk
memperoleh izin usaha UUS diatur lebih lanjut dengan peraturan Bank Indonesia. Persyaratan yang diatur
dalam Bank Indonesia sekurang-kurangnya memuat sebagai berikut. a. Susunan organisasi dan kepengurusan.
b. Modal kerja.
c. Keahlian di bidang perbankan syariah.
d. Kelayakan usaha.
Secara garis besar dalam pendirian sebuah unit usaha syariah harus mengacu pada peraturan yang telah
dibuat dan tunduk dengan segala ketentuan yang berlaku. Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009
tentang Unit Usaha Syariat, yaitu modal kerja UUS ditetapkan dan dipelihara paling kurang sebesar
Rpl00.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah). Harus dipisahkan dari uang kas dan dikelola secara terpisah.
Lembaga Penjamin Simpanan
Lembaga Penjamin Simpanan adalah lembaga independen didirikan oleh pemerintah di bawah UU RI No. 24
Tahun 2004 yang berfungsi untuk menjamin dan melindungi simpanan/tabungan nasabah perbankan di
Indonesia. Pada saat terjadi konflik antarnasabah dan lembaga keuangan, LPS berwenang menjadi penengah
dan memutuskan solusi dari konflik tersebut.
a. Visi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Menjadi lembaga yang terdepan, terpercaya, dan diakui di tingkat nasional dan internasional dalam
menjamin simpanan nasabah dan melaksanakan resolusi bank untuk mendorong dan memelihara
stabilitas sistem keuangan.
b. Misi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Berikut misi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
1) Menyelenggarakan penjaminan simpanan yang efektif dalam rangka melindungi nasabah.
2) Melaksanakan resolusi bank yang efektif dan efisien.
3) Melaksanakan penanganan krisis melalui restrukturisasi bank yang efektif dan efisien.
4) Berperan aktif dalam mendorong dan memelihara stabilitas sistem keuangan nasional melalui
organisasi yang kompeten.
c. Nilai-Nilai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Berikut ini nilai-nilai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
1) Integrity, yaitu berkata jujur, bertindak independen sesuai dengan kode etik, dan selalu
mengedepankan kepentingan lembaga.
2) Collaboration, yaitu mengedepankan kerjasama dan saling mendukung dengan sikap terbuka dan
prasangka baik, saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan lembaga.
3) Accountable, yaitu berani bertanggung jawab atas segala tindakan atau keputusan yang diambil,
sesuai kebijakan/peraturan yang berlaku, dengan mempertimbangkan risiko.
4) Respect, yaitu menghargai, menghormati, dan memiliki kepedulian terhadap orang lain dengan
dilandasi sikap empati, sopan, dan tulus tanpa pamrih.
5) Excellence, yaitu mengupayakan hasil terbaik dengan cara menetapkan standar tinggi, melakukan
pengembangan berkelanjutan dan Inovasi.