Anda di halaman 1dari 5

&.

/ Industri Keuangan Bank


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan menyatakan bahwa
lembaga keuangan merupakan semua badan yang melalui kegiatannya di bidang keuangan, baik menarik uang
dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. Lembaga keuangan bank ini
kegiatannya memiliki kewenangan untuk menerima atau menghimpun simpanan uang, meminjamkan uang,
dan menerbitkan sebuah promes (banknote).
Jenis Lembaga Keuangan Bank
^Pada dasarnya di Indonesia terdapat tiga lembaga keuangan bank, yaitu sebagai berikut.
ay Bank sentral
/ Pada dasarnya, Bank Indonesia disebut sebagai bank sentral Republik Indonesia. Bank sentral ini
merupakan sebuah lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah ataupun
pihak-pihak yang lain, kecuali untuk perihal yang sifatnya khusus yang terkandung dalam undang-
undang.
Pada dasarnya, peranan Bank Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut.
1) Bank Indonesia mempunyai tugas dalam menjaga stabilitas moneterdengan instrumen suku
bunga melalui operas! pasarterbuka. Oleh karena itu, Bank Indonesia dituntut untuk mampu
menetapkan sebuah kebijakan moneter dengan tepat dan berimbang. Guna menciptakan sebuah
stabilitas moneter, Bank Indonesia menerapkan kebijakan yang dikenal dengan sebutan Inflation
targeting framework.
2) Bank Indonesia berperan untuk menciptakan sebuah kinerja lembaga keuangan yangsehat,
khususnya dalam perbankan. Melalui penciptaan sebuah kinerja lembaga perbankan, maka
dilakukan dengan mekanisme pengawasan dan regulasi.
3) Bank Indonesia dapat berkewenangan dalam mengatur dan menjaga kelancaran dalam sistem
pembayaran. Salah satu penerapanya berupa sistem pembayaran yang memiliki sifat real time
atau real team gross settlement, sistem tersebut dapat lebih meningkatkan dari segi keamanan
dan kecepatan dalam sistem pembayaran.
4) Bank Indonesia dapat mengakses berbagai macam informasi yang dinilai mengancam stabilitas
keuangan. Hal ini dilakukan dengan pemantauan yang bernama macroprudential, di mana Bank
Indonesia dapat melihat kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan yang akan
membawa dampak terhadap stabilitas sistem keuangan.
5) Bank Indonesia dapat dikatakan sebagai jaring pengaman sebuah sistem keuangan melalui fungsi
bank sentral sebagai lender of the last resort, yaitu peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank
yang mengelola krisis guna menghindari ketidakstabilan sebuah sistem keuangan.
b. j Bank umum
Pada dasarnya dalam bank umum ini dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan prinsipnya, yaitu prinsip
konvensional dan prinsip syariah. Pada saat melakukan kegiatannya untuk memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Secara garis besar, bank umum ini dapat dijabarkan mengenai peranannya yang
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan produk- produk
pendanaan lainnya yang diperbolehkan.
2) Penyaluran dana kepada masyarakat. Oleh karena itu, bank dapat menyalurkan dananya dalam
bentuk kredit/pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana lainnya.
3) Pelayanan jasa dan lalu lintas pembayaran.

METODE IPS Ekonomi Kelas X Semester


Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan
■menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
fij~) Usaha BPR
Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan
bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah sebagai berikut.
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b) Memberikan kredit.
c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
d) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank
Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity \ atau kelebihan likuiditas.
2k) Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR
Terdapat beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan
BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah sebagai berikut.
a) Menerima simpanan berupa giro.
b) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
c) Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan
kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
d) Melakukan usaha perasuransian.
e) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha if-x
BPR.
3) Jredit BPR
—Pada saat mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh BPR. Berikut
beberapa hal tersebut.
a) Pada saat memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan
kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian.
b) Pada saat memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai
batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang
dapat dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait,
termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR tersebut.
Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30% dari modal yang sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
c) Pada saat memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai
batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang
dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau
lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi (dan
keluarga), pejabat BPR lainnya, serta perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat
kepentingan pihak pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki

METODE IPS Ekonomi Kelas X Semester 2


■I ■ ’
10% atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi
(dan keluarga), pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10% dari
modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
’ sni
Prinsip Kegiatan Usaha B nk
Perbankan dalam menjalankan kegiatan usahanya, berpegang pada beberapa prinsip berikut.
a. Prinsip kehati-hatian !1E

Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsi
dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi dana
masyarakat yang dipercayakan padanya.
b. Prinsip kepercayaan tf.
Prinsip kepercayaan adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh
hubungan kepercayaan antara bank dan nasabahnya, baik itu nasabah yang menyimpan dana di bank
tersebut maupun nasabah debitor. ,qr
c. Prinsip kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan bank adalah prinsip yang mengharuskan atau mewajibkan bank merahasiakan
segala sesuatu berhubungan dengan keuangan dan Iain-Iain dari nasabah bank yang menurut
kelaziman dunia perbankan dirahasiakan.
d. Prinsip mengenal nasabah oleh bank
Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui
identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah, dan melaporkan setiap transaksi yang
mencurigakan.
Produk Bank yang Sering Digunakan
Berikut produk bank yang sering digunakan.
a. Tabungan
Jenis produk yang pertama dan Anda tentunya sudah sangat familier adalah tabungan. Penggunaan
produk ini memungkinkan masyarakat untuk menyimpan dana secara aman di bank. Apabila memiliki
tabungan, Anda dapat melakukan penarikan atau penyetoran dana ‘kapan saja sesuai kebutuhan.
Adapun untuk memiliki rekening tabungan cukup mudah. Anda dapat mendatangi kantor cabang bank
terdekat. Selanjutnya, setiap calon nasabah wajib menyetorkan dana minimal sesuai kebijakan dari
bank. Umumnya, dana setoran awal itu nilainya adalah Rp500.000,00. Namun, tidak menutup
kemungkinan ada bank yang menetapkan nominal lebih rendah.
Selain menjanjikan keamanan dana, penggunaan produk perbankan berupa tabungan memungkinkan
nasabah untuk memperoleh bunga. Hanya saja, pominalnya cukup kecil, sehingga kerap diabaikan oleh
nasabah. Sebagai tambahan, setiap nasabah diwajibkan untuk melakukan pembayaran biaya
administrasi bulanan yang nilainya bervariasi sesuai kebijakan bank.
Deposito
Produk perbankan yang umum digunakan masyarakat selanjutnya adalah deposito. Sekilas, deposito
mempunyai kemiripan dengan produk tabungan. Hanya saja, pencairan dana yang disimpan di bank
dalam bentuk deposito hanya dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pencairan
dana di luar waktu tersebut, berakibat penalti atau pemotongan dana oleh pihak bank.

METODE IPS Ekonomi Kelas X Semester 2 O


Deposito bank umumnya ditawarkan dengan berbagai pilihan jangka waktu penyimpanan. Selain itu,
dapat dijumpai produk deposito dalam bentuk mata uang rupiah atau asing. Penggunaan deposito
memungkinkan nasabah memperoleh nilai bunga yang relatif lebih besar dibanding tabungan. Sebagai
tambahan, Anda dapat menggunakan deposito sebagai jaminan saat pengajuan pinjaman.

c\ Giro
Giro punya kemiripan dengan tabungan, sama-sama dipakai untuk menyimpan dana di bank. Hanya
saja, giro merupakan produk perbankan yang dikhususkan untuk badan usaha. Meski, tidak menutup
kemungkinan pihak bank juga menerima pengajuan giro untuk perorangan. Dibandingkan dengan
tabungan, giro memberi kemudahan dalam bertransaksi. Alih-alih menggunakan tunai, nasabah giro
dapat menggunakan cek sebagai sarana pembayaran. Keuntungan lainnya, Anda tidak akan mendapati
pembatasan nominal transaksi. Batasan yang ada hanya terletak pada nominal di rekening.

d. j Kredit
Anda akan sering menjumpai orang-orang yang mengajukan pinjaman atau kredit bank. Produk
perbankan yang satu ini memang populer. Keberadaannya sangat membantu bagi masyarakat yang
tengah mengalami kesulitan dana. Apalagi, pemohon pinjaman tidak terbatas pada badan usaha,
tetapi juga perorangan.
Hanya saja, pemberian kredit oleh bank tidak gratis. Umumnya, pihak bank akan meminta jaminan
kepada pemohon. Selain itu, mereka juga menetapkan suku bunga dengan angka tertentu, dilengkapi
dengan biaya administrasi, serta jangka waktu pelunasan.
Pihak bank dalam praktiknya, akan menyediakan berbagai pilihan produk kredit sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh, Anda akan menemukan produk berupa kredit produktif yang umumnya ditujukan
untuk pengusaha. Selain itu, ada pula kredit konsumtif seperti KPR, kredit modal kerja untuk UMKM,
dan Iain-Iain.
e. XJasa
'—-^Produk perbankan yang umum digunakan masyarakat selanjutnya adalah layanan jasa. Keberadaan
layanan jasa ini memiliki kaitan erat dengan fungsi lembaga perbankan dalam memperlancar aktivitas
perekonomian. Layanan jasa perbankan cukup beragam, mulai dari fasilitas pengiriman uang,
pembelian, penagihan, hingga pembayaran.
Guna membantu kenyamanan para nasabah dalam menggunakan layanan jasa, pihak bank
menyediakan berbagai fasilitas pendukung. Contoh fasilitas tersebut di antaranya adalah layanan
internet banking, mobile banking, ATM, dan lain sebagainya. Keberadaan berbagai fasilitas pendukung
itu bisa Anda manfaatkan untuk berbagai hal, seperti membayar tagihan bulanan, mengirim uang
bulanan untuk^nak, beli pulsa, dan lain sebagainya.
4. Unit Usaha Syariah
/Unit usaha syariah menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/10/PBI/2009 Pasal 1 Ayat 3 merupakan
sebuah unit kerja dari bank umum konvensional yang memiliki kegunaan sebagai kantor induk dari kantor
yang melakukan kegiatan usaha dengan prinsip syariah, sedangkan unit kerja di kantor cabang dari suatu
bank yang berkedudukan di luar negeri yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu
syariah dan/atau unit syariah. Syarat pendirian unit usaha syariah ini diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 11/10/PBI/2009 tentang unit usaha syariah sebagai
berikut.
a. Pendirian/pembukaan kantor cabang atau kantor di bawah kantor cabang yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

54J ========^

i
b. Melakukan perubahan kantor cabang atau kantor di bawah kantor cabang yang melakukan kegiatan
usaha secara konvensional menjadi kantor yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
Pembukaan UUS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia, yang dilakukan dalam bentuk izin
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Persyaratan modal kerja UUS ditetapkan, bahwa BUK
wajib menyisihkan modal kerja paling kurang sebesar 100 miliar aalam bentuk tunai. Persyaratan untuk
memperoleh izin usaha UUS diatur lebih lanjut dengan peraturan Bank Indonesia. Persyaratan yang diatur
dalam Bank Indonesia sekurang-kurangnya memuat sebagai berikut. a. Susunan organisasi dan kepengurusan.
b. Modal kerja.
c. Keahlian di bidang perbankan syariah.
d. Kelayakan usaha.
Secara garis besar dalam pendirian sebuah unit usaha syariah harus mengacu pada peraturan yang telah
dibuat dan tunduk dengan segala ketentuan yang berlaku. Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009
tentang Unit Usaha Syariat, yaitu modal kerja UUS ditetapkan dan dipelihara paling kurang sebesar
Rpl00.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah). Harus dipisahkan dari uang kas dan dikelola secara terpisah.
Lembaga Penjamin Simpanan
Lembaga Penjamin Simpanan adalah lembaga independen didirikan oleh pemerintah di bawah UU RI No. 24
Tahun 2004 yang berfungsi untuk menjamin dan melindungi simpanan/tabungan nasabah perbankan di
Indonesia. Pada saat terjadi konflik antarnasabah dan lembaga keuangan, LPS berwenang menjadi penengah
dan memutuskan solusi dari konflik tersebut.
a. Visi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Menjadi lembaga yang terdepan, terpercaya, dan diakui di tingkat nasional dan internasional dalam
menjamin simpanan nasabah dan melaksanakan resolusi bank untuk mendorong dan memelihara
stabilitas sistem keuangan.
b. Misi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Berikut misi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
1) Menyelenggarakan penjaminan simpanan yang efektif dalam rangka melindungi nasabah.
2) Melaksanakan resolusi bank yang efektif dan efisien.
3) Melaksanakan penanganan krisis melalui restrukturisasi bank yang efektif dan efisien.
4) Berperan aktif dalam mendorong dan memelihara stabilitas sistem keuangan nasional melalui
organisasi yang kompeten.
c. Nilai-Nilai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Berikut ini nilai-nilai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
1) Integrity, yaitu berkata jujur, bertindak independen sesuai dengan kode etik, dan selalu
mengedepankan kepentingan lembaga.
2) Collaboration, yaitu mengedepankan kerjasama dan saling mendukung dengan sikap terbuka dan
prasangka baik, saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan lembaga.
3) Accountable, yaitu berani bertanggung jawab atas segala tindakan atau keputusan yang diambil,
sesuai kebijakan/peraturan yang berlaku, dengan mempertimbangkan risiko.
4) Respect, yaitu menghargai, menghormati, dan memiliki kepedulian terhadap orang lain dengan
dilandasi sikap empati, sopan, dan tulus tanpa pamrih.
5) Excellence, yaitu mengupayakan hasil terbaik dengan cara menetapkan standar tinggi, melakukan
pengembangan berkelanjutan dan Inovasi.

,................................................................................... '■ .................................................................................................... ; '**

METODE IPS Ekonomi Kelas X Semester 2

Anda mungkin juga menyukai