Disusun Oleh
ARDILLAH
13110022
MEDAN
1
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.Pengertian BPR
Bank Perkreditan Rakyat yang biasa disingkat dengan BPR adalah salah
satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan
menengah dengan lokasi yang ada umumnya dekat dengan tempat masyarakat
yang membutuhkan.
BPR Laksana Guna Percut adalah sebuah lembaga keuangan yang berdiri
sejak tahun (1995) Dan terfokus untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk deposito dan tabungan, serta menyalurkan dana dalam bentuk kredit
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia ke
arah yang lebih baik. Seluruh dana masyarakat yang disimpan di BPR Laksana
Guna Percut dijamin oleh OJK (Orientasi Jasa Keuangan) sama seperti yang
berlaku pada Bank Umum, namun dengan suku bunga penjaminan yang 2.25%
lebih tinggi dari bunga penjaminan Bank Umum.
Visi
3
Menjadi Bank Perkreditan Rakyat yang sehat, kokoh, mandiri, sebagai bank
primadona masyarakat dan terpercaya.
Misi
Menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan perbankan,
menyediakan jasa pelayanan intermediasi keuangan dengan cepat, mudah, murah
dan mengarah kepada golongan ekonomi lemah, meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak, meningkatkan laba yang optimal sebagai salah satu sumber pendapatan
daerah, mendekatkan diri kepada semua lapisan masyarakat dengan sistim layanan
prima.
PT. BPR LGP menawarkan jenis produk seperti Kredit, Tabungan, dan
Deposito. Dan ditawarkan kepada semua pihak nasabah. Jenis prodak tersebut
bisa ditawarkan atau dipromosikan melalui brosur, dan langsung mencari nasabah
nya.
Penggunaan kredit:
Ada tiga kegunaan yang dilayani BPR melalui kredit umum, yaitu:
1. Kredit investasi
2. Kredit modal kerja
3. Kredit konsumtif
Dimana untuk kredit konsumtif mengandung syarat bahwa permohonan harus
mempunyai usaha produktif sebagai pendukung utama sumber pengembalian
kredit.
5
Persyaratan pinjaman:
1. Syarat utama mempunyai usaha produktif.
2. Usaha yang dijalankan sudah berjalan minimal 1 tahun.
3. Usaha dan domisili berada diwilayah Medan.
4. Memiliki jaminan baik berupa kendaraan bermotor, tanah, atau deposito di PT.
BPR Laksana Guna Percut.
Ketentuan-Ketentuan Tabungan
1. Persyaratan Umum :
1) Tabungan diperuntukan bagi umum yaitu perorangan
2) Sebagai bukti tabungan, Bank menerbitkan buku tabungan dan
menatausahakan kartu rekening atas nama penabung
3) Apabila dapat perbedaan saldo tabungan antara buku tabungan dan kartu
rekening maka sebagai patokan bagi Bank dipergunakan saldo tabungan
yang tercantum pada kartu rekening.
4) Apabila buku tabungan hilang maka penabung harus segera melaporkan ke
Bank dengan disertai surat keterangan hilang.
5) Segala penyalahgunaan dalam bentuk apapun termasuk hilangnya buku
tabungan, menjadi tanggung jawab sepenuhnya penabung.
Ketentuan-Ketentuan Deposito:
1. Bank menerima simpanan dalam Deposito dengan suku bunga dan jangka
waktu sesuai ketentuan bank yang berlaku pada saat penerbitan dan atau
perpanjangan.
2. Setoran deposito berupa uang dalam rupiah penuh atau kelipatan dengan
jumlah sekcil-kecilnya Rp. 1.000.000 dan kelipatannya Rp. 500.000
3. Bunga Deposito dibayar tiap bulan sehari setelah jatuh tempo dengan
dikenakan pph pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito sesuai peraturan undang-
undang.
4. Simpanan Deposito yang telah jatuh tempo tidak diberi bunga kecuali telah ada
permintaan perpanjangan secara otomatis.
7
DEPOSITO
Deposito berjangka dengan nilai nominal mulai dari Rp.1.000.000,- dengan
pilihan jangka waktu 3 bulan sampai dengan 12 bulan.
KREDIT
Penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman dengan
jaminan BPKB kendaraan Anda untuk keperluan usaha anda.
8
Dengan SDM yang unggul, selanjutnya manajemen dan roda bisnis BPR
bias berputar dengan baik. Menyebutkan kriteria SDM yang mampu
menggelakkan bisnis perbankan antara lain SDM yang memiliki integritas, ulet
dan pantang menyerah. Dengan adanya aspek SDM dalam BPR dapat membantu
dan memudahkan masyarakat. Melalui program pengembangan SDM diharapkan
dapat mendukung terwujudnya penyelenggaraan pelayanan perbankan secara
prima dan professional serta meningkatkan kinerja dan saing BPR LGP.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ada 5 Defenisi menurut para ahli tentang Bank Perkreditan Rakyat, yaitu:
1. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, Defenisi Bank Perkreditan
Rakyat adalah sebagai Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya.
2. Menurut Afiff dan Rekan (1996 : 11), Defensi Bank Perkreditan Rakyat
merupakan Bank yang fungsinya menerima simpanan dalam bentuk Uang
dan memberikan kredit berjangka pendek untuk masyarakat pedesaan.
mikro, kecil, dan pengusaha menengah yang pada umumnya Bank ini
berada diwilayah yang dekat dengan masyarakatyang membutuhkan.
Perbedaan Bank umum dan BPR, yaitu Bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya membrikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sedangkan BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
membrikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Hal yang harus diperhatikan oleh Bank Perkreditan Rakyat, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan oleh BPR, yaitu:
1. Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai
dengan per jan jian.
2. Dalam memberikan kredit BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia
mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal
lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau
sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan dalam
kelompok yang sama dengan BPR tersebut. Batas maksimum adalah tidak
melebihi 30% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia.
3. Dalam memberikan kredit BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia
mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal
lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham
(dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal yang disetor,
anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi, pejabat BPR
lainnya, serta perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan pihak
pemegang saham yang memiliki 10% atau lebih dari modal disetor. Batas
maksimum tersebut tidak melebihi 10% dari modal yang sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.3.1 Wawancara
13
3.3.2 Dokumentasi 12
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data yang ada,
mengumpulkan semua berkas-berkas. Karena apabila suatu hari nanti perlu
pengecekan kembali, kita dapat mengeceknya kembali didokumentasi yang telah
dikumpulkan tersebut.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
14/03/2016 pinjaman
Mengisi voucer ke kartu primanota
Selasa Mengisi voucer ke kartu primanota
08:00-16:30
15/03/2016 Membuat Slip tabungan / setoran
Mengisi voucer ke kartu primanota
Rabu
08:00-16:30 Mencatat surat keluar ke buku surat keluar
16/03/2016
Membuat14Slip tabungan / setoran
Kamis Mengisi voucer ke kartu primanota
08:00-16:30
17/03/2016 Mencatat surat keluar ke buku surat keluar
Jumat
08:00-16:30 Mengisi voucer ke kartu primanota
18/03/2016
Senin -
tidak masuk / sakit
21/03/2016
Selasa Mengisi voucer ke kartu primanota
08:00-16:30
22/03/2016 Membuat Slip tabungan / setoran
Mengisi voucer ke kartu primanota
Rabu
08:00-16:30 Mencatat atau membuat service onderdil
23/03/2016
kendaraan
Kamis Mengisi voucer ke kartu primanota
08:00-16:30
24/03/2016 Membuat Slip tabungan / setoran
Jumat -
Libur tanggal merah
25/03/2016
Senin Mengisi voucer ke kartu primanota
08:00-16:30
28/03/2016 Membuat Slip tabungan / setoran
Selasa Mengisi voucer ke kartu primanota
08:00-16:30
29/03/2016 Mengarsip surat masuk dan keluar
Mengisi voucer ke kartu primanota
Rabu
08:00-16:30 Mencatat atau membuat service onderdil
30/03/2016
kendaraan
Kamis 08:00-16:30 Mengisi voucer ke kartu primanota
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
Dibalik keterbatasan yang dimiliki oleh Bank Perkreditan Rakyat ini, BPR
sudah memberikan kontribusinya didalam perbankan Indonesia, dengan
perkembangannya yang cepat dan baik.
Sesuai dengan penelitian saya ke BPR Laksana Guna Percut ini, saya dapat
menyimpulkan bahwa segala system kinerja operasional perusahaan ini kurang,
karena perusahaan ini memiliki sedikit pegawai dalam bidang pemasaran, padahal
pemasaran/marketing itu adalah bagian yang harus memiliki banyak anggota.
Saran saya seharusnya ada penambahan karyawan lagi dibidang pemsarannya.
Sesuai dengan yang saya ketahui tentang STIE IBMI, harapan saya semoga
kampus ini memberikan fasilitas sesuai dengan yang dipromosikan pada awalnya.
Pihak kampus harus bisa mengerti dengan keadaan para mahasiswa/i nya. Dan
tidak memberatkan dalam nilai.
18