Anda di halaman 1dari 65

DUNIA PERBANKAN

LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK


KOMERSIAL PRIVATE AND CONFIDENTIAL
Pendahuluan

PRIVATE AND CONFIDENTIAL


LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK KOMERSIAL

Bank adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak
Kegiatan :
Pertama : Menghimpun dana dari masyarakat luas dengan istilah di dunia perbankan
adalah kegiatan Funding yaitu kegiatan mengumpulkan atau mencari dana dengan
membeli dari masyarakat. Dalam hal mengumpulkan dana bank harus mengeluarkan
biaya bunga atas dana yang dikumpulkan tersebut “Cost Of Fund”
Kedua : Menjual kembali dana yang terkumpul tersebut kepada masyarakat dalam bentuk
pijaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit (Lending) penerima pinjaman sering
disebut debitur. Dari kegiatan kredit ini bank menerima pendapatan berupa bunga
(interest income) dan propisi / biaya administrasi kredit.
KEUNTUNGAN BANK

Keuntungan Utama Bank


Bisnis Konvensional :
Diperoleh dari selisih bunga simpanan dengan bunga pinjaman atau disebut “Spread
based” atau sering disebut Net interest margin (NIM).
Bilamana bank mengalami suatu kerugian dari selisih bunga maka akan terjadi
“Negatif Spread”
Bisnis Berdasarkan Prinsip Syariah :
Tidak mengenal istilah bunga, untuk pendapatannya disebut :
•Berdasarkan prinsip bagi hasil disebut Mudharabah
•Berdasarkan prinsip penyertaan disebut Musbarakah
•Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan disebut Murabahah
•Pembiayaan barang modal dengan sewa murni tanpa pilihan (Ijarah)
•Pembiayaan barang modal dengan sewa murni dengan pilihan pemindahan barang
yang disewa (Ijarah wa iqtina)
KEGIATAN BANK
• Funding
Menghimpun dana dari masyarakat berupa ;
• Simpanan Giro ( Demand Deposit )
• Simpanan Tabungan ( Saving Deposit )
• Simpanan Deposito ( Time Deposit )
• Konskwensi funding adalah Bank harus mengeluarkan biaya bunga
• Lending
• Kredit Investasi
• Kredit Modal Kerja
• Kredit Konsumtif
• Kredit Tanpa Agunan (KTA)
• Hasil dari kegiatan kredit adalah Bank akan memperoleh pendapatan bunga
KEGIATAN...

Kegiatan Jasa yang diberikan untuk kelancaran usaha ( Fee Base Income )
•Jasa Pemindahan uang (Transfer)
•Jasa Penagihan (Inkaso)
•Jasa Kliring ( Clearing )
•Jasa Penjualan/Pembelian Uang Asing (Valas)
•Jasa Safe Deposit Box
•Travellers Check
•Bank Card (Debet/Credit Card)
•Bank Draft
•Letter Of Credit (L/C)
•Bank Garansi dan Referensi Bank
•Serta Jasa lainnya
JENIS BANK

Berdasarkan UU Pokok Perbankan No.7 th 1992 dan ditegaskan dg Undang-Undang


RI No.10 1998 maka jenis bank terbagi :
•Bank Umum
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional ataupun dg
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran sifat jasa yang diberikan adalah umum, artinya dapat memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada. Dan wilayah operasionalnya dapat dilakukan di
seluruh wilayah. Bank umum sering juga disebut Bank Komersial (Commercial
Bank)
•Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha tidak dapat memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran, atau dikatakan kegiatannya lebih sempit dibandingkan bank
umum
KEGIATAN STATUS BANK PERKREDITAN RAKYAT
• Menghimpun Dana
1. Simpanan Tabungan
2. Simpanan Deposito
• Penyaluran Dana ke Masyarakat
1. Kredit Investasi
2. Kredit Modal Kerja
3. Kredit Perdagangan

• Larangan Bagi Bank Perkreditan Rakyat


1. Menerima Simpanan Giro
2. Mengikuti Kliring
3. Melakukan Kegiatan Valuta Asing
4. Melakukan kegiatan perasuransian
STATUS BANK
• Bank Devisa
Bank yang dapat melaksanakan transaksi Luar Negeri atau berhubungan dengan
mata uang asing secara keseluruhan, misal transfer ke luar negeri, inkaso, Letter of
Credit dan lainnya

• Bank Non Devisa


Bank yang belum memiliki izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa
BANK DILIHAT DARI SEGI KEPEMILIKAN

Yang dimaksudkan disini adalah mayoritas pemegang sahamnya ( lebih dari 51 % )


•Bank Milik Pemerintah
•Bank Milik Pemda (Bank BPD)
•Bank Milik Swasta Nasional
•Bank milik Koperasi
•Bank milik Asing
•Bank milik Campuran
JARINGAN KANTOR CABANG BANK
• Kantor Pusat
Kantor dimana semua kegatan perencanaan sampai pengawasan terdapat pada kantor
dimaksud.setiap bank memiliki satu kantor pusat untuk melakukan segala kegiatan operasional dan
mengendalikan cabang, biasanya kantor pusat tidak melayani kegiatan perbankan kepada masyarakat
• Kantor Wilayah
Sering juga disebut Kantor Regional, berfungsi sebagai koordinator cabang-cabang di wilayahnya
• Kantor Cabang Utama/Area/Hub
Kantor yang memberikan jasa paling lengkap, secara penuh dan membawai
beberapa cabang pembantu
• Kantor Cabang Pembantu
Kantor Cabang dibawah kantor cabang utama, yang melayani hanya sebagian jasa
perbankan, berubah menjadi cabang penuh/uatam memungkinkan bila
persyaratan menjadi cabang penuh terpenuhi.
• Kantor Kas
Kantor yang paling kecil, dimana kegiatannya hanya meliputi teller/kasir
saja.dengan kata lain kantor kas hanya melayani sebagian kecil kegiatan saja
JARINGAN KANTOR CABANG BANK

• Jaringan tanpa cabang


Kegiatan transaksi perbankan melalui jaringan yang dilakukan pihak
lain untuk kepentingan bank
• Laku Pandai
Transaksi yang dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan
kartu dan atau tanpa kartu
PENILAIAN KESEHATAN BANK

Sebagaimana layaknya manusia, di mana kesehatan merupakan hal yang paling penting di
dalam kehidupannya. Tubuh yang sehat akan meningkatkan kemampuan kerja dan
kemampuan lainnya. Demikian pula dengan perbankan harus selalu dinilai kesehatannya agar
tetap prima dalam melayani nasabahnya.
Penilaian kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan
menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat dan tidak sehat,
sehingga BI/OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat
memberikan arahan dan petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan
dihentikan kegiatan operasionalnya.
Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh BI/OJK. Bank-bank
diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin maupun secara berkala mengenai
seluruh aktivitasnya dalam suatu periode tertentu
Penilain Bank secara keseluruhan dilakukan setiap tahun, apakah ada peningkatan atau
penurnan. Bagi bank yang kesehatannya terus meningkat tidak menjadi masalah, karena
menjadi tujuan yang diharapkan, dan diharuskan untuk mempertahankan. Akan tetapi bagi
bank yang terus menerus tidak sehat, mungkin harus mendapat pengarahan/pembinaan
atau sanksi dari OJK sebagai Pengawas dan Pembina Bank-Bank & Lembaga Keuangan
Lainnya.
TINGKAT PENILAIAN KESEHATAN BANK
Kriteria penilan tingkat kesehatan bank telah mengalami beberapa perubahan, baik
untuk faktor maupun metode yang digunakan untuk penilaian, namun pada prinsipnya
aspek yang menjadi foku penilaian sebagai berikut :
1.Aspek Permodalan
Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.
Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequasi Ratio) yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap rasio tertimbang menurut risiko
(ATMR), sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia minimum CAR adalah 14 %
2.Aspek Kwalitas Aset
Yang dinilai klasifikasi kredit yang diberikan perbandingan antara kredit yang diklasifikasikan dengan kredit
produktif, disamping menilai cadangan yang dibentuk sesuai ketentuan dari BI/OJK. Rasio ini dapat dilihat
dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada OJK/BI
3.Aspek Kwalitas Manajemen
Komposisi dan Kopetensi SDM yang dimiliki Bank, Baik pada Jajaran Komisari, BOD, serta pada posisi vital
tertentu.
4.Aspek Likuiditas
Bank dapat dikatakan likuid apabila dapat bank tersebut dapat membayar semua hutang-hutangnya
terutama simpanan Tabungan, Giro dan Deposito pada saat dicairkan/ditagih oleh pemiliknya dan dapat
pula memenuhi kebutuhan kredit yang telah disetujui, secara umum juga menggambarkan rasio aktiva
lancar dan hutang lancar.
Yang dianalisis :
•Rasio Kewajiban Bersih Call Money terhadap Aktiva (GWM)
•Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LLL)
TINGKAT PENILAIAN KESEHATAN BANK

5. Aspek Rentabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya apakah setiap
periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank
yang bersangkutan.
Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat.
Penilaian dilakukan dengan :
•Rasio Laba terhadap Total Aset (ROA)
•Perbandingan Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)

•Senua aspek penilaian tersebut dikenal dengan penilaian analisis


CAMEL ( Capital, Aset, Management, Earning dan Liability )
BUNGA

Pengertian Bunga Bank


Bunga Bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh
bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang
membeli atau menjual produknya
Bunga juga dapat diartinya sebagai harga yang harus dibayar
kepada nasabah ( yang memiliki simpanan ), dengan yang harus
dibayar oleh nasabah kepada bank ( nasabah yang mempunyai
pinjaman ).
•Bunga Simpanan, Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga
yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Contoh : Jasa Giro, Bunga
Tabungan, Bunga Deposito
•Bunga Pinjaman, adalah bunga yang dibayarkan oleh para pemijam atau harga
yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Contoh Bunga Kredit.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA

Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
sebagai berikut :
1.Kebutuhan Dana
Apakah Bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan
oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi, dengan cara meningkatkan suku bunga simpanan.
Suku bunga simpanan secara otomatis akan meningkatkan suku bunga pinjaman. Namun apabila
dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan pinjaman sedikit, maka bunga simpanan
akan turun.
2.Persaingan
Dalam merebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak
perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 12 %,
maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikan diatas bunga
pesaing misalnya 13 %, namun sebaliknya kalau bunga pinjaman harus berada dibawah bunga
pesaing.
3.Kebijakan Pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman tidak boleh melebihi bunga yang
sudah ditetapkan oleh Pemerintah.
4.Target Laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yg diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut
besar dan sebaliknya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA

Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
sebagai berikut :
5.Jangka Waktu, Semakin panjang waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
bunga, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko dimasa mendatang.
Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif
lebih rendah.
6.Kualitas Jaminan, semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah
bunga kredit yang diberikan. Sebagaai contoh kredit dengan jaminan deposito
bunga lebih rendah dibanding dengan kredit dengan jaminan sertifikat tanah.
7.Reputasi Perusahaan, Bonafiditas suatu perusahaan yg akan memperoleh kredit
sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena
biasanya perusahaan yg bonafit kemungkinan risiko kredit macet dimasa
mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8.Produk yang Kompetitif, maksudnya produk yang dibiayai kredit tersebut laku di
pasaran, untuk produk yang kompetitif
KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT

Dalam menentukan besar kecilnya bunga kredit yang akan dibebankan kepada
debitur terdapat beberapa komponen antara lain:
1.Total Biaya Dana ( Cost Of Fund ) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh bank
dalam memperoleh Dana Pihak Ketiga ( Giro, Tabungan, dan Deposito ). Total biaya
dimaksud akan dibebankan pada Loanable Funds . Loanable Fund ( Total Dana – Giro
Wajib Minimum ).
2.Biaya Operasi, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka
menjalankan operasinya, antara lain terdiri dari Biaya Gaji pegawai, biaya
administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya lainnya
3.Cadangan Risiko Kredit, merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang
akan diberikan, dikarenakan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung risiko
tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh
karena itu pihak bank perlu mencadangkan sebagai sikap bersiaga menghadapi
dengan cara membebankan sejumlah presentase tertentu terhadap kredit yang
diberikan
KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT ......

5. Laba Yang Diinginkan, setiap kali mengadakan transaksi bank menginginkan


keuntungan yang optimal, hal ini ditentukan beberapa pertimbangan penting
dan besarnya laba yang diinginkan akan mempengaruhi pula besarnya bunga
kredit
6. Pajak, merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintahkepada bank yang
memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
SUMBER DANA BANK – SIMPANAN GIRO (DEMAND DEPOSIT)

Berdasasrkan Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 : Yang dimaksud


dengan Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan check, biyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara memindahbukuan.
1.Motivasi menyimpan dalam bentuk giro bertujuan untuk memperlancar transaksi.
2.Dana simpanan dapat ditarik berkali-kali dalam satu hari.
3.Di era teknologi seperti saat ini banyak sarana transaksi ( Kartu Debet, Kartu
Kredit dan Uang Plastik Lainnya )
4.Sarana Cash Management
5.Sarana Payroll
6.Penyimpan hanya memperoleh konpensasi berupa Jasa Giro dari saldo rata-rata
atau dari saldo terkecil.
KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

Kegiatan bank selain menghimpun dana dari masyarakat adalah


menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, kegiatan ini
disebut dengan istilah alokasi dana. Alokasi juga dapat dikatakan denga
istilah menjual kembali dalam bentuk pinjaman (kredit) dari dana yang
diperoleh dari penghimpunannya. Tujuannya untuk mendapatkan
keuntungan seoptimal mungkin.
Kredit dan Pembiayaan
Menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan Pinjam Meminjam antara Bank
dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak yang meminjam melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Sedangkan yang dimaksud dengan Pembiayaan adalah Penyediaan uang atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
KREDIT MENURUT DASAR KATA

Secara etimologi istilah kredit berasal dari bahasa latin, yaitu Credo
berarti saya percaya (Trust). Kata tersebut terbentuk dari dua kata
asing yaitu Crad dari bahasa Sangsekerta berarti percaya (Trust ) dan
do dari bahasa latin yang bermakna mnenpatkan ( to Place )
Kepercayaan timbal balik yang harus ditumbuhkan dalam pelaksanaan
pemberian kredit, baik calon debitur maupun calon kreditur harus
saling percaya
KREDIT .....

Kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur
dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau
mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara Bank (Kreditur ) dengan
nasabah penerima kredit ( Debitur ), bahwa mereka sepakat sesuai dengan
perjanjian yang telah dibuatnya.
Dalam Perjanjian Kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak,
termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama
Kredit dalam artian luas
Kredit dalam arti luas diartikan sebagai “Kepercayaan” dalam bahasa latin
disebut “Credere” artinya percaya.
Maksud percaya bagi si pemberi kredit, bahwa kredit yang disalurkannya
akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi sipenerima kredit,
merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk
membayar sesuai jangka waktu.
FUNGSI KREDIT BANK

•Meningkatkan daya guna dari uang, Sebagai unsur intermediary antara


saver (pemilik dana) dan lender (debitur). Dengan kredit maka nilai atau
daya guna dari uang semakin bertambah dalam arti uang dapat
dimanfaatkan oleh pihak lain yang membutuhkan.
•Meningkatkan daya guna dari barang, dengan pemberian kredit maka alat
bayar tunai dapat digunakan untuk konsumsi barang-barang modal untuk
meningkatkan usaha, disamping itu dengan kredit akan tercipta uang giral,
sehingga keduanya akan menambah peredaran alat bayar sehingga dapat
meningkatkan transaksi bisnis
•Sebagai alat stabilitas ekonomi, dalam keadaan ekonomi panas
(overheaed)pemerintah akan mengendalikan laju inflasi dengan
memperketat laju uang beredar (thigt money policy), dimaksudkan selain
untuk mengendalikan inflasi juga dalam meningkatkan ekspor dan
pemenuhan kebutuhan pokok domestik melalui selectif credit control,
sementara kredit ditujukan pada sektor ekonomi yang berorientasi elspor
dan produktif.
FUNGSI KREDIT BANK

•Meningkatkan kegairahan usaha masyarakat, berkaitan dengan bank


sebagai lembaga keuangan dalam menunjang kegiatan usaha masyarakat
yang kekurangan modal baikmodal kerja (working capital) maupun modal
investasi baru ( New Investment) dan investasi pengembangan
(development investment). Dengan pemberian akredit bank masyarakat
dapat melakukan usaha dengan baik dan berkelanjutan.
•Meningkatkan pendapatan nasional, fungsi ini menunjukan hubungan
simbiosis mutualistik antar pebisnis dengan kelompok masyarakat pekerja.
Adanya multiplier effect yang bermuara kepada peningkatan pendapatan
nasional setiap tahun.
•Meningkatkan hubungan international, disamping adanya kredit yang
diberikan bank asing kepada pengusaha domestik, juga adanya off shore loan
dari luar negeri juga dapat membantu kegiatan pembangunan negara
berlembang, sehingga dapat ameningkatkan hubungan antar negara.
The Five C’s of Credit

Sasaran yang hendak dicapai oleh Bank dengan kebijakan kredit


antara lain : Penguasaan kekayaan (aset) yang sehat, kedua
mengamankan dana simpanan (depositor friends) ketiga
mengusahakan profit yang akan menjaga dan memenuhi pungsi
memperbaiki perekonomian nasional secara berkesinambungan
( agent of development ).
Agar sasaran dimaksud dapat teratasi maka diperlukan proses analisis
sebagai berikut : sering disebut 5 C yaitu
•Character ( Kepribadian )
•Capacity atau ability to pay (kemampuan membayar )
•Capital ( Modal Calon Debitur )
•Condition of Economy ( kondosi ekonomi suatu negara )
•Collatel ( Jaminan )
KOLEKTIBILITAS KREDIT

Kolektibiltas / kwalitas kredit akan menggambarkan sejaauh mana


kewajiban atas kredit tersebut dipenuhi oleh debitur sesuai dengan
ketentuan perbankan, adapun gambaran kwalitas kredit tersebut akan
terangkum pada kolektibitas kredit yang akan dilaporkan pada setiap
akhir bulan kepada otoritas jasa keuangan dan atau BI :
•Lancar – semua kewajiban terpenuhi tepat waktu
•Dalam Perhatian Khusus – kadang kadang ada kewajiban yang terlambat dipenuhi
•Kurang Lancar menunggak 1 bulan
•Diragukan – menunggak sampai 3 – 6 bulan
•Macet – terjadi beberapa tunggakan dan debitur tidak mampu membayar.
CONTOH KASUS

Sebuah Bank Nasional yang cukup bonafit melaksanakan operasional


funding dan lending sebagai berikut :
•Total Dana yang dihimpun selama 1 tahun sebesar Rp 2.700.000.000.000,00
•Giro Wajib Minimum sebesar 6 %
•Cost of Fund 6 %
•Biaya Operasional 2%
•Cadangan Risiko Kredit 1,5%
•Laba yang diinginkan 3%
•Cadangan Pajak 20 % dari laba yang diinginkan
•Apabila dana yang tersalur (LLL) 75 % dan tingkat Non Performance Loans (NPL)
sebesar 0,5 %
•Hitung keuntungan Bank kalau idle funds ditanamkan dengan tingkat keuntungan
sebesar cost of funds.
INCOME BANK

Sebagaimana fungsi Bank sebagai mediator antara


pemilik dana dengan pengguna dana maka income /
pendapatan bank komersial terdiri :
•Pendapatan Bunga ( interest income )
a. Bunga
b. Propisi
c. Denda bunga
•Pendapatan operasional lainnya ( Fee base income )
a) Pendapatan jasa (cash management fee)
b) Pendapatan garansi bank
c) Pendapatan transaksi devisa
d) Pendapatan transaksi laku pandai
e) dll
RISIKO PERBANKAN

Adanya pengaruh dari berbagai faktor, perbankan akan menghadapi


berbagai risiko. Risiko utama perbankan adalah :
•Risiko Pasar ( Market Risk ), risiko yang diakibatkan dari terjadinya perubahan
harga pasar asset dan liabilitas bank, yang diakibatkan adanya perubahan faktor
pasar, yaitu tingkat suku bunga bank, nilai tukar mata uang, harga pasar saham dan
sekuritas lainnya serta harga komoditas.
Market risk akibat perubahan suku bunga bank misalnya :
a. Traded market risk, ini akibat perubahan harga instrumen sekuritas yang diperdagangkan oleh
bank.
b. Interest rate risk in the banking book, terjadi karena perubahan antara lending dan funding rate
yang terjadi , untuk mengatasi risiko ini maka bank harus selalu menata aset dan liabiliti nya
(ALM management)
RISIKO PERBANKAN.....

•Risiko Kredit ( Credit Risk ), adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian
bank sebagai akibat tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank,
contohnya terjadinya kredit macet, baik pokok dan bunganya.
Bagi bank risiko kredit ini merupakan risiko yang paling besar, dikarenakan
kegiatan lending relatif kecil, sementara credit risk sangat besar.
•Risiko Operasional ( Operational Risk ), risiko terjadinya kerugian yang disebabkan
oleh ketidakcukupan atau kegagalan prosesdi dalam manajemen bank, sumber daya
manusia, dan risiko kerugian dapat juga dari faktor-faktor diluar bank, sedangkan
“Operational Risk” berasal dari Basel Accord II Framework, yang mencakup unsur
risiko terkait dengan :
a. Proses Internal Bank ( Internal processes)
b. Sumber daya manusia ( People )
c. Sistem teknologi informasi
d. External event, dan
e. Legal dan regulatory requirement ( legal risk )
Mitigasi Risiko Kredit

•Menyusun peringkat (grading models) portofolio pinjaman, tujuannya untuk


menghindari bad leanding, sehingga dalam mengadakan analisis harus hati-hati dan
harus obyektif.
•Loan prtofolio management, tujuannya untuk penyebaran risiko, sehingga kredit
tidak terkonsentrasi di salah satu jenis industri
•Securitization, Bank membentuk cadangan dan mengalokasikan kreditnya pada
sekuritas, tentunya sekuritas yang fix incomes dan marketable, jadi setiap saat bisa
dijual untuk menutup likuiditas
•Collecteral (jaminan) adalah jaminan yang harus diserahkan oleh debitur sebagai
cadangan untuk mengurangi kerugian bila debitur default jaminan dapat dikuasai
bank untuk menutup / mengurangi kerugian.
•Cash flow monitoring, dengan pengaruran cash flow dapat menantisipasi terjadinya
risiko kredit.
•Recovery management, kaitannya bank dalam berapa besar bank membentuk
cadangan untuk mengcover adanya kerugian kredit.
RISIKO PERBANKAN.....

•Risiko-Risiko Lainnya, seperti :


1) Business Risk, adalah yang terkait dengan competitive position serta prospek bank dalam
menghadapi pasar yang terus berubah.
2) Strategic Risk, terkait dengan long-term business decision dan implementasinya yang diambil
dan diterapkan oleh manajemen pucak bank, contoh dalam membuat corporate plans
3) Reputational Risk, kerugian yang disebabkan beredarnya publick opini yang negatif
seringkali rumos dan desas desus yang belum pasti kebenarannya, yang berkaian dengan suatu
peristiwa tertentu.
RASIO KEUANGAN PERBANKAN

•Rasio keuangan yang digunakan oleh bank dengan non bank tidaklah jauh berbeda,
perbedaannya hanya pada jenis rasio yang digunakan :
1) Rasio Likuiditas untuk mengukur seberapa likuid suatu bank dalam melayani nasabahnya,
dalam memenuhi kewajiban jangka peendeknya sat ditagih, terdiri :
 Quick Ratio
 Investing Policy Ratio
 Banking Ratio
 Assets to Loan Ratio
 Investment Portfolio Ratio
 Cash Ratio
 Loan to Deposit Ratio
 Liquidity RiskRatio
 Credit Risk Ratio
 Deposit Risk Ratio
RASIO KEUANGAN PERBANKAN………

2) Rasio Solvabilitas Bank


Rasio ini bertujuan untuk mengukur efektivitas bank dalam mencapai tujuannya. Terdiri :
 Primary Ratio
 Risk Assets Ratio
 Secondary Risk Ratio
 Captal Ratio
 Capital Risk
 Capital Adequacy Ratio
 Gross Yield on Total Assets
 Gross Profit on Total Assets
 Net income to Total Assets
RASIO KEUANGAN PERBANKAN………

3) Rasio Rentabilitas Bank


Rasio ini bertujuan untuk mengukur efisiensi dan prrofitabilitas yang dicapai. Terdiri :
 Gross Profit Margin
 Neti Profit Margin
 Return on Equity Capital
 Return on Total Assets
 Rate Return on Loan
 Interest Margin on Earning Assets
 Interst Margin on Loan
 Leverage Multiplier
 Assets Utilization
 Interst Expense Ratio
 Cost of Funds
 Cost of Money
 Cost of Loanble Fund
 Cost of Operable Fund
 Cost Efisiency
LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

•Pegadaian
•Sewa Guna Usaha ( Leasing )
•Koperasi Simpan Pinjam
•Perusahaan Asuransi
•Anjak Piutang ( Factoring )
•Modal Ventura
•Dana Pensiun
PENJELASAN

•Pegadaian, Usaha gadai adalah kegiataan menjaminkan barang-barang berharga


kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang, dan barang yang
dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan pejanjian antara nasabah dengan
lembaga gadai.
•Ciri-ciri Usaha Gadai
• Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan
• Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan
• Barang yang digadaian dapat ditebus kembali
SEWA GUNA USAHA ( Leasing )

•Perusahaan Leasing secara umum adah perjanjian antara lesor (perusahaan


leasing ) dengan lessee ( nasabah ) dimana pihak lesor menyediakan barang dengan
hak penggunaan oleh leassee dengan imbalan pembayaraan sewa untuk jangka
waktu tertentu .
•Ciri-ciri Usaha Leasing
• Sewa guna usaha (leasing)
• Modal Ventura (ventura capital)
• Anjak Piutang ( faactoring )
• Pembiayaan konsumen ( Consumer finance )
• Kartu kredit ( Credit Card )
KOPERASI SIMPAN PINJAM

•Suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan dan tujuan
bersama, dididrikan atas asas kekeluargaan dan gotong royong untuk membantu para
anggotanya. Merupakan ssalah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di
Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan
sampai saat ini beliau dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia..
•Sumber Pendanaan
Dari Para Anggita
•Iuran Wajib
•Iuran Pokok
•Iuran Sukarela
•Dari Luar Kopersi
•Badan Pemerintah
•Perbankan
•Lembaga Swasta Lainnya
•Jenis Koperasi
•Koperasi Produksi
•Koperasi Konsumsi
•Koperasi Simpan Pinjamn
•Koperasi Serba Usaha
PERUSAHAAN ASURANSI

•Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
•Jenis Asuransi
• Asuransi Kerugian ( Non Life Insurance )
• Asuransi Kebakaran, Peledakan, Petir kecelakaan kapal terbang dll
• Asuransi Penganglutan : Marine Hul Policy, Marine Cargo Policy, Freight
• Asuransi Aneka, yang tidak teertmasuk kedalam dua hal tsb diatas.
•Asuransi Jiwa
• Asuransi Berjangka ( Term Insurance)
• Asuransi Tabungan ( Endowment Insurance )
• Asuransi Seumur Hidup ( Whoe Life Insurance )
• Anuity Contract Insurance ( Anuitas )
•Reasuransi ( Reinsurance )
• Bentuk Treaty
• Bentuk Facultative
• Kombinasi dari keduanya
ANJAK PIUTANG ( FACTORING )

•Pengertian Anjak Piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan No.


1251/KMK.013/1998 tgl 20 Desember 1998 adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk pebelian dan atau pengambilalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri.
•Kegiatan Anjak Piutang
Pengambilalihan piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggungjawab tertentu, tergantung
kesepaktan dengan pihak kreditur
PROGRAM PENSIUN
&
DANA PENSIUN

Bambang Sri Muljadi

SEKOLAH TINGGI EKONOMI


JIC
01/07/22 44
SISTIM JAMINAN PENGHASILAN HARI TUA

PROGRAM PRIBADI
JPHT - Bersifat Sukarela
Lapis III Di Indonesia : Dana Simpanan,
(CADANGAN) Tabungan Pribadi

PROGRAM PRIBADI/BERSAMA
Bersifat Sukarela
JPHT Lapis II
Di Indonesia : DANA PENSIUN
(PENINGKATAN) (DPPK – DPLK)
(UU. No. 11 /1992)

PROGRAM PEMERINTAH
JPHT Lapis I Bersifat Wajib
Di Indonesia :
(DASAR) JAMSOSTEK (UU. No. 3 /1992)
S.J.S.N (UU. No. 40 / 2004)
oBPJS Kesehatan
oBPJS Ketenagakerjaan
Seharusnya bersifat sebagai
Distribution of Wealth System.
01/07/22
45
PENGERTIAN DANA PENSIUN
DP adalah Badan Hukum yang menyelenggarakan Program
Pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang
pembayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian
usia tertentu
[UU DP Psl 1 butir 1, 9, Psl 3, Psl 4, Psl 7 (1)]

Dalam pengertian DP tersebut terkandung 3 substansi :


1. Mengatur kelembagaannya, yaitu DP sebagai Badan Hukum

• DP dinyatakan sebagai Badan Hukum sejak tanggak Keputusan Menteri Keuangan (sekarang OJK)
tentang Pengesahan Peraturan Dana Pensiun (PDP)

• DP dinyatakan dapat memulai kegiatan usahanya menjalankan Program Pensiun sejak tanggal
Keputusan Menteri Meuangan (sekarang OJK) tentang Pengesahan PDP

2. Mengatur kegiatan usahanya, yaitu menyelenggarakan program pensiun (tidak boleh


menyelenggarakan program yg lain)

3. Mengatur cara pembayarannya, yaitu :

• secara berkala (kecuali apabila memenuhi kriteria tertentu, Manfaat Pensiun dapat
dibayarkan secara sekaligus), dan
• dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu (paling cepat setelah Peserta mencapai Usia
Pensiun Dipercepat)
Perkumpulan ADPI 46
JENIS DP

DANA PENSIUN
PEMBERI KERJA
[DPPK]

DANA PENSIUN
JENIS
BERDASARKAN KEUNTUNGAN
DP [DPBK]

DANA PENSIUN
LEMBAGA KEUANGAN
[DPLK]
[UU DP Psl 1 butir 2, 3, 4]

Perkumpulan ADPI 47
ASAS – ASAS POKOK DANA PENSIUN
(Sesuai Undang-2 No. 11/1992)

1.ASAS KETERPISAHAN KEKAYAAN :


Kekayaan Dana Pensiun sebagai sebuah badan hukum, terpisah dari kekayaan badan
hukum Pendirinya. Kekayaan tersebut terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang
dapat terjadi pada Pendiri.
2.ASAS PENYELENGGARAAN DALAM SISTIM PENDANAAN
Penyediaan dana dan pembayaran Manfaat Pensiun harus dlakukan dengan pemupukan
dana yang dikelola secara terpisah. Pembentukan cadangan pada perusahaan untuk
pembayaran manfaat pensiun tidak diperbolehkan.
3.ASAS PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Penggunaan kekayaan harus dijaga dari kepentingan-2 yang memungkinkan gagalnya
tujuan pemupukan dana. Pembinaan dan pengawasan dilakukan antara lain atas sistim
pendanaan dan atas investasi.
4.ASAS PENUNDAAN MANFAAT :
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun, yang
pembayarannya dilakukan secara berkala (bulanan).
5.ASAS KEBEBASAN UNTUK MEMBENTUK DAN TIDAK MEMBENTUK D.P.
Pembentukan Dana Pensiun membawa konsekuensi pendanaan bagi Pemberi Kerja.
Pemberi Kerja bebas untuk membentuk atau tidak membentuk Dana Pensiun.

01/07/22 48
DANA PENSIUN

Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah DP yang dibentuk


oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku
pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun, Manfaat Pasti
atau Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh
karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban
bagi pemberi kerja.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah DP yang


didirikan oleh Bank atau perusahaan Asuransi Jiwa untuk
menyelenggarakan PPIP bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank atau
perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
PROGRAM PENSIUN

• Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), Program


Pensiun yang besaran manfaat pensiunnya sudah
pasti, ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun
dengan rumus tertentu;

• Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), adalah program


pensiun yang iurannya sudah pasti, ditetapkan dalam
peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing-
masing peserta sebagai manfaat pensiun ( individual
account )
FALSAFAH DASAR PEMBENTUKAN
DPPK
• Bahwa program Kesejahteraan dan Jaminan Hari Tua Karyawan
mempunyai peranan strategis dalam menciptakan Hubungan
Industrial Pancasila, yaitu hubungan yang terbentuk antara
Karyawan, Pengusaha, Pemerintah dan stakeholder lainnya.
• Bahwa Hubungan Industrial Pancasila dapat dicapai dengan baik bila
: terdapat ketenangan berusaha, meningkatnya produktivitas dan
meningkatnya Kesejahteraan & derajat Karyawan, sesuai
martabat manusia.
• Bahwa peningkatan kesejahteraan dan derajat tidak cukup dipenuhi
pada saat karyawan masih aktif bekerja saja, karena mereka
mengharapkan juga pada hari tuanya mempunyai kesinambungan
penghasilan berupa Manfaat Pensiun setelah Purna Tugas dan atau
terputusnya hubungan kerja dengan pemberi kerja.
Falsafah ….
• Bahwa pelaksanaan program Kesejahteraan dan
Jaminan Hari Tua tersebut diperlukan Dana dan
terwujudnya dana yang terus berkembang, melalui
Pemupukan Dana dari sumber sesuai ketentuan
(Pengumpulan dan Pengelolaan dana) untuk itu
diperlukan wadah Dana Pensiun yang Profesional,
Tertib administrasi dan Aman.

• Diperlukan sinerji dan keterbukaan antara Pemberi Kerja


(Pendiri), Pengawas, Pengurus dan Peserta di dalam
Pengelolaan Dana Pensiun dimaksud.
MODEL PENGELOLAAN DANA PENSIUN

UU NO.11. TAHUN
1992

- POJK NO.3/POJK.05/2015 MERUPAKAN REVISI DARI PMK.199/2008


MENGENAI KEBIJAKAN INVESTASI DAN PMK.199/PMK.010/ 2012
- PER-05/BL/2012 – PENILAIAN INVESTASI/LAP. KEUANGAN (KETENTUAN
PENGGUNAAN NILAI WAJAR )
- POJK NO. 1/POJK/2016 TENTANG INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA
- ARAHAN INVESTASI MASING MASING DANA PENSIUN -

ARAHAN INVESTASI PORTFOLIO INVESTASI

-Target investasi - Portfolio Investasi


- Batasan investasi - Proyeksi imbal investasi
- Resiko Pengelolaan portfolio

AKUMULASI
AKUMULASI IURAN
IURAN MANAGEMENT PORTFOLIO
HASIL
HASIL PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN Risk Management

ASSET UNDER MANAGEMENT Pembayaran


(Dana Kelolaan ) Manfaat Pensiun

 Risiko Dana Pensiun timbul dan diukur atas dasar parameter : strategi, operasional, ALM, kepengurusan,
Tata kelola dan Dukungan dana
 Batasan Investasi merupakan sarana manajemen resiko yang diterapkan mengacu pad POJK
no.3/POJK.05/2015 tentang investasi dana pensiun dan batasan investasi pada Arahan Investasi
53
SEBELUM DIUNDANGKAN UUDP TAHUN 1992

• Dasar Hukum
ARBEIDERSFONDSEN ORDONNANTIE
(Staatsblad Tahun 1926 Nomor 377)
Merupakan peraturan pelaksanaan dari Pasal 1601 s Bab II KUH Perdata :
Memungkinkan pembentukan dana bersama antara Pemberi Kerja dan Karyawan

• Kelemahan
1. Tidak mengatur hal-hal mendasar mengenai pemenuhan hak dan kewajiban para pihak dalam
penyelenggaraan Program Pensiun
2. Tidak mengatur hal-hal yang mendasar mengenai pengelolaan, kepengurusan, pengawasan dll dalam
penyelenggaraan program pensiun
3. Tidak memungkinkan pembentukan dana bagi pekerja mandiri
Sehingga Arbeidersfondsen Ordonnantie tersebut dianggap kurang memadai sebagai dasar hukum
penyelenggaraan program pensiun
• Dengan berlakunya UU No 11 Th 1992 tentang DP, Arbeidersfondsen Ordonnantie (Staatsblad Tahun 1926
Nomor 377) dinyatakan tidak dapat lagi dipergunakan sebagai dasar hukum pembentukan DP

[UU DP Penjelasan Umum]

Perkumpulan ADPI 54
APA MANFAAT DANA PENSIUN ?

1. BAGI KARYAWAN (PESERTA)

Dana Pensiun memberikan jaminan kesinambungan penghasilan pada purna tugas bagi Karyawan (Peserta) untuk
kesejahteraan di hari tua bagi dirinya & keluarganya. Karyawan sejahtera kini dengan gajinya, dan sejahtera
nanti dengan uang pensiunnya

2. BAGI PERUSAHAAN
• Dengan mendirikan Dana Pensiun, berarti Perusahaan memberikan perhatian kepada Karyawannya untuk kesinambungan
penghasilannya pada purna tugas dari Perusahaan berupa uang pensiun, untuk kesejahteraan di hari tuanya.
• Perusahaan menganggap bahwa karyawan bukan merupakan faktor produksi semata, tetapi karyawan adalah mitra
kerja, bersama membangun, mengembangkan dan membesarkan perusahaan untuk kepentingan bersama.
• Dengan adanya jaminan kesinambungan penghasilan, maka akan menimbulkan rasa “aman” di masa depan, sehingga
ada ketenangan baik pada waktu masih aktif bekerja pada perusahaan dengan gajinya, maupun pada purna tugas
dengan uang pensiunnya. Kondisi demikian akan menciptakan iklim yang kondusif dalam hubungan yang lebih
harmonis antara Karyawan dengan Perusahaan.
• Dengan kondisi demikian, Karyawan akan lebih bergairah, lebih bersemangat untuk bekerja keras dan lebih loyal kepada
Perusahaan. “Turn Over” Karyawan dapat dikurangi. Perusahaan dapat mempertahankan Karyawan yang bermutu,
bahkan dapat menarik (merekrut) tenaga kerja yang berkualitas dan profesional. Dengan demikian diharapkan
produktivitas Perusahaan akan meningkat, sehingga rentabilitas Perusahaan juga meningkat.
• Dengan program pensiun, akan terbentuk citra yang sangat positif dari masyarakat terhadap Perusahaan tempat
seseorang pernah mengabdikan diri. Reputasi Perusahaan ini mempunyai nilai tersendiri dalam mempertahankan
keberadaan dan membesarkan Perusahaan.

Perkumpulan ADPI 55
APA MANFAAT DANA PENSIUN ?

3. BAGI MASYARAKAT

Dana Pensiun adalah lembaga pemupuk dana masyarakat yang bersumber dari dalam negeri dan
bersifat jangka panjang. Dengan berbagai investasi Dana Pensiun akan menciptakan usaha-usaha baru,
memperluas usaha yang telah ada, menyerap tenaga kerja (mengurangi pengangguran), meningkatkan
produktivitas nasional. Multiflier effect dari Dana Pensiun mendorong pembangunan nasional
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

4. BAGI NEGARA

• Dengan Program Pensiun biaya hidup “Generasi Tua” tidak menjadi beban “Generasi Muda”

• Program Pensiun dapat mengurangi kesenjangan sosial antara Generasi Tua dengan Generasi Muda

• Kondisi sosial yang baik merupakan unsur yang sangat penting dalam menciptakan ketenangan
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Perkumpulan ADPI 56
DASAR HUKUM DP

UNDANG – UNDANG
• NO 11 TH 1992 : DP
• NO 21 TH 2011 : OJK

PERATURAN PEMERINTAH
• NO 76 TH 1992 : DPPK
• NO 77 TH 1992 : DPLK
• NO 11 TH 2014 : PUNGUTAN OLEH OJK

• PERATURAN MENTERI KEUANGAN


• PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

• KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN


• PERATURAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN
• SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN DANA PENSIUN


(DARI DANA PENSIUN MASING-MASING)

Perkumpulan ADPI 57
ASAS – ASAS UU DP
1. ASAS KEBEBASAN
• Pembentukan DP tidak bersifat wajib (suka rela)
 Perusahaan bebas untuk membentuk Dana Pensiun dan bebas untuk tidak
membentuk Dana Pensiun
 Pemerintah mendorong agar Perusahaan membentuk Dana Pensiun
 DP diberikan fasilitas perpajakan
• Kepesertaan pada DP tidak bersifat wajib (suka rela)
 Karyawan yang memenuhi syarat Kepesertaan bebas untuk menjadi Peserta dan
bebas untuk tidak menjadi Peserta
 Peserta tidak dapat mengundurkan diri dari kepesertaannya atau menuntut hak atas
manfaat pensiunnya apabila masih memenuhi syarat kepesertaan
 Apabila Peserta diwajibkan ikut membayar iuran, kepesertaannya bersifat Aktif (harus
ada pernyataan tertulis dari Peserta tentang kesediaannya untuk dipotong gajinya setiap
bulan untuk membayar iuran kepada Dana Pensiun)
 Apabila seluruh iuran hanya dari Pemberi Kerja, perlakuan yang sama harus diberlakukan
kepada seluruh Karyawan sepanjang Karyawan memenuhi syarat kepesertaan

• Program pensiun yang telah ada sebelum diterbitkan UU DP wajib menyesuaikan diri dengan
UU DP
[UU DP Penjelasan Umum, Psl 19, Psl 26 (1)]

Perkumpulan ADPI 58
ASAS – ASAS UU DP

2. ASAS KETERPISAHAN KEKAYAAN

• Kekayaan DP terpisah dari kekayaan Pendirinya

• DP merupakan Badan Hukum tersendiri yg terpisah dari Bdan Hukum


Pendirinya

• Kekayaan DP diurus tersendiri dan dikelola tersendiri berdasarkan UUDP

• Kekayaan DP terlindungi dari hal-hal yg tidak diinginkan yg dapat terjadi pada


Pendirinya

[UU DP Penjelasan Umum]

Perkumpulan ADPI 59
ASAS – ASAS UU DP

3. ASAS PENDANAAN
• Penyelenggaraan DP harus dengan sistem pendanaan (funding System) berupa
iuran, baik dari Pemberi Kerja maupun dari Peserta (apabila ada), minimal sekali
sebulan

Dengan sistem pendanaan akan terbentuk akumulasi dana secara teratur


dan sistematis guna membayar manfaat pensiun yg telah dijanjikan

• Penyelenggaraan DP dengan sistem “Book Reserve” atau “Pay As You Go”


dilarang, sebab :

- Dana yg telah dicadangkan masih menyatu dengan aset perusahaan, sehingga kalau
terjadi sesuatu terhadap aset perusahaan, dana yg telah dicadangkan bisa ikut terseret,
akibatnya kepentingan Peserta kurang terlindungi

- Kurang menjamin terbentuknya akumulasi dana secara teratur dan sistematis untuk
membayar Manfaat Pensiun yg telah dijanjikan
[UU DP Penjelasan Umum]

Perkumpulan ADPI 60
ASAS – ASAS UU DP

4. ASAS PENUNDAAN MANFAAT (LOCKING IN)


• Manfaat pensiun baru dapat dibayarkan setelah Peserta mencapai usia pensiun

• Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun, ditunda pembayaran
manfaat pensiunnya, dan baru dapat dibayarkan paling cepat setelah Peserta
mencapai Usia Pensiun Dipercepat

• Asas Penundaan Pembayaran Manfaat Pensiun tidak berlaku apabila peserta aktif
meninggal dunia, atau berhenti bekerja karena cacat total dan tetap
[UU DP Penjelasan Umum, UU DP Psl 22 (1)b ]
5. ASAS PORTABILITAS
Peserta suatu DP dapat pindah menjadi peserta DP lain dengan persyaratan dan
prosedur tertentu
Misal :
• Dari DPPK ke DPPK lain (kondisional sifatnya)
• Dari DPPK ke DPLK
Sesuai pilihan Peserta
• Dari DPLK ke DPLK lain
• Dari DPLK ke DPPK (kondisional sifatnya)
[UU DP Psl 26 (2)]

Perkumpulan ADPI 61
ASAS – ASAS UU DP

6. ASAS PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

DP diawasi oleh OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

• Pengawasan langsung (pemeriksaan langsung)

• Pengawasan tidak langsung

[UU DP Penjelasan Umum, UU OJK]

7. ASAS VESTING RIGHT

Hak atas dana baru timbul apabila masa kepesertaannya telah mencapai 3 tahun atau
lebih

[UU DP Psl 24 (1)]

Perkumpulan ADPI 62
MODAL VENTURA

• Modal Ventura sesuai SK MK No.1251/KMK.013/1988 adalah suatu


badan usaha yg melakukan kegiatan pembiayaandalam bentuk
penyertaan modal kedalam suatuperusahaan pasangan usaha
(Investment Company) untuk jangka waktu tertentu dan paling lama
10 tahun.

• Kharakateristik Modal Ventura (Munir Faudy)

1. Pemberi bantuan finansial dalam bentuk modal ventura, tidak hanya


menginvestasikan modalnya saja. Tetapi juga ikut terlibat dalam manajemen
perusahaannyang dibentuknya.

2. Investasi yang dilakukan tidaklah bersifat permanen, tetapi hanya bersifat


sementara, untuk kemudian sampai masanya dilakukan divestasi
KHARAKTERISTIK MODAL VENTURA
3. Motif dari MV adalah motif bisnis yang mendapatkan keuntungan
setinggi-tingginya, walaupundengan risiko yang relatif tinggi pula.
4. Investasi dengan bentuk MV yg dilakukanke perusahaan pasangan
usahanya bukan investasi jangka pendek, tetapi merupakan
investasi jangka menengah atau panjang.
5. MV merupakan investasi tanpa jaminan sehingga dibutuhkan
kehati-hatian dan kesabaran
6. Investasi tersebut bukan bersifat pembiayaan dalam bentuk
pinjaman, tetapi dalam bentuk partisipasi equity, atau setidak-
tidaknya loan yg dapat dilakukan ke equity, sehingga hasil yang
diharapkan oleh perusahaan modal ventura bukan bunga atas
modal yang ditanam, melainkan deviden dan capital gains.
7. Prototype dari pembiayaan dengan modal ventura adalah
pembiayaan yg ditujukan kepada perusahaan kecil atau
perusahaan baru, tetapi memiliki potensiuntuk berkembang.
8. Investasi modal ventura biasanya dilakukan terhadap perusahaan
yang tidak punya akses untuk mendapatkan kredit perbankan.
PARA PIHAK DALAM MODAL VENTURA

• Perusahaan Modal Ventura ( Venture Capital Company)

Merupakan perusahaan yang memberikan bantuan Dana kepada


perusahaan yang membutuhkan dana
• Perusahaan Pasangan Usaha ( Inverstee Company )

Perusahaan-perusahaan usaha ( PPU) disebut juga sebagai


investee merupakan perusahaan yang membutuhkan bantuan
dana untuk mengembangkan usahanya
• Penyandang Dana

apabila terdapat penyandang dana maka Perusahaan Modal


Ventura berkedudukan sebagai fund management saja.

Anda mungkin juga menyukai