Bank adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak
Kegiatan :
Pertama : Menghimpun dana dari masyarakat luas dengan istilah di dunia perbankan
adalah kegiatan Funding yaitu kegiatan mengumpulkan atau mencari dana dengan
membeli dari masyarakat. Dalam hal mengumpulkan dana bank harus mengeluarkan
biaya bunga atas dana yang dikumpulkan tersebut “Cost Of Fund”
Kedua : Menjual kembali dana yang terkumpul tersebut kepada masyarakat dalam bentuk
pijaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit (Lending) penerima pinjaman sering
disebut debitur. Dari kegiatan kredit ini bank menerima pendapatan berupa bunga
(interest income) dan propisi / biaya administrasi kredit.
KEUNTUNGAN BANK
Kegiatan Jasa yang diberikan untuk kelancaran usaha ( Fee Base Income )
•Jasa Pemindahan uang (Transfer)
•Jasa Penagihan (Inkaso)
•Jasa Kliring ( Clearing )
•Jasa Penjualan/Pembelian Uang Asing (Valas)
•Jasa Safe Deposit Box
•Travellers Check
•Bank Card (Debet/Credit Card)
•Bank Draft
•Letter Of Credit (L/C)
•Bank Garansi dan Referensi Bank
•Serta Jasa lainnya
JENIS BANK
Sebagaimana layaknya manusia, di mana kesehatan merupakan hal yang paling penting di
dalam kehidupannya. Tubuh yang sehat akan meningkatkan kemampuan kerja dan
kemampuan lainnya. Demikian pula dengan perbankan harus selalu dinilai kesehatannya agar
tetap prima dalam melayani nasabahnya.
Penilaian kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan
menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat dan tidak sehat,
sehingga BI/OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat
memberikan arahan dan petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan
dihentikan kegiatan operasionalnya.
Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh BI/OJK. Bank-bank
diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin maupun secara berkala mengenai
seluruh aktivitasnya dalam suatu periode tertentu
Penilain Bank secara keseluruhan dilakukan setiap tahun, apakah ada peningkatan atau
penurnan. Bagi bank yang kesehatannya terus meningkat tidak menjadi masalah, karena
menjadi tujuan yang diharapkan, dan diharuskan untuk mempertahankan. Akan tetapi bagi
bank yang terus menerus tidak sehat, mungkin harus mendapat pengarahan/pembinaan
atau sanksi dari OJK sebagai Pengawas dan Pembina Bank-Bank & Lembaga Keuangan
Lainnya.
TINGKAT PENILAIAN KESEHATAN BANK
Kriteria penilan tingkat kesehatan bank telah mengalami beberapa perubahan, baik
untuk faktor maupun metode yang digunakan untuk penilaian, namun pada prinsipnya
aspek yang menjadi foku penilaian sebagai berikut :
1.Aspek Permodalan
Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.
Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequasi Ratio) yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap rasio tertimbang menurut risiko
(ATMR), sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia minimum CAR adalah 14 %
2.Aspek Kwalitas Aset
Yang dinilai klasifikasi kredit yang diberikan perbandingan antara kredit yang diklasifikasikan dengan kredit
produktif, disamping menilai cadangan yang dibentuk sesuai ketentuan dari BI/OJK. Rasio ini dapat dilihat
dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada OJK/BI
3.Aspek Kwalitas Manajemen
Komposisi dan Kopetensi SDM yang dimiliki Bank, Baik pada Jajaran Komisari, BOD, serta pada posisi vital
tertentu.
4.Aspek Likuiditas
Bank dapat dikatakan likuid apabila dapat bank tersebut dapat membayar semua hutang-hutangnya
terutama simpanan Tabungan, Giro dan Deposito pada saat dicairkan/ditagih oleh pemiliknya dan dapat
pula memenuhi kebutuhan kredit yang telah disetujui, secara umum juga menggambarkan rasio aktiva
lancar dan hutang lancar.
Yang dianalisis :
•Rasio Kewajiban Bersih Call Money terhadap Aktiva (GWM)
•Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LLL)
TINGKAT PENILAIAN KESEHATAN BANK
5. Aspek Rentabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya apakah setiap
periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank
yang bersangkutan.
Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat.
Penilaian dilakukan dengan :
•Rasio Laba terhadap Total Aset (ROA)
•Perbandingan Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)
Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
sebagai berikut :
1.Kebutuhan Dana
Apakah Bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan
oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi, dengan cara meningkatkan suku bunga simpanan.
Suku bunga simpanan secara otomatis akan meningkatkan suku bunga pinjaman. Namun apabila
dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan pinjaman sedikit, maka bunga simpanan
akan turun.
2.Persaingan
Dalam merebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak
perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 12 %,
maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikan diatas bunga
pesaing misalnya 13 %, namun sebaliknya kalau bunga pinjaman harus berada dibawah bunga
pesaing.
3.Kebijakan Pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman tidak boleh melebihi bunga yang
sudah ditetapkan oleh Pemerintah.
4.Target Laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yg diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut
besar dan sebaliknya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA
Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
sebagai berikut :
5.Jangka Waktu, Semakin panjang waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
bunga, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko dimasa mendatang.
Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif
lebih rendah.
6.Kualitas Jaminan, semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah
bunga kredit yang diberikan. Sebagaai contoh kredit dengan jaminan deposito
bunga lebih rendah dibanding dengan kredit dengan jaminan sertifikat tanah.
7.Reputasi Perusahaan, Bonafiditas suatu perusahaan yg akan memperoleh kredit
sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena
biasanya perusahaan yg bonafit kemungkinan risiko kredit macet dimasa
mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8.Produk yang Kompetitif, maksudnya produk yang dibiayai kredit tersebut laku di
pasaran, untuk produk yang kompetitif
KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT
Dalam menentukan besar kecilnya bunga kredit yang akan dibebankan kepada
debitur terdapat beberapa komponen antara lain:
1.Total Biaya Dana ( Cost Of Fund ) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh bank
dalam memperoleh Dana Pihak Ketiga ( Giro, Tabungan, dan Deposito ). Total biaya
dimaksud akan dibebankan pada Loanable Funds . Loanable Fund ( Total Dana – Giro
Wajib Minimum ).
2.Biaya Operasi, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka
menjalankan operasinya, antara lain terdiri dari Biaya Gaji pegawai, biaya
administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya lainnya
3.Cadangan Risiko Kredit, merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang
akan diberikan, dikarenakan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung risiko
tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh
karena itu pihak bank perlu mencadangkan sebagai sikap bersiaga menghadapi
dengan cara membebankan sejumlah presentase tertentu terhadap kredit yang
diberikan
KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT ......
Secara etimologi istilah kredit berasal dari bahasa latin, yaitu Credo
berarti saya percaya (Trust). Kata tersebut terbentuk dari dua kata
asing yaitu Crad dari bahasa Sangsekerta berarti percaya (Trust ) dan
do dari bahasa latin yang bermakna mnenpatkan ( to Place )
Kepercayaan timbal balik yang harus ditumbuhkan dalam pelaksanaan
pemberian kredit, baik calon debitur maupun calon kreditur harus
saling percaya
KREDIT .....
Kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur
dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau
mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara Bank (Kreditur ) dengan
nasabah penerima kredit ( Debitur ), bahwa mereka sepakat sesuai dengan
perjanjian yang telah dibuatnya.
Dalam Perjanjian Kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak,
termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama
Kredit dalam artian luas
Kredit dalam arti luas diartikan sebagai “Kepercayaan” dalam bahasa latin
disebut “Credere” artinya percaya.
Maksud percaya bagi si pemberi kredit, bahwa kredit yang disalurkannya
akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi sipenerima kredit,
merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk
membayar sesuai jangka waktu.
FUNGSI KREDIT BANK
•Risiko Kredit ( Credit Risk ), adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian
bank sebagai akibat tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank,
contohnya terjadinya kredit macet, baik pokok dan bunganya.
Bagi bank risiko kredit ini merupakan risiko yang paling besar, dikarenakan
kegiatan lending relatif kecil, sementara credit risk sangat besar.
•Risiko Operasional ( Operational Risk ), risiko terjadinya kerugian yang disebabkan
oleh ketidakcukupan atau kegagalan prosesdi dalam manajemen bank, sumber daya
manusia, dan risiko kerugian dapat juga dari faktor-faktor diluar bank, sedangkan
“Operational Risk” berasal dari Basel Accord II Framework, yang mencakup unsur
risiko terkait dengan :
a. Proses Internal Bank ( Internal processes)
b. Sumber daya manusia ( People )
c. Sistem teknologi informasi
d. External event, dan
e. Legal dan regulatory requirement ( legal risk )
Mitigasi Risiko Kredit
•Rasio keuangan yang digunakan oleh bank dengan non bank tidaklah jauh berbeda,
perbedaannya hanya pada jenis rasio yang digunakan :
1) Rasio Likuiditas untuk mengukur seberapa likuid suatu bank dalam melayani nasabahnya,
dalam memenuhi kewajiban jangka peendeknya sat ditagih, terdiri :
Quick Ratio
Investing Policy Ratio
Banking Ratio
Assets to Loan Ratio
Investment Portfolio Ratio
Cash Ratio
Loan to Deposit Ratio
Liquidity RiskRatio
Credit Risk Ratio
Deposit Risk Ratio
RASIO KEUANGAN PERBANKAN………
•Pegadaian
•Sewa Guna Usaha ( Leasing )
•Koperasi Simpan Pinjam
•Perusahaan Asuransi
•Anjak Piutang ( Factoring )
•Modal Ventura
•Dana Pensiun
PENJELASAN
•Suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan dan tujuan
bersama, dididrikan atas asas kekeluargaan dan gotong royong untuk membantu para
anggotanya. Merupakan ssalah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di
Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan
sampai saat ini beliau dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia..
•Sumber Pendanaan
Dari Para Anggita
•Iuran Wajib
•Iuran Pokok
•Iuran Sukarela
•Dari Luar Kopersi
•Badan Pemerintah
•Perbankan
•Lembaga Swasta Lainnya
•Jenis Koperasi
•Koperasi Produksi
•Koperasi Konsumsi
•Koperasi Simpan Pinjamn
•Koperasi Serba Usaha
PERUSAHAAN ASURANSI
•Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
•Jenis Asuransi
• Asuransi Kerugian ( Non Life Insurance )
• Asuransi Kebakaran, Peledakan, Petir kecelakaan kapal terbang dll
• Asuransi Penganglutan : Marine Hul Policy, Marine Cargo Policy, Freight
• Asuransi Aneka, yang tidak teertmasuk kedalam dua hal tsb diatas.
•Asuransi Jiwa
• Asuransi Berjangka ( Term Insurance)
• Asuransi Tabungan ( Endowment Insurance )
• Asuransi Seumur Hidup ( Whoe Life Insurance )
• Anuity Contract Insurance ( Anuitas )
•Reasuransi ( Reinsurance )
• Bentuk Treaty
• Bentuk Facultative
• Kombinasi dari keduanya
ANJAK PIUTANG ( FACTORING )
PROGRAM PRIBADI
JPHT - Bersifat Sukarela
Lapis III Di Indonesia : Dana Simpanan,
(CADANGAN) Tabungan Pribadi
PROGRAM PRIBADI/BERSAMA
Bersifat Sukarela
JPHT Lapis II
Di Indonesia : DANA PENSIUN
(PENINGKATAN) (DPPK – DPLK)
(UU. No. 11 /1992)
PROGRAM PEMERINTAH
JPHT Lapis I Bersifat Wajib
Di Indonesia :
(DASAR) JAMSOSTEK (UU. No. 3 /1992)
S.J.S.N (UU. No. 40 / 2004)
oBPJS Kesehatan
oBPJS Ketenagakerjaan
Seharusnya bersifat sebagai
Distribution of Wealth System.
01/07/22
45
PENGERTIAN DANA PENSIUN
DP adalah Badan Hukum yang menyelenggarakan Program
Pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang
pembayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian
usia tertentu
[UU DP Psl 1 butir 1, 9, Psl 3, Psl 4, Psl 7 (1)]
• DP dinyatakan sebagai Badan Hukum sejak tanggak Keputusan Menteri Keuangan (sekarang OJK)
tentang Pengesahan Peraturan Dana Pensiun (PDP)
• DP dinyatakan dapat memulai kegiatan usahanya menjalankan Program Pensiun sejak tanggal
Keputusan Menteri Meuangan (sekarang OJK) tentang Pengesahan PDP
• secara berkala (kecuali apabila memenuhi kriteria tertentu, Manfaat Pensiun dapat
dibayarkan secara sekaligus), dan
• dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu (paling cepat setelah Peserta mencapai Usia
Pensiun Dipercepat)
Perkumpulan ADPI 46
JENIS DP
DANA PENSIUN
PEMBERI KERJA
[DPPK]
DANA PENSIUN
JENIS
BERDASARKAN KEUNTUNGAN
DP [DPBK]
DANA PENSIUN
LEMBAGA KEUANGAN
[DPLK]
[UU DP Psl 1 butir 2, 3, 4]
Perkumpulan ADPI 47
ASAS – ASAS POKOK DANA PENSIUN
(Sesuai Undang-2 No. 11/1992)
01/07/22 48
DANA PENSIUN
UU NO.11. TAHUN
1992
AKUMULASI
AKUMULASI IURAN
IURAN MANAGEMENT PORTFOLIO
HASIL
HASIL PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN Risk Management
Risiko Dana Pensiun timbul dan diukur atas dasar parameter : strategi, operasional, ALM, kepengurusan,
Tata kelola dan Dukungan dana
Batasan Investasi merupakan sarana manajemen resiko yang diterapkan mengacu pad POJK
no.3/POJK.05/2015 tentang investasi dana pensiun dan batasan investasi pada Arahan Investasi
53
SEBELUM DIUNDANGKAN UUDP TAHUN 1992
• Dasar Hukum
ARBEIDERSFONDSEN ORDONNANTIE
(Staatsblad Tahun 1926 Nomor 377)
Merupakan peraturan pelaksanaan dari Pasal 1601 s Bab II KUH Perdata :
Memungkinkan pembentukan dana bersama antara Pemberi Kerja dan Karyawan
• Kelemahan
1. Tidak mengatur hal-hal mendasar mengenai pemenuhan hak dan kewajiban para pihak dalam
penyelenggaraan Program Pensiun
2. Tidak mengatur hal-hal yang mendasar mengenai pengelolaan, kepengurusan, pengawasan dll dalam
penyelenggaraan program pensiun
3. Tidak memungkinkan pembentukan dana bagi pekerja mandiri
Sehingga Arbeidersfondsen Ordonnantie tersebut dianggap kurang memadai sebagai dasar hukum
penyelenggaraan program pensiun
• Dengan berlakunya UU No 11 Th 1992 tentang DP, Arbeidersfondsen Ordonnantie (Staatsblad Tahun 1926
Nomor 377) dinyatakan tidak dapat lagi dipergunakan sebagai dasar hukum pembentukan DP
Perkumpulan ADPI 54
APA MANFAAT DANA PENSIUN ?
Dana Pensiun memberikan jaminan kesinambungan penghasilan pada purna tugas bagi Karyawan (Peserta) untuk
kesejahteraan di hari tua bagi dirinya & keluarganya. Karyawan sejahtera kini dengan gajinya, dan sejahtera
nanti dengan uang pensiunnya
2. BAGI PERUSAHAAN
• Dengan mendirikan Dana Pensiun, berarti Perusahaan memberikan perhatian kepada Karyawannya untuk kesinambungan
penghasilannya pada purna tugas dari Perusahaan berupa uang pensiun, untuk kesejahteraan di hari tuanya.
• Perusahaan menganggap bahwa karyawan bukan merupakan faktor produksi semata, tetapi karyawan adalah mitra
kerja, bersama membangun, mengembangkan dan membesarkan perusahaan untuk kepentingan bersama.
• Dengan adanya jaminan kesinambungan penghasilan, maka akan menimbulkan rasa “aman” di masa depan, sehingga
ada ketenangan baik pada waktu masih aktif bekerja pada perusahaan dengan gajinya, maupun pada purna tugas
dengan uang pensiunnya. Kondisi demikian akan menciptakan iklim yang kondusif dalam hubungan yang lebih
harmonis antara Karyawan dengan Perusahaan.
• Dengan kondisi demikian, Karyawan akan lebih bergairah, lebih bersemangat untuk bekerja keras dan lebih loyal kepada
Perusahaan. “Turn Over” Karyawan dapat dikurangi. Perusahaan dapat mempertahankan Karyawan yang bermutu,
bahkan dapat menarik (merekrut) tenaga kerja yang berkualitas dan profesional. Dengan demikian diharapkan
produktivitas Perusahaan akan meningkat, sehingga rentabilitas Perusahaan juga meningkat.
• Dengan program pensiun, akan terbentuk citra yang sangat positif dari masyarakat terhadap Perusahaan tempat
seseorang pernah mengabdikan diri. Reputasi Perusahaan ini mempunyai nilai tersendiri dalam mempertahankan
keberadaan dan membesarkan Perusahaan.
Perkumpulan ADPI 55
APA MANFAAT DANA PENSIUN ?
3. BAGI MASYARAKAT
Dana Pensiun adalah lembaga pemupuk dana masyarakat yang bersumber dari dalam negeri dan
bersifat jangka panjang. Dengan berbagai investasi Dana Pensiun akan menciptakan usaha-usaha baru,
memperluas usaha yang telah ada, menyerap tenaga kerja (mengurangi pengangguran), meningkatkan
produktivitas nasional. Multiflier effect dari Dana Pensiun mendorong pembangunan nasional
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4. BAGI NEGARA
• Dengan Program Pensiun biaya hidup “Generasi Tua” tidak menjadi beban “Generasi Muda”
• Program Pensiun dapat mengurangi kesenjangan sosial antara Generasi Tua dengan Generasi Muda
• Kondisi sosial yang baik merupakan unsur yang sangat penting dalam menciptakan ketenangan
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Perkumpulan ADPI 56
DASAR HUKUM DP
UNDANG – UNDANG
• NO 11 TH 1992 : DP
• NO 21 TH 2011 : OJK
PERATURAN PEMERINTAH
• NO 76 TH 1992 : DPPK
• NO 77 TH 1992 : DPLK
• NO 11 TH 2014 : PUNGUTAN OLEH OJK
Perkumpulan ADPI 57
ASAS – ASAS UU DP
1. ASAS KEBEBASAN
• Pembentukan DP tidak bersifat wajib (suka rela)
Perusahaan bebas untuk membentuk Dana Pensiun dan bebas untuk tidak
membentuk Dana Pensiun
Pemerintah mendorong agar Perusahaan membentuk Dana Pensiun
DP diberikan fasilitas perpajakan
• Kepesertaan pada DP tidak bersifat wajib (suka rela)
Karyawan yang memenuhi syarat Kepesertaan bebas untuk menjadi Peserta dan
bebas untuk tidak menjadi Peserta
Peserta tidak dapat mengundurkan diri dari kepesertaannya atau menuntut hak atas
manfaat pensiunnya apabila masih memenuhi syarat kepesertaan
Apabila Peserta diwajibkan ikut membayar iuran, kepesertaannya bersifat Aktif (harus
ada pernyataan tertulis dari Peserta tentang kesediaannya untuk dipotong gajinya setiap
bulan untuk membayar iuran kepada Dana Pensiun)
Apabila seluruh iuran hanya dari Pemberi Kerja, perlakuan yang sama harus diberlakukan
kepada seluruh Karyawan sepanjang Karyawan memenuhi syarat kepesertaan
• Program pensiun yang telah ada sebelum diterbitkan UU DP wajib menyesuaikan diri dengan
UU DP
[UU DP Penjelasan Umum, Psl 19, Psl 26 (1)]
Perkumpulan ADPI 58
ASAS – ASAS UU DP
Perkumpulan ADPI 59
ASAS – ASAS UU DP
3. ASAS PENDANAAN
• Penyelenggaraan DP harus dengan sistem pendanaan (funding System) berupa
iuran, baik dari Pemberi Kerja maupun dari Peserta (apabila ada), minimal sekali
sebulan
- Dana yg telah dicadangkan masih menyatu dengan aset perusahaan, sehingga kalau
terjadi sesuatu terhadap aset perusahaan, dana yg telah dicadangkan bisa ikut terseret,
akibatnya kepentingan Peserta kurang terlindungi
- Kurang menjamin terbentuknya akumulasi dana secara teratur dan sistematis untuk
membayar Manfaat Pensiun yg telah dijanjikan
[UU DP Penjelasan Umum]
Perkumpulan ADPI 60
ASAS – ASAS UU DP
• Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun, ditunda pembayaran
manfaat pensiunnya, dan baru dapat dibayarkan paling cepat setelah Peserta
mencapai Usia Pensiun Dipercepat
• Asas Penundaan Pembayaran Manfaat Pensiun tidak berlaku apabila peserta aktif
meninggal dunia, atau berhenti bekerja karena cacat total dan tetap
[UU DP Penjelasan Umum, UU DP Psl 22 (1)b ]
5. ASAS PORTABILITAS
Peserta suatu DP dapat pindah menjadi peserta DP lain dengan persyaratan dan
prosedur tertentu
Misal :
• Dari DPPK ke DPPK lain (kondisional sifatnya)
• Dari DPPK ke DPLK
Sesuai pilihan Peserta
• Dari DPLK ke DPLK lain
• Dari DPLK ke DPPK (kondisional sifatnya)
[UU DP Psl 26 (2)]
Perkumpulan ADPI 61
ASAS – ASAS UU DP
Hak atas dana baru timbul apabila masa kepesertaannya telah mencapai 3 tahun atau
lebih
Perkumpulan ADPI 62
MODAL VENTURA