A. PROFIL PERUSAHAAN
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama
berlokasi di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan sekitarnya. PT. Mayora
Indah Tbk mulai beroperasi secara komersial pada Mei 1978. Setelah mampu memenuhi
pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan
publik pada tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Kemudian melebarkan
pangsa pasarnya ke negara negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua
di dunia. Tahun 1990 sampai sekarang perseroan ini sudah menjadi perusahaan go publik.
Sebagai salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah Tbk
telah membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan telah
mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah “Top Five Best Managed Companies
in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in Indonesia” dari majalah
Swa, “Top 100 public listed companies” dari majalah Investor Indonesia, “Best Manufacturer
of Halal Products” dari Majelis Ulama Indonesia, dan banyak lagi penghargaan lainnya.
Visi: Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata
konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam
kategori produk sejenis.
Misi:
1. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value
added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
2. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan
berada.
Penghargaan yang diterima oleh Perseroan pada tahun 2016, diantaranya adalah sbb :
1. Dari Economic Review 2016; "Peringkat 1 – Kelompok Usaha Makanan dan
Minum" untuk Perseroan.
2. Dari Majalah Investor 2016; "Sukuk Mudharabah Terbaik 2016" untuk Sukuk
Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012.
3. Dari Mark Plus; "Inc Recognise Brand for Good Club“ untuk Kopiko.
4. Dari Frontier Consulting Group dan Majalah SWA; "The Best Biscuit in Achieving
Total Customer Satisfaction“ untuk Biskuit Roma.
Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki :
1. Sertifikat ISO 22000-2005 dari SGS United Kingdom.
2. Sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, untuk Cara
Produksi Pangan Olahan yang Baik.
3. Sijil Pengesahan Halal dari kerajaan Malaysia.
4. Sertifikat Halal, dari Majelis Ulama Indonesia.
1. STRENGHT
a. Masyarakat ekonomi asia
Dibukanya Mea tahun 2015 lalu membuat perusahaan Mayora mengembangkan
usahanya tak hanya dikancah internasional, hal ini seperti harapan Presiden Joko Widodo,
bahwa dalam menyambut pembentukan Masyarakat ASEAN, terutama MEA, Indonesia
diharapkan dapat terlebih dulu 'menyerbu' pasar-pasar di negara-negara ASEAN lain.
Dengan begitu, kestabilan ekonomi dalam negeri bisa tetap terjaga. Selain itu, Indonesia
juga perlu menjadi bagian penting dari rantai produksi regional maupun global.
b. Jumlah penduduk meningkat
Menurut data statistik Indonesia telah memproyeksikan bahwa jumlah penduduk
akan menigkat pada tahun 2025, hal ini secara tidak langsung akan menambah jumlah
konsumsi pada produk-produk instan terutama produk Mayora nantinya.
c. Penggunaan teknologi yang tinggi
PT. Mayora memanfaatkan perkembangan tekhnologi di dalam proses produksinya,
misalkan saja salah satu mesin pengemasan biscuit di eropa yang dimiliki PT. Mayora,
mesin tersebut diklaim sebagai mesin pengemas terbesar didunia. Mesin tersebut
menggunakan tekhnologi robot yang mampu memindahkan ribuan biscuit dalam waktu
satu jam ketempat pengemasan. Mayora menggunakan mesin Schorch buatan Denmark
untuk produksi makanan jenis butter cookies. Untuk memproduksi permen, Mayora
menggunakan mesin bermerek Bosch buatan Italia dan satu mesin permen buatan Jepang
yaitu Japan Automatic Mechine (JAM). Mayora adalah perusahaan yang mengaplikasikan
produk halal dan bermutu juga aman, mengandalkan teknologi tinggi dan tepat guna untuk
mendapatkan kualitas terbaik.
d. Distribusi
Produk Mayora didistribusikan kepada lebih dari 150.000 outletritel di seluruh
Indonesia. Mengingat ukuran dan keragaman geografis pasar Indonesia, perusahaan telah
memberikan usaha yang cukup besar untuk memperluas jaringan distribusi ke seluruh
wilayah negara. Semua penjual produk di Indonesia saluran distribusi Mayora dan
dikoordinasimelalui kelompok daerah yang terletak di dekat pasar. Jaringan distribusi
yang kuat, produk PT Mayora Indah Tbk tidak hanya ada di Indonesia namun juga dapat
kita jumpai di Negara seberang lautan seperti Malaysia, Thailand, philiphines, Vietnam,
Singapore, Hong Kong, Saudi Arabia, Australia, Africa, America dan Italy.
e. Nilai laba terus meningkat
Pendapatan, Laba dan struktur permodalan. Target Pendapatan yang ingin dicapai
oleh Perseroan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 12 trilyun dan Perseroan telah berhasil
meraih jumlah Penjualan sebesar Rp 12,02 trilyun. Dari total pendapatan itu, laba yang
ditargetkan untuk dicapai adalah sebesar Rp 1,1 trilyun dan realisasi perolehan Laba
Usaha yang berhasil didapat oleh Perseroan sebesar Rp. 1,3 trilyun. Dari Laba Usaha
tersebut, Perseroan berhasil mendapatkan Laba Bersih lebih besar dari angka yang
ditargetkan, yaitu menjadi Rp 1.014 milyard atau Rp 182 milyar lebih tinggi dari yang
ditargetkan, yaitu sebesar Rp 832 milyar.
f. Varian kategori produk
Tingginya tingkat komsumsi kopi di Indonesia membuat pasar produk kopi juga terus
tumbuh dari tahun ke tahun. Jenis produk minuman kopi yang beredar pun
terus bertambah. Sebelumnya hanya ada kopi tubruk (kopi hitam), belakangan jenis
produk minum kopi sangat beraneka ragam, mulai dari kopi instan (tanpa ampas) sampai
kopi yang ditambahi aneka rasa. Sejauh ini, pasar kopi susu masih didominasi pemain-
pemain yang sebelumnya sudah eksis di pasar kopi hitam, grup Kapal Api pun masih
menjadi pemimpin di kategori ini. Lewat dua merek besutannya, Kapal api Susu dan ABC
Susu Posisi grup Kapal Api di tempel ketat oleh PT Mayora Indah Tbk. Lewat merek
andalannya, Torabika. Tak tanggung-tanggung Mayora mengepung pasar kategori ini
dengan 9 varian sekaligus, yaitu Torabika Duo, Torabika Duo Susu, Torabika Jahe Susu,
Torabika Moka, Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee, Kopiko
White Coffee, Kopiko White Mocca. Kategori kopi susu Torabika menempati posisi
strategis yang menghasilkan kontribusi signifikan pada penjualan produk kopi seduh di
Mayora.
2. WEAKNESS
a. Biaya periklanan tinggi
Biaya periklanan tinggi, Mayora tak mengurangi biaya promosi di tengah krisis
sekalipun. Periode 2000-2, besaran angka promosi bahkan terus diperbesar. Sepanjang
2000, Mayora menghabiskan Rp 49 miliar untuk promosi dan naik lagi menjadi Rp 52
miliar tahun berikutnya. Pada 2002, angka itu mencapai Rp 75 miliar. Hasilnya, penjualan
Mayora sebesar Rp 998 miliar pada 2002 atau naik 19,2% dibanding tahun sebelumnya,
Rp 833 miliar. Tahun ini, Mayora menargetkan penjualan Rp 1-1,2 triliun. Laba bersih
tahun 2001 sebesar Rp 31,14 milliar dan naik hampir 400% pada 2002 yang mencapai Rp
119,49 milliar.
b. Komposisi zat aditif produk
Permen Kiss dan berbagai permen wangi atau permen yang bisa ngomong lainnya
yang perlu anda ketahui dengan jelas. Ada beberapa hal penting yang perlu anda ingat, di
antaranya adalah :
- Perlu anda ingat bahwa permen tersebut tidak jauh berbeda dengan permen pada
umumnya yang mengandung banyak gula. Selain itu, di dalam permen seperti itu juga
terdapat banyak bahan tambahan seperti gula sintesis, pengawet, pewarna, dan lainnya.
Meskipun bahan tersebut bisa digunakan untuk bahan pangan, namun tidak baik jika
dikonsumsi oleh tubuh dalam jumlah yang banyak.
- Permen kiss bukanlah pengganti pasta gigi yang bisa menyegarkan nafas anda. Efek
wangi yang ditimbulkan oleh permen ini hanyalah bersifat sesaat saja. Dengan kata lain,
mulut anda tetap berbau tidak sedap walaupun anda sudah mengonsumsi permen ini.
- Sangat dianjurkan bagi anda untuk tidak mengonsumsi permen ini dan permen jenis
apapun lebih dari 40 gram atau yang setara dengan 4 sampai 5 butir dalam satu hari.
Adapun efek samping yang dihasilkan dari permen adalah kegemukan atau obesitas dan
kencing manis yang berkaitan dengan tingginya kadar gula dalam sebutir permen.
c. Produk impor
Masih terdapat bahan-bahan baku yang diimpor dari luar negeri. Hal ini dilakukan
untuk menyiasati citra buruk yang sudah terlanjur melekat pada produk Indonesia agar
mampu bersaing dipasar internasional.
3. OPPORTUNITIES
a. Gaya hidup instan
Saat ini kita hidup dimasa yang serba praktis dan canggih, dimana semuanya dapat
dilakukan dengan cepat dan cenderung instan. Gaya hidup seperti ini biasa kita kenal
dengan gaya hidup modern, dimana timbulnya pola terbaru dari tingkah laku manusia
dalam kehidupannya yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dari sini kita dapat telusuri lagi
kalau gaya hidup modern umumnya cenderung fokus pada pola hidup yang serba terbuka
pada kemajuan bidang apapun. Kesibukan bekerja dan tuntutan hidup lainnya membuat
berkurangnya waktu untuk memasak lauk dan sayur untuk makanan sehari- hariMakanan
siap saji sekarang ini sudah menjadi gaya hidup, karena selain harganya terjangkau,
makanan siap saji mudah diolah, cepat dan praktis, tahan lama, serta rasanya pun enak.
b. Segmentasi konsumen
Beberapa data telah menunjukkan bagaimana industri consumer goods memiliki
pasar yang sangat besar di Indonesia. Meski begitu, persaingan yang ketat pun tak dapat
dihindari. Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer goods di
Indonesia akan meningkat pada tahun 2018 sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Tentunya, ini menyebabkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dapat memicu
naiknya permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer goods
(FMCG). Tak hanya itu, dibanding dengan negara-negara lain, tingkat konsumsi
masyarakat Indonesia terhadap produk consumer goods masih relatif rendah. Kondisi ini
membuka peluang bagi peningkatan konsumsi yang akhirnya meningkatkan pertumbuhan
industri FMCG. Menariknya lagi, berdasarkan hasil survei Ipsos Indonesia, tren perilaku
konsumen menunjukkan bahwa frekuensi belanja barang-barang domestik akan lebih
besar dibandingkan barang-barang dari luar negeri.
c. Konsumtif
Konseumerisme Pada Remaja (Perilaku Konsumtif yang berlebihan). Mengkonsumsi
memang sesuatu hal yang lazim untuk memenuhi kebutuhan hidup individu, Tapi
sekarang ini dunia menawarkan variasi kebutuhan baru agar individu mengkonsumsinya.
Belanja, adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks perekonomian, baik
di dunia usaha maupun di dalam rumah tangga. Namun kata yang sama telah berkembang
artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi pada masyarakat kelas ekonomi
tertentu. Belanja juga punya arti tersendiri bagi remaja. Konsumerisme berhasil
menciptakan kebutuhan baru di masyarakat dan menggiring mereka menjadi masyarakat
konsumtif dan dependen. Pada kondisi masyarakat sekarang ini, orang mulai
mengkonsumsi barang bukan lantaran butuh secara fungsional, melainkan karena tuntutan
prestige (gengsi), status, maupun sekadar gaya hidup (life style). Remaja adalah salah satu
pasar yang potensial bagi banyak produsen.
4. THREATS
a. Kenaikan tarif dasar listrik
Pemerintah menaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) enam golongan pelanggan yang
tertuang melalui Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 19
Tahun 2014. Enam golongan itu akan mengalami kenaikan tarif listrik secara berkala
setiap dua bulan sekali. Keenam pelanggan ini terdiri dari tiga jenis golongan yaitu
golongan rumah tangga, industri dan gedung atau fasilitas pemerintah. Hal ini menjadi
salah satu ancaman bagi perusahaan karena sebagian besar perusahaan melakukan
produksi menggunakan kekuatan listrik. Dengan meningkatnya tarif dasar listrik maka
akan menambah beban perusahaan untuk membayar listrik, karena jumlah produk yang
diproduksi perusahaan akan mempengaruhi jumlah beban yang dikeluarkan perusahaan
terutama dalam hal listrik sebesar 11 %.
b. Kenaikan upah
Upah minimun regional yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota/Daerah di setiap
tingkat pemerintahan (Propinsi, Kabupaten/Kotamadya) dibantu rekomendasi dari Dewan
Pengupahan telah membuat dan menetapkan Upah Minimum baru. Dengan meningkatnya
upah minimum regional maka akan menambah beban gaji bagi karyawan perusahaan
karena seperti yang diketahui bahwa karyawan yang bekerja di PT Mayora sekitar 10.594
karyawan keseluruhan.