Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elistia

Nim : 26060119120016

Kelas : THP B

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

INFORMASI TERKAIT TOKOH PENGUSAHA

JOGI HENDRA ATAMAJA

Sukses Story Entrepreneur

Jogi Hendra Atmaja adalah pendiri PT. Mayora Indah TBK yang memproduksi makanan
ringan. PT Mayora Indah TBK merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk makanan ringan
sebagai produk andalannya. Jogi Hendra Atmadja lahir di Jakarta tahun 1946. Setelah lulus SMA, ia
melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Pasca lulus, Jogi Hendra
Atmadja bersama Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia mendirikan PT Mayora Indah pada
tanggal 17 Februari 1977 di Jakarta. Pabrik pertama PT Mayora didirikan di Tangerang. Sejak awal
berdirinya Mayora, Jogi Hendra Atmadja sudah beroperasi sebagai komisaris utama perusahaan
Mayora. Ia juga memegang jabatan yang sama di tiga perusahaan lain seperti PT. Tunita Branindo,
PT. Torabika Eka Semesta, dan PT. Kakao Mas Gemilang. Sejak berdirinya PT Mayora, biskuit roma
kelapa menjadi produk makanan ringan andalan perusahaan di akhir tahun 1970'an yang bersaing
ketat dengan biskuit Khong Guan yang saat itu sudah banyak informasi di pasaran. Setelah sukses
dengan biskuit roma kelapa , Mayora melakukan bisnis ekspansi dengan mengeluarkan produk
permen kopiko di akhir tahun 1980'an dan menjadi permen rasa kopi pertama di Indonesia dengan
cepat melejit ke posisi atas sebagai produk terlaris karena belum ada pesaing. Selain mengeluarkan
produk makanan ringan, PT Mayora juga mengeluarkan produk minuman kemasan, seperti Teh
Pucuk Harum. PT Mayora Indah bekerja sama dengan PT Tirta Fresindo Jaya mengeluarkan produk
air mineral dengan merek kemasan Le Minerale. Untuk produksinya, PT Mayora menyiapkan pabrik
di beberapa wilayah seperti di Makassar, Medan, Pasuruan, Ciawi dan Sukabumi. Tahun 2016, PT.
Mayora mendirikan dua pabrik di Palembang dan Cianjur agar dapat bersaing dengan merek air
mineral lain seperti Aqua. Selain sukses di Indonesia, produk Mayora juga merambah pasar Luar
Negeri hingga ke 90 negara. Pada tahun 2017, pendapatan perusahaan juga naik hingga 17 triliun
yang membuat kekayaan Jogi Hendra Atmaja naik signifikan. Ditahun 2016, total kekayaannya
mencapai 10.6 triliun dan berada di posisi 35 dalam daftar orang terkaya di Indonesia, dan di tahun
2018 Jogi Hendra Atmaja kekayaannya naik tiga kali lipat dengan total sekitar 33.75 triliun
rupiah. Sedangkan ditahun 2019, menurut majalah Forbes, total kekayaan Jogi Hendra Atmadja
sendiri mencapai US $ 3 miliar (Rp42,071 triliun) masuk 10 besar daftar orang terkaya di Indonesia.
Motivasi

Jogi Hendra Atmadja memiliki tekad kuat dalam bersaing di pasaran yang saat itu produk
Khong Guan tengah naik daun. Beruntung persaingan makanan ringan belum ketat. Ia memiliki
pandangan gres menciptakan aneka makanan ringan kemasan. Ia ingin melakukan perjuangan
sendiri secara mandiri dan berani mengambil risiko yang akan terjadi nanti.

Kreativitas dan inovasi

Nama Mayora seketika melejit karena produk andalannya yakni biskuit kelapa Roma yang
sudah meledak di pasaran pada akhir tahun 1970-an. Ia menggarap pasar kembang gula, lalu
memperkenalkan produk berupa permen rasa kopi pertama kali di Indonesia, yakni Kopiko. Mayora
juga terkenal dengan beberapa produk lain yang sudah terkenal enak dan cepat melekat di hati
konsumen. Misalnya wafer Beng-beng, cokelat Choki-Choki, dan kopi saset Torabika. Di dalam ranah
makanan instan, Mayora memiliki produk andalan Mi Gelas dan sereal berenergi Energen.
Sedangkan dalam produk minum kemasan, Mayora meluncurkan produk berkualitas seperti Kopiko
78, Teh Pucuk Harum, dan Le Minerale.

Resiko

Dalam memasarkan produk, Mayora melakukan pengeluaran besar-besaran pada iklan di


televisi guna merebut pasar. Misalnya risiko yang sangat sering terjadi yaitu adanya persaingan
pasar, contohnya pengiklanan produk seperti produk Teh Pucuk Harum yang sudah mengeluarkan
biaya iklan sebesar Rp.94,55 miliar di televisi, yang mana Teh Sosro juga melakukan pengiklanan
dengan pengeluaran Rp.49,97. Begitu pula pada tahun 2012, ketika Teh Sosro mengeluarkan biaya
iklan sebesar Rp 129,26 miliar, Teh Pucuk Harum pun mengeluarkan dana iklan hingga Rp 131,84
miliar di televisi.

Manajemen pelanggan

Untuk menjaga hubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan cara seperti di bawah ini:
a. Menjaga kualitas dan nutrisi produk.

b. Menampilkan ingredients yang sesuai dengan yang dibikin. Bila menampilkan ingredients yang


sesuai, konsumen akan percaya pada produk tersebut. Jadi, konsumen tidak perlu lagi ragu-ragu
dalam membeli produk.

c. Menggunakan produk yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia.


d. Bila ada keluhan terhadap produk langsung dilakukan penanganan terhadap masalah tersebut.
e. Menjaga kestabilan harga.

Perencanaan bisnis

A. Strategi pemasaran:

1. melaksanakan aktivitas promosi di lapangan yang sesuai dengan masing-masing target pasar
yang dituju yakni melalui beberapa media dan secara aktif mendirikan stan di berbagai
daerah dan di beberapa acara yang mampu menarik minat konsumen
2. Perusahaan juga mengembangkan produk-produk yang mempunyai kualitas tinggi dengan
harga yang sebanding dalam memenuhi kebutuhan konsumen serta penamaan produk yang
membuat konsumen mudah mengingatnya misalnya pada varian kopi
3. Strategi jemput bola dalam menggarap pasar kopi susu ini. Salah satu langkah yang
diterapkan adalah menyediakan jasa kopi seduh di berbagai lokasi, mulai dari pusat
perbelanjaan hingga menggunakan sepeda keliling.

B. Strategi distribusi :

1. Dengan adanya proses ekspor secara langsung dan tidak langsung hal tersebut membuahkan
hal yang cukup baik untuk perusahaan .
2. Tetap menjalankan 3P untuk memperluas dan mengembangkan produk-produknya baik di
dalam negeri maupun di luar negeri ,karena perusahaan tetap optimis akan membuat
produknya selalu dikenal oleh masyarakat luar ataupun dalam negeri .

C. Direct business:

Untuk memperluas pasar asing Kami memiliki rancangan strategis jangka panjang, dalam hal
ini ekspansi lebih dari 80 negara yang kami ekspor saat ini. Tetapi hal yang terpenting buat kami
adalah bagaimana kami dapat membesarkan dan membangun sustainable bisnis, dan gain strong
market position di negara yang kami ekspor saat ini.

D. Core business :

· Develop product (pengembangan produk)

-  Melakukan inovasi produk terbaru

-  Memenuhi kebutuhan konsumen

-  Meningkatkan kualitas produk


·  Get order ( cara memperoleh dan memesan produk )

- Memperluas jaringan pemasaran dalam dan luar negeri

- Menyediakan stan di berbagai lokasi misalnya menyediakan kopi seduh di pusat perbelanjaan .

· Fullfill order

- Menjaga dan meningkatkan kualitas produk

- Teknologi pengemasan produk menggunakan teknologi tingkat tinggi

- Meningkatkan produktivitas karyawan

·  Support product

- Perusahaan mengutamakan kualitas produk-produk baru untuk kebutuhan pasar


- Menggunakan saluran distribusi kreatif menjadi sumber keunggulan bersaingnya
- Menggunakan media dan stan untuk proses promosi dan mengurangi penggunaan iklan untuk
meminimalkan pengeluaran.

Anda mungkin juga menyukai