Anda di halaman 1dari 8

Proposal Usaha Lumpia Jagung

A. Latar Belakang
Banyak orang berusaha untuk menjadi seorang pengusaha sukses yang diawali dengan
mendirikan sebuah usaha kecil terutama di bidang kuliner. Usaha kecil itu pun di awali
dengan memilih bahan-bahan dasar yang sederhana dan mudah di dapat. Dan dari bahan itu
lah akan terciptanya sebuah usaha.
Dengan menggunakan tema mengangkat produk lokal sebagai landasan pemikiran, maka
bahan dasar yaitu kulit lumpia dapat di kreasikan menjadi berbagai macam bentuk makanan
dengan berbagai macam cita rasa. Keberadaan kulit lumpia sudah tidak asing lagi di kalangan
masyarakat, maka dari itu munculah ide untuk membuka usaha sederhana berbahan dasar
kulit lumpia yang di beri nama “Lumpia JG”.
Selain harga kulit lumpia yang terjangkau, kulit lumpia pun cocok untuk dicampurkan
dengan bahan-bahan lainnya. Bahan-bahan pendukung dari “Lumpia JG” ini pun relatif
murah dan mudah di temukan di warung-warung sekitar kampus Gunadarma Karawaci.
Dengan modal kurang dari Rp.200.000,00 kita dapat belajar cara menjadi seorang
wirausahawan ,dan cocok untuk membangun usaha kecil atau sederhana.
B. Visi Usaha
Dapat memberikan laba atau keuntungan sekaligus untuk mengasah nilai-nilai
kemampuan dalam mengelola suatu usaha dan mempromosikan serta memasarkan suatu
produk. Sehingga di harapkan mampu bersaing dengan usaha lain di era yang akan datang.
C. Misi Usaha
1. Mengangkat produk lokal
2. Mengasah kemampuan dalam mengelola usaha dan mempromosikan serta memasarkan suatu produk
3. Memperoleh laba/ keuntungan
4. Memberikan pelayanan yang baik bagi calon pelanggan dengan penerapan konsep 3A yaitu attitude, attentions,
dan actions.
D. Analisa Peluang Usaha
 Strength (kekuatan) dengan indikator :
1. Lumpia ini mempunyai rasa yang gurih dan nikmat.
2. Dengan bentuk yang menarik, serta isi lumpia yang unik.
3. Harga lumpia ini sangat terjangkau bagi semua kalangan.
 Weakness (kelemahan) dengan indikator :
1. Makanan ini mengandung kadar lemak yang cukup tinggi kurang cocok bagi seorang yang dalam masa diet.
2. Makanan ini hanya dapat bertahan selama 1 hari apabila dipanaskan kembali.
 Opportunity (peluang) dengan indikator :
1. Karena rasanya yang gurih dan nikmat maka cocok untuk kalangan anak-anak, kalangan remaja, hingga
kalangan dewasa atau orang tua.
2. Isi lumpia yang gurih dan nikmat membuat masyarakatpenasaran untuk membeli dan mencicipinya.
3. Harga yang murah mendorong masyarakat untuk membelinya.
 Threat ( ancaman) dengan indikator :
1. Harga bahan – bahan dasar dan bahan pendukung yang sewaktu-waktu dapat mengalami kenaikan maupun
penurunan.
2. Hadirnya produk pesaing yang sejenis.
3. Hadirnya produk yang lebih kereativ dan inovatif.
E. Marketing Mix
 Produk
Produk yang ditawarkan merupakan produk yang berbahan dasar dari kulit lumpia yang
di isi dengan campuran Jagung, Wortel, Daun Bawang, dan Susu Kental Manis.
 Place
Saya memilih warung-warung di sekitar kampus gunadarma untuk memasarkan produk
“Lumpia JG”.
 Promotion
Promosi di lakukan melalui :
1. Menaruh produk ke warung
2. Menerima pesanan
3. Melalui pihak ketiga (dari mulut kemulut)
F. Perhitungan Modal dan Harga Jual
Jumlah modal = Rp.160.000,00
 Biaya Produksi

No. Bahan Jumlah Harga


1 Jagung 5 buah Rp 8.000
2 Wortel ½ kg Rp 10.000
3 Daun Bawang ¼ kg Rp 5.000
4 Susu Kental 1 kaleng Rp 9.000
5 Bawang Merah ¼ kg Rp 15.000
6 Bawang Putih 1 ons Rp 5.000
7 Lada Bubuk 2 sachet Rp 2.000
8 Garam 1 bungkus Rp 1.000
9 Penyedap Rasa 3 sachet Rp 2.000
10 Maizena 1 bungkus Rp 5.000
11 Kulit Lumpia 100 lembar Rp 20.000
12 Minyak Goreng 2 liter Rp 20.000
13 Gas 1 tabung 3kg Rp 24.000
14 Tisue Makanan 2 bungkus Rp 2.000
Total Rp 128.000

NB : Gas dan minyak gorang dapat dipakai beberapa kali. garam dan maizena hanya dipakai
sesuai kebutuhan sehingga tidak langsung habis

 Biaya transportasi

Bensin = Rp 10.000
Biaya tempat
Sehari Rp 20.000 per tempat
Sisa modal = modal – biaya biaya
= Rp 160.000 – Rp 158.000
= Rp 2.000 (biaya tak terduga)

 Harga Jual = Jumlah modal : jumlah produk


= Rp 160.000 : 100
= Rp 1.600
 Harga Jual perbuah = Rp.2.000,00
G. Perhitungan Rugi Laba
 Harga jual x jumlah produksi = Rp 2.000,00 x 100
= Rp 200.000
 Jumlah keseluruhan penjualan – modal
= Rp 200.000 – Rp 160.000
= Rp 40.000

Jadi, keuntungan yang diperoleh dari 100 produk sebesar Rp 40.000,00


H. Analisa Keuangan
Analisa keuangan pada sebuah usaha sangatlah penting untuk perkembangan usaha
saya. Modal yang harus saya keluarkan sebanyak Rp 160.000.
Keuntungan yang didapat dari penjualan Lumpia JG sebanyak 100 buah yaitu sebesar Rp
40.000,00 atau setara degan penjualan 20 buah Lumpia JG.
Untuk penjualan “Lumpia JG” sebanyak 100 buah keuntungan yang saya dapatkan
sebanyak 20%. Produk yang saya jual dengan harga bersih tanpa laba yaitu
Rp.1.600,00/buah, akan tetapi jika saya jual dengan harga Rp.2.000,00/buah keuntungan
keseluruhan 20 buah yaitu Rp.40.000,00.
Dengan analisa keuangan maka akan diketahui laba/rugi dari penjualan serta resiko dari
suatu usaha tersebut. Serta mengaharapkan setiap penjualan mendapatkan laba sebesar 20%
dengan penjualan yang lancar.
I. Kesimpulan
Mendirikan suatu usaha tidak memerlukan modal yang besar dan bahan-bahan produksi
yang sulit. Dengan odal kurang dari Rp.200.000,00 kita dapat mendirikan sebuah usaha
kecil/sederhana. Dengan mengandalkan kreativitas serta keahlian dalam mengelola usaha,
usaha tersebut dapat berjalan lancar.
I.LATAR BELAKANG
A. Akhir-akhir ini banyak orang yang berkreasi, membuat ide atau kegiatan secara
simpel dan efisien. Seperti contoh dalam hal penyajian makanan dan hidangan,
terutama makanan kecil. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan
daripada membuatnya sendiri padahall makanan kecil sangat mudah namun mereka
beralasan pertimbangan waktu dan tenaga, padahal harga relatif murah dan mudah
terjangkau.
Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuka usaha makanan kecil yang
sudah menjadi salah satu makanan yang tidak asing diingatan masyarakat, namun kami
mencoba terobosan baru. Dalam memulai usaha dalam bidang apapun yang pertama
kali harus diperhatikan adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet order.
Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana
cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa
keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk
bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga
adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa
malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa
harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin
besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani
mencoba dan memulai.

B. VISI

Adapun yang menjadi visi usaha kami dalam hal ini adalah :

“membuat kreasi makanan ringan dengan terobosan baru. Rasa lebih renyah dan
mengganti isi dengan kreasi baru”.

C. MISI

Ada beberapa hal yang menjadi misi dalam proposal ini yaitu :

1. Membuka usaha kecil dengan menjual makanan ringan yang bernama ‘Lumpia
kering Bogor’.
2. Memasarkan Lumpia kering di beberapa tempat, baik pasar maupun berada
didaerah pusat jajanan
3. Menyiapkan dan menyediakan beberapa outlet Lumpia Kering beberapa di tempat
ramai misalnya sekolah, kampus maupun mall-mall.

II. TUJUAN

Tujuan dari membuka usaha ini adalah :

 Membuat produk yang berkualitas, laris dan bermanfaat untuk dijual dengan
harga yang mampu bersaing;
 Membuat desain atau cover produk yang inovatif dan kreatif serta memasang
harga terjangkau;
 Menentukan wilayah pemasaran yang strategis sehingga bisa bersifat
menguntungkan.
1. ASPEK PEMASARAN
 SEGMENTASI
Dalam produk ini segmentasinya adalah seluruh kalangan masyarakat.

 TARGET PASAR

Hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi hal umum
bahwa usaha makanan kecil berjalan berdasarkan minat dan selera konsumen saat ini.
Target pasar berada didaerah pusat jajanan yang berada dekat Jln.Siliwangi depan
Asinan Sedap Gedung Dalam.

 POSITIONING
Dalam pembuatan produk ini yang akan membedakan dalam persainganya adalah
produk kami dibuat berbeda dengan rasa yang lebih renyah dan tidak banyak menyerap
minyak saat digorengnya, sehingga akan lebih higienis.
 BAURAN PEMASARAN
Terdiri dari 4 elemen, yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi), place
( distribusi).

Empat elemen ini harus di buat berbeda dengan pesaing agar konsumen tertarik
terhadap produk kita. Untuk distribusi dan promosi, bisnis makanan adalah bisnis
kepercayaan dan ”rasa”. Di awal usaha, di buat promosi dengan menawarkan harga
miring atau discount untuk setiap pemesanan dan dapat pula diberikan sample dari
makanan tersebut. Untuk memperluas usaha, pendistribusiannya dapat di mulai dari
kalangan keluarga yang akan mengadakan acara, seperti: pesta ulang tahun, arisan,
dan lain-lain. Dengan demikian, produk yang kita jual akan dikenal banyak orang dan
dapat diketahui citra rasa dan kualitas dari produk kita.

V. ASPEK PRODUKSI
BAHAN BAKU DAN PERALATAN
Bahan-bahan yang diperlukan

No Nama Produk Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah

1 Bangkuang 20 kg Rp 5.000 ,00 Rp 100.000,00

2 Udang kering 4 kg Rp 16000,00 Rp 64.000 ,00

3 Bawang putih 1 kg Rp 9000 ,00 Rp 9.000,00

4 Bawang merah 1 kg Rp 8000,00 Rp 8.000,00

5 Minyak goreng 2 kg Rp 5.000,00 Rp 10.000,00

6 Terigu 3 kg Rp 6.000,00 Rp 18.000,00

7 Mentega 500 g Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

8 Telur ½ kg Rp 8.500,00 Rp 8.500,00


9 Cabai merah ½ kg Rp 4.500,00 Rp 4.500,00

10 Kacang tanah 1 kg Rp 4.000,00 Rp 4.000,00

Bumbu (penyedap
11 rasa, garam, gula)– Rp 9.000,00 Rp 15.000,00

Jumlah Rp 246.000,00

VI. PROSES PEMBUATAN


1. ISI : bangkuang diiris bentuk korek api, direbus lalu dikeringkan, setelah
bangkuang ditiriskan, siapkan wajan untuk mengolah isi lumpiahnya, masukan
bawang merah dan putih yang telah dhaluskan, masukan udang kering, beserta
bangkuang yang telah ditiriskan, tambahkan bumbu seperti penyedap rasa, garam
dan gula.
2. Kulit : campurkan terigu, telut, mentega cair, garam, dan tambahkan air
secukupnya. Lalu dibentuk dalam cetakan.
3. Setelah isi dan kulit selesai di olah. Lalu isi bangkuang yang telah dibumbui,
dibalut kulit yang telah dibentuk, lalu di goreng
4. Bumbu kacang : haluskan cabai merah yang telah direbus, haluskan kacang
tanah yang telah digoreng, satukan cabai dan kacang tanah, tambahkan garam,
gula, dan air secukupnya.
VII. RENCANA ANGGARAN BIAYA
1. Anggaran Biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan adalah :
2. Bisnis kami mengeluarkan modal pertama sebesar Rp 1.000.000,00. Beserta
pembuatan kedai. Berikut ini kita tampilkan proyeksi keuangan kita dalam 1 bulan.
Proyeksi Keuangan 1 bulan
3. 1. Modal Rp 1.000.000,00
(Setoran untuk modal awal)
2. Gerobak Rp 550.000,00
bahan baku Rp 246.000,00
(Pembelian Perlengkapan)
3. Peralatan Rp 204.000,00
(Pembelian Peralatan)
Proyeksi Penjualan dalam modal awal.
4. Jurnal Transaksi dalam 1 bulan ;
1. Total penjualan (800 @ Rp2.500,00) Rp 2.000.000 ,00
2. Biaya bahan baku (Rp 246.000,00)
5. Perkiraan Pendapatan minimal 1 bulan Rp 1.754.000,00

PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat digambarkan mengenai
proposal usaha makanan ringan ini yaitu Lumpia Kering bahwa agar produk yang akan
dipasarkan ini bisa diterima oleh seluruh kalangan masyarakat.

Dengan semua perencanaan dan usaha tersebut, kami memperkirakan akan


memperoleh keberhasilan dalam belajar dan mohon maaf kepada semua pihak yang
berperan dalam pembuatan proposal ini.

Demikian proposal ini kami buat dengan maksud dan tujuan diatas. Semoga bapak/ibu
tertarik dengan usaha yang akan kami dirikan dan mau untuk membantu atau
bekerjasama dengan kami dalam mensukseskan usaha tersebut.

Anda mungkin juga menyukai