Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN STRATEGI

ANALISIS PADA PT GARUDAFOOD

JURUSAN MANAJEMEN

ISTITUT BISNIS DAN EKONOMI INDONESIA

PONTIANAK

2023
1.1 Profil Perusahaan PT. Garudafood

Nama perusahaan: PT. Garudafood


Didirikan: Pada tahun 1979
Pendiri: Darmo Putro.
Kantor pusat: Jakarta Selatan daerah khusus Ibu Kota Jakarta, Indonesia.

PT Garudafood merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produsen makanan


dan minuman di Indonesia. Perusahaan ini telah memproduksi banyak merek produk
terkenal, PT Garudafood merupakan perusahaan besar dengan lima pabrik yang berlokasi
di sejumlah daerah di Indonesia. Diantaranya di Pati, Sumedang, Gresik dan Cikarang.
Berdiri pertama kali pada tahun 1979, PT Garudafood awalnya bernama PT Tudung
Putra Jaya. awal mula usahanya, dimulai dengan memproduksi kacang kulit tanpa merek
yang kemudian digemari oleh banyak orang. Hingga akhirnya pada tahun 1990, mereka
mulai menggunakan merek dagang Garuda. Sejak saat itu, PT Garudafood terus
berkembang dan bertumbuh, hingga akhirnya menjadi perusahaan produsen makanan dan
minuman terbesar di Indonesia, yang tidak hanya menguasai pasar lokal namun juga
pasar internasional.
Garudafood memperoleh Contribution to HR Community Award' dari Asia HRD
Awards yang dilakukan oleh SMR Group Malaysia dan LPPM. hal ini menandakan
perusahaan mampu mengembangkan dan membentuk generasi muda serta memberi ide
cemerlang dalam konteks sumber daya. Ide tersebut bisa diterima semua praktisi HR
maupun organisasi lain dan berdampak global. 
Perusahaan yang mempunyai visi memimpin perusahaan makanan dan minuman
Indonesia itu mengembangkan pasar global di negara China dan Asean dengan
membangun pabrik, distribusi dan brand di India. Hal tersebut merupakan rencana jangka
panjang untuk menjadi pemain regional.
Pada tahun 1997, perusahaan ini mulai memproduksi biskuit dengan mengoperasikan
pabrik di Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 1998, perusahaan ini mengakuisisi PT Triusaha
Mitraraharja yang memproduksi minuman dalam kemasan. Perusahaan ini kemudian
meluncurkan Okky Jelly. Pada tahun 1999, PT Sinarniaga Sejahtera mulai
mendistribusikan produk perusahaan ini ke luar Pulau Jawa. Pada tahun 2001,
perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan meluncurkan stik wafer
dengan merek Gery. Pada tahun 2002, perusahaan ini meluncurkan Pilus Garuda. Pada
tahun 2004, perusahaan ini mulai memproduksi confectionery. Pada tahun 2005,
perusahaan ini meluncurkan keripik kentang dengan merek Leo. Pada tahun 2006,
perusahaan ini meluncurkan stik wafer dengan merek Chocolatos. Pada tahun 2007,
perusahaan ini mulai memproduksi biskuit dengan mengoperasikan pabrik di Sumedang
dan meluncurkan Kacang Garuda Rosta. Pada tahun 2008, perusahaan ini mulai
memproduksi minuman fungsional. Pada tahun 2009, perusahaan ini mulai memproduksi
susu dengan merek Clevo. Pada tahun 2011, bersama Suntory, perusahaan ini mendirikan
PT Suntory Garuda Beverage untuk memproduksi, menjual, dan mendistribusikan
minuman non-alkohol.
Pada tahun 2012, perusahaan ini mulai memproduksi minuman yang mengandung
susu dengan mengoperasikan pabrik di Sumedang. Pada tahun 2015, perusahaan ini
meluncurkan Gery Saluut Malkist Keju dan Chocolatos Drink. Pada tahun 2016,
perusahaan ini meluncurkan Clevo Smoothy dan Gery Saluut Malkist Coconut. Pada
tahun 2017, perusahaan ini bergabung dengan PT Garudafood Beverage Jaya serta
meluncurkan Chocolatos Matcha Drink, Gery Extrude Cereal, dan Pilus rasa Keju. Pada
tahun 2018, perusahaan ini meluncurkan Gery Saluut Malkist Green Tea, Gery Snack
Sereal Extrude Keju, Chocolatos rasa Keju, Chocolatos Matcha Drink, Gery Saluut
Malkist Kelapa, Gery Snack Sereal Extrude, Garuda Pilus Rasa Mie Goreng, Gery
Malkist Saluut Cokelat, dan Chocolatos Drink Botol. Pada tanggal 10 Oktober 2018,
perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2019, perusahaan ini
meluncurkan "Gery X Quest" di pabriknya di Gresik, yang menjadi galeri kunjungan
pabrik digital pertama di Indonesia. Perusahaan ini kemudian juga meluncurkan Garuda
O’Corn dan Garuda Potato. Pada tanggal 14 Oktober 2020, perusahaan ini menyelesaikan
pembelian 55% saham PT Mulia Boga Raya Tbk yang memproduksi keju dengan merek
Top Chiz dan ProChiz.
2.1 Analisa Lingkungan Eksternal Makro

Lingkungan eksternal makro merupakan kekuatan-kekuatan yang melingkupi dengan


berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap perusahaan serta lingkungan.

Adapun lingkungan eksternal makro tersebut ialah:

a) Demografi
Merupakan studi statistic tentang kependudukan. Hal ini sangat penting karena
sebelum melakukan pemasaran perusahaan harus tau tentang demografi ini. PT.
Garudafood telah menganalisa terlebih dahulu, serhingga dapat memproduksi produk
yang sesuai dengan permintaan. Misalkan untuk anak-anak perusahaan membuat
produk yang disukai anak-anak seperti coklat dan permen serta snack.  Serta untuk
kalangan remaja pun begitu Garudafood memproduksi produk yang digemari remaja,
seperti gery romeo dan juliette, katom garuda dan lain sebagainya, begitu pun buat
masyarakat  lainnya.
b) Ekonomi
Lingkungan ekonomi masyarakat sangat berpengaruh dalam pembelanjaan
konsumen. Sehingga menuntut perusahaan agar jeli dalam menganalisis. Begitupun
Garudafood harus bijak dalam menyikapi hal ini. Sehingga produk-produk yang
dijual harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan harus sesuai pendapatan
masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain pertumbuhan ekonomi,
tingkat kesenangan, peredaran uang dan tingkat inflasi.
c) Sumber daya Alam
Tersedianya SDA akan mempengaruhi dalam pemasaran. SDA yang besar akan
dapat memenuhi kebutuhan pemasaran, sedangkan jika SDA mengecil maka harga
akan meningkat, pemasaran menjadi hangat. Produksi bisa menurun jika  SDA sedikit
dan dapat menimbulkan pemasaran jadi sepi tidak terpenuhi dan timbul usaha untuk
mencari SDA Subsitusi.
d) Teknologi
Perkembangan teknologi dapat mengubah konsumen dan cara hidupnya.
Misalkan jual beli dengan menggunakan telepon, dalam pembicaraan cepat dan
efisien. Selain itu PT. Garudafood  juga menyediakan layanan konsumen melalui
nomor telpon dan email serta alamat pos. semua di berikan agar konsumen bisa
menyampaikan keluhan dan info tentang produk. Akan tetapi kemajuan teknologi
juga bisa menimbulkan dampak negative. Misalkan penggunaan mobil sebagai alat
transportasi akan lebih mudah daripada menggunakan sepeda. namun dengan
menggunakan mobil akan mengakibatkan polusi udara.
e) Hukum dan Politik
Jumlah perusahaan serta sikapnya dipengaruhi oleh keadaan hukum dan politik di
masyarakat. Misalnya UU tentang perusahaan, dan peraturan yang membatasi
perusahaan. Oleh karena itu garudafood pun harus mematuhi UU dan peraturan yang
berlaku.
f) Kebudayaan
Bentuk dan sistem perekonomian semuanya ditentukan oleh manusia dan
kebudayaan. Jadi suatu perusahaan harus memahami cara hidup, kepercayaan dan
kesenangan konsumen. Sehingga perusahaan mengerti apa yang di butuhkan
masyarakat konsumen.
2.2 Analisa Lingkungan Eksternal Mikro
Adalah pelaku di sekitar perusahaan yang secara tidak langsung mempengaruhi
kemampuan bisnis dan kinerja pemasaran perusahaan.
Adapun Lingkungan Eksternal Mikro ialah sebagai berikut:
a. Pemasok

PT. Garudafood membuat kerjasama dengan Desa Aidara, Lombok Tengah sebagai
pemasok utama kacang tanah yang berkualitas. PT. Garudafood  melakukan investasi
kepada Desa Aidara, Lombok Tengah. Karena  selain berkualitas  tetapi juga telah
memenuhi persyaratan / lulus uji. Pengiriman kacang dari Desa Aidara sebanyak 65000
ton / tahun dikirim ke pabrik Garudafood di Pati, Jawa Timur. Desa Aidara, Lombok
Tengah sudah mampu menyuplai 10% kebutuhan kacang tanah untuk pabrik garuda food.

Selain itu, Garuda Food mendapat pasokan dari petani di Jawa Tengah dan Jawa
Timur demi menutup kekurangannya. Namun ada pula jenis kacang tertentu yang harus
dipenuhi dari impor.

Kerjasama Garuda Food dengan petani tersebut sudah berlangsung beberapa tahun,
dan perintisan kerjasama tersebut mulai berlangsung tahun 2008. Kini, sudah ada sekitar
8.000 petani kacang tanah di NTB yang menjadi pemasok Garuda Food. Kerjasama petani
dengan Garuda Food itu mendapatkan apresiasi dari Udhoro Kasih Anggoro, Dirjen
Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, karena kerjasama itu akan menguntungkan bagi
kedua belah pihak.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kacang tanah di NTB tahun
2010 mencapai 33.666 ton turun 12,82% dari angka produksi tahun 2009 yang berjumlah
38.615 ton. Penurunan ini sejalan dengan penyempitan lahan panen dari 28.750 ha
menjadi 25.044 ha pada kurun waktu tersebut. BPS memperkirakan, produksi kacang
tanah di NTB sepanjang tahun 2011 ini akan meningkat menjadi 39.328 ton.

b. Perantara Pemasaran

Produk-produk PT Garudafood di distribusikan oleh PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS)


yang merupakan divisi distribusi yang didirikan tahun1994. Peran SNS sangat
menentukan bagi perkembangan garudafood. Karena peranya, berbagai macam produk
Garudafood bisa diperoleh konsumen diwilayah- wilayah plosok seluruh Indonesia.

Hingga tahun 2006 kemaren, SNS telah memiliki 96 depo, yang melayani hamper
150.000 outlet pelanggan diseluruh Indonesia. Tidak hanya itu, untuk lebih memperluas
jaringan, SNS bermitra dengan subdistributor besar yang terbesar dari aceh sampai papua.
Dengan kekuatan jaringan serta armada distribusi yang sangat memadai, sejak 1994 SNS
telah menjadi   besar sebagai perusahaan distributor terbaik untuk katagori makanan dan
minuman. Dalam perkembanganya SNS kini tidak hanya mendistri busikan produk dari 
Garudafood, tetapi juga dari principal lain baik untuk produk food maupun non food.

c. Pelanggan

1) Pasar konsuumen

Produk-produk PT. Garudafood biasanya lebih banyak merupakan  produk siap pakai
(konsumsi) sehingga konsumen  bisa langsung menikmati tanpa melalui proses kembali .

2) Pasar industri

Selain produk jadi  PT. Garudafood pun memproduksi bahan-bahan  yang bisa
digunakan untuk membuat produksi baru. Misalkan  tepung minyak sayur  dan lain
sebagainya. Sehingga pelanggan bisa menggunakan produk  tersebut sebagai bahan baku 
dan pelengkap  untuk membuat suatu produk.
3) Pasar Reseller (eceran)

Seperti yang kita temui dimana-mana produk-produk garudafood  banyak dipasarkan


eceran seperti di toko-toko dan di pasar  misalnya gery cokolatos, wafelatos, moountea
dan lain sebagainya. Mereka membeli dari toko / grosir dan dijual kembali dalam bentuk
eceran.

4) Pasar Pemerintah

Dalam system pemerintahan ada juga masalah konsumsi. Namun pastinya dalam
jumlah yang besar. Dan biasanya mendapatkan discount dari perusahaan. Seperti
pembelian bahan-bahan untuk keperluan pemerintah. Dalam hal ini PT. Garudafood
pastinya menyediakan dalam bentuk makanan dan minuman.

5)  Pasar Internasional

Selain penjualan dalam negeri PT. Garuda food pun melakukan kegiatan ekspor
walaupun jumlahnya kecil yaitu sekitar 10% dari pasar domestic  sebagai pangsa utama,
namun belum menjangkau seluruh dunia.

d. Publik

Publik pun ikut ambil bagian dalam memperlancar suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan. Publik juga dapat memperlancar maupun menghalangi suatu perusahaan untuk
mencapai tujuan. Misalkan media masa yang dapat membantu dalam promosi atau iklan.
Selain ada juga public keuangan sebagai sumber dana bagi  suatu perusahaan untuk
peminjaman modal dan investasi. Dan pemerintah  yang memberi perizinan, serta
kekuatan masyarakat  yang menyukai serta berminat  pada produk tersebut.

2.3 Identifikasi Peluang Dan Ancaman

Peluang (Opportunity) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan
memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.

Ancaman (Threat) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan


bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.

Adapun peluang dan ancaman pada perusahaan PT. Garudafood adalah sebagai berikut:
Peluang Ancaman
 Membuat pasar baru untuk produk  Ketatnya pesaing dan krisis
Garudafood baru. Untuk ekonomi global.
meningkatkan kualitas produk,
sehingga produk mereka menjadi
produk yang lebih tinggi.

 GarudaFood telah terbukti dan teruji  Pesaing lain dapat membuat


kemampuannya dalam menjalankan beberapa produk seperti
fungsi sebagai pelaksana bimbingan produk Garudafood.
teknis sekaligus penjamin pasar
kacang tanah. GarudaFood juga
terpilih sebagai mitra kerjasama oleh
IFC karena reputasinya sebagai salah
satu pelaku utama di industri makanan
dan minuman.
 Garudafood memasarkan produk  Dalam bisnis minuman,
minumn susu merek Clevo dengan semakin ketatnya persaingan 
menargetkan penjualan sekitar 5 juta di industri makanan dan
liter susu atau 7% pangsa pasar pada minuman dan daya beli
tahunini. Dengan peluang pasar yang masyarakat yang masih
bagus maka perusahaan optimistis rendah.
Clevo bisa diterima pasar dan
mencapai target.
 Kemitraaan dan kolaborasi strategi:  Perubahaan selera dan tren
Garudafood dapat menjajaki konsumen terus berubah
kemitraan dan kolaborasi dengan seiring waktu. Permintaan
pihak lain, seperti supermarket, konsumen dapat berpindah
restoran, atau perusahaan lain di keproduk baru atau tren
industri makanan. makanan yang sedang
populer.
3.1 Analisa Lingkungan Internal

Analisa internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-aspek internal/variabel


internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan eksternalnya dan
mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang kuat atau lemah. Lingkungan internal
adalah lingkungan organisasi yang berada didalam organisasi tersebut dan secara formal
memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai
konsep masa kini merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan
kompetensi yang selanjutnya bisa digunakan untuk membentuk market position tertentu.
Dengan demikian analisa lingkungan internal akan meliputi analisa mengenai sumber daya
manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan.

Analisia lingkungan Internal ini menggambarkan kekuatan perusahaan, baik kuantitas


maupun kualitas pemasaran, sumberdaya manusia, sumber daya fisik, operasi, keuangan,
manajemen dan organisasi.

Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar,
kualitas produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetan harga, efektifitas distribusi, efektifitas
promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.

Kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia dapat ditunjukkan dari manajemen
sumber daya manusia, ketrampilan dan moral karyawan, kemampuan dan perhatian
manajemen puncak, produktivitas karyawan, kualitas kehidupan karyawan, fleksibilitas
karyawan, ketaatan hokum karyawan, efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan, dan
pengalaman karyawan.

Keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan
pemilik dan investor, kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal yang ditanam,
keuntungan yang diperoleh (nilai saham), ektivitas dan efisiensi system akuntansi untuk
perencanaan biaya-anggaran dan keuntungan dan sumber tingkat perusahaan.

Operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala ekonomi, kapasitas produksi, kemampuan


berproduksi tepat waktu, keahlian dalam berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan
pemasok, lokasi, layout, optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak
paten, merk dagang, proteksi hokum, pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya-manfaat
peralatan.

Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat di peroleh dari struktur
organisasi, citra dan prestasi perusahaan, catatan perusahaan dalam mencapai sasaran,
komunikasi dalam organisasi, system pengendalian organisasi keseluruhan, budaya dan iklim
organisasi, penggunan system yang baik dalam  pengambilan  keputusan,
system perencanaan strategi, sinergi  dalam organisasi, system informasi yang baik, dan
manajemen kualitas yang baik.

Adapun lingkungan internal perusahaan garudafood sebagai berikut:

1. CEO Garudafood
2. Direktur Manufaktur
3. Direktur Marketing
4. Direktur Penjualan
5. Direktur Riset dan Kualitas
6. Direktur Financial
7. Direktur sumber daya manusia dan urusan perusahaan
8. Karyawan dan Staf.

3.2 Identifikasi Kekuatan Dan Kelemahan pada Perusahaan PT. Garudafood

Kekuatan (Strengths) adalah kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional
positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai
tujuannya.

Kelemahan (Weaknesses) adalah keterbatasan internal dan faktor situasional negatif


yang dapat menghalangi performa perusahaan.

Berikut ini kekuatan dan kelemahaan pada perusahaan PT. Garudafood:

Kekuatan Kelemahan
 Garudafood memiliki citra  Garudafood tidak memiliki banyak
baik perusahaan di produk.
konsumen.
 Bisa menjadi pelopor untuk  Garudafood hanya memiliki satu
perusahaan lain. pabrik produksi, tidak seperti pesaing.
Jadi semua produksi sentralisasi di
satu tempat.

 Garudafood memiliki sistem  Produk Garudafood kurang lebih sama


distribusi yang baik. dengan produk lainnya.
 Produk dari Garudafood  Garudafood produknya mudah ditiru.
memiliki standar kualitas
yang tinggi.
4. Analisa Visi Perusahaan PT. Garudafood

4.1 Visi Perusahaan PT. Garudafood

yaitu sebagai perusahaan


makanan dan minuman Indonesia yang terdepan.
yaitu sebagai perusahaan
makanan dan minuman Indonesia yang terdepan.
Perusahaan PT GarudaFood memiliki visi yaitu “Menjadi salah satu perusahaan terbaik di
industry makanan dan minuman di Indonesia dalam aspek profitabilitas, penjualan, dan
kepuasan konsumen melalui karya yang kreatif dari seluruh karyawan yang kompeten “.

4.2 Analisa Visi Perusahaan PT. Garudafood

berikut ini merupakan kriteria visi dari perusahaan PT. Garudafood:

Terpenuhin
ya kriteria
No Kriteria visi Argumentasi
visi
Ya Tidak
1. Imaginable  Karena garudafood yang mampu bersaing
serta memiliki inovasi produk yang
berkualitas tinggi dan bisa menjadi pelopor
bagi perusahaan lain.
2. Desirable  Garudafood mampu mengembangkan dan
membentuk generasi muda serta memberi
ide cemerlang dalam konteks sumber daya.
Ide tersebut bisa diterima semua praktisi HR
maupun organisasi lain dan berdampak
global.
3. Feasible  a. Kelebihan garudafood ialah Proaktif,
kreatif, cepat dan berkesinambungan dalam
menghasilkan inovasi serta garudafood
memiliki citra baik perusahaan di
konsumen.

4. Measurable  Garudfood selalu memiliki perkembangan


dari tahun ketahun Pada awal 1987 PT
GarudaFood mulai menjual hasil produksi
kacangnya dengan merek Kacang Garing
Garuda, yang kini dikenal dengan: Kacang
Garuda. Kacang Garuda telah meraih
berbagai penghargaan sebagai berikut:
Indonesian Customer Satisfaction Award
(ICSA) kategori kacang bermerek delapan
kali berturut-turut (2000-2007);
Superbrands (2003); Top Brand for Kids
(2004); Indonesian Best Brand Award
(IBBA, 2004-2007); Top Brand (2007-
2012).
5. Focus  Perusahaan PT. Garudafood berfokus pada
yaitu: 1). fokus pada pelanggan, 2). fokus
pada kreativitas dan inovasi, 3). fokus pada
PDCA, 4). fokus pada data dan fakta, 5).
fokus pada manusia dan kerjasama.
6. Flexible  Dengan banyaknya pesaing dan mengikuti
kebutuhan konsumen garudafood selalu
memberikan produk terbaik dan
memberikan kemudahan bagi pelanggan
yaitu menyediakan sistem layanan online
toko garudafood yang didistribusikan oleh
SNS Point Slawi.
7. Communicable  Garudafood berkomitmen penuh untuk
menjaga keamanan pangan, kualitas dan
kehalalan dari produk yang dihasilkan
sesuai dengan visinya.

5. Analisa Misi Perusahaan PT. Garudafood


5.1. Misi Perusahaan PT. Garudafood
Misi PT GarudaFood adalah sebagai berikut:

a.. Memuaskan konsumen dengan menyediakan produk-produk makanan dan mmuman


berkualitas.
b. Membentuk komunitas karyawan untuk tumbuh bersama dan mengembangkan
kualitas kehidupan, lingkungan kerja, dan pekerjaan para karyawan.
c. Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang berkesinambungan dalam
hubungan antara perusahaan dengan seluruh mitra usaha.
d.. Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dengan menjalankan etika
bisnis dan pengelolaan perusahaan yang baik..
5.2. Tujuan Perusahaan PT. Garudafood

Tujuan dari pendirian perusahaan sama dengan misi dari perusahaan, yaitu :

a. Memuaskan konsumen dengan menyediakan :


 Produk-produk makanan dan minuman berkualitas.
 Produk-produk konsumsi dan layanan berkualitas yang merupakan hasil
pengorbanan hewan atas kehendak langsung perusahaan.
b. Membentuk komunitas karyawan untuk tumbuh bersama dan mengembangkan
kualitas kehidupan, lingkungan kerja, dan pekerjaan para karyawan.
c. Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang berkesinambungan dalam hubungan
antara perusahaan dengan seluruh mitra usaha.
d. Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dengan menjalankan etika bisnis
dan pengelolaan perusahaan yang baik.
6. Analisa Perumusan Strategi Organisasi
6.1. Exsternal Faktor Analisis Summary (EFAS)
EFAS merupakan alat analisis untuk mengukur seberapa penting faktor lingkungan
eskternal dan seberapa baik manajemen mampu menanggapi faktor tersebut. Berikut ini ialah
tabel EFAS:
Tabel EFAS PT. Garudafood

Faktor Lingkungan Eksternal


Bobot Rating Nilai
Peluang:
1. Membuat pasar baru untuk produk 0,17 1 0,17
Garudafood baru. Untuk meningkatkan
kualitas produk, sehingga produk mereka
menjadi produk yang lebih tinggi.
2. Garudafood telah terbukti dan teruji 0,15 3 0,45
kemampuannya dalam menjalankan fungsi
sebagai pelaksana bimbingan teknis sekaligus
penjamin pasar kacang tanah. GarudaFood
juga terpilih sebagai mitra kerjasama oleh IFC
karena reputasinya sebagai salah satu pelaku
utama di industri makanan dan minuman.
3. Garudafood memasarkan produk minuman 0,11 4 0,44
susu merek Clevo dengan menargetkan
penjualan sekitar 5 juta liter susu atau 7%
pangsa pasar pada tahun ini. Dengan peluang
pasar yang bagus maka perusahaan optimistis
Clevo bisa diterima pasar dan mencapai
target.
4. Kemitraaan dan kolaborasi strategi: 0,07 5 0,35
Garudafood dapat menjajaki kemitraan dan
kolaborasi dengan pihak lain, seperti
supermarket, restoran, atau perusahaan lain di
industri makanan.
Ancaman: 0,50 1,41
1) Ketatnya pesaing dan krisis ekonomi global. 0,14 4 0,56
2) Pesaing lain dapat membuat beberapa produk 0,18 5 0,90
seperti produk Garudafood.
3) Dalam bisnis minuman, 0,11 3 0,33
semakin ketatnya persaingan di industri maka
nan dan minuman dan daya beli masyarakat
yang masih rendah.
4) Perubahaan selera dan tren konsumen terus 0,07 1 0,07
berubah seiring waktu. Permintaan konsumen
dapat berpindah keproduk baru atau tren
makanan yang sedang populer.
0,50 1,86
Total 1 3,27
Berdasarkan hasil skor EFAS yaitu 3,27 strategi pada perusahaan PT. Garudafood
termasuk dalam kategori sedang, yang terdapat 4 peluang dan 4 ancaman yang
dihadapi oleh perusahaan.

6.2. Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

IFAS merupakan alat analisis untuk mengukur seberapa penting faktor lingkungan
internal dan seberapa baik manajemen mampu menanggapi faktor tersebut. Berikut ini ialah
tabel IFAS:

Tabel IFAS PT. Garudafood

Faktor Lingkungan Eksternal


Bobot Rating Nilai
Kekuatan:
1. Garudafood memiliki citra baik perusahaan di 0,08 5 0,40
konsumen.
2. Bisa menjadi pelopor untuk perusahaan lain. 0,12 4 0,48
3. Garudafood memiliki sistem distribusi yang baik. 0,18 2 0,36
4. Produk dari Garudafood memiliki standar 0,12 4 0,48
kualitas yang tinggi.
Kelemahan: 0,50 1,72
1. Garudafood tidak memiliki banyak produk. 0,11 4 0,44
2. Garudafood hanya memiliki satu pabrik produksi. 0,10 5 0,50
3. Produk Garudafood kurang lebih sama dengan 0,13 3 0,39
produk lainnya.
4. Garudafood produknya mudah ditiru. 0,16 1 0,16
0,50 1,49
Total 1 3,21
Berdasarkan hasil skor IFAS yaitu, 3,21 strategi pada perusahaan PT. Garudafood
termasuk dalam kategori sedang, yang terdapat 4 kekuatan dan 4 kelemahan yang
dihadapi perusahaan.

7. Analisa Formulasi Strategi


7.1 Analisis SWOT (SWOT 4 kuadran)
Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal
untuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT merupakan akronim dari kata: kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT.
Dari analisis SWOT, dihitung selisih antara antara kekuatan dan kelemahan serta selisih
antara peluang dan ancaman sehinggan diperoleh angka sebagai berikut:
 Kekuatan (S) – Kelemahan (W) = 1,72 – 1,49 = 0,23
 Peluang (o) – Ancaman (T) = 1,41 – 1,86 = - 0,45

Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas maka matrix strategi PT Garudafood dapat di
sajikan sebagai berikut:
PELUANG


3,4
SEL 3 3,0 SEL 1

2,5 
2,0

1,5
III Strategi Penyehatan  I Strategi Agresif
1,0
(Turn around) 
0,5
KELEMAHAN             KEKUATAN
-3,3 -3,0 -2,5 -2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,3

-0,5 
IV Strategi Bertahan (Deferentif) -1,0 (0,23;-0,45)
 II Strategi Diversifikasi
-1,5 
-2,0 
SEL 4 -2,5  SEL 2
-3,0 
-3,4
ANCAMAN
7.2 Matriks SWOT 9 Sel

Matrix SWOT 9 Sel


Strenght : Weaknesses :
Faktor Lingkungan 1. Garudafood memiliki 1. Garudafood tidak
Internal
citra baik perusahaan di memiliki banyak
Internal
konsumen. produk.
2. Bisa menjadi pelopor 2. Garudafood hanya
untuk perusahaan lain. memiliki satu pabrik
3. Garudafood memiliki produksi.
sistem distribusi yang 3. Produk
baik. Garudafood kurang
4. Produk dari lebih sama dengan
Faktor Lingkungan
Garudafood memiliki produk lainnya.
Eksternal
standar kualitas yang 4. Garudafood
tinggi. produknya mudah
ditiru.

Oppertunities : SO Strategis : WO Strategis :


1. Membuat pasar baru untuk produk 1. Meningkatakan 1. Diversifikasi lini
Garudafood baru. distribusi produk ke produk untuk
2. Garudafood telah terbukti dan teruji pasar baru. mengurangi
kemampuannya dalam menjalankan 2. Meluncurkan produk ketergantungan pada
fungsi sebagai pelaksana bimbingan organik dan sehat untuk produk utama.
teknis sekaligus penjamin pasar memnuhi permintaan 2. Memperluas
kacang tanah. konsumen. kehadiran
3. Garudafood memasarkan produk 3. Membangun kemitraan internasional melalui
minuman susu merek Clevo dengan dengan mitra penetrasi pasar
menargetkan penjualan sekitar 5 juta internasional untuk agresif.
liter susu atau 7% pangsa pasar pada ekspansi global. 3. Meningkatkan
tahun ini. sistem distribusi
4. Kemitraaan dan kolaborasi strategi untuk memenuhi
Garudafood dapat menjajaki kemitraan permintaan pasar
dan kolaborasi dengan pihak lain, yang berkembang.
seperti supermarket, restoran, atau
perusahaan lain di industri makanan
dan minuman.
Threart : ST Strategis : WT Strategis :
1. Ketatnya pesaing dan krisis 1. Meningkatkan strategi 1. Mengatasi
ekonomi global. pemasaran dan merek kelemahan
2. Pesaing lain dapat membuat untuk mempertahankan operasional untuk
beberapa produk seperti produk pangsa pasar. meningkatkan
Garudafood. 2. Mengurangi biaya efisieni dan
3. Dalam bisnis minuman, semakin produksi untuk mengurangi biaya.
ketatnya persaingan di industri menghadapi kenaikan 2. Menganalisis dan
makanan dan minuman dan daya beli harga bahan baku. mengantisipasi
masyarakat yang masih rendah. 3. Mengembangkan ancaman yang
4. Perubahaan selera dan tren produk yang berbeda. mungkin muncul
konsumen terus berubah seiring dalam persaingan
waktu. dan perubahaan
regulasi.
3. Diversifikasi
rantai pasok untuk
mengurangi risiko
dan ketergantugan
pada pasar atau
pemasok tertentu.

8. Analisis Implementasi Strategi


Analisis implementasi strategi adalah proses yang melibatkan penilaian dan evaluasi
terhadap bagaimana strategi yang telah dirancang akan dijalankan dan diimplementasikan
dalam praktik. Ini mencakup identifikasi dan pemahaman tentang langkah-langkah yang
diperlukan, sumber daya yang diperlukan, serta perubahan yang harus dilakukan dalam
organisasi untuk mewujudkan strategi yang diusulkan. Analisis implementasi strategi
bertujuan untuk memastikan bahwa strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan dengan
efektif dan efisien, serta dapat menghasilkan hasil yang diharapkan.
8.1 Langkah-langkah Implementasi Strategi
Berikut langah-langkah implementasi strategi berdasarkan formulasi strategi diversifikasi
pada Perusahaan Garudafood :
a. Analisis Pasar dan Identifikasi Peluang Diversifikasi
Garudafood melakukan analisis pasar yang komprehensif untuk mengidentifikasi
peluang diversifikasi yang sesuai dengan bisnisnya. Melalui riset pasar yang
mendalam, Garudafood dapat mengidentifikasi tren konsumen, kebutuhan pasar yang
belum terpenuhi, dan potensi pertumbuhan di sektor yang dituju.
b. Penentuan Fokus Diversifikasi
Setelah mengidentifikasi peluang, Garudafood memilih fokus diversifikasi yang paling
relevan dan potensial. Ini dapat mencakup perluasan produk yang sudah ada atau
memasuki segmen atau pasar yang baru secara substansial. Garudafood
mempertimbangkan keahlian dan sumber daya yang dimilikinya untuk memilih fokus
yang sesuai.
c. Riset dan Pengembangan Produk/Usaha Baru
Garudafood melakukan riset pasar dan pengembangan yang intensif untuk
mengembangkan produk atau usaha baru sesuai dengan fokus diversifikasi yang telah
ditentukan. Melalui penelitian yang mendalam, Garudafood memahami kebutuhan dan
preferensi pelanggan serta mengembangkan produk yang sesuai dengan permintaan
pasar.
d. Perencanaan Keuangan
Garudafood melakukan perencanaan keuangan yang matang untuk mendukung
implementasi strategi diversifikasi. Evaluasi sumber daya keuangan yang diperlukan,
seperti modal untuk riset dan pengembangan, investasi dalam produksi baru, atau
pengembangan saluran distribusi. Garudafood memastikan ketersediaan sumber daya
yang cukup untuk mendukung pelaksanaan strategi diversifikasi.
e. Pengembangan Tim dan Sumber Daya Manusia
Garudafood mengevaluasi kompetensi dan keahlian tim serta mengidentifikasi
kebutuhan keahlian baru yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi
diversifikasi. Garudafood memberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai bagi
karyawan yang terlibat dalam inisiatif diversifikasi. Tim Garudafood memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan operasi baru.
f. Pemasaran dan Penetrasi Pasar
Garudafood merencanakan strategi pemasaran yang efektif untuk memperkenalkan
produk atau usaha baru kepada pasar. Garudafood mengidentifikasi target pasar yang
tepat, mengembangkan merek, merancang strategi promosi, dan memilih saluran
distribusi yang efisien. Garudafood memanfaatkan jaringan dan pelanggan yang ada
untuk mempercepat adopsi produk baru.
g. Evaluasi dan Penyesuaian
Garudafood melakukan evaluasi berkala terhadap implementasi strategi diversifikasi.
Garudafood mengevaluasi kinerja produk atau usaha baru, kepuasan pelanggan, dan
analisis profitabilitas. Garudafood mengidentifikasi keberhasilan dan hambatan, serta
melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan. Evaluasi terus-menerus membantu
dalam peningkatan dan pengembangan inisiatif diversifikasi.
h. Pengawasan dan Pengendalian
Garudafood menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian yang efektif untuk
memantau kemajuan implementasi strategi diversifikasi. Garudafood memonitor
pencapaian tujuan, mengevaluasi risiko, dan mengidentifikasi perubahan dalam
lingkungan bisnis. Garudafood menerapkan langkah-langkah perbaikan atau
perubahan strategi jika diperlukan.

8.2 Struktur Organisasi PT. Garudafood

Struktur organisasi adalah kerangka yang mengatur bagaimana pekerjaan, tanggung


jawab, dan wewenang didistribusikan di dalam suatu perusahaan atau organisasi. Struktur
organisasi menentukan bagaimana individu, tim, dan unit kerja saling berhubungan,
berkoordinasi, dan mengambil keputusan. Maka berdasarkan implementasi strategi yang
terdapat pada matriks 4 kuadran dan 9 sel, dengan begitu struktur organisasi yang paling
relevan untuk perusahaan Garudafood adalah sturktur organisasi fungsional. Dalam struktur
fungsional, organisasi dikelompokkan berdasarkan fungsi atau departemen seperti pemasaran,
keuangan, produksi, dan sumber daya manusia. Setiap departemen memiliki tanggung jawab
khusus dan melapor kepada pimpinan departemen yang sesuai. Berikut dibawah ini gambar
struktur organisasi perusahaan Garudafood :
9. Evaluasi dan Pengendalian

Evaluasi strategi merupakan proses penting dalam mengukur keberhasilan implementasi


strategi dan mengevaluasi apakah strategi tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan. Evaluasi
strategi melibatkan analisis kinerja strategi yang sedang berjalan, mengidentifikasi
keberhasilan dan hambatan, serta mengidentifikasi langkah-langkah perbaikan yang mungkin
diperlukan.
Pengendalian strategi adalah suatu proses yang dilakukan oleh organisasi untuk
memastikan bahwa strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan dengan baik dan
mencapai hasil yang diharapkan. Pengendalian strategi melibatkan pengawasan, pengukuran,
dan penyesuaian strategi organisasi guna memastikan bahwa strategi tersebut sesuai dengan
tujuan jangka panjang perusahaan.

9.1 Indikator/Pengukuran Keberhasilan Kinerja

Garudafood, sebagai perusahaan yang beroperasi di industri makanan dan minuman,


menggunakan sejumlah indikator atau pengukuran keberhasilan kinerja untuk memantau dan
mengevaluasi performa mereka. Berikut adalah beberapa indikator yang digunakan oleh
Garudafood:

a. Pendapatan dan Pertumbuhan Penjualan:


Garudafood mengukur keberhasilan kinerja mereka melalui pendapatan dan
pertumbuhan penjualan. Mereka melacak pendapatan yang dihasilkan dari penjualan
produk mereka dan melihat pertumbuhan penjualan secara keseluruhan. Peningkatan
pendapatan dan pertumbuhan penjualan yang kuat menjadi indikator keberhasilan
dalam menarik konsumen, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan daya saing.
b. Pangsa Pasar:
Garudafood juga memantau pangsa pasar mereka untuk mengukur sejauh mana
mereka mendominasi pasar dalam kategori produk tertentu. Mereka melihat pangsa
pasar mereka dibandingkan dengan pesaing dan berusaha mempertahankan atau
meningkatkannya. Peningkatan pangsa pasar menunjukkan keberhasilan dalam
menghadapi persaingan dan menarik minat konsumen.
c. Laba dan Margin Keuntungan:
Garudafood mengukur keberhasilan keuangan mereka melalui laba dan margin
keuntungan. Mereka melacak laba bersih yang dihasilkan dari operasional mereka dan
melihat margin keuntungan untuk memastikan efisiensi operasional dan profitabilitas
yang baik. Peningkatan laba dan margin keuntungan menunjukkan efektivitas
manajemen dalam mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi.
d. Kepuasan Pelanggan:
Garudafood sangat memperhatikan kepuasan pelanggan dan menggunakan berbagai
metode untuk mengukurnya. Mereka dapat melakukan survei kepuasan pelanggan,
mengumpulkan umpan balik melalui saluran komunikasi yang berbeda, dan melacak
tingkat retensi pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi menunjukkan
bahwa produk dan layanan Garudafood memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
e. Efisiensi Operasional:
Garudafood mengukur efisiensi operasional mereka dengan menggunakan berbagai
rasio dan metrik. Mereka dapat memantau rasio biaya operasional terhadap
pendapatan untuk memastikan pengelolaan biaya yang efektif. Mereka juga dapat
melacak produktivitas tenaga kerja dan rasio efisiensi penggunaan aset untuk
mengevaluasi efisiensi operasional mereka.
f. Inovasi Produk:
Garudafood mengukur keberhasilan inovasi produk dengan melihat jumlah produk
baru yang diluncurkan dan pendapatan yang dihasilkan dari produk baru tersebut.
Mereka juga mengamati respon pasar dan umpan balik konsumen terhadap produk
baru mereka. Peningkatan dalam inovasi produk menunjukkan kemampuan
Garudafood untuk mengikuti tren pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen yang
berkembang.
g. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan:

Garudafood juga mengukur keberhasilan mereka dalam praktik keberlanjutan dan


tanggung jawab sosial perusahaan. Mereka dapat melacak pengurangan emisi,
penggunaan energi terbarukan, inisiatif daur ulang, dan program kesejahteraan
karyawan. Peningkatan dalam indikator keberlanjutan menunjukkan komitmen
Garudafood terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

9.2 Tindakan Perbaikan

Agar program kerja Garudafood dapat terlaksana dengan baik, berikut adalah beberapa
tindakan perbaikan yang direkomendasikan:

a. Perencanaan yang Matang: Pastikan program kerja Garudafood memiliki perencanaan


yang matang dan terperinci. Identifikasi tujuan yang jelas, target yang spesifik, dan
langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
perencanaan, pertimbangkan sumber daya yang diperlukan, jadwal pelaksanaan, dan
tanggung jawab yang ditetapkan untuk setiap kegiatan.
b. Komunikasi yang Efektif: Penting untuk memiliki komunikasi yang efektif di semua
tingkatan organisasi Garudafood. Pastikan semua pihak terlibat dalam program kerja
memahami tujuan, harapan, dan tanggung jawab mereka. Komunikasikan secara
teratur mengenai perkembangan program kerja, tantangan yang dihadapi, dan langkah-
langkah perbaikan yang diambil.
c. Pemantauan dan Evaluasi Rutin: Tetapkan mekanisme pemantauan dan evaluasi yang
teratur untuk melacak kemajuan program kerja Garudafood. Tentukan indikator
keberhasilan yang relevan dan ukur kemajuan secara berkala. Identifikasi area di mana
program kerja tidak berjalan sesuai rencana dan ambil tindakan perbaikan yang
diperlukan.
d. Kolaborasi Antar Tim: Pastikan kolaborasi yang baik antara tim yang terlibat dalam
program kerja. Fasilitasi pertukaran informasi, pengetahuan, dan sumber daya antara
tim untuk meningkatkan sinergi dan efisiensi kerja. Dukung komunikasi lintas tim dan
upaya bersama dalam mencapai tujuan program kerja.
e. Pengelolaan Risiko: Identifikasi dan kelola risiko yang mungkin timbul selama
pelaksanaan program kerja. Identifikasi risiko yang potensial, tetapkan rencana
mitigasi risiko, dan pantau secara terus-menerus. Dengan memperhatikan risiko,
Garudafood dapat mengantisipasi dan mengurangi dampak negatif yang mungkin
terjadi.
f. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Tetaplah fleksibel dan adaptif dalam pelaksanaan
program kerja. Terkadang perubahan situasi atau tantangan tak terduga dapat muncul.
Siapkan rencana kontingensi dan beradaptasilah sesuai kebutuhan. Fleksibilitas akan
membantu dalam menghadapi perubahan dan memastikan kelancaran program kerja.
g. Pelatihan dan Pengembangan: Pastikan tim yang terlibat dalam program kerja
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan tugas
mereka. Lakukan pelatihan dan pengembangan yang relevan untuk memperkuat
kapabilitas tim. Ini akan membantu meningkatkan pelaksanaan program kerja dan
hasil yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai