PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun
1995, melalui PT Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan pabrik
kacang lapis yang meliputi : kacang atom, kacang telur dan kacang madu.
Ekspansi ke beragam produk kacang ini ternyata mendapat sambutan hangat
dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk
kacang lapis ini ternyata mampu melampaui prestasi yang dicapai oleh
produk kacang garing.
4
Sejati. Meskipun relatif baru, pertumbuhan laba atas penjualan
memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan
pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik. Permintaan pasar
dari luar negeri, seperti negaranegara Timur Tengah, juga terus meningkat.
Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi,
telah berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood yang didukung oleh mesin
dan peralatan berteknologi modern. Mesin oven yang mencakup drying
machine dan roasting machine, misalnya, khusus didatangkan dari Belgia dan
Jerman. Selain itu, kini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang
didisain secara khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk
yang dikembangkan. Hal ini tercapai berkat kerjasama yang simultan dan
terencana antara Divisi Pemasaran ,Divisi Riset dan Pengembangan serta
Divisi Produksi. Yang pada akhirnya, mampu menyuguhkan beraneka macam
produk makanan dan minuman yang inovatif dan berstandar internasional,
dengan tetap mengacu kepada selera dan kepuasan pelanggan.
5
diwujudkan melalui semua program yang dilaksanakan oleh PT GarudaFood,
salah satunya melalui kegiatan CSR.
6
Gambar 1
Struktur Organisasi GarudaFood
CEO GARUDAFOOD
Manufacturing Marketing International Research & Quality Finance Human Capital &
Director Director Marketing & Sales Director Director Corporate Affairs
Director Director
7
Struktur Perusahaan
8
2.2 Produk , MarketPlace & Kompetitor Perusahaan
A. Produk
Grup Garudafood memiliki aneka ragam produk makanan ringan
berbahan baku kacang dalam beragam rasa seperti Kacang Kulit Rasa
Bawang, Kacang Kulit rasa Keju.Kemudian memperkukuh basis industri
makanan ringan dengan mengeluarkan produk biscuit merek Danza dan Gery
dan bisnis Jelly. Gambaran Produk yang jelas dapat dilihat di bawah pada
Gambar 2.
Gambar 2
Produk
9
B. Marketplace
sejak tahun 2018 Garudafood mulai melakukan strategi open collaboration
dengan berbagai marketplace business to business (B2B), baik dalam bentuk
joint promo, jaminan ketersediaan pasokan hingga kemitraan distribusi yang
didukung oleh kekuatan jalur distribusi Garudafood yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Selain mendukung pertumbuhan marketplace B2B dengan memberikan
akses terhadap pasokan barang, Garudafood bersama Tokopedia membentuk
kemitraan dengan merintis operasional perdana Mitra Tokopedia. Garudafood
bertindak sebagai partner logistik (4PL- Fourth Party Logistic) melalui
platform B2B Mitra Tokopedia dengan 14 titik depo dan menjangkau lebih
dari 130.000 mitra pengecer Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan maupun Lombok. Melalui kerja
sama ini, Garudafood mendorong secara aktif pemerataan distribusi produk
serta memberikan kemudahan akses bagi toko atau warung untuk membeli
produk-produk unggulan Garudafood.
Selain itu Garudafood juga memberikan jaminan keamanan dan
kenyamanan terhadap kualitas produk yang dibeli oleh konsumen serta
mengintegrasikan back end process mulai dari pasokan sampai pengiriman.
Dijelaskan, selain Garudafood, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) yang
merupakan entitas anak Perseroan melalui produk olahan keju Prochiz dan
TopChiz juga fokus mengembangkan jaringan distribusi dengan menggarap
pasar online. Sampai dengan 2021 tidak kurang dari empat marketplace yang
telah menjalin kerjasama dengan KEJU yaitu Tokopedia, Shopee, JDID.com
dan Blibli.com. Meski KEJU baru secara resmi memasuki marketplace pada
2020 namun telah mencatat pertumbuhan yang cukup baik.
10
C. Kompetitor Perusahaan
Menurut Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto yang selaku Preskom PT
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.Ia menyebutkan, GoFood atau GrabFood
sekarang menjadi pesaing kuat penyedia makanan snack. Dugaannya,
GoFood dan GrabFood omsetnya akan mencapai Rp 35 triliun-40 triliun
dalam waktu singkat. Kehadiran food delivery yang didukung teknologi
digital ini, menurutnya, mendorong perubahan perilaku konsumen dalam hal
snacking, yang sebelumnya ngemil makanan kecil kemasan, kini memilih
fresh food (dimasak saat itu lalu diantar). “Anak-anak milenial itu bisa pesan
tengah malam dengan adanya layanan digital pesan-antar ini,” ujar Sudhamek
yang kini menghabiskan 60% waktunya untuk membantu Pemerintaham Joko
Widodo dan 40% untuk mengurusi bisnis keluarga.
Melihat perubahan tersebut, menurut Sudhamek, tidak ada cara lain
kecuali berkolaborasi. Misalnya, Garudafood berkolaborasi dengan
Tokopedia. Ia menyebutkan, kini dengan teknologi digital juga muncul gerai-
gerai baru seperti Bluemart yang merupakan food vending machine. Bagi
pemain ritel konvensional, pendatang baru tersebut jelas menjadi ancaman.
“Mereka tidak bisa dilawan, kita harus ride the wave,” katanya tandas.
Garudafood pun tetap mencermati perkembangan itu karena merupakan key
success factor yang ada dalam IKSF. Jumlah pemain pangan juga makin
banyak. “Perusahaan raksasa yang dulu tidak masuk ke bisnis makanan dan
minuman, sekarang beramai-ramai ikut masuk. Artinya, competitive
landscape-nya semakin keras,” katanya.Sudhamek memberi contoh lain, soal
jaringan distribusi, pihaknya tidak bisa lagi mempertahankan hanya sebagai
perusahaan distribusi, tetapi model bisnisnya berubah menjadi perusahaan
logistik. “Kami lalu mengambil langkah, jika tidak bisa dikerjakan sendiri, ya
kolaborasi,” katanya tegas. Dalam membangun kemitraan, Garudafood
menerapkan “value chain based partnership” atau kemitraan yang berbasis
pada rantai nilai. Ini biasanya terkait bahan baku, produksi, dan distribusi.
Ketika Garudafood akan menghasilkan produk tertentu tetapi tidak masuk
kalkulasinya, biasanya akan mencari partner untuk mengerjakannya bersama.
11
Sementara itu, di bidang rantai pasok, untuk mewujudkan level pelayanan
yang tinggi, produk yang enak, cepat, dan murah, Garudafood juga
menggandeng mitra. Misalnya, pada produk-produknya yang berbasis
cokelat, menggandeng Barry Callebout, produsen cokelat dunia, untuk
menjadi pemasok utama Garudafood dalam kerjasama yang eksklusif.
12
2.4 Marketing
Penjualan produk-produk garudafood difokuskan melalui PT Sinar Niaga
Sejahtera, dimana hal tersebut dapat menunjukkan perhatian yang besar dari
garudafood akan distribusi produknya agar mencapai penjualan yang
maksimal secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran.
Chief Executive Officer (CEO) GarudaFood Sudhamek AWS
mengungkapkan bahwa ia tidak menyia-nyiakan kepercayaan keluarga.
Fokus utamanya adalah bagaimana membenahi distribusi. Itu saja yang
pertama-tama dibuatnya. Menurut dia, yang penting adalah bagaimana bisa
menjual dengan cara yang unik dan yang tidak dilakukan orang lain. Prinsip
itu dipegangnya dengan penuh kesabaran selama 19 tahun. Pokoknya,
demikian Sudhamek, konsumen harus direbut. Untuk mencapai itu, dia
membangun distribution selling point sebanyak-banyaknya hingga 115 titik.
Seiring dengan pengembangan distribusi yang kuat, Sudhamek
menggagas diversifikasi produk. Misalnya pada Desember 1997 kelompok
usaha ini masuk ke bisnis biskuit. Menyusul tahun berikutnya Garuda Food
memulai jelly sebagai snak.
Dalam perjalanan, Sudhamek mengaku pernah gagal ketika merilis
instant rice pada 1994. Sebagai produk, ujarnya, barang itu bagus. Nasi
goreng siap saji ini matang dalam waku 8 menit dan tidak rusak. Gagal bukan
karena produknya, tetapi karena persepsi pasarnya (market insight) yang
tidak tepat.
“Ya beginilah, orang Indonesia menganggap nasi itu harus ada lauk,
sedangkan di produk ini kami tidak menyiapkan lauknya.”
Namun, kegagalan ini membuat dia semakin matang. Itu sebabnya dia
berani bermimpi bahwa dalam 5 tahun ke depan, kelompok usaha ini akan
menjadi nomor dua setelah Indofood dengan aset sebesar Rp20 triliun.
Untuk mencapai itu, fondasi bisnis harus semakin diperkuat. Itulah yang
mulai dilakukan secara serius pada 2010 ini, yaitu pengembangan distribusi,
pembangunan gudang secara besar-besaran, pusat distribusi regional, jaringan
suplai serta pembenahan sistem. Tentang sistem, Sudhamek mengakui bahwa
hal itu sangat bergantung pada pembentukan kultur dan nilai.System
13
Pemasaran Produk kami,saya percayakan pada anak perusahaan kami yang
khusus menangani masalah pemasaran produk,
yaitu PT SNS.Dengan kekuatan jaringan serta armada distribusi yang
sangat memadai, sejak 1994 SNS telah menjadi 5 besar perusahaan
distributor FMCG terbaik untuk kategori makanan dan minuman. Dalam
perkembangannya SNS kini tidak hanya mendistribusikan produk dari
Garudafood, tetapi juga dari principal lain baik untuk produk food maupun
non food.
A. Promosi
GarudaFood melakukan berbagai macam bentuk promosi supaya
produknya lebih dikenal lagi di pasaran. Media yang digunakan berupa media
elektronik dan media cetak. Perusahaan ini juga melakukan acara sponsoring
event, hal ini merupakan bentuk pengiklanan produk dalam bentuk lain.
B. Persaingan
Pesaing di Bidang Makaan :
Produk Biskuit & Wafer Adalah Tango (Ot), Biskuat Coklat (Kraft),
Oreo (Nabisco), Beng- Beng (Mayora), Richeese & Momogi, Tim
Tam (Arnott’s).
Pesaing utama produk kacang adalah Sukro (DK), Tic-Tac (DK),
Pinus (Dwi Kelinci) & Iyes Kacang Garing (Manohara).
Pesaing utama produk snack adalah V-Tos (STT), Leanet (STT), Ring
(Pacific Foods) & PIatos (URC Indonesia).
Pesaing di Bidang Minuman :
Pangsa pasar susu di Indonesia saat ini dikuasai oleh Indomilk, Frisian
Flag, Ultra Jaya & Danone. Menurut data Euromonitor 2008,
pertumbuhan untuk kategori susu masih cukup besar (+ 10%).
Persaingan dapat diatasi karena kebutuhan susu di Indonesia cukup
besar dan tingkat konsumsi susu di Indonesia saat ini masih sedikit
yaitu + 9 liter/ kapita/ tahun.
14
Pangsa pasar minuman dalam kemasan di Indonesia masih luas
dimana potensi pasar minuman berasa dalam kemasan dibanding
dengan minuman mineral dalam kemasan adalah sebesar 30:70.
Pesaing produk teh dalam kemasan yang selevel dengan PT
Garudafood adalah Tekita Cup (Pepsi Cola), Teh Gelas (OT) & Break
Tea (Kinoid Indonesia). Sedangkan pesaing untuk produk Jelly adalah
Vita Jelly Drink (OT) & Ale-Ale.
C. Pencapaian
Pt. Garuda Food Tbk berhasil mendapatkan berbagai penghargaan
sebagai bukti kualitas produk dan kepercayaan konsumen terhadap Perseroan.
Penghargaan yang telah diraih oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
D. Target Perusahan
PT GarudaFood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menargetkan penjualan
tumbuh 10 persen pada 2022. Keyakinan pertumbuhan penjualan itu merujuk
15
pada kondisi ekonomi yang mulai membaik, seiring longgarnya mobilitas
masyarakat pasca pandemi COVID-19. "Untuk 2022 kami menargetkan
pertumbuhan penjualan sekitar 10 persen," ungkap Direktur Garudafood
Putra Putri Jaya Tbk, Paulus Tedjosutikno dalam paparan publik perseroan,
Kamis (31/3/2022).
Sepanjang 2021 perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 424,8 miliar atau naik 63,8 persen
dari tahun lalu sebesar Rp 259,4 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut
ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar Rp 8,8 triliun, meningkat
14 persen dari tahun 2020 sebesar Rp 7,7 triliun. Jika mengacu pada raihan
tersebut, dengan target kenaikan 10 persen, perseroan tahun ini membidik
penjualan tembus Rp Rp 9,68 triliun. Dengan masih adanya pembatasan antar
negara sebagai antisipasi dari merebaknya varian baru covid-19, mayoritas
penjualan di 2021 masih didominasi oleh segmen domestik yaitu sebesar Rp
8,4 triliun atau tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan ekspor mengalami pertumbuhan
sebesar 7,1 persen atau senilai Rp 390,7 miliar.
Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi Indonesia, kinerja perseroan
mengalami pertumbuhan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya. Hal
ini dipicu oleh perkembangan vaksin booster yang saat ini sudah semakin
intensif pada 2 bulan terakhir dan ditunjang dengan intervensi kebijakan, hal
itu membawa dampak yang positif bagi peningkatan daya beli masyarakat
sehingga berkontribusi pada perbaikan kinerja Perusahaan. Untuk
mendukung target penjualan, tahun ini perseroan juga berencana
meluncurkan produk baru dari beberapa kategori yang ada. Namun, Paulus
masih belum bisa merincikan detil dari produk anyar tersebut.
2.5 OPERASIONAL
A. Proses Pembuatan Pengembangan Produk & Proses Produksi
16
Proses pencucian adalah suatu tindakan untuk menghilangkan kotoran
dari bahan yang dibersihkan. Pembersih yang digunakan biasanya yaitu air,
alkohol, sabun, dan bahan- bahan kimia lain yang sifatnya membersihkan.
(Anonimg, 2010). Salah satu pertimbangan penting dalam penentuan lokasi
pabrik adalah adanya sumber air yang dapat dengan mudah diperoleh.
Misalnya digunakan untuk pencucian, bahan baku proses, pembentukan
uap, sterilisasi, dan pencucian sisa bahan. Terutama dalam proses bahan
makanan, air yang dipergunakan memerlukan persyaratan yang lebih
tinggi. Syarat air yang digunakan dalam pengolahan makanan sama dengan
persyaratan air minum, yaitu tidak mengandung pathogen, tanpa bau, tanpa
rasa yang tidak dikehendaki, dan tanpa warna
(Sudarmaji, 1989).
2. Proses Pengeringan (Drying)
Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara
simultan, yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air
yang dipindahkan dari permukaan bahan, yang dikeringkan oleh media
pengering yang biasanya berupa panas. Tujuan pengeringan adalah
mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan
terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat
mempunyai waktu simpan yang lebih lama
(Hudaya, 2000).
Pada umumnya pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah
kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi
kandungan sisi zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah
yang dapat diterima. Kandungan zat cair di dalam bahan yang dikeringkan
berbeda dari satu bahan ke bahan lain.
17
1) Faktor yang berhubungan dengan udara pengering.Yang termasuk
dalam golongan ini adalah suhu, kecepatan volumetrik aliran udara
pengering, dan kelembaban udara.
2) Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan.Yang termasuk dalam
golongan ini adalah ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan parsial
dalam bahan. Ukuran bahan yang besar akan memperlambat proses
pengeringan, kadar air awal bahan awal yang tinggi juga sangat
berpengaruh terhadap proses pengeringan yakni waktu yang
dibutuhkan untuk mengeringkan bahan semakin lama. Selain itu
tekanan parsial dalam bahan yang besar menyebabkan bahan cepat
kering karena adanya tekanan dari dalam, namun apabila tekanan yang
ditimbulkan dari bahan terlalu besar akan mengakibatkan bahan yang
dikeringkan akan pecah atau rusak terutama dari golongan biji- bijian
(Nenk, 2007).
3. Proses Pemisahan (GS atau Gravity Separator)
Kerapatan atau density (ρ) suatu zat adalah ukuran untuk konsentrasi
zat tersebut dan dinyatakan dalam massa (m) persatuan volume (V), sifat
ini ditentukan dengan cara menghitung nisbah (ratio) masa zat yang
terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap volume bagian tersebut.
Bagian ini tidak boleh terlalu kecil tetepi juga tidak boleh terlalu besar
sehingga kerapatan sub-bagian didalamnya tidak terlalu bervariasi.
Disekitar moncong sebuah rudal kecepatan tinggi, misalnya konsentrasi zat
disuatu bagian yang terpisah kurang dari 1 cm dengan bagian disebelahnya,
mungkin berbeda sampai 10 kali lipat. Namun kalau terlalu kecil, jumlah
molekul didaerah sama dalam waktu yang berbeda mungkin tidak sama
Gravity Separator digunakan untuk memisahkan produk berdasarkan berat
jenis bahan. Mesin gravitasi pemisah ini memiliki dek persegi panjang
sehingga produk lama perjalanan jarak bersih mengakibatkan pemisahan
partikel ringan dan berat dan persentase terendah barang bermutu lumayan.
Produk ini mengalir di atas dek bergetar di mana udara bertekanan terpaksa
melalui menyebabkan material yang mengelompokkan sesuai dengan berat
18
spesifik. Partikel berat perjalanan ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih
ringan perjalanan ke partikel lebih rendah
4. Proses Sortir
Sortasi biji yang dilakukan secara visual adalah dengan membuang biji
yang jelek dan rendah mutunya. Dalam menetapkan kualitas biji, ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu berat biji dan jenis biji-
bijian , Sortasi biji yang telah dikeringkan dilaksanakan atas dasar berat
biji, kemurnian, warna dan bahan ikutan serta jamur. Dalam menetapkan
kualitas biji, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah kulit ari, kadar
lemak dan kadar air turut diperhatikan. Sortasi biji yang dilakukan secara
visual adalah dengan membuang biji yang jelek dan rendah mutunya. Biji
yang telah mengalami proses sortasi dimasukan kedalam karung goni
dengan berat maksimum setiap kacang 60 Kg .
19
beberapa jenis. Misalnya paket transportasi atau distribusi paket dapat
menjadi wadah pengiriman digunakan untuk kapal, menyimpan, dan
menangani produk atau paket batin. Beberapa mengidentifikasi paket
konsumen sebagai salah satu yang diarahkan ke konsumen atau rumah
tangga. Kemasan dapat dijelaskan dalam kaitannya dengan jenis produk
yang dikemas, yaitu : kemasan perangkat medis, kemasan curah kimia,
kemasan ritel makanan, pengemasan peralatan militer, kemasan farmasi,
dan lain- lain. Ada 3 jenis kemasan, yaitu :
1) .Kemasan primer adalah materi yang pertama menyelubungi produk
dan memegangnya. Hal ini biasanya adalah unit terkecil dari distribusi
atau penggunaan dan paket yang berhubungan langsung dengan isi.
2) Kemasan sekunder di luar kemasan utama, mungkin digunakan untuk
mengelompokkan paket-paket utama bersama-sama
3) Kemasan tersier digunakan untuk penanganan massal, gudang
penyimpanan dan transportasi pengiriman. Kemasan yang paling
umum adalah palletized beban unit kemasan (berbentuk persegi dan
datar agar barang yang dikemas dapat terangkat dengan stabil) yang
erat dengan kontainer
20
5. Dalam pengembangan infrastruktur aspek pemenuhan terhadap
persyaratan keamanan pangan (GMP) sangat diperhatikan.
6. Semua produk didistribusikan dengan tetap menjaga keselamatan,
Kesehatan kerja serta kelestarian lingkungan.
7. Untuk aspek lingkungan kerja penerapan standar sistem manajemen
lingkungan, SMK3, Safety, Health and Environment (SHE) System juga
memastikan perusahaan mampu mewujudkan lingkungan kerja
(kesehatan, keselamatan, keamanan dan ergonomic) yang kondusif,
termasuk tanggap darurat untuk peningkatan produktifitas, kepuasan
karyawan dan pelanggan.
8. Dalam hal interaksi dengan pelanggan, Garudafood sangat terbuka
terhadap saran dan kritik konsumen.
9. Sebagai wujud komitmen terhadap transparansi dan keterbukaan
informasi, Garudafood mengunggah segala informasi yang perlu
diketahui publik melalui situs resmi ataupun pengumuman media massa.
C. Pengembangan Produk
Seiring dengan kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya,
perusahaan terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya diversifikasi
produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun
1995, melalui PT Garuda Putraputrijaya, perusahaan mendirikan pabrik
kacang lapis yang meliputi kacang atom, kacang telur, dan kacang madu.
Ekspansi ke berbagai produk kacang ini ternyata mendapat sambutan hangat
dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk
kacang lapis (coated peanuts)ini ternyata mampu melampaui yang dicapai
produk kacang garing. Untuk menjamin pasokan bahan baku utama (kacang
tanah) yang berkualitas tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi, tahun
1996 telah didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak di perkebunan
kacang. Selain memiliki kebun sendiri, perusahaan ini lebih banyak menjalin
kerja sama dengan para petani kacang, khususnya di Jawa tengah dan Jawa
Barat, untuk menampung hasil pertanian mereka dengan harga bersaing.
Dengan demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan sistem kemitraan
21
usaha yang saling menguntungkan. Semua jerih payah, keseriusan dan sikap
professional seluruh karyawan membuahkan hasil nyata.
Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regarding Snack Industry and
Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora (CIC)
menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar
produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk
kacang di posisi kedua yang menguasai 20%, sedangkan 15% lainnya
diperebutkan oleh berbagai merek. Untuk memperkokoh basis di Industri
makanan ringan, tahun 1997 perusahaan memasuki pasar biskuit melului PT
Garudafood Jaya. Meskipun di tengah krisis ekonomi, merek biskuit Danza
dan Gery berhasil melakukan penetrasi pasar, untuk tahap I (karena
keterbatasan kapasitas), ke sejumlah pasar wafer stick di Jawa Timur dan
Jawa Tengah.
Selanjutnya, di tengah menghebatnya krisis ekonomi, bulan Mei 1998
perusahaan memberanikan diri masuk ke bisnis jelly, melalui PT Triteguh
Manunggal Sejati. Meskipun relatif baru, pertumbuhan laba atas penjualan
memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh.
Permintaan pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik,
permintaan pasar dari luar negeri, seperti negara-negara di Timur Tengah,
juga terus menguat.
Perusahaan-perusahaan yang dinamis dan inovatif di atas, kini bernaung di
bawah payung Grup GarudaFood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha
ini tentu saja tidak puas atas prestasi yang dicapai selama ini. Inovasi terus
dilakukan untuk menemukan produk-produk baru, manajemen yang efisien
serta cara berproduksi baru didukung teknologi modern. Semua itu tidak lain
demi kepuasan yang sebesar-besarnya bagi pelanggan, yang merupakan
penentu utama denyut nadi perusahaan, Dalam mengembangkan Produksi
nya , Saat ini, Garudafood memproduksi dan memasarkan produk-produk
makanan dan minuman dengan tujuh merek terkemuka, yakni Garuda, Gery,
Chocolatos, Leo, Clevo, Prochiz dan TopChiz. Sejumlah produknya
mencakup biskuit, kacang, pilus, keripik, "confectionery", minuman susu,
bubuk cokelat, keju dan mayonaise. Garudafood mengekspor produk-
22
produknya ke lebih dari 20 negara, berfokus di negara-negara ASEAN, China
dan India.
2.6 Sumber Daya Manusia
A. Recruitment
Proses rekrutmen berbasis kompetensi diterapkan untuk dapat menyaring
kandidat yang memenuhi standar yang dimiliki oleh Perseroan. Proses ini
juga penting diterapkan untuk menyeleksi SDM yang memiliki potensi untuk
menjadi aset berharga bagi Perseroan di masa yang akan datang. Sejak akhir
2018 Perseroan telah selesai menggunakan e-recruitment yang memudahkan
Divisi Human Capital untuk mendapatkan calon karyawan dalam waktu yang
relatif lebih cepat. Untuk menilai potensi dan memastikan kompetensi
karyawan yang akan direkrut, yang termasuk dalam proses rekrutmen juga
adalah wawancara kompetensi oleh Divisi Sumber Daya Manusia dan
manajer terkait (user).
23
dengan tujuan organisasi, sehingga berkembangnya potensi setiap karyawan
akan berdampak pada kinerja perusahaan dalam mencapai targetnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Garudafood sebagai industri makanan ringan hingga saat ini bisa tetap
bertahan walau krisis masih terus mendera Indonesia. Lebih dari itu,
Garudafood bahkan masih bisa terus berkembang. Hal tersebut terjadi karena
Garudafood telah berhasil mensiasati "ancaman" (krisis ekonomi) menjadi
sebuah "peluang", yaitu melalui usaha penajaman dan penciptaan
Competitive Advantages lama maupun baru.
Sebagai market leader di industri makanan kacang, Garudafood secara
kontinyu terus melakukan inovasi dengan menghasilkan produk-produk dan
jenis layanan baru yang memberikan Added Value kepada Customers nya,
baik di dalam maupun di luar negeri.Kacang tanah yang semula hanyalah
sebuah komoditi, telah diubah dan dikembangkan sedemikian rupa
keanekaragamannya sesuai dengan keinginan dan ekspektasi setiap Market
segment yang dapat dibidik. Product variety itu antara lain berupa : kacang
garing, kacang salut (kacang atom, kacang telur, kacang madu, kacang oven)
bahkan "kacang kulit rasa" (bawang dll). Di samping itu, sejak tiga tahun
yang lalu Garudafood juga terjun ke indutri makanan ringan lain, yakni
biskuit (1997) dan makanan jelly (1998).
Dimana diketahui bahwa kelanggengan suatu perusahaan tak bisa
dilepaskan dari konsumennya. Karena, kepuasan konsumen merupakan aset
yang tak ternilai, karena konsumen yang puas apabila dirawat dengan baik
akan melahirkan Loyal Costumers. Key Success Factors ini terus dikelola
dengan baik dan konsisten oleh pihak Garudafood. Selama dua tahun
berturut-turut garudafood telah berhasil meraih penghargaan ICSA 2000 dan
2001 (Indonesian Customer Satisfaction Award). Penghargaan ini diberikan
24
sesuai dengan hasil survey yang dilakukan oleh lembaga independen, yaitu
FRONTIER,
sebuah marketing researcher terkemuka, bekerja sama dengan majalah
SWA. Penghargaan ini diberikan kepada produk atau merek yang dapat
memberikan total kepuasan kapada pelanggannya, ditinjau dari aspek product
quality dan value -nya. Memperoleh penghargaan ini untuk kedua kalinya,
merupakan sebuah kepercayaan dari konsumen yang harus
dipertanggungjawabkan seperti sebuah ungkapan Yunani kuno : NOBLESSE
Selain itu Garudafood juga telah memperoleh ISO 9002. ISO 9002
bukanlah hanya sebagai sebuah Selling Point belaka, melainkan lebih sebagai
suatu pembenahan sistem secara menyeluruh melalui pendekatan "Total
Quality Management". Artinya pembenahan itu bukan demi perolehan
sertifikat ISO, melainkan lebih kepada kebutuhan mendasar yang harus
dilakukan apabila garudafood ingin menjaga bahkan terus meningkatkan
kepuasan pelanggan, baik di dalam negeri mapun mancanegara.
Selain itu kemitraan dengan berbagai pihak, utamanya dengan para petani
kacang terus dikembangkan. Kehadiran Garudafood memang bukan hanya
untuk dinikmati oleh shareholdernya saja, melainkan juga oleh seluruh
Stakeholdernya sesuai dengan peran dan kontribusi mereka masing-masing.
Itu semuanya dilakukan bukan karena idealisme semata-mata, melainkan
karena kesadaran dan keyakinan bahwa sesungguhnya membangun sebuah
Sustainable Enterprise itu perlu pendekatan Strategic Management. Dan
Pendekatan Strategic Management itu mensyaratkan secara mutlak mengenai
pentingnya interaksi yang positif antara perusahaan dengan lingkungan
bisnisnya, sehingga tercipta Sustainable Mutual Benefit
Tidak kurang dari 15.600 karyawan kini bernaung di bawah bendera Grup
Garudafood. Jelas, ini bukan jumlah yang sedikit. Tentu, Sumber daya
manusia (SDM) yang terlatih merupakan investasi strategis yang bisa
melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. Pada abad 21 investasi SDM
merupakan keharusan demi menambah daya saing perusahaan atau organisasi
Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah menyelenggarakan program.
Management Development Program (MDP) sebagai salah satu jalur
25
pematangan sumber daya manusia. Melalui seleksi yang ketat dan terstruktur,
ditambah program pembelajaran yang integratif, program ini diharapkan
mampu memenuhi kebutuhan Garudafood atas kepemimpinan masa depan.
26
Dalam struktur business model kami fondasinya ada pada knowledge
worker. Kami melihat knowledge management (KM) merupakan kebutuhan
yang paling mendasar bagi sebuah perusahaan yang ingin memenangkan
persaingan. Kami terus mengembangkan kemampuan analytical ability,
membiasakan setiap orang cermat menganalisis data dan informasi, sehingga
mendalami bidang pekerjaannya dan mampu memberikan penilaian yang kritis.
Dalam setiap rapat, kami terbiasa dengan format ringkas yang berbicara data.
Di Garudafood dikenal format seven sheets. Melalui kemampuan analisis yang
tajam, masalah yang kompleks harus dapat dipresentasikan dalam format
maksimal tujuh slide saja.
Pada akhirnya, kemampuan knowledge management (KM) ini harus bisa
membuat setiap bagian mampu mengembangkan sendiri model of excellence di
bagiannya masing-masing. Ini bagian dari functional management system.
Kami meyakini, pada hakikatnya esensi bisnis itu sudah bukan lagi persaingan
antara barang dan jasa melainkan sudah menjadi persaingan kompetensi. Bisnis
sudah harus dapat dilihat dengan pengertian ini. Di Garudafood pengertian ini
sudah diterima tanpa keraguan, bahkan telah menjadi keyakinan. Kami
meyakini bahwa sebuah perusahaan untuk memenangkan persaingan perlu
mengembangkan aspek kompetensinya. Karyawan Garudafood terus
mengalami proses pengembangan kompetensi, baik dari skill, knowledge,
hingga understanding dan attitude-nya. Oleh karena itu, muncul ungkapan
bahwa bekerja di Garudafood itu “belajar yang dibayar”.
27
DAFTAR PUSTAKA
• http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/06/sekilas-corporate-social-
responsibility.html
• http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&cd=6&ved=0CEkQFjAF&url=http%3A%2F
%2Frepository.binus.ac.id%2Fcontent
%2FF0552%2FF055292597.ppt&ei=rcKVTdixEIeJrAfQ9qCCDA&usg=A
FQjCNGaChtVjFqUKUK9McVBtsFihCsHPQ
• http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&cd=3&ved=0CDQQFjAC&url=http%3A%2F
%2Ftaya.files.wordpress.com%2F2007%2F09%2Fbab-3-pengantar-
bisnis.pdf&ei=rcKVTdixEIeJrAfQ9qCCDA&usg=AFQjCNEV7iUfrR9Ws
FYtbKjrPnK0OgIiZA
• http://arymah.wordpress.com/2010/12/16/penanganan-limbah-garuda-food/
• http://www.garudafood.com/pressrelease.aspx?guid=29b9f98d-0f1e-4db8-
adcc-ae4fe9de70e9
• http://www.krjogja.com/news/detail/36430/
Garuda.Food.Tawarkan.Kacang.Keriting.html
• http://bataviase.co.id/node/287040
• http://arik_mgt.student.fkip.uns.ac.id/page/18/
• http://www.garudafood.com/pressrelease.aspx?guid=b51a386d-0b10-4a18-
9a82-fb9bcee53728
• http://garudafood.blogspot.com/
• http://mix.co.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=170&Itemid=55
• http://siva-id.jobstreet.com/_profile/previewProfile.asp?advertiser_id=365
• Visi dan Misi PT. GarudaFood diambil dari website
http://chandraseri.blogspot.com/
28
• Strategi PT. Garuda Food diambil dari
http://arik_mgt.student.fkip.uns.ac.id/2009/06/16/pri-kon/
• http://www.mm-ukrida.co.cc/sm-rct/6-Strategi_tingkatan_bisnis.pdf
• http://www.businessreview.co.id/berita-pasar-modal-334.html
• http://udayrayana.blogspot.com/2009/06/dongeng-garuda-food.html
• http://www.nasriyadinasir.co.cc/2009/05/analisis-situasi.html
• http://www.garudafood.com
• http://diditprasetya91.blogspot.com/2009/11/difersifikasi-produk.html
• http://www.detikfinance.com/read/2010/07/01/183012/1391293/4/garuda-
food-lebarkan-pasar-ke-china
• http://economy.okezone.com/read/2010/03/23/320/315228/320/ekspansi-ke-
agrobisnis-garudafood-rogoh-rp75-m
• http://arymah.wordpress.com/2010/12/16/komoditas-pt-garuda-food/
• http://arymah.wordpress.com/2010/12/09/system-distribusi-pt-tudung-putra-
putri-jaya-garuda-food/
• http://arymah.wordpress.com/2010/12/05/standar-pegawai-di-pt-tudung-
putra-putri-jaya-garudafood/
• http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/22/aliansi-strategis/
• http://www.scribd.com/doc/13564887/strategi-internasional
• http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Komisaris
• http://www.garudafood.com/_images/BOD.JPG
• http://www.garudafood.com/_images/BOC.JPG
• http://www.scribd.com/doc/38738289/Garuda-Food
• http://msuyanto.com/baru/wp-content/uploads/2008/09/pengendalian-
strategi.doc
• http://uswatunkhasanah170.wordpress.com/2010/12/16/penanganan-quality-
control-di-garuda-food/
• http://fridayfitricia.blogspot.com/
• http://08003mnj.blogspot.com/2009/10/hasil-studi-kasus-keberhasilan-
inovatif.html
• http://hileud.com/hileudnews?
title=Inovasi+Baru+Kacang+Garuda&id=568862
29
• http://www.scribd.com/doc/38738289/Garuda-Food
• http://johannessimatupang.files.wordpress.com/.../makalah-teknologi-dan-
inovasi-dalam-korporasi-januaary-2011.doc
30