MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penilaian dan Strategi Bisnis
Oleh
Pooja Sela (1610042)
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala rahmat, inayah,
taufik dan hidayahnya kepada kita sekalian sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan maupun
petunjuk bagi pembaca dalam ilmu strategi pemasaran.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Setelah perusahan merumuskan strategi korporat, kemudian unit-unit usaha yang
berada dibawah kepemilikan korporat merumuskan strategi-strategi bisnis, dan
perusahaan yang terlibat membuat strategi fungsional, maka selanjutnya hal yang
dilakukan oleh perusahaan adalah mengimplementasikan seluruh strategi yang
telah dibuat. Implementasi bertujuan agar strategi yang telah dibuat tidak hanya
dirumuskan dan tertulis saja tetapi ada kerja nyata sebagai bentuk dari
pengimplementasiannya. baik dalam perencanaan strategis, agar benar-benar
dapat mencapai arah yang telah ditentukan, serta orang-orang yang terlibat akan
mampu bekerja dengan sukses.
Ajinomoto Co., Inc. merupakan sebuah perusahaan Jepang yang juga
melakukan strategi dalam usahanya membuat perusahaan tersebut terus bertahan
sampai sekarang. Strategi tersebut bahkan sudah dimulai saat pertama kali
perusahaan tersebut didirikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PT. Ajinomoto Indonesia
PT Ajinomoto Indonesia merupakan produsen bumbu masak merek
"Ajinomoto". Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Jepang dimana
Ajinomoto pusat merupakan salah satu dari 36 perusahaan makanan dan
minuman terbesar di dunia. Ajinomoto Co. Inc adalah sebuah perusahaan
Jepang yang memproduksi bumbu masak, minyak masak, makanan dan
farmasi melalui Britannia Pharmaceuticals Limited, anak perusahaan yang
bermarkas di Britania Raya. Terjemahan harfiah dari AJI-NO-MOTO adalah
"Cita Rasa" (Essence of Taste), digunakan sebagai merek dagang perusahaan
monosodium glutamat. Ajinomoto sekarang ini memproduksi sekitar 33%
monosodium glutamat dunia.
MSG Ajinomoto pertama kali ditemukan dan dipatenkan oleh Kikunae
Ikeda. Menurut Ikeda, MSG adalah penyumbang rasa umami untuk makanan
yang penting bagi asupan nutrisi. Pendapatnya ini dibuktikan lewat berbagai
penelitian yang berkredibilitas baik dan diakui oleh badan-badan kesehatan
dunia. Komponen Ajinomoto adalah 78% glutamat, yang merupakan salah
satu asam amino pembentuk protein tubuh dan makanan. Setahun kemudian,
diproduksi bumbu masakan yang menjadi sumber rasa Umami dengan merek
AJI-NO-MOTO.
Sampai saat ini, AJI-NO-MOTO telah digunakan luas di hampir 100
wilayah dan negara selama 100 tahun. Di Indonesia, AJI-NO-MOTO telah
dijual selama 40 tahun dan telah menjadi bumbu masak andalan di dapur Ibu-
Ibu Indonesia. Dari tahun ke tahun perkembangan dan inovasi produk terus
dilakukan, terbukti dengan munculnya beragam produk bumbu mulai dari
bumbu kaldu penyedap "MASAKO", bumbu praktis siap saji "SAJIKU", dan
bumbu masakan Asia "SAORI".
3
Perusahaan Ajinomoto di Indonesia terus berusaha untuk memenuhi
komitmen dalam memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang makanan
dan kesehatan secara global guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik
bagi kita semua. Hal itu dibuktikan dengan produk Implementasi dan
Penguasaan Strategi Pemasaran 16 yang berkualitas tinggi dan memenuhi
standar internasional sehingga konsumen Indonesia tetap setia menggunakan
produk-produk Ajinomoto. Penguasaan teknologi fermentasi dalam
memproduksi AJI-NO-MOTO menjadi pendorong bagi perusahaan ini untuk
mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi asam-asam amino lainnya.
Dewasa ini, perusahaan Ajinomoto merupakan supplier utama didunia untuk
berbagai asam amino yang diperlukan oleh industri kesehatan dan makanan.
Selain memproduksi AJINO-MOTO, perusahaan juga memperluas
produk-produknya untuk konsumen langsung. Berbagai produk konsumen
tersebut di Indonesia antara lain; berbagai bumbu masak siap pakai (Masako,
Sajiku dan Saori) dan minuman (Calpico dan Birdy). PT Ajinomoto Indonesia
berdiri tahun 1969 di Jakarta. Pada tahun 1970 mendirikan pabrik pertamanya
di Mojokerto-Jawa Timur dengan produk utama penyedap rasa dengan merek
AJI-NO-MOTO® yang dipasarkan ke seluruh wilayah Indonesia. Pabrik
kedua di Karawang didirikan pada tahun 2012 dengan tujuan memenuhi
kebutuhan produk-produk bumbu masak bagi masyarakat Indonesia. Di tahun
2015, PT. Ajinomoto Bakery Indonesia resmi didirikan. Pabrik di Karawang
timur dengan Japan Technology dan Japanese Staff yang berpengalaman akan
mulai beroperasi di Agustus 2016. Saat ini selain AJI-NO-MOTO®, group
Ajinomoto Indonesia memproduksi Masako® bumbu kaldu penyedap,
Sajiku® bumbu prakts siap saji, SAORI® bumbu masakan Asia dan
Mayumi® mayonanaise yummy. Sekarang Group Ajinomoto Indonesia terdiri
dari PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinomoto Bakery Indonesia, PT Ajinex
International, PT Ajinomoto Sales Indonesia. PT Ajinomoto Sales Indonesia
yang memiliki cabang penjualan di Jakarta, Surabaya, dan Medan.
4
2.2 Perkembangan PT. Ajinomoto Indonesia
1969 : PT AJINOMOTO INDONESIA didirikan
1970 : Pabrik Mojokerto mulai beroperasi
1970 : Mulai menjual AJI-NO-MOTO
1982 : Mulai mensual L-LYSINE
1986 : Mulai menjual AJI-PLUS
1987 : PT AJINEX INTERNATIONAL didirikan Implementasi dan
Penguasaan Strategi Pemasaran 17
1989 : PT AJINEX INTERNATIONAL mulai beroperasi
1989 : Mulai menjual MASAKO untuk eceran
1989 : Mulai menjual TENCHO dan Aspartame
1993 : PT Ajinomoto Sales Indonesia (ASI) mulai beroperasi
1994 : PT Ajinomoto Calpis Beverage Indonesia (ACBI) didirikan
1996 : Mulai menjual CALPICO Soda
1997 : Mulai menjual BIRDY 1999 : Mulai menjual SAJIKU
2005 : Mulai menjual SAORI 2006 : Mulai menjual CALPICO Mini
5
b) Memperhatikan dan memenuhi kebutuhan konsumen,
c) Komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur,
d) Disiplin dan bertanggung jawab, Implementasi dan Penguasaan
Strategi Pemasaran Perbaikan dan kemajuan dimulai dari kegiatan
sehari-hari, sehingga setiap individu serta organisasi perusahaan dapat tumbuh
dan berkembang bersama-sama. Nilai-nilai Sumber Daya Manusia di
perusahaan adalah sebagai berikut:
a) Penciptaan nilai melalui ”value chain”
o Selalu melakukan komunikasi aktif dengan organisasi atau
orang terkait,
o Melakukan aktivitas berdasarkan pola pikir bahwa proses
selanjutnya adalah pelanggan.
b) “Genba shugi”
o Melakukan aktivitas dengan menyadari STPDCA {See (lihat),
Think (Pikir), Plan (Rencana), Do (Laksanakan), Check
(Periksa), Action (Tindakan)} dan selalu bertanya Kenapa?
Kenapa? Kenapa?
c) Inisiatif
o Menciptakan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan
diri,
o Melakukan aktivitas dengan memiliki komitmen yang kuat
untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan
6
untuk mengatasi masalah ini. Pada tahun 2005 dari perekonomian Ajinomoto
telah menjadi stabil dan telah dipercaya oleh masyarakat dengan bukti
bertambahnya jenis produk-produk Ajinomoto.
1. Penerapan Marketing Mix (4P)
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P (Product, Price, Place, &
Promotion), termasuk pula kondisi persaingan.
o Produk
Ada enam jenis produk bumbu Ajinomoto dengan jenis produk yang
berbeda dan ukuran yang bervariasi pula untuk mengisi apa yang
dibutuhkan konsumen. adapun jenis produknya yaitu sebagai berikut :
1. Ajinomoto
2. Masako
3. Tepung bumbu Sajiku
4. Sajiku
5. Saori
6. Mayumi
o Price (Harga)
Penetapan harga produk sesuai dengan isi kemasan jenis produk,
dikarenakan Ajinomoto meproduksi produknya dengan banyak ukuran
sesuai yang dibutuhkan masyarakat.
o Place (Tempat)
PT Ajinomoto pabrik pertamanya berada di Mojokerto, mendirikan di
Mojokerto karena dekat dengan sumber daya alam (perkebunan tebu)
dan yang kedua di Karawang membangun di Karawang dimaksudkan
untuk perluasan area produksi yang akan mengisi pasar untuk
Indonesia bagian barat sampai dengan 50%. Dan 3 kantor cabang
yaitu: Jakarta, Surabaya dan Medan. Dan mempunyai banyak gudang
distribusi diantaranya: Jakarta, Bandung, Bogor, Lampung, Pontianak,
Medan, Jambi, Padang, Batam, Surabaya, Malang, Pamekasan,
7
Semarang, Yogya, Bali, Lombok, Manado, Makasar, Banjarmasin,
Pekanbaru, Palu, Kendari dan banyak lagi. Hal ini untuk memudahkan
pemasaran produk Ajinomoto agar tersebar keseluruh pelosok
Indonesia.
o Promotion (Promosi)
Promosi strategi yang dilakukan oleh PT. Ajinomoto Indonesia yaitu:
1. Periklanan
Semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau
jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publitas
Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi
citra perusahaan atau produk individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi
Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan.
5. Pemasaran Langsung
Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung
non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan
calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar
semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis media baru dan
semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan
menjadi:
o Advertising
o Consumer Sales Promotion
o Trade Promotion and Co-Marketing
8
o Packaging. Point Of Purchase
o Personal Selling
o Public relations
o Corporate Advertising
o The Internet
o Direct Marketing
o Experiential contact: Event, sponsorship
o Customer Service
o Word Of Mouth Marketing Dengan menggunakan strategi
Word Of Mouth Marketing (WOMM), Masako bisa bertahan
dan eksis di kalangan ibu-ibu hingga saat ini.
9
5. Memberikan kesempatan yang adil bagi para karyawan tanpa
memandang latar belakang etnis, agama, jenis kelamin dan budaya
mereka.
6. Memperbaiki kemampuan manajerial dan teknik para karyawan dengan
menyelenggarakan pelatihan atau mengirimkan mereka mengikuti
seminar/pelatihan/rapat kerja secara reguler.
7. Mengadakan seleksi untuk memilih satu mahasiswa Indonesia dalam
mendapatkan beasiswa program Master di University of Tokyo, Jepang.
8. Mendorong praktek "green office" (kantor hijau) dengan cara:
menjalankan 3R (reducereuse-recycle = mengurangi-memakai kembali-
mendaur ulang). Menanam pohon/tanaman di kantor-kantor cabang,
depo dan sub-depo, penghematan air dan listrik, bijaksana menggunakan
kertas, mengoptimalkan dokumentasi digital, mematikan lampu & AC
jika ruangan tidak digunakan, melakukan uji emisi kendaraan secara
teratur.
9. Implementasi dan Penguasaan Strategi Pemasaran
10. Mensponsori penyuluhan/seminar tentang “Makanan sehat untuk anak”
dan “Penyajian makanan yg Ramah Lingkungan”.
11. Eco-shopping: belanja dengan tas yg bisa dipakai ulang.
12. Eco-cooking: masak dgn memanfaatkan hampir semua bagian dari
bahan baku pangan.
13. Eco-eating: untuk menyajikan makanan dengan porsi yang tepat untuk
menghindari kelebihan / sisa-sisa makanan yang mubazir terbuang.
14. Mentaati praktek-praktek ketenagakerjaan dan lingkungan yang baik
(dengan tidak mempekerjakan tenaga di bawah umur, mengurangi emisi
CO2 dan mengelola limbah pabrik/kantor dengan baik sesuai aturan
yang berlaku).
15. Memperbaiki kondisi ruang kerja agar menjadi lebih aman dan sehat
bagi para karyawan.
10
16. Melakukan usaha terus menerus untuk meminimalkan barang retur baik
produk bumbu maupun minuman.
Analysis S.W.O.T
Strength (Kekuatan) 1. Keuntungan yang tinggi
2. Kekuatan dari pemasok dan pembeli rendah
3. Merek terkenal dengan reputasi yang kuat, ekuitas
merek tinggi
4. Rendahnya ancaman pendatang baru karena
hambatan yang tinggi dan melibatkan modal yang
besar
5. Basis pelanggan setia
6. Teknologo produksi yang komprehensif
7. Tanggapan yang tinggi terhadap pelanggan
8. Posisi keuangan yang kuat dan hampir memiliki
25.000 karyawan
Weakness (Kelemahan) 1. Terlalu mengandalkan iklan 2.
2. Fokus terlalu tinggi dalam bisnis bumbu
11
Opportunity (Peluang) 1. Akuisisi merk yang lebih kecil
2. Pasar berkembang dan ekspansi keluar negeri
3. Inovasi dalam produk yang ada
Threat (Ancaman) 1. Penggantian produk pada bumbu tinggi
2. Persaingan ketat; juga menurunkan biaya
kompetitor atau impor
3. Ekonomi yang tidak terprediksi
4. Perang harga
Competition
Competitors 1. Sasa
2. Miwon
12
menjadikan AJINO-MOTO® dan produk-produk lain dari PT Ajinomoto
Indonesia menjadi semakin kokoh dalam merebut pasar Indonesia. Untuk
dapat memenuhi marjin laba perusahaan, diferensiasi produk dilakukan oleh
PT Ajinomoto Indonesia, sehingga jika satu produk tidak menghasilkan
Implementasi dan Penguasaan Strategi Pemasaran 33 marjin laba tertentu,
maka produk lain diharapkan dapat menutupi hal tersebut dengan memperoleh
marjin laba tertentu. Diferensiasi produk tersebut tidak hanya dilakukan pada
produk yang sejenis (bumbu untuk makanan), tetapi juga menyediakan
diferensiasi produk yang berupa makanan ternak dan pupuk.
Filosofi PT Ajinomoto Indonesia sudah cukup lengkap, meskipun
begitu, untuk visi dan misi perusahaan, PT Ajinomoto Indonesia masih belum
memisahkan antara visi dan misi perusahaan. Hal ini akan menjadi kendala
ketika perusahaan akan menetapkan tujuan jangka panjang perusahaan, dan
bagaimana perusahaan itu mencapai tujuan jangka panjang tersebut sesuai
dengan visi perusahaan, dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk waktu
sekarang dalam rangka mewujudkan misi perusahaan. Lebih baik PT
Ajinomoto Indonesia menetapkan visi yang bertujuan untuk tujuan jangka
panjang perusahaan dan misi untuk mengetahui keadaan perusahaan di masa
sekarang. Permasalahan menjalankan bisnis secara etis adalah suatu hal yang
sangat perlu, sehingga perusahaan tidak akan kehilangan reputasi mereka di
mata konsumen, atau bahkan pemegang saham. Hal tersebut yang mungkin
sempat menjadi batu sandungan bagi PT Ajinomoto Indonesia ketika
menetapkan strategi mengurangi kos produksi dengan mengganti katalisator
enzim sapi menjadi enzim babi. Meskipun secara ilmiah dapat dibuktikan
bahwa apa yang dilakukan oleh PT Ajinomoto Indonesia sebenarnya tidak ada
unsur menaruh enzim babi pada bumbu masak AJI-NO-MOTO®, dan hanya
sebagai katalisator, tetapi konsumen Indonesia, terutama yang Muslim, sangat
sensitif terhadap hal tersebut. Kejadian tersebut menyebabkan AJI-NO-
MOTO® dihakimi oleh konsumen, dan menempatkan AJI-NO-MOTO® pada
peringkat ketiga dalam perebutan pasar industri bumbu masak di Indonesia
13
setelah Sasa dan Miwon. PT Ajinomoto Indonesia melakukan beberapa usaha
untuk mengklarifikasi hal tersebut, bahkan presiden Abdurahman Wahid
sendiri ikut campur tangan dalam skandal kehalalan AJI-NO-MOTO®.
Strategi pengiklanan AJI-NO-MOTO® dengan mengganti tokoh
dalam iklan dengan Deddy Mizwar yang lebih religius juga menjadi hal yang
penting untuk dilakukan oleh PT Ajinomoto Indonesia dalam upayanya
mengambil hati masyarakat kembali. Dan kepercayaan konsumen Indonesia
sedikit demi sedikit pulih untuk akhirnya mau mengonsumsi AJI-NOMOTO®
kembali. Hal tersebut bisa dilihat dengan dibukanya pabrik dan kantor
perwakilan baru di beberapa tempat di Indonesia, dan juga lini produk yang
baru.
Implementasi dan Penguasaan Strategi Pemasaran 34 CSR yang
dilakukan oleh PT Ajinomoto Indonesia sudah cukup bagus, yaitu mencakup
semua aspek 3P dalam CSR (people, profit, planet). Dalam aspek people, PT
Ajinomoto Indonesia tidak hanya memberikan bantuan kepada masyarakat di
sekitar, tetapi juga mengembangkan kinerja dan keahlian karyawan mereka.
Strategi CSR diharapkan bukan saja dilakukan sebagai sarana
pemasaran untuk dapat merebut kembali hati konsumen Indonesia terutama
setelah kejadian kasus kehalalan AJI-NO-MOTO® sebelumnya, tetapi juga
sebagai wujud kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan..
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT Ajinomoto Indonesia telah melakukan strategi yang cukup bagus,
baik dalam usahanya melakukan penetrasi pasar di Indonesia yaitu dengan
menetapkan harga yang murah dan diferensiasi produk, maupun usahanya
untuk terus mewujudkan usaha yang berkelanjutan, yaitu dengan melakukan
kinerja yang sesuai dengan nilai-nilai keetisan dan melakukan kegiatan CSR
dalam semua aspek. Meskipun sempat tersandung kerikil dalam usaha
tersebut, tetapi PT Ajinomoto Indonesia mampu bangkit dan berusaha
kembali untuk memenuhi kebutuhan pasar industri bumbu masak di
Indonesia.
3.2 Saran
PT Ajinomoto Indonesia sebaiknya tetap harus mengingat bahwa
usaha yang tidak etis tidak hanya berakibat pada masalah moral perusahaan,
tetapi dapat mengakibatkan rusaknya reputasi perusahaan di mata konsumen.
Untuk itu, sebaiknya sertifikasi halal tidak hanya dijadikan sebagai sarana
untuk menarik simpati masyarakat, tetapi juga merupakan kewajiban
perusahaan yang melakukan usahanya di masyarakat yang sebagian besar
beragama Islam. Ke depan, sebaiknya PT Ajinomoto Indonesia tetap terus
menjalankan usahanya secara etis.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35481281/Implementasi_Strategi_Pemasaran_PT._Ajino
moto_Indonesia
16