i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan- Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Bisnis yang
berjudul “Penelitian PT. Ajinomoto”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
2.1 Profil Perusahaan PT. Ajinomoto....................................................................
2.2 Logo PT. Ajinomoto........................................................................................
2.3 Struktur PT. Ajinomoto...................................................................................
2.4 Tujuan PT. Ajinomoto.....................................................................................
2.5 Visi dan Misi PT. Ajinomoto...........................................................................
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................
3.1 Analisis............................................................................................................
BAB IV PENUTUP...............................................................................12
4.1 Simpulan.......................................................................................................
4.2 Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................13
iii
BAB I PENDAHULUAN
Umami merupakan salah satu rasa yang dikenal oleh masyarakat sebagai rasa
gurih. Rasa umami timbul disebabkan adanya komponen monosodium glutamat
(MSG) dan ribonukelotida seperti garam 5-inosinmonofosfat (IMP) dan 5-guanin-
monofosfat (GMP). Glutamat bebas terkandung dalam produk pangan yang
dikonsumsi seharihari, seperti daging, buah-buahan, sayuran dan bumbu masakan
instan (Adawiyah dan Setiawan, 2017). Salah satu perusahaan yang memproduksi
monosodium glutamat yaitu PT. Ajinomoto Indonesia.
PT. Ajinomoto Indonesia berdiri sejak tahun 1969 di Jakarta, lalu pada tahun
1970 PT. Ajinomoto Indonesia mendirikan pabrik kedua di Mojokerto. Penemu MSG
di Ajinomoto adalah Dr. Kikunae Ikeda. Pada tahun 1908 rasa gurih (rasa umami)
ditemukan dari hasil hidrolisa protein dari rumput laut (Ajinomoto, 2019). PT.
Ajinomoto Indonesia telah memproduksi berbagai bumbu penyedap yaitu Masako,
Mayumi, Saori, MSG, Sajiku dan lainnya. Salah satu produk PT. Ajinomoto Indonesia
yang sering digunakan oleh masyarakat terutama kalangan ibu rumah tangga yaitu
produk “Masako”.
Masako merupakan bumbu kaldu penyedap yang dibuat dari kombinasi antara
daging segar berkualitas, bumbu dan rempah-rempah pilihan. Masako memiliki dua
varian yaitu rasa kaldu daging sapi dan rasa kaldu daging ayam. Bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan produk Masako berupa daging sapi maupun ayam
sebagai bahan baku utama dan bahan baku tambahan seperti perisa sintetik, penguat
rasa (asam glutamat, dinatrium 5 ribonukleotida), gula, lada, bawang putih, ketumbar,
pewarna, protein kedelai gum xanthan, bawang merah dan mengandung antioksidan
dialfa tokoferol. Proses pembuatan Masako melalui beberapa tahap yaitu
mempersiapkan bahan baku, proses pembuatan, pemasaran dan distribusi.
1
1.2 Rumusan Masalah dan Tujuan
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berawal dari sebuah penemuan besar di Jepang, Dr. Kikunae Ikeda pada tahun
1908 menemukan sumber rasa gurih dari kaldu rumput laut (Kombu). Rasa gurih
tersebut dinamakan Umami. Setahun kemudian, diproduksi bumbu masakan yang
menjadi sumber rasa Umami dengan merek AJI-NO-MOTO. Sampai saat ini, AJI-NO-
MOTO telah digunakan luas di hampir 100 wilayah dan negara selama 100 tahun. Di
Indonesia, AJI-NO-MOTO telah dijual selama 40 tahun dan telah menjadi bumbu
masak andalan di dapur Ibu-Ibu Indonesia.
4
2.3 Struktur Organisasi PT. Ajinomoto
Gambar tersebut adalah struktur organisasi dari PT. Ajinomoto, yang detail dan
tersusun agar dapat dipahami oleh pembaca.
5
2.4 Tujuan PT. Ajinomoto
Berdirinya PT. Ajinomoto yaitu untuk menciptakan bu,bu yang enak dan
terjangkau, dan mengubah makanan sederhana dan bergizi menjadi makanan yang
lezat, untuk masyarakat.
VISI
MISI
6
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis
Pada September 2000, sertifikat Halal dari MUI untuk AJI-NO-MOTO akan
berakhir, PT Ajinomoto Indonesia memperpanjangan sertifikat halalnya pada akhir
Juni 2000. Pada 7 Oktober 2000, Komisi Fatwa memutuskan Bactosoytone tidak
dapat digunakan sebagai bahan dalam media pembiakan mikrob untuk menghasilkan
MSG. PT Ajinomoto Indonesia diminta untuk mencari alternatif bahan pengganti
Bactosoytone, Sesuai instruksi, PT Ajinomoto Indonesia mengganti Bactosoytone
dengan Mameno lagi dalam tempo 2 bulan.
Ketua MUI Haji Drs. H. Amidhan berpendapat bahwa fatwa MUI perlu
melindungi konsumen. Meskipun begitu, ia mengakui produk akhir Ajinomoto tidak
mengandung unsur "porcine", tetapi karena proses pembuatannya tetap memanfaatkan
enzim tersebut maka produksi itu dinyatakan haram. Bagi yang mengerti tentang fikih
makanan Halal dan Haram, tentunya memahami bahwa tidak semua mazhab sejalan
dengan fatwa ini.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Belajar dari kasus ajinomoto, sebaiknya kita sebagai konsumen harus jeli
dalam memperhatikan produk-produk yang akan digunakan, terutama yang
bersetifikat halal. Berbagai pihak jangan memperkeruh permasalahan tersebut dengan
berbagai pendapat yang membingungkan masyarakat. Yang terpenting, aparat hukum
dapat secepatnya menyelesaikan kasus ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
9
DAFTAR PUSTAKA
10