Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Dosen Pengampu: Charisma Ekawati, SE., M.AK

Disusun Oleh:

RIYA DWI MAYORI


21.023.61.201.010

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Operasional yang
berjudul " PT. Indofood Sukses Makmur Tbk" tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk Memenuhi tugas pengganti
UTS Mata Kuliah Manajemen Operasional pada Universitas Andi Djemma Palopo.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga makalah ini dapat
selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Ibu Charisma Ekawati, SE., M.AK selaku Dosen Pengampu yang telah mendidik
dan memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
2. Ibu dan Bapak yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat selama
penyusunan makalah ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin, penulis


menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

Palopo, 16 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3

1.3 Tujuan Makalah........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................4

A. STRATEGI OPERASI / PRODUK.............................................................................4

B. PERENCANAAN PRODUK....................................................................................11

C. PROSES PRODUKSI................................................................................................14

D. PERENCANAAN KAPASITAS...............................................................................15

E. PERENCANAAN LOKASI......................................................................................27

BAB III PENUTUP..............................................................................................................30

A. Kesimpulan................................................................................................................30

B. SARAN......................................................................................................................30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar yang
sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan makanan
dan minuman yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang hampir di semua
daerah di Indonesia dengan mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk
makanan olahan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran,
higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal dikonsumsi senantiasa menjadi
prioritas Indofood untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.

Indofood adalah perusahaan makanan perdana di Indonesia, dan menguasai pasaran


dalam negeri melalui berbagai produknya, termasuk mi instan, tepung terigu, berbagai
merek minyak dan lemak nabati, makanan bayi, serta makanan ringan. Indofood juga
memproduksi produk bumbu makanan. Merek- merek yang memainkan peranan
penting dalam menopang stabilitas bisnis Indofood dan kekuatan fundamental Indofood
antara lain mi instan Indomie, Supermi, Sarimi dan Sakura, minyak sayur Bimoli dan
Sunrise, margarin Royal Palmia dan Simas, makanan ringan Chiki, Chitato dan Jet-Z,
produk makanan bayi Promina dan Sun, serta kecap Indofood dan Piring Lombok. PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk. cabang Bandung didirikan pada bulan Mei tahun 1992
dengan nama PT. Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT.
Sanmary Food Manufacturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai
beroperasi pada bulan Oktober 1992. Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 1994,
perseroan ini mengubah namanya menjadi PT. Indofood Sukses Makmur, yang khusus
bergerak dalam bidang pengolahan mi instan.

Perubahan nama ini disebabkan adanya penggabungan beberapa anak perusahaan


yang berada di lingkup Indofood Group menjadi empat divisi utama, yaitu Divisi
Produk Konsumen Bermerek, yang mencakup mi instan, bumbu penyedap makanan,
makanan ringan, serta nutrisi dan makanan khusus, kemudian Divisi Bogasari, Divisi
Minyak dan Lemak Nabati, serta Divisi Distribusi. Salah satu tanda keberhasilan PT.
Indofood Sukses Makmur cabang Bandung yaitu diperolehnya sertifikat sistem
manajemen mutu ISO 9002 pada bulan Desember 1998, yang diserahkan di Jakarta
pada tanggal 3 Maret 1999. Kemudian terjadi perubahan nama dari PT. Indofood

1
Sukses Makmur menjadi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Huruf tambahan pada
nama tersebut merupakan singkatan dari kata “Terbuka”, yang sekaligus menunjukkan
perusahaan ini telah go public. Saat ini, Indofood adalah perusahaan pembuat mi instan
terbesar dan pembuat bumbu terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi sekitar 13
milyar bungkus mi dan 3,6 juta ton tepung terigu per tahun. Indofood memiliki jaringan
distribusi terluas di Indonesia. Produk yang menjadi andalan dari perusahaan iniadalah
produk mi instan yang dikenal dengan merek “Indomie”. Baik naik atau turunnya
penjualan tergantung juga kepada persepsi konsumen terhadap produk tertentu. Persepsi
konsumen mengenai suatu produk sangat menentukan bagaimana penilaian konsumen
terhadap produk tersebut, apakah baik atau buruk, sesuai atau tidak sesuai dengan
kebutuhan mereka.

Persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasi, dan


menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia
yang memiliki arti (Kotler, 2000). Persepsi konsumen mengenai mi instan Indomie juga
akan menentukan bagaimana citra merek (brand image) Indomie di mata mereka. Brand
image sendiri sebenarnya adalah kumpulan keyakinan atas suatu merek (Kotler, 2003).
Kekuatan brand image dan kualitas dari tingkat penerimaan produk, serta informasi
yang disampaikan kepada konsumen yang bersangkutan sangat menentukan penerimaan
konsumen pada produk tersebut. Brand Image Indomie sebenarnya telah lama melekat
pada konsumen, bahkan konsumen seringkali menyebut produk mi instan lain dengan
sebutan “Indomie”. Untuk membangun suatu brand image, haruslah menggunakan
suatu strategi, agar produsen dapat menonjolkan atribut-atribut yang melekat pada
produk itu. Produsen Indomie menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan
tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu
bauran pemasaran. McCharty (dalam Kotler, 2003) mengklasifikasikan alat-alat itu
menjadi empat kelompok yang luas (4 P) yaitu produk (product), harga (price), tempat
(place), dan promosi (promotion).
Namun konsumen yang menjadi target pemasaran perusahaan juga bergantung
kepada area tempat dipasarkannya Indomie. Saat ini semakin banyak produk mi instan
merek lain yang beredar di pasaran dan siap bersaing dengan Indomie dengan segala
atribut yang juga mereka tawarkan. Image mahasiswa terhadap salah satu produk tentu

2
sangat menentukan keyakinan mereka terhadap produk tersebut dan apakah produk itu
menjadi pilihan mereka atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa strategi operasi / produksi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?


2. Bagaimana perencanaan produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?
3. Bagaimana proses produksi produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?
4. Bagaimana perencanaan kapasitas ( break even point dan linear programing )
produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?
5. Perencanaa Lokasi produksi produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Apa strategi operasi / produksi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?


2. Bagaimana perencanaan produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?
3. Bagaimana proses produksi produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?
4. Bagaimana perencanaan kapasitas ( break even point dan linear programing )
produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?
5. Perencanaa Lokasi produksi produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRATEGI OPERASI / PRODUK

Strategi operasi merupakan komitmen terhadap seluruh kegiatan yang direncanakan


ataupun yang ada di dalam lingkup perusahaan saat ini. Kegiatan yang akan
dilaksanakan disini memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada secara maksimal dan
melakukan proses informasi demia mencapai distinctive competence serta tujuan operasi
perusahaan. Indikator yang Bermanfaat Membentuk Pengertian Strategi Operasi, bisa
disimpulkan jika pengertian strategi operasi memiliki beberapa indicator yang mampu
membentuk strategi operasional. Apa sajakah indikator-indikator tersebut? Berikut
beberapa diantaranya:

1. Komitmen pada kegiatan yang ada di dalam lingkup perusahaan.


2. Kondisi saat ini dan yang telah direncanakan.
3. Proses transformasi, yakni kegiatan organisasi yang bisa mengubah masukan
menjadi nilai tambah keluaran.
4. Distinctive competence, yakni kemampuan spesifik yang ada pada
perusahaan tersebut untuk menghasilkan nilai tambah melalui proses
transformasi serta mengandung tujuan perusahan secara keseluruhan.

Saat ini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka disetiap
kategori bisnisnya. Indofood memiliki 4 kelompok usaha(Group) strategis diantaranya:

1. Produk Konsumen bermerk.

Kegiatan Usahanya dilakukan oleh PT.Indofood CBP Sukses Makmur yang merupakan
produsen makanan dalam kemasan yang memiliki berbagai jenis produk makanan.

2. Bogsari.

Kegiatan usaha utama meproduksi tepung terigu dan Pasta

3. Agribisnis.

Kegiatan operasionalnya dijalankan oleh PT.Salim Ivomas Pratama Tbk dan PP London
Sumatra Indonesia Tbk. Kegiatan Usaha utama meliputi penelitian dan pengembangan,

4
pembibitan, pemuliaan, pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak
goreng,margarine dan shortening bermerk.

4. Distribusi

Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood danAnak-anak


perusahaannya serta produk pihak ketiga.

 Produk-produk Indofood antara lain:

1. Mie : Indomie,Supermi,Sarimi,Pop Mie,Sakura,Pop Bihun,Mie telur 3 Ayam.


2. Susu : Indomilk,Cap Enaak,Tiga Sapi,Kremer,Crima,Indoeskrim,Orchid Butter
3. Bumbu : Sambal Indoofood,Bumbu Instan Indofood,Indofood Bumbu
Racik,Maggi,Freiss,Kecap Indofood,Kecap enak Piring Lombok
4. Snack : Chiki,Chitato,Cheetos,Jetz,Lays,Qtela,Trenz
5. Makanan Bayi : Promina,Sun
6. Minyak Kemasan dan Margarin : Bimoli,Happy,Simas Palmia
7. Tepung Terigu : Cakra Kembar,Segitiga Biru,Kunci Biru.
8. Pasta : La Fonte Demikian Informasi tentang Profil PT.INDOFOOD CBP
Sukses Makmur Tbk.

 Visi Misi

A. Visi

“Menjadi Perusahaan Total Food Solutions”

B. Misi

1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami,


dan teknologi kami.
2. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau,
yang merupakan pilihan pelanggan.
3. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun
internasional.
4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia,
khususnya dalam bidang nutrisi.
5. Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan.

5
 Analisis Swot

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam
organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana
yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan
panjang.

a) Strenght (Kekuatan)

Berikut ini adalah kekuatan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:

1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia (rasa yang enak dan lezat) PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk berusaha untuk menghadirkan produk produk khas dalam negeri,
Contohnya saja varian rasa dari Indomie yang akrab di lidah orang Indonesia, seperti :
Indomie rasa soto, Indomie rasa dendeng balado, Indomie rasa bakso, dsb.
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Memiliki satu group yang menangani pendistribusian produk-produknya (PT. Group
Distribusi Indofood),
5. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
6. Memiliki banyak anak perusahaan,

Seperti yang tercantum pada website resmi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu
www.indofood.com indofood mempunyai lebih dari 5 grup bisnis yaitu:

 Distribusi
 Bogasari
 Argibisnis
 Budidaya dan olahan sayuran
 Produk konsumsi bermerek (customer branded produk)

7. Brand yang sudah terkenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk Mie
8. Memliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang besar pula

6
9. Terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan
Konsumen.
10. Telah merambah pasar Luar Negeri
11. Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat, seperti Singapura, Malaysia,
Hong Kong, dan Taiwan, tapi sudah menjangkau lebih dari 80 negara di Eropa, Timur
Tengah, Afrika, hingga Amerika. Bahkan di Sudan dan Lebanon, Indomie hampir ada
di setiap toko ritel dan supermarket. Untuk melayani pasar yang sedemikian luas,
Indofood membangun pabrik di sejumlah negara, seperti Malaysia, Saudi Arabia,
Suriah, Mesir, di samping Nigeria.
12. Target pasar mencapai semua kalangan. Target pasar yang ditujukan oleh PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk yaitu semua kalangan
13. Memiliki satu grup tersendiri yang menangani pendistribusian produkproduknya. PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk mempunyai grup bisnis yang khusus mendistribusikan
produknya yaitu PT. Indomarco khusus mendistribusikan produk-produk PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk
14. Kondisi keuangan yang membaik dengan indikasi naiknya net income, total aset.
Dilihat dari Annual Report PT. Indofood Sukses Makmur Tbk bahwa setiap
tahunnyaPT. Indofood Sukses Makmur Tbk kondisi keuangan selalu meningkat
15. Memiliki banyak karyawan yang berkualitas Banyak penghargaan yang diraih oleh
para karyawan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu pembinaan tenaga kerja wanita
terbaik pada karyawan wanita
16. Memiliki divisi R&D internal sehingga tidak membutuhkan R&D eksternal (Riset dan
Pengembangan atau Research and Development).

b) Weakness (Kelemahan)

Berikut ini adalah kelemahan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:

1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan Produk yang dikeluarkan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk terlalu banyak misalnya pada produk mie instan tidak hanya
memiliki satu merek saja yaitu sarimi, supermi dll.
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood.

7
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi Karena cepatnya pergantian varian dari
produk-produk Indofood, masyarakat yang ingin produk tertentu menjadi tidak
terpenuhi permintaannya dan terpaksa menerima varian-varian baru yang belum
akrab di lidah konsumen.
4. Produk memakai MSG (Monosodium Glutamate)
5. Besarnya biaya pemasaran yang digunakan Biaya pemasaran yang dimaksud disini
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk-produk Indofood. Tak
hanya dari iklan saja biaya pemasarannya, bisa juga dana terkucur untuk men-
sponsori suatu event / acara besar yang bisa menambah kuat positioning salah satu
ataupun semua produk indofood di benak konsumen.
6. Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di Luar
Negeri Bahan baku yang didapat di oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk diluar
negeri susah dikarenakan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengekspor
bahan baku.
7. Mempunyai harga sedikit mahal PT. Indofood Sukses Makmur Tbk menggunakan
bahan baku yang berkualitas.

c) Opportunities (Peluang)

Berikut ini adalah peluang dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu
sebagai berikut:

1. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah,


maupun atas Pertumbuhan pasar yang terus meningkat merupakan suatu peluang
bagi PT Indofood sendiri untuk medistribusikan produknya lebih gencar lagi.
2. Segementasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus
menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda Hal ini
bisa disebut juga peluang, karena produk yang dikeluarkan bisa menyesuaikan usia
baik tua maupun muda.
3. Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan prosuk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan
masyarakat konsumen Situs resmi www.indofood.com dengan gamblang
menjelaskan dengan detail terkait produk-produknya, review produk berbahasa
inggris agar dapat di telaah oleh manusia dari berbagai belahan dunia.

8
4. Melakukan ekspansi ke luar negeri.
5. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis Memberikan
kesempatan pada perusahaan untuk dapat memperoleh bahan baku lebih mudah.
6. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
7. Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar Pesaing PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk yang diluar negeri masih sedikit.
8. Naiknya harga makanan pokok Apabila harga makanan pokok naik maka makanan
pengganti makanan pokok juga ikut naik.
9. Pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi Orang pada zaman
sekarang lebih suka dengan makanan yang cepat saji, simple, enak, dan instan.
Indomie adalah jawabannya. Terutama untuk anak kos, indomie sangat menolong
untuk melepas lapar tanpa mengeluarkan kocek yang cukup dalam.

d) Threats (Ancaman)

Berikut ini adalah ancaman dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu
sebagai berikut:

1. Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak. Banyak kompetitor yang


menyerupai produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk contohnya mie sedap,
mie abc.
2. Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnnya. Apabila terdapat
konsumen yang tidak menyukai MSG maka hal tersebut mempengaruhi
pembelian terhadap pembelian produk yang berMSG. Hidup takkan lepas dari
prasangka, entah itu baik ataupun buruk. Begitu juga dengan konsumen.
Konsumen pun saat merasa kecewa dengan suatu produk, biasanya akan
memberitahu orang lain. Hal ini akan membuat citra suatu produk menjadi jelek,
padahal belum tentu produknya yang salah, bisa saja konsumennya yang salah.
3. Adanya substitusi untuk mie instant. Saat orang bosan dengan mie instan atau
tidak tersedia mereka bisa mengganti makanan dengan roti.
4. Ketatnya persaingan yang dilakukan oleh pesaing dalam melakukan dalam
pengiklanan maupun inovasi. Banyak kompetitor yang menyerupai produk PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk contohnya mie sedap, mie abc pada perusahaan
yang memproduksi produk tersebut selalu berinovasi dalam pengiklanan.

9
Strategi OperasiYang Digunakan Oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Sehingga Mereka Dapat Mencapai Keunggulan Bersaing Tiga konsep strategis untuk
mecapai misi perusahaan yaitu :

1. Diferensiasi. Diferensiasi berhubungan dengan penyajian keunikan. Peluang sebuah


perusahaan untuk menciptakan keunikan dapat dilakukan pada semua aktivitas
perusahaan. Karena banyak produk menyertakan jasa dan kebanyakan jasa
memasukkan unsur produk, menciptakan keunikan benarbenar hanya masalah
imajinasi.
2. Kepemimpinan biaya-rendah. Dapat diartikan mencapai nilai maksimum
sebagaimana yang diinginkan pelanggan. Strategi biaya rendah tidak berarti nilai
atau kualitas barang menjadi rendah. Salah satu pemicu strategi biaya rendah adalah
fasilitas yang dimanfaatkan secara efektif. Perusahaan yang menggunakan strategi
biaya rendah memahami hal ini dan memanfaatkan sumber 4 dayanya secara efektif.
Dengan mengidentifikasikan ukuran optimal perusahaan dapat menyebarkan biaya
pada unit-unitnya untuk menurunkan biaya dan menjadikannya unggul.
3. Bersaing dalam respon. Respon merupakan keseluruhan nilai yang terkait dengan
pengembangan dan pengantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat
diandalkan, dan kinerja yang fleksibel. Respon yang fleksibel dapat dianggap
sebagai kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di pasar dimana terjadi
pembaruan rancangan dan fluktuasi volume.

Dari ketiga konsep strategi tersebut, Strategi yang dipakai oleh PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. adalah diferensiasi produk dibuktikan dengan PT Indofood Sukses Makmur
Tbk. memproduksi mie instan dalam bentuk cup. Diferensiasi produk yang dilakukan oleh
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dilakukan untuk memenangkan persaingan hingga
menguasai pangsa pasar. Dan kepemimpinan biaya rendah dibuktikan dengan PT Indofood
memproduksi mie instan dengan harga yang lebih murah tetapi dengan menggunakan bahan
baku yang sama dengan yang lainnya, contohnya adalah supermi, intermi dll.

 Tujuan pendirian perusahaan


Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah (1)
memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis; (2) mengurangi biaya transportasi; (3) selalu meningkatkan
kesejahteraan karyawan; (4) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan

10
barang; dan (5) berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

B. PERENCANAAN PRODUK

1. Perencanaan, Strategis & Analisis SWOT Pt. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Jakarta – Indofood Agri Resources Ltd, anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk
yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura, menguasai hingga 64,4 persen saham PT
PP London Sumatera Indonesia Tbk. IndoAgri dan anak usahanya PT Salim Ivomas
Pratama menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan pemegang saham mayoritas
Lonsum yakni First Durango Pte Ltd, Ashmore Investment Management Limited selaku
manajer investasi serta Keluarga Sariaatmadja pada 25 Mei 2007. Senin (28/5/2007). Grup
IndoAgri akan mengakuisi 500.095.000 saham Lonsum yang telah diterbitkan dan surat
utang wajib konversi (Mandatory Convertible Notes/MCN) sebesar US$ 47 juta yang akan
jatuh tempo pada tahun 2009. MCN ini diterbitkan oleh Lonsum dan wajib dikonversikan
dengan harga nominal menjadi 269.343.500 saham baru yang telah disetor penuh, dengan
nilai tunai sekitar Rp 5 triliun. Grup IndoAgri telah menyetujui untuk menempatkan
deposito sejumlah US$ 10 juta pada agen escrow, yang akan tergantung kepada
penyelesaian rencana pengambil-alihan. Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan
dan dengan asumsi bahwa MCN telah dikonversi, maka Grup IndoAgri akan menjadi
pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sekitar 64,4 persen dari modal yang telah
ditingkatkan. Pada saat penyelesaian transaksi pengambilalihan, penawaran tender atas
sekitar 35,6 persen saham Lonsum berdasarkan modal yang telah ditingkatkan, harus
dilaksanakan pada harga sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam. Total nilai dari
rencana pengambil-alihan dan penawaran tender akan dibiayai dari dana internal dan
pinjaman. Tergantung kepada evaluasi selanjutnya, sebagian pinjaman kemungkinan dapat
dibiayai kembali dengan modal atau aktifitas fund raising. Rencana akuisisi ini akan
didasarkan pada pelaksanaan due diligence oleh Grup IndoAgri, persetujuan para pemegang
saham IndoAgri, Indofood dan First Pacific Company Limited HKEx:00142, serta seluruh
institusi yang terkait di Indonesia, Singapura dan Hong Kong. Rencana pengambilalihan
akan memperkuat bisnis model perkebunan terpadu Grup IndoAgri, antara lain
mengembangkan usaha inti yaitu perkebunan, memperluas lahan dan perkebunan yang

11
telah ditanami dengan kelapa sawit, meningkatkan produksi, memenuhi kebutuhan internal
untuk CPO dan menjadi produsen atas bibit kelapa sawit unggul. Direktur Indofood
Thomas Tjhie menyatakan, melalui rencana pengambilalihan ini, realisasi rencana jangka
panjang Grup IndoAgri untuk memiliki 250.000 hektar perkebunan kelapa sawit akan dapat
dipercepat. “Setelah penyelesaian transaksi akuisisi, Grup IndoAgri akan menjadi salah satu
pemilik perkebunan yang terbesar di Indonesia,” ujat Thomas. Grup IndoAgri adalah
perusahaan perkebunan yang terintegrasi dan pengolah minyak goreng, margarin dan
shortenings dengan merek terkemuka. Pada tanggal 31 Maret 2007, Grup IndoAgri
memiliki lahan perkebunan sekitar 224.083 hektar, diantaranya sekitar 74.878 hektar telah
ditanami dengan kelapa sawit. Dengan rencana pengambilalihan ini, total lahan perkebunan
dan total lahan yang telah ditanami dengan kelapa sawit masing-masing akan meningkat
menjadi sekitar 387.483 hektar dan sekitar 138.081 hektar. Secara keseluruhan luas lahan
yang telah ditanami adalah sekitar 165.000 hektar termasuk tanaman karet dan tanaman
lainnya.

2. Strategi Pengembangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan raksasa terbesar di
Indonesia yang selalu mendirikan unit-unit bisnis pendukungnya untuk mencapai
keinginan terciptanya satu sistem produksi yang terintegrasi. Tentu saja dengan memiliki
sistem produksi yang terintegrasi, PT. Iindofood dengan mudah menguasai pasar, dan
tidak tergantung terhadap pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki.
Dalam pengembangan pasar dan peningkatan kemampuan perusahaan, PT. Indofood
menggunakan strategi Intensif (Intensive strategy) yang terdiri dari tiga strategi utama
yaitu: Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, dan Pengembangan Produk.
a. Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share
suatu produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Dapat
diimplementasikan dengan menambah jumlah tenaga penjual, iklan, atau usaha
promosi lainnya
b. Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan
memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
c. Strategi Pengembangan Produk. Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan
atau memodifikasi produk-produk yang ada.
Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi ,Strategi ini
dicirikan dengan keputusan perusahaan untuk menciptakan persepsi pasar potensial
terhadap produk baru yang berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau
membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT.
Indofood terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang

12
mengusung tema nusantara. Hal ini yang mendasari kami bahwa PT. Indofood
menggunakan strategi diferensiasi karena keunikan dan cakupan pasar yang luas terhadap
produk mie instannya. Strategi yang digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT.
Londsum adalah Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy). Strategi ini
menghendaki perusahaan melakukan pengawasan lebih terhadap distributor (Forward
Integration Strategy), pemasok (Backward Integration Strategy), dan/atau para pesaingnya
(Horizontal Integration Strategy). Akuisisi oleh PT. Indofood menurut kami, adalah
pengambilalihan kepemilikan mayoritas saham perusahaan (PT. Londsum). Dengan tujuan
mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan pengendalian bagi pemasok. Diketahui
bahwa PT. Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit yang dapat digunakan PT. Indofood
sebagai sumber bahan baku pembuatan produknya. Dari sudut pandang PT. Indofood
adalah tepat dengan mengakuisisi PT. Londsum. Dimaksudkan dengan adanya kepemilikan
saham mayoritas maka pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya
berada pada PT. Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger dengan PT. Londsum,
kemungkinan terciptanya resiko atau konflik di antara kedua perusahaan semakin besar.
3. Pemasok Bahan Baku
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok
(supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung
lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan
pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.

N
o Material Supplier Lokasi

1 Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta

Minyak
2 goreng Salim Ivomas Jakarta

PT. Food Ingredient


3 Bumbu Development Cikampek

Raci Pack Jakarta


Karton
4 Packing Puri Nusa Bandung

Supermova Jakarta

Prima Makmur Jakarta

Respati Jakarta

5 Etiket Cipta Kemas Abadi Jakarta

13
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam
perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing(Pembelian), Ware House (Gudang),
PDQC dan Finance and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam
pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi
dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku tersebut.

C. PROSES PRODUKSI
proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja,
mesin, bahan-bahan, dana) yang ada.

 Proses Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk


Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and
folder  (pemotongan dan pencetakan),  frying(penggorengan), cooling (pendinginan)
dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
1.  atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang
terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa
ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen.
Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain
memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini
berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35º C.
2. Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin
pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll
press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada
saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll
presssehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus
dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis
mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.
3. Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap
dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu
laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang
mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
4. Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar
dari slitter  secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki
tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan

14
berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65º C. Tujuannya adalah
memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini
akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan
gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan
terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan
atau frying.

5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan


Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya
ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang
berputar.
6. Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini
minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari
proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan
pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi
matang, kaku dan awet.
7. Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas
untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan
tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar
dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan
etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan
lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari
penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang
dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih
dua menit.

D. PERENCANAAN KAPASITAS

Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategi jangka panjang untuk membangun


sumber daya perusahaan secara keseluruhan

 BREAK EVEN POINT

BEP adalah titik keseimbangan hasil dari pendapatan dan modal yang dikeluarkan,
sehingga tidak terjadi kerugian atau keuntungan.

15
1. Perhitungan Harga Jual Perkemasan Produk dan Laba yang dihasilkan
Perusahaan
Perhitungan harga jual perkemasan produk yang dilakukan setiap nilai akhir
barang, yaitu dengan menjumlahkan biaya-biaya produksi dan biaya lain untuk
memproduksi suatu produk sangat berperan penting untuk mendapatkan laba yang
dihasilkan.
Tabel dibawah ini menyajikan laporan laba yang dihasilkan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Palembang.
Tabel 1. Laporan Laba yang dihasilkan Produk Indomie Vegan
Goreng PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Palembang
Periode Oktober – Desember 2011

Jumlah Produk Laba yang


Bulan Harga Pokok Harga Jual
yang dihasilkan dihasilkan
Oktober Rp. 1.089,00 Rp. 1.287,00 7.113.498 kemasan Rp. 1.408.472.604
November Rp. 1.034,00 Rp. 1.151,00 7.092.872 kemasan Rp. 829.866.024
Desember Rp. 1.103,00 Rp. 1.383,00 7.433.984 kemasan Rp. 2.081.515.520
Sumber : PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Palembang

Berdasarkan tabel diatas, metode yang digunakan untuk menentukan harga


jual sangat berpengaruh terhadap laba yang dihasilkan sehingga laba yang dihasilkan
kurang efisien.

2. Harga Jual Perkemasan Produk Menggunakan Metode Harga Biaya Plus


(Cost Plus Pricing Method) dan Pengaruhnya terhadap Laba yang
dihasilkan
Menetapkan harga jual atas produksi yang dihasilkan merupakan pekerjaan
yang tidak boleh diabaikan karena kesalahan didalam menetapkan harga jual akan
berdampak langsung terhadap keberhasilan usaha. Menurut Fandy Tjiptono (2007 :
157) dengan metode penetapan harga biaya-plus, harga jual per kemasan produk
dihitung dengan menjumlahkan seluruh daya per kemasan produk ditambah
jumlah tertentu sebagai laba atau marjin yang dikehendaki pada produk yang
dihasilkan. Rumusnya adalah:

Biaya Total + Marjin = Harga jual

Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai berikut:


1. Bulan Oktober 2011
a. Bahan Baku Langsung Rp 3.929.310.000,00
b. Tenaga Kerja Langsung Rp 3.033.978.600,00
c. Biaya Overhead Pabrik Rp 788.065.897,00
+ Total biaya produksi Rp 7.751.354.497,00

Dengan total biaya produksi sebesar Rp. 7.751.354.497,00 perusahaan dapat


menghasilkan produk sebanyak 7.113.498 kemasan. Sehingga harga pokok produk
perkemasan adalah:

16
Total Biaya Produksi
Harga Pokok perkemasan
= Jumlah Produksi yang

dihasilkan
= Rp. 7.751.354.497,00

7.113.498 kms

= Rp 1.089 / kms

Selanjutnya, harga jual produk dapat dihitung dengan laba yang ditetapkan sebesar
30%, yaitu sebesar: Rp 7.751.354.497,00 + (30% x Rp 7.751.354.497,00) = Rp
10.076.760.846,00.
Untuk harga jual perkemasan produk perhitungannya adalah:

Total Biaya
Harga Jual Perkemasan Produk =
Total Perkemasan

Rp 10.076.760.846,00
=
7.113.498 kms

= Rp 1.417 / kms

Sehingga harga jual setiap kemasan produk mie Indomie Vegan Goreng Rp 1.417 /
kms. Untuk perhitnungan laba yang dihasilkan yaitu:

Laba = harga jual perkemasan – harga pokok perkemasan.


= Rp 1.417,00 – Rp 1.089,00
= Rp 328,00

Jadi, Laba yang dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Palembang
dengan jumlah produk sebanyak 7.113.498 kemasan periode Oktober 2011 yaitu:
7.113.498/kms x Rp 328,00 = Rp 2.333.227.344,00/kms.haBHBDBdh

17
2. Bulan November 2011
a. Bahan Baku Langsung Rp 3.798.750.000,00
b. Tenaga Kerja Langsung Rp 2.847.216.600,00
c. Biaya Overhead Pabrik Rp 691.269.565,00 +
Total biaya Rp 7.337.236.165,00

Dengan total biaya produksi sebesar Rp. 7.337.236.165,00 perusahaan dapat menghasilkan
produk sebanyak 7.092.872 kemasan. Sehingga harga pokok produk perkemasan adalah:

Total Biaya Produksi


Harga Pokok perkemasan =
Jumlah Produksi yang

dihasilkan Rp. 7.337.236.165,00


=
7.092.872 kms

= Rp 1.034 / kms

Selanjutnya, harga jual produk dapat dihitung dengan laba yang ditetapkan sebesar 30%, yaitu
sebesar: Rp 7.337.236.165,00 + (30% x Rp 7.337.236.165,00) = Rp 9.538.407.014,00.
Untuk harga jual perkemasan produk perhitungannya adalah:

Total Biaya
Harga Jual Perkemasan Produk =
Total Perkemasan

Rp 9.538.407.014,00
=
7.092.872 kms

18
= Rp 1.344 / kms

Sehingga harga jual setiap kemasan produk mie Indomie Vegan Goreng Rp 1.344 / kms.
Untuk perhitnungan laba yang dihasilkan yaitu:

Laba = harga jual perkemasan – harga pokok perkemasan.


= Rp 1.344,00 – Rp 1.034,00
= Rp 310,00

Jadi, Laba yang dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Palembang dengan
jumlah produk sebanyak 7.092.872 kemasan periode November 2011 yaitu: 7.092.872/kms x
Rp 310,00 = Rp 2.198.790.320,00/kms.

3. Bulan Desember 2011


a. Bahan Baku Langsung Rp 4.218.750.000,00
b. Tenaga Kerja Langsung Rp 3.156.887.600,00
c. Biaya Overhead Pabrik Rp 826.269.565,00 +
Total biaya Rp 8.201.907.165,00

Dengan total biaya produksi sebesar Rp 8.201.907.165,00 perusahaan dapat menghasilkan


produk sebanyak 7.433.984 kemasan. Sehingga harga pokok produk perkemasan adalah:

Total Biaya Produksi


Harga Pokok perkemasan =
Jumlah Produksi yang

dihasilkan
=
Rp. 8.201.907.165,00

7.433.984 kms

= Rp 1.103 / kms

Selanjutnya, harga jual produk dapat dihitung dengan laba yang ditetapkan sebesar 30%, yaitu
sebesar: Rp 8.201.907.165,00 + (30% x Rp 8.201.907.165,00) = Rp 10.662.479.314,00.
Untuk harga jual perkemasan produk perhitungannya adalah:

19
Total Biaya

Total Perkemasan
Harga Jual Perkemasan Produk =
Rp 10.662.479.314,00

7.433.984 kms
=

= Rp 1.434 / kms

Sehingga harga jual setiap kemasan produk mie Indomie Vegan Goreng Rp 1.434 / kms.
Untuk perhitnungan laba yang dihasilkan yaitu:

Laba = harga jual perkemasan – harga pokok perkemasan.


= Rp 1.434,00 – Rp 1.103,00
= Rp 331,00

Jadi, Laba yang dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Palembang dengan
jumlah produk sebanyak 7.433.984 kemasan periode Desember 2011 yaitu: 7.433.984/kms x
Rp 331,00 = Rp 2.460.648.704,00/kms.

20
21
3. Perhitungan Harga Jual terhadap Laba yang dihasilkan menurut Perusahaan dan
Analisis

Tabel berikut akan menjelaskan Perhitungan perbandingan Total BOP menurut


perusahaan dan hasil analisis.

Tabel 2. Perhitungan harga jual menurut Perusahaan dan Analisis


Harga Jual Perkemasan Produk
Keterangan Oktober 2011 November 2011 Desember 2011
Perusahaan Rp 1.287,00 Rp 1.151,00 Rp 1.383,00
Analisis Rp 1.417,00 Rp 1.344,00 Rp 1.434,00
Selisih Rp 130,00 Rp 193,00 Rp 51,00
Berdasarkan tabel 4.5. di atas Perhitungan harga jual menurut Perusahaan dan
Analisis terdapat selisih untuk Oktober 2011 sebesar Rp. 130,00 untuk November Rp. 193,00
dan Desember 2011 sebesar Rp.51,00. Tabel berikut akan menjelaskan Perbandingan Laba
yang dihasilkan Perkemasan menurut Perusahaan dan Analisis.

Tabel 3. Perbandingan Laba yang dihasilkan Perkemasan menurut Perusahaan dan


Analisis
Laba yang Dihasilkan Perkemasan
Keterangan Oktober 2011 November 2011 Desember 2011
Perusahaan Rp. 1.408.472.604,00 Rp. 829.866.024,00 Rp. 2.081.515.520,00
Analisis Rp. 2.333.227.344,00 Rp. 2.198.790.320,00 Rp. 2.460.648.704,00
Selisih Rp. 924.754.740,00 Rp. 1.368.924.296,00 Rp. 379.133.184,00

Berdasarkan tabel 4.6. di atas Perbandingan Laba yang dihasilkan menurut


Perusahaan dan Analisis terdapat selisih untuk Oktober 2011 sebesar Rp 924.754.740,00
untuk November 2011 Rp 1.368.924.296,00 dan Desember 2011 sebesar Rp 379.133.184,00.

 LINEAR PROGRAMING

Data dari PT. Indofood Makassar yang diperlukan untuk menghitung jumlah
produksi maksimal adalah sebagai berikut:
1. Data komposisi bahan baku untuk satu pices indomie dan data persediaan bahan
baku untuk enam jenis indomie.
2. Data harga distributor, biaya produksi, dan keuntungan penjualan yang diperoleh
dari selisih harga distributor dan biaya produksi dari enam jenis indomie.

22
Tabel 1 Data Komposisi dan Persediaan Bahan Baku

Jenis Indomie yang Diproduksi (gr) Persediaan


Jenis
Bahan
No. Bahan
Baku
Baku I.KD.A I.G I.K.A I.C.M I.G.P I.S
Produksi
Indomie
(gr)

Tepun
1. 53 49 42 43 47 44 6000000
g
Terigu
2. Garam 0.44 0.44 0.44 0.44 0.44 0.44 48000
3. Premix 0.211 0.211 0.211 0.211 0.211 0.211 22800
4. Alkali 15.55 15.55 15.55 15.55 15.55 15.55 1680000

Minyak
5. 10 10 10 10 10 10 1080000
RBDP
O
0.001 0.001 0.001 0.001 0.001
6. Tatrazin 0.00144 4 4 4 4 4 156
4 4 4 4 4
7. Bumbu 5.4 4.6 4.8 8.6 5.2 5.7 617400
8. Etiket 2 2 2 2 2 2 219900
Minyak
9. - 10.1 - - - - 185700
Bumbu I.G

10. Minyak - - 4.9 - - - 90200


Bumbu
I.K.A

11. Minya - - - 5.4 - - 99100


k
Bumb
u
I.C.M
Bawan
12. - - - 1.2 - - 22300
g
Goreng

23
13. Minyak - - - - 10.2 - 186600
Bumbu
I.G.P
Minyak
14. - - - - - 3.9 72300
Bumbu I.S
Sumber: PT. Indofood Makassar 2018

24
Keterangan:
 I.KD.A adalah indomie kaldu ayam
 I.G adalah indomie goreng
 I.K.A adalah indomie kari ayam
 I.C.M adalah indomie coto Makassar
 I.G.P adalah indomie goreng pedas
 I.S adalah indomie soto.
Tabel 2 Data Harga Distributor, Biaya Produksi,
dan Keuntungan Penjualan
Harga Biaya
No. Jenis Indomie Keuntungan
Distributor Produksi
Penjualan (Rp)
(Rp) (Rp)
1. Indomie Kaldu
2150 1015 1135
Ayam

2. Indomie Goreng 2500 1315 1185

3. Indomie Kari Ayam 2550 1410 1140

4. Indomie Coto
2550 1270 1280
Makassar
5. Indomie Goreng
2500 1250 1250
Pedas
6. Indomie Soto 2400 1245 1155

Sumber: PT. Indofood Makassar 2018

Berdasarkan data pada Tabel 1 dan Tabel 2, maka fungsi tujuan dan fungsi kendala
yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut:
Fungsi tujuan:

Maksimalkan:

𝑍 = 1135𝑥1 + 1185𝑥2 + 1140𝑥3 + 1280𝑥4 + 1250𝑥5 + 1155𝑥6

Fungsi kendala:

1. Tepung Terigu: 53𝑥1 + 49𝑥2 + 42𝑥3 + 43𝑥4 + 47𝑥5 + 44𝑥6 ≤ 6000000

25
2. Garam: 0.44𝑥1 + 0.44𝑥2 + 0.44𝑥3 + 0.44𝑥4 + 0.44𝑥5 + 0.44𝑥6 ≤ 48000
3. Premix: 0.211𝑥1 + 0.211𝑥2 + 0.211𝑥3 + 0.211𝑥4 + 0.211𝑥5 + 0.211𝑥6 ≤
22800
4. Alkali: 15.55𝑥1 + 15.55𝑥2 + 15.55𝑥3 + 15.55𝑥4 + 15.55𝑥5 + 15.55𝑥6 ≤
1680000
5. Minyak RBDPO: 10𝑥1 + 10𝑥2 + 10𝑥3 + 10𝑥4 + 10𝑥5 + 10𝑥6 ≤ 1080000
6. Tatrazin: 0.00144𝑥1 + 0.00144𝑥2 + 0.00144𝑥3 + 0.00144𝑥4 +
0.00144𝑥5 + 0.00144𝑥6 ≤ 156
7. Bumbu: 5.4𝑥1 + 4.6𝑥2 + 4.8𝑥3 + 8.6𝑥4 + 5.2𝑥5 + 5.7𝑥6 ≤ 617400
8. Etiket: 2𝑥1 + 2𝑥2 + 2𝑥3 + 2𝑥4 + 2𝑥5 + 2𝑥6 ≤ 219900
9. Minyak bumbu indomie goreng: 10.1𝑥2 ≤ 185700
10. Minyak bumbu indomie kari ayam: 4.9𝑥3 ≤ 90200
11. Minyak bumbu indomie coto Makassar: 5.4𝑥4 ≤ 99100
12. Bawang goreng: 1.2𝑥4 ≤ 22300
13. Minyak bumbu indomie goreng pedas: 10.2𝑥5 ≤ 186600
14. Minyak bumbu indomie soto: 3.9𝑥6 ≤ 72300

Kendala variabel:
𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, 𝑥4, 𝑥5, 𝑥6 ≥ 0

Model program linear yang telah dibentuk kemudian akan diolah dengan
menggunakan metode simpleks pada software QM. Hasil iterasi diperoleh solusi yang
maksimal yaitu: 𝑥1 = 16232.15, 𝑥2 = 18386.14, 𝑥3 = 18408.16, 𝑥4 = 18140.96,
𝑥5 = 18294.12, 𝑥6 = 18538.46, dan 𝑍 = 128696400.
Namun, masalah ini belum valid karena solusi yang dibutuhkan adalah solusi
berupa integer. Selanjutnya akan digunakan metode branch and bound agar solusi yang
dihasilkan berupa integer.
Hasil akhir perhitungan dengan menggunakan metode branch and bound pada
software QM, diperoleh sub-masalah dengan solusi yang maksimal yaitu: 𝑥1 = 16234,
𝑥2 = 18386, 𝑥3 = 18408, 𝑥4 = 18141, 𝑥5 = 18294, 𝑥6 = 18537, dan 𝑍 =
128696300.

26
Keuntungan dengan menggunakan metode branch and bound adalah sebesar
Rp.128.696.300,- sedangkan keuntungan yang diperoleh PT. Indofood Makassar adalah
sebesar Rp.128.610.000,-. Apabila PT. Indofood Makassar menerapkan metode branch
and bound, maka keuntungan akan meningkat sebanyak 0.671% atau sebesar
Rp.86.300,- dalam proses sekali produksi dengan memproduksi sebanyak 108000 pices
indomie dimana indomie kaldu ayam diproduksi sebanyak 16234 pices, indomie goreng
sebanyak 18386 pices, indomie kari ayam sebanyak 18408 pices, indomie coto
Makassar sebanyak 18141 pices, indomie goreng pedas sebanyak 18294 pices, dan
indomie soto sebanyak 18537 pices.
Setelah solusi optimal diperoleh, selanjutnya adalah melakukan analisis sensitivitas.
Hasil perhitungan analisis sensitivitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4 Perubahan pada Koefisien Fungsi Tujuan

𝒄𝒊 Nilai Standar Min Maks


𝑐1 1135 804 1142
𝑐2 1185 1099 1195
𝑐3 1140 1108 1160
𝑐4 1280 1135 1348
𝑐5 1250 1126 1320
𝑐6 1155 1149 1180
Sumber: Data Diolah 2019

Tabel 4.5 Perubahan pada Koefisien Fungsi Kendala

𝒃𝒊 Nilai Standar Min Maks


𝑏1 6000000 4989946 6000300
𝑏2 48000 47520 48200
𝑏3 22800 22788 22900
𝑏4 1680000 1679400 1680250
𝑏5 1080000 1078751 1080385
𝑏6 156 156 158
𝑏7 617400 559349 618074
𝑏8 219900 216000 220000
𝑏9 185700 0 194219

27
𝒃𝒊 Nilai Standar Min Maks
𝑏10 90200 0 95711
𝑏11 99100 97962 105800
𝑏12 22300 21770 25000
𝑏13 186600 0 221016
𝑏14 72300 63528 142154
Sumber: Data Diolah 2019

Setelah diketahui perubahan-perubahan tersebut, dilakukan perhitungan kembali


untuk membuktikan bahwa hasil yang diperoleh tetap akan menghasilkan solusi yang
optimal. Hasil perhitungan tersebut diolah dengan menggunakan program Lindo dan
solusi yang diperoleh setelah melakukan perubahan-perubahan pada koefisien fungsi
tujuan dan fungsi kendala adalah 𝑍 = 133418800.

E. PERENCANAAN LOKASI

Perencanaan lokasi merupakan suatu kegiatan strategis yang bertujuan untuk


memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik dapat
beroperasi dengan lancar, dengan biaya yang rendah, dan memungkinkan perluasan di masa
datang.
Group Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara
agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui
rantai suplai dan penghantaran.
Variabel variabel yang dapat dianalisa dalam strategi penempatan lokasi PT. Indofood
adalah:
1.      Saluran distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang
dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para Produsen berhak menentukan
kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya
armada penjualan yang akan digunakan. Sedangkan untuk tahapan distribusi Indomie adalah
dari Produsen → Wholeseller → Retailer → Konsumen. Karena, produk mi instan tahan
lama dan tidak mudah rusak sehingga produk Indomie tidak masalah jika mengunakan

28
saluran distribusi yang panjang. Contoh saluran distribusi Wholeseller sudah hampir
menyeluruh ke semua wholeseller-wholeseller besar diseluruh Indonesia seperti Giant,
Hypermart, Carefour dan lain sebagainya, dan juga retailer seperti Indomaret dan penjual
warung-warung kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia
Daftar distributor utama PT. Indofood :
·         PT. Indomarco Adi Prima
·         PT. Tristama Makmur
·         PT. Putri Daya Usaha Utama
·         PT. Cemaco Mandiri Corporation
·         PT. Cereko Reksa Corporation
              Selebihnya di distribusikan melalui lebih dari 50 distributor dan subdistributor
independent, untuk selanjutnya didistribusikan ke 160.000 pedagang eceran di seluruh
Indonesia.
              Sedangkan untuk di pasar luar negeri seperti di Amerika dan Australia produk
Indomie dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina
Food, dan 99 Ranch Market.
2.      Wilayah penjualan
          Akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di pasar Internasional dengan
mengekspor mi Instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan,
China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika, bahkan konsumen
dari Nigeria merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Untuk di Indonesia sendiri penjualan
Indomie sudah menyeluruh dari sabang hingga Merauke, bahkan di Yogyakarta agen-agen
bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung- warung seperti Burjo ( warung
yang menyediakan bubur kacang hijau dan mi instan/mie goreng sebagai menu utama) yang
berjumlah ratusan.
3.      Lokasi gerai
              Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN dan juga Amerika dan
Eropa. Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang,
Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang , Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo Bali dan
Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup untuk didistribusikan ke
29
wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen
dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja
lokal.
4.      Tingkat dan lokasi persediaan
              Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki oulet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
5.      Sistem transportasi
              Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200 kendaraan operasional yang
kegiatan pemasarannya memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada
masyarakat melalui penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk wilayah diluar wilayah-wilayah tersebut maka
dilakukan penjualan tidak langsung melalui distributor lalu pengecer dan grosir baru ke
konsumen akhir.

30
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dalam operasionalnya menggunakan strategi operasi


diferensiasi produk dan juga kepemimpinan biaya rendah yaitu dibuktikan dengan PT Indofood
memproduksi mie instan dalam bentuk cup noodle, dimana bentuk cup noodle ini adalah cup
noodle pertama di indonesia. kepemimpinan biaya rendah dibuktikan dengan PT Indofood
memproduksi mie instan yang memiliki harga murah tetapi menggunakan bahan baku yang sama
dengan produk mereka yang lain. Dalam mencapai strategi operasi tersebut PT Indofood
menerapkan sepuluh keputusan strategis manajemen operasi di perusahaan mereka.

B. SARAN
1. Dalam melakukan pembelian bahan baku perusahaan hendaknya memperkirakan jumlah
pembelian bahan baku yang paling ekonomis, sehingga dengan demikian biaya yang timbul
baik oleh karena biaya pemesanan maupun biaya penyimpanan dapat dihindarkan atau dapat
diperkecil yang artinya dapat pula meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dalam rangka
efisiensi produksi.
2. Dalam rangka mencapai target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan, sebaiknya lebih
memperkirakan dari segi mutu dan jumlah bahan baku yang dibeli karena hal ini sangat
berhubungan dengan tercapai atau tidaknya produk yang dihasilkan dengan target produksi
yang ditetapkan.

31
DAFTAR PUSTAKA

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1914290048/03T3%20Manajemen
%20Operasional%20Ilma%20Ghania%201914290048.pdf
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1914290036/03T3%20-%20Tri%20Nur
%20Aini%20-%201914290036%20-%20Manajemen%20Operasional%20I.docx
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5493/Dyah%20Wirawati
%20C.%20Y.%20Pratiwi.pdf?sequence=1

32

Anda mungkin juga menyukai