MANAJEMEN KONFLIK
“ PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (SARI ROTI) “
Dosen Pengampuh :
ICEU SRI GUSTIANA, M.M
Disusun Oleh
Kelompok 5 :
Ananda Tiara Puspita (2130604146)
Dian Pitaloka (2130604188)
Ali Maftuhin (2130604151)
Aji Pangestu (2130604154)
Ahmad Rizky Kurniawan Lubis (2130604159)
Diva Anggraini (2130604184)
Andini Safitri (2130604167)
Arif Febrian (2130604166)
Agung Ramadani (2130604187)
Dina Arofatul Maula (2130604192)
Alhamdulillah Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sari Roti”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Konflik.
Untuk itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iceu
Sri Gustiana, M.M selaku dosen yang telah membimbing penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan baik itu pengetahuan,
pengalaman maupun kemampuan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
maupun kritik membangun yang bertujuan agar hasil makalah ini dapat diterima
dan bermanfaat bagi khalayak semua.
Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat dan bermanfaat bagi para pembaca.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kepada kita semua Rahmat, Hidayah
dan Taufiq-Nya.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. merupakan produsen roti massal yang pertama
dan terbesar di Indonesia. Pada tahun 1995 Perseroan berdiri di Cikarang, Jawa
Barat dan kemudian pada tahun selanjutnya beroperasi secara komersial dengan
memperkenalkan “Sari Roti” kepada keluarga Indonesia. Pada tahun 2001
Perseroan meningkatkan kapasitas produksi agar dapat terus melayani permintaan
seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis roti segmen produksi massal.
Perseroan memproduksi ragam produk dengan merek “Sari Roti” dan “Sari Kue”
yang halal, berkualitas, aman dikonsumsi dan terjangkau oleh masyarakat. Saat ini
Perseroan mengoperasikan 14 pabrik yang berlokasi strategis dengan sebaran
distribusi lebih dari 78.000 titik penjualan pada kanal modern maupun kanal
tradisional di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2010 mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.
VISI
Senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai perusahaan roti
terbesar di Indonesia melalui penetrasi pasar yang luas dan dalam dengan
menggunakan jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau Konsumen
di seluruh Indonesia.
MISI
Memproduksi dan mendistribusikan beragam produk yang halal,
berkualitas tinggi, higienis dan terjangkau bagi seluruh Konsumen
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti yang sudah dibahas pada latar belakang, sejarah Sari Roti dimulai
sejak tahun 1995 silam. Pada saat itu didirikan sebuah perusahaan penanaman
modal asing yang bernama PT Nippon Indosari Corporation. Selanjutnya pada
tahun 1996 perusahaan mulai beroperasi secara komersil dengan membuat roti
bermerek Sari Roti. Pada tahun ini pula perusahaan mulai mengoperasikan pabrik
pertamanya yang berada di Cikarang Jawa Barat.
1. Results
Kami bergerak cepat (Run) untuk memberikan kinerja terbaik (Performance) dan
hasil yang optimal (Result) dengan tetap mengedepankan kepuasan Pelanggan.
2.Organization
Kami memiliki nilai (Values) dan budaya (Culture) untuk bekerja dengan hati
(Passion) dan mempunyai semangat tinggi untuk senantiasa memberikan yang
terbaik (Spirit of Excellence)
3. Teamwork
Kinerja dan pencapaian kami sebagai satu keluarga besar merupakan hasil kerja
sama (Cooperation) dan koordinasi (Coordination) yang unggul dari semua bagian
perusahaan.
4. Implementation
Kami memastikan setiap strategi dapat terlaksana dengan baik (Follow through to
completion) melalui eksekusi yang sempurna (Execution).
Dalam pengelolaan usaha, Perseroan dihadapi dengan beberapa risiko yang secara
garis besar terbagi menjadi Risiko Operasional dan Risiko Keuangan. Untuk
meminimalisasi potensi munculnya risiko yang dapat mempengaruhi kinerja,
Perseroan melakukan berbagai kajian dan menetapkan kebijakan dalam mengelola
potensi risiko yang ada.
1. Risiko Operasional
f. Pemogokan tenaga kerja: Tenaga kerja merupakan aset yang berharga bagi
Perseroan, untuk itu Perseroan senantiasa memberikan perhatian kepada tenaga
kerja dan senantiasa membina hubungan yang baik antara Manajemen dan
Karyawan. Dalam aktivitas operasional sehari-hari, Perseroan memastikan
keselamatan dan kesehatan kerja Karyawan di lingkungan Perseroan. Untuk
mengatasi terjadinya mogok kerja, Perseroan bekerjasama dengan Dinas Tenaga
Kerja dan pihak keamanan serta mengusahakan ketersediaan produk.
g. Bencana alam: Bencana alam seperti gempa bumi, gunung berapi, banjir
maupun bencana lainnya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Perseroan
mengasuransikan aset dan kelangsungan operasi Perseroan.
2. Risiko Keuangan
a. Risiko mata uang asing: Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang
asing karena harga beberapa pembelian utamanya dipengaruhi oleh pergerakan
dari harga acuan dalam mata uang asing. Oleh karena itu, Perseroan menjaga
transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada tingkat yang minimum untuk
membatasi risiko mata uang asing.
c. Risiko kredit: Risiko kredit yang dihadapi Perseroan berasal dari kredit yang
diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan menerapkan
kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan
yang dapat dipercaya dan terbukti memiliki sejarah kredit yang baik. Perseroan
menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian
secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perseroan pun memiliki
kebijakan yang membatasi total kredit untuk setiap pelanggan, seperti,
mengharuskan distributor dan agen untuk memberikan uang jaminan. Sebagai
tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi
kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Selain itu, Perseroan juga menghadapi
risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening
lancar maupun deposito berjangka. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan
memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang
mempunyai reputasi yang baik.
e. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas: Risiko suku bunga Perseroan
terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada
berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada
Perseroan. Tidak terdapat pinjaman Perseroan yang dikenakan suku bunga tetap.
KESIMPULAN