Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN KONFLIK
“ PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (SARI ROTI) “

Dosen Pengampuh :
ICEU SRI GUSTIANA, M.M

Disusun Oleh
Kelompok 5 :
Ananda Tiara Puspita (2130604146)
Dian Pitaloka (2130604188)
Ali Maftuhin (2130604151)
Aji Pangestu (2130604154)
Ahmad Rizky Kurniawan Lubis (2130604159)
Diva Anggraini (2130604184)
Andini Safitri (2130604167)
Arif Febrian (2130604166)
Agung Ramadani (2130604187)
Dina Arofatul Maula (2130604192)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sari Roti”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Konflik.
Untuk itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iceu
Sri Gustiana, M.M selaku dosen yang telah membimbing penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan baik itu pengetahuan,
pengalaman maupun kemampuan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
maupun kritik membangun yang bertujuan agar hasil makalah ini dapat diterima
dan bermanfaat bagi khalayak semua.
Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat dan bermanfaat bagi para pembaca.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kepada kita semua Rahmat, Hidayah
dan Taufiq-Nya.

Palembang, November 2023


Penulis,

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2


DAFTAR ISI ............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah ...........................................................................................4
1.4 Visi dan Misi ...............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................6
2.1 Sejarah Sari Roti .........................................................................................6
2.2 Nilai-Nilai Perusahaan ................................................................................7
2.3 Manajemen Risiko ......................................................................................7
2.4 Manajemen Konflik ..................................................................................11
2.5 Manajemen Kinerja .................................................................................12
2.6 Varian Sari Roti (Roti Manis) ..................................................................13
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. merupakan produsen roti massal yang pertama
dan terbesar di Indonesia. Pada tahun 1995 Perseroan berdiri di Cikarang, Jawa
Barat dan kemudian pada tahun selanjutnya beroperasi secara komersial dengan
memperkenalkan “Sari Roti” kepada keluarga Indonesia. Pada tahun 2001
Perseroan meningkatkan kapasitas produksi agar dapat terus melayani permintaan
seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis roti segmen produksi massal.
Perseroan memproduksi ragam produk dengan merek “Sari Roti” dan “Sari Kue”
yang halal, berkualitas, aman dikonsumsi dan terjangkau oleh masyarakat. Saat ini
Perseroan mengoperasikan 14 pabrik yang berlokasi strategis dengan sebaran
distribusi lebih dari 78.000 titik penjualan pada kanal modern maupun kanal
tradisional di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2010 mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.?


2. Apa Visi dan Misi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. ?
3. Bagaimana Sejarah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. ?
4. Bagaimana Manejemen Konflik di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. ?

1.2 Tujuan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk


1. Mengetahui apa itu PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
2. Mengetahui apa sejarah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
3. Mengetahui Manajemen Konflik dalam PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
4. Untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Manajemen Konflik
1.4 Visi dan Misi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

VISI
Senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai perusahaan roti
terbesar di Indonesia melalui penetrasi pasar yang luas dan dalam dengan
menggunakan jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau Konsumen
di seluruh Indonesia.

MISI
Memproduksi dan mendistribusikan beragam produk yang halal,
berkualitas tinggi, higienis dan terjangkau bagi seluruh Konsumen
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Sari Roti

Seperti yang sudah dibahas pada latar belakang, sejarah Sari Roti dimulai
sejak tahun 1995 silam. Pada saat itu didirikan sebuah perusahaan penanaman
modal asing yang bernama PT Nippon Indosari Corporation. Selanjutnya pada
tahun 1996 perusahaan mulai beroperasi secara komersil dengan membuat roti
bermerek Sari Roti. Pada tahun ini pula perusahaan mulai mengoperasikan pabrik
pertamanya yang berada di Cikarang Jawa Barat.

Seiring dengan perkembangan perusahaan dan semakin banyaknya


permintaan akan roti Sari Roti, pada tahun 2001 PT Nippon Indosari Corporation
mulai meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambahkan lagi 2 buah lini
mesin yaitu mesin untuk roti tawar dan juga mesin roti manis. Barulah pada tahun
2003 PT Nippon Indosari Corporation mengubah namanya menjadi PT Nippon
Indosari Corpindo

Seiring dengan perkembangan perusahaan dan juga semakin banyaknya


permintaan akan produk-produk produsen roti tersebut dari seluruh Indonesia,
pada tahun 2005 PT Nippon Indosari Corpindo mulai mengoperasikan pabrik baru
di Pasuruan. Barulah pada tahun 2008 perusahaan kembali membuka pabrik yang
ke 3 di daerah Cikarang Jawa Barat. Berselang 2 tahun kemudian atau tepatnya
pada tanggal 28 Juni tahun 2010, perusahaan mulai melakukan penawaran umum
saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Penawaran saham di Bursa Efek
Indonesia tersebut memiliki kode emiten ROTI.

Setelah melakukan penawaran saham di BEI, PT Nippon Indosari


Corpindo mulai melebarkan sayapnya ke berbagai tempat di Indonesia, salah
satunya di tandai dengan dibukanya 2 pabrik roti baru di Semarang dan juga di
Medan pada tahun 2011. Berselang 1 tahun kemudian, Sari Roti kembali
membuka pabrik ke enamnya di Cibitung Jawa Barat. Selain itu pula mereka
kembali menambahkan masing-masing 1 mesin pembuat roti di 3 pabrik
sebelumnya yaitu di Pasuruan, Semarang, dan juga Medan. Setelah menambah
unit baru, pada tahun 2013 pun Sari Roti kembali memiliki pabrik baru di
Makassar dan juga Palembang. Tentu saja tujuan utama dari pembukaan pabrik
baru tersebut untuk memenuhi permintaan pasar di wilayah Sulawesi dan juga
Sumatera. Masih berselang 1 tahun, atau pada tahun 2011, pembuat roti terbesar
ini juga kembali mengoperasikan 2 buah pabrik dengan kapasitas ganda di
Purwakarta dan juga di Cikande.

Sebagai perusahaan yang serius dalam menjaga kualitas produknya,


setelah membuka berbagai pabrik di seluruh Indonesia, Sari Roti mulai
menerapkan standar ISO 9001:2008 yang merupakan standar quality management
system dan juga ISO 22000:2005 yang menyangkut food safety management
system di pabrik Cibitung, Cikarang, Cikande, Purwakarta dan juga Semarang
pada tahun 2015 silam.

2.2 Nilai-Nilai Perusahaan

1. Results

Kami bergerak cepat (Run) untuk memberikan kinerja terbaik (Performance) dan
hasil yang optimal (Result) dengan tetap mengedepankan kepuasan Pelanggan.

2.Organization

Kami memiliki nilai (Values) dan budaya (Culture) untuk bekerja dengan hati
(Passion) dan mempunyai semangat tinggi untuk senantiasa memberikan yang
terbaik (Spirit of Excellence)
3. Teamwork

Kinerja dan pencapaian kami sebagai satu keluarga besar merupakan hasil kerja
sama (Cooperation) dan koordinasi (Coordination) yang unggul dari semua bagian
perusahaan.

4. Implementation

Kami memastikan setiap strategi dapat terlaksana dengan baik (Follow through to
completion) melalui eksekusi yang sempurna (Execution).

2.3 Manajemen Risiko

Dalam pengelolaan usaha, Perseroan dihadapi dengan beberapa risiko yang secara
garis besar terbagi menjadi Risiko Operasional dan Risiko Keuangan. Untuk
meminimalisasi potensi munculnya risiko yang dapat mempengaruhi kinerja,
Perseroan melakukan berbagai kajian dan menetapkan kebijakan dalam mengelola
potensi risiko yang ada.

Risiko-risiko yang berpotensi mempengaruhi usaha Perseroan antara lain:

1. Risiko Operasional

a. Kontaminasi produk: Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang


makanan, Perseroan menghadapi potensi risiko kontaminasi produk yang
mungkin terjadi saat masih dalam bentuk bahan baku, dalam proses produksi,
maupun pada saat terjadinya proses distribusi ke outlet dan Konsumen akhir.
Sebagai bentuk pencegahan terhadap risiko tersebut, Perseroan menerapkan
prosedur GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation Standard
Operating Procedure), Sertifikat Akreditasi Laboratorium Penguji – SNI ISO
17025, Standar ISO 9001:2015 (Quality Management System) serta FSSC 22000
dan ISO 22000:2018 (Food Safety Management System).
b. Umur produk yang relatif singkat: Produk yang dihasilkan Perseroan memiliki
umur yang relatif singkat. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Perseroan secara
berkala melakukan evaluasi dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk.

c. Isu bahan pengawet dan kehalalan: Perseroan memenuhi regulasi yang


ditetapkan oleh BPOM dan persyaratan halal yang berlaku. Perseroan senantiasa
melakukan edukasi kepada masyarakat melalui program Kunjungan Pabrik
(Factory Visit).

d. Ketersediaan bahan baku: Ketersediaan bahan baku sangat berpengaruh


terhadap produksi Perseroan. Untuk mengantisipasi risiko atas ketersediaan bahan
baku tersebut, Perseroan melakukan perencanaan produksi dan pengendalian
persediaan yang baik disamping tetap mengusahakan bahan baku substitusi dan
pemasok alternatif. Persaingan usaha: Dalam menghadapi persaingan usaha,
Perseroan senantiasa melakukan inovasi produk dan meningkatkan kepuasan
Pelanggan dengan menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau.

e. Ketersediaan pasokan energi: Ketersediaan pasokan energi merupakan salah


satu faktor utama pendukung operasional Perseroan, oleh karena itu Perseroan
memiliki risiko terjadinya kelangkaan pasokan energi. Untuk mengantisipasi
risiko terjadinya kelangkaan pasokan energi, Perseroan mempersiapkan sumber
energi alternatif lainnya.

f. Pemogokan tenaga kerja: Tenaga kerja merupakan aset yang berharga bagi
Perseroan, untuk itu Perseroan senantiasa memberikan perhatian kepada tenaga
kerja dan senantiasa membina hubungan yang baik antara Manajemen dan
Karyawan. Dalam aktivitas operasional sehari-hari, Perseroan memastikan
keselamatan dan kesehatan kerja Karyawan di lingkungan Perseroan. Untuk
mengatasi terjadinya mogok kerja, Perseroan bekerjasama dengan Dinas Tenaga
Kerja dan pihak keamanan serta mengusahakan ketersediaan produk.
g. Bencana alam: Bencana alam seperti gempa bumi, gunung berapi, banjir
maupun bencana lainnya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Perseroan
mengasuransikan aset dan kelangsungan operasi Perseroan.

2. Risiko Keuangan

a. Risiko mata uang asing: Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang
asing karena harga beberapa pembelian utamanya dipengaruhi oleh pergerakan
dari harga acuan dalam mata uang asing. Oleh karena itu, Perseroan menjaga
transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada tingkat yang minimum untuk
membatasi risiko mata uang asing.

b. Risiko harga komoditas: Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi


Perseroan terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku yang dipengaruhi
oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.
Untuk meminimalkan risiko tersebut, Perseroan menjaga tingkat persediaan bahan
baku secara optimal untuk menjamin kelanjutan produksi. Selain itu, Perseroan
juga dapat mengurangi risiko tersebut dengan cara mengalihkan kenaikan harga
kepada pelanggannya.

c. Risiko kredit: Risiko kredit yang dihadapi Perseroan berasal dari kredit yang
diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan menerapkan
kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan
yang dapat dipercaya dan terbukti memiliki sejarah kredit yang baik. Perseroan
menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian
secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perseroan pun memiliki
kebijakan yang membatasi total kredit untuk setiap pelanggan, seperti,
mengharuskan distributor dan agen untuk memberikan uang jaminan. Sebagai
tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi
kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Selain itu, Perseroan juga menghadapi
risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening
lancar maupun deposito berjangka. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan
memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang
mempunyai reputasi yang baik.

d. Risiko likuiditas: Perseroan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat


mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan
menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan. Perseroan secara teratur
melakukan evaluasi proyeksi arus kas dan kas aktual serta senantiasa memantau
kondisi pasar keuangan.

e. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas: Risiko suku bunga Perseroan
terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada
berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada
Perseroan. Tidak terdapat pinjaman Perseroan yang dikenakan suku bunga tetap.

2.4 Manajemen Konflik di Sari Roti

Manajemen konflik bertujuan untuk mengatasi konflik antara karyawan,


antara karyawan dan manajemen, atau dalam situasi lain yang mungkin timbul.
Beberapa praktik manajemen konflik yang dapat diterapkan di perusahaan ini
meliputi:
1. *Kebijakan dan Prosedur Konflik*: Menetapkan kebijakan dan prosedur yang
jelas untuk mengatasi konflik, termasuk cara melaporkan konflik dan
penyelesaiannya.
2. *Mediasi dan Konsiliasi*: Menggunakan mediasi atau konsiliasi untuk
membantu pihak yang terlibat dalam konflik mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan.
3. *Pelatihan Karyawan*: Memberikan pelatihan kepada karyawan dan
manajemen dalam manajemen konflik dan komunikasi yang efektif.
4. *Manajemen Konflik Sejak Dini*: Mendeteksi dan mengatasi konflik sejak dini
sebelum konflik tersebut berkembang menjadi masalah yang lebih besar.
5. *Konteks Budaya*: Memahami peran budaya dalam konflik dan mengambil
langkah-langkah untuk menghormati keragaman budaya di antara karyawan.
Krisis manajemen yang terjadi pada Sari Roti terjadi pada saat adanya aksi
212 (2016), yaitu gerobak yang tertempel logo Sari Roti itu juga terdapat kertas
yang ditempelkan bertuliskan "Gratis untuk Mujahid". Banyak netizen yang
kagum dengan aksi pedagang tersebut. Namun sehari setelah Aksi 212, pihak Sari
Roti langsung mengeluarkan pernyataan melalui laman web Sari Roti. Dalam
pernyataan tersebut disebutkan bahwa aksi bagi-bagi roti gratis tersebut dilakukan
tanpa sepengetahuan manajemen perusahaan. Pernyataan pihak Sari Roti inipun
kembali viral. Banyak yang menyayangkan sikap Sari Roti tersebut.
Setelah Sari Roti tiba-tiba mengeluarkan klarifikasi yang dalam poin-poinnya
ditangkap kesan bahwa Aksi 212 adalah hal negatif, maka dalam hitungan jam
klarifikasi tersebut menjadi sasaran cemooh netizen dimedia sosial yaitu tagar
#BoikotSariRoti. Dengan tagar tersebut, terjadi penempatan stok Sari Roti yang
dijajakan door to door dengan gerobak sepeda serta di etalase minimarket. Banyak
netizen melaporkan hal yang sama disertai foto-foto berupa stok minimarket Sari
Roti rak. Bahkan ada jaringan minimarket lokal yang mengumumkan tidak
menjual produk Sari Roti. Saluran distribusi eceran ditutup. Hal tersebut membuat
Sari Roti masuk ke gerbang krisis brand saat itu.

2.5 Manajemen Kineja di Sari Roti

Manajemen kinerja di Sari Roti bertujuan untuk memastikan bahwa


karyawan mencapai sasaran, tugas, dan tanggung jawab mereka dengan efektif.
Beberapa praktik manajemen kinerja yang dapat diterapkan di perusahaan ini
meliputi:
1. *Penetapan Sasaran dan KPI (Key Performance Indicators)*: Setiap karyawan
harus memiliki sasaran kinerja yang jelas dan diukur dengan KPI yang sesuai
dengan peran mereka dalam perusahaan.
2. *Evaluasi Kinerja Berkala*: Melakukan evaluasi kinerja karyawan secara
berkala, seperti dalam ulasan tahunan atau kuartalan, untuk memberikan umpan
balik dan pengembangan.
3. *Pengembangan Karyawan*: Memberikan pelatihan dan pengembangan
berkelanjutan agar karyawan dapat meningkatkan keterampilan mereka.
4. *Penghargaan dan Pengakuan*: Memberikan penghargaan dan pengakuan
kepada karyawan yang mencapai hasil yang baik, untuk meningkatkan motivasi
dan keterlibatan.
5. *Komunikasi Terbuka*: Membuka saluran komunikasi yang efektif antara
manajemen dan karyawan, sehingga masalah kinerja dapat diidentifikasi dan
diatasi.
2.6 Varian Sari Roti (Roti Manis)

1. Roti isi coklat


2. Roti coklat keju
3. Roti isi keju
4. Roti krim moka
5. Roti krim coklat
6. Roti krim coklat rasa vanilla
7. Roti krim coklat meses
8. Roti krim keju
9. Roti sandwich coklat
10. Roti sandwich blueberry
11. Roti sandwich kacang
12. Roti sandwich krim keju
13. Roti sandwich klasik margarin manis
14. Roti sandwich pandan srikaya
15. Roti sobek coklat
16. Roti sobek coklat srikaya
17. Roti sobek coklat blueberry
18. Roti sobek coklat keju
19. Roti sobek coklat stroberi
20. Roti sobek cheese & spicy cheese
21. Roti sobek Duo cheese & spicy cheese
22. Roti sobek Duo coklat
23. Roti sobek coklat keju
24. Roti sobek Duo coklat srikaya
25. Roti klasik sisir mentega
26. Roti klasik kasur keju
27. Roti klasik kasur susu
28. Roti klasik kasur krim messes
29. Roti klasik krim messes
30. Roti klasik krim messes family pack
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan materi di atas dapat disimpulkan bahwasanya PT Nippon


Indosari Corpindo Tbk (Sari Roti) merupakan produsen roti massal yang pertama
dan terbesar di Indonesia. Pada tahun 1995 Perseroan berdiri di Cikarang, Jawa
Barat dan kemudian pada tahun selanjutnya beroperasi secara komersial dengan
memperkenalkan “Sari Roti” kepada keluarga Indonesia. Pada tahun 2001
Perseroan meningkatkan kapasitas produksi agar dapat terus melayani permintaan
seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis roti segmen produksi massal.
Perseroan memproduksi ragam produk dengan merek “Sari Roti” dan “Sari Kue”,
Sebagai perusahaan roti terbesar, keunggulan produk Sari Roti diklaim berkualitas
tinggi, higienis, halal, dan telah mendapatkan sertifikasi BPOM.
DAFTAR PUSTAKA

BLOG 5 PR C. (2018, November 05). Retrieved November 03, 2023, from


Manajemen Krisis Pada Perusahaan Sari Roti :
https://blog5prc.blogspot.com/2018/11/manajemen-krisis-pada-
perusahaan-sari.html?m=1
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. . (2023). Sari Roti. Retrieved November
Jum'at, 2023, from Sari Roti: https://www.sariroti.com/id/tata-kelola-
perusahaan/manajemen-risiko
Tbk., P. N. (2023). Sari Roti. Retrieved November Jum'at, 2023, from Sari Roti:
https://www.sariroti.com/id/tentang-sari-roti

Anda mungkin juga menyukai