Anda di halaman 1dari 6

STUDI KEBIJAKAN ZAKAT WAKAF

“ Landasan Argumentatif dan Philosopis Berdasarkan


Nash Terhadap Kebijakan Pengelolaan Zakat Dan Wakaf

Dosen Pengampu : Mufti Fiandi M.Ag


DISUSUN OLEH KEL 2 :
1. Ananda Tiara Puspita (2130604146)
2. Yuni Pujiati (2130604185)
3. Sindi Febrianti (21306041)

PROGRAM MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2023
Landasan Argumentatif dan Philosopis Berdasarkan Nash
Terhadap Kebijakan Pengelolaan Zakat dan Wakaf oleh
Negara

Nash sendiri merupakan wahyu Allah atau teks yang ada dalam al Quran yang lansung diterima oleh nabi
Muhammad SAW dan hadist Nabi Muhammad SAW. Nash adalah sebagai petunjuk bagi manusia.
Zakat merupakan salah satu kewajiban umat muslim dan tercantum di dalam rukun islam. dari segi dasar hukum dan
sifat kewajiban, zakat ditetapkan berdasarkan Nash-nash Al Quran dan Hadis yang bersifat qath’i, sehingga terdapat
beberapa ayat Alquran dan Hadits yang menjelaskan bahwa zakat adalah ibadah wajib bagi umat Islam.
Wakaf, Secara umum tidak terdapat ayat al-Quran yang menerangkan konsep wakaf secara jelas. Oleh karena wakaf
termasuk infaq fi sabilillah, maka dasar yang digunakan para ulama dalam menerangkan konsep wakaf ini didasarkan
pada keumuman ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang infaq fi sabilillah.
Kebijakan Pengelolaan Zakat dan Wakaf oleh Negara Berdasarkan Nash.

Zakat adalah kewajiban tuntutan politik untuk keuangan Islam.Semetara Wakaf merupakan Filosofi berdasarkan dalil yang

memerintahkan pembayaran zakat melalui amil adalah adanya perintah kepada kepada ulil amri (pemimimpin umat Islam

untuk melakukan pengumpulan dan pendistribusian zakat). ada beberapa aturan tentang pengelolaan zakat,

Pertama, pemerintah memiliki kewajiban untuk memungut zakat dari para muzakki, dan menyerahkannya kepada mustahiq

sesuai dengan ketentuan agama.

Kedua, untuk melaksanakan tugas pemerintah tersebut, Allah Swt mensyari’atkan adanya amil atau pengelola zakat.
Pengelolaan wakaf di Indonesia pada prinsipnya
sama halnya dengan pengelolaan zakat yang
lebih dahulu banyak dilakukan oleh organisasi
masyarakat maupun institusi pendidikan. Hal
tersebut dibuktikan dengan tumbuh dan
berkembangnya ormas dan institusi pendidikan
mampu menjadikan wakaf dan zakat dapat
kelola untuk kepentingan sosial, pendidikan,
kesehatan dan lainnya.
Pengelolaan wakaf di Indonesia tidak dari segi
kelembagaan, tetapi juga terkait kultur masyarakat dan
keberpihakan negara dalam pengelolaan wakaf dan
filantropi Islam secara umum. Hal tersebut
dikarenakan relasi antara masyarakat (rakyat) dan
negara dalam banyak kejadian mengalami pasang surut
yang terkadang menyebabkan rakyat harus
berhadapan dengan negara. Sehingga, pada
konteks pengelolaan kelembagaan modern bentuk
konfrontatif tersebut harus senantiasa dihindari yakni
dengan melakukan pola-pola kolaboratif dan integratif
dalam berbagai aspek. Dinamika kebijakan negara
selalu menemukan momentumnya sendiri dalam sudut
pandang masyarakat, tidak terkecuali dalam konteks
Kesimpulan
Nash sendiri merupakan wahyu Allah atau teks yang ada dalam al Quran yang lansung
diterima oleh nabi Muhammad SAW dan hadist Nabi Muhammad SAW. Nash
adalah sebagai petunjuk bagi manusia.Zakat adalah kewajiban tuntutan politik
untuk keuangan Islam.Semetara Wakaf merupakan Filosofi berdasarkan dalil yang
memerintahkan pembayaran zakat melalui amil adalah adanya perintah kepada
kepada ulil amri (pemimimpin umat Islam untuk melakukan pengumpulan dan
pendistribusian zakat). Zakat merupakan salah satu kewajiban umat muslim dan
tercantum di dalam rukun islam. dari segi dasar hukum dan sifat kewajiban, zakat
ditetapkan berdasarkan Nash-nash Al Quran dan Hadis yang bersifat qath’i,
sehingga terdapat beberapa ayat Alquran dan Hadits yang menjelaskan bahwa
zakat adalah ibadah wajib bagi umat Islam.

Anda mungkin juga menyukai