Disusun Oleh:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, yang menguasai kerajaan di langit
dan di bumi. Berkat rahmat dan karunia-Nya pada kesempatan kali ini kami dapat
perspektif fiqih”. Shalawat dan salam selalu teriring kepada pemimpin umat,
penuntun akhlak yakni Nabi besar Muhammad SAW dan kepada keluarga,
Pada akhirnya, kami menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh
Semoga Makalah ini memberikan manfaat dan sumbangsih positif bagi khazanah
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bentuk investasi sosial dan kesejahteraan umat. Salah satu bentuk wakaf yang
mendapat perhatian dalam perspektif fiqih Islam adalah Wakaf Khairi. Wakaf
umum dan kesejahteraan masyarakat. Dalam makalah ini, kita akan menggali
Wakaf, sebagai konsep filantropis dalam Islam, memiliki akar yang kuat
dalam ajaran agama. Menurut perspektif fiqih, wakaf diartikan sebagai pemberian
masyarakat. Makalah ini bertujuan untuk merinci dan menganalisis Wakaf Khairi
Wakaf tidak hanya dipandang sebagai tindakan amal, tetapi juga sebagai
instrumen strategis dalam pembangunan sosial dan ekonomi umat Islam. Sejak
zaman Rasulullah dan para sahabat, konsep wakaf telah menjadi salah satu
memperkuat struktur ekonomi umat. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam
1
Al-Mawardi, Abu al-Hasan Ali bin Muhammad al-, Al-Ahkam as-Sultaniyyah, (Cairo:
Dar al-Kutub al-Misriyyah, 2008), hlm. 45.
terhadap Wakaf Khairi dari perspektif fiqih menjadi esensial dalam menggali
dianalisis dalam kerangka prinsip-prinsip fiqih yang telah ditetapkan oleh ulama
dan cendekiawan Islam. Dengan memahami keterkaitan ini, kita dapat menggali
makna wakaf khairi secara lebih holistik dan mendalam.Melalui pembahasan ini,
makalah ini akan membahas definisi wakaf khairi, hukum dan syarat sahnya
memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat. Selain itu, makalah ini juga
Islam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
lain ?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
yang khusus dalam fiqih Islam. Dalam perspektif fiqih, beberapa aspek yang
bahwa praktik Wakaf Khairi telah menjadi bagian integral dalam pembangunan
tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh umat Islam. Pemahaman
konteks fiqih.
jariyah.
Syarat-syarat tersebut melibatkan niat yang tulus, harta yang diwakafkan harus
halal, dan penentuan tujuan wakaf yang jelas. Syarat-syarat ini bertujuan
masyarakat.
wakaf lainnya menjadi relevan. Perbedaan ini dapat melibatkan tujuan wakaf,
bagaimana Wakaf Khairi dapat diintegrasikan dalam kerangka fiqih yang lebih
luas.
umat Islam.
hukum yang berasal dari sumber-sumber utama Islam, yaitu Al-Quran, Hadis,
Ijma (kesepakatan ulama), dan Qiyas (analogi hukum). Fiqih memiliki peran
kunci dalam membimbing umat Islam dalam aspek ibadah, muamalah, dan
Wakaf Infak/shadaqah/hibah
social
hukum muamalah, dan etika sehari-hari. Ini melibatkan interpretasi dan aplikasi
3
Ibn Qudamah, Ahmad bin Umar bin Ali, Al-Mughni, (Beirut: Dar al-Ma'arif, 2003), jil.
2, hlm. 78.
hukum-hukum Islam untuk membimbing individu dan masyarakat agar dapat
yang relevan dengan kondisi dan konteks zaman. Ulama fiqih bertugas menggali
Wakaf, sebagai bentuk amal jariyah, dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis
sebagai tindakan memberikan sebagian harta atau tanah untuk kepentingan umum.
manfaatnya. Dalam konteks ini, wakaf dianggap sebagai investasi sosial yang
berkelanjutan.
Wakaf berasal dari kata Arab yang berarti 'menghentikan' atau 'menahan.'
Ini mencerminkan sifat wakaf yang bersifat abadi dan tidak bisa dicabut, sehingga
Wakaf dapat dibagi menjadi dua kategori utama: wakaf cash (uang) dan
wakaf produktif (aset produktif seperti tanah atau bangunan). Wakaf khairi
prinsip fiqih, wakaf khairi dianalisis untuk memahami landasan hukum yang
Dengan landasan teoritis ini, kita dapat mendalami pemahaman terhadap konsep
wakaf khairi dari perspektif fiqih, memahami peran fiqih dalam menentukan
B. Rukun Wakaf
1. Pelaku terdiri atas orang yang menakafkan harta (wakil/pewakaf). Namun, ada
pihak yang memiliki peranan penting walaupun di luar rukun wakaf yaitu
nazhir
C. Rukun Wakaf
1. Merdeka
2. Berakal sehat
3. Dewasa (baligh)
4
Ibn Abd al-Barr, Yahya bin Abdullah bin Muhammad, Al-Istidhkar, (Beirut: Dar al-Fikr,
2001), hlm. 67.
4. Tidak berada di bawah pengampuan. Ada kalanya seseorang mewakafkan
dikaitkan dengan keberadaan orang lain. Ada beberapa hukum wakaf yang
seluruh atau sebagian hartanya ketika sedang menderita sakit parah, maka
kreditor
Meskipun Wakaf Khairi memiliki nilai positif dalam konsep fiqih dan
khairi.
diperlukan.
mengelola aset wakaf dengan baik, menyusun laporan secara teratur, dan
kontroversi terkait aspek hukum dan etika wakaf khairi. Pemahaman yang
mendalam terhadap prinsip-prinsip fiqih dapat membantu meredakan
di masyarakat.
5
Yusuf, Hamid, Islamic Finance: Principles and Practice, (Cheltenham: Edward Elgar
Publishing, 2010), hlm. 92.
PENUTUPAN
peranan yang sangat signifikan dan kompleks. Dari sudut pandang ajaran Islam,
wakaf khairi tidak hanya dianggap sebagai amal kebajikan semata, melainkan
sah yang termaktub dalam prinsip-prinsip syariah. Definisi yang tegas dan niat
yang murni menjadi dasar konseptual wakaf khairi, yang diwujudkan melalui
pengalihan sebagian harta atau aset untuk kepentingan umum, menandakan tekad
panjang masih perlu ditingkatkan, dan regulasi yang mendukung wakaf khairi
manajerial, seperti pengelolaan aset dan distribusi manfaat yang adil, juga perlu
dan etika, hal ini sejatinya mencerminkan kompleksitas dan dinamika dalam
dan kontroversi guna memastikan bahwa wakaf khairi dapat menjadi pilar
amal yang melibatkan pengalihan hak milik atas harta atau aset untuk kepentingan
Dari perspektif fiqih, terdapat beberapa aspek kunci yang membentuk landasan
1. Landasan Hukum:
2. Syarat-syarat Sah:
Fiqih menetapkan syarat-syarat sah yang harus dipenuhi agar wakaf khairi
dianggap sah menurut hukum Islam. Niat yang tulus, harta yang halal, dan
penetapan tujuan yang jelas merupakan beberapa syarat yang ditegaskan dalam
pandangan fiqih.
3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat:
Dari sudut pandang fiqih, tujuan utama Wakaf Khairi adalah untuk
mengelola harta wakaf, diatur dalam pandangan fiqih untuk memastikan efisiensi
instrumen hukum yang memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam. Pemahaman yang
menetapkan tata cara pendirian, pengelolaan, dan distribusi manfaat dari wakaf
khairi dalam rangka mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial yang
Empat.
Al-Mawardi, Abu al-Hasan Ali bin Muhammad al-. (2008). Al-Ahkam as-
Ibn Qudamah, Ahmad bin Umar bin Ali. (2003). Al-Mughni. Beirut: Dar al-
Ma'arif. Jil. 2.
Ibn Abd al-Barr, Yahya bin Abdullah bin Muhammad. (2001). Al-Istidhkar.