WAKAF TUNAI
Makalah ini
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah lembaga keuangan syariah
DOSEN PENGAMPU:
ERMAWATI S.E M.E
Diusun Oleh
NIM.2230206010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul WAKAF TUNAI”Pada makalah ini saya banyak mengambil dari
berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbincangan tentang wakaf uang mulai mengemuka dalam beberapa
perbankan sosial (social finance and voluntary sector banking) dipelopori oleh
Prof. M.A. Mannan (2002), pakar ekonomi asal Bangladesh. Wakaf uang yang
perekonomian Islam.
(ukhuwah). Ciri utama wakaf yang sangat membedakan adalah ketika wakaf
masyarakat secara lebih luas, dari manfaat pribadi (private benefit) menuju
peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan. Potensi wakaf yang begitu besar,
dibangun. Wakaf uang, dalam bentuknya, dipandang sebagai salah satu solusi
yang dapat membuat wakaf menjadi lebih produktif. Karena uang di sini tidak
lagi dijadikan sebagai alat tukar menukar saja, lebih dari itu; ia merupakan
komoditas yang siap memproduksi dalam hal pengembangan yang lain. Sebab
itu, sama dengan jenis komoditas yang lain, wakaf uang juga dipandang dapat
daripada perkotaan (41 persen). Selain itu, diketahui bahwa jumlah nadzir
yang bekerja secara penuh itu minim (16 persen). Umumnya mereka bekerja
menuju era wakaf produktif sebagaimana yang telah sukses dilakukan negara-
produktif. Pada tahun 2002 MUI telah memfatwakan kebolehan wakaf uang,
selanjutnya pada tahun 2008 Badan Wakaf Indonesia (BWI) menunjuk lima
1
Bank Syariah sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang
(LKS-PWU).
B. Rumusan Masalah
BAB II
hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta
ajaran Islam.2
lafaz/sighat wakaf.
syarat:
a. Barang yang diwakafkan itu berupa barang tetap yang dapat diambil
setelah dimakan;
b. Yang diberi wakaf sudah jelas, bukan yang aka nada, sehingga tidak
semacamnya.
wakaf secara jelas. Oleh karena wakaf termasuk infaq fi> sabi>lillah, maka
dasar yang digunakan para ulama dalam menerangkan konsep wakaf ini
hasil usaha kamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu cintai (Q.S. Ali Imran: 92).
K}aibar, lalu dia bertanya kepada Nabi dengan berkata; Wahai Rasulullah,
saya telah memperoleh tanah di K}aibar yang nilainya tinggi dan tidak pernah
saya peroleh yang lebih tinggi nilainya dari padanya. Apa yang baginda
kamu mau, tahan sumbernya dan sedekahkan manfaat atau faedahnya. Lalu
musafir dan para tamu. Bagaimanapun ia boleh digunakan dengan cara yang
sesuai oleh pihak yang mengurusnya, seperti memakan atau memberi makan
Muslim).
Hadis lain yang menjelaskan wakaf adalah hadis yang diceritakan oleh
imam Muslim dari Abu Hurairah. Nas hadis tersebut adalah; Apabila seorang
dari tiga sumber, yaitu sedekah jariah (wakaf), ilmu pengetahuan yang bisa
Praktek wakaf menjadi lebih luas pada masa dinasti Umayah dan dinasti
pada masa dinasti Mamluk dan Turki Uthmani karena pada masa itu dibuat
menuju ke arah produktif dengan berbagai inovasi seperti wakaf tunai, wakaf
bangunan, namun demikian dewasa ini telah disepakati secara luas oleh para
ulama bahawa salah satu bentuk wakaf dapat berupa uang tunai. Secara umum
definisi wakaf tunai adalah penyerahan asset wakaf berupa uang tunai yang
esensial wakaf).
tunai ini dapat dikelola oleh suatu badan investasi sosial tersendiri seperti
halnya Social Investment Bank Limited (SIBL) di Bangladesh atau dapat juga
berikut:
sosial.
dan dirham untuk pembangunan sarana dakwah, sosial, serta pendidikan umat
Qatar dan Kuwait, dana wakaf tunai sudah berbentuk bangunan perkantoran.
Areal tersebut disewakan dan hasilnya digunakan untuk kegiatan umat Islam.
Imam Lisesi di Turki begitu besar dan mampu bertahan hingga kini meski
dengan kembali mengatur manajemen wakaf dengan nama badan wakaf Islam
wakaf. Badan wakaf ini telah diberi wewenang yang luas dalam memanaj dan
5
.
6
.
A. Dasar Hukum Wakaf Tunai di Indonesia
sejak awal abad kedua hijriah. Bahkan dalam sejarah Islam, wakaf tunai sudah
dipraktekkan sejak abad kedua Hijriyah, dan berkembang dengan baik pada
zaman Bani Mamluk dan Turki Usmani. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari
bahwa Imam az Zuhri (wafat 124 H), salah seorang ulama terkemuka dan
dakwah, sosial, dan pendidikan umat Islam. Cara yang dilakukan adalah
tunai juga dikemukakan oleh Mazhab Hanafi dan Maliki. Bahkan sebagian
disebut Al-Mawardy, Abu Tsaur meriwayatkan dari Imam Syafi iy tentang
wakaf uang, sudah tidak ada masalah lagi. Hal itu diawali sejak
dikeluarkannya fatwa MUI pada tanggal 11 Mei 2002. Isi fatwa MUI tersebut
sebagai berikut :
8
1. Wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang,
4. Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang
dibolehkan syari.
tertanggal 28 S}afar 1423 H/11 Mei 2002 M. Fatwa MUI tersebut merupakan
upaya MUI dalam memberikan pengertian dan pemahaman kepada umat Islam
bahwa wakaf uang dapat menjadi alternatif untuk berwakaf. Beberapa alasan
yang dijadikan dasar keluarnya fatwa tersebut adalah bahwa wakaf uang
oleh benda lain, sehingga Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia memandang
perlu menetapkan fatwa tentang hukum wakaf uang untuk dijadikan pedoman
oleh masyarakat.
jelas, tidak saja dari segi fikih (hukum Islam), tetapi juga dari segi tata hukum
9
.
telah menjadi hukum positif, sehingga persoalan k}ilafiyah tentang wakaf
masih terfokus pada tanah dan bangunan. Padahal secara filosofis harta wakaf
bagi mereka yang berhak menerimanya tanpa mengenal batas pula. Dana
lembaga yang dibiayai dari wakaf. Sedangkan yang tidak kalah monumental
operasional medis 24 jam dan mobile-service. LKC adalah obyek wakaf tunai
yang efektif, memberi cercah harapan semangat hidup sehat kaum dhuafa.11
yang dhuafa bisa memperoleh haknya tanpa perlu dibebankan oleh biaya-
10
11
bahwa wakaf tunai produktif memang hendak dipopulerkan di Indonesia
besar untuk penghimpunan dan pengembangan wakaf uang. Jika wakaf tunai
dapat diimplementasikan maka ada dana potensial yang sangat besar yang bisa
Islam Indonesia mau mengumpulkan wakaf tunai senilai Rp 100 ribu setiap
bulan, maka dana yang terkumpul berjumlah Rp 24 triliun setiap tahun. Jika
50 juta orang yang berwakaf, maka setiap tahun akan terkumpul dana wakaf
sebesar Rp 60 triliun. Jika saja terdapat 1 juta saja masyarakat muslim yang
pengumpulan dana wakaf sebesar Rp 100 miliar setiap bulan (Rp 1,2 triliun
per tahun). Jika diinvestasikan dengan tingkat return 10 persen per tahun maka
akan diperoleh penambahan dana wakaf sebesar Rp 10 miliar setiap bulan (Rp
120 miliar per tahun). Sungguh suatu potensi yang luar biasa.12
secara tekun, amanah, profesional dan penuh komitmen tentu akan mampu
pengelolaan wakaf tunai, Indonesia tidak perlu lagi berutang kepada lembaga-
12
.
akan sangat acceptable sehingga wakaf tunai diperkirakan akan memberikan
itulah, agar wakaf tunai dapat memberikan manfaat nyata yang seluas-luasnya,
mengelola dana wakaf tunai dan beroperasi secara nasional itu berupa Badan
sudah ada dan atau mengelola secara mandiri terhadap harta wakaf yang
13
14
Dalam melakukan pengelolaan wakaf ini diperlukan sebuah institusi
kriteria di atas adalah Bank Syariah.15 LKS berperan sebagai mitra kerja BWI
dan para naz}ir. Dalam menggalang wakaf uang. Jika seseorang akan
Uang (LKS-PWU).16
16
17
2. Bank Syariah sebgai naz}ir penerima dan penyalur wakaf
fungsi pengelola dana akan dilakukan oleh lembaga lain misalnya BWI,
hubungan kerjasama dengan lembaga penjamin berada pada BWI ini. Jadi
digunakan.
syariah.
kekayaan bank; mutasi dari barang titipan dilaksanakan oleh bank atas
rekening BWI, dan akan mendapatkan SWT yang diterbitkan oleh BWI
sebagai penerima wakaf uang yang baru terlaksana pada 9 September 2008.
Wakaf Uang (PWU), yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,
Wakaf Uang;
3. menerima secara tunai wakaf uang dari Wakif atas nama Naz}ir;
18
19
2. nama Wakif;
3. alamat Wakif;
5. peruntukan wakaf;
2. Mengisi akta Ikrar Wakaf (AIW) dan melampirkan fotokopi kartu identitas
rekening BWI
dengan:
- 2 orang saksi
harus betul-betul safety (aman) karena terkait dengan keabadian benda wakaf
yang tidak boleh berkurang apalagi hilang karena lost dalam usahanya, maka
20
21
diperlukan Lembaga Penjamin Syariah (LPS). Oleh karena itu, usaha
dengan niat ikhlas untuk tujuan saling membantu satu dengan yang lain
sesame peserta asuransi Syariah apabila diantaranya ada yang terkena musibah
(lost). Oleh karenanya dana tabarru’ disimpan dalam satu rekening khusus,
dimana bila terjadi resiko, dana klaim yang diberikan adalah dari rekening
dana tabarru’ yang sudah diniatkan oleh semua peserta untuk kepentingan
musibah (lost).
hangus. Peserta yang baru masuk selakipun karena satu dan lain hal ingin
mengundurkan diri, maka dana atau premi yang sebelumnya yang sudah
dibayarkan dapat diambil kembali kecuali sebagian kecil saja yang sudah
diniatkan untuk dana tabarru’ yang tidak dapat diambil. Jika habis masa
sebagian dari premi tersebut dengan pola bagi hasil. Dengan demikian,
pengelolaan dana wakaf tunai dapat dijaga eksistensinya jika terjadi lost. 22
tersebut tidak hanya untuk kepentingan yang selalu terkait dengan ibadah
22
secara sempit seperti bangunan masjid, mushalla, makanan, pondok pesantren,
dan lain-lain, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sosial yang lebih
luas dan menyeluruh. Jika selama ini aspek kesejahteraan masyarakat kurang
atau bahkan tidak tertangani secara memadai oleh pemerintah, dana-dana yang
tugas negara, minimal untuk kalangan umat Islam sendiri yang menduduki
sudah bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa harus menunggu menjadi
orang kaya atau tuan tanah terlebih dahulu, sehingga dengan program wakaf
tunai akan memudahkan si pemberi wakaf atau wakif untuk melakukan ibadah
wakaf. Kedua, melalui wakaf uang, aset-aset wakaf yang berupa tanah-tanah
untuk lahan pertanian. Ketiga, dana wakaf tunai juga bisa membantu sebagian
disalurkan kepada para pengusaha tersebut dan bagi hasilnya digunakan untuk
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dari segi fikih (hukum Islam), tetapi juga dari segi tata hukum nasional.
2. Potensi wakaf uang di Indonesia sangat besar. Dilihat dari jumlah umat
diimplementasikan maka ada dana potensial yang sangat besar yang bisa
hal sebagai berikut: lembaga yang secara khusus mengelola dana wakaf
tunai dan beroperasi secara nasional adalah Badan Wakaf Indonesia; untuk
(lost), maka dalam hal ini Asuransi Syariah diberikan peran sebagai
ini maka peran bank syariah sebagai LKS PWU di optimalkan sebagai
Bank Syariah.
B. Saran
Sistem pengelolaan wakaf tunai yang telah dibuat ini sangat applicable
Untuk itu, harus tetap dan terus dikedepankan tiga ciri utama
(accountability).
DAFTAR PUSTAKA
Abid Abdullah al-Kabisi, Muhammad. Hukum Wakaf, terj oleh Ahrul Sani
Faturrahman, Jakarta: IIMaN Press, 2004.
Abu Suud Muhammad, Risalah fi Jawazi Waqf al-Nuqud, Beirut: Dar Ibn Hazm,
1997.
Al-Mawardy, Al-Hawi al-Kabir , Juz IX, Tahqiq, Mahmud Mukhraji, Beirut Dar
al-Fikri, 1994.
Azizy, Qodri. Membangun Fondasi Ekonomi Umat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004.
Badan Wakaf Indonesia (BWI), Wakaf Uang,
http://bw-indonesia.net/index.php?option=comcontent
=view&id=83&Itemid=84
Cholil Nafis, Muhammad. Menghitung Potensi Wakaf Uang Indonesia ,
http://malangraya.web.id/2009/05/04/menghitung-potensi-wakaf-uang/
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di
Indonesia, Jakarta, 2006.
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di
Indonesia, Jakarta, 2007.
Djunaidi, Achmad dan Thobieb al-asyhar. Menuju Era Wakaf Produktif: Sebuah
Upaya Progresif untuk Kesejahteraan Umat, Jakarta: Mitra Abadi Press,
2006.
Hasan, Sofyan. Pengantar hukum Zakat dan Wakaf, Surabaya: al-Ikhlas, 1995.
Hasan, Thalhah. Peran LKS di Era Wakaf Produktif,
http://www.pkesinteraktif.com /content/view/3277/36/lang,id/.
Kompilasi Hukum Islam (KHI), bab I, pasal 215, ayat (1).
Maryadi, Dadang Wakaf Tunai, Makalah, IAIN Raden Patah: Palembang, 2008.
Masyita Telaga, Dian. A Dynamic Model for Cash Waqf Management as One of
the Alternative Instruments for the Poverty Alleviation in Indonesia,
Research Paper (Boston: Massachussets Institute of Technology (MIT),
2005).
Mubarok, Jaih. Wakaf Produktif , Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2008.
PMII KOMFAKSYAHUM, Menggali Sumber Dana Umat Melalui Wakaf
Uang, http://www.PMII KOMFAKSYAHUM online.com, 2007.
Qahaf, Muhammad. Manajemen Wakaf Produktif, Jakarta: Khalifah, 2005.
Wahyudi, Sejarah dan Perkembangan Wakaf,
http://bw-indonesia.net/index.php? option=com_content&task=view&id