Anda di halaman 1dari 20

PERBEDAAN:

WAKAF, HIBAH, WASIAT, DAN


WARISAN
Dr. Ali Imran Sinaga, M.Ag
Wakaf
Menurut bahasa adalah menahan.
Secara istilah wakaf menurut berarti menahan harta
yang dapat dimanfaatkan untuk umum dengan tidak
mengurangi nilai harta tersebut untuk mendekatkan
diri pada Allah SWT. Sedangkan harta wakaf tersebut
juga boleh dimanfaatkan dengan syarat tidak
mengalami perubahan.
Dalil dan Hukum Wakaf
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw.
bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka
terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini:
sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan
yang d manfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan
dia.” (HR Muslim)
Rukun Wakaf
Ada orang yang mewakafkan kekayaannya.
Bagi orang yang mewaqafkan kekayaannya tersebut disebut dengan Waqif.
Harta yang diwakafkan.
Sementara untuk harta yang diwakafkan dinamakan dengan Mauquf.
Penerima Wakaf
Bagi penerima wakaf disebut dengan Mauquf ‘alaih.
Pernyataan Wakaf
Dalam waqaf juga harus ada pernyataan wakaf atau disebut dengan sigat.
Sigat merupakan pernyataan dari orang yang mewakafkan serta sebagai tanda
penyerahan barang ataupun kekayaan yang diwakafkan tersebut.
Harta yang Diwakafkan
Menurut hadis dan amal yang dilakukan oleh para sahabat Muhammad SAW,
kekayaan wakaf tersebut berupa benda yang tak habis karena digunakan dan
tak rusak karena diambil manfaatnya, baik benda bergerak atau benda tak
bergerak. Misalnya, Umar bin Khattab r.a. telah mewakafkan sepetak tanah di
Khaibar, serta Khalid bin Walid r.a. telah mewakafkan pakaian perang serta
kudanya.
Syarat Wakaf
Barang atau kekayaan yang diwakafkan harus dapat
diambil manfaatnya serta keadaannya masih tetap.
Berarti, benda tersebut tak berkurang ataupun tak
habis jumlahnya.
Kekayaan atau barang tersebut merupakan hak
miliknya sendiri.
Kekayaan tersebut bisa digunakan dengan tujuan yang
baik.
Hikmah Wakaf
Menghimpun dana untuk pengembangan dan kelangsungan
dalam hal syiar agama Islam pada suatu daerah.
Memberi kesempatan bagi umat Islam supaya menabung
untuk amal perbuatan dunia dan akhirat pada waktu yang
relatif lama yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Banyak anggota masyarakat terbantu karena wakaf
merupakan salah satu bentuk solidaritas dan persaudaraan
antar sesama manusia, terutama bagi sesama muslim.
Jika dilihat dari ranah hukum, maka wakaf beda dengan
ibadah zakat yang memang hukumnya wajib. Ibadah wakaf
hukumnya sunah, terutama bagi muslim yang mampu.
Tujuan Wakaf
Menambah harta untuk kegunaan umum dan
umumnya sehingga membentuk tindakan manusia
tidak terputus pahalanya sampai ajak menjemputnya.
Pembagian wakaf ialah sumber dari ikhlasnya hati
yang tidak dibaur oleh kebimbangan, karena keadaan
tersebut menjadi bukti terdapatnya kebaikan individu
dengan rasa jujur dan ikhlas.
Memperbesar seluruh jalan yang berasal pada
kecintaan seseorang yang membagian hartanya.
Sejarah Wakaf Zaman Rasul SAW
Hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin
al-Khaththab ketika memperoleh tanah di
Khaibar. Setelah ia meminta petunjuk Nabi tentang
tanah tersebut, Nabi menganjurkan untuk menahan
asal tanah dan menyedekahkan hasilnya.
Sejarah Wakaf
Hadis tentang hal ini secara lengkap adalah; “Umar memperoleh
tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi dengan berkata;
Wahai Rasulullah, saya telah memperoleh tanah di Khaibar yang
nilainya tinggi dan tidak pernah saya peroleh yang lebih tinggi
nilainya dari padanya. Apa yang baginda perintahkan kepada saya
untuk melakukannya? Sabda Rasulullah: “Kalau kamu mau, tahan
sumbernya dan sedekahkan manfaat atau faedahnya.” Lalu Umar
menyedekahkannya, ia tidak boleh dijual, diberikan, atau dijadikan
wariskan. Umar menyedekahkan kepada fakir miskin, untuk
keluarga, untuk memerdekakan budak, untuk orang yang
berperang di jalan Allah, orang musafir dan para tamu.
Bagaimanapun ia boleh digunakan dengan cara yang sesuai oleh
pihak yang mengurusnya, seperti memakan atau memberi makan
kawan tanpa menjadikannya sebagai sumber pendapatan.”
Sejarah Wakaf
Praktek wakaf juga berkembang luas pada masa dinasti
Umayyah dan dinasti Abbasiyah dan dinasti sesudahnya,
banyak orang berduyun-duyun untuk melaksanakan wakaf,
dan wakaf tidak hanya untuk orang-orang fakir dan miskin
saja, tetapi wakaf menjadi modal untuk membangun
lembaga pendidikan, membangun perpustakaan dan
membayar gaji para statnya, gaji para guru dan beasiswa
untuk para siswa dan mahasiswa. Antusiasme masyarakat
kepada pelaksanaan wakaf telah menarik perhatian negara
untuk mengatur pengelolaan wakaf sebagai sektor untuk
membangun solidaritas sosial dan ekonomi masyarakat.
Wakaf Tunai dan Produktif
Wakaf tunai adalah wakaf yang dilakukan seseorang,
kelompok orang dan lembaga atau badan hukum
dalam bentuk uang tunai. Juga termasuk ke dalam
pengertian uang adalah surat-surat berharga, seperti
saham, cek dan lainnya. Wakaf tunai ini meliputi
uang, Emas dan perak batangan, Dinar dan dirham,
Perhiasan emas dan perak. Besar wakaf berupa nilai
konversi ke rupiah pada waktu diserahkan.
Wakaf Produktif
Wakaf Produktif pada umumnya berupa tanah
pertanian atau perkebunan, gedung-gedung
komersial, dikelola sedemikian rupa sehingga
mendatangkan keuntungan yang sebagian hasilnya
dipergunakan untuk membiayai berbagai kegiatan
tersebut. Sehingga dengan demikian harta wakaf
benar-benar menjadi sumber dana dari masyarakat
untuk masyarakat.
Salah satu bentuk wakaf produktif dalam ijtihad
ulama masa kini adalah bentuk wakaf uang.
Wakaf uang dikatakan produktif jika dapat menghasilkan
dana yang bermanfaat bagi kesejahteraan sosial maka benda
wakaf harus dikelola secara produktif oleh nadzir
(pengelola) yang profesional. Perlu digaris bawahi, uang
tersebut tidak dapat langsung diberikan kepada mauquf
‘alaih (penerima wakaf), tetapi nadzir harus mengelola dan
mengembangkannya terlebih dahulu secara produktif
melalui Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang
wakaf, yang harus disampaikan kepada mauquf ‘alaih adalah
hasil investasi dana wakaf, sedangkan uang wakafnya sendiri
tidak boleh berkurang sedikit pun. Karena itu, nadzir selain
memenuhi syarat-syarat yang disebutkan dalam Pasal 10 ayat
(1) Undang-undang tentang Wakaf, harus ditambah syarat-
syarat lain yang menunjang tugas dan tanggungjawabnya
dalam melakukan investasi uang yang diwakafkan.
Pada prinsipnya, dalam rangka mencapai tujuan dan
fungsi wakaf agar lebih produktif, harta benda wakaf
hanya dapat diperuntukan bagi:
1. Sarana dan kegiatan ibadah;
2. Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan;
3. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim
piatu, bea siswa;
4. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat;
dan/atau
5. Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak
bertentangan dengan syari’ah dan peraturan
perundang-undanga
Pemberdayaan wakaf
Aset yang menghasilkan produk barang atau jasa. Tentu
ini memerlukan perencanaan yang matang, termasuk
bentuk dan kemungkinan pengembangan serta
tantangan dan hambatannya.
Aset yang berbentuk investasi usaha. Artinya ketika
pengelola telah dapat mengumpulkan keuntungan dari
pengelolaan harta wakaf, maka keuntungan yang berupa
uang tersebut dapat diinvestasikan dalam bentuk
musyarakah maupun mudlarabah kepada lembaga
keuangan syariah yang kredibel maupun pengusaha dan
pihak-pihak lain yang amanah dan professional.
Strategi Pengembangan Wakaf
1. Jalinan kemitraan yang harmonis dengan berbagai
pihak, misalnya:
Investasi perorangan
Lembaga Investasi usaha non bank
Lembaga perbankan syariah
Lembaga perbankan Internasional
Lembaga Keuangan dengan system BOT (Build of
Transfer)
Lembaga Penjamin syariah
Lembaga Swadaya Masyarakat, dll.
2. Realisasi muatan dan isi undang-undang Wakaf,
terutama tentang Badan Wakaf Indonesia dengan
segala kelengkapannya, dukungan pemerintah dalam
hal pendanaan terhadap operasionalisasi BWI,
realisasi fungsi dan peruntukan harta wakaf, serta
pengelolaannya secara professional.
PERBEDAAN
TEMA WAKAF HIBAH WASIAT WARISAN

Hukum Sunat Sunat Sunat Wajib

Benda Tunai dan Keinginan Harta Pribadi Harta Pribadi


Produktif Penerima

Sasaran Umat Pribadi Umat/Pribadi Keluarga

Manfaat Membangun Pribadi Pribadi Keluarga


masyarakat dan tertentu
bangsa
Sekian

Anda mungkin juga menyukai