KEPRIBADIAN SYARIAH
IBADAH
• KELOMPOK 2
RIRI ANGGRIANINGSIH (1701270048)
FEZA LOY GUMANTI (1701270071)
IBADAH
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut
syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu.
Definisi itu antara lain adalah:
Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-
Nya.
Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling
tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa
Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah”
[Adz-Dzaariyaat : 56].
Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakal (ketergantungan), raghbah
(senang), dan rahbah (takut) adalah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan shalat,
zakat, haji dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati).
Ibadah pada dasarnya merupakan pembinaan diri menuju taqwa. Setiap upaya ibadah memiliki
pengaruh positif terhadap keimanan, lawanya adalah maksiat yang berpengaruh negatif
terhadap keimanan.
Ibadah ada dua macam yaitu :
1. Ibadah Maghdhah (khusus)
2. Ibadah ‘Amah (Muamalah)
Sesuatu akan bernilai ibadah, jika memenuhi persyaratan :
1. Iman kepada Allah hingga hari akhir.
2. Didasari niat ikhlas (murni) karena Allah.
3. Dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah.