Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Di susun oleh :
1. Fariz
2. Novalia Miftah
Menjaga lisan dari perbuatan dosa, misalnya dengan tidak berdusta dan
mengumbar fitnah, mencaci, menghina atau pun melontarkan perkataan yang
bisa menyakiti hati.
Menjaga kehormatan diri dan keluarga serta sahabat.
Mampu dan bersedia menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya dengan
penuh tanggung jawab.
Berbakti dan hormat kepada kedua orang tua atau orang yang lebih tua dari
kita.
Menyambung tali silaturahim dan kekerabatan. II
Menepati janji.
Memerintahkan atau setidaknya menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar
(perintah untuk mengajak hal yg baik dan mencegah hal yg buruk).
Menjaga hubungan baik dengan tetangga.
Menyantuni anak yatim, fakir miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal
di perjalanan).
Menyayangi hewan dan tumbuh-tumbuhan di sekitar tempat tinggal kita.
Memanjatkan do’a, berdzikir, mengingat Allah kapan dan dimanapun kita
berada.
Membaca Al Qur’an.
Mendengarkan ceramah, dan lain sebagainya termasuk bagian dari ibadah.
Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, inabah
(kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan) hanya untuk-Nya,
bersabar terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya,
merasa ridha terhadap qadha/takdir-Nya, tawakal kepada-Nya, mengharapkan
rahmat (kasih sayang)-Nya, merasa takut dari siksa-Nya dan lain sebagainya itu
semua juga termasuk bagian dari ibadah kepada Allah” (Al ‘Ubudiyah, cet. Maktabah
Darul Balagh hal. 6).
BAB II PEMBAHASAN III
A. Pengertian Ibadah
Contoh, zakat, infaq, sedekah, dll. Zakat menyadarkan kita akan kenyataan
bahwa harta yang kita peroleh adalah pemberian Allah Subhanahu wa ta’ala,
bukan sepenuhnya atas hasil usaha sendiri. Jangan kita habiskan harta itu hanya
untuk kepentingan kepuasan lahiriyah saja, tetapi haruslah kita berikan juga hak
Allah, mensucikan harta kita, membuktikan kepedulian kita kepada fakir miskin.
C. Ciri-ciri, dan Prinsip Ibadah dalam Islam V
1 Ciri-ciri Ibadah
Mustafa Ahmad al-Zarqa, seorang ahli ilmu fikih menyebutkan beberapa sifat
yang menjadi ciri-ciri ‘ibadah yang benar adalah:
Bebas dari perantara.
Dalam ber’ibadah kepada Allah Ta ‘ala, seorang muslim tidak memerlukan
perantara, akan tetapi harus langsung kepada Allah.
2 Prinsip-prinsip Ibadah
VIII
Kesadaran akan keagungan Allah akan menimbulkan kesadaran betapa hina
dan rendahnya semua makhluk-Nya. Orang yang melakukan ibadah akan merasa
akan terbebas dari beberapa ikatan atau kungkungan makhluk. Semakin besar
ketergantungan dan harapan seseorang kepada Allah, semakin terbebaslah dirinya
dari yang selain-Nya. Harta, pangkat, kekuasaan dan sebagainya tidak akan
mempengaruhi kepribadiannya. Hatinya akan menjadi merdeka kecuali dari Allah
dalam arti sesungguhnya. Kemerdekaan sesungguhnya adalah kemerdekaan hati
BAB III PENUTUP IX
A. Kesimpulan
Manusia diciptakan Allah bukan sekedar untuk hidup di dunia ini kemudian
mati tanpa pertanggung jawaban, tetapi manusia diciptakan oleh Allah untuk
beribadah. Karena Allah maha mengetahui tentang kejadian manusia., maka agar
manusia terjaga hidupnya, bertaqwa, diberi kewajiban ibadah. Tegasnya manusia
diberi kewajiban ibadah agar manusia itu mencapai taqwa.
Hikmah dari ibadah adalah kita dapat meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah
S.W.T dan hidup berdasarkan apa yang Dia perintahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alqur’an dan terjemahan
Azra, Azyumardi dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum.
Jakarta: Depag RI
Hana, Abu. 2012. Ibadah yang Benar dalam Islam. Jakarta
Kusnaedi, Dedy. 2009. Ibadah. Jakarta
Muhammad, Husein. 2008. Dari Ibadah Individual Menuju Ibadah Kemanusiaan.
Cirebon
Rachmawan, Hatib. 2012. Fiqih Ibadah dan Prinsip Ibadah dalam Islam.Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan
Yazid. 2007. Pengertian Ibadah dalam Islam. Bogor: Pustaka At-Taqwa
Daftar Isi
Kesimpulan ................................................................ IX
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
, karunia, serta taufik dan hidayah – Nya lah kami dapat meyelesaikan makalah ini
sebatas pengetahuan da kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih
pada Bpk. Agus Hermawan, selaku Dosen mata kuliah pendidikan agama islam
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Ibadah . Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa makalh ini terdapat kekurangannya dan jauh apa yang
diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Adapun makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data sekunder yang diperoleh dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta informasi dari media
massa yang berhubungan dengan tema. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Penulis