JURNAL
OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
CURRICULUM VITAE
A. Data Pribadi
Agama Islam
Jalan. Bersama Ujung Perumahan
Alamat Domisili
Griya Albaniya No. F5
Batang Pane I Kecamatan Halongonan
Alamat Asal Timur
No.Telp 081368187663
Email rahmatansharhsb@gmail.com
B. Pendidikan Formal
Pekerjaan : Wiraswasta
Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang
perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang
bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban
melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
para anggotanya. Permasalahan dalam skrispsi ini adalah untuk mengetahui
Perkembangan Pengaturan Koperasi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, Peran dan Tanggung Jawab
Penggurus dan Anggota Koperasi Dalam Pembagian Sisa Hasil Usaha Pada
Koperasi Simpan Pinjam Maju Makmur Gunung Tua. Metode yang digunakan
dalam skripsi ini adalah menganalisis aturan hukum dalam pembagian hasil sisa
hasil usaha, secara yuridis empiris, tehnik pengumpulan data melalui
wawancara dan studi pustaka dan data-data, serta data-data tersebut dapat
ditarik kesimpulan dari keseluruhan hasil analisis dan penelitian. Hasil analisis
dan penelitian dalam skrispsi ini adalah untuk mengetahui segala perkembangan
pengaturan koperasi di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
hak dan kewajiban pengurus dan anggota koperasi. Dan lebih mengetahui peran
dan tanggung jawab pengurus dan anggota koperasi dalam pembagian sisa hasil
usaha berdasarkan -Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Peran pengurus dan anggota koperasi dalam peningkatan hasil pada pembagian
sisa hasil usaha, yang pertama pengurus dan anggota sama-sama
mensosialisasikan bagaimana untuk menarik minat non anggota untuk menjadi
anggota, sehingga makin bertambahnya anggota koperasi maka peningkatan
sisa hasil usaha makin bertambah. Yang kedua dengan mensosialisasikan
kelebihan dari koperasi simpan pinjam dibandingkan dengan lembaga keuangan
lainnya.
RahmatAnsharHasibuan*
Prof. Dr. Sunarmi SH, M.Hum**
Dr. DetaniaSukarja SH, LLM***
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan
atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan
Organisasi koperasi yang diperlukan masyarakat adalah koperasi yang jujur dan
yang ingin bersama untuk meringankan beban hidup atau beban kerja. 3
ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Selain
1
Kartasapoetra dkk, Koperasi Indonesia. Jakarta, Jakarta Rineka,2007, hal.1
2
Ibid.
3
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perkumpulan Perseroan dan Koperasi
Indonesia, Dian Rakjat, 1969.
1
spiritual dan material harus berdasarkan sila-sila Pancasila. Karena Pancasila
ekonomi, politik, sosial dan bidang lainnya. Hal ini berarti bahwa segala kebijakan
sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Bab II, Bagian Pertama, Pasal
Asas kekeluargaan ini merupakan salah satu sifat, jiwa dan kepribadian
bangsa Indonesia yang sudah melekat pada diri bangsa Indonesia. Sesuai
dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan, waktu, dengan suatu ciri khas
Tunggal Ika.8
4
Mahmuddin, Skripsi: “Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Koperasi Yang
Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank” (Medan: USU, 2009),
Hal 3.
5
Mulhadi. Hukum Perusahaan Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia,
Bogor, Ghalia Indonesia, hal.120.
6
Indonesia (Perkoperasian), Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian, LN Tahun 1992 Nomor 116.
7
Ibid.
8
R.T Sutantya Rahardja Hadhikusuma. op.cit hal. 37
2
Koperasi sangat memerlukan modal sebagai pembiayaan dari usahanya
untuk memperoleh penghasilan. Besar kecilnya nilai modal yang ada pada
merupakan salah satu alat yang ikut menentukan maju mundurnya koperasi.
Tanpa adanya modal, sesuatu usaha yang bersifat ekonomis tidak akan dapat
agar tidak terjebak dalam sistem lintah darat atau rentenir. Pembentukan
jumlah bunga dan waktu yang telah disepakati. Sehingga koperasi diharapkan
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. 16Sisa
9
Ibid. Hal. 95
10
Dian Sukmalega, Skripsi: “Pengaruh Permodalan dan Volume Usaha
Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri di Kabupaten Solok Sumatera
Barat” (Medan: USU, 2009), Hal 2.
11
Made Taman Ayuk,Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan,Jumlah
Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) di Kabupaten Badung Provinsi
Bali,https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/5868/, Diakses pada 25 April 2019,
Pukul 22.07
3
sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh, masing-masing anggota
Anggota.12
harga atas pelayanan koperasi terdapat unsur pendapatan koperasi, yang akan
Dalam hal penulisan ini akan melakukan analisis pada Koperasi Simpan
Pinjam Maju Makmur di Gunung Tua. Penelitian ini berjudul “Peran dan
Perkoperasian”.
12
Indonesia (Perkoperasian), op. cit. Pasal 45 ayat 1,2 dan 3.
13
Kartasapoetra dkk, op.cit., Hal 128
14
Ibid.
15
Ibid.
4
B. Rumusan Masalah
hal-hal berikut:
Perkoperasian?
C. Metode Penulisan
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang telah diatur oleh Pemerintah
tanggung jawab pengurus dan anggota koperasi dalam pembagian sisa hasil
usaha koperasi.
16
Waluyo Bambang, Penelitian Hukum Dalam Praktek (Jakarta : Sinar Grafika,
2002), hlm, 2.
5
BAB II
Indonesisa.18
koperasi.
17
Muhammad Firdaus, Op.Cit. Hal. 35.
18
Ibid. Hal. 28.
6
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok
Perkoperasian
Meskipun telah berlaku selama lebih kurang 25 tahun dan dunia koperasi
Negara No. 3502 Tahun 1992) ini dinyatakan sebagai undang-undang yang
eksplisit, tetapi secara implisit tersirat dalam asas koperasi Pasal 2 dan prinsip
19
Andjar Pachta dkk, op.cit. Hal. 71.
20
Ibid.
7
koperasi Pasal 5. Sebaliknya prinsip koperasi tidak tersurat dalam definisi
Perkoperasian.21
penyertaan baik dari anggota maupun dari bukan anggota. Dengan kemungkinan
penggiat koperasi yang menilai bahwa roh yang di usung oleh UU tentang
secara swadaya dari anggota (member base) berubah model menjadi capital
base yang membuka peluang pihak luar koperasi untuk menanamkan modalnya
dengan adanya Sertifikat Modal Koperasi, hal ini sama seperti Perseroan
21
Ibid.
22
Ibid.
23
Mulhadi, Hukum Perusahaan Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia, cet 1,
Jakarta, Rajawali Pers, 2017, hal. 220.
8
B. Jenis-jenis Koperasi di Indonesia
Sedangkan Koperasi Sekunder adalah semua koperasi yang didirikan oleh dan
pelajar, siswa atau yang dipersamakan dan dianggap belum mampu melakukan
disahkan sebagai badan hukum dan statusnya hanya sebagai koperasi tercatat. 24
Sekunder dapat didirikan oleh koperasi sejenis maupun berbagai jenis atau
tingkatan, seperti yang selama ini dikenal sebagai pusat, gabungan dan induk,
maka jumlah tingkatan maupun penamaannya diatur sendiri oleh koperasi yang
bersangkutan.25
24
Indonesia (Perkoperasian), op.cit. Pasal 18.
25
Indonesia (Perkoperasian), Ibid. Pasal 15.
9
simpan pinjam. Koperasi pada dasarnya merupakan lembaga ekonomi yang
muncul sebagai akibat dari adanya kebutuhan dari anggotanya untuk bersatu.
anggotanya.
26
Agn Supriyanto. Hukum Tata Kelola Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan
Pinjam Implementasi Kebijakan Koperasi Simpan Pinjam terjadap Manajemen
Pengelolaan, Keorganisasian dan Permodalan, Yogyakarta, CV Andi Offset, 2015, hal. 9.
27
Ibid. Hal, 10.
10
2. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha
simpan pinjam.
3. Unit simpan pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha
bersangkutan.
bersangkutan.
koperasi.
28
http://dinkopumkm.bantenprov.go.id/upload/regulasi/KOP04PP_1995_09_U
SPKOP.PDF. Diakses di Medan Pada: 20-06-2019. 22.12 WIB.
11
Landasan idil koperasi adalah Pancasila, tidak bisa lain dari
anggota.
sama.
anggota.
29
Agn Supriyanto. op.cit. Hal 10
12
masyarakat. Laba dibagi berdasarkan jasa yang disumbangkan
Indonesia. Sila-sila yang tercantum di dalam Pancasila kita itu juga merupakan
(tiga) bulan harus sudah menjadi anggota. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan
pinjam diatur terpisah pada Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang
KSP tidak boleh mengembangkan usaha lainnya di sektor riil maupun di usaha-
hibah, simpanan yang diperoleh dari anggota (simpanan non saham) dan
dengan jenisnya.
Maka, sudah jelas bahwa pelayanan KSP hanya kepada anggotanya saja
dan tidak diperkenankan melayani masyarakat umum. Apabila KSP melayani non
30
Ibid. Hal. 13.
31
Ibid. Hal. 14.
13
anggota (masyarakat umum) sama saja bahwa KSP melakukan
anggotanya.
Dasar hukum koperasi simpan pinjam menurut Dr. Ahmad Subagyo, SE.,
MM sebagai berikut:33
32
Ibid. Hal 15
33
Ahmad Subagyo. Pengawasan Koperasi di Indonesai, Jakarta, Mitra Wacana
Media, 2017, hal. 18.
14
4. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
34
Ibid.
15
BAB III
atau hasil usaha pada unit usaha simpan pinjam setelah digabung dengan hasil
usaha unit usaha lainnya pada koperasi yang bersangkutan, harus diputuskan
oleh rapat anggota. Alokasi penggunaan sisa hasil usaha setelah dikurangi dana
16
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan. Koperasi sebagai badan usaha di dalam
hasil usaha.
Sisa hasil usaha diperoleh dari pendapatan bersih selama setahun dengan
dikurangi biaya-biaya, penyusutan dan pajak. Setelah itu sisa hasil uasha
dikurangi untuk dana cadangan terlebih dahulu karena untuk kepentingan materi
koperasi dimasa akan datang. Menurut Bapak Dame Roha35 mengenai dana
cadangan beliau mengatakan : “Dana cadangan itu setiap perusahaan pasti ada
hasilusahadilakukansecaraadilsebandingdenganbesarnyajasausaha yang
dilakukanolehmasing-masinganggotakoperasikepadakoperasinya. Artinya,
dalampembagiansisahasilusahakoperasikepadaparaanggotainitidaksemata-
dimasukanataudiserahkananggotakoperasimelainkanharussebandingatauseimba
diberikananggotakepadakoperasinya.
Penetapanbesarnyapembagiankepadaparaanggotadanjenissertabesarnyakeperlu
an lain ditetapkandalamrapatanggota.
35
Ketua Koperasi Simpan Pinjam Maju Makmur Gunung Tua.
17
keuntungan dalam bentuk uang namanya sisa hasil usaha. Setiap anggota yang
dari pada anggota yang tidak aktif. Hal ini dikarenakan koperasi bukan badan
usaha yang berwatak kapitalis, sehingga sisa hasil usaha yang dibagikan kepada
Melihat pada ketentuan anggaran dasar dan keputusan rapat anggota, apabila
koperasi mengalami surplus hasil usaha yang cukup banyak, maka surplus hasil
modal koperasi dapat berupa sertifikat modal koperasi awal yang wajib
koperasi.
36
Aji Basuki Rohmat, “Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Koperasi Dalam
Undang-Undang Koperasi Studi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2012”, Jurnal Pembaharuan Hukum. Vol. 2 No. 1, 2015, hal.
141.
37
Mulhadi. op.cit. Hal 211.
18
5. Penggunaan lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
berasal dari transaksi dengan non anggota. Surplus hasil usaha yang didapat
dari non anggota hanya dapat digunakan untuk mengembangkan usaha koperasi
anggota, karena koperasi itu sendiri dapat menciptakan nilai tambah dari usaha
mereka. Anggota koperasi bisa memperoleh nilai tambah jika mereka mau
berpartisipasi, semakin besar nilai tambah yang mereka dapatkan. Agar koperasi
dapat memberikan nilai tambah kepada anggota, maka koperasi itu sendiri harus
memliki kinerja yang baik. Dalam hal ini, semakin baik kinerja koperasi maka
saling mempengaruhi.39
usaha koperasi agar berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, pengurus seharusnya
38
Ibid. Hal 222.
39
Maria Ira Susanti, “Peran KSU Mitra Maju Meningkatkan Kesejahteraan
Anggota”, Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume 3, Nomor 2, 2015: 558-570, Hal 565.
19
anggota dan benar-benar mengerti apa yang dikehendaki oleh para anggota
sebagai pemilik koperasi. Sehingga besar SHU dapat dipengaruhi oleh jumlah
Dalam hasil sisa hasil usaha, adakalanya dalam satu tahun buku
kerugian atau defisit hasil usaha. Apabila koperasi mengalami defisit hasil usaha,
tersebut terdiri dari rapat anggota, pengurus serta pengawas. Aspek tersebut
merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa dan harus berjalan dengan
seimbang.
40
Mulhadi. op.cit. Hal 212.
41
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi Simpan Pinjam Maju
Makmur. Pasal 21.
20
2. Tanggung Jawab Anggota Koperasi Simpan Pinjam Maju
Makmur Menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
Sesuai ketentuan Pasal 11 dan Pasal 12 ADART koperasi simpan
pinjam maju makmur, anggota koperasi memiliki hak dan kewajiban.
Setiap anggota mempunyai hak yang sama terhadap koperasi, yaitu:
1. Memanfaatkan kegiatan usaha pelayanan yang diselanggarakan
koperasi.
kemajuan koperasi.
bagi koperasi.
koperasi.
21
Koperasi adalah sebuah bentuk usaha ataupun organisasi yang tujuan
orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-
prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya
rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh
anggotanya.
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembagian sisa hasil usaha, yang pertama pengurus dan anggota sama-
simpan pinjam maju makmur pada pelaksanaan pembagian sisa hasil usaha,
yang ada pada koperasi tersebut yaitu sesuai dengan porsinya, dalam arti
23
pembagian sisa hasil usaha kepada anggota harus dilihat dari jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota kepada koperasi. Dalam hal ini
pembagian sisa hasil usaha koperasi kepada para anggota, tidak semata-
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
25
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba, Koperasi Teori dan Praktik, Jakarta: Erlangga,
2001
Supriyanto, Agn. Hukum Tata Kelola Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan
Pinjam Implementasi Kebijakan Koperasi Simpan Pinjam terjadap
Manajemen Pengelolaan, Keorganisasian dan Permodalan, Yogyakarta:
CV Andi Offset, 2015
Sutopo, Ariesto Hadi, Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan NVIVO, Jakarta:
Media Grup, 2010
Tri Hendro Sigit Conny Tjandra, Bank dan Institusi Keuangan Non Bank di
Indonesia, Yogyakarta, UPP STIM YKPN, 2014
Untung, Budi, Hukum Koperasi dan Peran Notaris Indonesia, Yogyakarta: Andi,
2005
PERUNDANG-UNDANGAN
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian
INTERNET
Artha Jaya ,”Pengawasan koperasi simpan pinjam illegal “,
http://propensitytoassume.blogspot.co.id/2015/01/pengawasan-koperasi-simpan-
pinjam-olh.html,(diakses pada tgl 02-10-2019, Pukul : 17:15 WIB).
26
http://dinkopumkm.bantenprov.go.id/upload/regulasi/KOP04PP_1995_09_
USPKOP.PDF. Diakses di Medan Pada: 20-06-2019. 22.12 WIB.
https://www.kerjausaha.com/2014/01/cara-dan-syarat-mendirikan-
koperasi.html. Diakses di Medan Pada: 02-10-2019. Pukul: 16.43 WIB.
SKRIPSI
Dian Sukmalega, Skripsi: “Pengaruh Permodalan dan Volume Usaha
Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri di Kabupaten Solok
Sumatera Barat” (Medan: USU, 2009).
Hudiyanto, Koperasi Ideologi dan Pengelolannya, Proyek Peningkatan
Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Penddikan Nasional, 2002
Mahmuddin, Skripsi: “Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Koperasi
Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank” (Medan:
USU, 2009).
Tania Theresia Siregar, Skripsi: “Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
Dalam MengawasiKoperasi Simpan Pinjam Ilegal Terkait Investasi Ilegal Dan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dalam Mencegah Praktek Pengumpulan
Dana Masyarakat Secara Ilegal” (Medan: USU, 20018), Hal 7.
JURNAL
27