Disusun Oleh :
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi para petani di Kampung Sinar Harapan
Kel. Rajabasa Jaya Kec. Rajabasa kota Bandar Lampung, yang terutama di dalam memenuhi
kebutuhan anggota koperasi khususnya dan masyarakat. Manfaat yang dapat diperoleh dari
kegiatan praktikum ini diantaranya adalah mahasiswa dapat mengetahui dan membandingkan
secara langsung antara teori-teori koperasi dengan kegiatan koperasi yang sesungguhnya di
lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada
tahun 1896, dengan melihat banyaknya para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita
akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang. Melihat
penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai
negeri, beliau mengadopsi sistem serupa dengan yang ada di Jerman yakni mendirikan
koperasi kredit. Beliau berniat membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan
renternir yang pasti akan memberikan bunga yang tinggi.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat
orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan
prinsip koperasi. Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang
pesat pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan perundangan
tentang perkoperasian.
Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43 Tahun 1915, lalu pada
tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91 Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-
Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-
Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun
1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada
tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam
peraturan yang dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari Boedi
Utomo memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan
rakyat.
Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk Indonesia,
sistem pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-Belanda ke
pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini hanya
dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan didirikannya 3
macam koperasi :
1. Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh
dan pegawai.
2. Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk
peternak atau nelayan).
3. Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil
guna memenuhi kebutuhan modal.
Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba atau
keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi.
Fungsi Koperasi dan Peran Koperasi tercantum dalam UU No.25 Tahun 1992, sebagai
berikut :
(1) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
(2) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
(3) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
(4) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama yang didasarkan asas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.
Dalam konsep koperasi perangkat tersebut minimal terdiri atas 3 hal yaitu;
Rapat Anggota
Pengurus
Pengawas
Ketiga aspek tersebut adalah satu kesatuan dan tidak dapat dan harus berjalan
simultan.
Bila digambarkan hubungan kerja antar perangkat adalah sebagai berikut:
Rapat Anggota Koperasi atau RA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh
anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah menetapkan
1. AD/ART
2. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi
3. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.
4. RGBPK dan RAPBK
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.
6. Amalgamasi dan pembubaran koperasi
Rapat Anggota dapat berbentuk RAT, RAK dan RALB. RA dianggap sah apabila dihadiri
oleh lebih dari setengah jumlah anggota dan disepakati oleh lebih dari setengah anggota yang
hadir.
Perangkat berikutnya dalam struktur organisasi koperasi adalah Pengurus. Pengurus
koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi. Persyaratan calon
pengurus dicantumkan dalam AD/ART.
1. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-hari.
2. Mempunyai pengetahuan tentang koperasi
3. Mempunyai waktu untuk mengelola koperasi
Pengurus merupakan pimpinan kolektif yang terdiri atas beberapa anggota pengurus. Tugas
dan kewajiban pengurus adalah:
Pengurus berwenang:
Tanggung Jawab Pengurus adalah atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas
kewajiban, dan wewenangnya. Dalam Konteks struktur Organisasi koperasi
Pertanggungjawaban pengurus di RAT mungkin tidak diterima karena kelalaian atau
kesengajaan yang menyebabkan kerugaian. Apabila itu terjadi pengurus secara kolektif atau
perseorangan bertanggungjawab kerugian tersebut kecualai pengurus dapat membuktikan
bahwadia tidak lalai dan telah berupaya untuk mencegah perbuatan yang merugikan tersebut.
Tidak semua organisasi harus meniru manajemen organisasi lain, meskipun bergerak
pada level dan wilayah yang sama. Setiap organisasi harus mampu menemukan
karakteristiknya sendiri. Kemampuan mengelola perbedaan yang boleh jadi adalah kelebihan
itulah yang menyebabkan organiasi dapat terus tumbuh dan bersaing dengan kelembagaan
sejenis atau organisasi lain.
Keanggotaan Koperasi
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus sebagai pengguna-jasa koperasi. Maju
mundurnya koperasi berasal dari anggota untuk anggota koperasi dapat berkembang baik
bilamana anggota dan pengurus merasa berkepentingan terhadap kemajuan koperasi.
Kewajiban anggota:
1. Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
2. Berpartisipasi dalam kegiata usaha koperasi
3. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib
4. Memelihara dan mengembangkan kebersamaan atas asas kekeluargaan
5. Mematuhi dan melaksanakan keputusan rapat anggota maupun rapat pengurus
Hak anggota:
1. Menghadiri, menyatakan pendapat memberi suara dalam RAT
2. Memilih dan dipilih menjadi pengurus maupun pengawas
3. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus
4. Memanfaatkan koperasi dan pelayanan yang sama antara sesama anggota
5. Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi sesuai anggaran dasar
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota.
Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari
kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari
kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk
memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi
syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah
turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota).
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan
UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang
diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan
mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP.
KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde
baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era
globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.
Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi
memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan,
menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan usaha.
Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan kondisi organisasi dan kepentingan
anggotanya. Berdasar kondisi dan kepentingan inilah muncul jenis-jenis koperasi.
A. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :
1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi Jasa
3. Koperasi Produksi
1. Koperasi Konsumsi
Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang
pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibantingkan di tempat lain,
karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
1. Koperasi Jasa
Fungsinya adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Tentu bunga yang dipatok harus lebih renda dari tempat meminjam uang yang
lain.
1. Koperasi Produksi
Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi,
membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya
hasil produksi tersebut. Sebaiknya anggotanya terdiri atas unit produksi yang sejenis.
Semakin banyak jumlah penyediaan barang maupun penjualan barang maka semakin kuat
daya tawar terhadap suplier dan pembeli.
1. Koperasi Primer
2. Koperasi Sekunder
1. Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.
2. Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan
daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
a. koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
c. induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi
C. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan
melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan
jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam
ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan dari,
oleh, dan untuk anggota.
adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit
produksi, unit wartel.
3. Koperasi Konsumsi
4. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi)
dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki
usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan
usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara
lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan
memberi penyuluhan teknis pertanian.
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama
Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para
pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.
3. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa.
Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti
buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan
semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa
ant a ra l ai n b e ro r ga ni s asi , k ep em i m pi n an, t an ggu n g j a w ab , d an k ej u j u ra n.
1. Modal Koperasi
1. Modal sendiri, yaitu modal yang dikumpulkan langsung dari anggota koperasi yang
terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, dana cadangan
dan hibah.
2. Modal dari pinjaman. Pinjaman berasal dari anggota, perorangan bukan anggota,
koperasi lain, dan pinjaman dari bank.
3. Penyertaan / Penanaman Modal.
2. Modal Sendiri
1. Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi anggota
suatu koperasi.
2. Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
3. Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan kalau perlu dikurangi
karena kerugian kerugian yang diderita koperasi.
4. Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung sesuai
dengan kehidupan koperasi.
Simpanan wajib adalah :
1. Simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada waktu tertentu,
misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi ke koperasi.
2. Dapat diminta kembali dengan cara yang ditentukan koperasi, misalnya sesudah
jangka waktu tertentu atau sekian persen dari jumlah total sewaktu waktu. Hal ini
diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
1. Simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu, tergantung kerelaan anggota
atau perjanjian antara anggota dengan koperasi.
2. Dapat berupa simpanan giro (dapat diambil sewaktu-waktu), simpanan deposito
(diambil dalam waktu tertentu menurut perjanjian dan diberi bunga), dan simpanan
khusus untuk maksud tertentu misalnya untuk lebaran.
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil observasi koperasi, kami memperoleh data identitas koperasi sebagai
berikut:
Nama Koperasi : Koperasi CAHAYA MAKMUR
Alamat : Jl. Karya Bhakti, Kampung Sinar Harapan, Kel. Rajabasa Jaya, Kec.
Rajabasa, Kota Bandar Lampung
Badan Hukum : Nomor : 018/BH/X.9/XII/2014 dari Dinas Koperasi,Usaha Kecil
Menengah,Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung, tanggal 5 Desember 2014
Berdiri : 5 Desember 2014
Akte Pendirian : Akte NotarisBambang Abiyono, SH. Nomor 01 tanggal 1 Desember
2014
melakukan wawancara dari salah satu pengurus dalam koperasi Cahaya Makmur yang
memiliki identitas sebagai berikut:
Nama : Tn Suyut
Jabatan : Ketua
Pendidikan Terakhir : SMA
Pada hari Rabu, 22 September 2017 bertempat di koperasi Cahaya Makmur, kami
berempat yang beranggotakan 1) Arlina Nur Afifah 2) Indra Satriawan 3) Leni Marlina 4)
Santi Apriyana 5) Yuliyanti Hari melakukan wawancara dengan saudara Tn Suyut.
Ketentuan mengenai sanksi yang diberikan kepada anggota, pengurus dan pengawas
koperasi, karena terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap Anggaran Dasar atau aturan
lain-nya yang telah ditetapkan.
a. Para pendiri atau kuasa pendiri koperasi terlebih dulu mengajukan permohonan
pengesahan akta pendirian secaratertulis kepada diajukan kepada Kepala Dinas Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah, dengan melampirkan :
1. Anggaran Dasar Koperasi yang sudah ditandatangani pengurus rangkap dua, aslinya
bermaterai)
2. Berita acara rapat pendirian koperasi.
3. Surat undangan rapat pembentukan koperasi
4. Daftar hadir rapat.
5. Daftar alamat lengkap pendiri koperasi.
6. Daftar susunan pengurus, dilengkapi photo copy KTP (untuk KSP/USP dilengkapi
riwayat hidup).
7. Rencana awal kegiatan usaha koperasi.
8. Mengisi formulir isian data koperasi.
9. Surat keterangan dari desa yang diketahui oleh camat.
b. Membayar tarif pendaftaran pengesahan akta pendirian koperasi sebesar Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah). Lalu mendapatkan bukti penerimaan
c. Kepala Dinas Koperasi dan UKM akan memberikan pengesahaan terhadap akta koperasi
apabila ternyata setelah diadakan penelitian Anggaran dasar koperasi.tidak bertentangan
dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, dantidak bertentangan
dengan ketertiban umum dan kesusilaan.
d. Pejabat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak penerimaan permohonan
pengesahan badan hukum dari koperasi yang bersangkutan harus telah memberikan
jawaban pengesahannya. Tetapi biasanya proses pengesahan di dinas koperasi dapat
selesai hanya dalam waktu 3 (tiga) minggu.
e. Bila Pejabat berpendapat bahwa Akte Pendirian/Anggaran Dasar tersebut tidak
bertentangan dengan ketentuan Undang-undang koperasi dan peraturan pelaksananya serta
kegiatannya sesuai dengan tujuan, maka akte pendirian di daftar dengan nomor urut dalam
Buku Daftar Umum. Kedua buah Akte Pendirian/Anggaran Dasar tersebut dibubuhi
tanggal, nomor pendaftaran tentang tanda pengesahan oleh Pejabat Menteri.
f. Tanggal pendaftaran akte Pendirian berlaku sebagai tanggal sesuai berdirinya koperasi
yang mempunyai badan hukum, kemudian Pejabat mengumumkan pengesahan akta
pendirian di dalam Berita Negara Republik Indonesia
Setelah dari dinas koperasi telah disetujui maka berlanjut ke notaris dan diresmikan. Dan
mendapatkan nomor badan hukum koperasi 018/BH/X.9/XII/2014. Dan koperasi cahaya
makmur diresmikan pada tanggal 5 desember 2014.
GENERAL MANAGER:
Tn. SUYUT