Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN SURVEY KOPERASI USAHA TANI

PERKOPERASIAN (PAP 1313)

Dosen Pengampu : Sri Handayani, S.P.,M.E.P. dan Clara


Yolandika,S.P.,M.Si

Disusun Oleh :

Arlina Nur Afifah 16754003


Indra Satriawan 16754012
Leni Marlina 16754017
Santi Apriyana 16754031
Yulianti 16754036

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PANGAN


JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya suatu proses pembelajaran memerlukan latihan-latihan disamping


kuliah didalam ruangan. Latihan-latihan ini dapat berbentuk praktikum langsung di lapangan
dengan mengamati aplikasi ilmu yang diperoleh di dalam proses kuliah di dalam kehidupan
nyata sehari-hari.
Dengan demikian suatu teori akan dapat diuji kebenarannya dilapangan. Oleh karena
itu, Praktikum Lapangan mata kuliah Koperasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dan
membandingkan secara langsung antara teori dengan penerapannya di lapangan. Dari
kegiatan praktikum tersebut, diharapkan kita dapat mengetahui seberapa jauh prinsip dan
praktek koperasi itu dijalankan, dengan demikian kita akan dapat mengevaluasi kinerja
koperasi tersebut.
Berdasarkan undang-undang No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi sarat akan makna demokrasi (kekuatan anggota),
berpihak pada anggota, baik itu dalam proses keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasinya.
Swasono (1992) menyatakan bahwa koperasi adalah lembaga penggerak ekonomi
rakyat yang mendongkrak kesejahteraan sosial masyarakat. Apabila pernyataan tersebut
dikaitkan dengan kondisi kehidupan masyarakat Bengkulu, dengan demikian koperasi
merupakan suatu alat untuk menyejahterakan semua masyarakat termasuk kehidupan petani
dan masyarakat lemah.
Disamping itu koperasi mempunyai andil yang cukup besar di dalam proses
pembangunan otonomi daerah. Dimana koperasi akan mampu membantu petani untuk terlibat
langsung dalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa
ini. Koperasi sejati berarti didalam menjalankan aktivitasnya berdasarkan ketujuh prinsip
koperasi sedangkan koperasi semu adalah koperasi yang melakuikan prakteknya tidak sesuai
dengan ketujuh prinsip tersebut.
Ketujuh prinsip koperasi tersebut merupakan jiwa demokrasi yang dijadikan sebagai
pedoman proses kegaiatan koperasi. Ilmu koperasi merupakan ilmu yang mempelajari dan
mengembangkan setiap orang per orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan.
Sekaligus sebagai wahana yang dapat digunakan oleh seluruh rakyat Indonesia dalam rangka
mencapai kesejahteraan yang berdasarkan ekonomi kerakyatan.
Namun tidak jarang kita mendengar dan melihat keberadaan sebuah koperasi
pertanian di suatu daerah kurang dirasakan manfaatnya oleh anggota koperasi tersebut, dari
hal tersebut maka perlu rasanya untuk melihat lebih dekat dan mengetahui seberapa jauh
peran aktif anggota, manajer dan pengurus koperasi terhadap kegiatan koperasi serta seberapa
besar kontribusi koperasi dalam meningkatkan taraf hidup dan memberikan serta memenuhi
kebutuhan anggota koperasi dan masyarakat di sekitar yang memerlukan kebutuhan tersebut.
Melalui praktikum lapangan maka akan diperoleh pengalaman yang dapat menambah
wawasan mahasiswa. Dari pengalaman tersebut kita akan dapat menilai persepsi masyarakat
terhadap koperasi, apakah keberadaan koperasi memang dibutuhkan bagi petani. Selain itu
apakah benar terdapat kesesuaian antara teori yang telah kita pelajari dengan pengalaman
lapangan yang akan diperoleh. Dari hasil praktikum lapangan diharapkan Mahasiswa mampu
memahami peranan koperasi yang sesungguhnya didalam masyarakat, serta bagaimana cara
pengaplikasian teori.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi para petani di Kampung Sinar Harapan
Kel. Rajabasa Jaya Kec. Rajabasa kota Bandar Lampung, yang terutama di dalam memenuhi
kebutuhan anggota koperasi khususnya dan masyarakat. Manfaat yang dapat diperoleh dari
kegiatan praktikum ini diantaranya adalah mahasiswa dapat mengetahui dan membandingkan
secara langsung antara teori-teori koperasi dengan kegiatan koperasi yang sesungguhnya di
lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SEJARAH KOPERASI DI INDONESIA

Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Skotlandia, yang


bernama Robert Owen (1771-1858). Setelah koperasi berkembang dan diterapkan di
beberapa Negara-negara eropa. Koperasi pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.

Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada
tahun 1896, dengan melihat banyaknya para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita
akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang. Melihat
penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai
negeri, beliau mengadopsi sistem serupa dengan yang ada di Jerman yakni mendirikan
koperasi kredit. Beliau berniat membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan
renternir yang pasti akan memberikan bunga yang tinggi.

Seorang asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, merespon


tindakan Patih R.Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode
menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank
Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.

Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat
orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan
prinsip koperasi. Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang
pesat pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan perundangan
tentang perkoperasian.

Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43 Tahun 1915, lalu pada
tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91 Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-
Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-
Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun
1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada
tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam
peraturan yang dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari Boedi
Utomo memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan
rakyat.

Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan


kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri
Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk Indonesia,
sistem pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-Belanda ke
pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini hanya
dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di


Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.Sekaligus membentuk Sentral Organisasi
Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya.

Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan didirikannya 3
macam koperasi :

1. Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh
dan pegawai.
2. Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk
peternak atau nelayan).
3. Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil
guna memenuhi kebutuhan modal.

Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba atau
keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi.

2.2 FUNGSI KOPERASI

Tujuan Koperasi tercantum dalam UU No.25 Tahun 1992 mengenai Perkoperasian,


Tujuan Koperasi yaitu untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pada Pancasila dan UUD
1945.

Fungsi Koperasi dan Peran Koperasi tercantum dalam UU No.25 Tahun 1992, sebagai
berikut :
(1) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
(2) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
(3) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
(4) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama yang didasarkan asas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.

2.3 PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

7 Prinsip Koperasi menurut UU NO 25 Tahun 1992 :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.


Maksudnya : Semua orang berhak menjadi anggota koperasi dan tidak adanya suatu
paksaan.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Maksudnya : Semua kegiatan usaha koperasi dalam pengambilan keputusan dilakukan
secara musyawarah.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha.
Maksudnya : besarnya jasa usaha masing-masing anggota berpengaruh terhadap
pembagian SHU.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Maksudnya : Pemberian balas jasa tergantung besarnya iuran para anggota terhadap
modal.
5. Kemandirian.
Maksudnya : Segala sesuatu yang menyangkut mengenai koperasi harus bisa
menyelesaikan secara mandiri dengan memusyawarahkannya bersama semua anggota
koperasi.
6. Pendidikan Perkoperasian.
Maksudnya : Semua anggota koperasi dalam melaksanakan tugasnya harus
mengetahui apa itu pengertian dari koperasi, prinsip-prinsip koperasi, serta UU
mengenai perkoperasian. Semua itu dapat dipelajari oleh semua anggota koperasi.
7. Kerjasama antar koperasi.
Maksudnya : Semua organisasi koperasi dapat menjalin kerjasama, untuk
kemakmuran masyarakat dan anggota koperasi.

2.4 STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI

Dalam konsep koperasi perangkat tersebut minimal terdiri atas 3 hal yaitu;

Rapat Anggota
Pengurus
Pengawas
Ketiga aspek tersebut adalah satu kesatuan dan tidak dapat dan harus berjalan
simultan.
Bila digambarkan hubungan kerja antar perangkat adalah sebagai berikut:

Perangkat organisasi koperasi

Rapat Anggota Koperasi atau RA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh
anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah menetapkan

1. AD/ART
2. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi
3. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.
4. RGBPK dan RAPBK
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.
6. Amalgamasi dan pembubaran koperasi

Rapat Anggota dapat berbentuk RAT, RAK dan RALB. RA dianggap sah apabila dihadiri
oleh lebih dari setengah jumlah anggota dan disepakati oleh lebih dari setengah anggota yang
hadir.
Perangkat berikutnya dalam struktur organisasi koperasi adalah Pengurus. Pengurus
koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi. Persyaratan calon
pengurus dicantumkan dalam AD/ART.

Syarat-syarat Umum untuk pengurus adalah :

1. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-hari.
2. Mempunyai pengetahuan tentang koperasi
3. Mempunyai waktu untuk mengelola koperasi

Pengurus merupakan pimpinan kolektif yang terdiri atas beberapa anggota pengurus. Tugas
dan kewajiban pengurus adalah:

1. Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.


2. Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:
o Mengajukan proker
o Mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban tugas.
o Menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.
o Menyelenggarkan administrasi
o Menyelenggarkan RAT.
o Pada prinsipnya RAT diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus tetapi
pengurus dapat diserahakan kepada anggota pada saat pertanggungjawaban
pengurus.

Pengurus berwenang:

1. Mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.


2. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan
kemanfaatan koperasi.
3. Memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai ketentuan
AD/ART.

Tanggung Jawab Pengurus adalah atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas
kewajiban, dan wewenangnya. Dalam Konteks struktur Organisasi koperasi
Pertanggungjawaban pengurus di RAT mungkin tidak diterima karena kelalaian atau
kesengajaan yang menyebabkan kerugaian. Apabila itu terjadi pengurus secara kolektif atau
perseorangan bertanggungjawab kerugian tersebut kecualai pengurus dapat membuktikan
bahwadia tidak lalai dan telah berupaya untuk mencegah perbuatan yang merugikan tersebut.

Pengawas seperti halnya pengurus dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan


keputusan RAT. Pada prisipnya tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan
tetapiuntuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan RA. Apabila
pengawas menemukan penyimpangan maka itu harus dikonsultasikan kepada pengurus untuk
diambil tindakan, selanjutnya hasil pengawasan dilaporkan kepada RA.
Pengawas Tetap adalah pengawas yang dipilih pada rapat anggota. Tugas kewajiban dan
wewenang pengawas secara umum adalah sebagai berikut.

1. untuk melaksanakan tugasnya pengawas berwenang Pengawas bertugas melakukan


pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.
2. Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawas wajib membuat laporan tentang hasil
kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.
3. Meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang
diperlukan

Tidak semua organisasi harus meniru manajemen organisasi lain, meskipun bergerak
pada level dan wilayah yang sama. Setiap organisasi harus mampu menemukan
karakteristiknya sendiri. Kemampuan mengelola perbedaan yang boleh jadi adalah kelebihan
itulah yang menyebabkan organiasi dapat terus tumbuh dan bersaing dengan kelembagaan
sejenis atau organisasi lain.

2.5. KEANGGOTAAN KOPERASI

Keanggotaan Koperasi

Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus sebagai pengguna-jasa koperasi. Maju
mundurnya koperasi berasal dari anggota untuk anggota koperasi dapat berkembang baik
bilamana anggota dan pengurus merasa berkepentingan terhadap kemajuan koperasi.

Syarat-syarat sebagai anggota koperasi:

1. Warga negara Indonesia


2. Mampu melakukan tindakan hukum
3. Bersedia mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
4. Bersedia mematuhi aturan-aturan yang berlaku
5. Berkeinginan memajukan koperasi
6. Tidak ada paksaan dari pihak lain

Keanggotaan koperasi dapat berakhir apabila :


1. Meninggal dunia
2. Bertentangan dengan tujuan koperasi
3. Mengundurkan diri
4. Selalu merugikan koperasi
5. Diberhentikan oleh pengurus karena melanggar peraturan yang berlaku.

Kewajiban anggota:
1. Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
2. Berpartisipasi dalam kegiata usaha koperasi
3. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib
4. Memelihara dan mengembangkan kebersamaan atas asas kekeluargaan
5. Mematuhi dan melaksanakan keputusan rapat anggota maupun rapat pengurus
Hak anggota:
1. Menghadiri, menyatakan pendapat memberi suara dalam RAT
2. Memilih dan dipilih menjadi pengurus maupun pengawas
3. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus
4. Memanfaatkan koperasi dan pelayanan yang sama antara sesama anggota
5. Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi sesuai anggaran dasar

Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota.
Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari
kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari
kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk
memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi
syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah
turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota).
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan
UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang
diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan
mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).

2.6. JENIS-JENIS DAN BENTUK KOPERASI

Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP.
KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde
baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era
globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.

Sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian, bahwa


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi
memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan,
menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan usaha.

Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan kondisi organisasi dan kepentingan
anggotanya. Berdasar kondisi dan kepentingan inilah muncul jenis-jenis koperasi.
A. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :

1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi Jasa
3. Koperasi Produksi

1. Koperasi Konsumsi

Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang
pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibantingkan di tempat lain,
karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.

1. Koperasi Jasa

Fungsinya adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Tentu bunga yang dipatok harus lebih renda dari tempat meminjam uang yang
lain.

1. Koperasi Produksi

Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi,
membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya
hasil produksi tersebut. Sebaiknya anggotanya terdiri atas unit produksi yang sejenis.
Semakin banyak jumlah penyediaan barang maupun penjualan barang maka semakin kuat
daya tawar terhadap suplier dan pembeli.

B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

1. Koperasi Primer
2. Koperasi Sekunder

1. Koperasi Primer

Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.

2. Koperasi Sekunder

Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan
daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.

Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :

a. koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer

b. gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat

c. induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi
C. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)


2. Koperasi Serba Usaha (KSU)
3. Koperasi Konsumsi
4. Koperasi Produksi

1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan
melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan
jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam
ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan dari,
oleh, dan untuk anggota.

2. Koperasi Serba Usaha (KSU)

adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit
produksi, unit wartel.

3. Koperasi Konsumsi

adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota.


Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah
tangga.

4. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi)
dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki
usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

D. Koperasi berdasarkan keanggotaannya

1. Koperasi Unit Desa (KUD)


2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
3. Koperasi sekolah

1. Koperasi Unit Desa (KUD)

adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan
usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara
lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan
memberi penyuluhan teknis pertanian.
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama
Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para
pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.

3. Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa.
Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti
buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan
semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa
ant a ra l ai n b e ro r ga ni s asi , k ep em i m pi n an, t an ggu n g j a w ab , d an k ej u j u ra n.

2.7. ANALISIS KEUANGAN

1. Modal Koperasi

Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya.


Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi.
Banyak koperasi gagal dan pengurusnya mengeluh semata-mata karena kekurangan modal.
Sumber pendanaan koperasi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. Modal sendiri, yaitu modal yang dikumpulkan langsung dari anggota koperasi yang
terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, dana cadangan
dan hibah.
2. Modal dari pinjaman. Pinjaman berasal dari anggota, perorangan bukan anggota,
koperasi lain, dan pinjaman dari bank.
3. Penyertaan / Penanaman Modal.

Sedangkan penggunaan modal koperasi umumnya dikelompokkan menjadi empat yaitu: 1)


modal untuk organisasi. 2) modal untuk alat perlengkapan. 3) modal kerja atau modal lancar.
4) modal untuk uang muka kegiatan.

2. Modal Sendiri

Simpanan pokok adalah :

1. Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi anggota
suatu koperasi.
2. Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
3. Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan kalau perlu dikurangi
karena kerugian kerugian yang diderita koperasi.
4. Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung sesuai
dengan kehidupan koperasi.
Simpanan wajib adalah :

1. Simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada waktu tertentu,
misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi ke koperasi.
2. Dapat diminta kembali dengan cara yang ditentukan koperasi, misalnya sesudah
jangka waktu tertentu atau sekian persen dari jumlah total sewaktu waktu. Hal ini
diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Simpanan sukarela adalah :

1. Simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu, tergantung kerelaan anggota
atau perjanjian antara anggota dengan koperasi.
2. Dapat berupa simpanan giro (dapat diambil sewaktu-waktu), simpanan deposito
(diambil dalam waktu tertentu menurut perjanjian dan diberi bunga), dan simpanan
khusus untuk maksud tertentu misalnya untuk lebaran.

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
BAB III
PEMBAHASAN

Dari hasil observasi koperasi, kami memperoleh data identitas koperasi sebagai
berikut:
Nama Koperasi : Koperasi CAHAYA MAKMUR
Alamat : Jl. Karya Bhakti, Kampung Sinar Harapan, Kel. Rajabasa Jaya, Kec.
Rajabasa, Kota Bandar Lampung
Badan Hukum : Nomor : 018/BH/X.9/XII/2014 dari Dinas Koperasi,Usaha Kecil
Menengah,Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung, tanggal 5 Desember 2014
Berdiri : 5 Desember 2014
Akte Pendirian : Akte NotarisBambang Abiyono, SH. Nomor 01 tanggal 1 Desember
2014
melakukan wawancara dari salah satu pengurus dalam koperasi Cahaya Makmur yang
memiliki identitas sebagai berikut:
Nama : Tn Suyut
Jabatan : Ketua
Pendidikan Terakhir : SMA
Pada hari Rabu, 22 September 2017 bertempat di koperasi Cahaya Makmur, kami
berempat yang beranggotakan 1) Arlina Nur Afifah 2) Indra Satriawan 3) Leni Marlina 4)
Santi Apriyana 5) Yuliyanti Hari melakukan wawancara dengan saudara Tn Suyut.

3.1 SEJARAH KOPERASI CAHAYA MAKMUR


Sejarah koperasi Cahaya Makmur didirikan pada tanggal 5 november 2014. Koperasi
ini didirikan atas usulan dari pemerintah karena adanya potensi unggulan dari daerah
tersebut. Potensi unggulan yang terdapat didaerah tersebut meliputi ternak sapi, jamur tiram,
tanaman hidroponik dan rumah padi. Pemerintah memfasilitasi anggota koperasi cahaya
makmur berupa 40 ekor sapi yang dirawat oleh beberapa anggota, UAP sebanyak 100 juta
rupiah dan CSR PLN.Koperasi cahaya makmur memiliki luas lahan seluas 500 Ha.
Koperasi ini awalnya beranggotakan 30 orang, setelah berjalan satu tahun mengalami
penambahan anggota sebanyak 20 orang, jadi saat ini anggota koperasi cahaya makmur
beranggotakan 50 orang.
Prosedur pendirian koperasi ini yaitu berawal dari pembentukan kelompok koperasi
yang merencanakan dan membahas tentang kegiatan atau kepentingan ekonomi yang akan
dijalankan agar dikelola secara efektif dan mampu menghasilkan keuntungan usaha dengan
mempertimbangkan faktor faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.
Anggota koperasi harus memahami maksud dan tujuan pendirian koperasi, untuk itu
perwakilan dari pendiri dapat meminta bantuan kepada dinas koperasi dengan UKM atau
lembaga lalu mengajukan surat kepada kelurahan untuk mendapat persetyjuan pendirian
koperasi.
Setelah pembentukan kelompok koperasi pembuatan dan pengesahan akta pendirian
koperasi, surat keterangan tentang pendirian koperasi yang berisi pernyataan dari para kuasa
pendiri yang ditunjuk dan diberi kuasa dalam suatu rapat pembentukan koperasi untuk
menandatangani Anggaran Dasar pada saat pembentukan koperasi.
Pembuatan Anggaran Dasar koperasi, yaitu pembuatan aturan dasar tertulis yang
memuat tata kehidupan koperasi yang disusun dan disepakati oleh para pendiri koperasi pada
saat rapat pembentukan. Konsep Anggaran Dasar koperasi sebelumnya disusun oleh panitia
pendiri, kemudian panitia pendiri itu mengajukan rancangan Anggaran Dasarnya pada saat
rapat pembentukan untuk disepakati dan disahkan.
Anggaran Dasar biasanya mengemukakan nama dan tempat kedudukan, landasan, asas
dan prinsip koperasi, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, keanggotaan.perangkat koperasi.
kemudian membahas tenteng ketentuan mengenai permodalan perusahaan koperasi, yaitu
pembahasan mengenai jenis modal yang dimiliki (modal sendiri dan modal pinjaman),
ketentuan mengenai jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus dibayar oleh
anggota.
Pembubaran dan penyelesaian, membahas tata-cara pembubaran koperasi dan
penyelesaian masalah koperasi setelah dilakukan pembubaran. Biasanya penjelasan yang
lebih rinci mengenai hal ini dikemukakan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga atau
aturan lainnya.

Ketentuan mengenai sanksi yang diberikan kepada anggota, pengurus dan pengawas
koperasi, karena terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap Anggaran Dasar atau aturan
lain-nya yang telah ditetapkan.

Anggaran rumah tangga dan peraturan khusus, Pembentukan pengurus, pengawas.


Setelah terbentuk pengurus dalam rapat pendirian koperasi, maka untuk mendapatkan badan
hukum koperasi, pengurus/pendiri/kuasa pendiri mengajukan permohonan badan hukum
kepada pejabat terkait, sebagai berikut :

a. Para pendiri atau kuasa pendiri koperasi terlebih dulu mengajukan permohonan
pengesahan akta pendirian secaratertulis kepada diajukan kepada Kepala Dinas Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah, dengan melampirkan :

1. Anggaran Dasar Koperasi yang sudah ditandatangani pengurus rangkap dua, aslinya
bermaterai)
2. Berita acara rapat pendirian koperasi.
3. Surat undangan rapat pembentukan koperasi
4. Daftar hadir rapat.
5. Daftar alamat lengkap pendiri koperasi.
6. Daftar susunan pengurus, dilengkapi photo copy KTP (untuk KSP/USP dilengkapi
riwayat hidup).
7. Rencana awal kegiatan usaha koperasi.
8. Mengisi formulir isian data koperasi.
9. Surat keterangan dari desa yang diketahui oleh camat.
b. Membayar tarif pendaftaran pengesahan akta pendirian koperasi sebesar Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah). Lalu mendapatkan bukti penerimaan
c. Kepala Dinas Koperasi dan UKM akan memberikan pengesahaan terhadap akta koperasi
apabila ternyata setelah diadakan penelitian Anggaran dasar koperasi.tidak bertentangan
dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, dantidak bertentangan
dengan ketertiban umum dan kesusilaan.
d. Pejabat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak penerimaan permohonan
pengesahan badan hukum dari koperasi yang bersangkutan harus telah memberikan
jawaban pengesahannya. Tetapi biasanya proses pengesahan di dinas koperasi dapat
selesai hanya dalam waktu 3 (tiga) minggu.
e. Bila Pejabat berpendapat bahwa Akte Pendirian/Anggaran Dasar tersebut tidak
bertentangan dengan ketentuan Undang-undang koperasi dan peraturan pelaksananya serta
kegiatannya sesuai dengan tujuan, maka akte pendirian di daftar dengan nomor urut dalam
Buku Daftar Umum. Kedua buah Akte Pendirian/Anggaran Dasar tersebut dibubuhi
tanggal, nomor pendaftaran tentang tanda pengesahan oleh Pejabat Menteri.
f. Tanggal pendaftaran akte Pendirian berlaku sebagai tanggal sesuai berdirinya koperasi
yang mempunyai badan hukum, kemudian Pejabat mengumumkan pengesahan akta
pendirian di dalam Berita Negara Republik Indonesia
Setelah dari dinas koperasi telah disetujui maka berlanjut ke notaris dan diresmikan. Dan
mendapatkan nomor badan hukum koperasi 018/BH/X.9/XII/2014. Dan koperasi cahaya
makmur diresmikan pada tanggal 5 desember 2014.

3.2 TUJUAN KOPERASI


Tujuan koperasi ini memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.

3.3 FUNGSI KOPERASI


Fungsi atau tujuan di adakan koperasi ini adalah untuk memajukan dan kesejahteraan
anggota pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Untuk mencapai tujuan , maka koperasi menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan
dengan kegiatan usaha anggota, sebagai berikut :
1. Menjalankan usaha simpan pinjam
2. Usaha dibidang sarana produksi dan pertanian (saprodi)
3. Menjalankan usaha ternak sapi kolektif
4. Menjalankan usaha penggilingan padi
5. Menjalankan usaha lumbung pangan
6. Menjalankan usaha pupuk organik
7. Menjalankan usaha sayuran organik
8. Menjalankan ternak cacing (rumah cacing)

3.4 PRINSIP KOPERASI


Koperasi melakukan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi yaitu :
1. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka
Penerapannya : memberikan sesuai dengan kemampuan dari masing masing petani
sendiri kepada koperasi tersebut.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Penerapannya : secara demokratis dalam arti tidak mementingkan diri sendiri.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaaha ( SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing masing anggota
Penerapannya : dibagi sesuai dengan peran dan pekerjaan masing masing dalam
koperasi. Apabila peran dari suatu anggota koperasi besar maka pendapatan dari SHU
nya pun besar, begitu sebaliknya.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota

3.5 STRUKTUR KOPERASI

GENERAL MANAGER:
Tn. SUYUT

SEKERTARUS UMUM: BENDAHARA UMUM:


Tn. SISYONO Tn. SARONO

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG SDM & BIDANG KOM.


PERENCANAAN: DISTRIBUSI: KEUANGAN: ORGANISASI: HUKUM & ADM:
Tn. KINARTO Tn. RATIMEN Tn. EDI SURATNO Tn. RIYADI Tn. SUMARYONO
3.6 KEANGGOTAAN KOPERASI
Sebagian besar perkerjaan anggota koperasi sebagai petani dan memiliki pekerjaan
sampingan sebagai buruh (kuli bangunan).

3.7 JENIS DAN UNIT USAHA


Jenis dan unit-unit usaha yang dijalankan oleh koperasi cahaya makmur yaitu :
1. Menjalankan usaha simpan pinjam
2. Usaha dibidang sarana produksi dan pertanian (saprodi)
3. Menjalankan usaha ternak sapi kolektif
4. Menjalankan usaha penggilingan padi
5. Menjalankan usaha lumbung pangan
6. Menjalankan usaha pupuk organik
7. Menjalankan usaha sayuran organik
8. Menjalankan ternak cacing (rumah cacing)

3.8 ANALISIS KEUANGAN


a. Berapa simpanan pokok anggota dan bagaimana cara pembayarannya?
Simpanan pokok anggota yaitu sebesar 100ribu rupiah dan cara pembayarannya
secara langsung ke bendahara koperasi
b. Berapa simpanan wajib anggota dan bagaimana cara pembayarannya?
Simpanan wajib anggota yaitu sebesar 10ribu rupiah dan cara pembayarannya secara
langsung ke bendahara koperasi setiap bulannya
c. Apakah ada simpanan lain dan bagaimana cara pembayarannya?
Ada, yaitu simpanan sukarela para anggota yang diberikan secara tunai
d. Bagaimana kondisi simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain seluruh
anggota? (lunas/ada tunggakan, jelaskan !)
Simpanan pokok : lunas, karena hanya sebesar Rp100.000,- untuk sekali
pembayaran
Simpanan wajib : lunas, karena setiap pembayaran hanya Rp10.000,- per
bulan yang sangat meringankan untuk anggota koperasi
Simpanan lain : lunas, karena simpanan ini simpanan sukarela yang dimana
pembayarannya tidak dipatok berapa jumlahnya sehingga anggota yang
membayar simpanan sukarela sangat mudah dan tidak terbebani.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil survei yang kami laksanakan tanggal 22 September 2017 di


Kampung Sinar Harapan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum yang memberikan kesejahteraan kepada anggotanya melalui kegiatan yang
bermanfaat untuk orang banyak. Kegiatan yang dilakukan oleh koperasi cahaya
makmur ini salah satunya yaitu melakukan kegiatan simpan pinjam bagi anggotanya
yang membutuhkan modal untuk bertani.
2. Prinsip koperasi yaitu keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Koperasi cahaya
makmur telah melaksanakan prinsip tersebut. Misalnya koperasi tersebut memberikan
tunjangan kepada masyarakat jompo, santunan pendidikan , masyarakat yang sedang
sakit dan anak yatim piatu.
3. Namun, sarana dan prasarana koperasi Cahaya Makmur ini belum sepenuhnya
memadai, karena keterbatasannya modal yang menghambat kegiatan usaha tani di
koperasi cahaya makmur.
4. Koperasi cahaya makmur telah memenuhi struktur yang terdapat dalam peraturan
perkoperasian, yaitu adanya ketua, seketaris, bendahara, dan terdapat beberapa bidang
yang berhubungan dengan perkoperasian.
5. Berdasarkan jenis dan usaha koperasi, koperasi cahaya makmur termasuk koperasi
sekunder karena terdiri dari gabungan kelompok tani yang berada di desa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Wawancara langsung terhadap Ketua koperasi CAHAYA MAKMUR


serta melalui pengambilan data dari arsip koperasi CAHAYA MAKMUR
Jl. Karya Bhakti, Kampung Sinar Harapan, Kel. Rajabasa Jaya, Kec.
Rajabasa, Kota Bandar Lampung
https://who21.wordpress.com/2013/11/02/sejarah-koperasi-di-indonesia/
http://www.anneahira.com/sejarah-koperasi.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#Sejarah_koperasi_di_Indonesia
http://www.pengertianpakar.com/2015/04/tujuan-fungsi-dan-peran-
koperasi-indonesia.html
http://ridhoihsangood.blogspot.co.id/2012/11/keanggotaan-koperasi.html
https://www.koperasi.net/2016/03/struktur-organisasi-koperasi.html

Anda mungkin juga menyukai