PENDAHULUAN
Salah satu faktor penting untuk mewujudkan kinerja Koperasi yang baik adalah
adanya peran pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang diatur
dan dikeluarkan sedemikian rupa hingga sistem dapat berjalan dengan baik. Beberapa
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang koperasi adalah sebagai
berikut:
Koperasi sebagai suatu badan usaha haruslah bekerja dengan prinsip dan hukum
ekonomi perusahaan, menjalankan asas bussiness efficiency, yaitu dengan
mengupayakan keuntugan finansial untuk menghidupi dirinya. Koperasi harus pula
menjalankan asas efisiensi ekonomi (melaksanakan alokasi sumber daya)
sebaikmungkin guna menunjang program kesejahteraan anggota dan pembangunan
ekonomi untuk golongan ekonomi lemah pada umumnya. Dengan Koperasi bekerja
efisiensi baik secara ekonomis maupun bisnis,
Koperasi akan dapat melayani kepentingan anggotanya,sekaligus Koperasi dapat
melayani masyarakat sekitar dengan baik. Sehingga pada akhirnya Koperasi akan
sangat menunjang peningkatan kesejahteraan ekonomi golongan lemah di suatu
daerah (pedesaan) padakhususnya dan suatu wilayah perekonomian daerah
(perkotaan) pada umumnya.
Di dalam bab ini diperlukan sumber informasi yang luas agar didalam
penulisanya dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan pada tujuan yang ingin
dicapai, sehingga dalam hal ini diperlukan adanya perumusan masalah yang akan
menjadi pokok pembahasan didalam penulisan tugas ini agar dapat terhindar dari
kesimpangsiuran dan ketidak konsistenan didalam penulisan. Permasalahan yang
timbul didalam perkoperasian sangatlah luas dan beragam, karena itu penulis menulis
beberapa pokok permasalahan yang diidentifikasikan, yaitu:
A. Pengertian Koperasi
1. Definisi Koperasi
Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris, Codan operation. Co berarti bersama
sementara operation berarti usaha. Penggabungan dua kata ini akan menghasilkan
sebuah kata yang mempunyai arti yaitu sebuah usaha bersama.
Koperasi adalah suatu badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan — kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Beberapa orang yang di satukan oleh kepentingan ekonomi yang sama tujuan
bersama maupun individu adalah untuk memajukan kepentingan bersama dengan
tindakan bersama secara kekeluargaan dan gotong royong. Alat untuk mencapai
tujuan ialah badan usaha yang dimiliki bersama, dibiayai bersama, dan dikelola
bersama dengan tujuan untuk memajukan kepentingan ekonomi anggota
perkumpulan.
Gerakan koperasi timbul karena adanya inspirasi dari para pembaharu sosial
pada abad ke-14 di Eropa. Perkembangan Koperasi mengalami tiga masa priode,
yaitu:
Sejak bala tentara jepang mendarat di Indonesia pada tahun 1942, peranan
koperasi berubah lagi. Karena pada masa itu koperasi berubah sebagai alat
pendistribusian barang-barang keperluan tentara jepang koperasi yang ada kemudin di
ubah menjadi Kumiai, yang berfungsi sebagai pengumpul barang untuk perang.Pada
masa ini, koperasi tidak mengalami perkembangan bahkan semakin hancur. Hal ini
disebabkan karena adanya ketentuan dari penguasa Jepang bahwa untuk mendirikan
koperasi harus mendapatkan izin dari pemerintah setempat, dan biasanya izin tersebut
sangat dipersulit.
c. Priode Kemerdekaan
Dalam pasal (3) UU No. 25 tahun 1992 tentang perkopersian, tentang tujuan
koperasi Indonesia sebagai berikut:
Sedangkan di dalam pasal (4) UU No. 25 tahun 1992, di uraikan fungsi dan peran
koperasi Indonesia seperti berikut:
8. Prinsip-Prinsip Koperasi
a. Prinsip Ke-1:
Keanggotaan Yang Sukarela Dan Terbuka Koperasi adalah organisasi yang bersifat
sukarela, terbuka bagi semua orang ang bersediamenggunakan jasa-jasanya dan
bersediamenerima tanggug jawab keanggotaan, tanpamembedakan jenis kelamin
(gender) latarbelakang sosial, ras, politik atau agama.
b. Prinsip Ke-2:
Pengawasan Demokratis Oleh Anggota. Koperasi adalah organisasi yang bersifat
sukarela oleh para anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat
keputusan. Pria dan wanita yang dipilih sbagai wakil anggota bertanggung jawab
kepada rapa anggota.
c. Prinsip Ke-3:
Partisipasi Anggota Dalam Kegiatan Ekonomi Para anggota memberikan kontribusi
permodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis
(terhadap modal tersebut). Setidak-tidaknya sebagian dari modal itu adalah milik
bersama koperasi. Apabila ada,para anggota biasanya menerima konpensasi yang
terbatas atas modal yang disyaratkan untuk menjadi aggota. Para anggota
mengalokasikan sisa hasil usaha untuk beberapa atau semua dari tujun berikut ini:
d. Prinsip Ke-4:
Otonomi Dan Kemandirian (Independen) Koperasi adalah organisasi otonom,
menolong diri sendiri serta diawasi oleh para anggotanya. Apabila koperasi
mengadakan perjanjian dengan organisasi lain, termasuk pemerintah, atau menumpuk
modal dari sumber luar, koperasi melakukannya berdasarkan peryaratan yang
menjamin pengawasan demokratis oleh para aggotanya dan yang mempertahankan
otonomi mereka.
e. Prinsip Ke-5:
Pendidikan, Pelatihan, Penerangan.Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan
bagi para anggotanya, wakil-wakil anggota yang di pilih oleh rapat anggota serta para
manajer dan karyawan, agar mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi
perkembangan koperasinya. Mereka memberikan penerangan kepada masyarakat
umum khususnya pemuda dan para pementuk opini di masyarakat tentang hakikat
perkoperasian dan manfaat berkoperasi.
f. Prinsip Ke-6:
Kerja Sama Antar Koperasi Koperasi melayani anggotanya secara kolektif dan
memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui organisasi koperasi
tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional.
g. Prinsip Ke-7:
Kepedulian Terhadap Masyarakat Koperasi melakukan kegiatan untuk
pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, melalui kebijakan-
kebijakan yang diputuskan oleh rapat anggota.
9. Organisasi Koperasi.
Bidang usaha koperasi mencerminkan jenis produk yang di jual kepada masarakat
dan para anggotanya, berdasarkan bidang usaha ini dan jenis anggotanya, koperasi
secara umum dapat dikelompokan menjadi 5 bentuk jenis koperasi,yaitu:
1. Koperasi Simpan
Pinjam Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang
bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dana dari para anggotanya,
untuk kemudian di pinjamkan kembali kepada para anggotanya yang
memerlukan bantuan dana. Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah
menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota
koperasi.
2. Koperasi Konsumen
3. Koperasi Produsen
4. Koperasi Pemasaran
Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan
jasa,seperti contoh koperasi usaha jasa angkutan,koperasi usaha foto kopi.
b. Ketentuan Penjenisan
1. Penjenisan koperasi di dasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu
golongan dalam masyarakat yang homogen karena — kesamaan —
aktivitas/kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama Anggota-
anggotanya.
2. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan
koperasi Indonesia, ditiap daerah kerja hanya terdapat satu koperasi yang
sejenis dan setingkat.
BAB III
KESIMPULAN
C. Kesimpulan
Koperasi adalah organisasi ekonomi yag memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
organisasi ekonomi yanglan. Perbedaan ini terletak pada sistem nilai etis yang
melandasi kehidupannya dan terjabar dalam prinsip-prinsipnya yang kemudian
berfungsi sebagai norma-norma etis yang mempolakan tata laku koperasi sebagai
ekonomi.
Terdapat bermacam-macam definisi koperasidan jika diteliti secara seksama, maka
tampak bahwa definisi itu berkembang sejalan degan perkembangan jaman.Dari
begitu panjangnya tahapan yang di lalui oleh koperasi di Indonesia, maka
terbentuklah Undang-undang Pasal (3) dan Pasal (4) UU No. 25 tahun 1992 menjadi
landasan fungsi dan tujuan dari koperasi di Indonesia. Maka dengan demikian
terdapat lah prinsip-prinip koperasi yang terdiri dari: