Anda di halaman 1dari 13

Materi IV Pembentukan dan pembubaran koperasi

1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA KOPERASI

Koperasi di Indonesia terbentuk berdasarkan pemikiran Budi Utomo pada


tahun 1908 yang mengatakan bahwa rakyat yang lemah ekonominya tidak akan
bia membentuk negara yang kuat, maka organisasi gerakan nasional
menganjurkan pembentukan koperasi di kalangan rakyat atau membentuk sendiri
koperasi-koperasi. Budi Utomo dan Serikat Dagang Islam (kemudian menjadi
Serikat Islam) membentuk koperasi-koperasi rumah tangga atau toko koperasi
(koperasi Konsumen) yang disebut “toko andeel”. Tetapi karena pengetahuan dan
pengalaman dalam mengelola koperasi konsumen masih sangat kurang maka
koperasi-koperasi tersebut tidak bertahan lama.
Pada tahun 1945, dengan lahirnya kemerdekaan Republik Indonesia, maka
semangat koperasi bangkit kembali. Ada dua penggaruh yang tampak menggebu
dalam menggerakkan koperasi, yaitu semangat mendirikan koperasi secara besar-
besaran untuk mencari keuntungan tanpa mengindahkan dasar-dasar koperasi
yang benar, dan pengaruh jiwa kumiai yang menghendaki terbentuknya koperasi
distribusi.
Pada tanggal 11-14 Juli 1947, orang-orang yang menghendaki tumbuh dan
berkembangnya koperasi-koperasi dengan dasar-dasar yang murni kemudian
menyelenggarakan Konggres Koperasi Indonesia I di Tasikmalaya. Dalam
Konggres Koperasi Indonesia I ini dibentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
Indonesia (SOKRI) yang di kemudian hari menjadi Dewan Koperasi Indonesia
(DEKOPIN). Keputusan-keputusan lain yang diambil adalah menetapkan tanggal
12 Juli sebagai hari Koperasi dan mengukuhkan gotong-royong sebagai azas
koperasi.
Moh. Hatta dinobatkan sebagai bapak koperasi Indonesia dalam Konggres
Besar Koperasi seluruh Indonesia II di Bandung tahun 1953 karena mempunyai
peranan yang cukup besar dalam menggerakkan dan mengembangkan koperasi di
Indonesia.
Undang-undang tentang pengkoperasian yang berlaku sampai saat ini
adalah UU No. 25 Tahun 1992. Sebelumnya sempat dikeluarkan beberapa
undang-undang terlebih dahulu, diantaranya UU No. 12 Tahun 1967 tentang
pokok-pokok perkoperasian dan UU No. 12 Tahun 1967 yang kemudian dicabut
pada tahun 1992 karena dianggap sudah tidak relevan.

1
1.1.Alasan Perlunya Didirikan Koperasi

Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, Biasanya yang memiliki


kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan
yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang
setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung resiko serta
menerima imbalan sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. Atas latar belakang
“Kemampuan ekonomi terbatas” atau dengan kata lain “masyarakat golongan
ekonomi lemah” inilah yang menjadi dasar pendirian Koperasi.

Di negara kita sendiri (Indonesia), Pemerintah telah menggariskan dengan


tegas bahwa dalam rangka pembangunan nasional, dewasa ini koperasi harus
menjadi soko guru dan wadah utama bagi perekonomian rakyat. Kebijakan
tersebut benar – benar sesuai dengan isi dan jiwa UUD 1945 pasal 33 ayat 1, yang
menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama,
bangun usaha yang sesuai dengan itu adalah Koperasi.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia lebih banyak memiliki


Masyarakat yang tingkat kehidupannya berada dibawah garis kemiskinan
ketimbang dengan Masyarakat Ekonomi menengah – Atas. Untuk meningkatkan
serta membantu perekenomian masyarakat miskin ini, Pengertian serta ideologi
koperasi perlu disebar luaskan kepada seluruh masyarakat hingga benar – benar
dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat
dengan dilakukannya pendirian koperasi untuk mencapai tingkat kesejahteraan
yang merata untuk masyarakat Indonesia golongan bawah.

Kemudian timbullah pertanyaan apakah ada alasan-alasan yang lebih tepat


yang mendasari pendirian suatu koperasi serta bergabungnya seorang menjadi
anggota koperasi. adaapun Alasan-alasannya ialah :
a. Alasan Historis, Sejarah mencatat bahwa pendirian Koperasi sedikit banyak
juga dipengaruhi oleh perjalanan historis sebuah bangsa
b. Alasan Politis, Sekelompok orang yang memiliki kebutuhan serta tujuan
yang sama untuk saling berkerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka dengan cara mendirikan sebuah koperasi, menyatukan diri dalam
suatu badan usaha(koperasi) secara tidak langsung mereka juga menyatukan
dirinya menjadi suatu kekuatan politis.
c. Alasan Ekonomis, didirikan sebuah koperasi dilaksanakan atas pertimbangan
manfaat-manfaat ekonomis yang diperoleh atas kegiatan berkoperasi.
d. Alasan Sosiologis, Koperasi didirikan didasarkan pada keinginan manusia
untuk saling membantu sebagai makhluk sosial.
e. Alasasn Yuridis, dasar-dasar atau landasan yang menjadi aturan pendirian
suatu koperasi dalam sebuah masyarakat.

2
Berikut penjelasan lebih lengkapnya....

a. Alasan Historis
Sejarah mencatat bahwa pendirian Koperasi sedikit banyak juga
dipengaruhi oleh perjalanan historis historis sebuah bangsa. Misalnya
pendirian Koperasi Rochdale di Inggris dan di beberapa wilayah lainnya
dieropa, tidak bisa terlepas dari perjalanan historis yang dialami oleh
negara-negara tersebut pada saat itu. dimulai dari zaman merkantilisme,
revolusi Industri di negara-negara eropa, serta kaum kapitalis yang
berhasil mendominasi untuk menciptakan perumusan kebijakan-kebijakan
ekonomi dan dunia politik pemerintah serta dunia barat yang berusaha
untuk menguasai negara-negara lain di belahan dunia
(kolonialisme). Akibat dari adanya kegiatan kolonialisme yang dilakukan
oleh para penjajah yang melakukan kegiatan eksploitasi terhadap tenaga
dan harta rakyat(buruh dan petani kecil), yang mengakibatkan penderitaan
serta menimbulkan kemiskinan dimana-mana. Dengan dipelopori oleh
kaum sosialis di negara masing-masing,rakyat mencoba bangkit dengan
mendirikan koperasi sebagai wadah perjuangan ekonomi dan politik
mereka, walaupun pada saat itu kinerja koperasi belum sepenuhnya
berhasil tetapi masyarakat dapat membuktikan bahwa koperasi sebagai
tanda perjuangan ekonomi orang lemah pada saat itu.

b. Alasan Politis
Suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk memperjuangkan
peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka dengan mendirikan sebuah
koperasi untuk merealisasikan tujuan tersebut. orang-orang yang
bergabung dalam sebuah koperasi tersebut Secara tidak langsungtelah
menjadi suatu kekuatan politis. Dengan bersatunya seluruh anggota yang
memiliki kemampuan ekonomi terbatas dalam wadah koperasi, maka
usaha koperasi pun kana menjadi lebih besar serta akan menduduki
kedudukan politis yang kuat dalam masyarakat.

c. Alasan Ekonomis
Alasan Ekonomis adalah pertimbangan kemanfaatan ekonomis yang
akan diperoleh seseorang bila ia bergabung menjadi anggota Koperasi. Jika
Koperasi didirikan tanpa sebuah Alasan ekonomis maka yang akan terjadi
adalah sulitnya dipertanggungjawabkan tujuan untuk mendirikan
koperasi. adapun alasan-alasan ekonomis untuk mendirikan dan menjadi
anggota koperasi ialah :

3
• Untuk menekan biaya, jika beberapa unit bidang usaha saling
menyatukan diri kedalam sebuah koperasi, maka beban tiap unit bidang
usaha akan lebih ringan dibandingkan dengan tiap unit bidang usaha
melakukan setiap kegiatan usahanya sendiri dan bahkan produk yang
dihasilkan setiap unit bidang usahapun dapat dijual dengan harga yang
lebih tinggi.
• Meningkatkan pelayanan kepada anggota, koperasi memberikan
pelayanan kepada anggotanya, yang mana pelayanan jasa tersebut sulit
untuk diperoleh anggotanya.
• Membuka kesempatan untuk bergabung dalam badan
usaha, koperasi merupakan badan usaha yang sangat fleksible untuk
semua kalangan, karena koperasi dapat memberikan kesempatan untuk
orang-orang yang ingin berkoperasi hanya dengan syarat memenuhi
simpangan pokok.

d. Alasan Sosiologis
Selain memiliki kebutuhan ekonomi, setiap manusia juga memiliki
kebutuhan sosial. Adanya naluri manusia untuk selalu mempertahank diri,
bergaul serta tolong menolong, perasaan dihargai, dll. Upaya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka orang-orang yang memiliki tujuan
yang sama menyatukan diri dan didirikanlah sebuah koperasi untuk saling
membantu dan mengatasi mencukupi kebutuhan yang dirasakannya itu
secara bersama-sama.

e. Alasan Yuridis
Pendirian Koperasi diberbagai negara dilindungi oleh undang-
undang atau sebuah landasan. Landasan ini bertujuan untuk menjamin
pendirian koperasi serta pelaksanaan kegiatannya. Alasan yuridis ini
merupakan dasar yang secara langsung ikut menciptakan tumbuhnya
suasana berkoperasi dalam sebuah masyarakat, agar mendorong
masyarakat untuk saling berkerjasama dan berastu dalam memenuhi
kebutuhan bersama dalam koperasi. meskipun tidak seluruh negara
memiliki UU khusus mengenai Koperasi, namun bisa dipastikan bahwa
setiap koperasi disebuah negara, tentu memilki sebuah landasan yuridis
yang mengatur hak dan kewajiban keberadaaan koperasi tersebut.
Koperasi telah meletakkan dasar demokrasi ekonomi yang begitu kuat.
Pola koperasi identik dengan upaya untuk membumikan prinsip demokrasi
ekonomi. Kita percaya, melalui demokrasi ekonomi yang mapan,
kehidupan perekonomian rakyat akan terbangun. Karena itu, marilah kita
terus menumbuhkembangkan semangat ber-koperasi. Untuk itu
pemerintah perlu untuk selalu mempelopori agar masyarakat semangat

4
ber-koperasi. Karna dengan usaha ini kita dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat,membantu pemerintah kita untuk menjalankan ekonomi yang
maju dan yang stabil dan tidak membebankan satu pihak saja. (AF)

1.2.Tata Cara Dan Langkah-Langkah Pendirikan Koperasi


a. Persyaratan Pembentukan Koperasi
Syarat-syarat pembentukan koperasi menurut UU No. 25 tahun
1992 tentang Perkoperasian Bab IV, pasal 6 – 8 adalah sebagai berikut :
• Pembentukan koperasi primer dan koperasi sekunder.
• Pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20 orang anggota
sedangkan keanggotan koperasi sekunder adalah badan hukum
koperasi minimal 3 koperasi.
• Koperasi akan dibentuk harus berkedudukan di wilayah Negara RI dan
ada akta pendirian yang memuat anggaran dasar.
b. Langkah-langkah Mendirikan Koperasi
Menurut Pedoman Tata Cara Mendirikan Koperasi yang
dikeluarkan oleh Departemen Koperasi dan pengusaha Kecil 1998
langkah-langkah mendirikan koperasi adalah :
• Dasar Pembentukan
orang yang ingin mendirikan dan menjadi anggota koperasi harus
mempunyai kegiatan atau kepentingan ekonomi bersama, karena tidak
semua orang bisa mendirikan atau menjadi anggota koperasi dengan
penjelasan atau tujuan yang tidak menentu. Modal sendiri harus sudah
tersedia dan harus bisa memanajemen kepengurusan koperasi tersebut
agar layak secara ekonomi.
• Persiapan Pembentukan Koperasi
Orang atau sekelompok orang yang ingin mendirikan sebuah
koperasi harus diberikan pengarahan terlebih dahulu dari pejabat
departemen koperasi, pengusaha kecil maupun menengah, setelah
diberikan arahan atau penyuluhan para calon pendiri koperasi
diwajibkan mengikuti pendidikan atau latihan terlebih dahulu setelah
cukup dan dilandasi dengan keyakinan dan kesadaran maka bisa
melanjutkan ke langkah selanjutnya, yaitu rapat pembentukan.

c. Rapat Pembentukan
Dalam hal ini rapat sangat penting oleh karena itu rapat harus
dihadiri oleh beberapa pejabat atau petugas departemen koperasi agar rapat
bisa berjalan dengan lancar. Rapat juga dihadiri oleh anggota yang ingin
membentuk koperasi minimal 20 orang. Biasanya rapat membicarakan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan koperasi dan
penyusunan AD / ART koperasi yang berpegang teguh pada ketentuan-
ketentuan yang ada.

5
d. Pengajuan Permohonan Untuk mendapatkan Pengesahan Hak Badan
Hukum Koperasi
Para pendiri mengajukan permintaan pengesahan badan hukum
kepada kepala kantor Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil artau
Menengah (PKM) dengan beberapa lampiran yang telah dibuat. Setelah itu
pengurus harus menyediakan dan mengisi Buku Daftar Anggota dan Buku
Pengurus sebagai tanda bukti keanggotaan atau pengurus, selanjutnya
Kepala Kantor dan PKM Kabupaten segera memberikan Surat Tanda
Penerimaan yang ditandatangani dan diberi tanggal, kepada pendiri atau
pengurus koperasi. bersamaan dengan pejabat segera mencatatkan
koperasi tadi dalam Buku Pencatatan.
e. Pendaftaran Koperasi Sebagai Badan Hukum
Pejabat Koperasi setempat wajib mengadakan penilitian dengan
jalan mengadakan peninjauan dan pemeriksaan setempat selama 2 bulan
sejak tanggal penerimaan permohonan tadi. Jika telah memenuhi
persyaratan maka pejabat akan mengajukan persetujuan kepada Pejabat
yang berwenang memberikan pengesahan badan hukum koperasi. Dan
yang melakukan penilitian terhadap anggaran dasar adalah PKM,
Sekretaris Jendral Departemen Koperasi dll.

f. Pengesahan Akte Pendirian


Kapan pengesahan akte pendirian dilaksanakan?
Pelaksanaan pengesahan akte pendirian dilakukan dalam waktu
selambat-lambatnya 3 bulan terhitung sejak penerimaan permohonan
pengesahan badan hukum dari koperasi yang bersangkutan perjabat terkait
harus telah memberikan jawaban atas pengesahannya.

2. ANGGARAN DASAR ATAU ANGGARAN RUMAH TANGGA


KOPERASI
AD / ART merupakan bentuk perikatan dalam koperasi yang menjadi
pedoman bagi semua pihak yang terkait dengan koperasi baik dalam
pengelolaan tata kehidupan organisasi maupun usaha.
a. Pedoman Penyusunan
Ada beberapa pasal mengenai pedoman penyusunan. Salah satunya
yaitu pasal 6 Peraturan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi menyatakan “Menteri memberikan pengesahan terhadapakta
pendirian koperasi, apabila ternyata setelah diadakan penilitian Anggaran
Dasar Koperasi (a) tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Pekoperasian; (b) tidak bertentangan dengan ketentuan
umum ”.

6
b. Tujuan Penyusunan
Menunjukkan adanya tata kehidupan koperasi secara teratur dan jelas,
yang merupakan bentuk kesepakatan para anggota koperasi, dan
kedudukannya kuat secara hukum karena keberadaanya diatur dalam UU no
25 Tahun 1992 dan menjadi dasar penyusunan peraturan dan ketentuan-
ketentuan lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
c. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Koperasi yaitu Anggaran Dasar (AD) koperasi yang
membuat ketentuan-ketentuan pokok bagi tata kehidupan koperasi, ada
Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi yang memuat himpunan peraturan,
mengatur urusan rumah tangga sehari-hari yang merupakan penjabaran lebih
lanjut dari AD. Ada pula pengaturan organisasi, pengaturan usaha, pengaturan
modal dan pengaturan pengelolaan.
d. Cara Penyusunan
Dalam penyusunan AD / ART koperasi, hal-hal yang harus diperhatikan:
• isi atau materi yang dituangkan dalam AD / ART harus sesuai dengan
tujuan dan kepentingan ekonomi anggota yang bersangkutan.
• setiap ketentuan harus di mengerti dan dapat dilaksanakan oleh anggota.
• penyusunan AD dapat dikuasakan kepada beberapa orang pendiri yang
ditunjuk dan ditetapkan oleh rapat pembentukan koperasi.

2.1.Materi dan Rambu-rambu Penyusunan


Ada beberapa rincian materi Anggaran Dasar koperasi dalam
penyusunan yaitu ketentuan mengenai daftar nama pendiri, ketentuan
mengenai nama dan tempat kedudukan koperasi, ketentuan tujuan koperasi,
ketentuan mengenai bidang usaha koperasi, ketentuan mengenai pengawas,
ketentuan mengenai pengelolaan, ketentuan mengenai jangka waktu
berdirinya koperasi, ketentuan mengenai sisa hasil laba usaha, ketentuan
mengenai sanksi, ketentuan mengenai pembubaran, ketentuan mengenai
perubahan AD dan ketentuan mengenai AD dan aturan khusus.

2.2.Keanggotaan Koperasi
Keanggotaan koperasi berdasarkan pada kesamaan kepentingan
ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. Keanggotaan koperasi pada dasarnya
tidak dapat dipindahtangankan karena persyaratan untuk menjadi anggota
koperasi adalah kepentingan ekonomi yang melekat pada anggota yang
bersangkutan.
Anggota koperasi merupakan pemilik dan juga pengguna jasa
koperasi. Dalam koperasi ada pula anggota luar biasa. Dikatakan luar biasa
bila persyaratan untuk menjadi anggota tidak sepenuhnya dapat dipenuhi
seperti yang ditentukan dalam anggaran dasar.

7
a. Syarat Keanggotaan Koperasi
Berikut ini syarat keanggotaan koperasi.
− Setiap warga negara Indonesia (WNI) yang mampu melakukan
tindakan hukum atau badan hukum koperasi yang memenuhi
persyaratan.
− Menerima landasan dan asas koperasi.
− Bersedia melakukan kewajiban-kewajiban dan hak-haknya sebagai
anggota.

b. Sifat Keanggotaan Koperasi


Berikut ini sifat keanggotaan koperasi.
− Terbuka dan sukarela.
− Dapat diperoleh dan diakhiri setelah syarat-syarat dalam anggaran
dasar terpenuhi.
− Tidak dapat dipindahtangankan.

c. Berakhirnya Keanggotaan Koperasi


Keanggotaan koperasi dinyatakan berakhir apabila seperti berikut ini.
− Meninggal dunia.
− Meminta berhenti karena kehendak sendiri.
− Diberhentikan pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaan.

d. Kewajiban Anggota Koperasi Tercantum dalam Pasal 20 UU No. 25


Tahun 1992
Berikut ini kewajiban bagi anggota koperasi.
− Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
keputusan yang telah disepakati rapat anggota.
− Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan koperasi.
− Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas
asas kekeluargaan.

e. Hak Anggota Koperasi Menurut Pasal 20 UU No. 25 Tahun 1992


Selain mempunyai kewajiban, anggota juga mempunyai hak seperti
berikut ini.
− Menghadiri dan menyatakan pendapat serta memberikan suara dalam
rapat anggota.
− Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas.
− Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran
dasar.
− Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat
anggota baik diminta maupun tidak diminta.

8
− Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama
antaranggota.
− Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi
menurut ketentuan dalam anggaran dasar.

3. PEMBUBARAN KOPERASI

Bagian Pertama
Cara pembubaran Koperasi
Pasal 46.
Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan:
a. Keputusan Rapat Anggota, atau
b. Keputusan Pemerintah

Pasal 47.
1. Keputusan pembubaran oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
pasal 46 huruf b dilakukan apabila:
a. Terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi
ketentuan Undang – undang ini;
b. Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau
kesusilaan.
c. Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.
2. Keputusan pembubaran Koperasi oleh Pemerintah dikeluarkan dalam
waktu paling lambat 4 (empat) bulan terhitung sejak tanggal diterimannya
surat pemberitahuan rencana pembubaran tersebut oleh koperasi yang
bersangkutan.
3. Dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan sejak tanggal penerimaan
pemberitahuan, Koperasi yang bersangkutan berhak mengajukan
keberatan.
4. Keputusan Pemerintah mengenai diterima atau ditolaknya keberatan atas
rencana pembubarab diberikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal
diterimannya pernyataan keberatan tersebut.

Pasal 48.
Ketentuan mengenai pembubaran Koperasi oleh Pemerintah dan tata cara
pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 47, diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 49.

9
1. Keputusan pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan
secara tertulis oleh Kuasa Rapat Anggota kepada:
a. Semua kreditor,
b. Pemerintah.
2. Pemberitahuan kepada semua kreditor dilakukan oleh Pemerintah, dalam
hal pembubaran tersebut berlangsung berdasarkan keputusan Pemerintah.
3. Selama pemberitahuan pembubaran Koperasi belum ditrima oleh kreditor,
maka pembubaran Koperasi belum berlaku baginya.

Pasal 50.
Dalam pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 disebutkan:
a. Nama dan alamat Penyelesai, dan
b. Ketentuan bahwa semua kreditor dapat mengajukan tagihan dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan sesudah tanggal diterimanya surat pemberitahuan
pembubaran.

Bagian Kedua
Penyelesai
Pasal 51.
Untuk kepentingan kreditor dan para anggota Kopersai, terhadap pembubaran
Koperasi dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut
penyelesai.

Pasal 52.
1. Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya
disebut penyelesai.
2. Untuk penyelesaian berdasarkan Keputusan Rapat Anggota, penyelesai
ditunjuk oleh Rapat Anggota.
3. Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Pemerintah, Penyelesai
ditunjuk oleh Pemerintah.
4. Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan
sebutan “Koperasi dalam penyelesaian”.

Pasal 53.
1. Penyelesaian segera dilaksanakan setelah dikeluarkan keputusan
pembubaran Koperasi.
2. Penyelesai bertanggung jawab kepada Kuasa Rapat Anggota dalam hal
Penyelesai ditunjuk oleh Rapat Anggota dan kepada Pemerintah dalam hal
Penyelesai ditunjuk oleh Pemerintah.

10
Pasal 54.
Penyelesai mempunyai hak, wewenang, dan kewajiban sebagia berikut:
a. Melakukan segala perbuatan hokum untuk dan atas nama “Koperasi dalam
penyelesaian”;
b. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;
Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota terteuntu yang
diperlukan, baik sendiri – sendiri maupun bersama – sama;
c. Memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala catatan dan arsip
Koperasi;
d. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang
didahulukan dari pembayaran hutang lainnya;
e. Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa
kewajiban Koperasi;
f. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;\
g. Membuat berita acara penyelesaian.

Pasal 55.
Dalam hal terjadi pembubaran Koperasi, anggota hanya menanggung kerugian
sebatas simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang
dimilikinya.

Bagian Ketig
Hapusnya Setatus Badan Hukum
Pasal 56.
1. Pemerintah mengumumkan pembubaran Koperasi dalam Berita Negara
Repubilk Indonesia.
2. Status badan hokum Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman
pembubaran Koperasi tersebut dalam Berita Negara Republik Indonesia.

3.1.Dasar Hukum Pembubaran Koperasi


1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
2. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
Nomor : 123/KEP/M.KUKM/X/2004 tanggal 06 Oktober 2004
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun 1994 tanggal.
20 April 2004 tentang Pembubaran Koperasi Oleh Pemerintah
4. Keputusan Bupati Pasuruan Nomor : 518/38/HK/424.022/2004 tanggal. 10
Januari 2005

3.2.Koperasi Dapat Dibubarkan Oleh Pemerintah Apabila :


Koperasi tidak memenuhi ketentuan dalam Undang-undang Nomor 25

11
Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dan atau tidak melaksanakan
ketentuan dalam Anggaran Dasar Koperasi yang bersangkutan.
Kegiatan Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan atau
kesusilaan yg dinyatakan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang pasti; atau Koperasi dinyatakan pailit
berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang pasti ; atau Koperasi tidak melakukan kegiatan usahanya secara nyata
selama dua tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal pengesahan Akta
Pendirian.

Prosedur Pembubaran Koperasi


Pembubaran Oleh Pemerintah
Dilakukan Penelitian oleh
Dinas Koperasi PK dan M Kabupaten Pasuruan . Setelah diadakan penelitian
oleh Dinas Koperasi PK dan M Kabupaten Pasuruan mengirim surat
pemberitahuan kepada Pengurus Bila tidak ada keberatan dinas Koperasi
segera mengeluarkan keputusan pembubaran dan selanjutnya
Membentuk Tim Penyelesai Memberitahukan pembubaran ke Kreditur oleh
tiem penyelesai tagihan mansimal 3 bulan Tim Penyelesai membuat Berita
Acara Penyelesaian Pengumuman PembubaranKoperasi oleh Menteri
koperasi dalam berita Negara Republik Indonesia Apabila ada anggota yg
keberatan maka dilakukan peninjauan ulang apakah surat keberatan tsb bisa
diterima atau ditolak dengan jangka waktu selama 15 hari sampai dengan 1
bulan.

Pembubaran Oleh Rapat Anggota


1. Rapat Anggota Khusus Pembubaran Koperasi dengan materi :
Memutuskan Pembubaran
2. Menunjuk tim Penyelesai

Pengurus Surat Pemberitahuan ke Dinas Koperasi PK dan Maksimal 14


hari dilampiri :
1. Keputusan Rapat Anggota
2. Daftar Anggota dan daftar Hadir Rapat
Berita Acara penyelesaian Pembubaran ( dibuat oleh tiem Penyelesai )
3. Anggaran Dasar Asli

Dinas Menerbitkan Keputusan Pembubaran Koperasi


Pengumuman Pembubaran oleh Menteri dalam Berita Negara Republik
Indonesia

12
13

Anda mungkin juga menyukai