(M
(Masa
P j j h
Penjajahan
Hi di B
Hindia
Belanda
l d dan
d
Jepang)
Materi Kuliah
POLITIK LOKAL DAN OTONOMI DAERAH
[sri budi eko wardani]
Program Sarjana Departemen Ilmu Politik FISIP UI
Februari 2010
`
`
`
`
`
`
UU Desentralisasi 1903
Secara substansi merupakan penambahan (amandemen) tiga
ayat baru pada peraturan dasar atau RR, yaitu pasal 68a, 68b,
68c.
68c
Pasal 68a: diatur pemisahan keuangan dana untuk gewest,
digunakan memenuhi kebutuhan khusus daerah itu,
P l 68b:
Pasal
68b Pengelolaan
P
l l
d pertanggungjawaban
dan
t
j
b keuangan
k
gewest diawasi oleh BPK. Pengelolaan akan diserahkan sebanyak
mungkin kepada Dewan yang dibentuk dengan ordonansi.
Pasal 68c: Dewan-dewan
De an de an berwenang
ber enan memajukan
memaj kan dan
memperhatikan kepentingan daerah. Dewan dibentuk di
hadapan Gubernur Jenderal.
Berdasarkan UU ini,
ini Pemerintah Hindia Belanda dimungkinkan
membentuk daerah otonom (di luar daerah otonom yang
sudah ada yaitu swapraja dan desa hukum adat) berikut Dewan
Perwakilan Rakyat di daerah otonom tersebut.
`
`
`
`
`
`
Bestuurshersvormingswet 1922
Berdasarkan aturan baru tersebut, keluarlah beberapa
ordonansi pembentukan propinsi dan dewan
pemerintahan daerah. Diantaranya:
1.
2.
3.
Catatan
`
`
`
`
`