Anda di halaman 1dari 45

TUGAS RESUME MANDIRI

EKONOMI KOPERASI DAN UMKM

EKONOMI KOPERASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi

Dosen Pengampu :

Dr. Sri Yanti, SE, M.Si

Disusun Oleh :

Nurmelisa (21121023)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

1
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BATAM

2024

EKONOMI KOPERASI DAN UMKM

Penulis:

Reza Nurul Ichsan, SE, MM

Dr. Sarman Sinaga, SE, MM

Lukman Nasution, SE.I, MM

Diterbitkan oleh

CV. Sentosa Deli Mandiri

Jl. Simpang Limun SM. Raja No. 65 Medan

Telp. (061) 42910752

Email : sentosadelimandiri@gmail.com

INDONESIA

Cetakan Pertama, April 2021

Sampul dan Tata Letak, Dr. H. Ali Mukti Tanjung, SH., MM

Dicetak oleh Abdi Utama Abadi

2
EKONOMI KOPERASI

PENULIS

Dr. Sesraria Yuvanda., S.P., M.E.

Prof. Dr. H. M. Rachmad. R. S.E., M.S.

ISBN :

EDITOR

Dr. M. Syurya Hidayat., S.E., M.E.

DESAIN SAMPUL DAN TATA LETAK:

Masita Wahdia Putri, S.Pd.

PENERBIT

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Jl. Raya Jambi – Muara Bulian KM. 15 Kampus Mendalo Darat,

Jambi. Telp. 0741 – 583317

Cetakan Pertama, November 2021

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara

Apapun tanpa izin dari penerbit.

3
BAB 1

Ekonomi Koperasi Dan Organisasi Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan,
dapat berperandalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat
serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tujuan utama perkumpulan koperasi adalah memperhatikan kepentingan-


kepentingan para anggota perkumpulan, dan bukan memupuk pendapatan perusahaan
itu sendiri. Prinsip ekonomi memberikan arah bagi manusia yang rasional tentang
cara memilih berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Pilihan
ini dimungkinkan karena setiap kebutuhan tertentu dapat dipenuhi oleh berbagai alat
pemuas kebutuhan.

Konsep koperasi Negara berkembang adalah konsep yang menjelaskan bahwa


koperasi sudah berkembang dari ciri tersendiri, yaitu campur tangan pemerintah
dalam pembinaan dan pengembangannya. Aliran koperasi aada 3 yakni Pertama,
Aliran Yardstick dijumpai pada Negara-negara yang berideologi kapitalis. Kedua,
aliran sosialis ini koperasi dianggap sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Ketiga, aliran Persemakmuran (Comonwealth) ini koperasi
sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi
masyarakat.

4
BAB 2

Karakteristik Koperasi

Karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha yang


lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the
member), yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi (user own
oriented firm).

Struktur organisasi adalah Undang-Undang Republik Indonesi Nomor 25 Tahun


1992 tentang Perkoperasian, Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi,
dan Keputusan Rapat. Nilai-nilai dasar tersebut terdiri dari hal-hal berikut:

A. Menolong diri sendiri, artinya motif kerja sama antar orang dalam wadah koperasi,
Tanggung jawab sendiri,
B. Demokrasi adalah cita- cita berkaitan dengan pengelolaan koperasi, Persamaan,
Keadilan, dan Solidaritas.
C. Prinsip Koperasi adalah Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka, Pengelolaan
Dilakukan Secara Demokrasi, Pembagian SHU Dilakukan Secara Adil Sesuai
Dengan Besarnya Jasa Usaha Masing-masing, Pemberian Balas Jasa yang Terbatas
Terhadap Modal, Kemandirian, Pendidikan Perkoperasian, dan Kerjasama Antar
Koperasi.
D. Pelayanan Koperasi kepada anggota adalah jasa yang diberikan Koperasi dalam
memajukan usaha anggotanya. Oleh karena itu, sebagian Koperasi adalah pemberi
pelayanan yang bertugas memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada usaha
anggotanya.

5
Jenis koperasi dapat 4 faktor yang digunakan untuk mengelompokkan koperasi.
Keempat faktor tersebut adalah jenis usaha, status anggota, tingkatan, dan fungsinya.
Berikut pengelompokan jenis-jenis koperasi berdasarkan 4 faktor tersebut.

A. Jenis-jenis Koperasi.Berdasarkan Jenis Usahanya dapat dibagi menjadi 3 jenis,


yaitu koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam (KSP).
B. Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Status Anggotanya.
1. Koperasi Pegawai Negeri.
2. Koperasi Pasar (Koppas).
3. Koperasi Unit Desa.
4. Koperasi Sekolah.
5. Koperasi Pondok Pesantren.
C. Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Tingkatannya
1. Koperasi Primer
2. Koperasi Sekunder.
D. Jenis Koperasi Berdasarkan Fungsinya; Jenis-jenis koperasi berdasarkan fungsinya
dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu koperasi konsumsi, koperasi jasa, dan koperasi
produksi

6
BAB 3

Sendi Sendi Dasar Koperasi

Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja


pada tahun 1896, dengan melihat banyaknya para pegawai negeri yang tersiksa dan
menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman
uang. Melihat penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank
untuk para pegawai negeri, beliau mengadopsi system serupa dengan yang ada di
jerman yakni mendirikan koperasi kredit. Prinsip koperasi yang terbaru yang di
antaranya:

1. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarelaPengelolaan yang demokratis


2. Partisipasi anggota dalam ekonomi
3. Kebebasan dan otonomidan
4. Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.

Sejak Indonesia merdeka sudah ada empat undang-undang menyangkut


perkoperasian, yaitu:

a. Undang-undang No. 79 Tahun 1958 tentang perkumpulan koperasi


b. Undang-undang No. 14 Tahun 1965
c. Undang-undang No. 12 Tahun 1967 tentang pokok- pokok perkoperasian
d. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasianKoperasi Indonesia
menjadi identitas dari badan usaha Indonesia yang didirikan dengan berbagai

7
landasan. Adapun landasan koperasi ini meliputi landasan ideal, konstitusional,
mental dan operasional.

Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain, diantaranya:

1. Dasar Pendirian dan Tujuan


2. Keanggotaan
3. Sifat keaggotaan;
4. Kekuasaan Tertinggi
5. Hak Suara Dalam Rapat
6. Perolehan Modal
7. Pembagian Keuangan
8. Tingkat Bunga atas Modal
9. Usaha dan Manajemen
10. Dasar Keyakinan Usaha

8
BAB IV

Peran dan Fungsi Koperasi

Fungsi koperasi antara lain membangun dan mengembangkan potensi dan


kemampuan ekonomi anggota, berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkokoh perekonomian rakyat,
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional. Beberapa manfaat
koperasi di bidang ekonomi :

a. Meningkatkanpenghasilan anggota-anggotanya.
b. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
c. Menumbuhkan motif berusaha.
d. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi.
e. Melatih masyarakat.

Peran Koperasi dalam bidang sosial sebagai berikut :

a. a.Mendidik anggota-angotanya untuk memiliki semangat bekerja.


b. Mendidik anggota-angotanya untuk memiliki semangat berkorban.
c. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang manusiawi.
d. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis.
e. Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai

Beberapa peran koperasi dalam perekonomian Indonesia yang harus ketahui, yaitu:

9
a. Mengembangkan Kegiatan Usaha Masyarakat
b. Meningkatkan Pendapatan Anggota
c. Mengurangi Tingkat Pengangguran
d. Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat
e. Turut Mencerdaskan Bangsa
f. Membangun Tatanan Perekonomian Nasional

BAB V

PERAN DAN FUNGSI KOPERASI

Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam badan usaha koperasi.


Salah satu buktinya adalah hak rapat anggota untuk meminta keterangan dan
pertanggung jawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi.
Pengurus koperasi adalah orang yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi melalui
rapat anggota. Pengurus adalah pemegang kuasa tertinggi dalam rapat anggota.
Nama-nama dan susunannya dicantumkan dalam akta pendirian koperasi. Pengurus
diangkat untuk masa jabatan tertentu. Masa jabatan paling lama yakni Lima tahun.
Pemilihan dan pengangkatan dilaksanakan lewat rapat anggota atas usul pengawas.

Wewenang pengawas koperasi secara umum meliputi pengawasan terhadap


pengelolaan organisasi dan usaha koperasi secara umum, termasuk pemeriksaan
terhadap kewajaran laporan keuangan koperasi. Sehubungan dengan pelaksanaan
pengawasan tersebut, pengawas memiliki wewenang untuk meminta keterangan yang
diperlukan dari pengurus koperasi atau pihak-pihak lain yang dianggap perlu.
Manager di pilih dan diangkat oleh pengurus untuk melakukan fungsi pengelolaan
operasional usah koperasi. Kewajiban manager antara lain Melaksanakan kebijakan
operasional yang telah ditetapkan Pengurus.

10
BAB VI

Permodalan dan SHU Koperasi

Modal koperasi ini bisa berasal dari modal sendiri maupun pinjaman anggota
ataupun lembaga, maupun surat-surat hutang. Modal terdiri dari 2 yaitu modal jangka
panjang (Fasilitas Fisik) dan modal jangka pendek (Kegiatan Operasional).

Ekonomi Koperasi dan UMKM Modal sendiri terdiri dari:

a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Dana Cadangan dan
d. Hibah.

Modal pinjaman terdiri dari

a. Pinjaman dari Anggota


b. Pinjaman dari Koperasi Lain
c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan
d. Obligasi dan Surat Utang
e. Sumber Keuangan Lain.

Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh


dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1

11
mengatakan bahwa Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan
perwujudan kekeluargaan dan keadilan

Prinsip-prinsip pembagian SHU koperasi yakni

a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota


b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota
sendiri.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
d. SHU anggota dibayar secara tunai

12
BAB VII

Anggaran Dasar Koperasi

Anggaran Dasar (AD) adalah keseluruhan aturan yang mengatur secara


langsung kehidupan koperasi dan hubungan antara koperasi dan para anggotanya.
Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah Himpunan peraturan yang mengatur urusan
rumah tangga sehari-hari, yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Anggaran
Dasar.

Cara Penyusunan AD/ART antara lain

a. AD/ART koperasi disusun oleh mereka yang mendirikan koperasi.


b. AD/ ART dibahas dan diputuskan dalam Rapat Pembentukan Koperasi.
c. Dalam penyusunan AD/ART koperasi.

Tujuan Penyusunan AD/ART antara lain

a. Menunjukkan adanya tata kehidupan koperasi secara teratur dan jelas.


b. Menjadi peraturan bagi perangkat organisasi dan pengelola koperasi dalam
pelaksanaan kegiatan organisasi.
c. Mewujudkan ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.
d. Menjadi dasar penyusunan peraturan dan ketentuan-ketentuan lainnya.

13
BAB VIII

Analisis Koperasi Dalam Organisasi Pasar

Kebijakan harga adalah suatu keputusan-keputusan mengenai harga-harga yang


akan diikuti untuk suatu jangka tertentu Kebijakan harga yang ditetapkan oleh
perusahaan, biasanyakebijakan harga tersebut berlaku untuk sementara waktu saja
selama masa menguntungkan perusahaan. Tujuan kebijakan harga, yaitu:

a. Berorientasi pada laba


b. Berorientasi pada penjualan.
c. Berorientasi pada status quo

Sasaran pembangunan koperasi dalam rencana pembangunan lima tahun


keenam secara umum adalah koperasi yang makin maju, makin mandiri, dan makin
berakar dalam masyarakat, serta menjadi badan usaha yang sehat dan mampu
berperan disemua bidang usaha, terutama dalam kehidupan ekonomi rakyat sesuai
dengan sasaran tersebut diatas, ditetapkan sasaran operasional pembangunan koperasi
dalam rencana pembangunan lima tahun keenam.

Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna antara lain :

a. Perusahaan adalah pengambil harga


b. Produk yang dihasilkan sejenis (homogen)

14
c. Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
d. Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
e. Terdapat banyak perusahaan di pasar

Adapun ciri-cirinya pasar monopolistisk antara lain :

a. Adanya penjual yang banyak


b. Produk yang dihasilkan beragam (heterogen)
c. Persaingan promosi penjualan sangat aktif
d. Keluar masuk industri relative mudah
e. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha koperasi yang


meliputi faktor internal dan faktor eksternal Faktor Internal antara lain sebagai
berikut:

a. Partisipasi Anggota
b. Solidaritas Antar Anggota Koperasi
c. Pengurus koperasi yang juga tokoh masyarakat
d. Skala Usaha
e. Perkembangan Modal
f. Ketrampilan Manajerial
g. Jaringan Pasar
h. Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Para Pengurus dan Manajer
i. Pemilikan dan Pemafaatan Perangkat Teknologi Produksi dan Informasi
j. Sistem manejemen; k. Kinerja Pengurus

Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi dalam perkembangan koperasi


antara lain:

a. Komitmen pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai soko guru


perekonomian nasional
b. Sistem prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan
c. Iklim pendukung perkembangan koperasi

15
d. Dicabutnya Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah
e. Tingkat harga.

BAB IX

Manajemen Koperasi

Manajemen Koperasi adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi dimana


orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab melaksanakan proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh
koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan
berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

Pengurus koperasi adalah suatu perangkat organisasi koperasi yang merupakan


suatu lembaga/badan struktural organisasi koperasi. Kedudukan pengurus sebagai
pemegang kuasa rapat anggota memiliki tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh
undang-undang.

Pengelola koperasi bertugas melakukan pengelolaan usaha sesuai dengan kuasa


dan wewenang yang diberikan oleh pengurus. Tugas dan tanggung jawab seorang
pengelola adalah :

a. Membantu memberikan usulan kepada pengurus dalam menyusun perencanaan


b. Merumuskan pola pelaksanaan kebijaksanaan pengurus secara efektif dan efisien.

16
Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan
koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus,
serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan. Pengawas bertindak sebagai
orang- orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta kekayaan anggota dalam
koperasi.

Manajer koperasi adalah seorang yang cakap dan kompeten,tetapi dia harus
menyadari bahwa dia itu bukanlah seorang ahli dalam segala bidang,karena itu ia
memerlukan bantuan dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi
yang mendorong para karyawan bisa mempertahankan produktivitas yang tinggi.

Fungsi manajemen merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan dalam


memimpin koperasi yakni

a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan
e. Kepemimpinan dan
f. Pengendalian.
Wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan sukses.

17
BAB X

Peranan Pemerintah Dalam Pembinaan Koperasi

Pemerintah sebagai Pembina dalam membina koperasi pemerintah


mendasarkan pada falsafah “ing ngarso sung tulodo, ing madya ambangun karso” dan
“tut wuri handayani” yakni :

A. Di depan memberi contoh (ing ngarso sung tulodo), artinya pemerintahan


membina koperasi dengan jalan memberikan contoh – contoh yang baik meliputi:•
Bimbingan : • Pengawasan • Memberikan fasilitas : untuk membangkitkan
kemampuan koperasi agar dapat bertindak sendiri
B. Di tengah membangun kemauan (ing madya ambangun karso), artinya apabila
ditengah- tengah untuk dapat mengembangankan kemauan koperasi harus selalu
berusaha untuk maju atas kekuatan sendiri. Kebijakan yang dilakukan pemerintah
dikalangan koperasi, yaitu:
1. Penerangan- penerangan
2. Pendidikan dan latihan
3. Penyuluhan-penyuluhan yaitu Latihan-latihan, Pendidikan-pendidikan

18
C. Mendorong diri dari belakang dengan memberikan dorongan dan kekuatan (tut
wuri handayani ) artinya, kegiatan – kegian pemerintah yang berusaha untuk
mendorong tingkat perekmbangan dan kewajiban koperasi.

Pemerintah berkewajiban untuk memberikan bimbingan, pengawasan,


perlindungan dan fasilitas terhadap koperasi pasar tradisional untuk melaksanakan
Pasal33 UUD 1945. Pemerintah tidak dapat bersikap pasif melainkan bersikap aktif,
karena sikap pasif dalam hal keadaan koperasi mempunyai banyak kelemahan dan
dengan sendirinya pemerintah membiarkan lambatnya pertumbuhan dan
perkembangan koperasi.

Kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah di tingkat pusat dan daerah


terhadap koperasi manfaat dalam peningkatan produktivitas dan pendapatan golongan
ekonomi lemah, tetapi juga dalam penciptaan lapangan kerja, partisipasi dan lebih
meratakan kegiatan-kegiatan pembangunan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Bimbingan dan pengawasan, bimbingan yang dimaksudkan agar dalam jangka
pendek dapatlah dikatakan jalan bagi pertumbuhan koperasi dengan jalan
menggiatkan penyuluhan-penyuluhan dan pemberian petunjuk-petunjuk mengenai
pembentukan koperasi yang sehat, sedang dalam jangka panjangnya bertujuan untuk
lebih memahirkan, meyakinkan para anggota koperasi dan rakyat umumnya dalam
pengelolaan perkoperasian.

19
BAB XI

Konsep UMKM

Definisi UMKM menurut Kementrian Koperasi dan UMKM dalam Aufar


(2014:8): Usaha Kecil (UK), termasuk usaha Mikro (UM) adalah entitas usaha yang
mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik
warga Negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp.
200.000.000 s.d. Rp. 10.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM memiliki kriteria


sebagai berikut:

1. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha
milik perorangan
2. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

20
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.
3. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yangberdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar.

Klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM):

a. Livelhood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah.
b. Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
c. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima
pekerjaan subkontrak dan ekspor.
d. FastMoving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang telah memilikijiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi
usaha besar (UB).

21
BAB XII

Bidang Usaha UMKM Indonesia

Bidang usaha UMKM dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Pertanian dan
Non-Pertanian. Jumlah usaha di kelompok Pertanian dihitung melalui Sensus
Pertanian 2013 (bukan survei); sementara yang non-pertanian dihitung melalui
Sensus Ekonomi 2016. Ada 3 bidang usaha UMK non-pertanian yang jumlah pelaku
usahanya menempati urutan teratas dalam perekonomian nasional:

a. Perdagangan besar & eceran


b. Penyediaan akomodasi & penyediaan makan minum
c. Industri pengolahan.

UMKM memberikan kontribusi sekitar 60% terhadap total Pendapatan


Domestik Bruto Indonesia. Pada 2017 lalu PDB Indonesia sekitar Rp13.600 trilyun.
Dengan demikian, artinya total pendapatan UMKM adalah sekitar Rp.8.160 trilyun.
Usaha Mikro menyumbang sekitar Rp.5.000 trilyun per tahun, Usaha Kecil Rp.1.300
trilyun, Usaha Menengah sekitar Rp.1.800 trilyun dan Usaha Besar sekitar Rp.5.400
trilyun. Sekitar 98.7% UMKM kita adalah Usaha Mikro, dan struktur seperti ini tidak

22
berubah dari 10 tahun lalu, mengindikasikan bahwa Usaha Mikro kita tak kunjung
naik kelas menjadi Usaha Kecil atau Menengah.

BAB XIII

Peran Koperasi Bagi UMKM

Koperasi dan UMKM akan memberikan beberapa kesempatan untuk bisa


berusaha juga untuk bekerja sebagai perwujudan dari sebuah program pemberdayaan
ekonomi yang ditujukan untuk masyarakat. Keberadaan usaha kecil menengah
dengan segala definisinya diharuskan untuk mencakup peluang-peluang dalam sektor
ekonomi yang amat sulit dengan dibantu oleh manajemen yang berkualitas untuk
menghasilkan suatu barang maupun jasa.

Koperasi di Indonesia ini telah dicetuskan dan faktor dalam mendirikannya ini
dilandasi oleh para aparatur pemerintah yang sesudahnya di kembangkan agar sejalur
dengan berdirinya keikut sertaan masyarakat. Untuk pengendalian maupun
pembinaanya asal mulanya telah dijalankan oleh pemerintah sendiri secara
berkelanjutan.

Fungsi dan peran UMKM dalam segi tersebut dapat meningkatkan pendapatan
para masyarakat, dapat menanggulangi pengangguran juga kemiskinan serta pola
urbanisasi yang ada saat ini. Adapun karakteristik UMKM adalah sebagai berikut:

23
a. Mempunyai skala usaha yang kecil baik modal, penggunaantenaga kerja maupun
orientasi pasar.
b. Banyak berlokasi di pedesaan, kota-kota kecil atau daerah pinggiran kota besar.
c. Status usaha milik pribadi atau keluarga.
d. Sumber tenaga kerja berasal dari lingkungan sosial budaya.
e. Pola kerja seringkali part time atau sebagai usaha sampingan dari kegiatan lainnya.
f. Memiliki kemampuan terbatas.
g. Struktur permodalan sangat terbatas.
h. Izin usaha seringkali tidak dimiliki dan persyaratan usaha tidak dipenuhi.
i. Strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sering
berubah.

UMKM memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara- negara sedang berkembang (NSB),
tetapi juga di negara-negara maju (NM). Koperasi sangat berperan dalam
perekonomian di negara yang sedang berkembang karena:

a. Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi.


b. Melalui pembentukan perusahaan yang dimiliki secara bersama.
c. Struktur dasar dari tipe organisasi koperasi yang bersifat sosial ekonomis.
d. Para anggota yang termasuk golongan penduduk yang sosial ekonominya lemah.

24
BAB XIV

Permasalahan dan Upaya Pengembangan UMKM

Permasalahan dalam UMKM yaitu, permasalahan yang bersifat klasik dan


mendasar pada UMKM (basic problems), antara lain berupa permasalahan modal,
bentuk badan hukum yang umumnya non formal, SDM, pengembangan produk dan
akses pemasaran. Upaya UMKM yakni sebagai berikut :

a. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif


b. Bantuan Permodalan
c. Perlindungan Usaha
d. Pengembangan Kemitraan
e. Pelatihan
f. Membentuk Lembaga Khusus
g. Memantapkan Asosiasi
h. Mengembangkan Promosi

Tantangan UMKM di era Pandemi Covid 19 yakni para pelaku usaha UMKM
mengalami penurunan dari segi pendapatan. Penyebabnya dikarenakan para
pembelinya tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Selain itu juga banyak

25
Strategi pelaku UMKM dengan memanfaatkan kemajuan teknologi di Indonesia
diantaranya:

1. Digital Marketing, Digital marketing merupakan kegiatan promosi penjualan serta


pencarian pasar dengan menggunakan media digital.
2. E-Commerce, E-Commerce juga merupakan salah satu strategi jitu untuk pelaku
UMKM dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
3. Costumer Realitionship Marketing (CRM) adalah sebuah pendekatan baru dalam
mengelola hubungan korporasi dengan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat
memaksimumkan komunikasi dan pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak
yang berbeda.

Pandemi Covid 19 yakni Pertama, pemerintah, memberikan Dana dalam bentuk


biaya alokasi. Tak tanggung-tanggung Koperasi dan UMKM menjadi sasaran alokasi
Dana terbesar, Kedua perlindungan sosial. Jumlah dana total yang dianggarkan untuk
Koperasi dan UMKM sebesar Rp 123, 46 triliun. Peran pemerintah selanjutnya yakni
dengan melakukan penempatan Dana berbunga murah pada perbankan. Hal tersebut
dilakukan supaya bank dapat melakukan restrukturisasi dan menurunkan kredit baru
bagi para pelaku usaha UMKM.

Adat beberapa alasan orang enggan melakukan aktivitas belanja konvensional


yakni :

1. Minimalkan Biaya
2. Kurangi Kelelahan;
3. Efesiensi Daya
4. Terhindar dari Masalah Kerepotan
5. Tidak Lapar Mata
6. Harga Bersaing
7. Diskon Menarik atau Harga Spesial
8. Efesiensi Waktu

26
9. Faktor Kenyamanan

BAB XV

Konsep Koperasi

Koperasi diibaratkan kehidupan satu keluarga besar, dimana ada adik kakak dan
orang tua/ponakan yang memiliki kemampuan ekonomi yang berbeda dan sepakat
untuk saling membantu ekonomi keluarga yang di sebut “Koperasi”. Jika koperasi
sukses maka para anggotanya sejahtera, hal ini dikarenakan modal koperasi tersebut
berasal dari anggota keluarga/koperasi. Koperasi merupakan salah satu lembaga
keuangan yang mempunyai peranan dalam menumbuhkembangan perekonomian
masyarakat. Perkembangan koperasi bersumber dari tiga institusi dan jalur. Pertama,
koperasi digerakkan oleh organisasi sosial dan politik. Kedua, koperasi berkembang
dengan digerakkan oleh pemerintah dan ketiga, koperasi berkembang dengan
digerakkan oleh inisiasi seseorang atau sekelompok orang

Menurut dalam UU No. 25 tahun 1992 pada Pasal 5 ayat 1 dan 2, Koperasi
Indonesia melaksanakan prinsip- prinsip koperasi sebagai berikut:

27
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar koperasi

Adapun kelebihan dan kelemahan tersebut dijabarkan sebagai berikut

A. Kelebihan
1. Koperasi memprioritaskan kepentingan anggotanya.
2. Anggota koperasi berperan sebagai produsen sekaligus konsumen.
3. Koperasi berdasarkan pada prinsip sukarela dan terbuka.
4. Prinsip pengelolaan bisnis koperasi adalah untuk mendapatkan laba dan
bertujuan untuk kepentingan anggotanya secara adil dan merata.
5. Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai dengan prinsip dan sikap bangsa
Indonesia.
6. Koperasi melaksanakan demokrasi ekonomi kepada masyarakat berpenghasilan
rendah.
7. Setiap anggota memiliki suara yang sama
8. Koperasi memudahkan anggotanya untuk mendapatkan modal usaha.
9. Simpanan wajib dan simpanan pokok tidak boleh memberatkan bagi
anggotanya.
10. Koperasi bertujuan guna meningkatkan kesejahteraan anggota, bukan tempat
untuk mencari keuntungan.
B. Kelemahan
1. Kesadaran berkoperasi para anggota masih lemah.
2. Koperasi mempunyai daya saing yang lemah.
3. Modal koperasi terbatas dan didapati kendala dalam mendapatkan modal.

28
4. Koperasi kekurangan tenaga professional dalam pengelolaannya

Seseorang tertarik menjadi koperasi dikarenakan ingin mendapatkan


keuntungan. Keuntungan tersebut dapat berupa:

a) Keuntungan ekonomi berbentuk SHU, discount, perolehan keuntungan atas


investasi koperasi

b) Keuntungan non ekonomi berbentuk rasa bangga menjadi anggota, karena


mempunyai kartu koperasi yang dapat digunakan untuk kesehatan asuransi dan rasa
aman, rasa memiliki dan kebersamaan pada koperasi.

BAB XVI

Koperasi Dalam Sistem perekonomian

Dalam sistem perekonomian sosialis, koperasi dapat tumbuhkembang lebih


cepat karena pemerintah turut serta mendirikan dan mengembangkan koperasi.
Pemerintah memfasilitasi pembangunan koperasi dan koperasi juga berperan dalam
melaksanakan program pemerintah. Pemerintah dapat menggunakan koperasi sebagai
media dalam melaksanakan program pembangunan dan membantu masyarakat.

Secara historis, koperasi lahir dalam sistem ekonomi kapitalis di Negara Eropa
Barat. Koperasi dalam sistem ekonomi kapitalis harus inovatif dan efesien agar
mampu bersaing dalam mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. Keadaan
ini menyulitkan bagi koperasi untuk dapat bersaing sejak dari pendirian. Selain itu
perkembangan koperasi tersebut juga cenderung lambat dimana modal koperasi
hanya berasal dari simpanan para anggota yang memiliki pendapatan kategori rendah.

29
Pada kondisi ini, keberadaan koperasi tidak begitu berarti karena tergantung dalam
mekanisme pasar.

Dalam sistem perekonomian campuran, koperasi dapat tumbuh kembang lebih


cepat karena pemerintah memberi perlindungan dan bantuan kepada koperasi. Dalam
sistem perekonomian campuran ini, pemerintah berperan besar dalam pendirian dan
pengembangan koperasi menuju kemandirian. Bagi koperasi dan juga negara akan
menguntungkan pada sistem perekonomian campuran karena koperasi mendapatkan
perlindungan dan peluang usaha.

BAB XVII

Koperasi Dalam Struktur Pasar

Dalam ekonomi dikenal ada dua bentuk pasar, pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna, dalam struktur Pasar Persaingan Sempurna semua
pelaku ekonomi termasuk koperasi harus bersaing satu sama lain. Badan usaha
ekonomi yang sukses dalam pasar adalah badan usaha yang memiliki daya saing
dengan tingkat efesiensi yang tinggi, bagi koperasi hal tersebut sukar diperoleh
sehingga sulit untuk bersaing dalam Pasar Persaingan Sempurna, karena:

a. Koperasi bukan merupakan kumpulan modal atau kumpulan orang yang berupaya
meningkatkan kesejahteraan sehingga sulit menghimpun modal ekonomi untuk
menciptakan efesiensi agar dapat tersaing.
b. Dalam pembagian keuntungan koperasi berbasis kepada transaksi anggota dengan
koperasi dan bukan terkait dengan jumlah sumbangan atau modal yang dimiliki

30
anggota, sehingga daya tarik anggota untuk menghimpun modal koperasi untuk
menciptakan efesien sangat minimal.

Sedangkan dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna koperasi dapat dengan


cepat tumbuh kembangnya karena:

a. Koperasi mendapat fasilitas perlindungan, bantuan permodalan dari pasar serta hak
monopoli dan monopsony.
b. Koperasi mendapat kepastian pasar dan hukum dari pemerintah, sehingga anggota
koperasi dapat keuntungan lebih dibandingkan dengan bukan koperasi

Untuk pasar global, koperasi harus memiliki sumber daya manusia dan modal
guna menguasai teknologi informasi dalam berbisnis di tingkat global dan alam
maya. Bisnis koperasi dalam pasar global sebaiknya dilakukan antar sesama koperasi
di dalam negeri dan mancanegara.

Dalam struktur pasar persaingan sempurna, khusus untuk jangka pendek


koperasi dihadapkan pada 3 kondisi yaitu:

a. Same Ability
Pada kondisi pasar persaingan sempurna short run dimana kemampuan koperasi
Sama dengan non koperasi maka kondisi ini bagi koperasi tidak menguntungkan.
Terlihat pada kurva di bawah ini, dimana Pkop Sama dengan Pnon kop (P = Price
= Harga)
b. Lower Ability
Pada kondisi kemampuan rendah (lower ability) daya saing koperasi amatlah
rendah dibandingkan dengan non koperasi karena biaya rata-rata (AC) lebih tinggi
dari non koperasi atau biaya pokok produksi lebih tinggi karena efisiensi harganya
lebih rendah dibandingkan non koperasi.
c. Higher Ability
Untuk kondisi ini, koperasi dapat unggul dibandingkan pesaingnya (non koperasi),
akan tetapi kondisi ini tidak bisa bertahan menuju long run (jangka panjang).

31
BAB XVIII

Equilibrium Koperasi

Di dalam pembahasan posisi equilibrium koperasi diasumsikan bahwa koperasi


memiliki kesamaan dengan badan usaha lainnya, yang membikin perbedaan antara
penganalisaan ini adalah adanya perhatian kita terhadap perbedaan tujuan. Yang
berbeda sedikit antara tujuan koperasi dengan badan usaha lain:

1. Jumlah sisa hasil usaha peranggota


2. Sisa hasil usaha koperasi
3. Jumlah anggota

Penganalisaan yang akan ditinjau dari 2 bentuk yaitu:

1. Kondisi statis
2. kondisi dinamis

Pada masing-masing kondisi akan diperhatikan posisi equilibrium jangka


pendek dan jangka panjang di dalam masing-masing bentuk pasar

32
1. Pasar persaingan sempurna
2. Pasar monopoli
3. Pasar monopolistik

Dalam jangka pendek pada pasar persaingan sempurna, posisi equilibrium dapat
dicapai melalui pengidentifikasian tujuan koperasi. Tujuan koperasi adalah
memaksimalkan SHU peranggota koperasi melalui optimalisasi perolehan SHU
koperasi dan jumlah anggota koperasi.

Untuk jangka panjang pada pasar monopoli dapat juga diperoleh equilibrium
koperasi guna mencapai kesejahteraan bila tidak terjadi perubahan biaya permintaan
atau posisi tetap berada pada monopoli

BAB XIX

KONSEP DAN PENDEKATAN

Secara konsepsional dapat dikatakan bahwa koperasi bukanlah merupakan


tujuan di dalam proses pembangunan tapi merupakan alat di dalam mencapai tujuan
itu sendiri. Pengertian alat disini dapat dijabarkan kedalam 2 hal:

1. Koperasi sebagai alat pemerintah yaitu pemerintah menganggap koperasi sebagai


alatnya dan mempengaruhi serta mengawasi secara langsung dan secara
administratif melakukan tugas-tugas khusus dan egiatan. Kegiatan tertentu dalam
rangka menggerakkan program dan kebijakan pembangunan.
2. Koperasi sebagai alat swadaya anggotanya dalam mencapai kondisi otonomi yaitu
pemerintah memperlakukan koperasi sebagai alat swadaya anggota dan mencoba
mempengaruhinya secara tidak langsung agar menunjang kepentingan anggotanya
dan merangsang timbulnya dampak-dampak yang berkaitan dengan pembangunan
dan demikian menghormati otonomi organisasi di dalam menetapkan tujuan-tujuan
dan menetapkan kebijakan-kebijakannya.

33
Dalam Pendekatan pengembangn koperasi ada tiga yaitu :

1. Pendekatan Kontrol
Pada pendekatan kontrol tujuan-tujuan operasional koperasi dan kegiatan-
kegiatannya ditetapkan secara resmi oleh pemerintah, yang diiringi dan
disesuaikan dengan kebijakan pemerintah secara tidak resmi, tetapi langsung
tujuan operasional dan kegiatan koperasi dipegaruhi oleh adminstrasi
pembangunan pemerintah yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan dan
program serta cenderung memanfaatkan koperasi sebagai agennya yang bekerja
pada tingkat lokal.

2. Pendekatan Sponsor
Dalam pendekatan sponsor dikenal 3 tahap pengembangan koperasi atau disebut
pula 3 (tiga) model pengembangan koperasi, yaitu:
a. Pembentukan koperasi dirintis oleh pemerintah menurut kemampuan dan
kepentingan anggota yang secara efisien menawarkan barang dan jasa sesuai
dengan kebutuhan para anggota.
b. Pada tahap kedua pemerintah mulai melepaskan koperasi dari ketergantungan.
Koperasi secara teknis dan manajemen keuangan masih diawasi oleh
pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berupaya mengembangkan koperasi ke
tingkat kemandirian dan otonom. Ini berarti pengawasan yang dimaksud dalam
bidang teknis manajemen keuangan harus dikurangi dan diarahkan ke arah
edukatif.
c. Pada tahap ketiga ini pengembangan koperasi harus diarahkan sepenuhnya
menjadi organisasi yang mandiri. Kemandirian koperasi harus dapat dilakukan
dalambentuk operasional manajemen

34
3. Pendekatan Deofisialisasi

Pendelatan ini menekankan kepada proses kemandirian koperasi harus tercapai


dalam kurun waktu tertentu. Untuk itu pemerintah haruslah:

a. Mengakui koperasi sebagai sarana meningkatkan kepentingan atau taraf hidup


anggota dan melestarikan otonomisasi koperasi
b. Haruslah mendukung strategi yang berorientasi kepada prinsip solidaritas
c. Lembaga pengembangan swadaya yang dikembangkan oleh pemerintah harus
menerapkan pendekatan edukatif
d. Dalam pendirian koperasi harus dipertimbangkan secara maksimal dengan
memperhatikan unsur homogenitas anggota (keseragaman anggota), bentuk
perusahaan koperasi yang cocok dan bentuk organisasi yang ideal
e. Pembentukan modal koperasi harus didukung pula oleh kemandirian
memotivasi dan pendidikan para anggota serta pengurus

Strategi pengembangan koperasi merupakan aktivitas yang dilakukan suatu


koperasi dalam mewujudkan tujuan koperasi yang dituangkan dalam bentuk gagasan,
disusun perencanaan, dan pelaksanaan dari yang telah direncanakan. Pencapaian
tujuan koperasi tersebut diukur dalam kurun waktu tertentu. Strategi pengembangan
tersebut berbasis pada peningkatan peran koperasi dalam pembangunan ekonomi dan
penyelesaian masalah yang dihadapi koperasi sekarang dan mendatang. Peranan
koperasi dalam pembangunan ekonomi daerah amat berarti terutama dalam
peningkatan pendapatan masyarakat khususnya yang terlibat dalam aktivitas usaha
mikro dan kecil.

Koperasi yang dibangun dengan pendekatan ini lebih terjamin usahanya tetapi
tidak mandiri dalam manajemen. Koperasi sangat bergantung pada pemerintah dan
pemerintah memberikan jaminan keberlanjutan atas manajemen dan usaha koperasi
karena pemerintah menyiapkan infrastruktur fisik dan peraturan perundang-undangan
memberikan perlindungan serta hak monopoli dan monopsoni.

35
BAB XX

Hukum Koperasi

Periodisasi undang-undang koperasi di Indonesia menggambarkan periodisasi


pergerakan politik ekonomi di Indonesia, periode 1927 hingga 1958. Perkembangan
undang-undang koperasi searah dengan pergerakan undang- undang koperasi searah
dengan pergerakan kemerdekaan Indonesia dan pergerakan politik Indonesia awal
kemerdekaan.

Kemudian, periode 1958 hingga 19667 merupakan periode berkuasanya orde


lama dimana koperasi lebih berperan sebagai instrumen politik ketimbang instrument
ekonomi. Lalu periode 1967 hingga sekarang diwarnai oleh perundangan koperasi
yang fokus pada pembangunan dimana koperasi telah tampil sebagai instrument
ekonomi. Koperasi pada periode ini, terlihat lebih liberal dan berperan dalam

36
ekonomi kerakyatan. Kemudian tahu 2012 hingga sekarang terjadi gugatan terhadap
UU No.17 Tahun 2012 tentang perkoperasian yang dinilai tidak

BAB XX1

Manajemen Koperasi

Dalam manajemen koperasi terdapat 3 unsur yaitu rapat anggota koperasi,


pengurus koperasi dan pengawaskoperasi. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam
manajemen koperasi adalah rapat anggota. Rapat anggota puya kewenangan memilih
dan mengangkat pengurus dan pengawas koperasi. Pengurus dan pengawas
bertanggung jawab kepada rapat Anggota. Bila koperasi telah tumbuh kembang dan
memiliki skala usaha yang besar maka pengurus boleh memilih Dana mengangkat
manajer. Manajer berrtugas untuk mengelolah bisnis koperasi dan bertanggung jawab
kepada pengurus koperasi.

37
Pengawas koperasi juga dan meminta bantuan Kantor Akuntan Publik untuk
memeriksa koperasi bila bisnis Koperasi telah besar. Hasil pemeriksaan Kantor
Akuntan Publik diserahkan kepada pengawas yang melaporkan hasil pemeriksaan
tersebut kepada rapat anggota. Perbedaan manajemen koperasi dengan Persero
Terbatas (PT) adalah:

a. Pengambilan keputusan pada koperasi didasarkankepada jumlah anggota yang


menyetujui dalam pengambilan keputusan dalam RAT. Sedangkan, pada PT
dipegang oleh saham terbanyak untuk memutuskan persetujuan.
b. Hak keanggotaan dalam koperasi tidak bisa diperjualbelikan atau diwariskan.
Sedangkan, pada PT hak kepemilikan saham dapat diperjualbelikanatau
diwariskan.

BAB XXII

Partisipasi Anggota Koperasi

Partisipasi anggota merupakan keikutsertaan anggota dalam organisasi dan


bisnis koperasi. Partisipasi anggotaakan mempengaruhi keberhasilan bisnis koperasi
karena anggota adalah juga pelanggan koperasi.

Partisipasi anggota koperasi punya arti penting bagi koperasi, ada 2 arti dari
partisipasi anggota koperasi yaitu:

38
1. Partisipasi anggota koperasi dapat sebagai keterlibatan para anggota koperasi
secara aktif dan menyeluruh dalampengambilan keputusan, penetapan kebijakan,
arah dan langkah usaha, pengawasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan
modal usaha, dalam pemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha.
2. Partisipasi anggota koperasi sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk
kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai
pemilik maupun sebagai pengguna/pelanggan. Keikutsertaan anggota ini
diwujudkan dalam bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan
keputusan, dalam pengawasan, kehadiran dan keaktifan

Partisipasi insentif dalam bentuk ekonomi dapat berupa:

a. Jumlah transaksi jual beli dengan usaha koperasi


b. Besaran discount, bonus atau potongan lainnya yang diperoleh dari koperasi.

Sedangkan insentif dalam non ekonomi dapat berupa:

a. Jumlah perlindungan atau rasa aman yang diperoleh dari koperasi


b. Rasa bangga dan status social yang diperoleh dari koperasi

Partisipasi kontributif adalah anggota dalam memberi sumbangan atau


kontribusi terhadap upaya mengajukan partisipatif ekonomi berupa:

a. Pemberian simpanan pokok, wajib dan sukarela


b. Pemberian bantuan modal atau keikutsertaan dlam investasi usaha koperasi

Sedangkan kontribusi non ekonomi dapat berupa:

a. Mengawasi jalannya organisasi dan usaha koperasi


b. Memberi sumbangan pemikiran memajukan usahakoperasi

Tiga Kebijakan yang dapat ditempuh untuk memenuhi harapan dalam Peningkatan
Partisipasi Anggota :

1. Kebijakan bersifat umum

39
a. Mengurangi prosedur organisasi dan manajemen yang terlalu komplek dan
berorientasi kepada teknologi manajemen.
b. Membantu memeriksa dan membina serta mengevaluasi koperasi terutama oleh
lembaga independen di luar koperasi.
c. Mengembangkan sistem evaluasi oleh koperasi mandiri terutama dari segi
internal.
d. Mengembangkan dan mngintrodusir rencana promosidan laporan promosi
anggota.
2. Desentralisasi kelompok-kelompok koperasi melalui inisiatif dan formasi yang
relatif homogen atau membentuk sub-sub kelompok dalam kelompok koperasi.
3. Desentralisasi dari perusahaan koperasi sesuai dengan unit aktifitas atau usaha dan
tingkat kepentingan anggota.

Ada 2 upaya untuk dapat meningkatkan partisipasi anggota baik menggunaan upaya
materi maupun non materi. Adapun kedua upaya tersebut adalah:

1. Upaya materi berupa pemberian; komisi dan insentif, bonus, tunjangan atas
aktivitas keterlibatan anggota dalam setiap kegiatan koperasi maupun layanan
barang/jasa yang diberikan koperasi.
2. Upaya non materi berupa pemberian motivasi kepada semua komponen, dengan
jalan mengikutsertakan seluruh anggota dalam proses pengambilan keputusan.

BAB XXIII

Permodalan Koperasi

Modal merupakan salah satu faktor produksi berupa uang atau barang yang
digunakan untuk menjalankan usaha dan menghasilkan produksi. Produksi yang
dihasilkan tersebut bisa berupa barang ataupun Jasa. Modal ini digunakan untuk
membiayai kegiatan usaha seperti membeli bahan baku, mengurus perizinan, bahkan
membayar tenaga kerja.

40
Modal sendiri koperasi bersumber dari simpanan anggota, dana cadangan dan
hibah. Deskripsi sumber tersebut dijabarkan berikut ini:

1. Simpanan Pokok
2. Simpanan Wajib
3. Simpanan Sukarela
4. Dana Cadangan
5. Hibah

Secara teknisi dana cadangan ini digunakan koperasi untuk

a. Memenuhi kewajiban tertentu seperti hutang koperasi


b. Meningkatkan modal koperasi atau memperbaiki ratio current assets: Current
Liabilities
c. Sebagai jaminan bila koperasi mengalami dimasa dating
d. Untuk perluasan usaha koperasi

Dana cadangan koperasi dapat terdiri atas 2 jenis cadangan yaitu:

a. Cadangan koperasi: cadangan yang tidak tertulis atas nama anggota, dipotong dari
SHU untuk cadangan.
b. Cadangan koperasi individual: cadangan yang dapat dibagi-bagikan kepada
anggota, jika koperasi tidak membutuhkan lagi atau diminta anggota koperasi
untuk dibagikan.

Modal koperasi yang bersumber dari pinjaman adalah;

1. Anggota
2. Koperasi lain
3. Bank lembaga keuangan lainnya
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
5. Sumber lain yang sah

Koperasi memiliki kelemahan struktural permodalan koperasi dalam keuangan.


Kelemahan tersebut dikarenakan:

41
a. Sulit menghimpun dana internal karena jumlah simpanan anggota kecil
b. Investasi di koperasi oleh anggota tidak menguntungkan karena pembagian SHU
tidak didasarkan pada investasi melainkan jumlah transaksi
c. Tidak ada jaminan bagi investor dalam skala besar tentang keberlanjuan pengelola
koperas

BAB XXIV

Operasi Dalam Pengentasan Kemiskinan Dan Agribisnis

Koperasi dapat berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui usaha yang


dikelola koperasi sesuai dengan profesi anggota. Di samping itu, koperasi juga
menfasilitasi anggota melakukan usaha bersama, membantu anggota menyiapkan
modal usaha bersama, membantu anggota melakukan modal usaha bagi anggota dan
membantu anggota menyiapkan jenjang usaha.

42
Substansi kemiskinan terletak pada rendahnya pendapatan atau tidak memiliki
pekerjaan yang bisa menghasilkan pendapatan layak hidup. Untuk itu, koperasi hadir
guna membantu dan meningkatkan kehidupan atau peningkatan lapangan kerja yang
dapat menghasilkan pendapatan layak hidup. Mayoritas anggota koperasi adalah
masyarakat berpendapatan rendah yang ingin sejahtera. Koperasi dapat melakukan:

a. Membuat usaha koperasi berbasis pada pekerjaan atauprofesi utama anggota


b. Memfasilitasi anggota untuk melakukan usaha bersamasesama anggota
c. Membantu anggota dalam berbisnis dengan menyiapkan modal dengan biaya yang
murah, peralatan produksi, dalam menjalani usaha yang dapat subsidi pemerintah
d. Membantu anggota dalam berbisnis dengan menyiapkan jenjang usaha antar
anggota dan antar koperasi.

Strategi pengentasan kemiskinan merupakan strategi penanggulangan


kemiskinan terdiri dari penanggulangan kemiskinan uang; kemiskinan akses
ekonomi, sosial dan budaya, dan penanggulangan kemiskinan terhadap akses
kekuasaan dan informasi. Upaya pengentasan kemiskinan dapat juga dilakukan
melalui badan usaha yang bernama koperasi Koperasi adalah badan usaha yang
insentif dan disinsentif dengan azas kekeluargaan bertujuan menyejahterakan
anggotanya. Koperasi berdasarkan watak dan ideologinya, merupakan media yang
sangat strategis bagi pemerintah untuk memerangi kemisinan. Salah satu factor
penyebab orang menjadi miskin adalah karena tidak memiliki asset produktif yang
dapat digunakan untuk menciptakan kemandirian ekonomi.

Secara teknis koperasi dapat berperan dalam mengentaskan kemiskinan dalam


bentuk kegiatan berikut ini:

1. Menyediakan kebutuhan pokok anggota dan masyarakat sekitarnya berupa toko


atau mini market sembako.
2. Membantu memasarkan produk yang dihasilkan anggota koperasi
3. Menyiapkan unit simpan pinjam bagi anggota dan masyarakat sekitarnya

43
4. Menyediakan lapangan kerja bagi anggota beserta keluarganya dan masyarakat
sekitar

Koperasi dapat pula berperan aktif dalam agroindustry melalui 3 pola


keterkaitan yaitu Contract Farming With Cooperative, Inter Cooperative Joint In
Farming dan Vertical Integration Farming in Cooperative. Koperasi punya peluang
usaha dalam mengembangkan agroindustri berupa industri: gilingan padi, pakan
ternak, tapioka, tahu tempe, makanan dan minuman kaleng, olahan produk perikanan
dan produk perkebunan kehutanan dan peternakan.

DAFTAR PUSTAKA

https://lppm.upmi.ac.id/wp-content/uploads/2022/01/buku-ekonomi-koperasi-dan-
UMKM-dikompresi.pdf

https://repository.unja.ac.id/28447/1/BUKU%20EKONOMI%20KOPERASI
%20OkkK.pdf

44
45

Anda mungkin juga menyukai