EKONOMI KOPERASI
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nurmelisa (21121023)
1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATAM
2024
Penulis:
Diterbitkan oleh
Email : sentosadelimandiri@gmail.com
INDONESIA
2
EKONOMI KOPERASI
PENULIS
ISBN :
EDITOR
PENERBIT
3
BAB 1
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan,
dapat berperandalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat
serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
4
BAB 2
Karakteristik Koperasi
A. Menolong diri sendiri, artinya motif kerja sama antar orang dalam wadah koperasi,
Tanggung jawab sendiri,
B. Demokrasi adalah cita- cita berkaitan dengan pengelolaan koperasi, Persamaan,
Keadilan, dan Solidaritas.
C. Prinsip Koperasi adalah Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka, Pengelolaan
Dilakukan Secara Demokrasi, Pembagian SHU Dilakukan Secara Adil Sesuai
Dengan Besarnya Jasa Usaha Masing-masing, Pemberian Balas Jasa yang Terbatas
Terhadap Modal, Kemandirian, Pendidikan Perkoperasian, dan Kerjasama Antar
Koperasi.
D. Pelayanan Koperasi kepada anggota adalah jasa yang diberikan Koperasi dalam
memajukan usaha anggotanya. Oleh karena itu, sebagian Koperasi adalah pemberi
pelayanan yang bertugas memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada usaha
anggotanya.
5
Jenis koperasi dapat 4 faktor yang digunakan untuk mengelompokkan koperasi.
Keempat faktor tersebut adalah jenis usaha, status anggota, tingkatan, dan fungsinya.
Berikut pengelompokan jenis-jenis koperasi berdasarkan 4 faktor tersebut.
6
BAB 3
7
landasan. Adapun landasan koperasi ini meliputi landasan ideal, konstitusional,
mental dan operasional.
8
BAB IV
a. Meningkatkanpenghasilan anggota-anggotanya.
b. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
c. Menumbuhkan motif berusaha.
d. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi.
e. Melatih masyarakat.
Beberapa peran koperasi dalam perekonomian Indonesia yang harus ketahui, yaitu:
9
a. Mengembangkan Kegiatan Usaha Masyarakat
b. Meningkatkan Pendapatan Anggota
c. Mengurangi Tingkat Pengangguran
d. Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat
e. Turut Mencerdaskan Bangsa
f. Membangun Tatanan Perekonomian Nasional
BAB V
10
BAB VI
Modal koperasi ini bisa berasal dari modal sendiri maupun pinjaman anggota
ataupun lembaga, maupun surat-surat hutang. Modal terdiri dari 2 yaitu modal jangka
panjang (Fasilitas Fisik) dan modal jangka pendek (Kegiatan Operasional).
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Dana Cadangan dan
d. Hibah.
11
mengatakan bahwa Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan
perwujudan kekeluargaan dan keadilan
12
BAB VII
13
BAB VIII
14
c. Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
d. Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
e. Terdapat banyak perusahaan di pasar
a. Partisipasi Anggota
b. Solidaritas Antar Anggota Koperasi
c. Pengurus koperasi yang juga tokoh masyarakat
d. Skala Usaha
e. Perkembangan Modal
f. Ketrampilan Manajerial
g. Jaringan Pasar
h. Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Para Pengurus dan Manajer
i. Pemilikan dan Pemafaatan Perangkat Teknologi Produksi dan Informasi
j. Sistem manejemen; k. Kinerja Pengurus
15
d. Dicabutnya Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah
e. Tingkat harga.
BAB IX
Manajemen Koperasi
16
Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan
koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus,
serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan. Pengawas bertindak sebagai
orang- orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta kekayaan anggota dalam
koperasi.
Manajer koperasi adalah seorang yang cakap dan kompeten,tetapi dia harus
menyadari bahwa dia itu bukanlah seorang ahli dalam segala bidang,karena itu ia
memerlukan bantuan dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi
yang mendorong para karyawan bisa mempertahankan produktivitas yang tinggi.
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan
e. Kepemimpinan dan
f. Pengendalian.
Wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan sukses.
17
BAB X
18
C. Mendorong diri dari belakang dengan memberikan dorongan dan kekuatan (tut
wuri handayani ) artinya, kegiatan – kegian pemerintah yang berusaha untuk
mendorong tingkat perekmbangan dan kewajiban koperasi.
19
BAB XI
Konsep UMKM
1. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha
milik perorangan
2. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
20
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.
3. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yangberdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar.
21
BAB XII
Bidang usaha UMKM dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Pertanian dan
Non-Pertanian. Jumlah usaha di kelompok Pertanian dihitung melalui Sensus
Pertanian 2013 (bukan survei); sementara yang non-pertanian dihitung melalui
Sensus Ekonomi 2016. Ada 3 bidang usaha UMK non-pertanian yang jumlah pelaku
usahanya menempati urutan teratas dalam perekonomian nasional:
22
berubah dari 10 tahun lalu, mengindikasikan bahwa Usaha Mikro kita tak kunjung
naik kelas menjadi Usaha Kecil atau Menengah.
BAB XIII
Koperasi di Indonesia ini telah dicetuskan dan faktor dalam mendirikannya ini
dilandasi oleh para aparatur pemerintah yang sesudahnya di kembangkan agar sejalur
dengan berdirinya keikut sertaan masyarakat. Untuk pengendalian maupun
pembinaanya asal mulanya telah dijalankan oleh pemerintah sendiri secara
berkelanjutan.
Fungsi dan peran UMKM dalam segi tersebut dapat meningkatkan pendapatan
para masyarakat, dapat menanggulangi pengangguran juga kemiskinan serta pola
urbanisasi yang ada saat ini. Adapun karakteristik UMKM adalah sebagai berikut:
23
a. Mempunyai skala usaha yang kecil baik modal, penggunaantenaga kerja maupun
orientasi pasar.
b. Banyak berlokasi di pedesaan, kota-kota kecil atau daerah pinggiran kota besar.
c. Status usaha milik pribadi atau keluarga.
d. Sumber tenaga kerja berasal dari lingkungan sosial budaya.
e. Pola kerja seringkali part time atau sebagai usaha sampingan dari kegiatan lainnya.
f. Memiliki kemampuan terbatas.
g. Struktur permodalan sangat terbatas.
h. Izin usaha seringkali tidak dimiliki dan persyaratan usaha tidak dipenuhi.
i. Strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sering
berubah.
UMKM memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara- negara sedang berkembang (NSB),
tetapi juga di negara-negara maju (NM). Koperasi sangat berperan dalam
perekonomian di negara yang sedang berkembang karena:
24
BAB XIV
Tantangan UMKM di era Pandemi Covid 19 yakni para pelaku usaha UMKM
mengalami penurunan dari segi pendapatan. Penyebabnya dikarenakan para
pembelinya tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Selain itu juga banyak
25
Strategi pelaku UMKM dengan memanfaatkan kemajuan teknologi di Indonesia
diantaranya:
1. Minimalkan Biaya
2. Kurangi Kelelahan;
3. Efesiensi Daya
4. Terhindar dari Masalah Kerepotan
5. Tidak Lapar Mata
6. Harga Bersaing
7. Diskon Menarik atau Harga Spesial
8. Efesiensi Waktu
26
9. Faktor Kenyamanan
BAB XV
Konsep Koperasi
Koperasi diibaratkan kehidupan satu keluarga besar, dimana ada adik kakak dan
orang tua/ponakan yang memiliki kemampuan ekonomi yang berbeda dan sepakat
untuk saling membantu ekonomi keluarga yang di sebut “Koperasi”. Jika koperasi
sukses maka para anggotanya sejahtera, hal ini dikarenakan modal koperasi tersebut
berasal dari anggota keluarga/koperasi. Koperasi merupakan salah satu lembaga
keuangan yang mempunyai peranan dalam menumbuhkembangan perekonomian
masyarakat. Perkembangan koperasi bersumber dari tiga institusi dan jalur. Pertama,
koperasi digerakkan oleh organisasi sosial dan politik. Kedua, koperasi berkembang
dengan digerakkan oleh pemerintah dan ketiga, koperasi berkembang dengan
digerakkan oleh inisiasi seseorang atau sekelompok orang
Menurut dalam UU No. 25 tahun 1992 pada Pasal 5 ayat 1 dan 2, Koperasi
Indonesia melaksanakan prinsip- prinsip koperasi sebagai berikut:
27
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar koperasi
A. Kelebihan
1. Koperasi memprioritaskan kepentingan anggotanya.
2. Anggota koperasi berperan sebagai produsen sekaligus konsumen.
3. Koperasi berdasarkan pada prinsip sukarela dan terbuka.
4. Prinsip pengelolaan bisnis koperasi adalah untuk mendapatkan laba dan
bertujuan untuk kepentingan anggotanya secara adil dan merata.
5. Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai dengan prinsip dan sikap bangsa
Indonesia.
6. Koperasi melaksanakan demokrasi ekonomi kepada masyarakat berpenghasilan
rendah.
7. Setiap anggota memiliki suara yang sama
8. Koperasi memudahkan anggotanya untuk mendapatkan modal usaha.
9. Simpanan wajib dan simpanan pokok tidak boleh memberatkan bagi
anggotanya.
10. Koperasi bertujuan guna meningkatkan kesejahteraan anggota, bukan tempat
untuk mencari keuntungan.
B. Kelemahan
1. Kesadaran berkoperasi para anggota masih lemah.
2. Koperasi mempunyai daya saing yang lemah.
3. Modal koperasi terbatas dan didapati kendala dalam mendapatkan modal.
28
4. Koperasi kekurangan tenaga professional dalam pengelolaannya
BAB XVI
Secara historis, koperasi lahir dalam sistem ekonomi kapitalis di Negara Eropa
Barat. Koperasi dalam sistem ekonomi kapitalis harus inovatif dan efesien agar
mampu bersaing dalam mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. Keadaan
ini menyulitkan bagi koperasi untuk dapat bersaing sejak dari pendirian. Selain itu
perkembangan koperasi tersebut juga cenderung lambat dimana modal koperasi
hanya berasal dari simpanan para anggota yang memiliki pendapatan kategori rendah.
29
Pada kondisi ini, keberadaan koperasi tidak begitu berarti karena tergantung dalam
mekanisme pasar.
BAB XVII
Dalam ekonomi dikenal ada dua bentuk pasar, pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna, dalam struktur Pasar Persaingan Sempurna semua
pelaku ekonomi termasuk koperasi harus bersaing satu sama lain. Badan usaha
ekonomi yang sukses dalam pasar adalah badan usaha yang memiliki daya saing
dengan tingkat efesiensi yang tinggi, bagi koperasi hal tersebut sukar diperoleh
sehingga sulit untuk bersaing dalam Pasar Persaingan Sempurna, karena:
a. Koperasi bukan merupakan kumpulan modal atau kumpulan orang yang berupaya
meningkatkan kesejahteraan sehingga sulit menghimpun modal ekonomi untuk
menciptakan efesiensi agar dapat tersaing.
b. Dalam pembagian keuntungan koperasi berbasis kepada transaksi anggota dengan
koperasi dan bukan terkait dengan jumlah sumbangan atau modal yang dimiliki
30
anggota, sehingga daya tarik anggota untuk menghimpun modal koperasi untuk
menciptakan efesien sangat minimal.
a. Koperasi mendapat fasilitas perlindungan, bantuan permodalan dari pasar serta hak
monopoli dan monopsony.
b. Koperasi mendapat kepastian pasar dan hukum dari pemerintah, sehingga anggota
koperasi dapat keuntungan lebih dibandingkan dengan bukan koperasi
Untuk pasar global, koperasi harus memiliki sumber daya manusia dan modal
guna menguasai teknologi informasi dalam berbisnis di tingkat global dan alam
maya. Bisnis koperasi dalam pasar global sebaiknya dilakukan antar sesama koperasi
di dalam negeri dan mancanegara.
a. Same Ability
Pada kondisi pasar persaingan sempurna short run dimana kemampuan koperasi
Sama dengan non koperasi maka kondisi ini bagi koperasi tidak menguntungkan.
Terlihat pada kurva di bawah ini, dimana Pkop Sama dengan Pnon kop (P = Price
= Harga)
b. Lower Ability
Pada kondisi kemampuan rendah (lower ability) daya saing koperasi amatlah
rendah dibandingkan dengan non koperasi karena biaya rata-rata (AC) lebih tinggi
dari non koperasi atau biaya pokok produksi lebih tinggi karena efisiensi harganya
lebih rendah dibandingkan non koperasi.
c. Higher Ability
Untuk kondisi ini, koperasi dapat unggul dibandingkan pesaingnya (non koperasi),
akan tetapi kondisi ini tidak bisa bertahan menuju long run (jangka panjang).
31
BAB XVIII
Equilibrium Koperasi
1. Kondisi statis
2. kondisi dinamis
32
1. Pasar persaingan sempurna
2. Pasar monopoli
3. Pasar monopolistik
Dalam jangka pendek pada pasar persaingan sempurna, posisi equilibrium dapat
dicapai melalui pengidentifikasian tujuan koperasi. Tujuan koperasi adalah
memaksimalkan SHU peranggota koperasi melalui optimalisasi perolehan SHU
koperasi dan jumlah anggota koperasi.
Untuk jangka panjang pada pasar monopoli dapat juga diperoleh equilibrium
koperasi guna mencapai kesejahteraan bila tidak terjadi perubahan biaya permintaan
atau posisi tetap berada pada monopoli
BAB XIX
33
Dalam Pendekatan pengembangn koperasi ada tiga yaitu :
1. Pendekatan Kontrol
Pada pendekatan kontrol tujuan-tujuan operasional koperasi dan kegiatan-
kegiatannya ditetapkan secara resmi oleh pemerintah, yang diiringi dan
disesuaikan dengan kebijakan pemerintah secara tidak resmi, tetapi langsung
tujuan operasional dan kegiatan koperasi dipegaruhi oleh adminstrasi
pembangunan pemerintah yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan dan
program serta cenderung memanfaatkan koperasi sebagai agennya yang bekerja
pada tingkat lokal.
2. Pendekatan Sponsor
Dalam pendekatan sponsor dikenal 3 tahap pengembangan koperasi atau disebut
pula 3 (tiga) model pengembangan koperasi, yaitu:
a. Pembentukan koperasi dirintis oleh pemerintah menurut kemampuan dan
kepentingan anggota yang secara efisien menawarkan barang dan jasa sesuai
dengan kebutuhan para anggota.
b. Pada tahap kedua pemerintah mulai melepaskan koperasi dari ketergantungan.
Koperasi secara teknis dan manajemen keuangan masih diawasi oleh
pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berupaya mengembangkan koperasi ke
tingkat kemandirian dan otonom. Ini berarti pengawasan yang dimaksud dalam
bidang teknis manajemen keuangan harus dikurangi dan diarahkan ke arah
edukatif.
c. Pada tahap ketiga ini pengembangan koperasi harus diarahkan sepenuhnya
menjadi organisasi yang mandiri. Kemandirian koperasi harus dapat dilakukan
dalambentuk operasional manajemen
34
3. Pendekatan Deofisialisasi
Koperasi yang dibangun dengan pendekatan ini lebih terjamin usahanya tetapi
tidak mandiri dalam manajemen. Koperasi sangat bergantung pada pemerintah dan
pemerintah memberikan jaminan keberlanjutan atas manajemen dan usaha koperasi
karena pemerintah menyiapkan infrastruktur fisik dan peraturan perundang-undangan
memberikan perlindungan serta hak monopoli dan monopsoni.
35
BAB XX
Hukum Koperasi
36
ekonomi kerakyatan. Kemudian tahu 2012 hingga sekarang terjadi gugatan terhadap
UU No.17 Tahun 2012 tentang perkoperasian yang dinilai tidak
BAB XX1
Manajemen Koperasi
37
Pengawas koperasi juga dan meminta bantuan Kantor Akuntan Publik untuk
memeriksa koperasi bila bisnis Koperasi telah besar. Hasil pemeriksaan Kantor
Akuntan Publik diserahkan kepada pengawas yang melaporkan hasil pemeriksaan
tersebut kepada rapat anggota. Perbedaan manajemen koperasi dengan Persero
Terbatas (PT) adalah:
BAB XXII
Partisipasi anggota koperasi punya arti penting bagi koperasi, ada 2 arti dari
partisipasi anggota koperasi yaitu:
38
1. Partisipasi anggota koperasi dapat sebagai keterlibatan para anggota koperasi
secara aktif dan menyeluruh dalampengambilan keputusan, penetapan kebijakan,
arah dan langkah usaha, pengawasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan
modal usaha, dalam pemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha.
2. Partisipasi anggota koperasi sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk
kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai
pemilik maupun sebagai pengguna/pelanggan. Keikutsertaan anggota ini
diwujudkan dalam bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan
keputusan, dalam pengawasan, kehadiran dan keaktifan
Tiga Kebijakan yang dapat ditempuh untuk memenuhi harapan dalam Peningkatan
Partisipasi Anggota :
39
a. Mengurangi prosedur organisasi dan manajemen yang terlalu komplek dan
berorientasi kepada teknologi manajemen.
b. Membantu memeriksa dan membina serta mengevaluasi koperasi terutama oleh
lembaga independen di luar koperasi.
c. Mengembangkan sistem evaluasi oleh koperasi mandiri terutama dari segi
internal.
d. Mengembangkan dan mngintrodusir rencana promosidan laporan promosi
anggota.
2. Desentralisasi kelompok-kelompok koperasi melalui inisiatif dan formasi yang
relatif homogen atau membentuk sub-sub kelompok dalam kelompok koperasi.
3. Desentralisasi dari perusahaan koperasi sesuai dengan unit aktifitas atau usaha dan
tingkat kepentingan anggota.
Ada 2 upaya untuk dapat meningkatkan partisipasi anggota baik menggunaan upaya
materi maupun non materi. Adapun kedua upaya tersebut adalah:
1. Upaya materi berupa pemberian; komisi dan insentif, bonus, tunjangan atas
aktivitas keterlibatan anggota dalam setiap kegiatan koperasi maupun layanan
barang/jasa yang diberikan koperasi.
2. Upaya non materi berupa pemberian motivasi kepada semua komponen, dengan
jalan mengikutsertakan seluruh anggota dalam proses pengambilan keputusan.
BAB XXIII
Permodalan Koperasi
Modal merupakan salah satu faktor produksi berupa uang atau barang yang
digunakan untuk menjalankan usaha dan menghasilkan produksi. Produksi yang
dihasilkan tersebut bisa berupa barang ataupun Jasa. Modal ini digunakan untuk
membiayai kegiatan usaha seperti membeli bahan baku, mengurus perizinan, bahkan
membayar tenaga kerja.
40
Modal sendiri koperasi bersumber dari simpanan anggota, dana cadangan dan
hibah. Deskripsi sumber tersebut dijabarkan berikut ini:
1. Simpanan Pokok
2. Simpanan Wajib
3. Simpanan Sukarela
4. Dana Cadangan
5. Hibah
a. Cadangan koperasi: cadangan yang tidak tertulis atas nama anggota, dipotong dari
SHU untuk cadangan.
b. Cadangan koperasi individual: cadangan yang dapat dibagi-bagikan kepada
anggota, jika koperasi tidak membutuhkan lagi atau diminta anggota koperasi
untuk dibagikan.
1. Anggota
2. Koperasi lain
3. Bank lembaga keuangan lainnya
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
5. Sumber lain yang sah
41
a. Sulit menghimpun dana internal karena jumlah simpanan anggota kecil
b. Investasi di koperasi oleh anggota tidak menguntungkan karena pembagian SHU
tidak didasarkan pada investasi melainkan jumlah transaksi
c. Tidak ada jaminan bagi investor dalam skala besar tentang keberlanjuan pengelola
koperas
BAB XXIV
42
Substansi kemiskinan terletak pada rendahnya pendapatan atau tidak memiliki
pekerjaan yang bisa menghasilkan pendapatan layak hidup. Untuk itu, koperasi hadir
guna membantu dan meningkatkan kehidupan atau peningkatan lapangan kerja yang
dapat menghasilkan pendapatan layak hidup. Mayoritas anggota koperasi adalah
masyarakat berpendapatan rendah yang ingin sejahtera. Koperasi dapat melakukan:
43
4. Menyediakan lapangan kerja bagi anggota beserta keluarganya dan masyarakat
sekitar
DAFTAR PUSTAKA
https://lppm.upmi.ac.id/wp-content/uploads/2022/01/buku-ekonomi-koperasi-dan-
UMKM-dikompresi.pdf
https://repository.unja.ac.id/28447/1/BUKU%20EKONOMI%20KOPERASI
%20OkkK.pdf
44
45