Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH HASIL WAWANCARA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

(KPRI) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Dosen :

Disusun oleh :
Kelompok 5
Aisha Marela Andartia 23010121120001
Haya Farah Afifah 23010121120004
Amanda Eka Puspita 23010121120010
Mar’atu Sholihah 23010121120049
Najla Martiza 23010121130075
Riqla Anis Khanifah 23010121130088

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN


DEPARTEMEN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Koperasi ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Koperasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang organisasi dalam koperasi di kehidupan sehari-hari
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat kami sebutkan semua. Terima kasih atas bantuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Koperasi

Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang saat ini penting dan diperlukan bagi
masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah, karena koperasi merupakan sarana bagi
orang-orang yang ingin meningkatkan taraf hidupnya. Dasar kegiatan koperasi adalah gotong
royong tanpa membedakan suku, ras, golongan dan agama agar bersama-sama bersatu padu dan
beritikad baik untuk membangun perekonomian dan dianggap suatu cara untuk memecahkan
berbagai masalah atau persoalan yang mereka hadapi masing-masing ( Aini, 2018)

2.1.1 Pengertian Koperasi

Pengertian Koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation. Co artinya bersama
dan operation artinya bekerja atau berusaha, jadi cooperation adalah bekerja sama-sama atau
usaha bersama-sama untuk kepentingan bersama. Berdasarkan UU No.25 Tahun 1992 Pasal 1
tentang Perkoperasian, memiliki definisi sebagai berikut : “Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan”. Koperasi adalah Suatu perkumpulan orang yang secara sukarela
mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui
pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis (Rahayu dan Utama. 2020).

Dari definisi yang ada tentang Koperasi,terdapat hal-hal yang menyatukan pengertian
tentang koperasi, antara lain :

1. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas,yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
ekonomi mereka.

2. Koperasi adalah bentuk kerjasama dalam koperasi yang bersifat sukarela.


3. Koperasi adalah perusahaan yang berasaskan kekeluargaan.

4. Masing-masing anggota koperasi memiliki hak dan kewajiban yang sama.

2.1.2 Prinsip Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, BAB III tentang
Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi, Pasal 5 menerangkan bahwa koperasi melaksanakan prinsip
Koperasi sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersifat sukarela

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha yang masing-masing anggota

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e. Kemandirian.

2.1.3 Fungsi dan Peranan Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Koperasi memiliki


peran dan fungsi, yakni :

1. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian


nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

2. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha


bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

3. Mengembangkan dan membangun potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
4. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat

2.1.4 Jenis-jenis Koperasi

Berbagai jenis koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha untuk memperbaiki kehidupan
masyarakat karena kesamaan aktivitas dan ekonominya. Berdasarkan buku “Ekonomi Koperasi”
yang dibuat oleh Jochen Ropke dan diterjemahkan Sri Djatnika, jenis koperasi terbagi menjadi :

1. Koperasi Simpan Pinjam

2. Koperasi Konsumsi

3. Koperasi Produksi

4. Koperasi Jasa

5. Koperasi Serba Usaha

2.1.5 Sumber Modal

Koperasi Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya
koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal
pinjaman. Menurut UU No.25 Pasal 41 Tahun 1992 (2009:11)Sebagai berikut:

1. Sumber modal sendiri pada Koperasi adalah :

a. Simpanan Pokok

b. Simpanan Wajib

c. Simpanan Khusus/Lain-lain

d. Dana Cadangan e. Hibah

2.1.5 Landasan dan Tujuan Koperasi

Koperasi meningkatkan kesejahteraan anggotanya berlandaskan Pancasila dan Undang-


Undang Dasar 1945 berdasarkan asas kekeluargaan. Dalam Undang-Undang No.25 Bab II
Pasal 2 Tahun 1992 menyebutkan bahwa : “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Sesuai dengan bunyi pasal 3 diatas,
maka tujuan utama koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggotanya dan jika nantinya telah
mampu, dapat memperluas usaha ke masyarakat di sekitar. Sehingga dengan cara ini diharapkan
koperasi dapat berperan serta dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Koperasi berbentuk badan hukum sesuai dengan Undang-Undang No.12 Tahun 1967 ialah :
23 “Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas
kekeluargaan”. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja
berdasarkan ketentuan Undang-Undang umum mengenai organisasi usaha ( perseorangan,
persekutuan, dsb) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari satu
organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus. Secara umum,
kinerja koperasi yang diukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi
di indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per
jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif). Keanggotaan, volume usaha,
permodalan, asset dan Sisa Hasil Usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah
dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan pangsa (share) koperasi
terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative
effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari
variabel-variabel yang disajikan. Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya
dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi

BAB III
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
3. 1. Materi
Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan mengenai suatu masalah.
Materi wawancara yang baik terdiri dari pembukaan adalah kata-kata (tegur sapa), isi adalah
pokok pembahasan yang menjadi masalah, dan penutup adalah bagian akhir dari suatu
wawancara. Pada pelaksanaan wawancara ini terdapat beberapa pertanyaan yang akan diberikan
kepada narasumber yaitu nama koperasi, kapan koperasi berdiri, tempat kedudukan koperasi,
jenis usaha koperasi, struktur organisasi, keanggotaan koperasi, latar belakang berdirinya
koperasi, faktor pendukung dan penghambat perkembangan koperasi, serta peran pemerintah
dalam perkembangan koperasi.

3 .2. Metode
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, dan
observasi. Metode wawancara dan observasi termasuk dalam sumber data primer. Metode
observasi diperlukan untuk mengetahui atau mendapatkan data yang tidak mungkin didapat
dengan metode wawancara. Metode observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung ke lapangan mengenai pengelolaan data-data koperasi yang berkaitan dengan
simpan pinjam. Metode wawancara adalah metode yang sangat efektif dalam pengumpulan data.
Wawancara digunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan pendataan anggota,
penyetoran simpanan, penarikan simpanan, transaksi, pinjam, angsuran pinjam dan pembuatan
laporan..
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keadaan Umum Koperasi (tempat kedudukan, latar belakang berdirinya koperasi,


kapan berdiri)
KPRI UNDIP adalah koperasi yang didirikan oleh pegawai Universitas
Diponegoro, dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan anggota . Anggota KPRI adalah
pegawai Undip yang terdiri dari tenaga dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan
Undip. Pada awalnya koperasi diberi nama Koperasi Karyawan Undip (Kokar Undip).
Koperasi karyawan Undip didirikan pada tanggal 2 Juli 1974 yang dirilis oleh KORPRI
unit Undip. Kemudian mendapat status badan hukum tanggal 5 September 1977 no.
9056/BH/VI yang mana sekarang telah mengalami akta perubahan dengan badan hukum
no.9056.b/BH/PAD/KWK 11/X/96 pada tanggal 13 Oktober 1966. Pada akte
pendiriannya ditandatangani oleh : Dr. M. Soekandar (Alm), Gerard B. Pakpahan, Ismu
Saronto (Alm), Romoaldus Susilo, dan Suhardjono, SH (Alm). Permulaan usahanya
hanya mengkreditkan sepeda dan radio, itupun hanya dengan persediaan yang sangat
terbatas / minim. Dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan baik jumlah anggota
maupun volume usaha. Jumlah anggota pertama kali sebanyak 36 orang, sedang saat
akhir tahun 2005 mencapai 2945 orang. Permodalan pertama mendapat bantuan dari
Yayasan Undip sebesar Rp. 500.000,- hingga sampai dengan 31 Desember 2005
seluruhnya mencapai Rp. 3.475.350.327-,. Pada waktu didirikan pelaksanaan kegiatannya
hanya bersifat sambilan saja, kemudian mulai tahun 1977 KOKAR telah mampu
mengangkat pegawai 1 (satu) orang dengan usaha : simpan pinjam, kredit tanah, dan
kredit sepeda motor bekas. Untuk pelaksanaan kegiatan menempati salah satu ruang Biro
Rektor Lama, jadi satu dengan kegiatan Korpri dan Humas Undip. Pada pertengahan
tahun 1981 mulai membuka usaha pertokoan yang berlokasi di sebelah utara Auditorium
Undip Pleburan sampai dengan pertengahan tahun 1984 mulai saat ini sampai tahun 1997
menempati gedung di belakang perpustakaan dengan ukuran 14 x 13 meter yang
digunakan sebagai kantor, toko dan gudang serta beberapa ruangan di komplek gedung C
bekas milik ruang kuliah/dosen Fakultas Peternakan yang sampai dengan sekarang
digunakan salon, apotik, dan gudang. Mulai tahun 1997 membuka usaha pertokoan yang
berlokasi di Undip Tembalang kemudian tahun 1999 kegiatan perkantoran dipindahkan
di komplek Undip Tembalang sampai dengan sekarang. Dengan demikian KPRI Undip
mempunyai 2 (dua) lokasi usaha yaitu di lokasi Undip Pleburan yang mana sekarang
hanya dipergunakan untuk usaha pertokoan sedangkan 1 (satu) lagi di Undip Tembalang
sebagai pusat yang dipimpin oleh seorang manajer.

2. Keanggotaan
Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Diponegoro (KPRI
Undip) terdiri atas dua jenis yaitu anggota biasa dan anggota luar biasa. Anggota biasa
berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai
tetap non PNS dan pegawai dengan status Badan Layanan Umum (BLU) Universitas
Diponegoro. Sedangkan, anggota luar biasa berasal dari tenaga kontrak Universitas
Diponegoro, PNS Polines, dan PNS Universitas Terbuka. Adapun mekanisme dan
persyaratan menjadi anggota KPRI Undip, sebagai berikut:
1) Anggota Biasa
- Berstatus sebagai PNS/ ASN/ BLU/ Pegawai non PNS/ASN Undip
- Mengambil/ mendownload formulir pendaftaran anggota biasa yang
disediakan KPRI Undip
- Melampirkan foto copy surat keputusan CASN/ ASN/ BLU/ Pegawai tetap
non PNS/ ASN Undip
- Mengisi formulir pendaftaran
- Formulir yang telah diisi disampaikan ke ketua KPRI Undip melalui
manajer
- Membayar tunai simpanan pokok sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu
rupiah) pada saat pendaftaran
- Membayar tunai simpanan wajib pertama sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh
ribu rupiah) pada saat pendaftaran
- Pembayaran dapat dilakukan secara tunai oleh yang bersangkutan atau
melalui bendahara/pemotongan gaji Fakultas/ Lembaga/ Unit
- Pendaftar menerima Kartu Sementara Anggota KPRI Undip
- Kartu anggota diberikan kurang lebih satu bulan setelah pendaftaran

2) Anggota Luar Biasa


- Berstatus sebagai pegawai kontrak/.pensiunan PNS/ASN Undip/
PNS/ASN Politeknik Negeri Semarang/ UPBJJ Universitas Terbuka.
- Mengambil/ download formulir pendaftaran anggota luar biasa yang
disediakan KPRI Undip
- Melampirkan foto copy surat perjanjian kontrak/ surat keputusan pensiun
PNS/ ASN Undip/ surat keputusan CPNS/ PNS/ ASN Politeknik Negeri
Semarang/ UPBJJ Universitas Terbuka.
- Mengisi formulir pendaftaran
- Formulir yang telah diisi disampaikan ke Ketua KPRI undip melalui
manajer
- Membayar simpanan pokok sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah)
pada saat pendaftaran
- Membayar tunai simpanan wajib sebesar Rp. 30.000 (tiga puluh ribu
rupiah) pada saat pendaftaran
- Pembayaran dapat dilakukan secara tunai oleh yang bersangkutan atau
melalui bendahara/ pemotongan gaji fakultas/ lembaga/ unit
- Pendaftar menerima kartu anggota sementara KPRI Undip
- Kartu anggota diberikan kurang lebih 1 (satu) bulan setelah pendaftaran

3. Struktur organisasi

Koperasi Republik Indonesia Universitas Diponegoro (KPRI Undip) dikelola oleh Pengurus
yang dipimpin oleh seorang Ketua KPRI yang dipilih oleh anggota. Pengurus KPRI Undip
terdiri dari atas:

· Pengurus KPRI Undip Terdiri atas:


1. Ketua;
2. Wakil Ketua I (Simpan Pinjam)
3. Wakil Ketua II (Pertokoan)
4. Wakil Ketua III (Kerjasama)
5. Sekretaris I dan II
6. Bendahara I dan II
7. Anggota

Uraian Tugas dari unsur Pengurus KPRI Undip adalah sebagai berikut:

1. Ketua:
· Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijaksanaan organisasi,
kebijaksanaan usaha KPRI Undip, hal ini sesuai dengan pendapat Astuti dan
Dharmadiaksa (2014) yang menyatakan bahwa tugas pengurus koperasi
diantaranya adalah mengelola koperasi dan usahanya.
· Menciptakan iklim sejuk dan hubungan yang harmonis antar pengurus,
pengawas, manajer, karyawan, anggota KPRI Undip dan masyarakat;
· Mengesahkan masuknya anggota baru;
· Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan rapat pengurus, baik
kepada pengurus lainnya maupun manajer;
· Bersama dengan pengurus lain menyusun laporan pertanggungjawaban pada
Rapat Anggota Tahunan atau rapat anggota lainnya;
· Bersama dengan pengurus terkait melakukan perjanjian dengan angora dan/atau
pihak ketiga;
· Membentuk tim kerja sesuai dengan keperluan.

2. Wakil Ketua I (Simpan Pinjam):


· Merencanakan peluang usaha khususnya bidang simpan pinjam;
· Memverifikasi pemberian pinjaman kepada anggota;
· Memberi pengesahan simpanan sukarela yang masuk;
· Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan unit simpan pinjam.

3. Wakil Ketua II (Pertokoan):


· Merencanakan peluang usaha khususnya bidang pertokoan;
· Mengevaluasi penawaran kerjasama dari pemasok (supplier) terkait dengan
pertokoan;
· Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan unit pertokoan.
·

4. Wakil Ketua III (Kerjasama dan Sistem Informasi ):


· Merencanakan peluang kerjasama dengan pihak ketiga;
· Merencanakan dan mengembangkan sistem informasi
· Mengevaluasi penawaran kerjasama dari pihak ketiga;
· Membuat perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga;
· Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kerjasama dan sistem informasi. Hal
ini sesuai dengan pendapat Arfan (2020) yang menyatakan bahwa tugas dan
kewajiban pengurus koperasi khususnya wakil ketua adalah bertanggung jawab
organisasi serta mewakili di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan
rapat anggota.

5. Sekretaris I dan II
a. Melakukan inventarisasi atas administrasi organisasi yang penting, diantaranya:
· Anggaran Dasar dan Rumah Tangga;
· Badan Hukum Koperasi;
· Peraturan Pemerintah;
· Keputusan RAT;
· Kebijakan Pengurus;
· Keputusan Pengurus
b. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh Ketua.
c. Melakukan tertib administrasi organisasi meliputi:
· Buku Daftar Anggota, Pengurus dan Pengawas;
· Buku Notulen Rapat
· Buku Tamu.
d. Bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan

6. Bendahara I dan II
· Merencanakan dan menghimpun sumber dana untuk pemupukan modal
organisasi meliputi modal sendiri dan pinjaman.
· Merencanakan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap kebijakan
keuangan yang meliputi biaya organisasi.
· Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi keuangan meliputi internal
control, laporan keuangan dan analisis keuangan.
· Melakukan pengawasan terhadap tertib administrasi keuangan meliputi:
Simpanan anggota (pokok dan wajib); Simpanan sukarela; Bukti penerimaan dan
pengeluaran kas.

7. Anggota:

· Melaksanakan keseluruhan program bersama dengan pengurus lain

4. Bidang Usaha

Bidang usaha pada koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Diponegoro yaitu
terdapat simpan pinjam, pertokoan, jasa, layanan dan pembayaran.

Simpanan

Simpanan KPRI Undip terdiri dari Simpanan Wajib dan Simpanan Pokok
Anggota. Simpanan Wajib hanya dibayar satu kali pada saat pendaftaran, sedangkan
simpanan pokok dibayar tiap bulan sampai dengan anggota berhenti menjadi anggota
karena pensiun atau pindah tugas. Besarnya simpanan wajib dan simpanan pokok
ditentukan oleh Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi. Menurut pendapat Suprian et
al. (2015) yang menyatakan bahwa simpanan wajib merupakan jumlah simpanan
tertentu yang diwajibkan kepada anggota membayar dalam waktu dan kesempatan
tertentu. Sedangkan simpanan pokok merupakan sejumlah uang yang wajib disetorkan ke
dalam kas koperasi oleh para pendiri atau sejumlah anggota koperasi pada saat masuk
menjadi anggota. Simpanan KPRI Undip terdiri dari Simpanan Wajib dan Simpanan
Pokok Anggota. Simpanan Wajib hanya dibayar satu kali pada saat pendaftaran,
sedangkan simpanan pokok dibayar tiap bulan sampai dengan anggota berhenti menjadi
anggota karena pensiun atau pindah tugas. Besarnya simpanan wajib dan simpanan
pokok ditentukan oleh Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi. Disamping simpanan
wajib dan simpanan pokok KPRI Undip juga menerima Simpanan Sukarela (SSK ) bagi
anggota KPRI yang bermaksud untuk menyimpan dana di KPRI. SSK diberikan jasa
yang ditentukan berdasarkan Rapat Pengurus disesuaikan dengan bunga yang berlaku
secara umum.

Pinjaman

Anggota KPRI yang diperbolehkan untuk mengajukan pinjaman adalah anggota


yang telah memenuhi sejumlah simpanan wajib dan simpanan pokok dalam jumlah
tertentu dalam satu tahun yang diatur berdasarkan Keputusan Ketua KPRI Undip.

1. Anggota (calon debitur) mengambil/ download formulir pengajuan pinjaman yang


disediakan KPRI sesuai formulir jumlah pengajuan pinjaman. Untuk anggota
biasa (FORM1 1 s/d FORM 3) dan FORM1 khusus untuk anggota luar biasa.
2. Formulir kemudian diisi sesuai dengan data yang dibutuhkan.
3. Formulir yang telah diisi dimintakan tanda tangan pejabat yang berwenang sesuai
dengan yang tertera pada formulir.
4. Formulir yang telah diisi dan disahkan pejabat yang berwenang diserahkan ke
Ketua KPRI melalui manajer dilampiri dengan dokumen yang telah ditetapkan.
5. Mengisi formulir surat pernyataan.
6. Mengisi formulir surat kuasa
7. Mengisi formulir perjanjian proteksi kredit
8. Maksimal 5 (lima) hari kerja setelah pengajuan, calon debitur memperoleh
informasi persetujuan
9. Apabila disetujui, program pembiayaan dapat diterima secara tunai atau transfer
melalui bank.

Pinjaman yang diberikan oleh KPRI kepada anggota dibedakan dalam 2 kelompok
anggota yaitu anggota biasa dan anggota luar biasa

1. Anggota Biasa
- Jumlah pinjaman maksimal Rp. 125.000.000,-(seratus dua puluh lima juta
rupiah)
- Jumlah pembiayaan, waktu angsuran, persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan
sebagai berikut·
- Jumlah pinjaman dan waktu maksimal angsuran

NO JUMLAH PEMBIAYAAN (PINJAMAN) WAKTU MAKSIMAL ANGSURAN

1 s/d Rp.15.000.000,- 36 bulan ( 3 tahun)

2 > Rp.15.000.000,– s/d Rp. <50.000.000,- 60 bulan ( 5 tahun)

3 >Rp.50.000.000,– s/d Rp. 75.000.000,- 96 bulan (8 tahun)

4 >Rp. 75.000.000,- s/d Rp. 125.000.000,- 120 bulan (10 tahun)

· Dokumen kelengkapan pengajuan

JUMLAH
PEMBIAYAAN
NO (PINJAMAN) DIKETAHUI LAMPIRAN
1 s/d Rp.15.000.000,- Bendahara unit – Tidak perlu lampiran

> Rp 15.000.000,–
– Fc. SK terakhir, KK,

s/d Rp < 50.000.000,- Bendahara dan KTU unit KTP Suami/ istri dan rincian
2 serta Istri/ Suami gaji

>Rp 50.000.000,– – Fc. KTP Pemohon, KTP

Bendahara,KTU, Wadek II Istri/Suami, SK CPNS, SK


s/d <Rp 75.000.000,-
3 unit dan Istri/ Suami PNS, SK Kenaikan
pangkat/golongan terakhir ,

Permohonan Karpeg, Taspen, KK, Surat

ditandatangani Wadek II/ nikah / cerai, rincian gaji dan


>Rp 75.000.000,- penghasilan suami/ istri
Kepala Biro/ Kepala UPT/

s/d Rp. 125.000.000,- Sekretaris Lembaga dan


4 Istri/ Suami

· Mengikuti program proteksi kredit

· Syarat pencairan pinjaman/kredit uang lebih dari Rp. 50.000.000,–

· Menyerahkan

· Asli SK CPNS, PNS, Kenaikan Pangkat/ golongan terakhir, KARPEG dan Kartu TASPEN

· Meterai tempel Rp. 6.000,- sebanyak 1 (satu) lembar

· Suami/ istri pemohon wajib ikut menandatangani Perjanjian Proteksi Kredit

II. Anggota Luar Biasa di lingkungan Undip

1. Jumlah pinjaman maksimal Rp. 3.000.000,– (tiga juta rupiah) dengan syarat :

· yang bersangkutan sudah memiliki simpanan wajib minimal Rp. 360.000,- atau
· jika simpanan wajib belum mencapai Rp.360.000,- nominal pinjaman yang diterima
dikurangi jumlah tertentu sehingga simpanan wajib mencapai minimal sejumlah Rp.360.000,-

2. Waktu angsuran maksimal 12 (dua belas) bulan

3. Dokumen kelengkapan pengajuan pinjaman :

4. formulir sesuai dengan yang tertera pada mekanisme pengajuan (prosedur kerja)

5. foto copy KTP

6. foto copy perjanjian/ kontrak kerja dengan Undip

7. Rincian gaji dari pejabat yang berwenang

8. surat pernyataan yang ditandatangani pejabat yang berwenang (Wakil Dekan II, Kepala
Bagian) bahwa calon debitur akan tetap bekerja sebagai tenaga kontrak sampai dengan akhir
masa kontrak kerja./ akhir tahun berjalan.

Pertokoan

Unit Usaha pertokoan menyediakan sembilan kebutuhan bahan pokok , makanan ringan,
minuman ringan (soft drink), perlengkapan perabotan dapur dan kebutuhan sehari hari lainnya
dalam rumah tangga. Hal ini dimaksudkan untuk dapat menyediakan kebutuhan sehari-hari
anggota KPRI Undip Pada jasa pertokoan ini, anggota KPRI khususnya yang melakukan
pembelian di KPRI Undip diberikan dua alternatif pembelian yaitu pembelian dengan cara tunai
dan pembelian dengan cara kredit.Pada pembelian kredit apabila transaksi yang dilaksanakan
sebelum tanggal 16 bulan berjalan, tagihan dilaksanakan pada bulan berikutnya. Dengan
pemotongan gaji melalui bendahara gaji Fakultas/Lembaga /unit yang bersangkutan Sedangkan
untuk transaksi pembelian kredit yang dilaksanakan setelah tanggal 16 bulan berjalan, tagihan
dilaksanakan dua bulan (lusa bulan) setelah bulan transaksi. Disamping itu pembayaran dapat
dilakukan dengan titip bayar sebelum penagihan/pemotongan disampaikan ke
Fakultas/unit/Lembaga langsung ke bagian simpanan dan pembiayaan. Jasa pertokoan juga
melayani penjualan kredit barang dengan penukaran nota pembelian barang. Penukaran nota ini
hanya berlaku bagi anggota KPRI Undip yang membeli barang-barang diluar KPRI. Adapun
mekanisme penukaran nota ini diatur dengan Keputusan Ketua KPRI.

Jasa

Unit jasa layanan melayani disamping melayani anggota juga melayani masyarakat umum yang
akan memanfaatkan jasa layanan yang ada di KPRI Undip. Hal ini sesuai dengan pendapat
Purwanti et al. (2017) yang menyatakan bahwa unit jasa layanan melayani anggota juga
melayani masyarakat umum Untuk masyarakat umum/lembaga/instansi layanan dapat langsung
datang ke KPRI Undip. Sedangkan anggota KPRI dapat memanfaatkan jasa layanan ini dengan
cara :

1. Mengajukan permohonan ke Ketua KPRI secara tertulis (dengan mengisi blangko


permohonan yang disediakan KPRI Undip) untuk terlebih dahulu membayarkan tagihan
rekening pribadi kemudian ditagihkan yang bersangkutan (pemohon) melalui Fakultas/ Lembaga
/ unit yang bersangkutan

2. Mengajukan permohonan ke Ketua KPRI secara tertulis (dengan mengisi blangko


permohonan yang disediakan KPRI Undip) untuk terlebih dahulu membayarkan tagihan
rekening pribadi untuk dibayar dengan potong gaji melalui bendahara Fakultas/Lembaga/ unit
yang bersangkutan.

Adapun jasa layanan di KPRI Undip sebagai berikut :

● · Listrik Pasca Bayar :

o Listrik Pra Bayar (token)

o Perusahaan Daerah Air Minum (PAM)

o Multi Finance (Adira, FIF, WOM dll)

o TV Kabel

o Kiriman Surat
o Kiriman Paket

o Asuransi Takaful

o BendaPos (Meterai dan Perangko)

o Speedy

o Telpon

o Lazada

5. Faktor pendukung dan penghambat perkembangan koperasi

Faktor pendukung perkembangan koperasi adalah dapat menciptakan posisi pasar


dan pengawasan harga yang layak dengan cara memperpendek jaringan pemasaran,
memiliki kepala yang cukup kompeten untuk menjaga kestabilan harga dan mengatur
manajemen koperasi. Faktor pendukung lainnya yaitu koperasi memiliki kemampuan
menghimpun dan menambahkan kembali modal dari anggota, dapat menghasilkan biaya
per unit yang lebih sedikit dari usaha sejenis karena koperasi mampu memotong jaringan
produksi dan pemasarannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiwi et al. (2020) yang
menyatakan bahwa faktor pendukung koperasi terletak pada sumber daya manusia yang
tidak terbatas, serta kekuatan produk yang sudah jelas sejak pendirian koperasi. Namun,
dibalik semua pendukung dan kelebihan yang ada, koperasi juga memiliki faktor
penghambat yang cukup krusial dan penting untuk ditangani yaitu terletak pada anggota
yang memiliki keterampilan dan keahlian yang tidak sesuai dengan usaha yang dibentuk
koperasi, belum adanya rasa kepemilikan di koperasi sehingga anggota koperasi
melupakan hak dan kewajibannya sebagai anggota. Selain itu, banyaknya usaha sejenis
dengan koperasi sehingga dapat menciptakan iklim kompetisi, dan kurangnya fasilitas
yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk bergabung dengan koperasi. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sulistiani et al. (2020) yang menyatakan bahwa faktor
penghambat berkembangnya koperasi terletak pada anggota, pengurus, dan faktor luar.

6. Peran pemerintah dan perkembangan koperasi


Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain, memberi bimbingan
berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan penelitian bagi perkembangan
koperasi serta bantuan konsultasi terhadap permasalahan koperasi, melakukan
pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap koperasi berupa penetapan bidang
kegiatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Chalim et al. (2022) yang menyatakan bahwa
peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain dengan:
1. Memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan penelitian
bagi perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi terhadap permasalahan koperasi
2. Melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap koperasi berupa
penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi untuk
tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya
3. Memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta pengembangan jaringan
usaha dan kerja sama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Diponegoro

5. 2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Arfan, R. 2020. Analisis kinerja pengurus dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota (Studi
Kasus Pada Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia Kota Bandung Provinsi Jawa Barat).
Fakultas Manajemen. Institut Koperasi Manajemen Indonesia. Sumedang. (Skripsi)

Astuti, N. M. M. P., dan I. B. Dharmadiaksa. 2014. Pengaruh efektivitas penerapan sia,


pemanfaatan, dan kesesuaian tugas pada kinerja karyawan. J. akuntansi Universitas Udayana
7(3): 747-753.

Supriana, S., Tarigan, P., Jubi, J., & Inrawan, A. (2015). ANALISIS PERANAN MODAL
SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH
PEMATANGSIANTAR. FINANCIAL: JURNAL AKUNTANSI, 1(2), 13-17.

Purwantini, S., Rusdianti, E., & Wardoyo, P. (2017). Kajian Pengelolaan Dana Koperasi Simpan Pinjam
Konvensional Di Kota Semarang. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 18(1), 133-145.

Rahayu, B. S., & Utama, H. B. (2020). PENDAMPINGAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA KOPERASI
SIMPAN PINJAM “MAKMUR JAYA” KELURAHAN BANJARSARI KECAMATAN BANJARSARI
SURAKARTA. WASANA NYATA, 4(1), 43-49.

Aini, N. (2018). Penilaian kinerja KPRI Universitas Negeri Malang berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan UKM RI No. 14/Per/M. KUKM/XII/2009 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim).

Chalim, M. A., Listyowati, P. R., Hanim, L., & Noorman, M. S. (2022). Peran Pemerintah dalam
Pengembangan Koperasi Modern dan UMKM Berdasarkan PP No. 7 tahun 2021. Audi Et AP: Jurnal
Penelitian Hukum, 1(01), 21-29.

Warsiati, W., T. Sudartono, R. Dewi. 2020. Peranan koperasi sebagai bentuk implementasi ekonomi
pancasila di era digital. J. Empowerment in the Community. 1 (2): 32-36.

Sulistiani, H., S. Octriana, Q. J. Adrian. 2020. Sistem pengendalian intern simpan pinjam anggota
koperasi BMT. J. of Social Sciences and Technology for Community Service (JSSTCS). 1 (2): 47-52.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai