Dosen :
Disusun oleh :
Kelompok 5
Aisha Marela Andartia 23010121120001
Haya Farah Afifah 23010121120004
Amanda Eka Puspita 23010121120010
Mar’atu Sholihah 23010121120049
Najla Martiza 23010121130075
Riqla Anis Khanifah 23010121130088
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Koperasi ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Koperasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang organisasi dalam koperasi di kehidupan sehari-hari
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat kami sebutkan semua. Terima kasih atas bantuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang saat ini penting dan diperlukan bagi
masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah, karena koperasi merupakan sarana bagi
orang-orang yang ingin meningkatkan taraf hidupnya. Dasar kegiatan koperasi adalah gotong
royong tanpa membedakan suku, ras, golongan dan agama agar bersama-sama bersatu padu dan
beritikad baik untuk membangun perekonomian dan dianggap suatu cara untuk memecahkan
berbagai masalah atau persoalan yang mereka hadapi masing-masing ( Aini, 2018)
Pengertian Koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation. Co artinya bersama
dan operation artinya bekerja atau berusaha, jadi cooperation adalah bekerja sama-sama atau
usaha bersama-sama untuk kepentingan bersama. Berdasarkan UU No.25 Tahun 1992 Pasal 1
tentang Perkoperasian, memiliki definisi sebagai berikut : “Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan”. Koperasi adalah Suatu perkumpulan orang yang secara sukarela
mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui
pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis (Rahayu dan Utama. 2020).
Dari definisi yang ada tentang Koperasi,terdapat hal-hal yang menyatukan pengertian
tentang koperasi, antara lain :
1. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas,yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
ekonomi mereka.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, BAB III tentang
Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi, Pasal 5 menerangkan bahwa koperasi melaksanakan prinsip
Koperasi sebagai berikut:
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha yang masing-masing anggota
e. Kemandirian.
3. Mengembangkan dan membangun potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
4. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
Berbagai jenis koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha untuk memperbaiki kehidupan
masyarakat karena kesamaan aktivitas dan ekonominya. Berdasarkan buku “Ekonomi Koperasi”
yang dibuat oleh Jochen Ropke dan diterjemahkan Sri Djatnika, jenis koperasi terbagi menjadi :
2. Koperasi Konsumsi
3. Koperasi Produksi
4. Koperasi Jasa
Koperasi Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya
koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal
pinjaman. Menurut UU No.25 Pasal 41 Tahun 1992 (2009:11)Sebagai berikut:
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Khusus/Lain-lain
Koperasi berbentuk badan hukum sesuai dengan Undang-Undang No.12 Tahun 1967 ialah :
23 “Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas
kekeluargaan”. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja
berdasarkan ketentuan Undang-Undang umum mengenai organisasi usaha ( perseorangan,
persekutuan, dsb) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari satu
organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus. Secara umum,
kinerja koperasi yang diukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi
di indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per
jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif). Keanggotaan, volume usaha,
permodalan, asset dan Sisa Hasil Usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah
dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan pangsa (share) koperasi
terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative
effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari
variabel-variabel yang disajikan. Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya
dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi
BAB III
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
3. 1. Materi
Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan mengenai suatu masalah.
Materi wawancara yang baik terdiri dari pembukaan adalah kata-kata (tegur sapa), isi adalah
pokok pembahasan yang menjadi masalah, dan penutup adalah bagian akhir dari suatu
wawancara. Pada pelaksanaan wawancara ini terdapat beberapa pertanyaan yang akan diberikan
kepada narasumber yaitu nama koperasi, kapan koperasi berdiri, tempat kedudukan koperasi,
jenis usaha koperasi, struktur organisasi, keanggotaan koperasi, latar belakang berdirinya
koperasi, faktor pendukung dan penghambat perkembangan koperasi, serta peran pemerintah
dalam perkembangan koperasi.
3 .2. Metode
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, dan
observasi. Metode wawancara dan observasi termasuk dalam sumber data primer. Metode
observasi diperlukan untuk mengetahui atau mendapatkan data yang tidak mungkin didapat
dengan metode wawancara. Metode observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung ke lapangan mengenai pengelolaan data-data koperasi yang berkaitan dengan
simpan pinjam. Metode wawancara adalah metode yang sangat efektif dalam pengumpulan data.
Wawancara digunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan pendataan anggota,
penyetoran simpanan, penarikan simpanan, transaksi, pinjam, angsuran pinjam dan pembuatan
laporan..
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Keanggotaan
Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Diponegoro (KPRI
Undip) terdiri atas dua jenis yaitu anggota biasa dan anggota luar biasa. Anggota biasa
berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai
tetap non PNS dan pegawai dengan status Badan Layanan Umum (BLU) Universitas
Diponegoro. Sedangkan, anggota luar biasa berasal dari tenaga kontrak Universitas
Diponegoro, PNS Polines, dan PNS Universitas Terbuka. Adapun mekanisme dan
persyaratan menjadi anggota KPRI Undip, sebagai berikut:
1) Anggota Biasa
- Berstatus sebagai PNS/ ASN/ BLU/ Pegawai non PNS/ASN Undip
- Mengambil/ mendownload formulir pendaftaran anggota biasa yang
disediakan KPRI Undip
- Melampirkan foto copy surat keputusan CASN/ ASN/ BLU/ Pegawai tetap
non PNS/ ASN Undip
- Mengisi formulir pendaftaran
- Formulir yang telah diisi disampaikan ke ketua KPRI Undip melalui
manajer
- Membayar tunai simpanan pokok sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu
rupiah) pada saat pendaftaran
- Membayar tunai simpanan wajib pertama sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh
ribu rupiah) pada saat pendaftaran
- Pembayaran dapat dilakukan secara tunai oleh yang bersangkutan atau
melalui bendahara/pemotongan gaji Fakultas/ Lembaga/ Unit
- Pendaftar menerima Kartu Sementara Anggota KPRI Undip
- Kartu anggota diberikan kurang lebih satu bulan setelah pendaftaran
3. Struktur organisasi
Koperasi Republik Indonesia Universitas Diponegoro (KPRI Undip) dikelola oleh Pengurus
yang dipimpin oleh seorang Ketua KPRI yang dipilih oleh anggota. Pengurus KPRI Undip
terdiri dari atas:
Uraian Tugas dari unsur Pengurus KPRI Undip adalah sebagai berikut:
1. Ketua:
· Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijaksanaan organisasi,
kebijaksanaan usaha KPRI Undip, hal ini sesuai dengan pendapat Astuti dan
Dharmadiaksa (2014) yang menyatakan bahwa tugas pengurus koperasi
diantaranya adalah mengelola koperasi dan usahanya.
· Menciptakan iklim sejuk dan hubungan yang harmonis antar pengurus,
pengawas, manajer, karyawan, anggota KPRI Undip dan masyarakat;
· Mengesahkan masuknya anggota baru;
· Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan rapat pengurus, baik
kepada pengurus lainnya maupun manajer;
· Bersama dengan pengurus lain menyusun laporan pertanggungjawaban pada
Rapat Anggota Tahunan atau rapat anggota lainnya;
· Bersama dengan pengurus terkait melakukan perjanjian dengan angora dan/atau
pihak ketiga;
· Membentuk tim kerja sesuai dengan keperluan.
5. Sekretaris I dan II
a. Melakukan inventarisasi atas administrasi organisasi yang penting, diantaranya:
· Anggaran Dasar dan Rumah Tangga;
· Badan Hukum Koperasi;
· Peraturan Pemerintah;
· Keputusan RAT;
· Kebijakan Pengurus;
· Keputusan Pengurus
b. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh Ketua.
c. Melakukan tertib administrasi organisasi meliputi:
· Buku Daftar Anggota, Pengurus dan Pengawas;
· Buku Notulen Rapat
· Buku Tamu.
d. Bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan
6. Bendahara I dan II
· Merencanakan dan menghimpun sumber dana untuk pemupukan modal
organisasi meliputi modal sendiri dan pinjaman.
· Merencanakan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap kebijakan
keuangan yang meliputi biaya organisasi.
· Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi keuangan meliputi internal
control, laporan keuangan dan analisis keuangan.
· Melakukan pengawasan terhadap tertib administrasi keuangan meliputi:
Simpanan anggota (pokok dan wajib); Simpanan sukarela; Bukti penerimaan dan
pengeluaran kas.
7. Anggota:
4. Bidang Usaha
Bidang usaha pada koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Diponegoro yaitu
terdapat simpan pinjam, pertokoan, jasa, layanan dan pembayaran.
Simpanan
Simpanan KPRI Undip terdiri dari Simpanan Wajib dan Simpanan Pokok
Anggota. Simpanan Wajib hanya dibayar satu kali pada saat pendaftaran, sedangkan
simpanan pokok dibayar tiap bulan sampai dengan anggota berhenti menjadi anggota
karena pensiun atau pindah tugas. Besarnya simpanan wajib dan simpanan pokok
ditentukan oleh Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi. Menurut pendapat Suprian et
al. (2015) yang menyatakan bahwa simpanan wajib merupakan jumlah simpanan
tertentu yang diwajibkan kepada anggota membayar dalam waktu dan kesempatan
tertentu. Sedangkan simpanan pokok merupakan sejumlah uang yang wajib disetorkan ke
dalam kas koperasi oleh para pendiri atau sejumlah anggota koperasi pada saat masuk
menjadi anggota. Simpanan KPRI Undip terdiri dari Simpanan Wajib dan Simpanan
Pokok Anggota. Simpanan Wajib hanya dibayar satu kali pada saat pendaftaran,
sedangkan simpanan pokok dibayar tiap bulan sampai dengan anggota berhenti menjadi
anggota karena pensiun atau pindah tugas. Besarnya simpanan wajib dan simpanan
pokok ditentukan oleh Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi. Disamping simpanan
wajib dan simpanan pokok KPRI Undip juga menerima Simpanan Sukarela (SSK ) bagi
anggota KPRI yang bermaksud untuk menyimpan dana di KPRI. SSK diberikan jasa
yang ditentukan berdasarkan Rapat Pengurus disesuaikan dengan bunga yang berlaku
secara umum.
Pinjaman
Pinjaman yang diberikan oleh KPRI kepada anggota dibedakan dalam 2 kelompok
anggota yaitu anggota biasa dan anggota luar biasa
1. Anggota Biasa
- Jumlah pinjaman maksimal Rp. 125.000.000,-(seratus dua puluh lima juta
rupiah)
- Jumlah pembiayaan, waktu angsuran, persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan
sebagai berikut·
- Jumlah pinjaman dan waktu maksimal angsuran
JUMLAH
PEMBIAYAAN
NO (PINJAMAN) DIKETAHUI LAMPIRAN
1 s/d Rp.15.000.000,- Bendahara unit – Tidak perlu lampiran
> Rp 15.000.000,–
– Fc. SK terakhir, KK,
s/d Rp < 50.000.000,- Bendahara dan KTU unit KTP Suami/ istri dan rincian
2 serta Istri/ Suami gaji
· Menyerahkan
· Asli SK CPNS, PNS, Kenaikan Pangkat/ golongan terakhir, KARPEG dan Kartu TASPEN
1. Jumlah pinjaman maksimal Rp. 3.000.000,– (tiga juta rupiah) dengan syarat :
· yang bersangkutan sudah memiliki simpanan wajib minimal Rp. 360.000,- atau
· jika simpanan wajib belum mencapai Rp.360.000,- nominal pinjaman yang diterima
dikurangi jumlah tertentu sehingga simpanan wajib mencapai minimal sejumlah Rp.360.000,-
4. formulir sesuai dengan yang tertera pada mekanisme pengajuan (prosedur kerja)
8. surat pernyataan yang ditandatangani pejabat yang berwenang (Wakil Dekan II, Kepala
Bagian) bahwa calon debitur akan tetap bekerja sebagai tenaga kontrak sampai dengan akhir
masa kontrak kerja./ akhir tahun berjalan.
Pertokoan
Unit Usaha pertokoan menyediakan sembilan kebutuhan bahan pokok , makanan ringan,
minuman ringan (soft drink), perlengkapan perabotan dapur dan kebutuhan sehari hari lainnya
dalam rumah tangga. Hal ini dimaksudkan untuk dapat menyediakan kebutuhan sehari-hari
anggota KPRI Undip Pada jasa pertokoan ini, anggota KPRI khususnya yang melakukan
pembelian di KPRI Undip diberikan dua alternatif pembelian yaitu pembelian dengan cara tunai
dan pembelian dengan cara kredit.Pada pembelian kredit apabila transaksi yang dilaksanakan
sebelum tanggal 16 bulan berjalan, tagihan dilaksanakan pada bulan berikutnya. Dengan
pemotongan gaji melalui bendahara gaji Fakultas/Lembaga /unit yang bersangkutan Sedangkan
untuk transaksi pembelian kredit yang dilaksanakan setelah tanggal 16 bulan berjalan, tagihan
dilaksanakan dua bulan (lusa bulan) setelah bulan transaksi. Disamping itu pembayaran dapat
dilakukan dengan titip bayar sebelum penagihan/pemotongan disampaikan ke
Fakultas/unit/Lembaga langsung ke bagian simpanan dan pembiayaan. Jasa pertokoan juga
melayani penjualan kredit barang dengan penukaran nota pembelian barang. Penukaran nota ini
hanya berlaku bagi anggota KPRI Undip yang membeli barang-barang diluar KPRI. Adapun
mekanisme penukaran nota ini diatur dengan Keputusan Ketua KPRI.
Jasa
Unit jasa layanan melayani disamping melayani anggota juga melayani masyarakat umum yang
akan memanfaatkan jasa layanan yang ada di KPRI Undip. Hal ini sesuai dengan pendapat
Purwanti et al. (2017) yang menyatakan bahwa unit jasa layanan melayani anggota juga
melayani masyarakat umum Untuk masyarakat umum/lembaga/instansi layanan dapat langsung
datang ke KPRI Undip. Sedangkan anggota KPRI dapat memanfaatkan jasa layanan ini dengan
cara :
o TV Kabel
o Kiriman Surat
o Kiriman Paket
o Asuransi Takaful
o Speedy
o Telpon
o Lazada
5. 1 Kesimpulan
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Diponegoro
5. 2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arfan, R. 2020. Analisis kinerja pengurus dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota (Studi
Kasus Pada Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia Kota Bandung Provinsi Jawa Barat).
Fakultas Manajemen. Institut Koperasi Manajemen Indonesia. Sumedang. (Skripsi)
Supriana, S., Tarigan, P., Jubi, J., & Inrawan, A. (2015). ANALISIS PERANAN MODAL
SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH
PEMATANGSIANTAR. FINANCIAL: JURNAL AKUNTANSI, 1(2), 13-17.
Purwantini, S., Rusdianti, E., & Wardoyo, P. (2017). Kajian Pengelolaan Dana Koperasi Simpan Pinjam
Konvensional Di Kota Semarang. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 18(1), 133-145.
Rahayu, B. S., & Utama, H. B. (2020). PENDAMPINGAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA KOPERASI
SIMPAN PINJAM “MAKMUR JAYA” KELURAHAN BANJARSARI KECAMATAN BANJARSARI
SURAKARTA. WASANA NYATA, 4(1), 43-49.
Aini, N. (2018). Penilaian kinerja KPRI Universitas Negeri Malang berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan UKM RI No. 14/Per/M. KUKM/XII/2009 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim).
Chalim, M. A., Listyowati, P. R., Hanim, L., & Noorman, M. S. (2022). Peran Pemerintah dalam
Pengembangan Koperasi Modern dan UMKM Berdasarkan PP No. 7 tahun 2021. Audi Et AP: Jurnal
Penelitian Hukum, 1(01), 21-29.
Warsiati, W., T. Sudartono, R. Dewi. 2020. Peranan koperasi sebagai bentuk implementasi ekonomi
pancasila di era digital. J. Empowerment in the Community. 1 (2): 32-36.
Sulistiani, H., S. Octriana, Q. J. Adrian. 2020. Sistem pengendalian intern simpan pinjam anggota
koperasi BMT. J. of Social Sciences and Technology for Community Service (JSSTCS). 1 (2): 47-52.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM