HUKUM PERKOPERASIAN/BISNIS
DI SUSUN OLEH :
NAMA : ADE ROSMALIA
NIM : A1A121031
KELAS : A
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat allah swt karena atas rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-
kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan makalah ini selanjutnya, akan saya terima dengan senang hati.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Karena tanpa bantuan dari mereka makalah ini tak akan dapat
saya selesaikan dengan baik. Semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca sekalian
Penulis
ADE ROSMALIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN KOPERASI
B.HUKUM PENGURUS DALAM KOPERASI
C.KEKUASAAN PENGURUS DALAM KOPERASI
D.TANGGUNG JAWAB PENGURUS DALAM KOPERASI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Koperasi sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Badan usaha yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan atas asas kekeluargaan ini juga telah cukup
banyak membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan pembangunan nasional.
Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia, badan usaha koperasi telah
mampu membantu masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya melalui
kegiatan-kegiatan usaha koperasi. Prinsip usaha dan karakter koperasi yang berbeda dengan
badan usaha lainnya membuat badan usaha ini disenangi oleh masyarakat Indonesia yang
melaksanakan seluruh kegiatan perekonomiannya berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan.
Sistem ekonomi kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok
dengan badan usaha yang berbentuk koperasi. Keduanya sama-sama menganut asas
kekeluargaan dan mengedepankan prinsip gotong-royong.
Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utama nya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan dari anggotanya.Koperasi sebagai
perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang
pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya. Koperasi mempunyai peranan yang
cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan
ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi. Pemerintah Indonesia
sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam sistem perekonomian
merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan
peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan
struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan.
Sampai dengan detik ini,koperasi semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat
Indonesia. Koperasi menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong dan meningkatkan
pembangunan serta perekonomian nasional. Pada awal kemerdekaan Indonesia, koperasi diatur
oleh Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian. Setelah itu, terjadi beberapa
peraturan mengenai koperasi tersebut mengalami beberapa pergantian, mulai dari dihapusnya
Undang-undang tersebut dan digantikan oleh Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang
Pokok-Pokok Perkoperasian, kemudian oleh Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian
B.Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari koperasi itu ?
2. Bagaimana kedudukan hukum pengurus dalam koperasi
3. Bagaimana kekuasaan pengurus dalam koperasi
4. Bagaimana tanggungjawab pengurus dalam koperasi
C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
PEMBAHASAN
A.Pengertian Koperasi
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang dipilih untuk masa jabatan paling lama
lima tahun sesuai dengan anggaran koperasi. Sepertiga anggota pengurus koperasi dapat dipilih
dari orang-orang yang bukan anggota koperasi, sedangkan sisanya sebesar dua pertiga adalah
harus benar-benar berasal dari anggota koprasi.
Pengurus dipilih dari dan oleh Anggota Koperasi, dan berperan mewakili anggota
dalam menjalankan kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dapat menunjuk
manajaer dan karyawan sebagai pengelola untuk menjalankan fungsi usaha sesuai dengan
ketentuanketentuan yang ada, sebagaimana jelas tercantum dalam pasal 32 UU Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Pengurus memperoleh wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT Pengurus
berkewajiban melaksanakan seluruh keputusan RAT guna memberikan manfaat kepada
anggota koperasi. Pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus dilakukan
pengelola (Tim Manajemen) dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut :
1.Mengelola organisasi koperasi dan usahanya
2. Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan RAPBK (Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi).
3. Menyelenggarakan Rapat Anggota
4. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan Tugas.
5. Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara tertib.
6. Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas.
7. Memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat.
8. Mendelegasikan tugas kepada manajer
9. Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota.
10. Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota
11. Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas dan pengurus.
12. Mencatat masuk dan keluarnya anggota
Dalam bahasa sederhannya adalah bahwa terhadap kerugian yang diderita oleh Koperasi,
pengurus secara bersama-sama (renteng) maupun sendiri-sendiri (pribadi) menanggung
kerugian tersebut, jika kerugian itu terjadi atau timbul karena tindakannya yang disengaja atau
akibat kelalaiannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika kerugian tersebut bukan
akibat dari tindakan sengaja ataupun bukan akibat dari kelalaian pengurus dan pengurus
bersangkutan dapat membuktikannya, maka dia bebas dari tanggung jawab tersebut.
Sehingga dalam hal ini koperasi itu sendirilah yang bertanggung jawab dalam
kedudukannya sebagai suatu badan hukum. Tetapi apabila kerugian tersebut sebagai akibat
tindakan sengaja dari pengurus disamping dia bertanggung jawab untuk mengganti kerugian,
maka tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan tuntutan pidana.
Misalnya dalam hal: penyalahgunaan uang organisasi, melalaikan tugas, melakukan tugasnya
dengan tidak hati-hati dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Koperasi adalah bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari keuntungan tetapi
mencari kesejahteraan anggota, Awalnya koperasi didirikan karena penderitaan dalam
lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.
B.Saran
Departemen Koperasi Pembinaan Pengusaha Kecil, R.I. 1993, Pelatihan Perkoperasian Bagi
Pengurus Koperasi / KUD, Jakarta.
Folke Dubell, 1985. Pembangunan Koperasi Suatu Metode Perintisan dan Pengorganisasian
Koperasi Pertanian di Negara Berkembang, terjemahan Slamet Riyadi Bisri, Jatinangor :
Ikopin.
Tim Ikopin. 2000. Penjiwaan Koperasi. Bandung : Ikopin. Jatinangor, Bandung : Ikopin
Hanel, Afred. 1994 Dual or Double Nature of Cooprative. Dalam International Handbook of
Cooprative Organizations. Vandenhoeck & Ruprecht. Gottingen.
Ima Soewandi, tanpa tahun Latar Belakang Sejarah dan Sendi Dasar Koperasi (sebuah out-
line), Jakarta : Departemen Perdagangan dan Koperasi.
Suarny Amran, 1992. Analisis Beberapa Permasalahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, dalam Pokok-Pokok Pikiran Tentang Pembangunan Koperasi, Editor Rusidi
dan Maman Suratman, Jatinangor, Bandung : Ikopin.