Anda di halaman 1dari 12

TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi dan Kerakyatan

Dosen Pengampu : Ujang Burhanudin, M.E.Sy.

Disusun Oleh : Mira Rahayu ( E.19.34273 )

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARQAM

(STAIDA) MUHAMMADIYAH GARUT

1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

 Garut, Juni 2022

                                                                                               Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar isi..............................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan...............................................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
Bab II Pembahasan..............................................................................................................3
A. Pembentukan Koperasi............................................................................................3
B. Struktur Organisasi..................................................................................................4
C. Tata Cara Penyelenggaraan Rapat Tahunan (RAT)................................................5
Bab III Penutup....................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
Daftar Pustaka......................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif
homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan
kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya
sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung
dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri sendiri
(self reliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan
menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan
para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah
yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada
gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba),
pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para petani di
pedesaan yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam penyaluran
sarana produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil pertanian hingga kegiatan pemasaran ke
Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi juga telah mulai aktif dalam bidang usaha
peternakan, perikanan, jasa distribusi/konsumen, dan simpan pinjam/perkreditan. Kegiatan
koperasi tersebut sudah diterima keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan ekonomi
rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Berdasarkan fenomena
yang terjadi selama ini, sudah banyak jumlah koperasi yang berdiri utamanya di pedesaan.
Misalnya, KUD dan Kopersi Simpan Pinjam (KSP) yang mampu memposisikan diri sebagai
lembaga dalam program pengadaan pangan nasional serta pengelolaan dan penyaluran
keuangan kepada masyarakat. Pendirian koperasi di desa umumnya disambut baik oleh
warga dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian desa. Menurut data statistik
perkoprasian 20071 menunjukkan bahwa tahun 2006 jumlah koperasi mencapai 141.326 unit
meningkat sebesar 4,71% dari tahun 2005 sejumlah 134.963 unit (www.depkop.go.id).
Kondisi ini menggambarkan keberadaan koperasi setidaknya diharapkan mampu
menumbuhkan posisi tawar (bergaining position) rakyat terhadap pasar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pembentukan Koperasi ?
2. Bagaimana strukrtur organisasi ?
3. Bagaimana tata cara penyelenggaraan rapat anggota tahunan (RAT) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembentukan koperasi.
2. Untuk mengetahui struktur organisasi.
3. Untuk mengetahui tata cara penyelenggaraan rapat anggota tahunan (RAT).

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembentukan Koperasi
Koperasi sangat dibutuhkan masyarakat ekonomi lemah, karena koperasi bertujuan
memperjuangkan kepentingan / kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat lain
pada umumnya. Tetapi dalam prakteknya masyarakat  tersebut belum memahami pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Koperasi merupakan suatu perkumpulan orang-orang yang berbadan hukum dengan
keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, menjalankan usaha bersama berdasarkan
undang-undang, dan mempunyai ciri khas dalam keanggotaan. Anggota koperasi jumlahnya
relatif besar dan mempunyai kebebasan dalam keluar dan masuk dalam usaha koperasi.
Dalam peraturan koperasi Indonesia koperasi baru dapat didirikan apabila ada minimal
20 orang yang bersama-sama mempunyai tujuan untuk mendirikan suatu koperasi, dan dari
dua puluh orang tersebut dapat menjadi anggota semua, dan di antara mereka dapat dipilih
menjadi anggota pengurus, maupun anggota pengawas. Hal yang paling utama yang harus
dipenuhi oleh semua calon anggota pendiri sebelum membuat akta pendirian koperasi adalah
adanya kesepakatan antara calon pendiri untuk secara bersama-sama mengikatkan diri untuk
mendirikan suatu koperasi.
Tujuan mendirikan sebuah koperasi ialah untuk membangun sebuah organisasi usaha
dalam memenuhi kepentingan bersama di bidang ekonomi. Sebagai organisasi usaha,
penerapan asas ekonomi dan asas hukum menjadi jelas. Tujuan koperasi adalah untuk
memajukan kesejahteraan ekonomi para anggota, hal inilah yang menjadi kekhususan
koperasi.
Persiapan dalam mendirikan koperasi antara lain:
1. Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti maksud dan tujuan
berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk
meningkatkan pendapatan dan manfaat bagi anggota koperasi. Pada dasarnya koperasi
dibentuk dan didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi.
2. Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh pengertian, maksud,
tujuan, struktur organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi, dan prospek
pengembangan koperasinya, maka mereka dapat meminta penyuluhan dan pendidikan

3
serta latihan dari Kantor Departemen Koperasi, pengusaha kecil dan pengusaha
menengah di sekitar lingkungannya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mendirikan koperasi:
1. Koperasi tidak bermanfaat jika pengelolanya tidak mengetahui tentang koperasi.
2. Dapat menerima anggota – anggota baru secara sukarela dan terbuka.
3. Dibutuhkan waktu panjang dalam mencapai tujuan – tujuan koperasi.
4. Pembinaan koperasi di Indonesia adalah tanggung jawab pemerintah, namun tetap milik
anggotanya.
B. Struktur Organisasi
1. Struktur Intern Organisasi Koperasi
Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam
organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota, pengurus,
pengawas, dan pengelola. Di anatara rapat anggota, penggurus, dan pengelola terjalin
hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan
satu arah, yaitu bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan perintah
pada pengakat organisasi lainnya
untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :

a. Anggota : setiap orang yang terdaftar sebagai peserta pemilik koperasi sesuai dengan
persyaratan dalam anggaran dasar.
b. Rapat Anggota : pemegang  kekuasan tertinggi dalam organisasi koperasi.
c. Pengurus : melaksanakan keputusan keputusan yang ditetapkan oleh rapat anggota
untuk menggerakkan roda organisasi dalam merealisasikan tujuan yang ditetapkan.
d. Pengawas : bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan pengawasannya.

4
e. Pengelola : pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh pengurus koperasi
atas persetujuan rapat anggota.
2. Struktur Ekstern Organisasi Koperasi
Struktur eksternal organisasi koperasi berhubungan dengan adanya penggabungan
koperasi sejenis pada suatu wilayah tertentu. Penggabungan itu dibutuhkan untuk
pembinaan, pelatihan, kemudian mendapat modal, dan kebutuhan kemudahan lainnya.
Berkaitan dengan itu, adanya koperasi induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, dan
koperasi primer. Bagan struktur eksternal organisasi koperasi dapat dilihat pada berikut.

a. Koperasi induk : gabungan dari paling sedikit 3 koperasi gabungan yang


berkedudukan di ibukota Negara.
b. Koperasi gabungan : gabungan dari paling sedikit 3 koperasi pusat dan berkedudukan
di ibukota provinsi.
c. Koperasi pusat : gabungan dari paling sedikit 4 koperasi primer dan berkedudukan di
ibokota kabupaten.
d. Koperasi primer : koperasi yang merupakan perkumpulan dari paling sedikit 20 orang
yang bergabung dengan tujuan yang sama.
C. Tata Cara Penyelenggaraan Rapat Tahunan Anggota
RAT adalah agenda wajib yang harus dilakukan selambat-lambat nya Bulan Januari
setiap tahunya. Saat ini penyelenggaraan event tahunan koperasi ini di gunakan sebagai
parameter sehat tidaknya sebuah koperasi. Penyelenggara RAT adalah tanggungjawab
kepengurusan koperasi.
Beberapa keputusan koperasi yang harus diambil dalam Rapat Anggota Tahunan antara lain:

5
1. mengesahkan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus koperasi dan
kebijakan strategis koperasi;
2. memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas;
3. mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas sebagai tanggung
jawab pengelolaan dan pengawasan koperasi;
4. menetapkan rencana kerja (RK) dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
(RAPBK);
5. mengesahkan ketetapan operasional lainnya yang diagendakan.
Mempersiapkan Panitia dan Perangkat RAT
Minimal setengah tahun sebelum RAT pengurus sudah harus menyelenggarakan rapat
pengurus untuk mengangkat dan menetapkan panitia serta perangkat Rapata Anggota
Tahunan Koperasi. Disamping itu pengurus juga membentuk team penyusunan laporan
pertanggungjawaban pengurus serta team penyusun Rencana kerja Tahunan Koperasi. Baik
panitia atau team perumus harus disahkan melalui SK pengurus. Jika diperlukan pengurus
juga bisa membentuk tim penyusun laptah (laporan tahunan) dengan catatan semua aktivitas
penyusuna laptah harus langsung di kontrol oleh pengurus. Beberapa team dan perangkat
RAT yang harus di persiapkan
1. Panitia pelaksana
2. Pimpinan Sidang Sementara
3. Team Notulensi
Panitia pelaksana bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi koperasi, yang paling
dasar tentu terdapat bidang perlengkapan yang nantinya mempresiapkan perangkat sidang
dan tempat pelaksanaan. Kemudian Bidang acara yang akan mempersiapkan dokumen awal
seperti rancangan tatib dan mempersiapkan dokumen rancangan GBPK, RAPBK dan juga
Laptah.
Team pra pelaksanaan RAT yang harus dipersiapkan adalah
1. Team RAPBK (rencana Anggaran, Pendapatan Dan Belanja Koperasi) dan RGBPK
(Rencana Garis Besar Program Koperasi)
2. Team Penyusunan Laptah
Jika diperlukan bisa juga dibentuk tim ad hoc untuk membahas rencana kebijakan khusus
yang akan di bahas pada Rapat Anggota Tahunan.

6
Undangan Rapat Anggota Tahunan
Setiap anggota berhak mendapatkan undangan untuk hadir pada Rapat Anggota tahunan.
Pelaksanaan RAT sendiri bisa bermacam-macam ada yang menggunakanb perwakilan atau
bahkan dilakukan secara online, tetapi yang paling banyak saat ini adalah seluruh anggota di
undang untuk menghadiri RAT secara bersama-sama.
Pada beberapa koperasi RAT bisa dilakukan berhari-hari karena semua hal terkait
perencanaan dan kebijakan stratgeis dibahas langsung bersama anggota pada RAT, tetapi ada
juga koperasi yang memilih membahas perencanaan secata terpisah dan kemudian pada saat
RAT hanya mengesahkan saja. Pilihan palin ideal adalah sebua kebijakan dibahas langsung
dengan anggota tetapi jika tidak maka pilihan RAT hanya untuk pengseahan saja juga bisa
diambil selama tata cara tersebut diatur dalam AD/ART Koperasi.
Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan Koperasi
Secara umum urutan Acara Rapat Anggota Tahunan yang saya sertakan dalam panduan
RAT sederhana ini adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan (seremonial)
2. Pembahasan Tatib dipimpin oleh pimpinan sidang sementara
3. Pemilihan Pimpinan sidang tetap yang terdiri dari 3 orang dimana masing2 secara
bergantian memimpin sidang
4. Pleno Laporan Tahunan dan pandangan umum anggota
5. Pleno RAPBK dan GBPK ( bisa dipisah sidang nya)
6. Pengesahan SHU
7. Pemilihan team formatur pengurus (ketua team formatur adalah ketua umum terpilih)
8. Pemilihan team formatur pengawas (Ketua team Formatur adalah Ketua pengawas
terpilih)
9. Sidang Lanjutan untuk pengesahan pengurus dan pengawas serta pelantikan.
Dokumen yang harus ada dalam setiap sidang adalah daftar hadir sebagai bukti quorum
anggota, notulen. Setiap perkataan yang terucap selama sidang harus direkam dan dibuat
laporan notulensi secara tertulis.
Setelah team formatur pengurs dan pengawas terbentuk maka team akan menyusun
kepoengurusan dengan jeda waktu sekitar 1 minggu. Apabila pengurus dan pengawas telah

7
terbentuk sidang lanjutan di buka dengan agenda persetujuan pengurus dan pengawas
terpilih kemudian dilanjutkan dengan pengmabilan sumpah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari keuntungan tetapi
mencari kesejahteraan anggota, awalnya koperasi didirikan karena penderitaan dalam
lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme yang semakin
memuncak. Dalam suatu susunan pembentukan atau pendirian koperasi, terlebih dahulu
harus memenuhi prosedur pendirian koperasi seperti syarat syarat dan juga anggaran dasar
yang diperlukan dalam suatu pembentukan koperasi. Disamping itu tidak mengesampingkan
pula dasar dalam pembentukan koperasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku di
Indonesia.Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha
bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar
dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh
anggotanya.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://raynaldiem9.blogspot.com/2017/01/makalah-pendirian-koperasi.html
http://risckha-shedan.blogspot.com/2012/01/pendirian-dan-keanggotaan-koperasi.html
https://dherfina.wordpress.com/2014/06/21/pendirian-dan-keanggotaan-koperasi/
https://www.scribd.com/document/331110451/Makalah-Penggolongan-Koperasi-Dan-
Keanggotaan-Koperasi-Bab-i-Pendahuluan-1
https://putrinovikasriyono.blogspot.com/2016/11/pendirian-dan-keanggotaan-koperasi.html
https://www.koperasi.net/2017/10/tata-cara-rat-koperasi.html

Anda mungkin juga menyukai