KELAS X MIPA II
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Ada pun tema dari makalah ini adalah
“Koperasi”.
Tak ada gading yang tak retak karenanya saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata semputna, baik dari sisi materi maupun penulisannya.
ii
BAB II
A. Konsep Koperasi
dengan Undang Undang No. 17 Tahun 2012 pasal 1 : Koperasi adalah badan hukum yang
didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
1. LANDASAN KOPERASI
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan
berkeadilan.
NILAI KOPERASI
Nilai yang mendasari kegiatan koperasi yaitu kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertanggung
jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan dan kemandirian.
Nilai yang diyakini anggota koperasi yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan
kepedulian terhadap orang lain.
PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota pengawas, pengurus, dan
karyawannya serta memberikan informasi kepada masyarakat.
Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi dengan
bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, regional, nasional dan internasional
Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat melalui
kebijakan yang disepakati oleh anggota.
JENIS KOPERASI
Berdasarkan UU RI No. 17 Tahun 2012, Jenis koperasi adalah sebagai berikut: a. Koperasi
Konsumen
Koperasi Produsen
Koperasi Jasa
Koperasi Simpan Pinjam
1. PERAN KOPERASI
Koperasi mempunyai peran besar dalam menyusun perekonomian yang berdasarkan atas azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan
kemakmuran perorangan.
1. STRUKTUR KOPERASI
MODAL KOPERASI
Modal Internal (Dari Dalam) : a. Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Simpanan Sukarela
Cadangan
Modal Penyertaan
Modal Pinjaman
Sumber lain yang sah
3. PERANGKAT KOPERASI
1. Wewenang Rapat
2. Tatacara Rapat
3. Rapat Anggota Luar Biasa
B. Pengurus
1. Ketentuan Pengurus
2. Tugas Pengurus
3. Wewenang Pengurus
4. Tanggung Jawab dan Kewajiban Pengurus
C. Pengawas
1. Syarat Pengawas
2. Tugas Pengawas
PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI
Dimulai dari rapat pendirian/pembentukan koperasi. Untuk Koperasi Primer didirikan paling
sedikit 20 orang anggota. Dan untuk Koperasi Sekunder paling sedikit 3 koperasi primer.
1. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa di
sekolah.
2. Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan.
3. Bentuk koperasi sekolah tidak berbadan hukum karena pendiriannya berkaitan dengan
kegiatan belajar mengajar.
4. Berfungsi sebagai laboratorium atau media praktik untuk pengajaran koperasi sekolah.
4. FUNGSI DAN TUJUAN KOPERASI SEKOLAH
Koperasi sekolah berfungsi sebagai wadah untuk mendidik bagi tumbuhnya kesadaran
berkoperasi di kalangan siswa. Adapun tujuan koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
Bidang usaha atau unit usaha koperasi sekolah harus berorientasi pada kepentingan siswa di
sekolah yang bersangkutan. Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi sekolah, antara
lain sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pembentukan
3. Tahap Pelaporan atau Pendaftaran
4. Tahap Pengesahan
7. PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI SEKOLAH
Seperti halnya badan usaha lain, manajemen koperasi sekolah sangat menentukan tingkat
keberhasilan usaha untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Usaha-usaha tersebut meliputi
perencanaan, pengorga nisasian, pengoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Secara umum,
perangkat organisasi koperasi sekolah tidak berbeda dengan perangkat organisasi koperasi
lainnya, walaupun strukturnya lebih sederhana. Kegiatan manajemen koperasi sekolah dicapai
dengan menggunakan seperangkat organisasi yang meliputi rapat anggota, pengurus dan
manajer, serta badan pemeriksa.
1. Rapat Anggota
Seperti organisasi koperasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci dari keberhasilan
koperasi sekolah. Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi
sekolah. Rapat anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi sekolah karena koperasi
sekolah merupakan badan usaha milik para anggotanya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip
demokrasi yang merupakan asas koperasi.
Pengurus
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi sekolah. Pengurus koperasi sekolah adalah
siswa-siswi anggota koperasi sekolah yang dipilih dalam rapat anggota. Pengurus yang telah
menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili anggota-anggota dalam pengelolaan
koperasi sekolah. Oleh karena itu, pengurus harus mampu menjabarkan kebijakan dan keputusan
yang telah diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan rencana/langkah-
langkah operasionalnya.
Badan Pengawas/Pemeriksa
Badan pengawas atau pemeriksa tugasnya melakukan pengawasan, apakah pengurus telah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pengawas koperasi
sekolah dapat dipilih dari siswa yang menjadi anggota atau para guru yang sudah mendapat
persetujuan kepala sekolah. Jumlah pengawas adalah tiga orang dengan masa jabatan satu tahun.
1) Modal Sendiri
1. Simpanan pokok, yaitu simpanan yang dibayarkan pada saat masuk menjadi anggota
koperasi. Besarnya simpanan pokok ditentukan dalam anggaran rumah tangga koperasi
sekolah.
2. Simpanan wajib, yaitu simpanan yang dibayarkan secara kontinu pada waktu tertentu.
Misalnya, setiap bulan atau tiga bulan. Pembayaran simpanan wajib digabungkan dengan
pem bayaran administrasi Sumbangan Penyelenggaraan Pen didikan (SPP). Besarnya
simpanan wajib ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi sekolah.
3. Penyisihan atau cadangan Sisa Hasil Usaha (SHU).
4. Sumber-sumber lainnya, misalnya sumbangan dari orangtua serta bantuan dari para guru
dan kepala sekolah atau dari dana BP3.
Modal Pinjaman
SHU yang dibagikan pada anggota dalam bentuk a. Jasa modal /jasa simpanan.
Jasa modal ini dibagikan kepada anggota berdasarkan besar kecilnya simpanan anggota tersebut
di koperasi. Semakin besar simpanan maka akan semakin besar jasa simpanan yang diterima.
Untuk menghitung jasa simpanan dengan rumus:
Jasa anggota/ jasa usaha Jasa anggota dibagikan kepada anggota berdasarkan
kontribusinya pada koperasi sesuai dengan jenis koperasinya :
1. Koperasi komsumsi
Besarnya jasa anggota pada koperasi ini berdasarkan besar kecilnya anggota berbelanja di
koperasi. Untuk menghitungnya dengan rumus:
Koperasi produksi
Besarnya jasa anggota pada koperasi produksi ditentukan oleh besar kecilnya anggota menjual
hasil produksi k
1. LANDASAN KOPERASI
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945