Anda di halaman 1dari 12

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

KOPERASI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi


Semester Gasal Tahun Akademik 2020-2021

Dosen Pengampu :
Kristian Suhartadi Widi Nugraha., S.E, M.M.
198609172015041001

Disusun oleh :
Abisyah Umar Ghozali 190810201112
Adit Nuril Anwar 190810201113
Alvian Rudistya Adi Kusuma 190810201092
Chindy Indiari Yulia Widyaningrum 190810201152
Firyaala Hanaa Nabilah 190810201121
Risqiyyatus Saumi 170810201269
Siti Fatimah 190810201024

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Organisasi dan Manajemen
Koperasi Indonesia” ini. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Koperasi.
Selesainya penyusunan makalah tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Kristian Suhartadi Widi Nugraha., S.E, M.M. selaku dosen pengampu yang
menuntun kami dalam penyelesaian makalah ini.
2. Orang tua yang ikut menyemangati dalam penyelesaian makalah.
3. Teman teman kami yang turut bekerja sama dan membantu pembuatan makalah.

Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi mahsiswa
Universitas Jember dalam mempelajari atau memahami tentang “Organisasi Koperasi”.
Penulis menyadari Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan agar makalah kami dapat lebih
baik selanjutnya.

Jember, 26 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Istilah koperasi pasti sudah tidak asing lagi di telinga anda. Dimulai dari ketika anda
duduk di sekolah dasar hingga saat ini pastinya sering mendengar bahkan mempelajari apa
yang dinamakan koperasi. Pengertian koperasi adalah suatu badan usaha yang disusun oleh
anggota dan untuk anggota. Bisa juga dikatakan bahwa koperasi tumbuh dari kaum yang
lemah (rakyat kecil) yang bersatu guna memenuhi kebutuhan bersama. Motif koperasi lebih
cenderung bersifat sosial memenuhi kebutuhan dari anggotanya daripada mencari keuntungan
sebesar-besarnya. Kemudian ekonomi koperasi adalah suatu usaha yang dilakukan secara
bersama-sama guna memenuhi setiap kebutuhan anggota usaha tersebut.
Koperasi, berasal dari bahasa asing ( Inggris : co-operation/cooperative; Latin :
coopere; Belanda : cooperatie/cooperatieve ) memiliki pengertian bekerja sama atau usaha
yang dikerjakan secara bersama-sama.
Pada perjalanan koperasi di Indonesia terdapat undang-undang yang mengatur tentang
pengertian dan gerakan koperasi. Undang-undang koperasi yang pertama adalah UU No.12 /
1967. Kemudian Undang-undang No.12 ini digantikan dengan yang baru yanitu UU No.25 /
1992.
Menurut UU No.12 / 1967 pengertian koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Menurut UU No.25 / 1992 pengertian koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau abdan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
Organisasi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen
koperasi yang relevan diantaranya mengenai bagan struktur organisasi dan perangkat, serta
fungsi organisasai koeperasi. Bagan struktur organisasi Koperasi menggambarkan sususnan,
isi dan luas cakupan organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi dari pada fungsi beserta
tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas.
Menurut Hanel, struktur organisasi koperasi berperan sebagai suatu sistem sosial
ekonomi atau sosial teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. Dimana sub sistem
koperasi terdiri dari individu (pemilik dan konsumen akhir), pengusaha perorangan/kelompok
(pemasok/supplier), dan badan usaha yang melayani anggota dan masyarakat.
Di dalam Undang-Undang Koperasi Indonesia No. 25 tahun 1992 yang diberlakukan
saat ini, khususnya Bab VI pasal 21, disebutkan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri
atas (a) Rapat Anggota, (b) pengurus, dan (c) pengawas. Disamping itu juga ada Manager
koperasi sebagai pelengkap pengurus koperasi yang dianggap memiliki peran penting dalam
menjalankan roda perusahaan koperasi.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari organisasi koperasi?
2. Bagaimana struktur organisasi koperasi?
3. Bagaimana perangkat organisasi koperasi?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan koperasi?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari organisasi koperasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dan struktur organisasi koperasi.
3. Untuk mengetahui perangkat organisasi koperasi dalam koperasi di Indonesia.
4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan koperasi.

1.4. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain :
1. Mahasiswa/i dapat memahami definisi/pengertian, struktur, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan koperasi?
2. Untuk dijadikan referensi tambahan materi dalam penulisan makalah yang
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Koperasi
Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-
orang yang mempunyai kepentingan yang sama antara orang-orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-sama
dalam suatu wadah koperasi.
Sebagai organisasi koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan
dari tujuan-tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan koperasi sedapat mungkin harus
mengacu dan memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya, dalam operasionalnya
harus sinkron.
Sebagai organisasi koperasi yang bergerak dibidang usaha guna memuaskan
kepentingan anggotanya, koperasi mempunyai 5 persyaratan yang harus dipenuhi koperasi :
1. Adanya orang/subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.
2. Adanya pengelola, pengurus, direksi
3. Adanya harta kekayaan yang terpisah/equity (permodalan)
4. Adanya kegiatan
5. Adanya aturan main berdasarkan prinsip koperasi

2.2 Struktur Organisasi Koperasi


Organisaisi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen
koperasi diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisais yang relevan, perangkat dan fungsi
organisasai koeperasi.
Bagan Struktur Organisasi Koeprasi menggambarkan sususnan, isi dan luas cakupan
organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun kewajiban
setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas.
Landasan pembuatan struktur organisasi adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
3. Keputusan Rapat.

2.3 Perangkat Organisasi Koperasi


Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan
bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri dari:
1. Rapat Anggota (RA)
Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam
forum rapat anggota, sering kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota Tahunan).
Fungsi Rapat Anggota adalah :
1. Menetapkan Anggaran Dasar/ART.
2. Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha
koperasi.
3. Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan atau
pengawas.
4. Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi
serta pengesahan Laporan Keuangan.
5. Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam
melaksanakan tugasnya.
6. Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.
7. Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran Koperasi.
2. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh Anggota KOperasi, dan berperan mewakili anggota
dalam menjalankan kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dapat menunjuk
manajer dan karyawan sebagai pengelola untuk menjalankan fungsi usaha sesuai dengan
ketentuanketentuan yang ada, sebagaimana jelas tercantum dalam pasal 32 UU Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Pengurus memperoleh wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT
Pengurus berkewajiban melaksanakan seluruh keputusan RAT guna memberikan manfaat
kepada anggota koperasi. Pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus
dilakukan pengelola (Tim Manajemen) dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut :
1. Mengelola organisasi koperasi dan usahanya
2. Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan RAPBK
(Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi)
3. Menyelenggarakan Rapat Anggota
4. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan Tugas
5. Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara tertib
6. Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas.
7. Memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat.
8. Mendelegasikan tugas kepada manajer
9. Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota
10. Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota
11. Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas dan
pengurus.
12. Mencatat masuk dan keluarnya anggota.
 Fungsi dan Peran Pengurus
Pengurus koperasi mempunyai fungsi, di antaranya adalah:
1) Pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi
Fungsi pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan tertinggi diwujudkan
dalam menentukan tujuan organisasi, merumuskan kebijakan organisasi,
menentukan rencana sasaran serta program kerja organisasi koperasi, memilih dan
mengawasi tindak-antindakan manajer-manajer dan karyawan dalam mengelola
usaha koperasi.
Pengurus merupakan perangkat organisasi koperasi yang diharapkan dapat
membawa perubahan dan pertumbuhan organisasi dan sekaligus menjadi sumber
inisiatif dan inspirasi bagi pengembangan usaha koperasi. Pada menilai semua hasil
kerja kegiatankegiatan pengelolaan koperasi secara operasional yang menjadi
tanggung jawab manajer.
2) Fungsi sebagai penasihat
Fungsi sebagai penasihat ini berlaku baik bagi para manajer maupun bagi
para anggota. Bagi para manajer maminta nasihat kepada pengurus adalah penting
sekali artinya, terutama dalam rangka penjabaran dan penerapan kebijaksanaan
operasional dari kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah dirumuskan oleh
pengurus.
3) Pengurus sebagai pengawas; bahwa pengurus merupakan orang yang mendapat
kepercayaan dari anggota untuk melindungi semua kekayaan organisasi.
4) Pengurus sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi; demi keberlangsngan
usaha dan keberlanjutan organisasi koperasi, maka pengurus harus :
1. Mampu menyediakan adanya manajer yang cakap dalam organisasi;
2. Menyeleksi dan memilih eksekutif atau manajer secara efektif;
3. Memberikan pengarahan kepada para manajer agar koperasi berjalan secara
efektif, professional, dan
4. Menetapkan orang-orang yang mampu mengarahkan kegiatan dari organisasi;
5. mengikuti perkembangan pasar, dengan tepat mengarahkan berbagai jenis
layanan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh koperasi sesuai
dengan dinamika pasar dan tingkat kelayakan maupun profitabilitas usaha.
5) Pengurus sebagai symbol
Langkah-langkah yang diambil pengurus terhadap anggota maupun
karyawan bersifat persuasive yang menempatkan pengurus menjadi pemimpin
yang memiliki kekuatan dan motivator bagi pencapaian tujuan; strategis
perusahaan dan kebijaksanaan umum dari organisasi koperasi dirumuskan secara
sistematis oleh pengurus; pengurus memperoleh dan menyajikan informasi
koperasi secara cermat dalam menunjang kinerja usaha.
Pemilaian kesehatan koperasi merupakan ukuran penilaian kinerja koperasi
merupakan ukuran penilaian kinerja koperasi yang memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi kelancaran, keberhasilan pertumbuhan, perkembangan dan
keberlangsungan usaha koperasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengurus mempersiapkan dan membuat laporan kesehatan kopearsi secara tertulis
yang dikoordinasikan dengan pengawas, serta dilaporkan pada Rapat Anggota.
Aspek-aspek yang tercakup dalam laporan kesehatan kopearsi paling tidak berisi:
1. Permodalan
2. Kulaitas aktiva produktif
3. Pengelolaan
4. Efisiensi
5. Likuiditas,
6. Jati diri Koperasi,
7. Pertumbuhan dan kemandirian, and
8. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip usaha yang digunakan

Penilaian-penilaian kesehatan koperasi dibuat dengan pendekatan kualitatif


maupun kuantitatif minimal 1 tahun sekali melalui rapat pengurus. Hasil penialain
kesehatan pengurus disampaikan kepada anggota secara terbuka melalui surat edaran
atau papan pengumuman, paling lama 1 bulan dari setiap periode masa bakti pengurus
sebagai pertanggungjawaban pengurus kepada seluruh anggota. Hasil penilaian
kesehatan koperasi yang diumumkan mencerminkan kondisi sebenarnya dan sesuai
dengan situasi dilapangan. Jika tidak sesuai, anggota/pengawas dapat mengajukan
keberatan dan meminta penjelasan dan klarifikasi kepada pengurus koperasi berhak
untuk melakukan konfirmasi kepada pengawas/anggota.
Untuk mengefektifkan usaha dan berjalannya fungsi pengendalian manajemen
koperasi, maka pengurus melakukan pemeriksaan rutin secara berkala minimal 3 bulan
sekali terhadap seluruh transaksi yang terjadi. Hasil kegiatan ini menjadi
masukkan/bahan untuk perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan kinerja usah
koperasi kepada pihak pengelola koperasi, serta pengendalian atas kemugkinan
terjadinya penyimpangan dan kesalahan pembukuan. Hasil pemeriksaan pengurus
dapat disampaikan dan menjadi bahan pertimbangan dan perhatian pula bagi
pengawas koperasi.
Pengurus juga melaporkan kinerja pelaksanaan kebijakan, program kerja, dan
realisasi rencana. Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK) yang sudah
disetujui oleh Rapat Angota untuk tahun buku berjalan (1 Januari – 31 Desember).
Adapun kinerja kebijakan, program dan RAPBK meliputi :
1. Organisasi dan kelembagaan (membandingkan rencana dengan realisasi)
2. Pelayanan dan Usaha Koperasi (membandingkan rencan dengan realisasi)
3. Neraca Pelayanan Koperasi kepada anggota dan non anggota (membandingkan
rencana dengan realisasi)
4. Kinerja keuangan (analisa perkembangan dan analisa laporan keuangan)
5. Pembagian SHU
6. Keajaiban - keajaiban lain yang muncul yang tidak ada dalam rencana.
3. Pengawas
Pengawas Koperasi ini juga merupakan perangkat organisasi koperasi Indonesia ,
yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggata,serta bertanggung jawab
kepada rapat anggota.Semua hasil pengawasan yang dilakukan oleh pengawas harus
dirahasiakan dari pihak luar koperasi.Sebagai anggota pengawas,tidak dapat merangkap
sebagai pengurus ,sebab kedudukan dan tugas pengawas ini adalah mengawasi
pelaksanaan tugas kepengurusan yang dilakukan oleh pengurus.
Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari dan oleh
Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan, sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992.

Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, fungsi tugas dan wewenng
pengawas antara lain :
1) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus dan
Pengelola Koperasi.
2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
3) Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
4) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
5) Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
6) Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara
pemeriksaannya.
7) Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota
mengenai hal yang menyangkut kehidupan koperasi.
8) Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
9) Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.

Adapun beberapa hasil audit yang dilaporkan pengawas adalah :


a. Pelaksanaan Anggaran Dasar di Koperasi;
b. Pelaksanaan Kepeutusan RAT;
c. Audit manajemen (pelaksanaan Standar Operasional Produser, deskripsi jabatan, dan
disiplin kerja);
d. Audit keuangan (ada tidaknya penyimpangan keuangan oleh Pengurus);
e. Audit fisik (inventaris, dan kas).

Kebijaksanaan pengawas kepada pengurus dapat tercermin dalam upaya


mempertanyakan progress pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah disepakati dalam
rapat anggota. Kemudian, pengawas dapat meminta jasa audit dari akuntan publik untuk
mengawasi masalah keuangan . Namun, pengawas pun dapat melakukan audit sendiri
apabila mendapat kepercayaan wewenang dari rapat anggota.

2.4 Modal Koperasi


Modal merupakan sejumlah uang/barang yang digunakan untuk menjalankan usaha,
modal berupa uang tunai, barang dagangan bangunan dan lainnya. Adapun modal koperasi ini
terdiri dari 2 jenis, yaitu modal sendiri dan modal pinjaman.
1. Modal Sendiri
Dalam koperasi, modal sendiri ini didapatkan dari penghimpunan dana simpanan
anggota (Simpanan pokok dan wajib). Setelah koperasi berjalan dan mendapatkan sisa
hasil usaha sebagian dari sisa usaha tersebut akan disisihkan pada dana cadangan untuk
memperkuat modal sendiri. Modal sendiri ini berasal dari:
1) Simpanan Pokok, yang merupakan sejumlah uang yang sama besar dari semua
anggota dan wajib dibayar pada saat masuk menjadi anggota sebuah koperasi.
Besarnya simpanan pokok ini umumnya ditentukan oleh rapat anggota.
2) Simpanan Wajib, yang merupakan sejumlah uang yang besarnya tidak sama bagi
setiap anggota koperasi, serta wajib dibayar pada waktu tertentu. Simpanan wajib
ini ditunjukan untuk meningkatkan modal sendiri dengan bertahap selama menjadi
anggota. Simpanan wajin ini tidak dapat diambil kembali.
3) Dana Cadangan, merupakan sejumlah dana yang disisihkan dari sisa hasil usaha
yang memupuk modal sendiri dan kerugian dalam koperasi.
4) Hibah, merupakan donasi atau pemberian berupa uang atas barang untuk
melancarkan jalannya usaha.
2. Modal Pinjaman
Adapun modal pinjaman koperasi merupakan modal pinjaman yang berasal dari:
1) Anggota koperasi dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus
2) Koperasi dan Badan Usaha lain yang diperoleh atas dasar kerjasama yang saling
menguntungkan
3) Bank dan lembaga keuangan lainnya, atas pengajuan surat rencana penggunaan
modal/rencana usaha, rencana pengembalian kredit, serta jaminan barang yang
nilainya sebanding dengan besarnya pinjaman.
4) Obligasi atau Surat Hutang lainnya, yang merupakan surat berharga hutang jangka
panjang kepada pemegangnya dengan kesanggupan membayar bunga tetap dan
sanggup mengembalikan
5) Sumber lain yang Sah, artinya diperoleh dari lembaga lain atau pemerintah dengan
dasar pertimbangan tertentu.
6) Modal penyertaan, Koperasi dapat memperluas usaha dengan modal penyertaan
yang berasal dari pemerintah dan atau masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai