Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA”

Dosen Pengampu: Drs. La Hanu, M.Si

Disusun Oleh

Kelompok 10

1. Eka Saripa Br Siburian (7212640003)


2. Putri Yohana LTobing (7213540013)
3. Hannisa Novita Sari (7213240031)

PROGRAM STUDI S1-ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjat kan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan
dan petunjuknya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ekonomi Koperasi yang
berjudul “Koperasi Sebagai Badan Usaha”. Kami juga mengucapkan kepada dosen
pengampu mata kuliah ekonomi koperasi yaitu Bapak Drs. La Hanu, M.Si. dosen pengampu
karna telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Kami
mohon maaf jika ada penulisan kata atau kalimat yang tidak sesuai. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran atau masukan dari semua pihak, agar kedepannya saat ada
makalah kami mampu memberikan hasil yang lebih baik.

Medan, Maret 2024

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................................

1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

2.1. Koperasi Sebagai Badan Usaha .............................................................................................

2.2. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain....................................................................

2.3. Keunggulan Koperasi dengan Badan Usaha Lainnya ............................................................

2.4. Permodalan Koperasi .............................................................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................

3.1. Kesimpulan ............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Koperasi telah membuat komitmen besar untuk ekonomi dunia untuk waktu yang sangat lama.
Diperkirakan di seluruh dunia, 800 juta individu adalah individu dari koperasi dan 100 juta
lainnya adalah pekerja bisnis yang membantu (A.E Okem, 2016). Koperasi itu sendiri adalah
afiliasi yang bertujuan untuk mengatasi masalah individunya, dengan menjual kebutuhan sehari-
hari. . Bapak Koperasi Indonesia yang juga Wakil Presiden pertama R.I. yaitu Bapak Moh.
Hatta ini memiliki pemahaman dan juga pendapat yang memiliki pengertian lain dari koperasi.
Ia mengungkapkan bahwa koperasi adalah suatu karya yang diselesaikan dengan partisipasi
bersama untuk membantu perekonomian setiap bagian yang ikut serta dalam pelaksanaan
koperasi. Pengertian koperasi Indonesia secara yuridis dapat dilihat pada Undang-undang
Koperasi No. 12 Tahun 1967 pasal 3 yang menekankan pada pengertian Koperasi sebagai
organisasi ekonomi, berwatak sosial, dan dikelola berdasarkan kekeluargaa (definisi legal). dari
pengertian tersebut, sudah jelas bahwa koperasi seharusnya dijadikan anggota sebagai kekuatan
(inti), jadi anggotalah yang berperan serta secara aktif dalam kegiatan koperasi. Pada UU
Perkoperasian No. 25 Tahun 1992. pada bab 1 pasal 1 ayat 1 UU 25/1992,yang dimaksud
koperasi adalah “Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran koperasi sebagai badan usaha ?
2. Apa saja perbedaan koperasi dengan badan usaha lainnya ?
3. Apa saja Keunggulan Koperasi dengan badan usaha lainnya?
4. Apa saja Sumber-Sumber Permodalan Koperasi?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Menguraikan peran koperasi sebagai badan usaha
2. Mengklarifikasikan perbedaan koperasi dengan badan usaha lainnya.
3. Menjelaskan Keunggulan Koperasi dengan Badan Usaha lainnya
4. Meguraikan Sumber-Sumber Modal koperasi
BAB II

PEMBAHASAN

4.1. Koperasi Sebagai Badan Usaha


Sebuah lembaga yang dijadikan sebagai badan usaha atau sebuah perusahaan
merupakan suatu organisasi yang akan mengabungkan dan mengkoordinasikan sumber-
sumber daya dimana bertujuan untuk menghasilkan dan meproduksi sebuah produk baik itu
barang atau jasa. Koperasi merupakan badan usaha yang diatur di dalam peraturan undang-
undang yaitu UU No. 25 Tahun 1992. Nah, skarena itu koperasi sebagai badan usaha,
koperasi haruslah selalu tunduk terhadap kaidah-kaidah sebagai sebuah perusahan dan juga
prinsip- prinsip ekonomi yang telah berlaku. Dengan begitu konsepsi sistem yang ada
dan yang bekerja pada sebuah badan usaha seperti koperasi akan dikatakan sebagai sebuah
hasil dari kombinasi dan perpaduan dari manusia, aset -aset fisik dan non-fisik, informasi
dan teknologi. Dalam koperasi yang fungsinya utamanya adalah sebagai badan usaha, maka
dari itu koperasi harus tetap tunduk kepada prinsip –prinsip ekonomi perusahaan dan juga
prinsip – prinsip dasar sebagai dasar koperasi. ada 4 hal yang menjadi aspek penting dalam
mencapai
tujuan koperasi sebagai badan usaha, yaitu :
1. Status dan Motif Anggota Koperasi
2. Kegiatan Usaha.

Eksistensi koperasi sebagai badan usaha tercantum dalam Pasal I Ayat 1 Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 1992 yang menjelaskan bahwa koperasi adalah lembaga usaha
yang berbadan hukum yang dalam operasionalnya dijalankan berdasarkan manajemen
koperasi, yang terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan badan pemeriksa. Dalam
menjalankan usahanya, status hukum koperasi sama dengan badan usaha lainnya, yaitu
tunduk pada peraturanperaturan yang mengatur tentang kewajiban sebagai badan usaha,
seperti kewajiban memiliki status hukum seperti akta pendirian, NPWP, TDP, SIUP, dan
sebagainya. Selain itu, koperasi sebagai badan usaha haruslah dicirikan oleh beberapa
karakteristik yang diantaranya adalah:

1. Badan usaha yang didirikan dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar
adanya suatu kepentingan ekonomi yang sama.
2. Kepentingan ekonomi yang sama setidaknya diwakili oleh satu kepentingan
ekonomi yang berlandaskan kepada aspek sosial yang tercermin dari sikap saling
tolong-menolong.
3. Koperasi didirikan atas kesepakatan untuk membangun usaha bersama atas dasar
kekuatannya sendiri dan atas asas kekeluargaan.
4. Koperasi didirikan berdasarkan kekuatan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
para anggota, baik aspek manusia, modal, pasar, jaringan, dan sebagainya.
5. Pengelolaan dan pengawasan koperasi harus dilakukan sepenuhnya oleh anggota
yang mekanismenya berdasarkan rapat anggota koperasi.
6. Dalam menjalankan usahanya, tugas pokok koperasi adalah menunjang dan
memperjuangkan kepentingan-kepentingan ekonomi anggota.

Pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992 menjelaskan bahwa jenis koperasi didasarkan pada
kesamaan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Berikut jenis-jenis koperasi menurut Pasal
16 UU No. 25 Tahun 1992:

a. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan
kegiatan bagi anggota dalam rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan
anggota. Pada koperasi ini, angggota memiliki identitas sebagai pemilik (owner) dan
sebagai pelanggan (customer). Koperasi konsumen berperan dalam mempertinggi daya
beli sehingga pendapatan riil anggota meningkat.
b. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya-anggotanya adalah para produsen.
Anggota koperasi ini adalah pemilik (owner) dan pengguna pelayanan (user). Dalam
kedudukannya sebagai produsen, anggota koperasi produsen mengolah bahan baku/input
menjadi barang jadi/output, sehingga menghasilkan barang yang dapat diperjualbelikan,
memperoleh sejumlah keuntungan dengan transaksi dan memanfaatkan kesempatan
pasar yang dapat diperjual belikan, memperoleh sejumlah keuntungan dengan transaksi
dan memanfaatkan kesempatan pasar yang ada.
c. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam yaitu koperasi yang bergerak dalam penghimpunan simpanan
dari anggota kemudian meminjamkannya kembali kepada anggota yang membutuhkan.
Dalam koperasi ini anggotanya memiliki kedudukan identitas ganda sebagai pemilik
(owner) dan nasabah (customers).
d. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran yaitu koperasi yang dibentuk untuk membantu anggota dalam
memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan. Anggota berkedudukan sebagai
pemasok barang atau jasa kepada koperasinya. Dengan demikian bagi anggota, koperasi
merupakan bagian terdepan dalam pemasaran barang ataupun jasa anggota produsen.
e. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa merupakan koperasi di mana identitas anggota sebagai pemilik dan
nasabah konsumen jasa dan atau produsen jasa. Dalam status anggota sebagai konsumen
jasa, maka koperasi yang didirikan adalah koperasi pengadaan jasa.

2.2. Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Lain


Koperasi memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang membedakan dengan badan
usaha lain. Ikatan Akuntan Indonesia telah menetapkan Standar Akuntansi Keuangan
terhadap praktik akuntansi badan usaha koperasi, yaitu PSAK No. 27. Koperasi
merupakan badan usaha yang bertujuan mensejahterakan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dalam praktik usahanya koperasi tidak hanya mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya, akan tetapi lebih mengutamakan pelayanan terhadap
anggota atau lebih mengutamakan kesejahteraan anggotanya. Modal koperasi antara lain
terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan cadangan-
cadangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koperasi dibiayai dan dikelola oleh
anggotanya sendiri.
Laporan keuangan badan usaha koperasi menurut PSAK No. 27 adalah terdiri dari
Neraca, Laporan Perhitungan Usaha, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, Laporan Arus
Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Hal yang paling membedakan laporan
keuangan badan usaha koperasi dengan badan usaha lainnya, antara lain dapat terlihat
dari adanya laporan promosi ekonomi anggota dalam koperasi sedang pada usaha lain,
laporan keuangan tersebut tidak ada. Laporan promosi ekonomi anggota merupakan
laporan keuangan yang menggambarkan manfaat-manfaat yang diterima oleh anggota
dari badan usaha koperasi bersangkutan. Hal tersebut timbul karena anggota koperasi
mempunyai identitas ganda (the dual identity oh the number), yaitu anggota sebagai
pemilik juga sekaligus sebagai pengguna jasa dari koperasi bersangkutan (user own
oriented firm). Koperasi akan lebih mengutamakan pelayanan terhadap anggotanya
dibandingkan dengan pelayanan terhadap non anggota. Dalam koperasi, pencatatan
transaksi yang berasal dari anggota dan pencatatan transaksi yang berasal dari non
anggota harus dipisahkan. Dengan demikian praktek akuntansi dan penyajian laporan
keuangan yang diselenggarakan oleh suatu badan usaha koperasi akan berbeda dengan
praktek akuntansi badan usaha lainnya.
Badan usaha koperasi dengan bentuk badan usaha lain terdapat perbedaan dalam
banyak aspek. Perbedaan koperasi dengan perusahaanperusahaan yang semata-mata
bertujuan mencari keuntungan, dapat dilihat dari beberapa dimensi. Dibawah ini
disajikan perbedaan tersebut yang meliputi 8 dimensi, yaitu sebagai berikut:
1. Siapa pengguna jasa (tujuan pendirian)?
Koperasi didirikan atas dasar kesamaan cita-cita, serta kesamaan hak dan
kewajiban diantara para anggotanya. Tujuan pendirian koperasi ialah untuk
menyelenggarakan usaha bersama guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi
para anggotanya. Dengan demikian dalam melaksanakan usahanya, koperasi
lebih mementingkan peningkatan kesejahteraan anggotanya, dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan pendirian perusahaan lain selain
koperasi (perseroan) ialah untuk mengorganisasikan modal dan sumber daya
lainnya, untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Prestasi perusahaan perseroan pada umumnya diukur dari segi
jumlah keuntungan yang diperolehnya.
2. Siapa pemilik usaha dan permodalannya?
Koperasi melakukan usaha dengan modal awal yang diperoleh dari simpanan
pokok para anggotanya. Selain itu koperasi bisa juga memanfaatkan sumber-
sumber modal lain, baik dari dalam maupun dari luar koperasi. Maka akan selalu
berubah-ubah tergantung pada mutasi keluar masuk para anggotanya. Modal
usaha perusahaan perseroan, berasal dari penyertaan pertama yang dilakukan
oleh para pemiliknya. Jumlah modal pendiriannya. Dalam perjalanannya,
perusahaan perseroan dapat menambah modalnya dengan menjual sebagian
sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal.
3. Siapa yang memiliki hak suara dan pemegang kekuasaan tertinggi?
Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terletak di tangan rapat anggota. Masing-
masing anggota koperasi mempunyai hak dan kedudukan yang akan ditempuh
koperasi. Kebijakan yang ditetapkan oleh rapat anggota harus dilaksanakan oleh
pengurus koperasi dan harus dipertanggungjawabkan secara periodik. Kekuasaan
pada perusahaan perseroan ada di tangan pemilik (pemegang saham). Dengan
demikian jumlah pemilikan saham akan sangat menentukan dominasi pemegang
saham dalam menentukan kebijaksanaan yang akan dijalankan oleh manajemen
perusahaan.
4. Bagaimana keanggotaan dan voting (pemilihan pengurus) itu dilakukan?
Koperasi beranggotakan orang-orang yang menjadi pelanggan usahanya. Mereka
bergabung dengan menyerahkan sumbangan modal dalam bentuk simpanan
pokok. Sumbangan dengan merupakan bagian modal koperasi secara keseluruhan
yang akan digunakan dalam membiayai usahanya. hubungan antara koperasi
dengan para anggotanya bersifat langsung. Selain itu para anggotanya
mempunyai kesempatan yang sama untuk melibatkan diri secara aktif dalam
pengelolaan dan pengawasan jalannya usaha koperasi. Berbeda dengan
penyelenggaraan koperasu, perusahaan perseroan, hubungan antara kegiatan
perusahaan dengan para pemilik (pemegang saham) sifatnya tidak langsung dan
tidak jelas karena memang secara konsepsional dan hukum pemisahnya yang
tegas antara fungsi pemikiran dan fungsi manajemen.
5. Siapa yang menentukan kebijakan perusahaan?
Penentu kebijakan dalam koperasi adalah pengurus, sedangkan untuk badan
usaha lain ada yang ditetapkanorang yang bersangkuta, ada yang ditetapkan
sekutunya dan ada yang ditetapkan oleh direksi perusahaan. Hal ini tergantung
pada bentuk badan usahanya.
6. Apa balas jasa atas modal itu terbatas? Balas jasa atas modal pada koperasi
terbatas, sedangkan bagi perusahaan balas jasa atas modal tidak terbatas.
7. Siapa yang akan menerima hasil dari usaha tersebut?
Koperasi tidak menggunakan istilah keuntungan untuk menunjukan selisih
anatara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan
yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tesebut. Selisih tersebut dalam
koperasi dikenal sebagai sisa hasil usaha (SHU). Setelah dikurangi dengan biaya
tertentu, SHU dibagikan kepada anggotanya sesuai pertimbangan jasa masing-
masing anggota. Sedangkan pembagian keuntungan diperolehkan oleh
perusahaan ditentukan berdasaran jumlah pemilikan saham oleh masing-masing
pemegangnya. dalam praktik pemegang saham perseroan mungkin juga tidak
akan mendapatkan bagian keuntungan apabila hal ini dikehendaki oleh pemegang
saham mayoritas.
8. Siapa yang bertanggungjawab terhadap kerugian?
Yang bertanggungjawab terhadap kerugian untuk usaha koperasi adalah anggota,
dan sejumlah modal equity. Sedangkan yang bertanggungjawab terhadap
kerugian bagi perusahaan perorangan adalah pemilik, untuk firma para sekutu,
dan perseroan adalah pemegang saham (sejumlag saham yang dimilikinya).

2.3. Keuggulan Koperasi Dibanding Dengan Badan Usaha lainnya.


Karena koperasi di bangun oleh para anggota dan juga ditujukan kepada anggota itu
sendiri, sehingga terdapat begitu banyak perbedaan dengan badan usaha yang lainnya.
Koperasi ini dibuat dengan tujuan untuk mensejaterahkan, bukan untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya. Maka dengan kata lain koperasi tidak perlu bersaing
dengan badan usaha yang lain.
1. Sukarela dan Terbuka.
2. Dari dan untuk Anggota (Demokrasi Kooperatif).
3. Bertujuan untuk Menyejahterakan.
4. Mengusung Asas Persamaan.
5. Mengutamakan Persatuan.
6. Demokrasi ekonomi.
7. Membina dan Mendidik Anggota.
8. Hubungan dan Kerja Sama

2.4. Permodalan Koperasi


Modal Koperasi
Pengertian modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan koperasi adalah
sama, yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan usaha. Koperasi merupakan
kumpulan dari orang-orang yang mengumpulkan modal untu modal usaha dan setiap
orang mempunyai hak yang sama.
Sumber-sumber Modal Koperasi :
a. Modal Dasar
Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk
mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun
pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada.
b. Modal Sendiri
 Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas
koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi
tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi.
 Simpanan Wajib
Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota
koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi
dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan
wajib para anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat
menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan usaha koperasi.
 Dana Cadangan
Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil usaha
yang tidak dibagikan kepad anggoya; tujuannya adalah untuk memupuk
modal sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi
membutuhkan dana secara mendadak atau menutup kerugian dalam usaha.
 Hibah
Hibah adalah bantuan, sumbangan atau pemberian cuma-cuma yang tida
mengharapkan pengembalian atau pembalasan dalam bentuk apapun. untuk
menghindarkan koperasi menjadi tergantung dengan pemberi hibah sehingga
dapat mengganggu prinsip-prisnsip dan asas koperasi.

c. Modal Pinjaman

 Pinjaman dari Anggota

Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan


simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil
dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam
pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan
uang yang berasal dari anggota.

 Pinjaman dari Koperasi Lain

Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama
badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.
Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau
dalam lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal yang
diperlukan.

 Pinjaman dari Lembaga Keuangan

Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi


mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada
koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara
yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya
usaha koperasi.
 Obligasi dan Surat Utang

Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum
diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan
surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

 Sumber Keuangan Lain

Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana
yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif
homogen berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Konsepsi demikian
memdudukan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam
mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak kepada masyarakat
secara luas. Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang
mengkombinasikan dan mengkoordinasikan sumber – sumber daya untuk tujuan
memproduksi dan menghasilkan barang atau jasa.
Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun 1992). Sebagai badan usaha, koperasi
tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip –prinsip ekonomi yang
berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan usaha,
maka koperasi sebagai badan usaha juga bearti merupakan kombinasi dari manusia,
asset- aset fisik dan non fisik, informasi, dan teknologi.
Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip
ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasr koperasi. Khusus yang menyangkut aspek
perkoperasian, ada aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan
koperasi sebagai badan usaha yaitu :
1. Status dan Motif anggota koperasi
2. Kegiatan usaha
3. Permodalan koperasi
4. SHU koperasi
DAFTAR PUSTAKA

Fauziyyah, A., Suhada, A., Nurjanah, A., & Utama, R. E. (2024). JENIS-JENIS KOPERASI DAN
KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA. Musytari: Neraca Manajemen, Akuntansi, dan
Ekonomi, 3(4), 76-86.

ITANG, I. (2016). Badan Usaha Koperasi dan Badan Usaha Non Koperasi (Studi
Komparatif). ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam, 7(1).

Supatminigsih, T. (2023). KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA. Penerbit Tahta Media.

Anda mungkin juga menyukai