DI SUSUN OLEH :
NIM : 201810008
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan berkah, Rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat
menyalesaikan Makalah Tentang Koperasi. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang ‘Koperasi’ yang kami sajikan berdasarkan dari
berbagai sumber. Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan yang pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penyusun
menyadari makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya
mohon kritik dan saran yang membangun agar saya dapat menyusunnya
kembali lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
1.3 Tujuan........................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 4
3.2 Saran.............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dan
menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong dan meningkatkan pembangunan serta
perokonomian Nasional. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai reaksi terhadap
sistem liberalisme ekonomi, yang pada waktu itu sekelompok kecil pemilik-pemilik modal
menguasai kehidupan masyarakat. Susunan masyarakat kapitalis sebagai kelanjutan dari
liberalisme ekonomi, membiarkan setiap individu bebas bersaing untuk mengejar keuntungan
sebesar-besarnya, dan bebas pula mengadakan segala macam kontrak tanpa campur tangan
pemerintah. Akibatnya, sekelompok kecil pemilik modal menguasai kehidupan masyarakat.
Mereka hidup berlebih, sedangkan sekelompok besar dari masyarakat yang lemah kedudukan
sosial ekonominya makin terdesak. Pada saat itulah tumbuh gerakan koperasi yang
menentang aliran individualisme dengan asas kerja sama dan bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat. Bentuk kerja sama ini melahirkan perkumpulan koperasi. Secara umum yang
dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang
perekonomian lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak,
kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan–kebutuhan
anggotanya. Koperasi Indonesia memberikan pengertian bahwa tidak boleh mengimpor
begitu saja pengertian-pengertian koperasi tersebut di atas, karena cara-cara berkoperasi yang
dianggap baik dijalankan di luar negeri, kemungkinan ada yang kurang cocok untuk
dijalankan di negara Indonesia. Dalam hal mengimpor pengertian koperasi itu harus
mengadakan penyesuaian-penyesuaian dengan ;
1. cita-cita segenap bangsa Indonesia, yaitu terbentuknya negara adil dan makmur yang
menyeluruh;
3. Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.3 Koperasi
sebagai usaha bersama, harus mencerminkan ketentuan- ketentuan sebagaimana lazimnya
didalam kehidupan suatu keluarga. Dimana segala sesuatunya dikerjakan secara bersama-
sama dan ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga.
4. Koperasi diatur oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian pada
awal kemerdekaan Indonesia. Setelah itu terjadi beberapa peraturan mengenai koperasi
tersebut dan diganti oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok
Perkoperasian, kemudian setelah itu diganti oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian (Selajutnya disebut dengan Undang-Undang Perkoperasian) dan yang
terbaru adalah Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian (Selajutnya
disebut dengan UU 17/2012 tentang Perkoperasia
Sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, maka permasalahan-
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3 TUJUAN
Sebagaimana dalam pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan
bahwa “koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder.” Dalam penjelasan
pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 disebutkan bahwa “pengertian koperasi sekunder meliputi
semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer dan atau koperasi
sekunder, berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi, baik koperasi sejenis
maupun berbeda jenis atau tingkatan. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya
tiga koperasi yang berbadan hukum baik primer maupun sekunder.Koperasi sekunder
didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mengembangkan
kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya.”
Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa “hak suara dalam koperasi
sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan
jasa usaha koperasi anggota secara seimbang.”
Dalam PP No.60 tahun 1959 (pasal 13 bab IV) dikatakan bahwa “bentuk kopeasi ialah
tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada cara-cara pemusatan, penggabungan dan
perindukannya.”
Dari ketentuan tersebut,maka didapat 4 bentuk koperasi,yaitu:
Primer.
Koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.Biasanya terdapat
di tiap desa ditumbuhkan koperasi primer.
Pusat.
Koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer di tiap daerah Tingkat II
(Kabupaten) ditumbuhkan pusat koperasi.
Gabungan
Koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat di tiap daerah Tingkat I (Propinsi)
ditumbuhkan Gabungan Koperasi.
Induk
koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi, di Ibu Kota
ditumbuhkan Induk Koperasi.
Keberadaan dari koperasi-koperasi tersebut dijelaskan dalam pasal 18 dari PP 60/59, yang
mengatakan bahwa:
· Di tiap-tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
· Di tiap-tiap daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
· Di tiap-tiap daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
· Di IbuKota ditumbuhkan Induk koperasi
Pasal 16 butir (1) Undang undang No.12/1967 hanya mengatakan : “daerah kerja
koperasi Indonesia pada dasarnya, didasarkan pada kesatuan wilayah administrasi
Pemerintahan dengan memperhatikan kepentingan ekonomi.
JENIS-JENIS KOPERASI
1. Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Yang pasti barang
kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat lain, karena
koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Contoh-contoh koperasi konsumen
adalah kopkar/kopeg, Koperasi Pegawai Indosat (Kopindosat), KPRI adalah Koperasi
Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).
2. Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota berperan sebagai pemilik dan
pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan
peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual
dan memasarkannya hasil produksi tersebut. Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya
dapat berupa kajian rumah tangga, pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan
sekaligus pemilik. Koperasi Produksi Pengusaha (Produsen), Contohnya koperasi produsen
tahu dan tempe (kopti), koperasi produksi kerajinan (koprinka).
3. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga yang dipatok
harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain. Contoh koperasi jasa angkutan
yang anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika (KWK),
Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi); koperasi perumahan
yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan yang memberi jasa aliran listrik kepada
anggotanya; koperasi asuransi yang memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi
jiwa, pinjaman dan kebakaran.
4. Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan
oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta
memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh
gabungan dari koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada di kota
Depok.
Ø Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung
(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya
jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan
usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” Contoh Kospin Jasa
Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP Arta Prima di Ambarawa,
Magelang.
Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa.
Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti
buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan
semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa
antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
1. Anggaran Dasar Koperasi yang sudah ditandatangani pengurus rangkap dua, aslinya
bermaterai)
2. Berita acara rapat pendirian koperasi.
3. Surat undangan rapat pembentukan koperasi
4. Daftar hadir rapat.
5. Daftar alamat lengkap pendiri koperasi.
b. Membayar tarif pendaftaran pengesahan akta pendirian koperasi sebesar Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah).
c. Apabila permintaan pengesahaan akta pendirian koperasi telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan di atas kepada pendiri atau kuasa pendiri diberikan bukti penerimaan.
d. Pejabat koperasi, yaitu Kepala Dinas Koperasi dan UKM akan memberikan pengesahaan
terhadap akta koperasi apabila ternyata setelah diadakan penelitian Anggaran dasar koperasi.
– tidak bertentangan dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian,
dan
– tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan.
e. Pejabat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak penerimaan permohonan
pengesahan badan hukum dari koperasi yang bersangkutan harus telah memberikan jawaban
pengesahannya. Tetapi biasanya proses pengesahan di dinas koperasi dapat selesai hanya
dalam waktu 3 (tiga) minggu.
2.4 SYARAT PENDIRIAN KOPERASI MENURUT UU KOPERASI
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Koperasi adalah suatu perkumpulan orang-orang atau badan hukum yang
tujuannya untu kesejahteraan bersama dan didalam perkumpulan tersebut mengandung asas
kekeluargaan yang saling bergotong-royong dan tolong- menolong diantara anggota koperasi.
Koperasi dididirikan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan berdasarkan
kepada asas kekeluargaan yang saling bekerja sama dan bahu-membahu untuk sama-sama
maju demi mencapai tujuan kesejahteraan.
3.2 SARAN
Saran Penulis hanyalah sebagai seorang manusia biasa yang tidak pernah luput dari
kesalahan. Dan dari pembuatan makalah ini mungkin banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan didalam makalah yang saya buat dan saya sangat mengharapkan maaf dari
pembaca. Dan diharapkan sebagai mahasiswa yang masih haus akan ilmu tentang hukum,
tidak ada salahnya kita terus menggali ilmu terutama yang sudah tersaji didalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://andinisaurus.blogspot.com/2013/07/makalah-koperasi-sebagai- badan-hukum.html
2.http://dinkop-umkm.surabaya.go.id/index.php/page/detail/prosedur-pendirian
koperasi.html
3. http://dogimauw.blogspot.com/2013/04/tata-cara-pendirian-koperasi- dan_7972.html
4. http://miko01ug.blogspot.com/2009/11/makalah-koperasi.html
5. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/01/macam-macam-koperasi.html
6. http://septian99.wordpress.com/2009/11/09/hak-dan-kewajiban-anggota- koperasi
7. http://trainnerone.blogspot.com/2009/12/babab-5-hak-dan-kewajiban- anggota.html
8. http://vahmy76.wordpress.com/2011/10/10/tujuan-koperasi
9. http://valkyriexenz.blogspot.com/2013/01/syarat-syarat-serta-proses- pembentukan.html
10. http://www.infosagala.com/tujuan-dan-manfaat-koperasi/