Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Perkoprasian dalam Perekonomian

Di susun oleh :

I Gusti Agung Gede Brahma Diva Rebellion / 9 -X11

SMAN 1 DENPASAR

Tahun ajaran :

2022-2023
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karuni-Nya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Perkoprasian dalam
Perekonomian.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah
Perkoprasian dan Perekonomian ini. Semoga dengan adanya makalah Perkoprasian dalam
Perekonomian ini, dapat membantu dalam memahami materi Perkoprasian dalam
Pereekonomian.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis masih sadar masih banyak terdapat kekurangan,
terutama sekali dalam hal penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran pembaca saat penting
bagi penulis.
Akhir kata semoga Makalah Perkoprasian dalam Perekonomian ini dapat berguna bagi diri
penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….................
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………..................
1.1  Latar Belakang……………………………………………………………………………..
1.2  Rumus Masalah…………………………………………………………………………….
1.3  Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………...
BAB II : ISI……………………………………………………………………………………..
2.1  Defenisi…………………………………………………………………………………….
2.2  Cara Kerja………………………………………………………………………………….
BAB III : PENUTUP……………………………………………………………………………
3.1  KESIMPULAN…………………………………………………………………………….
3.2  SARAN…………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
            Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang
sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun
untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para
anggotannya.
            Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam
rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas tersebut,maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi.
            Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di
dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan.Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945 .cita-cita Koperasi memang sesuai dengan susunan
kehidupan rakyat Indonesia.
            Meski selalu mendapat rintangan, namun Koperasi tetap berkembang. Seiring dengan
perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan yang digunakan.
Perkembangan dan perubahan perundang-undangan tersebut dimaksudkan agar dapat selalu
mengikuti perkembangan jaman. Sesuai latar belakang di atas maka penulis memilih judul
tesis: “Kehidupan Koperasi dan Ekonomi di Indonesia ”.
1.2    RUMUSAN MASALAH
            Di dalam penulisan karya ilmiah ini diperlukan sumber informasi yang luas agar
didalam penulisannya dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan yang ingin dicapai,
sehingga dalam hal ini diperlukan adanya perumusan masalah yang akan menjadi pokok
pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah ini agar dapat terhindar dari kesimpangsiuran
dan ketidak konsistenan di dalam penulisan. Permasalahan yang timbul dalam perkoperasian
dan Perekonomian sangat luas dan beragam. Karena itu, dalam karya ilmiah ini dipilih
beberapa pokok permasalahan yang diidentifikasi, yaitu:
1.Apakah pengertian koperasi menurut para ahli ?
2.Bagaimana prinsip-prinsif koperasi?
3.Bagaimana bentuk dan kedudukan?
4.Bagaimana persiapan untuk mendirikan koperasi?
5.Bagaimana rapat pembentukan koperasi?
6.Bagaimana pengesahan badan hukum ekonomi?
7.Bagaimana anggaran dasar koperasi?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui pengertian koperasi dan ekonomi menurut para ahli
2.Untuk mengetahui prinsip-prinsif koperasi dalam pereonomian
3.Untuk mengetahui bentuk dan kedudukan
4.Untuk mengetahui persiapan untuk mendirikan koperasi
5.Untuk mengetahui rapat pembentukan koperasi
6. Untuk mengetahui pengesahan badan hukum perkoprasian dalam perekonomian
7.Untuk mengetahui anggaran dasar koperasi
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI SISTEM KOPERASI

Koperasi memiliki banyak pengertian dari pengertian menurut para ahli hingga pengertian
koperasi menurut undang-undang. Dan ini adalah pengertian koperasi menurut beberapa ahli
berikut ini :
1. Dr. Fay (1980)
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka
yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri
sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
2. R. M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak
bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh
anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas
dasar nir laba atau dasar biaya.
4. Paul Hubert Casselman
Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial.
5. Margaret Digby
Selain definisi dari para ahli diatas masih ada definisi dari undang-undang tahun 1992.
Berikut ini adalah bunyi definisi koperasi dari UU No.25 Koperasi adalah kerja sama dan
siap untuk menolong.
tahun 1992 “koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan berlandaskan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan”
2.2 CARA KERJA SISTEM KOPERASI

Kata koperasi sudah tidak asing lagi kita dengar semua orang juga sudah mengetahui apa itu
koperasi disini kita akan membahas apa prinsip koperasi,bentuk dan bagaimana cara kerja
koperasi.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Prinsip Koperasi
Seluruh Koperasi di Indonesia wajib menerapkan dan melaksanakan prinsip prinsip koperasi,
sebagai berikut:
§  keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
§  pengelolaan dilakukan secara demokratis;
§  pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota;
§  pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
§  kemandirian;
§  pendidikan perkoperasian;
§  kerja sama antar koperasi.

Bentuk dan Kedudukan


1.      Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.
2.      Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang, yang dibentuk oleh
sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang.
3.      Koperasi Sekunder adalah koperasi yang beranggotakan Badan-Badan Hukum Koperasi,
yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi yang telah berbadan hukum.
4.      Pembentukan Koperasi (Primer dan Sekunder) dilakukan dengan Akta pendirian yang
memuat Anggaran Dasar.
5.      Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia.
6.      Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh
pemerintah.
7.      Di Indonesia hanya ada 2 (dua) badan usaha yang diakui kedudukannya sebagai badan
hukum, yaitu Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT). Oleh karena itu kedudukan/status
hukum Koperasi sama dengan Perseroan Terbatas.

Persiapan Mendirikan Koperasi


1.      Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti maksud dan tujuan
berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan
pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi
dibentuk dan didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi.
2.      Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh pengertian, maksud, tujuan,
struktur organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi, dan prospek pengembangan
koperasinya, maka mereka dapat meminta penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari
Kantor Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah setempat.

Rapat Pembentukan Koperasi


1.      Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan Rapat Pendirian
Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi pendirinya. Pada saat itu mereka harus
menyusun anggaran dasar, menentukan jenis koperasi dan keanggotaannya sesuai dengan
kegiatan usaha koperasi yang akan dibentuknya, menyusun rencana kegiatan usaha, dan
neraca awal koperasi. Dasar penentuan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan
dan kebutuhan ekonomi anggotanya. Misalnya, Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi
Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Pemasaran dan Koperasi Jasa.
2.      Pelaksanaan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri ini dituangkan dalam Berita
Acara Rapat Pembentukan dan Akta Pendirian yang memuat Anggaran Dasar Koperasi.
3.      Apabila diperlukan, dan atas permohonan para pendiri, maka Pejabat Departemen Koperasi,
Pengusaha Kecil dan Menengah dalam wilayah domisili para pendiri dapat diminta hadir
untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.

Pengesahan Badan Hukum


1.      Para pendiri koperasi mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian secara tertulis
kepada Pejabat, dengan melampirkan:
§  2 (dua) rangkap akta pendirian koperasi satu di antaranya bermaterai cukup (dilampiri
Anggaran Dasar Koperasi).
§  Berita Acara Rapat Pembentukan.
§  Surat bukti penyetoran modal.
§  Rencana awal kegiatan usaha.
2.      Permohonan pengesahan Akta Pendirian kepada pejabat, tergantung pada bentuk koperasi
yang didirikan dan luasnya wilayah keanggotaan koperasi yang bersangkutan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
§  Kepala Kantor Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Kab/Kodya
mengesahkan akta pendirian koperasi yang anggotanya berdomisili dalam wilayah
Kabupaten/Kodya.
§  Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi/DI
mengesahkan akta pendirian koperasi Primer dan Sekunder yang anggotanya berdomisili
dalam wilayah Propinsi/DI yang bersangkutan dan Koperasi Primer yang anggotanya
berdomisili di beberapa Propinsi/DI, namun koperasinya berdomisili di wilayah kerja Kanwil
yang bersangkutan.
§  Sekretaris Jenderal Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah (Pusat)
mengesahkan akta pendirian Koperasi Sekunder yang anggotanya berdomisili di beberapa
propinsi/DI.
3.      Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan penolakan diberitahukan
oleh Pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah diterimanya permintaan.
4.      Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat mengajukan permintaan
ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya penolakan.
5.      Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu paling lama
1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang.
6.      Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah
diterimanya permintaan pengesahan.
7.      Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Anggaran Dasar Koperasi
Anggaran Dasar Koperasi paling sedikit memuat ketentuan sebagai berikut:
§  daftar nama pendiri;
§  nama dan tempat kedudukan;
§  maksud dan tujuan serta bidang usaha;
§  ketentuan mengenai keanggotaan;
§  ketentuan mengenai Rapat Anggota;
§  ketentuan mengenai pengelolaan;
§  ketentuan mengenai permodalan;
§  ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
§  ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
§  ketentuan mengenai sanksi.

Perubahan Anggaran Dasar Koperasi harus dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Anggota
yang diadakan untuk itu, dan wajib membuat Berita Acara Rapat Anggota Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi. Terhadap perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut
penggabungan, pembagian, dan perubahan bidang usaha koperasi dimintakan pengesahan
kepada pemerintah, dengan mengajukan secara tertulis oleh pengurus kepada Kepala Kantor
Departemen     Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah bagi Koperasi Primer dan
Sekunder berskala daerah atau kepada Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah
bagi Koperasi Sekunder berskala nasionaL.Orang-orang yang mendirikan dan yang nantinya
menjadi anggota koperasi harus mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang
sama. Hal itu mengandung arti bahwa tidak setiap orang dapat mendirikan dan atau menjadi
anggota koperasi tanpa adanya kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya.
Kegiatan ekonomi yang sama diartikan, memiliki profesi atau usaha yang sama, sedangkan
kepentingan ekonomi yang sama diartikan memiliki kebutuhan ekonomi yang sama. Orang-
orang yang akan mendirikan koperasi tersebut tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu tidak
sedang menjalani atau terlibat masalah atau sengketa hukum, baik dalam bidang perdata
maupun pidana. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi.
Layak secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efisien dan
mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagi anggotanya.Modal sendiri harus cukup
tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi. Hal itu
dimaksudkan agar kegiatan usaha koperasi dapat segera dilaksanakan tanpa menutup
kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar.
Kepengurusan danmanajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan agar tercapai efisiensi dalam pengelolaan koperasi. Perlu diperhatikan mereka
yang nantinya ditunjuk/dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang memiliki kejujuran,
kemampuan dan kepemimpinan, agar koperasi yang didirikan tersebut sejak dini telah
memiliki kepengurusan yang handal.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Awalnya koperasi didirikan karena penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang
ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Hal itu menyebabkan munculnya
ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R.
Aria Wiraatmadja pada tahun 1896. Pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan konggres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal
dilaksanakannya konggres ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama
atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan
biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh
anggotanya.
Adanya pergantian lambang koperasi di karenakan Lambang koperasi Indonesia dalam
bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap
perkoperasian di Indonesia. Koperasi didirikan untuk meningkatkan perekonomian rakyat.
Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau. Koperasi
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Masyarakat ikut serta menjadi anggota
koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun modal
pinjaman. Dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah yang anggota-anggotanya terdiri
dari siswa. Mereka dilatih untuk mengembangkan ketrampilannya dan bersikap tanggung
jawab. Landasan pokok koperasi sekolah yaitu: UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Modal koperasi
sekolah di dapat dari modal sendiri dan modal dari pihak luar. Lapangan Usaha Koperasi
sekolah berada dalam lingkungan sekolah yang usahanya meliputi sektor ekonomi yang dapat
memenuhi kebutuhan para siswa sekolah. Dengan adanya koperasi sekolah, siswa mudah
mendapatkan keperluan sekolah dengan harga yang terjangkau.

3.2 SARAN
Orang-orang yang mendirikan dan yang nantinya menjadi anggota koperasi harus mempunyai
kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung arti bahwa tidak
setiap orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi tanpa adanya kejelasan
kegiatan atau kepentingan ekonominya
DAFTAR PUSTAKA

Makalah koperasi : makalah kehidupan koperasi di Indonesia


“http://marsiwirianis.blogspot.com/2013/05/makalah-kehidupan-koperasi-di-indonesia.html”

Definisi Koperasi
“http://iptaana.wordpress.com/2012/09/28/definisi-koperasi/”

Cara Kerja Koperasi


“http://wardono.wordpress.com/2010/12/28/cara-kerja-koperasi/”

Anda mungkin juga menyukai