Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“ MANAJEMEN UMKM DAN KOPERASI “

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Nama / NPM :
1. Meirisa Wardana Pasaribu
2. David Fransisco
3. Nikmat Hardina Panggabean
4. Ricardo
5. Eka Elpina Pasaribu
6. Liska
7. Muti Arlisna
Semester : ll-A / Genap
Matkul : Manajemen UMKM dan Koperasi
Dosen pengampu : Amaluddin sikumbang
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
AL-WASHLIYAH SIBOLGA / TAPANULI TENGAH
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpah rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen UMKM dan

Koperasi yang berjudul " MANAJEMEN UMKM DAN KOPERASI ". Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata
kuliah Manajemen UMKM dan Koperasi yaitu Bapak Amaludin Sikumbang, SE., MM.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen
UMKM dan Koperasi yang telah memberikan kami waktu dan kesempatan dalam
mengerjakan makalah ini. Makalah ini memberikan pengetahuan dan informasi tentang
sejarah pertumbuhan, perkembangan dan perjuangan koperasi dalam pembelajaran
Manajemen UMKM dan Koperasi bagi mahasiswa.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pemahaman pembaca tentang sejarah pertumbuhan, perkembangan dan perjuangan koperasi.
Kami juga berharap lebih jauh lagi agar dengan makalah ini pembaca dapat memahami
dengan baik tentang bagaimana sejarah pertumbuhan, perkembangan dan perjuangan
koperasi hingga saat ini terlebih di era globalisasi.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sibolga, 28 Juni 2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB ll PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen....................................................................................................3
B. Sejarah Koperasi Dan Umkm..........................................................................................5
C. Koperasi..........................................................................................................................6
D. Fungsi Dan Tugas Koperasi............................................................................................7
E. Jenis Koperasi.................................................................................................................7
F. Landasan Hukum Koperasi...........................................................................................10
G. Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia......................................................12
H. Perangkat Organisasi Koperasi.....................................................................................13
I. Manajemen Koperasi....................................................................................................16
J. Hubungan Koperasi Dan Umkm...................................................................................17
K. Wewenang Pemerintah Terhadap Koperasi Dan Umkm..............................................17
L. Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Koperasi Dan Umkm.....................................18
M. Permasalahan Dalam Pengembangan Koperasi Dan Umkm.......................................19
N. Strategi Dalam Mengatasi Permasalahan Pengembangan Koperasi Dan Umkm.........19
BAB IIl PENUTUP..................................................................................................................20
A. Kesimpulan...................................................................................................................20
B. Saran..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat merupakan salah satu lembaga yang
menjadi pilar ekonomi dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif
homogen berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Koperasi sebagai badan
usaha yang cukup strategis dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang berdampak
pada masyarakat secara luas.Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok
dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan. Kekeluargaan adalah azas yang
memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar
dalam jiwa bangsa Indonesia (Hadhikusuma ; 2000).Asas kekeluargaan sebenarnya
menunjukkan individu yang bergabung dalam kelompok. Individu meminjam uang
dari koperasi berarti meminjam uang kelompok.Individu yang bergabung dalam
koperasi akan melakukan interaksi dengan anggota koperasi lain. Individu saling
berinteraksi sehingga muncullah kelompok. Kelompok yang solid dengan tujuan,
norma, prilaku tertentu akan mendukung pencapaian tujuan koperasi. Sebaliknya
kelompok yang tidak solid dengan adanya individu yang tidak mendukung
tercapainya tujuan kelompok yang tercantum dalam aturan koperasi. Dan individu
yang berprilaku tidak sesuai dengan tujuan koperasi akan di pecat menurut Buttutasik
(dalam PIP, 2005). Dengan demikian kelompok yang kohesiv tetap dapat mencapai
tujuan kinerja yang baik (Nieva, Fleishman dan Rieck dalam Robbins, 2003).Di
Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh dorongan pemerintah, bahkan
sejak pemerintahan penjajahan Belanda. Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan
sebagai suatu gerakan sudah dimulai sejak tanggal 12 Juli 1947 melalui Kongres
Koperasi di Tasikmalaya.Di Indonesia, pemberdayaan koperasi menjadi salah satu
upaya dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan melalui
program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Upaya pemerintah dalam hal ini
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah adalah untuk dapat
menghasilkan program dan kebijakan yang dapat mendukung tumbuh dan
berkembangnya koperasi. Namun, citra koperasi di masyarakat saat ini identik dengan
badan usaha marginal, yang hanya bisa hidup bila mendapat bantuan dari
pemerintah.Walaupun hambatan senantiasa menghadang, namun koperasi sebagai
pilar ekonomi yang berbasis masyarakat ekonomi skala kecil dan mikro terus
diupayakan pengembangannya.Dalam usaha pemulihan di bidang ekonomi,
sesungguhnya koperasi mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampil lebih
unggul. Krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah
membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa fundamental ekonomi yang semula
diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur. Karena masih kurangnya pemahaman
tentang perkoperasian dan gerakan koperasi di Indonesia.Selain koperasi, usaha kecil
menengah juga turut dalam upaya pengembangan termasuk dalam aspek seperti
peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan
teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap permodalan,

3
informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, dan iklim usaha yang
sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan
yang sehat. Oleh karena itu, penulis merasa perlu membuat rangkuman informasi
dalam bentuk makalah yang mampu memberikan informasi singkat mengenai
manajemen ukm dan koperasi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengambil
judul Teori Praktis Manajemen UMKM dan Koperasi.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah apa yang dimaksud dengan Manajemen UMKM
dan Koperasi?.

C. TUJUAN
Adapun tujuan yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai manajemen UMKM dan koperasi.

D. MANFAAT
Adapun manfaat yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi Pembaca


2. Menambah Pengetahuan tentang manajemen UMKM dan koperasi.
3. Manfaat bagi penulis
4. Sebagai sarana untuk menambah wawasan berfikir mengenai manajemen
UMKM dan koperasi.

4
BAB ll

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan/melalui orang lain.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola atau mengatur.
Sedangkan secara definitip pengertian manajemen adalah seni dan ilmu untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan
bantuan tenaga dan pikiran orang lain. Manajemen merupakan suatu kegiatan atau
serangkaian tindakan atau proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
melalui kerja sama dengan orang lain. Sebagai arti dari serangkaian tindakan adalah
dalam mencapai tujuannya, diperlukan adanya kerja sama yang rasional dan efektif,
dengan berbagai tindakan yang saling berkaitan.

Ada beberapa pendapat para ahli tentang pengertian manajemen, yaitu :

1. Menurut George Terry,

Manajemen   adalah   suatu   proses   tertentu   yang   terdiri   dari  


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan
suatu ilmu dan seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai
tujuan. Seorang pakar manajemen, Stoner menguraikan bahwa manajemen
merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan atas usaha-usaha para anggota organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

2. Menurut Alex Dasuki,

Manajemen adalah usaha (ilmu) yang berhubungan dengan cara


mengkombinasikan dan mengoperasionalkkan faktor-faktor produksi secara
efisien serta memilih unit-unit usaha yang menguntungkan serta
berkesinambungan, sebagai suatu proses, maka manajemen sebagai titik
utamanya memiliki fungsi berturut-turut sebagai berikut :

 Perencanaan (planning) merupakan suatu keputusan tentanng apa


yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
 Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang pimpinan unutk menggabungkan dan mengatur
sumber daya yang dimiliki. Langkah-langkah yang diperlukan meliputi
penetapan struktur organisasi dengan pembagian tugas, pengaturan hak
dan wewenang masing-masing sehingga dapat bekerja sama secara
efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5
 Pengarahan (actuating) adalah pengarahan terhadap orang-orang agar
mau bekerja sama secara sadar dalam suatu kelompok kerja guna
mencapai tujuan. Berdasarkan fungsi tersebut manajer harus tahu
persis kebutuhan dari orang-orang terkait, sehingga manajer dapat
dengan mudah menggerakkan orang lain untuk mengerjakan tugas-
tugasnya.
 Koordinasi (coordinating) adalah suatu usaha memadukan atau
menyamakan berbagai arahan atau aneka perintah untuk dijadikan satu
tujuan atau satu arah yang sama, menyelaraskan keinginan masing-
masing anggota yang terkait.
 Pengawasan (controlling) merupakan tindakan yang sistematis dari
manajemen untuk mengarahkan agar setiap pelaksanaan kerja sesuai
dengan apa yang telah ditentukan semula. Dalam pengawasan,
diperlukan tindakan pemantauan yang efektif agar dapat mencegah
penyimpangan yang merugikan.

3. Menurut M.C Farland ,

menyebutkan bahwa manajemen sebagai suatu pemandu, di mana


orang-orang yang berwenang menciptakan, memelihara, dan menjalankan
organisasi dalam memilih dan mencapai tujuann. Jadi, menekankan pada
prosesnya, orangnya dan organisasinya. Sedangkan menurut beberapa literatur
manajemen, istilah manajemen mengandung maksud sebagai suatu proses,
sebagai kolektivitas orang-orang yang bekerja sama dan sebagai seni atau
sebagai ilmu. Jadi yang penting adanya tujuan yang ingin dicapai dengan
menggunakan orang lain yang dibimbing dan diawasi.

Dengan kata lain, sarana atau alat manajemen yang digunakan untuk mencapai
tujuan antara lain adalah :

 Orang (man) yang mengatur atau mengelola sumber daya yang ada.
 Uang (money) sebagai alat yang digunakan agar SDM bisa bekerja.
 Bahan (material), bahan yang dibutuhkan dalam suatu organisasi.
 Metode (cara kerja), langkah yang digunakan untuk menjalankan
organisasi.
 Pasar (market), sasaran yang menjadi tujuan pemasaran produk.

B. Sejarah Koperasi dan UMKM


Koperasi sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai kedudukan (politik) yang
cukup kuat karena memiliki cantolan konstitusional, yaitu berpegang pada Pasal 33
UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan bahwa perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam Penjelasan UUD 1945
itu dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok dengan asas kekeluargaan itu
adalah Koperasi. Tafsiran itu sering pula dikemukakan oleh Mohammad Hatta, yang
sering disebut sebagai perumus pasal tersebut. Pada Penjelasan konstitusi tersebut
juga dikatakan, bahwa sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada asas demokrasi
ekonomi, di mana produksi dilakukan oleh semua dan untuk semua yang wujudnya

6
dapat ditafsirkan sebagai Koperasi. Dalam wacana sistem ekonomi dunia, koperasi
disebut juga sebagai the third way atau jalan ketiga. Istilah yang akhir-akhir ini
dipopulerkan oleh sosiolog Inggris, Anthony Giddens, yaitu sebagai jalan tengah
antara kapitalisme dan sosialisme. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria
Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Ia mendirikan koperasi
kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. R.
Aria Wiriatmadja atau Tirto Adisuryo, yang kemudian dibantu pengembangannya
oleh pejabat Belanda dan akhirnya menjadi program resmi pemerintah. Seorang
pejabat pemerintah Belanda, yang kemudian menjadi sarjana ekonomi, Booke, juga
menaruh perhatian terhadap Koperasi. Atas dasar tesisnya, tentang dualisme sosial
budaya masyarakat Indonesia antara sektor modern dan sektor tradisional, ia
berkesimpulan bahwa sistem usaha koperasi lebih cocok bagi kaum pribumi daripada
bentuk badan-badan usaha kapitalis. Pandangan ini agaknya disetujui oleh pemerintah
Hindia Belanda sehingga pemerintah kolonial itu mengadopsi kebijakan pembinaan
koperasi. Meski Koperasi tersebut berkembang pesat hingga tahun 1933-an,
pemerintah Kolonial Belanda khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat
perlawanan, namun koperasi menjamur kembali hingga pada masa pendudukan
Jepang dan kemerdekaan.

Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres


Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Kemudian, tanggal tersebut ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Bung Hatta meneruskan tradisi pemikiran ekonomi
sebelumnya. Ketertarikannya kepada sistem koperasi adalah karena pengaruh
kunjungannya ke negara-negara Skandinavia, khususnya Di Indonesia, Bung Hatta
sendiri menganjurkan didirikannya tiga macam koperasi. Pertama, koperasi konsumsi
yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Kedua, koperasi
produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan).
Ketiga, koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna
memenuhi kebutuhan modal. Bung Hatta juga menganjurkan pengorganisasian
industri kecil dan koperasi produksi, guna memenuhi kebutuhan bahan baku dan
pemasaran hasil. Menurut Bung Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang
sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi
pelaku ekonomi skala kecil. Koperasi bisa pula membangun usaha skala besar
berdasarkan modal yang bisa dikumpulkan dari anggotanya, baik anggota Koperasi
primer maupun anggota Koperasi sekunder. Karena kedudukannya yang cukup kuat
dalam konstitusi, maka tidak sebuah pemerintahpun berani meninggalkan kebijakan
dan program pembinaan Koperasi. Semua partai politik, dari dulu hingga kini, dari
Masyumi hingga PKI, mencantumkan Koperasi sebagai program utama. Hanya saja
kantor menteri negara dan departemen Koperasi baru lahir di masa Orde Baru pada
akhir dasarwarsa 1970-an. Karena itu, gagasan sekarang untuk menghapuskan
departemen Koperasi dan pembinaan usaha kecil dan menengah, bukan hal yang
mengejutkan, karena sebelum Orde Baru tidak dikenal kantor menteri negara atau
departemen Koperasi. Bahkan, kabinet-kabinet yang dipimpin oleh Bung Hatta
sendiri pun tidak ada departemen atau menteri negara yang khusus membina
Koperasi. Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya sudah bisa dikatakan memiliki
unit usaha besar dan beragam serta tumbuh menjadi raksasa bisnis berskala besar.
Beberapa Koperasi telah tumbuh menjadi konglomerat ekonomi Indonesia, yang
tentunya tidak kalah jika dibandingkan dengan perusahaan swasta atau BUMN yang
sudah menggurita, namun kini banyak yang sakit. Koperasi yang bersangkutan sudah
merambah dan menangani berbagai bidang usaha yang menguasai hajat hidup orang

7
banyak dan merangsek ke berbagai bidang usaha-bisnis komersial. Sebagai sebuah
sistem, kebijakan dasar pengembangan SDM koperasi dan UMKM dipahami sebagai
kebijakan yang melibatkan banyak actor dan kepentingan yang merupakan sub-sub
sistem. Sub-sub sistem tersebut bisa dipahami sebagai stakeholders yang masing-
masing mempunyai peran dan kepentingan terhadap eksistensi dari koperasi dan
UMKM. Oleh karena itu, untuk mendesain kebijakan dasar pengembangan SDM
koperasi dan UMKM yang komprehensif, pertama yang harus dilakukan adalah
memetakan atau mengidentifikasi kelompok-kelompok yang terlibat dalam formulasi
kebijakan dan yang menjadi target dari kebijakan tersebut (policy formation and
target group). Kelompok-kelompok ini merupakan entitas yang sudah eksis dan
terlibat secara intens dengan urusan koperasi dan UMKM.

C. Koperasi
Definisi Koperasi

Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai “Suatu badan usaha


yang beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum Koperasi, dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan”.
Moh. Hatta, mendefinisikan bahwa, “Koperasi adalah usaha bersama
untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong”.
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation.
Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan
bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia
adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-
orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Secara harfiah, koperasi yang berasal dari bahasa Inggris yaitu coperation
yang terdiri dari dua suku kata yaitu “co” yang berarti bersama dan “operation” yang
berarti bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama
dapat disebut koperasi.

Pengertian pokok tentang koperasi :

 Merupakan perkumpulan orang-orang termasuk badan hukum yang


mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama.
 Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan mempunyai hak
dan kewajiban yang sama sebagai pencerminan demokrasi dalam ekonomi.
 Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.
 Pengawasan dilakukan oleh anggota.
 Mempunyai sifat saling tolong menolong.
 Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagai syarat menjadi anggota.

D. Fungsi Dan Tugas Koperasi


Fungsi Koperasi

8
 Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
 Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
 Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
 Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi
Peran dan Tugas Koperasi
 Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
 Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
 Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada

E. Jenis Koperasi
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD
dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa
pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan
berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari
sekian jenis koperasi.

1. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi Simpan Pinjam
(KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi, dan Koperasi Produksi.

a. Koperasi Simpan Pinjam(KSP)

KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan
anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung
dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”

b. Koperasi Serba Usaha (KSU)

KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha
simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga
masyarakat, unit produksi, unit wartel.

c. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan


sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian,
perabot rumah tangga.

d. Koperasi Produksi

9
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya
sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan
pemasaran.

2. Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya

a. Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan..


Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu,
kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama
tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.

b. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan
kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.

c. Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah,
seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan
semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa
antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

3. Jenis koperasi menurut fungsinya antara lain :

 Koperasi konsumsi, adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau


pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen
akhir. Disini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi
koperasinya.
 Koperasi penjualan / pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai ditangan
konsumen. Disini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa
kepada koperasinya.
 Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Disini anggota berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
 Koperasi jasa adalah koperasi yang menyenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan
oleh anggota, misalnya : simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya.

10
Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintahan
internasional ) adalah :

 Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela


 Pengelolaan yang demokratis
 Partisipasi anggota dalam ekonomi
 Kebebasan dan otonomi
 Pengembangan pendidikan, pelatihan dan ekonomi

Manfaat Koperasi

Manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang
ekonomi dan manfaat koperasi di bIdang sosial.

a. Manfaat koperasi di bidang ekonomi, antara lain :

 Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang


diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan
aktifitasnya.
 Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang
ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan oleh toko-toko. Hal ini
bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang
mampu.
 Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak
semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.
 Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap
anggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangan
koperasi.
 Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektif dan
membiasakan untuk hidup hemat.

b. Manfaat koperasi dibidang social, antara lain :

 Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tentram.


 Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas
hubungan-hubungan kebendaan tetapi diatas rasa kekeluargaan.
 Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat
kekeluargaan.

F. Landasan Hukum Koperasi


UUD 1945 pasal 332.UU No.12 tahun 19673.Instruksi Presiden RI no.2 tahun 19784.TAP
MPR no.II 1983. Kemudian, melalui perjuangan yang cukup panjang pada tahun 1927 keluar

11
peraturan tentang “Perkumpulan Koperasi Bumi Putera” No. 91 tahun 1927.Melalui
peraturan tersebut maka izin mendirikan koperasi di perlonggar. Kongres koperasi 1
diselenggarakan atas dorongan Bung Hatta pada tanggal 12 Juli 1947di tasikmalaya.

Keputusan penting dalam kongres 1 antara lain:

 Mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat (SOKRI) yang berkedudukan


diTasikmalaya.
 Mengajukan berdirinya “Koperasi Desa” dalam rangka mengatur perekonomian
pedesaan.

Menetapkan tanggal 12 Juli sebagai hari koperasi.Pada bulan Juli 1953 diadakan kongres
koperasi ke II di Bandung keputusan penting dalam kongres tersebut adalah :

 Mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia. B.SOKRI di ubah


menjadi Dewan Koperasi Indonesia.Pada bulan September 1956 diadakan Kongres
Koperasi ke III di Jakarta keputusan penting yang dihasilkan dalam kongres tersebut
antara lain:a.Penyempurnaan Organisasi Gerakan Koeprasi.
 Menghimpun bahan untuk undang-undang perkoperasian.Undang-undang
perkoperasian yang pakai hingga saat ini adalah UU Perkoperasian No.25 tahun 1992.

Elemen Koperasi

Elemen yang terkandung dalam koperasi menurut International Labour Organization (Sitio
dan Tamba, 2001) adalah:

 Perkumpulan orang-orang,
 Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan,
 Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai,
 Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi
dan dikendalikan secara demokratis,
 Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan,
 Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.

Nilai-Nilai Koperasi

Koperasi berdasarkan pada nilai-nilai koperasi, antara lain :

 Menolong diri sendiri (selp help).


 Bertanggung jawab pada diri sendiri.
 Demokratis.
 Persamaan.
 Keadilan.
 Solidaritas.

12
Berdasarkann tradisi para pendirinya, para anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis,
antara lain :

a. Kejujuran.
b. Keterbukaan.
c. Tanggung jawab sosial.
d. Kepedulian pada orang lain.

G. Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia


Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia ditunjukkan melalui lambang koperasi.
Lambang koperasi mempunyai arti berikut.

 Rantai memgambarkan persahabatan dan persatuan dalam koperasi.


 Lima gigi roda menggambarkan usaha koperasi yang dilakukan secara terus menerus.
 Padi dan kapas menggambarkan kemakmuran dan kesejahterhan rakyat yang akan
dicapai koperasi.
 Timbangan menggambarkan keadilan social sebagai salahn satu dasar bagi koperasi.
 Bintang dan perisai menggambarkan Pancasila sebagai landasan idiil koperasi.
 Pohon beringin menggambarkan lambang kemasyarakatan serta melambangkan
koperasi yang kokoh dan berakar.
 Koperasi Indonesia menggambarkan lambang koperasi yang menunjukkan
Kepribadian rakyat Indonesia.
 Warna merah putih menggambarkan sifat nasional koperasi.

Dari uraian di atas, tampak jelas koperasi merupakan badan usaha yang sesuai dengan UUD
1945. Namun, pada kenyataanya, koperasi tidak berkembang seperti yang diharapkan. Untuk
itu, pemerintah memberikan berbagai bantuan untuk mendukung peranan koperasi.

H. Perangkat Organisasi Koperasi


Menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 Pasal 21, perangkat organisasi koperasi
terdiri atas :

a.) Rapat Anggota

Rapat anggota secara normal diselenggarakan satu tahun sekali atau selambat-lambatnya tiga
bulan setelah tutup buku pada tahun yang bersangkutan. Rapat anggota merupakan kekuasaan
tertinggi pada organisasi koperasi yang dapat diwujudkan sebagai berikut :

 Dalam Rapat Anggota, dipilih dan diberhentikan jabatan pengurus serta Badan
Pengawas.
 Dalam Rapat Anggota, didengar laporan pengurus serta disahkan laporan
pertanggungjawaban.
 Dalam Rapat Anggota, berbagai usul dan saran serta pendapat dari para anggota dapat
dikeluarkan secara adil sesuai haknya, yaitu satu anggota mempunyai satu suara. Jadi
forum ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan demokrasi anggota.

13
 Dalam Rapat Anggota, diputuskan rencana-rencana kerja koperasi untuk periode yang
akan datang.
 Dalam Rapat Anggota, semua anggaran pendapatan dan biaya yang telah disusun
dimintkan juga persetujuan dari para anggota.

Rapat Anggota juga terdiri dari :

 Rapat anggota biasa.


 Rapat anggota rencana kerja (RARK)
 Rapat anggota tahunan (RAT)
 Rapat anggota khusus (RK)
 Rapat anggota luar biasa (RALB)

b.) Pengurus

Pengurus koperasi terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara serta anggota yang dipilih
dalam Rapat Anggota sesuai dengan anggaran dasar koperasi.pengurus merupakan wakil para
anggota yang memenuhi syarat dan kriteria tertentu serta dipilih dan disahkan oleh Rapat
Anggota. Mereka bersumpah di depan para anggota untuk setia dan mengabdi demi
kepentingan koperasi secara suka rela. Mereka dipercaya menjadi wakil anggota yang
bertugas menjalankan, mengelola, dan memimpin jalannya organisasi koperasi. Mereka
bekerja sebagai mandataris dari anggota untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkan
dalam Rapat Anggota. Pengurus berhak mewakili organisasi di dalam dan di luar pengadilan
bila terjadi suatu masalah. Sebagai mandataris pengurus pada setiap akhir tahun pembukuan
membacakan laporan pertanggungjawaban kepada Rapat Anggota atas tugas-tugas yang
diembannya dengan disaksikan oleh pejabat yang berwenang ( Undang-Undang no.25 tahun
1992 Pasal 29,30 dan 31).

c) Pengawas

Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota yang sesuai
dengan bunyi Pasal 38 Undang-Undang no.25 tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan
pemeriksaan terhadap tat kehidupan koperasi, termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan
kebijakan pengurus. Dalam melakukan tugas-tugas tersebut, pengawas menyusun laporan tertulis
tentang hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke RAT. Karena pengawas berwenang untuk
meneliti catatan serta menguji kebenaran harta, hak, dan kewajibanyang dimiliki koperasi, maka
jabatan ini tidak boleh dirangkap apalagi oleh pengurus.

UMKM

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada usaha berskala kecil
yang memiliki kekayaan bersih maksimal sekitar Rp 200.000.000, belum termasuk tanah dan
bangunan. UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha perseorangan dimana didirikan dan
dimiliki oleh satu orang saja. Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998, UKM merupakan
kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dimana tipe bidang usahanya bersifat heterogen serta perlu
dilindungi oleh pemerintah untuk mencegah persaingan yang tidak sehat.

Di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) dikenal dengan nama microfinance.
Microfinance adalah penyediaan layanan keuangan untuk kalangan berpenghasilan rendah,

14
termasuk konsumen dan wiraswasta, yang secara tradisional tidak memiliki akses terhadap
perbankan dan layanan terkait. Microfinancesaat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam
pengentasan kemiskinan.

UMKM memiliki dua fungsi dalam perkembangan ekonomi negara. Menurut Marzuki Usman dalam
fungsi mikro terdapat dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana
(planner). Sedangkan jika dilihat secara makro, ekonomi kewirausahaan memiliki peran penting
dalam pembangunan suatu bangsa, sebagai penggagas, penggerak, pengendali, serta pemacu
pembangungan sosial ekonomi suatu negara.

Dari dua fungsi tersebut, maka dapat kita simpulkan beberapa manfaat UKM sebagai berikut.

a. Membuka Lapangan Pekerjaan

Adanya UKM tentunya membuka kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Hal ini dapat
menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran, sehingga dapat menjadi salah satu solusi
untuk mengatasi masalah sosial. UKM pun tidak hanya membutuhkan tenaga terdidik dengan
kualifikasi pendidikan yang tinggi, akan tetapi tenaga kerja yang dapat dipakai juga tenaga kerja
terlatih yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini membuat kesempatan kerja bagi
masyarakat kecil juga semakin mudah.

b. Menjadi Penyumbang Terbesar Nilai Produk Domestik Bruto

Saat ini Indonesia telah menjadi salah satu anggota negara-negara G20 yang merupakan kumpulan
20 negara penghasil Produk Domestik Bruto terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) sendiri
merupakan sebuah ukuran makro ekonomi untuk memperlihatkan kemampuan dari suatu negara
dalam memproduksi barang dan jasa dalam waktu tertentu. Dari PDB inilah kemudian terlihat
bagaimana kekuatan ekonomi dari suatu negara.

Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) terdiri dari :

 Usaha Mikro : usaha produktif milik orang perorang dan/atau badan usaha perorangan yang
memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 300 juta rupiah.
 Usaha Kecil : usaha ekonomi produktif yang berdiri sndiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yag memiliki kekayaan bersih > Rp. 50 juta
s.d. Rp. 500 juta. tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil penjualan
tahunan Rp. 300 juta s.d. Rp. 2,5 milyar.
 Usaha menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih > Rp. 500 juta
sampai s.d. Rp. 10 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil
penjualan tahunan > Rp. 2,5 milyar s.d. Rp. 150 milyar.

Asas-asas Usaha mikro, Kecil dan Menengah antara lain:

 Kekeluargaan;
 Demokrasi ekonomi;
 Kebersamaan;

15
 Efisiensi berkeadilan;
 Berkelanjutan;
 Berwawasan lingkungan;
 Kemandirian;
 Keseimbangan kemajuan;
 Kesatuan ekonomi nasional

Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain:

 Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan


Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;
 Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan;
 Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan
kompetensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
 Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
 Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu

Tujuan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain:

 Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang dan berkadilan;


 Menumbuhkan dan mengembangkan Kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
menjadi sistem usaha yang tangguh dan mandiri;
 Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengentasan rakyat dari kemiskinan.

I. Manajemen Koperasi
Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di
dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal
dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak
yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan. Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa
manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan.
Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar
mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen
dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).

Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi harus mengarah kepada
manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap
anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar
kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi
(Anoraga dan Widiyanti, 1992).

Manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi,
proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi, 1999). Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi
pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan
struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota,
Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi
manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi,
pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi
Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha

16
koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam
mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada anggota. Dan sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi
dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah
daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang
efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen
(management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management),
di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam
mengendalikan manajemen perusahaannya.

Sitio dan Tamba (2001) menyatakan badan usaha koperasi di Indonesia memiliki manajemen
koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus,
pengawas, dan pengelola. Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah
gaya manajemen partisipatif. Pola umum manalemen koperasi yang partisipatif tersebut
menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi. Terdapat pembagian tugas (job
description) pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup
keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan
secara bersama (shared decision areas).Manajemen koperasi adalah mencapai tujuan koperasi
dengan bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Tidak hanya sekedar aspek organisasi
manajemen pemasaran koperasi serta manajemen keuangan koperasi juga menjadi penting untuk
dipahami. Pemasaran dan finance seringkali menjadi momok menakutkan pasca hancurnya sistem
monopoli KUD . Munculnya berbagai macam bentuk koperasi saat ini juga mengaharuskan kita
membuat penyesuaian manajemen koperasi syariah tentu akan sangat berbeda jika dibandinkan
dengan manajemen koperasi sekolah, dan untuk hal ini saja koperasi tidak memiliki kemampuan
memadai, bahkan konsep dasar manajemen strategi koperasi masih sangat sulit dicari standarnya.
Dengan demikian yang dimaksud dengan manajemen koperasi adalah seni dan ilmu untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya ( meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
para anggotanya ) dengan menggunnakan bantuan tenaga dan pikiran orang lain dalam koridor
organisasi koperasi.

J. Hubungan Koperasi dan UMKM


Ekonomi kerakyatan mungkin menjadi sebuah frase yang sering kita dengan ketika pemilihan
umum beberapa waktu lalu. Ekonomi kerakyatan menjadi sebuah “senjata” para kandidat pemimpin
tersebut untuk menarik perhatian rakyat agar memilih mereka. Namun seiring berjalannya waktu,
ekonomi kerakyatan hanya menyisakan konsep belaka, tidak ada manuver konkret dari para
pemimpin untuk bisa mewujudkan apa itu ekonomi kerakyatan dalam kehidupan masyarakat yang
lebih luas. Padahal jika kita tilik lebih dalam, negara ini pada dasarnya sudah memiliki konsep
ekonomi kerakyatan yang tertuang dalam konstitusi. Krisis moneter yang melanda beberapa negara
di kawasan Asia (Korea, Thailand, Indonesia, Malaysia ) pada tahun 1997 setidaknya menjadi saksi
sejarah dan sekaligus memberikan pelajaran sangat berharga bahwa sesungguhnya pengembangan
ekonomi bangsa yang berbasis konglomerasi itu rentan terhadap badai krisis moneter.Sementara
itu, pada saat yang sama kita dapat menyaksikan bahwa ekonomi kerakyatan (diantara mereka
adalah koperasi), yang sangat berbeda jauh karakteristiknya dengan ekonomi konglomerasi, mampu
menunjukkan daya tahannya terhadap gempuran badai krisis moneter yang melanda IIndonesia
Dalam konteks ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi
dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya
dibawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri. Prinsip demokrasi ekonomi
tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan.

17
Secara operasional, jika koperasi menjadi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan
konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah
mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil.
Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada
aras ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah
diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi
latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.Koperasi bisa mencakupi kehidupan ekonomi
seluruh masyarakat meskipun mereka tidak memiliki modal yang besar, namun koperasi
memberikan wadah untuk bisa menunjang perkembangan ekonomi masyarakat dalam
mengembangkan usahanya. UKM dan Koperasi adalah dua hal yang saling membutuhkan satu sama
lainnya.

K. Wewenang Pemerintah Terhadap Koperasi dan UMKM


Dalam wewenang manajemen koperasi memahami bahwa koperasi itu kekuatan utamanya adalah
kebutuhan bersama dalam konteks ekonomi, sukarela dan terbuka serta partisipasi total dari
anggota. Logikanya ketika angota merasakan manfaat ekonomi dri koperasi maka member base
economic akan berjalan. Kami akan mencoba menampilkan gambar struktur organisasi, dalam
konteks ini gambar organisasi koperasi. Aspek ini merupakan bagian penting dari kesuksesan
pengelolaan koperasi, Karena struktur organisasi adalah konfigurasi peran formal yang didalamnya
dimaksudkan sebagai prosedur, governansi dan mekanisme kontrol, kewenangan serta proses
pengambilan kebijakan. Struktur organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa sesuai dengan idiologi
dan strategi pengembangan untuk memperoleh Strategic competitiveness sehingga setiap koperasi
boleh jadi mempunyai bentuk yang berbeda secara fungsional karena menyesuaikan dengan strategi
yang sedang dikembangkan tetepi secara basic idiologi terutama terkait dengan perangkat organisasi
koperasi akan menunjukan kesamaan.Koperasi dikatakan sebagai kontra failing power artinya secara
sederhana sebagai kekuatan pengimbang kapitalisme. Dalam sistem ekonomi pasar semakin besar
jumlah yang kita belanjakan akan semakin banyak potongan harga yang kita peroleh, pada kondisi
seperti ini bagi pemilik kapital atau modal akan sangat menguntungkan. Sedangkan bagi yang tidak
mempunyai cukup kapital atau modal akan memperoleh harga yang tinggi. Dalam upaya menaikan
posisi tawar ekonomi dan meningkatkan skala ekonomi rakyat inilah koperasi dibutuhkan.

L. Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Koperasi dan UMKM


Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja
maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajiban.Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung
jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa
pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan referensi :

a. penyusunan Anggaran

Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan.
Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian,
biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Anggaran merupakan rencana yang
diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun.

Karakteristik Anggaran

Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha

18
Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan keuangan tersebut dibantu dengan
data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi)

Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun

Anggaran merupakan komitmen manajemen

Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran

Anggaran yang telah disusun hanya dapat dirubah jika terjadi kondisi khusus

Secara periodic, dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan sesungguhnya dan dijelaskan

Kegunaan anggaran

Memperjelas rencana strategi

Membantu koordinasikan kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi

Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer

Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian kinerja manajer

Isi anggaran

Anggaran pendapatan

Anggaran Biaya produksi dan Biaya penjualan

Anggaran biaya pemasaran

Anggaran Biaya Adiministrasi dan Umum

Anggaran litbang

Anggaran lainnya : anggaran modal, anggaran neraca, anggaran aliran kas

Proses penyusunan anggaran

Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf anggaran yang disetujui manajer puncak

Membuat proposal anggaran permulaan oleh masing-masing manajer pusat pertanggungjawaban

Negosiasi, yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan

Slack, yaitu perbedaan Karena menurunkan tingkat penjualan atau menaikkan biaya

Review dan persetujuan oleh CEO/ Dewan direktur

Revisi anggaran, baik secara sistematis maupun kondisi khusus

Teknik kuantitatif dalam penyusunan anggaran

Simulasi

Estimasi Probabilitas

Anggaran tak terduga

19
M. Permasalahan dalam Pengembangan Koperasi dan UMKM
Terbatasnya modal dan akses kepada sumber dan pelaku lembaga keuangan.

Masih rendahnya kualitas SDM pelaku usaha (termasuk pengelola koperasi)

Kemampuan pemasaran yang terbatas.

Akses informasi usaha rendah.

Belum terjalin dengan baik kemitraan saling menguntungkan antar pelaku usaha (UMKM, Usaha
Besar dan BUMN).

N. Strategi dalam Mengatasi Permasalahan Pengembangan Koperasi dan


UMKM
Penyediaan modal dan akses kepada sumber dan lembaga keuangan.

Meningkatkan kualitas dan kapasitas kompetensi SDM.

Meningkatkan kemampuan pemasaran UMKMK.

Meningkatkan akses informasi usaha bagi UMKMK.

Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan antar pelaku usaha (UMKMK, Usaha Besar dan
BUMN).

BAB IIl

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Koperasi adalah salah satu badan usaha/asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha
bersama serta ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu, sehingga mendapatkan manfaat yang
lebih besar.Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi
sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan
Koperasi.Koperasi yang menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single
purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut
koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).Usaha Kecil Menengah (UMKM) merupakan
sebuah istilah yang mengacu pada usaha berskala kecil.UMKM merupakan salah satu contoh dari
badan usaha perseorangan dimana didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja.

B. SARAN
Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai informasi menambah
referensi ilmu pengetahuan serta lebih dikembangkan lagi selama masih dalam satu konteks
pembahasan yang sama.

20
DAFTAR PUSAKA

Adji. Wahyu, Ekonomi untuk 3 SMA, jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2007

Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hendrojogi. 1997. Koperasi: Azas-azas, Teori dan Praktek.. Jakarta: Raja Grafindo.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

Sukamdiyo, Ign. 1996. Manajemen Koperasi. Jakarta : Erlangga.

Widiyanti, Ninik, 1994. Manajemen Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta.

21
22

Anda mungkin juga menyukai