Disusun Oleh :
Kelompok 4
Nama / NPM :
1. Meirisa Wardana Pasaribu
2. David Fransisco
3. Nikmat Hardina Panggabean
4. Ricardo
5. Eka Elpina Pasaribu
6. Liska
7. Muti Arlisna
Semester : ll-A / Genap
Matkul : Manajemen UMKM dan Koperasi
Dosen pengampu : Amaluddin sikumbang
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
AL-WASHLIYAH SIBOLGA / TAPANULI TENGAH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpah rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen UMKM dan
Koperasi yang berjudul " MANAJEMEN UMKM DAN KOPERASI ". Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata
kuliah Manajemen UMKM dan Koperasi yaitu Bapak Amaludin Sikumbang, SE., MM.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen
UMKM dan Koperasi yang telah memberikan kami waktu dan kesempatan dalam
mengerjakan makalah ini. Makalah ini memberikan pengetahuan dan informasi tentang
sejarah pertumbuhan, perkembangan dan perjuangan koperasi dalam pembelajaran
Manajemen UMKM dan Koperasi bagi mahasiswa.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB ll PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen....................................................................................................3
B. Sejarah Koperasi Dan Umkm..........................................................................................5
C. Koperasi..........................................................................................................................6
D. Fungsi Dan Tugas Koperasi............................................................................................7
E. Jenis Koperasi.................................................................................................................7
F. Landasan Hukum Koperasi...........................................................................................10
G. Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia......................................................12
H. Perangkat Organisasi Koperasi.....................................................................................13
I. Manajemen Koperasi....................................................................................................16
J. Hubungan Koperasi Dan Umkm...................................................................................17
K. Wewenang Pemerintah Terhadap Koperasi Dan Umkm..............................................17
L. Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Koperasi Dan Umkm.....................................18
M. Permasalahan Dalam Pengembangan Koperasi Dan Umkm.......................................19
N. Strategi Dalam Mengatasi Permasalahan Pengembangan Koperasi Dan Umkm.........19
BAB IIl PENUTUP..................................................................................................................20
A. Kesimpulan...................................................................................................................20
B. Saran..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat merupakan salah satu lembaga yang
menjadi pilar ekonomi dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif
homogen berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Koperasi sebagai badan
usaha yang cukup strategis dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang berdampak
pada masyarakat secara luas.Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok
dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan. Kekeluargaan adalah azas yang
memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar
dalam jiwa bangsa Indonesia (Hadhikusuma ; 2000).Asas kekeluargaan sebenarnya
menunjukkan individu yang bergabung dalam kelompok. Individu meminjam uang
dari koperasi berarti meminjam uang kelompok.Individu yang bergabung dalam
koperasi akan melakukan interaksi dengan anggota koperasi lain. Individu saling
berinteraksi sehingga muncullah kelompok. Kelompok yang solid dengan tujuan,
norma, prilaku tertentu akan mendukung pencapaian tujuan koperasi. Sebaliknya
kelompok yang tidak solid dengan adanya individu yang tidak mendukung
tercapainya tujuan kelompok yang tercantum dalam aturan koperasi. Dan individu
yang berprilaku tidak sesuai dengan tujuan koperasi akan di pecat menurut Buttutasik
(dalam PIP, 2005). Dengan demikian kelompok yang kohesiv tetap dapat mencapai
tujuan kinerja yang baik (Nieva, Fleishman dan Rieck dalam Robbins, 2003).Di
Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh dorongan pemerintah, bahkan
sejak pemerintahan penjajahan Belanda. Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan
sebagai suatu gerakan sudah dimulai sejak tanggal 12 Juli 1947 melalui Kongres
Koperasi di Tasikmalaya.Di Indonesia, pemberdayaan koperasi menjadi salah satu
upaya dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan melalui
program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Upaya pemerintah dalam hal ini
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah adalah untuk dapat
menghasilkan program dan kebijakan yang dapat mendukung tumbuh dan
berkembangnya koperasi. Namun, citra koperasi di masyarakat saat ini identik dengan
badan usaha marginal, yang hanya bisa hidup bila mendapat bantuan dari
pemerintah.Walaupun hambatan senantiasa menghadang, namun koperasi sebagai
pilar ekonomi yang berbasis masyarakat ekonomi skala kecil dan mikro terus
diupayakan pengembangannya.Dalam usaha pemulihan di bidang ekonomi,
sesungguhnya koperasi mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampil lebih
unggul. Krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah
membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa fundamental ekonomi yang semula
diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur. Karena masih kurangnya pemahaman
tentang perkoperasian dan gerakan koperasi di Indonesia.Selain koperasi, usaha kecil
menengah juga turut dalam upaya pengembangan termasuk dalam aspek seperti
peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan
teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap permodalan,
3
informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, dan iklim usaha yang
sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan
yang sehat. Oleh karena itu, penulis merasa perlu membuat rangkuman informasi
dalam bentuk makalah yang mampu memberikan informasi singkat mengenai
manajemen ukm dan koperasi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengambil
judul Teori Praktis Manajemen UMKM dan Koperasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah apa yang dimaksud dengan Manajemen UMKM
dan Koperasi?.
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai manajemen UMKM dan koperasi.
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
4
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan/melalui orang lain.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola atau mengatur.
Sedangkan secara definitip pengertian manajemen adalah seni dan ilmu untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan
bantuan tenaga dan pikiran orang lain. Manajemen merupakan suatu kegiatan atau
serangkaian tindakan atau proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
melalui kerja sama dengan orang lain. Sebagai arti dari serangkaian tindakan adalah
dalam mencapai tujuannya, diperlukan adanya kerja sama yang rasional dan efektif,
dengan berbagai tindakan yang saling berkaitan.
5
Pengarahan (actuating) adalah pengarahan terhadap orang-orang agar
mau bekerja sama secara sadar dalam suatu kelompok kerja guna
mencapai tujuan. Berdasarkan fungsi tersebut manajer harus tahu
persis kebutuhan dari orang-orang terkait, sehingga manajer dapat
dengan mudah menggerakkan orang lain untuk mengerjakan tugas-
tugasnya.
Koordinasi (coordinating) adalah suatu usaha memadukan atau
menyamakan berbagai arahan atau aneka perintah untuk dijadikan satu
tujuan atau satu arah yang sama, menyelaraskan keinginan masing-
masing anggota yang terkait.
Pengawasan (controlling) merupakan tindakan yang sistematis dari
manajemen untuk mengarahkan agar setiap pelaksanaan kerja sesuai
dengan apa yang telah ditentukan semula. Dalam pengawasan,
diperlukan tindakan pemantauan yang efektif agar dapat mencegah
penyimpangan yang merugikan.
Dengan kata lain, sarana atau alat manajemen yang digunakan untuk mencapai
tujuan antara lain adalah :
Orang (man) yang mengatur atau mengelola sumber daya yang ada.
Uang (money) sebagai alat yang digunakan agar SDM bisa bekerja.
Bahan (material), bahan yang dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Metode (cara kerja), langkah yang digunakan untuk menjalankan
organisasi.
Pasar (market), sasaran yang menjadi tujuan pemasaran produk.
6
dapat ditafsirkan sebagai Koperasi. Dalam wacana sistem ekonomi dunia, koperasi
disebut juga sebagai the third way atau jalan ketiga. Istilah yang akhir-akhir ini
dipopulerkan oleh sosiolog Inggris, Anthony Giddens, yaitu sebagai jalan tengah
antara kapitalisme dan sosialisme. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria
Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Ia mendirikan koperasi
kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. R.
Aria Wiriatmadja atau Tirto Adisuryo, yang kemudian dibantu pengembangannya
oleh pejabat Belanda dan akhirnya menjadi program resmi pemerintah. Seorang
pejabat pemerintah Belanda, yang kemudian menjadi sarjana ekonomi, Booke, juga
menaruh perhatian terhadap Koperasi. Atas dasar tesisnya, tentang dualisme sosial
budaya masyarakat Indonesia antara sektor modern dan sektor tradisional, ia
berkesimpulan bahwa sistem usaha koperasi lebih cocok bagi kaum pribumi daripada
bentuk badan-badan usaha kapitalis. Pandangan ini agaknya disetujui oleh pemerintah
Hindia Belanda sehingga pemerintah kolonial itu mengadopsi kebijakan pembinaan
koperasi. Meski Koperasi tersebut berkembang pesat hingga tahun 1933-an,
pemerintah Kolonial Belanda khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat
perlawanan, namun koperasi menjamur kembali hingga pada masa pendudukan
Jepang dan kemerdekaan.
7
banyak dan merangsek ke berbagai bidang usaha-bisnis komersial. Sebagai sebuah
sistem, kebijakan dasar pengembangan SDM koperasi dan UMKM dipahami sebagai
kebijakan yang melibatkan banyak actor dan kepentingan yang merupakan sub-sub
sistem. Sub-sub sistem tersebut bisa dipahami sebagai stakeholders yang masing-
masing mempunyai peran dan kepentingan terhadap eksistensi dari koperasi dan
UMKM. Oleh karena itu, untuk mendesain kebijakan dasar pengembangan SDM
koperasi dan UMKM yang komprehensif, pertama yang harus dilakukan adalah
memetakan atau mengidentifikasi kelompok-kelompok yang terlibat dalam formulasi
kebijakan dan yang menjadi target dari kebijakan tersebut (policy formation and
target group). Kelompok-kelompok ini merupakan entitas yang sudah eksis dan
terlibat secara intens dengan urusan koperasi dan UMKM.
C. Koperasi
Definisi Koperasi
8
Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi
Peran dan Tugas Koperasi
Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada
E. Jenis Koperasi
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD
dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa
pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan
berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari
sekian jenis koperasi.
Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi Simpan Pinjam
(KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi, dan Koperasi Produksi.
KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan
anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung
dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha
simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga
masyarakat, unit produksi, unit wartel.
c. Koperasi Konsumsi
d. Koperasi Produksi
9
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya
sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan
pemasaran.
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan
kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.
c. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah,
seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan
semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa
antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
10
Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintahan
internasional ) adalah :
Manfaat Koperasi
Manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang
ekonomi dan manfaat koperasi di bIdang sosial.
11
peraturan tentang “Perkumpulan Koperasi Bumi Putera” No. 91 tahun 1927.Melalui
peraturan tersebut maka izin mendirikan koperasi di perlonggar. Kongres koperasi 1
diselenggarakan atas dorongan Bung Hatta pada tanggal 12 Juli 1947di tasikmalaya.
Menetapkan tanggal 12 Juli sebagai hari koperasi.Pada bulan Juli 1953 diadakan kongres
koperasi ke II di Bandung keputusan penting dalam kongres tersebut adalah :
Elemen Koperasi
Elemen yang terkandung dalam koperasi menurut International Labour Organization (Sitio
dan Tamba, 2001) adalah:
Perkumpulan orang-orang,
Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan,
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai,
Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi
dan dikendalikan secara demokratis,
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan,
Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.
Nilai-Nilai Koperasi
12
Berdasarkann tradisi para pendirinya, para anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis,
antara lain :
a. Kejujuran.
b. Keterbukaan.
c. Tanggung jawab sosial.
d. Kepedulian pada orang lain.
Dari uraian di atas, tampak jelas koperasi merupakan badan usaha yang sesuai dengan UUD
1945. Namun, pada kenyataanya, koperasi tidak berkembang seperti yang diharapkan. Untuk
itu, pemerintah memberikan berbagai bantuan untuk mendukung peranan koperasi.
Rapat anggota secara normal diselenggarakan satu tahun sekali atau selambat-lambatnya tiga
bulan setelah tutup buku pada tahun yang bersangkutan. Rapat anggota merupakan kekuasaan
tertinggi pada organisasi koperasi yang dapat diwujudkan sebagai berikut :
Dalam Rapat Anggota, dipilih dan diberhentikan jabatan pengurus serta Badan
Pengawas.
Dalam Rapat Anggota, didengar laporan pengurus serta disahkan laporan
pertanggungjawaban.
Dalam Rapat Anggota, berbagai usul dan saran serta pendapat dari para anggota dapat
dikeluarkan secara adil sesuai haknya, yaitu satu anggota mempunyai satu suara. Jadi
forum ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan demokrasi anggota.
13
Dalam Rapat Anggota, diputuskan rencana-rencana kerja koperasi untuk periode yang
akan datang.
Dalam Rapat Anggota, semua anggaran pendapatan dan biaya yang telah disusun
dimintkan juga persetujuan dari para anggota.
b.) Pengurus
Pengurus koperasi terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara serta anggota yang dipilih
dalam Rapat Anggota sesuai dengan anggaran dasar koperasi.pengurus merupakan wakil para
anggota yang memenuhi syarat dan kriteria tertentu serta dipilih dan disahkan oleh Rapat
Anggota. Mereka bersumpah di depan para anggota untuk setia dan mengabdi demi
kepentingan koperasi secara suka rela. Mereka dipercaya menjadi wakil anggota yang
bertugas menjalankan, mengelola, dan memimpin jalannya organisasi koperasi. Mereka
bekerja sebagai mandataris dari anggota untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkan
dalam Rapat Anggota. Pengurus berhak mewakili organisasi di dalam dan di luar pengadilan
bila terjadi suatu masalah. Sebagai mandataris pengurus pada setiap akhir tahun pembukuan
membacakan laporan pertanggungjawaban kepada Rapat Anggota atas tugas-tugas yang
diembannya dengan disaksikan oleh pejabat yang berwenang ( Undang-Undang no.25 tahun
1992 Pasal 29,30 dan 31).
c) Pengawas
Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota yang sesuai
dengan bunyi Pasal 38 Undang-Undang no.25 tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan
pemeriksaan terhadap tat kehidupan koperasi, termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan
kebijakan pengurus. Dalam melakukan tugas-tugas tersebut, pengawas menyusun laporan tertulis
tentang hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke RAT. Karena pengawas berwenang untuk
meneliti catatan serta menguji kebenaran harta, hak, dan kewajibanyang dimiliki koperasi, maka
jabatan ini tidak boleh dirangkap apalagi oleh pengurus.
UMKM
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada usaha berskala kecil
yang memiliki kekayaan bersih maksimal sekitar Rp 200.000.000, belum termasuk tanah dan
bangunan. UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha perseorangan dimana didirikan dan
dimiliki oleh satu orang saja. Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998, UKM merupakan
kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dimana tipe bidang usahanya bersifat heterogen serta perlu
dilindungi oleh pemerintah untuk mencegah persaingan yang tidak sehat.
Di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) dikenal dengan nama microfinance.
Microfinance adalah penyediaan layanan keuangan untuk kalangan berpenghasilan rendah,
14
termasuk konsumen dan wiraswasta, yang secara tradisional tidak memiliki akses terhadap
perbankan dan layanan terkait. Microfinancesaat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam
pengentasan kemiskinan.
UMKM memiliki dua fungsi dalam perkembangan ekonomi negara. Menurut Marzuki Usman dalam
fungsi mikro terdapat dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana
(planner). Sedangkan jika dilihat secara makro, ekonomi kewirausahaan memiliki peran penting
dalam pembangunan suatu bangsa, sebagai penggagas, penggerak, pengendali, serta pemacu
pembangungan sosial ekonomi suatu negara.
Dari dua fungsi tersebut, maka dapat kita simpulkan beberapa manfaat UKM sebagai berikut.
Adanya UKM tentunya membuka kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Hal ini dapat
menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran, sehingga dapat menjadi salah satu solusi
untuk mengatasi masalah sosial. UKM pun tidak hanya membutuhkan tenaga terdidik dengan
kualifikasi pendidikan yang tinggi, akan tetapi tenaga kerja yang dapat dipakai juga tenaga kerja
terlatih yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini membuat kesempatan kerja bagi
masyarakat kecil juga semakin mudah.
Saat ini Indonesia telah menjadi salah satu anggota negara-negara G20 yang merupakan kumpulan
20 negara penghasil Produk Domestik Bruto terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) sendiri
merupakan sebuah ukuran makro ekonomi untuk memperlihatkan kemampuan dari suatu negara
dalam memproduksi barang dan jasa dalam waktu tertentu. Dari PDB inilah kemudian terlihat
bagaimana kekuatan ekonomi dari suatu negara.
Usaha Mikro : usaha produktif milik orang perorang dan/atau badan usaha perorangan yang
memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 300 juta rupiah.
Usaha Kecil : usaha ekonomi produktif yang berdiri sndiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yag memiliki kekayaan bersih > Rp. 50 juta
s.d. Rp. 500 juta. tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil penjualan
tahunan Rp. 300 juta s.d. Rp. 2,5 milyar.
Usaha menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih > Rp. 500 juta
sampai s.d. Rp. 10 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil
penjualan tahunan > Rp. 2,5 milyar s.d. Rp. 150 milyar.
Kekeluargaan;
Demokrasi ekonomi;
Kebersamaan;
15
Efisiensi berkeadilan;
Berkelanjutan;
Berwawasan lingkungan;
Kemandirian;
Keseimbangan kemajuan;
Kesatuan ekonomi nasional
I. Manajemen Koperasi
Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di
dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal
dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak
yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan. Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa
manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan.
Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar
mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen
dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).
Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi harus mengarah kepada
manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap
anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar
kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi
(Anoraga dan Widiyanti, 1992).
Manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi,
proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi, 1999). Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi
pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan
struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota,
Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi
manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi,
pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi
Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha
16
koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam
mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada anggota. Dan sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi
dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah
daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang
efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen
(management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management),
di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam
mengendalikan manajemen perusahaannya.
Sitio dan Tamba (2001) menyatakan badan usaha koperasi di Indonesia memiliki manajemen
koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus,
pengawas, dan pengelola. Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah
gaya manajemen partisipatif. Pola umum manalemen koperasi yang partisipatif tersebut
menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi. Terdapat pembagian tugas (job
description) pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup
keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan
secara bersama (shared decision areas).Manajemen koperasi adalah mencapai tujuan koperasi
dengan bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Tidak hanya sekedar aspek organisasi
manajemen pemasaran koperasi serta manajemen keuangan koperasi juga menjadi penting untuk
dipahami. Pemasaran dan finance seringkali menjadi momok menakutkan pasca hancurnya sistem
monopoli KUD . Munculnya berbagai macam bentuk koperasi saat ini juga mengaharuskan kita
membuat penyesuaian manajemen koperasi syariah tentu akan sangat berbeda jika dibandinkan
dengan manajemen koperasi sekolah, dan untuk hal ini saja koperasi tidak memiliki kemampuan
memadai, bahkan konsep dasar manajemen strategi koperasi masih sangat sulit dicari standarnya.
Dengan demikian yang dimaksud dengan manajemen koperasi adalah seni dan ilmu untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya ( meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
para anggotanya ) dengan menggunnakan bantuan tenaga dan pikiran orang lain dalam koridor
organisasi koperasi.
17
Secara operasional, jika koperasi menjadi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan
konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah
mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil.
Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada
aras ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah
diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi
latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.Koperasi bisa mencakupi kehidupan ekonomi
seluruh masyarakat meskipun mereka tidak memiliki modal yang besar, namun koperasi
memberikan wadah untuk bisa menunjang perkembangan ekonomi masyarakat dalam
mengembangkan usahanya. UKM dan Koperasi adalah dua hal yang saling membutuhkan satu sama
lainnya.
a. penyusunan Anggaran
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan.
Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian,
biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Anggaran merupakan rencana yang
diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun.
Karakteristik Anggaran
18
Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan keuangan tersebut dibantu dengan
data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi)
Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran
Anggaran yang telah disusun hanya dapat dirubah jika terjadi kondisi khusus
Secara periodic, dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan sesungguhnya dan dijelaskan
Kegunaan anggaran
Isi anggaran
Anggaran pendapatan
Anggaran litbang
Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf anggaran yang disetujui manajer puncak
Slack, yaitu perbedaan Karena menurunkan tingkat penjualan atau menaikkan biaya
Simulasi
Estimasi Probabilitas
19
M. Permasalahan dalam Pengembangan Koperasi dan UMKM
Terbatasnya modal dan akses kepada sumber dan pelaku lembaga keuangan.
Belum terjalin dengan baik kemitraan saling menguntungkan antar pelaku usaha (UMKM, Usaha
Besar dan BUMN).
Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan antar pelaku usaha (UMKMK, Usaha Besar dan
BUMN).
BAB IIl
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Koperasi adalah salah satu badan usaha/asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha
bersama serta ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu, sehingga mendapatkan manfaat yang
lebih besar.Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi
sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan
Koperasi.Koperasi yang menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single
purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut
koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).Usaha Kecil Menengah (UMKM) merupakan
sebuah istilah yang mengacu pada usaha berskala kecil.UMKM merupakan salah satu contoh dari
badan usaha perseorangan dimana didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja.
B. SARAN
Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai informasi menambah
referensi ilmu pengetahuan serta lebih dikembangkan lagi selama masih dalam satu konteks
pembahasan yang sama.
20
DAFTAR PUSAKA
Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Hendrojogi. 1997. Koperasi: Azas-azas, Teori dan Praktek.. Jakarta: Raja Grafindo.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
21
22