Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Koperasi Syariah
dan UMKM
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Miftahul Jannah
NIM: 90500120098
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesehatan dan kesempatan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Dra.
Hj. Nuraeni Gani, M.M. selaku dosen pada mata kuliah Koperasi Syariah dan
UMKM. Selain itu ditujuankan untuk menambah pengetahuan bagi penulis pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani,
M.M. yang telah memberikan tugas ini serta membimbing dalam penulisan
makalah ini sehingga penulis memperoleh banyak ilmu, informasi dan
pengetahuan selama penulis Menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Badan usaha
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan atas asas kekeluargaan ini juga
Prinsip usaha dan karakter koperasi yang berbeda dengan badan usaha lainnya
kerakyatan. Sistem ekonomi kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara
umum sangat cocok dengan badan usaha yang berbentuk koperasi. Keduanya
royong.
4
tersebut dan digantikan oleh Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-
Perkoperasian.
dan tujuan pendirinya. Pada umumnya, bidang usaha koperasi meliputi bidang
produksi, konsumsi, perkreditan dan jasa. Atas dasar inilah diadakan pembagian
jenis, bentuk serta tujuan organisasi yang akan dijelaskan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka penulis mengambil
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Koperasi
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD
dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa
pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan
berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari
prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.
6
Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi Simpan
Produksi.
c. Koperasi Konsumen
kelontong atau alat tulis sehingga sekilas tampak seperti tampak seperti
7
dari koperasi konsumen adalah anggotanya juga, maka harga barangnya
d. Koperasi Produsen
pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota
harga lebih murah dan menjual hasil produksinya dengan harga layak.
terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain
8
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI,
c. Koperasi Sekolah
kejujuran.
a. Koperasi Nasional
b. Koperasi Provinsi
B. Bentuk koperasi
dua bentuk koperasi yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi
Primer adalah semua koperasi yang didirikan dan beranggotakan orang seorang.
Sedangkan Koperasi Sekunder adalah semua koperasi yang didirikan oleh dan
9
beranggotakan Badan Hukum Koperasi, baik Badan Hukum Koperasi Primer dan
bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder. Dalam
dan tujuan efisiensi, baik koperasi sejenis maupun berbeda jenis atau tingkatan.
kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya. Oleh sebab
itu, pendirian koperasi sekunder harus didasarkan pada kelayakan untuk mencapai
memiliki otonomi untuk mengatur sendiri jenjang tingkatan, nama, dan norma-
Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa hak suara
satu anggota satu suara, tetapi berlaku prinsip hak suara berimbang menurut
10
jumlah anggota dan jasa usaha koperasi anggotanya. Prinsip ini dianut karena
adanya pertimbangan ada hal-hal yang tidak mampu dan atau tidak efisien apabila
Oleh sebab itu, semakin banyak jumlah anggota koperasi primer, semakin
besar pula partisipasi dan keterlibatannya dalam koperasi sekunder. Kedua hal
sumber modal seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan
C. Penjenjangan Koperasi
Ada dua cara atau sistem yang dapat digunakan dalam penjenjangan koperasi,
2. Karena federasi itu dibangun dari bawah, peranan dari koperasi primer yang
11
3. Hubungan antar anggota, relatif lebih mudah diadakan dan dipertahankan baik
melalui koperasi primer yang telah mapan maupun melalui federasi koperasi
4. Pendanaan bagi usaha koperasi, dapat dilakukan dengan lebih mudah melalui
koperasi lokal.
pada sistem federasi, sistem sentralisasi ini tidak dipecah-pecah oleh koperasi-
dibutuhkan.
federasi, prosesnya berjalan lambat dan bila para anggota pemerakarsa saling
5. Mempunyai daya tawar yang lebih baik, khususnya bagi koperasi pemasaran.
12
6. Dengan sentralisasi ini skala usaha menjadi relatif lebih besar, sehingga
7. Dari segi manajemen, sistem sentralisasi ini, yang diikuti dengan sentralisasi
berwawasan luas.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
kekeluargaan.
4. Sistem yang dapat digunakan dalam penjenjangan koperasi ada dua, yaitu
B. Saran
Sebelum menjadi anggota organisasi, hal yang paling penting diketahui adalah
apa saja jenis, bentuk dan bagaimana penjenjangan koperasi itu sendiri. Oleh
karena itu diharapkan pembaca mampu memahami hal-hal tersebut yang telah
14
DAFTAR PUSTAKA
15