Anda di halaman 1dari 5

EKSPRESI PROTEIN REKOMBINAN FUSION (F) VIRUS NEWCASTLE DISEASE ISOLAT LOKAL PADA

Escherichia coli
BL21(DE3)
MARTHA PURNAMI W
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit Newcastle Disease (ND) atau tetelo pada unggas merupakan

permasalahan utama pada industri peternakan unggas di banyak negara. Di

negara-negara berkembang penyakit ND merupakan penyakit endemik sehingga

menghambat kemajuan industri peternakan unggas (Alexander, 2003). Office

International des Epizooties (OIE) mengkategorikan penyakit ND dalam daftar A

penyakit hewan, yakni kelompok penyakit menular yang dapat menyebar secara

cepat dan serius, memberikan efek bagi kesehatan masyarakat, serta

mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat (OIE, 2015). Kejadian luar biasa

(outbreak) penyakit ND dapat memberikan dampak yang sangat merugikan

karena menyebabkan kematian hampir 100% pada unggas yang rentan (Alexander

et al., 2012). Dilaporkan juga bahwa penyakit ND menyebabkan kerugian

ekonomi yang signifikan di Indonesia (Dharmayanti et al., 2014).

Penyakit ND disebabkan oleh infeksi Avian Paramyxovirus Serotipe-1

(APMV-1) atau dikenal dengan virus Newcastle Disease (ND) (Alexander, 2000).

Virus ND termasuk dalam Genus Avulavirus, Subfamili Paramyxovirinae, Famili

Paramyxoviridae, Order Mononegavirales (King et al., 2012). Genom virus ND

berupa single stranded RNA (ssRNA) sense negatif (King et al., 2012) yang

menyandi 6 protein, yaitu nukleokapsid (N), fosfoprotein (P), matriks (M), protein

fusion (F), hemaglutinin-neuraminidase (HN), dan RNA polymerase (L) (de

Leeuw dan Peeters, 1999). Infeksi virus ND pada sel hospes diperantarai oleh dua

1
EKSPRESI PROTEIN REKOMBINAN FUSION (F) VIRUS NEWCASTLE DISEASE ISOLAT LOKAL PADA
Escherichia coli
BL21(DE3)
MARTHA PURNAMI W
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

glikoprotein permukaan virus, yaitu protein HN dan protein F (Chang dan Dutch,

2012).

Untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit ND, telah dilakukan

program vaksinasi (OIE, 2012). Namun, outbreak penyakit ND masih terjadi

meskipun telah dilakukan vaksinasi secara intensif (Dharmayanti et al., 2014).

Pada tahun 2009 dan 2010 outbreak penyakit ND terjadi di peternakan ayam di

Indonesia yang menyebabkan kematian 70-80% dari jumlah total ayam. Hasil

analisis amino acid identity sekuen protein F dan HN dari delapan isolat virus ND

pada kejadian tersebut menunjukkan adanya perbedaan antigenik dengan strain

vaksin La Sota dan B1 (Xiao et al., 2012).

Perbedaan antigenik antara strain virus ND di lapangan dengan strain

vaksin virus ND yang beredar menyebabkan proteksi pasca vaksinasi yang tidak

baik dan tidak optimal (Xiao et al., 2012; Dharmayanti et al., 2014). Vaksin virus

ND yang didesain berdasarkan kedekatan filogenetik pada virus ND yang muncul

saat terjadinya outbreak dapat memberikan kontrol penyakit ND yang lebih baik

(Miller et al., 2007). Oleh karena itu, untuk menanggulangi penyakit ND di

Indonesia, perlu dilakukan pengembangan vaksin ND yang berasal dari isolat

lokal asli Indonesia.

Vaksin rekombinan merupakan vaksin yang mengandung antigen dari

agen patogen yang dapat menginduksi imunitas hospes terhadap agen patogen

tersebut (Grand et al., 2012). Vaksin rekombinan lebih aman dan lebih stabil

dibandingkan vaksin hidup (live vaccine) konvensional. Vaksin rekombinan

dibuat dengan mengkloning gen tertentu penyandi suatu protein imunogenik,

2
EKSPRESI PROTEIN REKOMBINAN FUSION (F) VIRUS NEWCASTLE DISEASE ISOLAT LOKAL PADA
Escherichia coli
BL21(DE3)
MARTHA PURNAMI W
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

mengekspresikan dan mempurifikasi protein tersebut untuk diformulasi menjadi

vaksin (Nascimento dan Leite, 2012).

Protein F yang berperan penting dalam virulensi virus (Dortmans et al.,

2011) dapat menginduksi imunitas protektif melawan virus ND (Arora et al.,

2010; Kumar et al., 2011). Penelitian Kim et al. (2013) menunjukkan bahwa

protein F dari virus ND merupakan bagian utama yang memberikan imunitas

protektif pada pengembangan genotype-matched vaccine.

Dalam penelitian ini dilakukan ekspresi protein rekombinan F dari

plasmid rekombinan pBT7-N-His yang telah diinsersi dengan sekuen gen

penyandi protein F dari virus ND isolat lokal. Protein rekombinan F diharapkan

dapat menjadi kandidat agen vaksin rekombinan virus ND.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah gen penyandi protein rekombinan F virus ND isolat lokal Indonesia

yang diinsersikan pada plasmid pBT7-N-His dapat diekspresikan pada E. coli

BL21(DE3)?

2. Berapa waktu induksi dan kadar IPTG yang optimal untuk mengekspresikan

protein rekombinan F?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut:

3
EKSPRESI PROTEIN REKOMBINAN FUSION (F) VIRUS NEWCASTLE DISEASE ISOLAT LOKAL PADA
Escherichia coli
BL21(DE3)
MARTHA PURNAMI W
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1. Untuk melakukan preparasi dan ekspresi protein rekombinan F dari

plasmid rekombinan pBT7-N-His yang diinsersi dengan sekuen gen penyandi

protein F virus ND isolat lokal Indonesia.

2. Untuk mengetahui waktu induksi dan kadar IPTG yang optimal dalam

mengekspresikan protein rekombinan F.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memperoleh protein rekombinan F virus

ND hasil ekspresi pada E. coli BL21(DE3), yang dapat dijadikan sebagai kandidat

vaksin rekombinan untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit ND pada

unggas di Indonesia.

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang ekspresi gen penyandi protein F virus ND telah

dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti. Chen et al. (2001) telah melakukan

kloning dan ekspresi full length cDNA dari gen F virus ND isolat V4

(Queensland/66strain) pada sel mammalia Chinese Hamster Ovary (CHO-K1) dan

sel line mutannya Lec-3.2.8.1.

Park et al. (2014) telah mengembangkan vaksin VLP (virus-like

particles) yang mengekspresikan protein F virus ND. Metode yang dilakukan

adalah mengkloning gen F dari strain virus ND Kr/005/00 (Korea) pada vektor

transfer bacmid pFastBacT1 dan ditransformasikan pada sel E. coli kompeten.

Rekombinan bacmid selanjutnya ditransfeksi pada sel Sf9 untuk menghasilkan

rekombinan baculovirus (rBV).

4
EKSPRESI PROTEIN REKOMBINAN FUSION (F) VIRUS NEWCASTLE DISEASE ISOLAT LOKAL PADA
Escherichia coli
BL21(DE3)
MARTHA PURNAMI W
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Keaslian penelitian ini dapat dilihat dari perbedaan asal isolat, vektor

ekspresi, dan sel hospes. Isolat virus yang digunakan pada penelitian ini adalah

tiga isolat lokal virus ND yang sudah diidentifikasi karakterisasi patotipenya oleh

Haryanto et al. (2015). Sampel-sampel tersebut berasal dari daerah Kartasura,

Karanganyar, Jawa Tengah (Kode sampel: 0627/04/2013); Galur, Kulon Progo,

DIY (Kode sampel: 0663/04/2013); dan Sukomoro, Magetan, Jawa Timur (Kode

sampel: 0819/05/2013). Vektor yang digunakan adalah pBT7-N-His. Sel hospes

untuk ekspresi adalah E. coli BL21(DE3).

Anda mungkin juga menyukai