DI SUSUN OLEH :
NIM : 90500120099
PSY : C
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunianyalah hingga makalah yang berjudul “JENIS,BENTUK
DAN PENJENJANGAN KOPERASI ” ini dapat kami selesaikan dengan cukup
mudah dan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Tanpa pertolongannya
mungkin saya tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM. selaku Dosen
koperasi syariah yang telah memberikan tugas makalah ini yang semoga nantinya
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca. Saya menyadari
bahwah makalah ini sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalh ini. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………4.
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………….4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………….4
C. TUJUAN……………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….5
-KESIMPULAN…………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
1.jenis koperasi
2.bentuk koperasi
3.penjenjangan koperasi
C. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS-JENIS KOPERASI
a) Koperasi berdasarkan jenis usahanya
1. Koperasi Produsen
Koperasi produsen merupakan koperasi yang anggotanya-anggotanya merupakan
para produsen. Anggota koperasi ini merupakan pemilik (owner) dan pengguna
pelayanan (user), dimana pada kedudukannya menjadi produsen, anggota koperasi
produsen mengolah bahan baku/input sebagai barang jadi/output, sebagai akibatnya
membuat barang yg bisa diperjualbelikan, memperoleh sejumlah laba menggunakan
transaksi dan memanfaatkan kesempatan pasar yang bisa diperjualbelikan,
memperoleh sejumlah laba menggunakan transaksi dan memanfaatkan kesempatan
pasar yang ada. Koperasi pembuat berperan pada pengadaan bahan baku, input, atau
wahana produksi yang menunjang ekonomi anggota sehingga anggota mencicipi
manfaat keberadaan koperasi lantaran sanggup menaikkan produktivitas bisnis
anggota dan pendapatannya. Koperasi ini menjalankan beberapa fungsi, pada
antarannya :
Pembelian ataupun pengadaan input yang diharapkan anggota
Pemasaran output produksi (output) yang didapatkan menurut bisnis anggota
Proses produksi beserta atau pemanfaatan sarana produksi secara bersama
Menanggung resiko bersama atau menyediakan tempat kerja pemasaran
bersama
2. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen merupakan koperasi yang melaksanakan aktivitas bagi
anggota pada rangka penyediaan barang atau jasa yg diharapkan anggota. Koperasi
konsumen berperan pada menaikkan daya beli sebagai akibatnya pendapatan riil
anggota meningkat. Pada koperasi ini, angggota mempunyai bukti diri menjadi
pemilik (owner) & menjadi pelanggan (customer). Dalam kedudukan anggota
menjadi konsumen, aktivitas mengkonsumsi (termasuk konsumsi oleh produsen)
merupakan penggunaan mengkonsumsi barang/jasa yg disediakan sang pasar.
Adapun fungsi utama koperasi konsumen merupakan menyelenggarakan :
Pembelian atau pengadaan barang/jasa kebutuhan anggota yang dilakukan
secara efisien, misalnya membeli pada jumlah yang lebih besar.
Inovasi pengadaan, misalnya sumber dana kredit menggunakan bunga yang
lebih rendah, antara lain pemanfaatan dana bergulir, pembelian menggunakan
diskon, pembelian menggunakan kredit.
5
Koperasi ini tak jarang kali juga disejajarkan menggunakan nama koperasi kredit,
koperasi ini menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus menaruh kredit bagi
anggotanya. Layanan-layanan ini menempatkan koperasi menjadi pelayan anggota
memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota sebagai lebih baik dan lebih
maju. Dalam koperasi ini anggotanya mempunyai kedudukan bukti diri ganda
menjadi pemilik (owner) & nasabah (customers). Dalam kedudukan menjadi nasabah
anggota melaksanakan aktivitas menabung & meminjam pada bentuk kredit pada
koperasi. Pelayanan koperasi pada anggota yang menabung pada bentuk simpanan
wajib, simpanan sukarela dan deposito, adalah sumber modal bagi koperasi.
Penghimpunan dana menurut anggota itu sebagai modal yang selanjutnya oleh
koperasi disalurkan pada bentuk pinjaman atau kredit pada anggota & calon anggota.
Dengan cara pinjam (KSP) & atau Unit Usaha Simpan Pinjam (USP) Koperasi.
Dengan cara itulah koperasi melaksanakan fungsi intermediasi dana milik anggota
untuk disalurkan pada bentuk kredit pada anggota yang membutuhkan.
Penyelenggaraan aktivitas simpan pinjam sang koperasi dilaksanakan pada
bentuk/wadah koperasi simpan pinjam.
4. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran seringkali dianggap koperasi penjualan. Identitas anggota
menjadi pemilik (owner) dan penjual (seller) atau pemasar. Koperasi pemasaran
memiliki fungsi menampung produk barang juga jasa yg didapatkan anggota buat
selanjutnya memasarkannya pada konsumen. Anggota berkedudukan menjadi
pemasok barang atau jasa pada koperasinya. Dengan demikian bagi anggota, koperasi
adalah bagian terdepan pada pemasaran barang ataupun jasa anggota pembuat. Sukses
fungsi pemasaran ini mendukung taraf kepasatian bisnis bagi anggota buat tetap bisa
berproduksi.
5. Koperasi Jasa
Adalah koperasi dimana identitas anggota menjadi pemilik dan nasabah
konsumen jasa dan atau pembuat jasa. Dalam status anggota menjadi konsumen jasa,
maka koperasi yang didirikan merupakan koperasi pengadaan jasa. Sedangkan pada
status anggota menjadi pembuat jasa, maka koperasi yg didirikan merupakan koperasi
pembuat jasa atau koperasi pemasaran jasa. Sebagai koperasi pemasaran, bilamana
koperasi melaksanakan fungsi memasarkan jasa output produksi angota. Dalam
praktek dikenal juga penjenisan koperasi atas dasar cakupan pengelolaan bisnis
(bisnis), yaitu jenis koperasi Single Purpose (satu bisnis) dan Multi Purpose (poly
bisnis). Koperasi menggunakan satu aktivitas bisnis, contohnya Koperasi Simpan
Pinjam (KSP), Koperasi penghasil Susu, Koperasi memahami tempe (Primkopti),
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat dan sebagainya. Koperasi menggunakan lebih
menurut satu aktivitas bisnis, tak jarang dianggap menjadi koperasi serba bisnis. Jenis
koperasi ini contohnya Koperasi Pemasaran, dimana koperasi melaksanakan
pemasaran produk barang dan jasa.
6
6. Koperasi Serba Usaha (KSU)
KSU merupakan koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam.Misalnya,
unit bisnis simpan pinjam, unit pertokoan buat melayanikebutuhan sehari-hari
anggota pula masyarakat, unit produksi, unitwartel.
7. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi merupakan koperasi yang bidang usahanyamenyediakan
kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksudmisalnya kebutuhan bahan
makanan, pakaian, perabot tempat tinggal tangga.
8. Koperasi Produksi
Koperasi produksi merupakan koperasi yang bidang usahanyamembuat
barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.Anggota koperasi ini dalam
biasanya telah mempunyai bisnis dan melaluikoperasi para anggota menerima donasi
kapital dan pemasaran.
c. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah meiliki anggota berdasarkan rakyat sekolah, yaituguru,
karyawan, & murid. Koperasi sekolah mempunyai aktivitas usahamenyediakan
kebutuhan rakyat sekolah, misalnya kitab pelajaran, alattulis, makanan, & lain-lain.
Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata menjadi aktivitas ekonomi,
melainkan menjadi media pendidikan bagi murid diantaranya berorganisasi,
kepemimpinan,tanggung jawab, & kejujuran.
B.BENTUK-BENTUK KOPERASI
Sebagaimana pada pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 mengenai perkoperasian
disebutkan bahwa “koperasi bisa berbentuk koperasi utama atau koperasi sekunder.”
Dalam penerangan pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 disebutkan bahwa “pengertian
koperasi sekunder mencakup seluruh koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
koperasi utama dan atau koperasi sekunder, dari kecenderungan kepentingan dan
7
tujuan efisiensi, baik koperasi sejenis maupun berbeda jenis atau tingkatan. Koperasi
sekunder dibuat oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi yang berbadan aturan baik
utama juga sekunder.Koperasi sekunder didirikan menggunakan tujuan buat
menaikkan efisiensi, efektivitas, & menyebarkan kemampuan koperasi utama pada
menjalankan peran dan fungsinya.”
Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa “hak bunyi
pada koperasi sekunder bisa diatur pada aturan dasar menggunakan
mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa bisnis koperasi anggota secara
seimbang.”
C.PENJENJANGAN KOPERASI
Cara penjenjangan koperasi
Penjenjangan dengan sistem federasi dan kebalikannya.
Pada sistem federasi masing masing koperasi primer atau koperasi lokal tetap
8
mempunyai wewenang penuh.
Penjenjangan dengan sistem sentralisasi dan kebalikannya.
Pada sistem sentralisasi pada dasarnya merupakan suatu perluasan ruang
lingkup dari koperasi lokal atau merupakan penarikan wewenang yang dimiliki
oleh koperasi lokal keatas sebagai konsekuensi dari perluasan ragam tersebut.
HYBRID MIXTURE (Gabungan Antara Federasi Dan Sentralisasi).
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ima Soewandi, tanpa tahun Latar Belakang Sejarah dan Sendi Dasar Koperasi
(sebuah out-line), Jakarta : Departemen Perdagangan dan Koperasi.
10