Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis
Usaha, Permodalan, dan Sisa Hasil Usaha Koperasi”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Koperasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Suryani Nurfadillah, S.E., M. Si.
selaku dosen mata kuliah Koperasi yang telah memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Badan usaha yang ada di Indonesia sangat banyak. Salah satunya yaitu
koperasi. Koperasi merupakan badan usaha yang setiap kegiatannya berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Dalam perkembangannya, koperasi di Indonesia kurang
mendapat respon yang baik dari masyarakat. Padahal koperasi yang ada di
Indonesia sudah bermacam jenisnya. Koperasi yang dikembangkan di Indonesia
juga memiliki berbagai jenis dengan tujuan yang berbeda pula. Jenis koperasi yang
ada di Indonesia meliputi koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi simpan
pinjam, koperasi pemasaran, dan koperasi jasa. Secara umum tujuan dari
dibentuknya koperasi adalah untuk menyejahterakan anggotanya. Tujuan yang
telah ditetapkan oleh setiap koperasi dalam pelaksanannya harus didukung dengan
sumber modal yang memadai. Modal dari koperasi dibedakan menjadi dua yaitu
modal sendiri dan modal pinjaman. Porsi dari penggunaan modal koperasi juga
harus disesuaikan dengan kondisi dari koperasi itu sendiri.
Koperasi selain memiliki tujuan untuk menyejahterakan anggotanya juga
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pendapatan yang diperoleh koperasi
disebut dengan Sisa Hasil Usaha atau SHU. Seperti badan usaha lainnya koperasi
juga dapat mengalami kerugian atau kebangkrutan apabila koperasi tersebut tidak
memiliki SHU. Besarnya nilai SHU dipengaruhi oleh modal usaha, jumlah anggota,
volume usaha dan aset koperasi. Perhitungan SHU dilakukan untuk
membandingkan hasil SHU selama beberapa tahun dan melakukan analisis tentang
rentabilitas koperasi. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh koperasi dibagikan kepada
anggota sesuai dengan jasa modal anggota, jasa pinjaman dan jasa penjualan.
Pembagian SHU dilakukan secara transparan dan dibayarkan secara tunai sehingga
tidak ada kecuranagn dalam pembagian tersebut dan pembagian dilakukan secara
adil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Koperasi pemasaran terdiri atas para produsen atau penyedia jasa sehingga
kedudukan anggota didalamnya yaitu sebagai pemilik sekaligus penjual. Koperasi
pemasaran mempunyai fungsi menampung produk barang maupun jasa yang
dihasilkan anggota untuk selanjutnya memasarkannya kepada konsumen. Hal ini
sesuai dengan pendapat Yoanna et al. (2021) bahwa koperasi pemasaran dibentuk
untuk membantu para anggotanya memasarkan barang-barang yang mereka
hasilkan. Selain itu, koperasi pemasaran bertujuan untuk menyederhanakan rantai
4
Hal ini menunjukkan fungsi dari koperasi yang memberi keuntungan bagi
para anggota dikarenakan koperasi produsen tidak hanya sebagai penyedia bahan
baku namun juga membantu para usaha kecil memasarkan barang atau jasa yang
mereka miliki dan dengan itu juga dapat menambah pendapatan owner usaha
(Djuwendah, 2018).
- Proses produksi bersama atau pemanfaatan sarana produksi secara
bersama
Proses produksi barang atau jasa tidak terlepas dari sarana dan prasarana
yang disajikan. Jika saprodi tidak mendukung maka suatu usaha tidak akan berjalan
lancer. Maka dari itu dengan adanya koperasi produsen berarti bahwa koperasi
membantu para anggota yang berisikan para produsen memenuhi atau
menyelesaikan masalah saprodi dari usaha mereka.
- Menanggung resiko bersama atau menyediakan kantor pemasaran bersama
Koperasi produsen merupakan jenis koperasi yang membantu para
produsen menanggung resiko secara Bersama dan membantu gimana produsen
dapat menyelesaikan resiko yang sedang ditanggung, hal ini sesuai asas dari
koperasi sendiri yaitu kekeluargaan baik itu gimana pasca panen sampai pemasaran.
(Cahyana dan Widiyaningrum, 2021).
2.5. Koperasi Konsumen
b. Inovasi pengadaan, seperti sumber dana kredit dengan bunga yang lebih
rendah, diantaranya pemanfaatan dana bergulir, pembelian dengan diskon,
pembelian dengan kredit.
2.6. Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha (SHU) menurut UU Koperasi No. 25 Tahun 1992 adalah
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota
sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi,
serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi,
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. SHU dalam koperasi dapat diperoleh dari
anggota maupun non anggota. Sebagian SHU yang diperoleh dari para anggota
dapat dikembalikan kepada masing-masing anggota sebanding dengan jasa yang
diberikannya. Jasa yang diberikan dapat berupa Jasa Modal, Jasa Penjualan, Jasa
Pembelian, dan Bunga Simpanan Sukarela. Sedangkan SHU yang berasal dari
pihak luar tidak boleh dibagikan kepada anggota.
Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung
besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
7
pendapatan koperasi. Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan
koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima. Dalam usaha koperasi
sebagai badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi tidak boleh mengabaikan
adanya kelebihan yang diperoleh dari kegiatan usaha atau yang disebut Sisa Hasil
Usaha (SHU).
2.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU)
Pada umumnya faktor yang bisa mempengaruhi SHU terbagi menjadi dua
faktor yaitu faktor dari dalam seperti partisipasi anggota yang dimana para anggota
koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan koperasi karena tanpa adanya peran
anggota maka koperasi tidakakan berjalan lancar, dan faktor dari luar seperti modal
pinjaman dari luar, Para konsumen dari luar selain anggota koperasi, dan
Pemerintah. Faktor yang mempengaruhi SHU lainnya yaitu:
a. Modal Usaha Koperasi
Semakin bertambahnya modal yang dimiliki koperasi maka Sisa Hasil Usaha
semakin bertambah pula, dan sebaliknya.
b. Jumlah Anggota
Semakin bertambahnya jumlah anggota dalam koperasi maka Sisa Hasil Usaha
juga akan bertambah/meningkat, dan sebaliknya.
c. Volume Usaha
Semakin bertambahnya volume usaha maka Sisa Hasil Usaha semakin
bertambah pula, dan sebaliknya
d. Aset Koperasi
Semakin bertambahnya aset yang dimiliki koperasi maka biaya produksi
semakin menurun.
2.8. Prosedur Pencairan Dana Sisa Hasil Usaha (SHU)
Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi setiap tahunnya dibagi
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar atau Anggaran
Rumah Tangga koperasi yang bersangkutan. Acuan dasar untuk membagi SHU
adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagian SHU
yang dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota. Menurut UU Koperasi NO.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang berasal dari usaha yang diselenggarakan
untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota,
sedangkan sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan
bukan untuk anggota. Dalam pembagian SHU perlu diciptakannya keadilan, agar
tercermin asas keadilan, demokrasi, transparasi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut:
a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
9
Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber
dari anggota itu sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari transaksi dengan
anggota pada dasarnya tidak bibagi kepada anggota, melainkan dijadikan sebagai
cadang koperasi.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri.
SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari
modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan
anggotakoperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proposisi SHU untuk jasa modal
dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. Dari SHU bagian anggota,
harus ditetapkan beberapa persentase untuk jasa modal, misalkan 30% dan sisanya
sebesar 70% berati untuk jasa usaha. Apabila total modal sendiri koperasi Sebagian
besar bersumber dari simpanan-simpanan anggota , maka disarankan agar
proporsinya terhadap pembagian SHU bagian anggota diperbesar, tetapi tidak akan
melebihi dari 50%. Hal ini perlu diperhatikan untuk tetap menjaga karakter koperasi
itu sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
Proses perhitungan SHU peranggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada
anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan
mudah menghitung secara kuantitatif berapa bartisipasinya kepada koperasinya.
Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi
anggota koperasi dalam membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap
suatu badan usaha, dan pendidikan dalam proses demakrasi.
d. SHU anggota dibayar secara tunai
SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian
koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yangsehat kepada anggota dan
masyarakat mitra bisnisnya.
2.11. Rumus SHU
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari materi di atas, dapat disimpulkan bahwa enis usaha koperasi terdiri
dari koperasi simpan pinjam (kredit), koperasi pemasaran (penjualan), koperasi
jasa, dan koperasi konsumen. permodalan koperasi terbagi menjadi dua yaitu modal
sendiri dan modal pinjaman. Sisa Hasil Usaha (SHU) menurut UU Koperasi No. 25
Tahun 1992 adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan. SHU dipengaruhi oleh beberap faktor diantaranya
modal usaha koperasi, jumlah anggota, volume usaha, dan aset koperasi. Dalam
pembagian SHU perlu diciptakannya keadilan, agar tercermin asas keadilan,
demokrasi, transparasi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.
3.2. Saran
Semua jenis koperasi yang ada dapat kita terapkan sesuai di Indonesia
dengan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakatIndonesia itu
sendiri. Penulis menyarankan agar dalam pengelolaan modal koperasi dan Sisa
Hasil Usaha (SHU) koperasi, harus berpatokan terhadap prinsip-prinsip yang
memang telah disepakati, agar koperasi dapat berjalan dengan baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Yoanna, Y., Lestari, W. J., Asfi, M., & Mintarsih, N. A. D. I. 2021. Aplikasi
Akuntansi Simpanan Anggota Pada KUD Bangkit Abadi Desa
Bandorasawetan. Jurnal EBI, 3(2) : 30-37.