Anda di halaman 1dari 12

RAPAT ANGGOTA KOPERASI, KEPENGURUSAN KOPERASI, PENGAWAS

KOPERASI

Dosen Pengampu :

Reza Anggapratama. SE,MM

Penulis :

1. Adi nurhidayat (22602011018)


2. Anju Nasria (22602011035)
3. Defryan Agung A. (23602012124)

STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BOJONEGORO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan baik. Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat Tugas Mata Kuliah Ekonomi Koperasi Semester III Fakultas Ekonomi Pembangunan
Universitas Bojonegoro
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu saya untuk menyelesaikan tugas makalah ini, terkhususnya kepada :
1. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan memberi dukungan dalam menyelesikan
tugas ini dengan tepat waktu.
2. Bapak Reza Anggapratama. SE,MM selaku dosen mata kuliah ekonomi koprasi yang telah
memberikan banyak ilmu, arahan dan nasihat sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan
baik.
3. Terima kasih atas teman-teman yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan hiburan
selama pengerjaan tugas ini.

Sebagai penulis, saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih kurang dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis memohon
kepada pembaca agar memberi masukan dan saran yang membangun. Sehingga penulis dapat
menyempurnakan penulisan laporan tugas besar dan bermanfaat bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar belakang..............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................6
2.1 Rapat Anggota Koperasi..............................................................................................................6
2.2 Kepengurusan Koperasi...............................................................................................................7
2.3 Pengawas Koperasi.......................................................................................................................8
BAB III PENUTUP............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Koperasi menjadi salah satu badan usaha yang membantu dalam menopang
perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2018 koperasi memberikan sumbangan kontribusi
terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,1%. Adanya koperasi dalam
perekonomian Indonesia ini menjadikan taraf hidup masyarakat juga meningkat karena
koperasi juga merupakan salah satu penyerap tenaga kerja terbesar sehingga dengan ini dapat
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di Indonesia dalam memerangi kemiskinan
(Baswir, 2000:4). Menurut Undang-Undang No. 25 Bab 1 Ayat 1Tahun 1992, koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sesuai dengan paparan UU No. 25 Tahun 1992
koperasi adalah badan usaha yang bergerak berdasarkan dengan prinsip koperasi dan juga
menjadi penggerak ekonomi rakyat dengan mengusung kekeluargaan sebagai asas. adapun
didirikannya koperasi tentu memiliki tujuan dan fungsi tertentu.
Berikut ini fungsi didirikannya koperasi secara garis besar yaitu membangun sekaligus
mengembangkan potensi dan kemampuan anggotanya secara khususnya dan masyarakat
secara umum. Demikian juga, untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat.
Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Koperasi meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan masyarakat secara aktif. Kualitas SDM yang makin meningkat akan
memberikan manfaat bagi perekonomian. Memperkuat ketahanan ekonomi kerakyatan
Koperasi memperkuat ketahanan ekonomi kerakyatan. Fungsi ini bisa dikatakan sebagai
fondasi kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan menjadikan koperasi bagian
penting dalam perekonomian nasional.
Tujuan didirikannya koperasi adalah Meningkatkan kehidupan ekonomi anggota koperasi
dan masyarakat di sekitarnya Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi dan
masyarakat di sekitarnya Membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
rakyat yang adil dan makmur Menjadi penopang perekonomian nasional Membantu produsen
dengan memberikan penawaran harga yang relatif lebih tinggi. Membantu konsumen dengan
memberikan penawaran harga yang relatif lebih terjangkau. Memberikan bantuan
peminjaman modal kepada unit-unit usaha skala mikro dan kecil, adapun dalam mencapai
tujuan tersebut koperasi mempunyai aturan dasar dan terstruktur tersenderi yang di atur
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (Anggaran Dasar/ART)
merupakan pedoman yang berisi aturan-aturan bagi Koperasi dalam menjalankan kegiatan
organisasinya sesuai dengan bentuk dan struktur koperasi tersebut. Pembahasan kali ini kita
akan berfokus pada kegiatan keanggotaan dalam koperasi yang meliputi, Rapat anggota,
kepenguran dan Pengawas Koperasi

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Rapat Anggota Koperasi


2. Kepengurusan Koperasi
3. Pengawas Koperasi

1.3 Tujuan
1. Untuk mempromosikan transparansi,partisipasi dan keberlanjutan koperasi
2. Untuk memastikan keberlanjutan anggota dan pencapaian visi dan misi koperasi
3. Menjaga koperasi dengan baik

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rapat Anggota Koperasi

Rapat Anggota dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat istimewa. Pelaksanaan
kegiatan Rapat Anggota Koperasi harus memenuhi persyaratan-persyaratan dan mekanisme
yang sudah ditentukan dalam aturan yang berlaku pada Koperasi sehingga semua harus
menghadiri dengan seksama karena akan mencerminkan wewenang dan kekuatan yang dimiliki
Rapat Anggota koperasi itu. Rapat Anggota koperasi merupakan kegiatan yang dilakukan
pengurus, pengawas serta para anggota koperasi itu sendiri. Kegiatan rapat anggota koperasi
akan selalu dilakukan oleh semua koperasi primer dan koperasi sekunder. Jadi Rapat Anggota
itu adalah kegiatan rapat yang diadakan oleh pengurus dan pesertanya semua anggota, termasuk
pengurus koperasi dan pengawas koperasi.
Anggota koperasi yang ikut serta dalam Rapat Anggota koperasi yaitu orang-orang yang
sudah masuk menjadi anggota koperasi tersebut sesuai ketentuan yang berlaku baik
Undangundang perkoperasian maupun Anggaran Dasar dan ART koperasi yang terkait sehingga
orang-orang tersebut kalau sudah resmi menjadi member suatu koperasi akan sekaligus jadi
pemilik koperasi dan pengguna layanan yang disediakan koperasi kepada anggotanya.
Sedangkan pengurus merupakan salah satu perangkat dari lembaga koperasi yang mempunyai
tanggungjawab menyeluruh terkait kegiatan organisasi dan usahanya untuk mencapai tujuannya
dan juga mewakili organisasi di dalam dan diluar pengadilan berdasarkan ketentuan Anggaran
Dasar yang berlaku yang sudah disepakati dalam rapat anggota koperasi. Adapun pengawas
merupakan anggota yang ditunjuk dan dipilih anggota untuk melaksanakan tugasnya dalam
pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh pengurus terkait pengelolaan koperasinya. Pengawas
yang terpilih juga bagian dari perangkat organisasi koperasi. Subandi, 2009.Tentang
Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi.
Peran Rapat Anggota pada lembaga koperasi sangat krusial karena Rapat Anggota sebagai
pemegang kekuasaan yang tertinggi saat proses pengambilan keputusan koperasi , dimana hal ini
sebagai cerminan dalam penerapan prinsip demokrasi, serta gambaran transparansi dan
akuntabilitas dalam tata kelola koperasi. Rapat Anggota harus diselenggarakan koperasi. Waktu
penyelenggaraannya minimal satu kali dalam satu tahun, khususnya untuk mendengar laporan
kinerja pengurus dan pengawas. Dengan demikian dalam Rapat Anggota semua anggota wajib
hadir dan memiliki hak suara yaitu satu anggota satu suara serta kehadirannya tidak dapat
diwakilkan khusus untuk Rapat Anggota koperasi primer. Sedangkan hak suara pada koperasi
sekunder diatur secara proporsional sesuai dengan jumlah anggota koperasi primer yang menjadi
anggotanya dan tercatat dalam daftar anggota yang diatur dalam anggaran dasarnya. Hal ini
dilakukan karena rapat anggota dapat dilaksanakan dengan menggunakan sistem kelompok yang
ketentuannya diatur dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan peraturan khusus
koperasi.

6
Wewenang Rapat Anggota yang dimiliki setiap koperasi yaitu menetapkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Kebijakan dalam organisasi, kebijakan manajemen dan usaha serta keuangan koperasi
2. Mengubah Anggaran Dasar koperasi
3. Pemilihan , pengangkatan dan pemberhentian pengawas dan pengurus Book Chapter
Pengembangan Kinerja Manajemen Organisasi, Keuangan dan Usaha Koperasi & UMKM
15
4. Rapat AnggotaPBK
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus
6. Pengesahan pertanggungjawaban pengawas
7. Penetapan pembagian sisa hasil usaha
8. Menetapkan adanya Peleburan, merger dan pembubaran koperasi
9. Keputusan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar

3.2 Kepengurusan Koperasi

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota. Untuk dapat
dipilih dan diangkat menjadi pengurus, anggota harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan
dalam anggaran dasar. Secara umum, susunan pengurus koperasi terdiri dari ketua, sekretaris
dan bendahara. Namun, susunan tersebut dapat berbeda-beda tergantung dari besar kecilnya
koperasi dan keinginan anggotanya sendiri. Adapun tugas pengurus koperasi, yaitu:
 mengelola koperasi dan usahanya;
 mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja koprasi
 menyelenggarakan rapat anggota;
 mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
 menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
 memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Sementara itu, wewenang pengurus koperasi meliputi:
 mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
 memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota
sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar;
 melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

7
2.3 Pengawas Koperasi

Pengawas Koperasi Menurut ketentuan pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992, pengawas dipilih
dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Karena itu, pengawas bertanggung jawab
kepada rapat anggota. Sedangkan persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai
pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar (Muhammad,1993:89). Pengawas bertugas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pengelolaan Koperasi, membuat laporan
tertulis tentang hasil pengawasannya. Dalam pelaksanaan tugasnya itu pengawas berwenang
meneliti catatan yang ada pada koperasi dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga (Pasal 39 UU Nomor
25 tahun 1992). Untuk dipilih menjadi anggota badan pengawas, maka seorang anggota badan
pengawas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
2. Bersikap jujur, adil dan objektif
3. Mempunyai kemampuan dan kemampuan melakukan pengawasan
4. Diutamakan mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman
pembukuan
5. Mereka yang telah mendapat pendidikan koperasi, minimal berusia 30 tahun dan memiliki
jiwa perkoperasian dan anggota minimal telah menjadi anggota koperasi selama dua tahun.

Sesuai dengan UU No.25 Tahun 1992 keberadaan lembaga Badan Pengawas pada struktur
organisasi koperasi bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan. Artinya pengawasan pada
koperasi pada dasarnya dilakukan secara langsung oleh para anggota, tidak semua koperasi
Lembaga khusus yang bertugas melakukan pengawasan. Pengawasan yang bertujuan untuk
mencegah kesalahan yang mungkin adalah lebih bijaksana daripada memberi hukuman dan
peringatan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan selama magang,
menemukan bahwa Peran atau fungsi yang sudah dilakukan badan pengawas pada koperasi Suru
Pudi yaitu memeriksa laporan akhir bulanan, Memeriksa keluar masuknya surat keputusan (SK),
mengontrol pemasukan dan pengeluaran setiap akhir bulan, yang dimana setiap akhir bulan
badan pengawas melakukan pengecekan uang masuk dan keluar pada buku kasPada Setiap
triwulan badan pengawas melaporkan hasil laporan keuangan yang biasanya terjadi setiap tiga
triwulan.

8
Dan pada triwulan ke empat pada saat menyongsong SHU pengawas selalu melaporkan
hasil keuangan pada saat penutupan buku tahun anggaran yang berakhir dengan Rapat Anggota.
Badan pengawas KSP Kopdit Suru Pudi telah menjalankan peran dan fungsinya sebagainana
mestinya. Hal ini sejalan dengan hasil kajian yang dilakukan oleh (Kaligis et al., 2017) yang
menemukan bahwa peran Badan Pengawas koperasi telah dijalankan sesuai dengan UU No.25
Tahun 1992. B. Peran Pengawas dalam Mengatasi Kecurangan/ Fraud Pengawas berperan
penting membantu manajemen ataupun mengontrol manajemen untuk memberikan arahan untuk
menghadapi masalah yang pernah atau yang akan muncul. Lemahnya pengawasan dalam suatu
badan koperasi dapat berimbas pada kualitas laporan keuangan.
Struktur organisasi yang masih sederhana mengakibatkan adanya rangkap tugas. Kurangnya
sumber daya manusia (SDM) dirasakan menjadi masalah utama yang berimbas pada
ketidakamanan asset yang akan berlanjut Peran Badan Pengawas Koperasi Dalam Pengelolaan
Koperasi Sebagai Upaya Meningkatkan Sistem Pengendalian Internal (Studi Kasus Pada KSP
Kopdit Suru Pudi Koting) 246 JUMIA - VOLUME 1, NO. 1, JANUARI 2023 pada kualitas
laporan keuagan yang tidak baik. Oleh karena itu, peran badan pengawas sangat penting dalam
mengatasi kecurangan/ fraud. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan penulis,
pengawas mempunyai peranan penting untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.salah satunya
melakukan pengawasan pada penaksiran risiko. Penaksiran risiko merupakan hal penting dalam
setiap manajemen suatu organisasi untuk menghadapi masalah yang pernah atau yang akan
muncul. Pengawasan berperan penting membantu manajemen untuk memberikan rekomendasi
terhadap risiko yang muncul dan membuat pemetaan risikonya. Pemetaan risiko pada KSP
Kopdit Suru Pudi yaitu risiko operasional dimana risiko operasional harus diperhatikan oleh
pengawas, karena permasalahan yang muncul juga disebabkan kerena tidak patuhnya karyawan
dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, pengawas berperan penting dalam memonitoring
dan memberikan rekomendasi atau saran agar risiko dapat diminimalisasi. Menurut COSO
(Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Connission) mengartikan Pemantauan
(Monitoring) adalah Keseluruhan proses harus dimonitor, dan dibuat perubahan bila diperlukan.
Dengan cara ini, sistem dapat bereaksi secara dinamis, berubah seiring dengan perubahan
kondisi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pengawas, pengawas menjadi
fungsi monitoring bahwa dimana pemantauan tersebut harus dilakukan pada seluruh bagian yang
ada pada Koperasi Suru Pudi pemantauan tersebut yaitu mengontrol semua laporan hasil
keuangan di dalam pembukuan, mengontrol kehadiran karyawan, mengontrol temuan-temuan
permasalahan yang berupa risiko-risiko yang pernah terjadi di Koperasi Suru Pudi. Dalam
9
rangka meminimalisir risiko yang terjadi, Badan Pengawas mempunyai perananan penting
dalam mengatasi risiko hal ini sama dengan kajian yang dilakukan oleh
(Gusti & Wisudawan, 2015)
yang menemukan bahwa Pengawas mempunyai kewenangan untuk meneliti catatan yang
ada pada Koperasi khususnya yang terkait dengan laporan keuangan baik harian, mingguan,
bulanan maupun tahunan serta mendapatkan segalah keterangan yang diperlukan dalam proses
pemeriksaan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan mengenai koperasi merupakan suatu
kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan. Pelaksanaan koperasi merupakan suatu cara atau wadah dalam
mensejahterakan masyarakat. Anggota koperasi memiliki peran yang cukup penting dalam
mengambil keputusan dan pengawasan koperasi dan mereka harus melaksanakan keputusan
yang diambil dari setiap anggota anggota tersebut. Kesimpulan ini mengenai tentang pentingnya
kerja sama antara anggota pengurus dan pengawas koperasi supaya untuk mencapai tujuan
koperasi efektif dan berkelanjutan.

3.2 Saran
Perlu adanya kerjasama yang baik antara koperasi dengan anggota dalam hal saling
keterbukaan antara pihak pemberian kredit dan penerima. Koperasi tidak hanya berperan dalam
melakukan pencairan dan pemberian kredit saja namun juga mampu membantu anggota dalam
memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat seandainya terjadi kredit macet
dan sebaliknya anggota juga harus terbuka dengan permasalahan dan kondisi yang sedang
dihadapi oleh masyrakat atau negara.

11
DAFTAR PUSTAKA

Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Edisi Pertama. Yogakarta: BPFE UGM

Gusti, I., & Wisudawan, A. (2015). PERANAN PENGAWAS DALAM RANGKA


MEMINIMALISIR TERJADINYA PENYALAHGUNAAN KEWENANGAN
OLEH PENGURUS YANG MERUGIKAN ANGGOTA DALAM LEMBAGA
KEUANGAN KOPERASI (Vol. 9, Issue 1).
Kaligis, E., Engka, D. S. M., Tolosang, K. D., Pembangunan, J. E., Ekonomi, F., &
Bisnis, D. (2017). PENGARUH BELANJA MODAL TERHADAP KEMISKINAN
DI MINAHASA UTARA MELALUI PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI
INTERVENING VARIABEL EFFECT OF CAPITAL EXPENDITURE ON
POVERTY IN NORTH MINAHASA THROUGH ECONOMIC GROWTH AS
INTERVENING VARIABLES.

I Gusti Agung Wisudawan.2015. Peranan Pengawas Dalam Rabgka Meminimalisir Terjadinya


Penyalahgunaan Kewenangan Oleh Pengurus Yang Merugikan Anggota Lembaga
Keuangan Koperasi.Jurnal : Vol. 9 No. 1.Mataram : Fakultas Hukum Universitas Mataram.

Subandi, 2009. Ekonomi Koperasi Teori dan Praktik., Alfabeta ,Bandung. Republik Indonesia.
Undang-Undang RI No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Republik Indonesia.
Peraturan Menteri KUKM No. 19 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Rapat Anggota
Koperasi.

12

Anda mungkin juga menyukai