Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASPEK PERPAJAKAN DI KOPERASI KASIH INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kapita Selekta Perpajakan

Dosen Pengampu : 
Sony Devano, S.E., Ak., M.Ak., CA., BKP, CPA.

Disusun oleh : 
Billy Satrio (120104180006)
Ashilah Seiza Diah Kirana (120104180047)
Ajeng Anggita (120104180050)

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Aspek
Perpajakan di Koperasi Kasih Indonesia” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kapita Selekta Perpajakan dengan tepat waktu.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kesalahan pada makalah ini.
Oleh sebab itu, penyusun berharap kritik dan saran yang membangun sebagai bentuk
perbaikan pada makalah ini. Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. 

Jatinangor, 22 September 2021

Tim Penyusun Makalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................3

2.1 Badan Usaha Koperasi di Indonesia............................................................................3

2.1.1 Pengertian Koperasi.............................................................................................3

2.1.2 Fungsi Koperasi...................................................................................................3

2.1.3 Jenis-Jenis Koperasi.............................................................................................4

2.2 Profil Koperasi Kasih Indonesia..................................................................................4

2.2.1 Sejarah Pendirian Koperasi Kasih Indonesia.......................................................4

2.2.2 Proses Bisnis Koperasi Kasih Indonesia..............................................................5

2.3 Aspek Perpajakan di Koperasi Kasih Indonesia..........................................................6

2.3.1 Pengenaan Pajak Penghasilan Koperasi...............................................................6

2.3.2 PPh Pasal 4 Ayat 2...............................................................................................8

2.3.3 PPh Pasal 21.........................................................................................................7

2.3.4 PPh Pasal 23.........................................................................................................7

2.3.5 PPh Pasal 25.........................................................................................................7

2.3.6 PPh Pasal 29.........................................................................................................8

BAB III.......................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat
untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat
ditunjuk secara langsung. Pajak memang merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa
dipisahkan dari dalam APBN dikarenakan pajak merupakan salah satu komponen APBN
dengan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara yang banyak membantu pemerintahan
dalam memajukan negara itu sendiri.

Pasal 1 angka 3 Undang-Undang KUP ditegaskan bahwa Badan adalah sekumpulan


orang dan/atau kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan
usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana
pension, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau
organisasi lainnya, Lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap. Berdasarkan ketentuan tersebut maka Koperasi termasuk sebagai
Wajib Pajak Badan yang ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk
pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

Oleh karena itu, penulis membuat makalah ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai
badan usaha koperasi dan aspek-aspek perpajakan apa saja yang ada di badan usaha koperasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu koperasi?


2. Apa fungsi koperasi?
3. Apa saja jenis-jenis koperasi?
4. Bagaimana sejarah pendirian Koperasi Kasih Indonesia?
5. Bagaimana proses bisnis Koperasi Kasih Indonesia?
6. Apa saja aspek perpajakan yang ada di Koperasi Kasih Indonesia?

1.3 Maksud dan Tujuan

a. Maksud
- Memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta;

1
- Mengidentifikasi dasar hukum koperasi di Indonesia;
- Mengidentifikasi profil Koperasi Kasih Indonesia;
- Mengidentifikasi perpajakan di Koperasi Kasih Indonesia;
b. Tujuan
- Mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenis koperasi di Indonesia
- Mengetahui sejarah pendirian Koperasi Kasih Indonesia;
- Mengetahui bidang usaha yang dilakukan oleh Koperasi Kasih Indonesia;
- Mengetahui aspek-aspek perpajakan di Koperasi Kasih Indonesia;
- Mengerti cara menghitung perpajakan untuk koperasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Badan Usaha Koperasi di Indonesia

1.1.1 Pengertian Koperasi

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha


yang beranggotakan perseorangan atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan
dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. Dalam Pasal 5 disebutkan,
prinsip pelaksanaan koperasi, sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.


b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.

Dalam mengembangkan koperasi, juga wajib menerapkan prinsip:

a. Pendidikan perkoperasian.
b. Kerja sama antar koperasi.

Karena siapapun dapat bergabung menjadi anggota koperasi, maka pengelolaannya


mengedepankan asas demokrasi. Dalam menetapkan keputusan segala hal mengenai
koperasi, dilakukan dengan cara musyawarah atau voting suara terbanyak dari para
anggotanya.

1.1.2 Fungsi Koperasi

Di Pasal 4 UU Nomor 25/1992 menyebut, empat fungsi dan peran koperasi, antara
lain:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.

3
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Dalam perannya, koperasi kerap memberi bantuan, seperti kredit atau pinjaman dana
kepada anggota dalam hal finansial. Pembentukan koperasi diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat di Indonesia.

1.1.3 Jenis-Jenis Koperasi

Dalam UU Nomor 25/1992, koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan sekunder.

1. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang.
2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.

Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi


anggotanya.

2.2 Profil Koperasi Kasih Indonesia

1.1.4 Sejarah Pendirian Koperasi Kasih Indonesia

Koperasi Kasih Indonesia “KKI” didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 31


Oktober 2011 berdasarkan Akta Notaris H. Rizul Sudarmadi, S.H., Mkn., No. 164. Akta
pendirian ini disahkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan
Perdagangan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam Surat Keputusan No.
268/BH/XII.2/-1.829.31/XII/2011 tanggal 9 Desember 2011. Kantor KKI berlokasi di Jalan
Cilincing Baru Gang 2, No. 27 RT 13 RW 01, Cilincing, Jakarta Utara, Indonesia.

KKI didirikan oleh Leonardo Kamilius pada tahun 2011, dengan Lucyana Siregar
sebagai salah satu pendiri. Pada usia 25, mereka memiliki panggilan yang kuat untuk
membuat dampak positif yang signifikan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Ketika mereka pertama kali memulai, keduanya tidak menerima gaji selama setahun. Mereka
memilih salah satu kawasan terberat di Jakarta, Cilincing, yang menampung 20 ribu rumah
tangga miskin.

4
Leon dan Lucy memulainya dengan belajar dan mengadopsi model Grameen yang
dipelopori oleh Mohammad Yunus yang memenangkan Hadiah Nobel untuk pengembangan
kredit mikro. Pada tahun-tahun berikutnya, model tersebut disesuaikan lebih lanjut untuk
melayani masyarakat miskin perkotaan di kawasan kumuh Jakarta.

Visi KKI adalah agar masyarakat miskin Indonesia keluar dari kemiskinan untuk
selamanya dan misi kami adalah memberdayakan mereka dengan pelatihan motivasi-pola
pikir dan layanan keuangan mikro. Suatu hari, KKI bermimpi untuk menjadi satu lembaga
yang sangat peduli dan tahu secara luas bagaimana cara terbaik untuk melayani orang miskin
di berbagai bidang di luar akses keuangan.

Selama bertahun-tahun, KKI telah sangat didukung oleh orang-orang yang percaya
pada apa yang kami lakukan. Milyar modal pertama untuk mendirikan KKI di tahun 2011
murni dari donasi. Para donatur berkisar dari eksekutif tingkat C hingga siswa sekolah dasar.
Sepanjang perjalanan ini, KKI menemukan banyak pendukung baik yang berbagi
pengalaman, pengetahuan, dan semangat mereka dengan KKI.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, KKI memiliki masing-masing sebanyak
9.898 and 9.371 anggota pengguna jasa (tidak diaudit).

Susunan pengurus KKI pada tanggal 31 Desember 2019 yaitu Dewan Pengawas
terdiri dari Ketua yaitu Prijono Tjiptoherijanto dan anggotanya yaitu Nanik Joeliawati
Santoso, John Anthony M.L.T, Tuti, A'isah, dan Dewan Pengurus yang terdiri dari Ketua
yaitu Leonardo Kamilius, Sekretaris yaitu Lucyana Handayani Siregar, dan Bendahara yaitu
Indah Melati.

1.1.5 Proses Bisnis Koperasi Kasih Indonesia

Sesuai dengan pasal 5 Anggaran Dasar Koperasi, ruang lingkup kegiatan KKI adalah
menyelenggarakan kegiatan:

1. simpan pinjam;
2. pengadaan kebutuhan anggota baik kebutuhan primer maupun sekunder;
3. produksi kebutuhan primer dan sekunder yang dibutuhkan masyarakat;
4. jasa pendidikan dan pelatihan, jasa properti, konstruksi dan transportasi;
5. jasa penitipan balita, anak dan sarana kesehatan;
6. jasa penyaluran tenaga kerja;

5
7. pemasok, pembiayaan dan leasing dalam berbagai bentuk, pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan.

2.3 Aspek Perpajakan di Koperasi Kasih Indonesia

1.1.6 Pengenaan Pajak Penghasilan Koperasi

Pajak penghasilan koperasi adalah pajak yang dikenakan berdasar penghasilan yang
diterima oleh koperasi selama satu tahun pajak. Dari penghasilan koperasi, terdapat beberapa
hal yang termasuk ke dalam objek pajak koperasi yaitu :

1. Bunga Simpanan Koperasi

Bunga simpanan koperasi adalah bunga yang diberi kepada anggota sesuai simpanan
wajib atau simpanan sukarela yang telah disetor sebelumnya. Besarannya sesuai dengan
kesepakatan pada saat pendaftaraan setiap anggota koperasi.

Dasar Hukum :

 Pasal 23 ayat (1) a dan Pasal 4 ayat (2) a Undang-Undang Pajak Penghasilan.
 PP 15 Tahun 2009 (berlaku sejak 1 Januari 2009) tentang PPh atas bunga simpanan
yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi Orang Pribadi.
 PMK nomor 112/PMK.03/2010 tentang tata cara pemotongan, penyetoran, dan
pelaporan pajak penghasilan atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi
kepada anggota koperasi Orang Pribadi.

Maka bunga simpanan koperasi dikenakan pajak sebesar 10 persen berdasarkan


jumlah bruto bunga simpanan penghasilan yang lebih dari Rp240 ribu per bulan dan
bersifat final.

2. Pajak Penghasilan Koperasi

Koperasi harus menghitung pajak penghasilan badan usaha sebagai subjek pajak
badan. Pertama-tama, hitung terlebih dahulu penghasilan netto atau PKP koperasi.

Rumus PKP yaitu total penghasilan koperasi setelah dikurangi biaya-biaya tertentu.
Selanjutnya pendapatan bersih dikali tarif pajak penghasilan kena pajak dalam negeri yaitu
25 persen. Namun tetap memerhatikan Pasal 31E UU PPh yang menyatakan peredaran
bruto mencapai Rp50 miliar dan terjadi pengurangan tarif sebesar 50 persen (Pasal 17

6
Ayat 1 (b) dan 2 (a)) yang dikenakan PKP dari bagian peredaran bruto hingga Rp4 Miliar
dan PP 46 Tahun 2017.

Dengan demikian, koperasi wajib memberi setoran dan melaporkan PPh yang
dikenakan tarif 1 persen PPh final per tanggal 15 bulan selanjutnya, serta memberi setoran
PPh Pasal 25.

3. Sisa Hasil Usaha Koperasi

Ketika menghitung pajak penghasilan, koperasi akan bertemu dengan Sisa Hasil
Usaha (SHU) yang juga disebut sebagai Selisih Hasil Usaha.

SHU adalah surplus atau defisit hasil usaha selama satu tahun buku pendapatan
koperasi, setelah terjadi pengurangan beban usaha. SHU menjadi laba yang diberi kepada
anggota atas simpanan pokok mereka. Pembagian ini termasuk ke dalam objek PPh.

SHU mengacu ada Pasal 4 Ayat 1 (g) dan PMK Nomor 111/PMK/03/2010 yang
berarti pengenaan pajak SHU sebesar 10 persen dari penghasilan bruto dan bersifat final.

1.1.7 PPh Pasal 21

Pajak yang dikenakan berdasar penghasilan yang diterima dari pekerjaan, jasa, atau
kegiatan yang dilakukan koperasi. PPh Pasal 21 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama
tahun 2019 ialah sebesar Rp32.782.188,-.

1.1.8 PPh Pasal 23

Pajak yang dikenakan berdasar penghasilan seperti bunga, royalti, sewa, dividen, atau
pembayaran jasa. Biasanya pajak ini dikenakan kepada koperasi simpan pinjam karena
mendapat bunga dari pinjaman, tarif pajaknya yaitu 15%. Selain itu karena dalam ruang
lingkup kegiatannya KKI melakukan jasa-jasa, maka dikenakan juga pajaknya dengan tarif
2%. Oleh karena itu PPh Pasal 23 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama tahun 2019 ialah
sebesar Rp11.100.000,-.

1.1.9 PPh Pasal 25

Pajak yang dibayar per bulannya sebagai kredit pajak koperasi. Besarannya dihitung
dari jumlah PPh Terutang Akhir Tahun yang didasarkan atas pajak tahun sebelumnya
kemudian dibagi 12. Koperasi yang terkena PPh Masa Pasal 25 adalah koperasi yang
beromzet lebih dari Rp4,8 miliar. PPh Pasal 25 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama
tahun 2019 ialah sebesar Rp200.000,-.

7
1.1.10 PPh Pasal 29

Pajak yang termasuk ke dalam SPT Tahunan PPh koperasi yang wajib dilaporkan
empat bulan kemudian dari tahun pajak berakhir. Perhitungan PPh Pasal 29 disesuaikan
dengan total penghasilan koperasi. PPh Pasal 29 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama
tahun 2019 ialah sebesar Rp413.641.375,-.

Ilustrasi Perhitungan PPh Pasal 29 :

Koperasi Kasih Indonesia setelah menghitung jumlah PPh terutang tahun pajak 2018,
diketahui PPh terutangnya dalam setahun sebesar Rp12.000.000. Pada 2019, koperasi
memperoleh laba yang lebih banyak. Sesudah dihitung kembali, pajak terutang pada 2019
adalah Rp15.000.000.

Angsuran dari PPh Pasal 25 selama tahun 2019 (12 bulan) adalah Rp1.000.000 (jumlah PPh
terutang 2018 dibagi 12) x 12 = Rp12.000.000 (asumsi pembayaran tahun berjalan).

PPh Pasal 29 tahun 2019 yang wajib dilunasi KKI adalah :

PPh yang terutang – Angsuran PPh Pasal 25 = Rp15.000.000 – Rp12.000.000

= Rp3.000.000

1.1.11 PPh Pasal 4 Ayat 2

PPh Final atau PPh Pasal 4 ayat 2 merupakan pemotongan pajak penghasilan yang
bersifat final dan dikenakan atas beberapa jenis transaksi antara lain penyewaan tanah dan
atau bangunan transaksi penjualan saham di bursa efek, pemberian bunga deposito, tabungan,
dan beberapa jenis transaksi lainnya.

Sebagai koperasi simpan pinjam, KKI memiliki kewajiban untuk mengembalikan


bunga simpanan kepada para anggota koperasi. Setiap anggota koperasi simpan pinjam yang
menyimpan uang di KKI berhak menerima bunga atas simpanan miliknya. Oleh karena itu,
KKI memiliki kewajiban melakukan pemotongan pajak atas bunga simpanan koperasi
tersebut.

PPh Pasal 4 Ayat 2 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama tahun 2019 ialah sebesar
Rp2.500.000,-. Pembayaran PPh pemotongan tersebut dilakukan per masa pajak, yaitu paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah berakhir masa pajak.

8
Namun bunga simpanan yang dikenakan PPh Pasal 4 Ayat (2) tidak termasuk bunga
yang berasal dari Sisa Hasil Usaha (SHU). Tarif yang dikenakan atas bunga simpanan
koperasi dibedakan menjadi dua, yaitu untuk penghasilan dari bunga simpanan koperasi
dengan jumlah kurang dari Rp 240.000 (dua ratus empat puluh ribu rupiah) dikenakan tarif
pajak 0%. Sedangkan untuk penghasilan dari bunga simpanan koperasi dengan jumlah lebih
dari Rp 240.000 dikenakan tarif sebesar 10%.

Ilustrasi Perhitungan PPh Pasal 4 ayat (2) :

Pada Januari 2019 Koperasi Kasih Indonesia membagikan bunga simpanan koperasi kepada
para anggotanya dengan jumlah sebesar Rp8.000.000,-. Atas bunga simpanan tersebut
Koperasi Kasih Indonesia wajib melakukan pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) dengan
perhitungan sebagai beriku:

PPh Pasal 4 ayat (2) Terutang = Tarif x Dasar Pengenaan Pajak

= 10% x Rp8.000.000

= Rp800.000

Jadi pajak yang harus disetor KKI masa Januari 2019 atas bunga simpanan koperasi yaitu
sebesar Rp800.000,-.

9
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Bidang usaha yang dijalankan oleh Koperasi Kasih Indonesia adalah


menyelenggarakan kegiatan: simpan pinjam; pengadaan kebutuhan anggota baik kebutuhan
primer maupun sekunder; produksi kebutuhan primer dan sekunder yang dibutuhkan
masyarakat; jasa pendidikan dan pelatihan, jasa properti, konstruksi dan transportasi; jasa
penitipan balita, anak dan sarana kesehatan; jasa penyaluran tenaga kerja; pemasok,
pembiayaan dan leasing dalam berbagai bentuk, pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan.

Koperasi Kasih Indonesia ialah badan usaha yang memiliki penghasilan, oleh karena itu
diwajibkan memenuhi kewajiban perpajakannya. Jenis-jenis pajak yang dibayarkan oleh KKI
selama tahun 2019 antara lain PPh Pasal 21, PPh PAsal 23, PPh Pasal 25, dan PPh Pasal 29,
dan PPh Pasal 4 ayat (2).

10
DAFTAR PUSTAKA

Koperasi Kasih Indonesia. (2019). Annual Report 2019.

Koperasi Kasih Indonesia. (t.thn.). About Us. Diambil kembali dari Koperasi Kasih
Indonesia: https://www.kasihindonesia.com/about-kki/

RDN Consulting. (2020, Agustus 17). Memahami Aspek Pajak Koperasi, Mulai dari PPh
hingga PPN. Diambil kembali dari Rusdiono Consulting:
https://www.rusdionoconsulting.com/memahami-aspek-pajak-koperasi-mulai-dari-
pph-hingga-ppn/

11

Anda mungkin juga menyukai