Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASPEK PERPAJAKAN DI PT HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kapita Selekta Perpajakan

Dosen Pengampu : 
Sony Devano, S.E., Ak., M.Ak., CA., BKP, CPA.

Disusun oleh : 
Billy Satrio (120104180006)
Ashilah Seiza Diah Kirana (120104180047)
Ajeng Anggita (120104180050)

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Aspek
Perpajakan di PT Hotel Sahid Jaya International” untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Kapita Selekta Perpajakan dengan tepat waktu.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kesalahan pada makalah ini.
Oleh sebab itu, penyusun berharap kritik dan saran yang membangun sebagai bentuk
perbaikan pada makalah ini. Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. 

Jatinangor, 10 September 2021

Tim Penyusun Makalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.3 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

2.1 Profil Perusahaan.........................................................................................................3

2.2 Proses Bisnis Perusahaan............................................................................................4

2.3 Informasi Segmen Usaha Perusahaan.........................................................................5

2.4 Kelangsungan Usaha Perusahaan Selama Tahun 2020...............................................5

2.5 Portofolio Perusahaan..................................................................................................6

2.6 Aspek Perpajakan di PT Hotel Sahid Jaya International Tbk.....................................7

2.6.1 Jenis-Jenis Pajak di PT Hotel Sahid Jaya International Tbk................................9

BAB III.....................................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat
untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat
ditunjuk secara langsung. Pajak memang merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa
dipisahkan dari dalam APBN dikarenakan pajak merupakan salah satu komponen APBN
dengan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara yang banyak membantu pemerintahan
dalam memajukan negara itu sendiri.

Ditinjau dari lembaga pemungutnya, pajak dibedakan menjadi dua, yaitu pajak pusat
dan pajak daerah. Pembagian pajak ini berdasarkan pada hierarki pemerintah yang berwenang
menjalankan pemerintahan.

Pajak pusat adalah pajak yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui undang-
undang, yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat dan hasilnya digunakan
untuk membiayai pemerintah pusat dan pembangunan.

Sedangkan pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Wewenang pemungutan pajak daerah berada pada pemerintah
daerah dan hasilnya digunakan untuk membiayai pemerintah daerah yang terakumulasi dalam
pendapatan asli daerah (PAD) dalam APBD.

Salah satu yang termasuk dalam pajak daerah ialah Pajak Hotel dan Pajak Restoran.
Pajak Hotel adalah pengenaan (pemungutan) pajak terhadap setiap pelayanan yang
disediakan hotel dengan pembayaran. Sedangkan Pajak Restoran adalah pemungutan pajak
atas pembayaran dari pelayanan yang disediakan oleh Restoran.

Untuk mengetahui aspek-aspek perpajakan di suatu perusahaan. Kali ini tim penyusun
makalah akan membahas mengenai aspek-aspek perpajakan di PT Hotel Sahid Jaya
Internasional Tbk.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah pendirian PT Hotel Sahid Jaya International?


2. Bidang usaha apa yang dijalankan PT Hotel Sahid Jaya International?
3. Siapa pemilik PT Hotel Sahid Jaya International?
4. Apa saja aspek perpajakan yang ada di PT Hotel Sahid Jaya International?
5. Berapa tarif pajak yang digunakan PT Hotel Sahid Jaya International?

1.3 Maksud dan Tujuan

a. Maksud
- Memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta;
- Mengidentifikasi profil PT Hotel Sahid Jaya International;
- Mengidentifikasi perpajakan di PT Hotel Sahid Jaya International;
b. Tujuan
- Mengetahui sejarah pendirian PT Hotel Sahid Jaya International;
- Mengetahui bidang usaha yang dilakukan oleh PT Hotel Sahid Jaya
International dan juga pemiliknya;
- Mengetahui aspek-aspek perpajakan di PT Hotel Sahid Jaya International.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan

PT Hotel Sahid Jaya International Tbk didirikan pada tanggal 23 Mei 1969 berdasarkan
Akta Notaris No. 36 dari Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, S.H., yang kemudian
dirubah dengan akta No. 26 tanggal 14 April 1970 dari notaris yang sama. Ruang lingkup
kegiatan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk ialah bergerak di bidang industri perhotelan
dan jasa akomodasi atau penyewaan ruangan yang berhubungan dengan kegiatan perhotelan
serta melakukan dan mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang tersebut
baik secara langsung maupun tidak langsung. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di
Hotel Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman No. 86, Jakarta 10220.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan berpegang pada visinya yaitu


“Menjadi hotel yang mampu menumbuhkan kreativitas, inovasi, produktivitas, kualitas
sumber daya manusia yang teruji dan menyajikan pelayanan yang sesuai standar
internasional tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa”. Untuk mewujudkan
visi tersebut, misi yang dilakukan Perusahaan antara lain dengan cara:

- Meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan dengan sasaran memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi terampil dan memiliki
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik, guna memuaskan pelanggan
dengan cara professional dan proaktif dalam menghadapi perubahan tuntutan masyarakat
yang makin canggih dan lingkungan yang kompetitif.
- Mempercepat pengembangan Perseroan menjadi perusahaan yang profesional, produktif
dan efisien yang unggul dalam suasana persaingan yang semakin meningkat.
- Meningkatkan upaya pengembangan usaha baik di bidang bisnis utama maupun bisnis
sekunder sehingga mampu memantapkan keunggulan posisinya dalam kegiatan
perekonomian Indonesia pada khususnya.
- Menggali sumber pendanaan yang lebih inovatif dan menguntungkan perusahaan untuk
membiayai pembangunan dan pengembangan usaha melalui pasar modal, Lembaga
keuangan nasional maupun internasional serta menjalin kerjasama dengan pihak lain
dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

3
Selaras dengan perkembangan Perusahaan dan usaha perhotelan, PT Hotel Sahid Jaya
International melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di BEI
pada 8 Mei 1990 dengan total 11.000.000 lembar saham dengan kode saham SHID. Upaya
ini dilakukan untuk memperoleh dana segar dari masyarakat guna meningkatkan kinerja
Perusahaan. Per tanggal 31 Desember 2020, Perusahaan telah mencatatkan sebanyak
1.022.058.768 lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh di BEI. Komposisi
pemegang saham per 31 Desember 2020 yaitu, PT Empu Sahid International dengan
persentase kepemilikan 78,97% , PT Sahid Insandi dengan persentase kepemilikan 6,07% ,
dan Masyarakat dengan persentase kepemilikan 14,96%.

PT Hotel Sahid Jaya International Tbk memiliki anak perusahaan yaitu Sahid
International Hotel Management & Consultants dengan kepemilikan sebanyak 95%.

Struktur manajemen Perusahaan terdiri komisaris utama, wakil komisaris utama,


komisaris independen, direktur utama, wakil direktur utama, direktur, ketua komite audit dan
anggota komite audit. Per tanggal 31 Desember 2020 yang menduduki jabatan sebagai
komisaris utama, direktur utama, dan ketua komite audit, masing-masing secara berurutan
ialah Dra. Sarwo Budi Wiryanti S. Hardjoprakoso, CHA, Ir. H. Hariyadi Budi Santoso
Sukamdani, MM, dan Muhammad Nurdin, SE.

2.2 Proses Bisnis Perusahaan

Sesuai Akta No. 64 Tanggal 28 Juni 2019, Perusahaan berusaha dalam bidang
perhotelan. Kegiatan usaha Perseroan adalah:

1. Penyediaan kamar tempat menginap;


2. Penyediaan tempat dan pelayanan makan dan minum;
3. Pelayanan pencucian pakaian/binatu;
4. Penyediaan fasilitas akomodasi dan pelayanan lain yang diperlukan bagi
penyelenggaraan kegiatan usaha; dan
5. Penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan, minum serta jasa lainnya bagi umum
dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan.

Seluruh kegiatan usaha ini masih dilakukan Perusahaan hingga akhir 2020.

4
2.3 Informasi Segmen Usaha Perusahaan

2.4 Kelangsungan Usaha Perusahaan Selama Tahun 2020

Pencapaian dan rencana manajemen dalam menghadapi pandemi COVID-19 antara lain :

1. Membuka kembali 300 kamar hotel di bulan Agustus 2020 setelah tutup beberapa waktu.
2. Perusahaan fokus untuk menurunkan Biaya Tetap dan mendapatkan Baseline Occupancy
untuk mempertahankan kemampuan bertahan BEP.
3. Grand Sahid Jaya mulai menerima tamu isolasi dan karantina korporasi (rata-rata 125
kamar/hari) di kuartal ke 3 2020 di 1 tower hotel, dengan pengaturan SOP ketat dari
Dinas Kesehatan dan Dinas Parawisata.
4. Perusahaan menyediakan 1-2 lantai yang digunakan untuk tamu non-isolasi mandiri/
non-karantina.
5. Grand Sahid Jaya mulal mencetuskan pelayanan touchless untuk mengurang kontak
antara tamu dan pegawai
6. Dalam tahun 2020 Grand Sahid Jaya membukukan pendapatan Rp.44.003.031.965,
dengan GOP Rp.6.130.091.965 (13 93%), OCR 32,51 % dan ARR Rp 589.611.
7. Dengan berkurangnya laju pandemi di Jakarta, kebutuhan isolasi mandiri di hotel
mengalami penurunan sekitar 50%, terlihat dari rata-rata kamar isolasi mandiri di Q1
2021 adalah sebesar 75 kamar/hari.

5
8. Year to date Februari 2021, Grand Sahld Jaya membukukan pendapatan
Rp.10.745.212.282, GOP Rp.4.585.441.880 (42,67%), OCR 52,93% dan ARR
Rp584.885.
9. Untuk terus menekan biaya tetap, Grand Sahid Jaya hanya membuka 390 kamar yang
beroperasi (darl total 721 kamar) dan 2 restoran outlet (dari total 4 Outlet), kecuali terjadi
peningkatan demand yang signifikan.
10. Grand Sahid Jaya mempersiapkan inovasl produk dan pelayanan baru untuk
mempersiapkan terhadap pasar post-pandemic diantaranya:
 Mengembangkan produk frozen food berdasarkan menu-menu outlet hotel
 Mengembangkan layanan Sahid Soul Spoon yang berupa catering makanan sehat
beserta layanan online pendukung (kelas olahraga & ahli nutrisi)
 Mengembangkan Media Studio untuk menunjang permintaan online meetings dan
conferences
 Menawarkan kamar hotel meniadi temporary office space (menyewa per 8 jam)
untuk terus menunjang kebutuhan Work from Hotel
 Memperluas distribution channel di luar OTA, melalui e-commerce platforms
(Tokopedia), food delivery platforms (GoFood dan GrabFood) dan telehealth
platforms (Halodoc), wedding platforms (Weddingku, BrideStory) untuk
menjangkau lebih banyak pembeli.
11. Untuk menjaga pengeluaran biaya tetap, Grand Sahid Jaya hanya membuka 390 kamar,
kecuali terjadi peningkatan demand yang signifikan.
12. Perusahaan tetap menargetkan peningkatan tingkat hunian agar mencapai occupancy rate
70%, meskipun harus mengorbankan sedikit ARR, oleh karenanya fokus Perusahaan
adalah untuk menggaungkan produk ritel B2C dibidang Food & Beverage, dan
menawarkan paket MICE yang lebih modular/fleksibel.

2.5 Portofolio Perusahaan

Hotel
PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk, memiliki 2 Hotel yang berada di Jakarta dan
Lampung.

Grand Sahid Jaya Jakarta

6
Grand Sahid Jaya Jakarta merupakan hotel bintang lima yang memiliki sejarah panjang dan
kaya dalam industri Perhotelan Indonesia yang menggabungkan pesona tradisional Indonesia
dengan standar keramahtamahan internasional.

Gambar 2.1 Grand Sahid Jaya Jakarta

Sahid Bandar Lampung

Sahid Hotel Bandar Lampung dirancang untuk mencerminkan warna dan keragaman budaya
Lampung sambil menawarkan standar kenyamanan dan keramahan yang konsisten melalui
rantai hotel.

Gambar 2.2 Sahid Bandar Lampung

2.6 Aspek Perpajakan di PT Hotel Sahid Jaya International Tbk

Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 Tahun 2020 tentang Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka.
Aturan ini merupakan aturan turunan dari Undang-Undang (UU) No.2 Tahun 2020 ini dan
berlaku sejak tanggal diundangkan, yaitu pada 19 Juni 2020. PPh wajib pajak badan dalam
negeri dan bentuk usaha tetap menjadi 22% berlaku pada tahun 2020 dan 2021. Tarif akan
kembali turun menjadi 20% dan mulai berlaku pada tahun pajak 2022.

7
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan
laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di
pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas.

Pajak Kini

Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak
tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan
liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima
atau jika Perusahaan dan Entitas Anak mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas
keberatan telah ditetapkan.

Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan
akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam
jumlah neto untuk masing-masing entitas tersebut.

Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak
yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah
tercatatnya pada tanggal pelaporan.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada
setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar
laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang
diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak
(atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal
pelaporan.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset
dan liabilitas pajak tagguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada
tahun berjalan,

8
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima
atau jika Perusahaan dan Entitas Anak mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas
keberatan telah ditetapkan.

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menyampaikan surat


pemberitahuan sendiri atas jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat
menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal
terutangnya pajak.

Akun-akun pada Laporan Keuangan Konsolidasi PT Hotel Sahid Jaya International


Tbk yang berhubungan dengan perpajakan yaitu utang pajak, pajak kini, manfaat/beban pajak
tangguhan, dan aset pajak tangguhan. Di tahun 2020, Perusahaan mempunyai utang pajak
kepada negara sebanyak Rp9.943.013.479, manfaat/beban pajak tangguhan sebanyak
Rp476.832.020, dan aset pajak tangguhan sebanyak Rp12.938.668.487,-.

1.1.1 Jenis-Jenis Pajak di PT Hotel Sahid Jaya International Tbk

Rincian akun-akun yang berhubungan dengan perpajakan berdasarkan Laporan


Keuangan Konsolidasi PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk yaitu :

b. Utang Pajak

Seperti yang telah disinggung diatas bahwa perusahaan mempunyai utang pajak kepada
negara dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.1 Rincian Utang Pajak Tahun 2020

2020
Jenis Utang Pajak Jumlah (Rp)
Pajak Pembangunan (PB I) 2.134.667.677
Pajak Penghasilan :  
Pasal 21 37.458.894
Pasal 23 132.234.532
Pasal 29 2.568.789.656
Pajak Pertambahan Nilai 3.372.054.113
Pajak Bumi dan Bangunan 1.697.808.607
Jumlah 9.943.013.479
Tabel 2.2 Rincian Pendapatan Usaha Tahun 2020

2020
Jenis Pendapatan Jumlah (Rp)
Kamar 22.233.449.578
Makanan dan minuman  17.361.306.187
Jasa konsultan dan manajemen 3.218.578.480

9
Ruangan toko (sewa) 2.792.902.675
Sewa dan service apartemen 1.826.347.056
Lain-lain 11.407.383.338
Jumlah 58.839.967.314
Tabel 2.3 Rincian Beban Pokok Penjualan Tahun 2020

2020
Jenis Beban Jumlah (Rp)
Makanan dan minuman 6.244.772.210
Tenaga Kerja Langsung 1.946.379.636
Beban departemen lainnya 951.854.553
Jumlah 9.143.006.399
Dilihat dari rincian pendapatan usaha dan beban pokok penjualan tahun 2020, berikut
ini penjelasan atas utang pajak di PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk :

Pajak Pembangunan (PB1)

Pajak pembangunan (PB1) terdapat dua jenis yaitu pajak hotel dan pajak restoran. Pajak
hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. Yang termasuk objek pajak
hotel yaitu setiap pelayanan yang disediakan oleh hotel, yang meliputi :

- fasilitas penginapan atau fasilitas jangka pendek antara lain : wisma pariwisata, motel,
pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar
lebih dari 10 kamar pada satu lokasi atau beberapa lokasi yang diusahakan oleh satu
Wajib Pajak;
- fasilitas penunjang penginapan antara lain : telepon, faksimil, teleks, internet, fotocopy,
pelayanan cuci, setrika, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang disediakan atau
dikelola oleh hotel;
- jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.

Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar
kepada Hotel. Tarif Pajak Hotel sebesar 10% untuh daerah di DKI Jakarta, dan bisa berbeda
tarif di setiap daerah.

Sedangkan Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
Objek pajak restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan oleh restoran yang meliputi
penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli baik dine-in maupun
take-away. Dasar pengenaan pajak restoran adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya
dibayar kepada restoran. Tarif Pajak Restoran sebesar 10% untuh daerah di DKI Jakarta, dan
bisa berbeda tarif di setiap daerah.

10
Oleh karena itu besaran Pajak Pembangunan (PB1) yang harus dibayarkan oleh PT
Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk ialah sebesar Rp2.134.667.677,-.

PPh 21

PPh pasal 21 juga menjadi salah satu aspek pajak dalam bisnis hotel, untuk memotong
atau memungut pajak penghasilan pegawainya. Pemotongan PPh 21 ini dikenakan atas
pembayaran gaji pegawai, pesangon, dan tenaga ahli (jika ada). Penghitungan
pemotongannya pun berbeda tergantung pada jenis kepegawaiannya, tetap atau tidak tetap,
berkesinambungan atau tidak, komisaris dan mantan pegawai.

Besaran PPh 21 yang terutang Perusahaan adalah sebesar Rp37.458.894,-.

PPh 23

Hotel wajib memungut, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 23 jika ada aktivitas
pembayaran dividen (selain dividen ke orang pribadi dikenakan final, bunga dan royalti), atau
hadiah dan penghargaan (selain yang telah dipotong PPh 21). Tarif pemotongannya sebesar
15% dari jumlah bruto atas pembayaran yang disebutkan.

Besaran PPh 23 yang terutang Perusahaan adalah sebesar Rp132.234.532,-.

PPh 29

PPh Pasal 29 merupakan PPh Kurang Bayar (KB) yang tercantum dalam SPT
Tahunan PPh. PPh Kurang Bayar yaitu sisa dari PPh yang terutang dalam tahun pajak yang
bersangkutan dikurangi PPh (PPh Pasal 21, Pasal 23, dan Pasal 24) dan PPh Pasal 25. Hal
tersebut tercantum dalam UU No. 26 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

Besaran PPh 29 yang terutang Perusahaan adalah sebesar Rp2.568.789.656,-.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk menghasilkan pendapatan dari Sewa Ruangan
Toko dan juga Sewa Apartemen. Sehingga atas sewa tersebut dikenakan PPN. Besaran PPN
terutang Perusahaan adalah sebesar Rp3.372.054.113,-.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pungutan atas tanah dan bangunan yang muncul
karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi bagi seseorang atau badan
yang memiliki suatu hak atasnya, atau memperoleh manfaat dari padanya. Atas Tanah dan

11
Bangunan Usaha PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk dikenakan PBB sebesar
Rp1.697.808.607,-.

BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang
industri perhotelan dan jasa akomodasi atau penyewaan ruangan yang berhubungan dengan
kegiatan perhotelan serta melakukan dan mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan bidang tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan memiliki 2
hotel yang berada di Jakarta dan Lampung yaitu Grand Sahid Jaya Jakarta dan Sahid Bandar
Lampung.
Karena Perusahaan bergerak di Industri Perhotelan, maka aspek-aspek perpajakan yang
dikenakan yaitu Pajak Pembangunan (PB1) yang terdiri dari Pajak Hotel dan Pajak Restoran,
lalu ada PPh 21, 23, dan 29, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB).

12
DAFTAR PUSTAKA

Dina, L. (2020, Februari 4). Mengenal Aspek Pajak Bisnis Hotel, Pajak Daerah atau Pusat?
Diambil kembali dari Online Pajak: https://www.online-pajak.com/seputar-
efiling/aspek-pajak-bisnis-hotel

PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk. (2020). Laporan Keuangan Konsolidasi 2020 PT
Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk.

PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk. (2020). Laporan Tahunan 2020 PT Hotel Sahid Jaya
Internasional Tbk.

13

Anda mungkin juga menyukai